Anda di halaman 1dari 2

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 02 No. 02 Juni  2013 Halaman 51 - 52


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Editorial

SISTEM PEMBIAYAAN DAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN BIAYA

Dalam edisi kali ini beberapa artikel menyajikan pendukung lain. Kita harus pula menyerahkan for-
penelitian mengenai kebijakan berobat gratis dan im- mulir yang telah ditandatangani médecin traitant kita
plikasinya. Disebutkan bahwa dampak positifnya be- kepada Caisse d’Assurance Maladie. Caisse d’Assu-
rupa peningkatan utilisasi pelayanan, namun didu- rance Maladie kemudian akan menerbitkan Carte Vi-
ga mengakibatkan moral hazard dan penurunan mo- tale (kartu sehat) bagi kita, dilengkapi foto kita dan
tivasi di sisi para penyedia layanan. Masalah utama chip berisi data registrasi kita di dalam sistem CMU.
utama yang ditemui biasanya adalah sustainability Kartu ini harus selalu dibawa apabila kita pergi ke
dari sistem berobat gratis karena kurang diperhitung- dokter atau membeli obat, apabila kita ingin menda-
kannya kebutuhan anggaran dan lemahnya mekanis- patkan reimbursement dari CMU. Dengan meng-
me pengendalian biaya. Apakah kebijakan berobat gunakan carte vitale, kita akan menerima reimburse-
gratis hanya suatu kebijakan yang bersifat politis ment langsung di rekening bank kita dalam waktu
untuk memenuhi ‘janji pemilu’ yang justru merugikan kurang lebih seminggu sejak transaksi dilakukan.
sistem kesehatan, ataukah merupakan kebijakan Biaya yang di-reimburse oleh sistem sécurité
yang aplikatif? Bila itu merupakan kebijakan yang sociale melalui CMU adalah tariff pelayanan resmi.
aplikatif, sistem seperti apa yang harus ada untuk Tariff pelayanan resmi ini ditetapkan berdasarkan
mendukungnya? DRG dan merupakan hasil negosiasi antara asosiasi
Jelas bahwa menyediakan perlindungan kese- profesi kesehatan dengan pemerintah/CMU. Besar-
hatan bagi masyarakat harus mempertimbangkan nya reimbursement CMU adalah 70% dari tariff pela-
banyak hal dari sisi demand mau pun dari sisi sup- yanan resmi, 65% dari obat yang diresepkan (hanya
ply. Terlebih lagi, mekanisme pembiayaan dan pe- obat generik yang di-reimbursed), dan 80% - 95%
ngendalian biaya harus diperhitungkan secara se- untuk pelayanan di rumahsakit. Reimbursement
rius. Pada kesempatan ini kita akan melihat bagai- 100% akan diberikan untuk layanan X-rays atau
mana sistem pembiayaan kesehatan dan sistem pe- scans, laboratory tests tertentu, persalinan, sterilisa-
ngendalian biaya dilakukan di Perancis. Seperti te- si dan biaya rawat inap di atas 31 hari. Agar dapat
lah disinggung pada edisi lalu, sistem kesehatan di di-reimburse, semua tindakan/perawatan ini harus
Perancis adalah salah satu yang terbaik di Negara- dilakukan di daerah setempat dimana Caisse d’Assu-
negara OECD. Sistem sécurité sociale berlaku di rance Maladie kita berada. Otoritas kesehatan se-
Perancis, khusus untuk kesehatan sistem disebut tempat bertanggungjawab dalam melakukan health
Couverture Maladie Universelle (CMU). Sistem ini technology assessment dan juga melakukan invest-
me-reimburse sebagian besar biaya perawatan, sisa- ment planning misalnya dalam hal jumlah tempat
nya biasanya di-reimburse oleh asuransi pribadi (pri- tidur serta jumlah dan jenis alat kesehatan (termasuk
vate insurance atau mutuelles) yang kita miliki yaitu MRI, CT-scan, dll) yang harus tersedia di daerahnya,
assurance complémentaire santé atau top-up vol- untuk menghindari overcrowding atau sebaliknya
untary insurance. under-utilized.
Selain itu sistem CMU ini juga mengharuskan Para provider yang mengikuti tariff resmi disebut
kita menunjuk seorang dokter keluarga untuk menjadi sectuer 1. Saat ini sekitar 85% dokter keluarga dan
médecin traitant kita. Caranya adalah dengan pergi 65% dokter spesialis berada dalam secteur 1. Selisih
ke dokter tersebut dan meminta beliau mengisi for- antara tariff yang dikenakan dengan tariff pelayanan
mulir untuk didaftarkan sebagai médecin traitant resmi disebut dépassements, biasanya berkisar an-
yang kita pilih. Sistem CMU ini dikelola oleh Caisse tara €5-€30 lebih mahal dari tariff pelayanan resmi.
d’Assurance Maladie lokal dimana kita terdaftar Para dokter yang memiliki tariff di atas tariff pela-
sebagai penduduk. Kita harus menyerahkan bukti yanan resmi berada dalam secteur 2. Di luar kantor
bahwa kita merupakan penduduk setempat (carte dokter selalu tertulis apakah dokter ini termasuk
de séjour), bukti pendapatan tahunan (taxable in- dalam secteur 1 atau secteur 2, begitu pula tertera
come) dan nomor rekening bank, dan dokumen secara jelas tariff untuk setiap jenis pelayanan yang

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 2 Juni 2013  51


Shita Dewi: Sistem Pembiayaan dan Kebijakan Pengendalian Biaya

diberikan. Tidak semua top-up voluntary insurance dalam sistem CMU-Complémentaire. Terhadap ke-
akan me-reimburse secara penuh dépassements ini. lompok-kelompok ini, penyedia layanan hanya diper-
Reimbursement tidak akan diberikan sama sekali bolehkan untuk mengenakan tariff layanan resmi
oleh top-up voluntary insurance bila kita langsung (secteur 1).
pergi ke dokter spesialis (atau ke rumah sakit) tanpa CMU-Complémentaire (CMU-C) adalah sistem
adanya rujukan dari médecin traitant. Sementara dimana orang dengan pendapatan di bawah penda-
sistem sécurité sociale hanya akan me-reimburse patan minimum, atau mereka yang tidak memiliki
40% dari tariff pelayanan resmi bila kita langsung pekerjaan sama sekali, berhak atas sistem CMU
pergi ke dokter spesialis atau ke rumah sakit tanpa tanpa membayar kontribusi. Besarnya pendapatan
adanya rujukan dari médecin traitant. Dengan minimum tahunan dihitung dari jumlah anggota ke-
demikian, ada disinsentif ganda bagi kita/pasien jika luarga, mulai dari €7,934 (untuk 1 orang) sampai
mem-bypass sistem rujukan. €19,835 (untuk 5 orang). CMU-C adalah sistem yang
CMU sebenarnya adalah sistem asuransi wajib dibiayai berbasis pajak, jadi berbeda sama sekali
berbasis kontribusi. Artinya, seseorang harus ber- dengan sistem CMU. Berbeda dengan sistem CMU
kontribusi sebesar 8% dari net income tahunannya yang merupakan sistem reimbursement, sistem
dengan memperhitungkan threshold CMU. Batas/ CMU-C merupakan sistem free of charge at the point
threshold CMU ini adalah sebesar €9,356 per tahun. of service. Dengan demikian, penyedia layanan ke-
Jadi, seandainya pendapatan tahunan kita adalah sehatan yang bertanggungjawab untuk memproses
€20,000 maka kita boleh mengurangkan dengan ke- reimbursement dari pemerintah bagi mereka/institusi
tentuan threshold sebesar €9,356. Dengan demikian mereka sendiri. Apabila kita dikenai biaya tambahan
didapat angka €10,644 sebagai dasar penghitungan apa pun, kita harus melaporkan hal ini kepada CMU-
8% kontribusi untuk CMU, atau iur premi sebesar C, dan pihak yang mengenakan biaya tambahan ter-
€851 per tahun. Selain itu kontribusi juga harus dila- sebut akan dikenai sanksi denda mau pun adminis-
kukan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Pemba- trative oleh pemerintah. CMU-C dikelola oleh ins-
yaran premi dilakukan per kuartal dan dibayarkan titusi yang berbeda yaitu Caisse Primaire d’Assu-
ke URSSAF. Kita dapat mengakses www.urssaf.fr rance Maladie, namun memiliki ketentuan yang sa-
untuk memahami lebih lanjut bagaimana kontribusi ma dalam hal kita harus mendaftarkan diri di Caisse
ini diperhitungkan dan di-submit, bergantung dari Primaire d’Assurance Maladie lokal dimana kita ter-
jenis pekerjaan kita. Untuk pekerja sector informal catat sebagai penduduk, dan memiliki bukti penda-
(misalnya pertanian) dan mandiri/self-employed, patan dibawah pendapatan minimum serta bukti
sebagian kontribusi ditanggung oleh pemerintah. bank. Besarnya pendapatan minimum ini di-review
Adakah pelayanan yang 100% gratis di Peran- setahun sekali. Implikasinya, kita harus selalu mere-
cis? Tentu ada, dengan beberapa kondisi tertentu. gistrasi ulang setiap tahun untuk dinilai eligibilitasnya.
Pihak-pihak yang berhak atas pelayanan 100% gratis Dengan sekilas membaca bagaimana sistem
adalah (a) mereka yang memiliki penyakit kronis pembiayaan dan sistem pengendalian biaya dilaku-
(affection de longue durée misalnya penderita kan di Perancis, semoga pembaca dapat mencatat
kanker), (b) ibu hamil dan bayi baru lahir hingga usia hal-hal bermanfaat yang bisa dicontoh.
30 hari, (c) mereka yang berada di dalam sistem
sebagai penerima invalidity benefits (karena memiliki Shita Dewi
disability tertentu), dan (d) mereka yang berada di Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

52  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 2 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai