LAPORAN DIREKSI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO)
TAHUN BUKU 2012
Assalamu´alaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNYA, maka PT Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) dapat melalui tahun 2012 dengan beberapa catatan dalam upaya-upaya
melakukan perbaikan, meskipun disadari belum mampu mencapai kinerja sebagaimana
yang diharapkan.
Aspek Produksi
Areal Tanaman Menghasilkan (TM) Inti Unit Usaha Aneka Tanaman : kelapa sawit Inti
seluas 7.874 hektar, karet seluas 2.505 hektar, kakao seluas 2.053 hektar, kelapa
seluas 3.960 hektar, dan ternak sapi seluas 9.908 hektar. Kondisi tanaman kelapa sawit
di Unit Usaha PKS Luwu dan tanaman karet di Unit Usaha Kebun Awaya/Telpaputih
pada umumnya berumur antara 24 – 29 tahun.
Di bidang produksi telah dilaksanakan pemupukan tanaman kelapa sawit remaja 2 x
aplikasi, pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan langsiran, dan
motor guna mendukung operasional unit usaha di lapangan serta melaksanakan
investasi dalam rangka optimalisasi pabrik minyak kelapa sawit. Hal tersebut telah
memberi hasil nyata dengan peningkatan produksi CPO dalam tahun 2012 sebanyak
29.456 ton atau 114% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 25.780 ton dengan rendemen
yang meningkat 20,67% dibandingkan tahun 2011 sebesar 20,08%. Produksi karet kering
(SIR 20 dan Brown Crepe) sebanyak 1.487 ton atau 114% dibanding tahun lalu sebanyak
1.304 ton. Rencana revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme saat ini
masih dalam proses perencanaan dan penyusunan lay out pabrik bekerjasama dengan
konsultan independen.
Investasi tanaman tahun 2012 meliputi pembibitan kelapa sawit sebanyak 150.000
kecambah, tanaman baru/replanting seluas 423 hektar, serta pemeliharaan Tanaman
Belum Menghasilkan seluas 1.414,5 hektar. Pembibitan tanaman Karet berupa
penyediaan bibit lapangan, okulasi, polybag dan tanaman baru seluas 12,3 hektar serta
pemeliharaan tanaman belum menghasilkan seluas 490 hektar.
Aspek Pemasaran
Realisasi pendapatan penjualan komoditi tahun 2012 sebesar Rp 298.655 juta
meningkat sebesar 24% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp 241.620 juta. Upaya-upaya
yang dilakukan di bidang pemasaran antara lain adalah melakukan penjualan komoditi
dengan memperhatikan ketersediaan stock dan kualitas produk, kebutuhan dana dan
harga komoditi, disamping penyelesaian klaim yang timbul.
2. Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan/atau habis masa
berlakunya
Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan atau habis masa
berlakunya. Pengurusan alas hak terkendala terutama disebababkan keterbatasan
dana, disamping karena masih dalam proses pengurusan, serta adanya kendala-
kendala yang dihadapi.
Lahan-lahan yang belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya
adalah: pembaruan HGU Lahan Maroangin, pembaruan HGU Kebun Keera,
perpanjangan HGB No. 01 PG Bone, perpanjangan HGB No. 01 PG Takalar,
perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih, perpanjangan HGB No. 01 di
Desa Galung Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Lemba
Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota
Makassar, pengurusan HGU Kebun Malili, pengurusan HGU Kebun Asera,
pengurusan HGU Lahan Tinanggea.
3. Rencana kerjasama pengembangan dengan PT Berdikari
Rencana kerjasama pengembangan tanaman sorgum di Lahan Tinanggea, Sulawesi
Tenggara dengan PT Berdikari dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) serta
pengembangan tanaman sorgum – sapi di Lahan Kabaru, Nusa Tenggara Timur,
sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan.
4. Pemberian apresiasi kepada karyawan
Atas capaian kinerja dan penghematan yang dilakukan oleh Unit Usaha Aneka
Tanaman dan Kantor Direksi, maka dalam tahun 2012 telah dicadangkan
pemberian apresiasi sebesar satu kali gaji pokok dengan jumlah
Rp 1.274.077.884,- yang telah dibebankan dalam perhitungan laba/rugi tahun
2012 dan pelaksanaan pembayarannya dilakukan setelah RUPS Tutup Buku Tahun
2012.
5. Kuasi reorganisasi
Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan perusahaan dimana ekuitas
perusahaan sudah negatif per 31 Desember 2012 sebesar Rp 463.416.745.156,.
Perusahaan akan melakukan langkah-langkah kuasi reorganisasi melalui kajian
dengan konsultan independen.
..
y
...
nilai € 4.100, meskipun penyertaan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero). Dalam rangka likuidasi Indoham Gmbh
tersebut, PT Perkebunan Nusantara (Persero) berdasarkan surat Indoham Gmbh
Nomor 00811ND1I1I/2013 tanggal 20 Maret 2013 akan menanggung beban biaya
likuidasi sebesar Rp 274.771.492,97,-. Memperhatikan kondisi perusahaan, maka
Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan surat
NO.S.097/04.N14IX/III/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah meminta kepada
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Ketua Badan
Musyawarah Direksi PTPN dan PT RNI tembusan kepada Komisaris Indoham Gmbh
dan D'irektur Indoham Gmbh, agar segala biaya yang timbul dari likuidasi Indoham
Gmbh tidak dibebankan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
7. Persetujuan prinsip optimalisasi dan atau pelepasan aset dalam rangka
" penyelesaian kewajiban Dapenbun per 31 Desember 2012 sebesar
Rp 114.883.371.339, - meliputi aset-aset sebagai berikut :
a. Lahan Kantor Direksi Jalan Urip Sumohadjo, km. 4 Makassar seluas 10.904 m2 ;
b. Lahan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 2.593 m2 ;
c. Lahan dan Bangunan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 1.286 m2;
d. Lahan Jalan Kangkung, Makassar seluas 871 m2 ;
e. Lahan Jalan Alauddin, Makassar seluas 10.159 m2;
f. Lahan dan Bangunan Pengolahan Kapas Jeneponto seluas 45.576 m2;
g. Lahan Kebun Minahasa Afdeling Marinsow, Tiniwangko dan Boyong atas
masing-masing seluas 1.440 ha, 596,02 ha dan 181 ,83 ha;
h. Lahan Eks. Proyek Industri Gula Tinanggea seluas 4. 267 ha;
1. Lahan Eks Kebun Kakao Kolaka seluas 752,44 ha.
Rencana terse but akan dikaji secara komprehensif dan akan diajukan t ersendiri
berikut skemanya.
Demikian laporan kami , selanjutnya mohon pengesahan dan arahan da n Pemegang
Saham.
13
XIV (persero)'f
i
DAFTAR ISI
Halaman
IKHTISAR LAPORAN TAHUNAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . viii
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. xi
BAB I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi . . . . . . . . . . . . . 2
3. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. . . . . . . . . 3
4. Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
5. Unit Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BAB II KINERJA UNIT USAHA NON GULA TAHUN BUKU 2011
A. PEMASARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
B. PRODUKSI
1. Tanaman Kelapa Sawit . . . . . . . . . . . . . . . 12
2. Tanaman Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 14
3. Tanaman Kakao . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 16
4. Tanaman Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
5. Ternak Sapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 18
C. TEKNIK DAN TEKNOLOGI . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
D. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN . . . . . . . . . . . 21
E. PENGADAAN BARANG DAN JASA . . . . . . . . . . . . . . 22
F. SEKRETARIS PERUSAHAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
G. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM . . . . . . . . . . . . 24
H. KEUANGAN DAN AKUNTANSI . . . . . . . . . . . . . . . . 26
I. PENGAWASAN INTRN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
BAB III KINERJA UNIT USAHA GULA
A. PEMASARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
B. PRODUKSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
C. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM . . . . . . . . . . . . 35
D. KEUANGAN DAN AKUNTANSI . . . . . . . . . . . . . . . . 36
BAB IV KORPORAT
1. Laporan Posisi Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . 40
2. Hasil Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
3. Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
4. Kewajiban Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
5. Program Kemitraan Bina Lingkungan . . . . . . . . . . 42
6. Tingkat Kesehatan Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . 43
7. Key Performance Indicators . . . . . . . . . . . . . . . . 44
viii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
B. Tahun 2012
1. Kerjasama Penyewaan Rumah Dinas . . . . . . . . . . . . 47
2. Kerjasama Penyewaan Ruko . . . . . . . . . . . . . . . . 47
3. Kerjasama Pengerukan dan Pemeilharaan Kolam Limbah . . . . . 48
4. Kerjasama Pengolahan Lump dan Jual Beli SIR-20. . . . . . . 48
ix
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Pendapatan Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Tabel 2 Volume Penjualan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Tabel 3 Harga Jual. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Tabel 4 Produksi Kelapa Sawit . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
Tabel 5 Produksi Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
Tabel 6 Produksi Kakao . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
Tabel 7 Produksi Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Tabel 8 Perkembangan Ternak . . . .. . . . . . . . . . . 18
Tabel 9 Mutu Hasil Olahan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 19
Tabel 10 Oil Losses . . . . . . . . . . . . . .... .. . . . . . . 20
Tabel 11 Posisi Sumber Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . 24
Tabel 12 Tingkat Pendidikan Karyawan Tetap . . . . . . . . . . . . . . 24
Tabel 13 UMP Tahun 2012 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
Tabel 14 Perhitungan Laba/ (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
Tabel 15 Laba/ (Rugi) Per Unit Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . 27
Tabel 16 Laba/ (Rugi) Per Komoditi . . . . . . . . . . . . . . . . 27
Tabel 17 Laporan Posisi Keuangan Aneka Tanaman . . . . . . . . . 28
Tabel 18 Arus Kas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
Tabel 19 Investasi Baru . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 29
Tabel 20 Biaya Produksi, Usaha dan lain-lain . . . . . . . . . . . . 30
Tabel 21 Harga Pokok Penjualan/ Kg . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
Tabel 22 Biaya Af. Kebun dan Pabrik . . . . . . . . . . . . . . 30
Tabel 23 Laporan Hasil Pemeriksaan SPI . . . . . . . . . . . . . . 31
Tabel 24 Pendapatan Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
Tabel 25 Harga Jual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
Tabel 26 Volume Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
Tabel 27 Produksi Gula dan Tetes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
Tabel 28 Posisi Sumber Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . 35
Tabel 29 Posisi SDM Berdasarkan Pendidikan . . . . . . . . . . . . . 35
Tabel 30 Perhitungan Laba/ (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
Tabel 31 Laba/ (Rugi) Per Unit Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
Tabel 32 Laporan Posisi Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
Tabel 33 Investasi Baru. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
Tabel 34 Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain . . . . . . . . . . . . . 38
Tabel 35 Harga Pokok Penjualan/Kg . . . . . . . . . . . . . . . . 38
Tabel 36 Biaya Af. Kebun dan Pabrik. . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
Tabel 37 Arus Kas Komoditi Gula . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
Tabel 38 Laporan Posisi Keuangan Korporat . . . . . . . . . . . . . 40
Tabel 39 Hasil Usaha . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
Tabel 40 Perhitungan Laba/(Rugi) Korporat . . . . . . . . . . . . 41
Tabel 41 Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 41
Tabel 42 Kewajiban Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
Tabel 43 PKBL. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. 42
Tabel 44 Tingkat Kesehatan Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . 43
Tabel 45 Key Performance Indicators (KPI) . . . . . . . . . . . .. 44
x
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Produksi dan Produktivitas Perkomoditi
Lampiran 2 Produksi dan Produktivitas Per Unit Usaha
Lampiran 3 Penjualan, Volume Penjulan dan Harga Jual
Lampiran 4 Analisa Selisih Penjualan 2012 dibanding RKAP 2012 dan Realisasi 2011
Lampiran 5 Laba (Rugi) Restated, Komparatif 2012, RKAP 2012 & Realisasi 2011
Lampiran 6 Laba (Rugi) Per Unit Usaha
Lampiran 7 Laba (Rugi) Per Komoditi
Lampiran 8 Laporan Posisi Keuangan
Lampiran 9 Laporan Arus Kas
Lampiran 10 Laporan Perubahan Ekuitas
Lampiran 11 HPP, Biaya Usaha dan Biaya Lain-lain
Lampiran 12 Investasi Baru
Lampiran 13 Laporan Aktivitas PKBL
Lampiran 14 Posisi Sumber Daya Manusia
Lampiran 15 Realisasi Pendidikan dan Latihan
Lampiran 16 Laporan Hasil Pemeriksaan Biro SPI
Lampiran 17 Beban Usaha Kantor Direksi, Kudir PTPN X & Eks.BPPG
Lampiran 18 Penilaian Tingkat Kesehatan
Lampiran 19 Key Performance Indikator (KPI)
Lampiran 20 Rasio Keuangan
Lampiran 21 Komposisi Umur Tanaman Menghasilkan dan Mutasi Tanaman Tahun
2011 ke Tahun 2012
xi
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB I
PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM
A. Riwayat Singkat Perusahaan.
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan
PT Perkebunan XXVIII (Persero), PT Perkebunan XXXII (Persero), PT Bina Mulya Ternak
(Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), termasuk eks Proyek-proyek
pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara; dengan jumlah Modal Dasar sebesar Rp 540.000.000.000,- dan Modal
Ditempatkan sebesar Rp 135.000.000.000,-.
Akta Pendirian PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 47 tanggal 11 Maret 1996
dibuat oleh Notaris Harun Kamil, SH yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-9087.HT.01.01 tahun 1996 tanggal 24 September
1996 (Berita Negara RI Nomor 81 tanggal 08 Oktober 1996, tambahan Nomor 8678).
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 13
tanggal 11 Agustus 2008 dari Notaris Lola Rosalina, SH tentang Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Di Luar
Rapat Umum Pemegang Saham tentang Penambahan Modal Disetor dan Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Nomor AHU-76872.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Modal Ditempatkan mengalami
perubahan menjadi Rp 235.000.000.000,-
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham tentang Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Nomor KEP-83/S.MBU/2009 dan KEP-
16/D4.MBU/2009 tanggal 14 September 2009, maka pasal 11 Akta Nomor 13 mengalami
perubahan dan telah dicatatkan dengan Akta Nomor 18 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat
oleh Notaris Lola Rosalina, SH.
Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Jalan Urip Sumoharjo Km. 4
Kotak Pos 1006, Makassar – 90232, Telepon 0411-444810, 444112, 449944, Fax 0411-
444840, 449886, E-mail : ptpnxiv@indosat.net.id dan Kantor Penghubung Jakarta di Jalan
Cut Meutia Nomor 11 Menteng Jakarta Pusat.
Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
C. Kegiatan Usaha
Kegiatan Perseroan sesuai Akta Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008 Pasal 3, ayat 2 adalah :
a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan pembibitan,
penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;
b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi
barang setengah jadi dan/atau barang jadi serta produksi turunannya;
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil
produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan usaha Perseroan;
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro forestry.
Selain kegiatan usaha utama pada ayat 2 diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan
usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading
house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pusat
perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga
dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi
dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa
pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
Komoditi andalan Perseroan adalah Gula, Kelapa Sawit dan Karet.
Visi
Menjadi perusahaan agribisnis dan agroindustri yang kompetitif, mandiri dan memberdayakan
ekonomi rakyat.
Misi
1. Menghasilkan produk utama perkebunan berupa gula dan minyak sawit, serta produk
pendukung yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan
internasional;
2. Mengelola bisnis dengan teknologi akrab lingkungan yang memberikan kontribusi nilai
kepada produk dan mendorong pembangunan berwawasan lingkungan;
3. Melalui kepemimpinan, teamwork, inovasi dan SDM yang kompeten, meningkatkan
nilai secara terus-menerus kepada shareholder dan stakeholders;
4. Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama penciptaan nilai (value
creation) yang mendorong perusahaan tumbuh dan berkembang bersama mitra
strategis.
2
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Nilai-Nilai Organisasi
Kompeten : Bahwa seluruh jajaran karyawan perusahaan harus memiliki pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang dipersyaratkan bagi jabatan yang diemban;
Integritas: diyakini bahwa karyawan yang berintegritas adalah yang memiliki kesamaan
antara yang dipikirkan, diucapkan, dan yang dilakukan;
Inovasi
: bahwa proses berfikir menghasilkan kreativitas yang memberikan nilai tambah
ekonomis;
Pembelajaran : seluruh jajaran perusahaan menjadikan pengalaman dan perubahan
lingkungan bisnis sebagai proses pengembangan individu dan organisasi secara
berkelanjutan;
Sinergi : diyakini bahwa kerjasama tim yang efektif akan memberikan efek ganda terhadap
hasil akhir.
3
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan kebunan Nusantara XIV Nomor SK-
16/MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota
Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV, telah
memberhentikan Komisaris Sulwan SilondaE yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-194/MBU/2008 tanggal 24 September 2008.
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16/MBU/2013 tanggal 16 Januari
2013 tersebut telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 28 tanggal 7 Maret 2013
yang dibuat oleh Notaris Lala Rosalina, SH dan telah dilaporkan ke Kementerian Hukum Dan
Hak Asasi Manusia dengan surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
B.033/00.N14/X/I/2013 tanggal 28 Januari 2013.
tanggal 1 Maret 2012. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-
55/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 tersebut telah disampaikan kepada Notaris Lola
Rosalina, SH untuk dibuat akta dan pelaporannya ke Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia dengan surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
S.067/00.N14/X/II/2013 tanggal 15 Februari 2013 dan sampai saat ini masih dalam proses.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 05/SK/2012.22 tanggal 2 Maret 2012
tentang Pembagian Tugas Wewenang dan Tanggung jawab Direktur PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) ditetapkan susunan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV sebagai
berikut:
Direktur Utama : Budi Purnomo
Direktur Produksi : Amrullah Haris
Direktur Keuangan : Mardiyanto
Direktur SDM & Umum : Rispan Adi Idris
Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dibawah pengelolaan Direktur
Keuangan.
5
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
RUPS
DEWAN
KOMISARIS
DIREKTURUTAMA
UNIT PKBL
UNIT TIMMONITORING
PKS KEBUN KEBUN KEBUN KEBUN KEBUN KEBUN UNITKAPAS PTUK
TERNAK KERJASAMA/PERUS
LUWU BETELEME AWAYA MALILI KEERA ASERA MIRA JENEPONTO MAROANGIN
KABARU AHAANPATUNGAN
5. UNIT USAHA
Unit Usaha PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) terdiri dari :
A. Unit Usaha Aneka Tanaman
1. Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) Luwu I, Sulawesi
Selatan : Minyak sawit, Kernel
2. Kebun Malili, Sulawesi Selatan : Tandan Buah Segar
3. Kebun Keera, Sulawesi Selatan : Tandan Buah Segar
4. Kebun Asera, Sulawesi Tenggara : Tandan Buah Segar
5. Kebun Beteleme, Sulawesi Tengah : Karet
6. Kebun Awaya/Telpaputih, Maluku : Karet, Kakao, Kelapa/Kopra
7. Kebun Mira, Sulawesi Utara dan Maluku : Kelapa/Kopra
8. Sub Unit Kapas Jeneponto, Sulawesi Selatan : Pengolahan Kapas
9. Unit Ternak Kabaru, Nusa Tenggara Timur : Sapi
Unit Usaha Kebun Tomata dalam rangka optimalisasi aset telah dikerjasamakan dengan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan perjanjian Nomor 04.09/S.Perj-
UP/03/XII/2011 dan 03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Maret 2011 tentang Rehabilitasi,
Pembangunan dan Pengelolaan Kebun Tomata serta Pabrik Kelapa Sawit. Kerjasama
6
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
8
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
9
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB II
KINERJA UNIT USAHA ANEKA TANAMAN
TAHUN BUKU 2012
A. PEMASARAN
Seluruh penjualan komoditi adalah penjualan dalam negeri. Penjualan CPO dilakukan
melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) dan penjualan komoditi
lainnya dilakukan sendiri.
Realisasi pendapatan penjualan komoditi tahun 2012 sebesar Rp 298.655 juta atau 108 %
dari RKAP sebesar Rp 276.629 juta dan meningkat atau 124% dari realisasi tahun 2011
sebesar Rp 241.620 juta. Pendapatan penjualan komoditi dari kelapa sawit dan karet pada
umumnya mencapai RKAP dan meningkat dibanding tahun lalu, sedangkan komoditi lainnya
belum mencapai sasaran.
Tabel 1 : Pendapatan Penjualan
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thp
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● CPO 218.129 193.875 161.569 113 135
● Kernel 15.546 13.496 16.698 115 93
● Brown Crepe 4.799 2.296 2.190 209 219
● SIR-20 44.859 42.072 45.947 107 98
● Kakao 4.200 4.500 5.482 93 77
● Kopra 3.112 5.628 4.376 55 71
● Kelapa Kupas 943 0 1.214 - 78
● Sapi 1.938 7.632 1.784 25 109
● Kuda - - 7 - -
● Jasa Pengolahan Kapas 182 420 365 43 50
● Tandan Buah Segar 4.948 6.710 1.988 74 249
Jumlah 298.655 276.629 241.620 108 124
10
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Penjualan kopra tercapai 66% karena sebagian produksi kelapa dijual dalam bentuk kelapa
kupas dimana hal ini dilakukan pada saat harga kelapa kupas lebih menguntungkan.
Penjualan Sapi tercapai 14% dari RKAP karena rencana penjualan seluruh ternak ke
PT Berdikari (Persero) belum terlaksana dan sampai dengan akhir tahun masih dalam
proses stock opname dan negosiasi. Untuk penjualan TBS tercapai 83% dari RKAP karena
panen baru dilakukan optimal pada bulan Mei 2012 bersamaan dengan beroperasinya Pabrik
Minyak Kelapa Sawit PT Damai Jaya Lestari di Konawe Utara.
Sementara itu realisasi harga jual komoditi tahun 2012 (diluar PPN) untuk CPO dan
beberapa komoditi lainnya dibawah RKAP dan seluruh komoditi pada umumnya lebih
rendah dibanding realisasi tahun 2011. Berdasarkan laporan PT Kharisma Pemasaran
Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara) tahun 2012 antara lain bahwa situasi pasar minyak
nabati dalam perdagangan internasional mengalami pergerakan harga, khususnya produk
sawit Malaysia, pada CIF Rotterdam dan FOB Malaysia menunjukkan tren menurun. Begitu
juga di pasar fisik Tender PT KPB Nusantara, dimana harga rata-rata FOB Belawan/Dumai
menunjukkan tren menurun dibanding periode sebelumnya. Faktor-faktor yang
mempengarui harga CPO tahun 2012 antara lain adalah sebagai berikut:
Produksi minyak sawit Malaysia dan Indonesia yang meningkat;
Dampak perlambatan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat;
Kondisi harga CPO tersebut juga berpengaruh pada harga jual TBS.
Harga karet dunia tahun 2012 juga bergerak fluktuatif dengan tren menurun dibandingkan
tahun lalu didominasi oleh kondisi ekonomi global yang masih belum menentu, terutama di
zona Eropa, Amerika Serikat dan China, sehingga pelaku pasar pada umumnya cenderung
mengambil sikap berhati-hati.
Tabel 3 : Harga Jual
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● CPO Rp / Kg 6.868 7.250 7.115 95 97
● Kernel Rp / Kg 2.662 2.505 3.884 106 69
● Brown Crepe Rp / Kg 26.659 22.960 36.496 116 73
● SIR-20 Rp / Kg 27.089 26.125 39.423 104 69
● Kakao Rp / Kg 21.000 20.000 24.817 105 85
● Kopra Rp / Kg 4.201 5.000 6.082 84 69
● Kelapa Kupas Rp / Kg 964 - 1.294 - 74
● Sapi Rp / Ekor 5.384.028 3.000.000 5.023.944 179 107
● Kuda Rp / Ekor - - 3.500.000 - -
● Jasa Pengolahan Kapas Rp / Kg 1.141 1.400 1.035 81 110
● Tandan Buah Segar Rp / Kg 975 1.100 850 89 115
11
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dari analisis terhadap selisih lebih pendapatan penjualan antara realisasi dengan RKAP
tahun 2012 sebesar Rp 22.026 juta tampak bahwa selisih lebih tersebut sangat dipengaruhi
oleh capaian volume penjualan diatas anggaran, sebagai berikut:
Selisih lebih dari pencapaian volume penjualan diatas RKAP Rp 31.446 juta
Selisih kurang dari pencapaian harga jual dibawah RKAP (Rp 9.420 juta)
Jumlah Rp 22.026 juta
Kendala yang dijumpai dalam tahun 2012 antara lain adalah:
• Kenaikan biaya transport CPO dan kelangkaan kapal pengangkut CPO berpengaruh
pada kesulitan penjualan pada periode bulan September – Desember 2012;
• Sebagian penjualan/pengapalan CPO dan penjualan kakao dengan mutu dibawah
standar;
Upaya-upaya yang dilakukan antara lain adalah melakukan penjualan komoditi dengan
memperhatikan ketersediaan stock, kebutuhan dana dan kualitas produk, melakukan
pinjaman sementara kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dana, negosiasi
dan/atau menyelesaikan klaim yang timbul.
B. PRODUKSI
1. Tanaman Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit Inti terdapat di Unit Usaha PKS Luwu, Kebun Malili, Kebun Keera,
dan Kebun Asera, dengan jumlah areal Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 7.874 hektar
sama dengan RKAP dan 79% terhadap realisasi tahun 2011 seluas 9.921 hektar.
Pengurangan areal TM seluas 2.047 hektar dari tahun lalu karena areal di Unit Usaha PKS
Luwu seluas 302 hektar di-replanting dan areal seluas 1.745 hektar di Unit Usaha Kebun
Tomata dikeluarkan dari RKAP karena diinbrengkan sebagai penyertaan pada Perusahaan
Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang didirikan bekerjasama dengan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Areal yang dialihkan ke PT Sinergi Perkebunan
Nusantara tersebut selanjutnya dikategorikan sebagai Plasma karena produksi TBS-nya
dibeli dan diolah di PKS Luwu. Dari luas kebun 1.745 hektar yang dapat dipertahankan
untuk dipelihara seluas 1.133 hektar dan sisanya akan dibongkar.
Komposisi umur TM seluas 7.874 hektar adalah seluas 3.764 hektar atau 48% berumur 24-29
tahun (tanaman tua) di Unit Usaha PKS Luwu dan seluas 4.110 hektar atau 52% berumur
9-17 tahun (tanaman remaja) di Unit Usaha PKS Luwu, Kebun Keera, Kebun Malili dan
Kebun Asera. Populasi tanaman kelapa sawit rata-rata 97 pohon/hektar.
Produksi TBS Inti tahun 2012 sebesar 74.215 ton atau 101% dari RKAP sebesar 73.245 ton
dan 94% terhadap realisasi tahun 2011 sebesar 78.369 ton. Penurunan terutama disebabkan
kondisi tanaman semakin tua, berkurangnya luasan areal tanaman menghasilkan,
kurangnya pemeliharaan tanaman periode sebelumnya dan kurangnya infrastruktur.
Dari jumlah produksi TBS sebesar 74.215 ton diolah di PKS Luwu sebesar 50.939 ton (69%),
dititip olah di PT Bumi Maju Sawit sebesar 18.204 ton (24%) berasal dari Unit Usaha PKS
Luwu sebesar 4.984 ton, Kebun Malili sebesar 12.229 ton, Kebun Keera 271 ton dan Kebun
12
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tomata sebesar 720 ton, produksi TBS Unit Usaha Kebun Asera sebesar 5.072 ton (7%)
dijual ke PT Suar Alam Sentosa yang diolah di Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Damai Jaya
Lestari di Konawe Utara.
Perusahaan juga menjadi ”Bapak Angkat” dari kebun Plasma dari Petani Anggota Koperasi
Unit Desa (KUD) peserta Program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) dan eks
Proyek Neucleus Estate Smallhoder (NES) yang terdapat di Unit Usaha PKS Luwu (KUD Bone
Masamba dan Proyek NES), Kebun Malili (KUD Jujur Jaya) dan Kebun Asera (KUD Tumbuh
Segar). Areal tanaman kelapa sawit Plasma seluas 14.009 hektar sama dengan RKAP dan
naik dibandingkan tahun lalu seluas 13.712 hektar. Areal plasma di Kebun Tomata
dikeluarkan seluas 1.448 hektar disebabkan produksi TBS dari kebun tersebut dijual ke
pihak lain dan tidak dapat dikontrol, disamping terdapat penambahan areal seluas 1.745
hektar eks kebun Inti yang beralih ke PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Produksi TBS
Plasma seharusnya dijual ke/dibeli oleh perusahaan, namun karena belum ada pabrik
dan/atau persaingan dengan pabrik lain, maka petani menjual ke pabrik lain.
Disamping itu perusahaan juga menerima pembelian dari Petani Plasma Mandiri (diluar
Petani peserta KKPA dan NES).
Total pembelian TBS Plasma yang diolah di PKS Luwu sebesar 73.495 ton atau 118% dari
RKAP sebesar 62.116 ton dan 139% terhadap realisasi tahun 2011. Peningkatan tersebut
seiring dengan penambahan areal Plasma dan/atau penambahan produksi TBS Plasma di
sekitar lokasi pabrik.
Capaian produksi hasil jadi dari PKS Luwu adalah sebagai berikut:
CPO sebesar 29.456 ton atau 110% dari RKAP sebesar 26.741 ton dan 114% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan rendemen 20,65% atau 100% dari RKAP sebesar 20,69% dan
103% terhadap realisasi tahun 2011.
Kernel sebesar 5.903 ton atau 110% dari RKAP sebesar 5.386 ton dan 136% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan rendemen 4,14% atau 99% dari RKAP sebesar 4,17% dan
123% terhadap realisasi tahun 2011.
Peningkatan produksi CPO, Kernel dan rendemen merupakan hasil dari upaya-upaya
pembenahan yang telah dilakukan baik dalam pabrik maupun di luar pabrik, disamping
peningkatan dalam jumlah pembelian TBS plasma.
13
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
2. Tanaman Karet
Perkebunan karet Inti terdapat di Kebun Beteleme dan Kebun Awaya/Telpaputih dengan
areal Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 2.505 hektar atau sama dengan RKAP dan 103%
dibanding realisasi tahun 2011 sebesar 2.425 hektar, karena terdapat mutasi areal dari TBM
ke TM seluas 80 hektar di Kebun Beteleme.
Komposisi umur TM seluas 2.505 hektar adalah seluas 1.929 hektar atau 77,01% berumur
23-29 tahun (tanaman tua) dan seluas 576 hektar atau 22,99% berumur 7-20 tahun
(tanaman remaja). Populasi tanaman karet rata-rata 211 pohon/hektar.
14
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Produksi Lump Inti tahun 2012 sebesar 2.342 ton atau 94% dari RKAP sebesar 2.489 ton dan
98% terhadap realisasi tahun 2011 dengan produktivitas 0,94 ton per hektar atau 94% dari
RKAP sebesar 0,99 ton per hektar dan 95% terhadap realisasi tahun 2011.
Disamping itu terdapat perkebunan karet Plasma eks Proyek NES di Kebun Beteleme seluas
2.060 hektar atau 100% dari RKAP dan realisasi tahun 2011. Produksi Lump Plasma
seharusnya dijual ke/dibeli oleh perusahaan, namun karena belum ada pabrik dan/atau
persaingan dengan pabrik lain, maka Petani juga menjualnya ke pabrik lain.
Pembelian Lump Plasma tahun 2012 sebanyak 521 ton atau 75% dari RKAP sebesar 700 ton.
Upaya pembelian Lump Plasma baru dilakukan kembali mulai bulan April 2012, sedangkan
pada tahun 2011 tidak melakukan pembelian.
Sebagian besar Lump diolah menjadi SIR-20 bekerjasama dengan prosessor PT Banua Lima
Sejurus di Kalimantan dan PT Bitung Guna Sejahtera serta diolah sendiri menjadi Brown
Crepe dengan memanfaatkan tenaga yang ada.
Capaian produksi hasil jadi adalah sebagai berikut:
SIR-20 sebesar 1.372 ton atau 85% dari RKAP sebesar 1.610 ton dan 118% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan kadar karet kering (K3) atau 96% dari RKAP sebesar 54%
dan 93% terhadap realisasi tahun 2011.
Brown Crepe sebesar 115 ton atau 115% dari RKAP sebesar 100 ton dan 81% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan kadar karet kering (K3) 56% atau 112% dari RKAP sebesar
50% dan 112% terhadap realisasi tahun 2011.
Permasalahan yang dihadapi sehingga sasaran produksi SIR-20 tahun 2012 tidak tercapai
antara lain adalah:
Sebagian tanaman terkena penyakit BB (kering alur sadap) mencapai 12% di Kebun
Awaya/Telpaputih dan 4% di Kebun Beteleme;
15
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
3. Tanaman Kakao
Perkebunan kakao terdapat di Kebun Awaya/Telpaputih dengan areal TM seluas 2.053
hektar sama dengan RKAP 2012 dan tahun 2011. Keseluruhan adalah Inti dan merupakan
intercrop dengan tanaman kelapa, dengan umur 20-25 tahun.
Produksi Biji Kakao Basah (BKB) sebanyak 1.188 ton atau 100% dari RKAP sebesar 1.184 ton
dan 104% terhadap realisasi tahun 2011 dengan produktivitas sebesar 0,58 ton/hektar atau
sama dengan RKAP dan 104% terhadap realisasi tahun 2011.
Capaian produksi Biji Kakao Kering (BKK) sebanyak 244 ton atau 108% dari RKAP sebesar
225 ton dan 117% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rendemen 20,54% atau 108% dari
RKAP sebesar 19,00% dan 112% terhadap realisasi tahun 2011. Produktivitas BKK sebesar
0,12 ton/hektar atau 108% dari RKAP dan 117% terhadap realisasi tahun 2011.
16
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Kendala yang dihadapi adalah serangan Phytoptora dan Penggerek Buah Kakao (PBK) cukup
tinggi yang sulit dikendalikan, pencurian dan gangguan ternak terhadap produksi.
4. Tanaman Kelapa
Perkebunan kelapa terdapat di Kebun Awaya/Telpaputih dan Kebun Mira dengan areal TM
seluas 3.960 hektar sama dengan RKAP 2012 dan tahun 2011, dengan umur tanaman diatas
22 tahun. Pengusahaan tanaman kelapa berupa pemungutan hasil dan pengolahannya
menjadi kopra dan kelapa kupas.
Produksi kelapa butir tahun 2012 sebanyak 8.169 ribu butir atau 90% dari RKAP sebesar
9.073 ribu butir dan 107% terhadap realisasi tahun 2011. Produktivitas sebanyak 2.063 ribu
per hektar atau 90% dari RKAP sebesar 2.291 ribu per hektar dan 107% terhadap realisasi
tahun 2011. Sebagian produksi dijual dalam bentuk kelapa butir/kelapa kupas dengan
memperhatikan adanya peminat dan harga yang lebih menguntungkan. Jumlah penjualan
kelapa butir/kupas tahun 2012 sebanyak 978 ton atau 110% terhadap realisasi tahun 2011
sebesar 889 ton.
Capaian produksi hasil jadi Kopra yang dihasilkan sebesar 757 ton atau 67% dari RKAP
sebesar 1.126 ton dan 107% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rasio kopra : kelapa butir
sebesar 1 kg : 11 butir atau dibawah RKAP sebesar 1 kg : 9 butir dan menurun terhadap
realisasi tahun 2011 sebanyak 1 kg : 7 butir.
Tabel 7 : Produksi Kelapa
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Kendala yang dihadapi adalah pencurian buah kelapa yang masih sangat tinggi.
17
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
5. Ternak Sapi
Peternakan Sapi terdapat di Unit Usaha Ternak Kabaru dengan areal seluas 9.908 hektar.
Pengelolaan peternakan dilakukan dengan sistem ranch.
Jumlah Sapi pada akhir tahun 2012 sebanyak 2.304 ekor, jumlah kelahiran tahun 2012
sebanyak 304 ekor atau 181% terhadap RKAP sebesar 168 ekor dan 83% terhadap realisasi
tahun 2011.
PERKEMBANGAN
a. Stock Awal Ekor 2.400 2.404 2.428 100 99
b. Kelahiran Ekor 304 168 365 181 83
c. Penjualan Ekor 360 2.544 355 14 101
d. Kematian Ekor 38 23 35 165 109
e. Persediaan Akhir Ekor 2.304 2.544 2.400 91 96
f. Pertumbuhan Ekor (96) (2.404) (28) 4 343
PARAMETER
a. Kelahiran % 39,38 23,80 66,61 165 59
b. Penjualan % 15,00 105,82 18,88 14 79
c. Kematian % 1,58 0,96 1,86 165 85
d. Pertumbuhan % (4,00) 100,00 (1,49) (4) 269
Sesuai amanat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada saat kunjungan kerja ke Unit
Usaha Ternak Kabaru tanggal 2-4 Juli 2012 dan rapat perkembangan pelaksanaan pola
integrasi peternakan sapi di perkebunan kelapa sawit pada tanggal 17 September 2012 di
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, serta berdasarkan surat Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara
XIV (Persero) Nomor S-620/MBU/2012 tanggal 5 November 2012 maka Pemegang Saham
menyetujui secara prinsip pelepasan Unit Usaha Ternak Kabaru di Kabupaten Waingapu,
Nusa Tenggara Timur kepada PT Berdikari (Persero) atau bentuk kerja sama lain meliputi :
aset lahan, ternak, Sumber Daya Manusia dan aset lainnya dalam rangka pengembangan
ternak sapi dan tanaman sorgum. Direksi diminta agar mengajukan permohonan tersendiri
dengan dilengkapi kajian komprehensif dan data pendukung untuk mendapat persetujuan
lebih lanjut.
Saat ini penjualan Sapi masih dalam tahap negosiasi dan proses pelepasan dan/atau bentuk
kerjasama lain masih dalam pembahasan dengan PT Berdikari (Persero).
18
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
menekan losses, disamping upaya-upaya lain yang ditempuh baik dalam pabrik maupun
diluar pabrik yang selalu berkoordinasi dengan manajemen.
Dari tabel diatas tampak bahwa angka-angka realisasi mutu hasil olahan tahun 2012 lebih
baik dibandingkan tahun 2011, meskipun masih dibawah norma golden CPO, terutama pada
mutu produksi kernel (kadar kotoran dan kadar air).
Perbaikan dan penggantian alat-alat pabrik yang dilakukan dalam tahun 2012 meliputi:
1. Rekondisi/penggantian plate kisi-kisi dan silinder hidrolik pada Loading ramp;
2. Rekondisi/perbaikan body, as dan roda serta penambahan lori pengisian TBS, perbaikan
jaringan rel, perbaikan capstand, serta pengecoran lantai;
3. Menjaga persediaan spare part yang cukup pada stasiun Kempa, terutama pada bagian
yang rawan mengalami kerusakan yaitu pada main shaft dan screw sesuai dengan
spesifikasi dan kualitas dengan tetap berpedoman pada SOP sistem pengoperasian dan
pemasangannya;
4. Rekondisi dan pergantian pintu Sterilizer nomor 2;
5. Pengadaan Vibro Single dan Double Deck pada stasiun Klarifikasi;
6. Pengadaan 1 unit High Speed dan rekondisi Sludge Separator yang ada serta spare part
Oil Purifier;
7. Rekondisi Boiler nomor 2 dan Fibre Cyclone line 2;
8. Pembersihan Tangki Timbun PKS dan perbaikan pipa pemanas;
9. Rekondisi dan pengadaan pompa Water Intake;
10. Melanjutkan pekerjaan pemasangan pipa CPO ITT tahap II sehingga seluruh penggantian
pipa telah diselesaikan;
11. Mempercepat pengadaan peralatan yang rusak untuk menghindari berlarut-larutnya PKS
berhenti mengolah (as screw press, batu tahan api).
19
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dari tabel diatas tampak bahwa rendemen CPO masih bisa ditingkatkan melalui upaya-
upaya penekanan losses sampai batas normal. Upaya yang telah dilakukan untuk menekan
oil losses adalah dengan meminimalkan kehilangan dengan cara antara lain :
TBS harus benar-benar masak pada saat perebusan;
Menekan kebocoran pada pipa-pipa pompa dan meningkatkan pengutipan minyak di
Fat-Fit.
Upaya-upaya lainnya yang dilakukan untuk menekan kadar ALB CPO antara lain adalah
sebagai berikut :
Meminimalisir TBS menginap di kebun dan di pabrik dengan mengadakan perbaikan
sarana jalan untuk menjaga mutu bahan baku olahan.
Memperketat sortasi TBS dan memberlakukan penalti.
Mengusahakan tidak terlalu lama menahan stock CPO dalam tangki timbun (minimal
2.000 ton sudah ada penjualan/pengapalan);
Mempertahankan suhu CPO di dalam tangki;
Melakukan pengurasan/pembersihan tangki timbun yang dilaksanakan 2 kali dalam
setahun;
Meminimalisir kerusakan dan memaksimalkan perbaikan peralatan dalam pabrik;
Meminimalisir kerusakan di stasiun pemurnian minyak (klarifikasi dengan segera
dilakukan agar fungsi Fat-Fit tidak dominan).
Permasalahan yang dihadapi untuk diambil langkah-langkah pembenahan lebih lanjut
adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas olah rendah (23,9 ton TBS/jam) dengan efisiensi pabrik 84,74%;
2. Losses masih diatas norma berdampak pada rendahnya rendemen;
3. Kualitas produk (prosentase kenaikan ALB > 3% dan prosentase air > 0,1%);
4. Jam stagnasi pabrik masih tinggi.
Dalam rangka penanganan limbah, maka telah dilakukan kerjasama pengerukan dan
pengolahan limbah sawit PKS Luwu dengan CV Palapa mulai bulan Mei 2012.
20
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
21
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
F. SEKRETARIS PERUSAHAAN
Pelaksanaan asessment good corporate governance (GCG) tahun 2012 dan pembentukan
unit pengelola manajemen risiko dilakukan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi
Sulawesi Selatan.
Perkembangan pengurusan aspek legalitas lahan dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Permohonan perpanjangan HGU Maroangin belum mendapat rekomendasi Bupati
Enrekang;
2. Permohonan perpanjangan HGU Unit Usaha Kebun Keera masih dipermasalahkan oleh
Bupati Wajo saat ini meskipun sudah ada rekomendasi Bupati Wajo sebelumnya seluas
8.000 hektar (tahun 2002) dari luas semula 12.170 hektar;
3. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 883.615 m2 Unit Usaha PG Bone yang
terletak di Desa ArasoE : berkas usulan permohonan pembaharuan SK hak atas tanah
HGB telah divalidasi Kepala Kanwil BPN Sulawesi Selatan dan telah disampaikan kepada
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 06 Januari 2011
untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGB;
4. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 1.182.400 m2 PG Takalar terletak di desa
Pa’rapunganta dan HGB No. 01 seluas 631.800 m2 : berkas usulan permohonan
pembaharuan SK hak atas tanah HGU telah divalidasi Kepala Kanwil BPN Sulawesi
Selatan dan telah disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia melalui notaris yang dikuasakan oleh PTPN X (Persero) di Jakarta pada
tanggal 16 Oktober 2012 untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGB;
5. Permohonan perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih seluas 10.000 hektar
terletak di Desa Samasuru, Sahulau, Liang, Awaya dan Waraka : berkas telah divalidasi
22
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Kepala Kanwil BPN Maluku dan telah disampaikan usulan permohonan perpanjangan
hak atas tanah HGU atas nama PTPN XIV (Persero) kepada Kepala Kantor Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia untuk proses penerbitan SK hak atas tanah
HGU pada tanggal 1 Pebruari 2013;
6. Perpanjangan HGB No. 01 seluas 60.715 M2 eks gudang tembakau PTP XXVIII (Persero)
sekarang PTPN XIV (Persero) terletak di desa Galung Kabupaten Soppeng, telah
diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Soppeng tanggal 12 Juli 2011.
Proses pengukuran/cheking batas keliling lokasi di lapangan terhenti karena dihalangi
oleh masyarakat yang melakukan penggarapan lahan di lokasi HGB PTPN XIV;
7. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 1.643 M2 eks rumah dinas PTP XXVIII
(Persero), sekarang PTPN XIV (Persero), terletak di Desa Lemba Kabupaten Soppeng :
sertifikat HGB (perpanjangan) telah diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Soppeng pada tanggal 16 Nopember 2011;
8. Perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota Makassar seluas 2.593 M2,
telah diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar dan telah dilakukan
pengukuran/ checking batas keliling lokasi HGB oleh petugas ukur Kantor Pertanahan
Kota Makassar pada tanggal 03 Juli 2012;
9. Pengurusan aspek legalitas lahan (proses Hak Alas Tanah Kebun Malili), telah dilakukan
pengukuran keliling batas kadasteral areal seluas 2.300 hektar tahun 2003 oleh Kanwil
BPN Sulawesi Selatan, tidak ditindak lanjuti karena masuk kawasan hutan (hasil
inventarisasi Dinas Kehutanan Propensi Sulawesi Selatan tahun 2012). Untuk tahap
selanjutnya PTP Nusantara XIV (Persero) diwajibkan mengajukan permohonan pinjam
pakai ke Menteri Kehutanan Republik Indonesia;
10. Pengurusan HGU Kebun Asera : ijin lokasi telah diterbitkan oleh Bupati Konawe Utara
nomor 265 tahun 2012 tanggal 28 Juni 2012 seluas 6.500 hektar dengan masa belaku
selama 3 tahun (2012 – 2015);
11. Pengurusan aspek legalitas lahan (proses Hak Alas Tanah Kebun Tenanggea),
rekomendasi pembaharuan perijinan dari Bupati Kendari tanggal 31 Januari 2000
No.517/234 seluas 19.550 hektar, telah dilakukan kegiatan perolehan tanah dengan
inventarisasi dan pembebasan lahan dengan pembayaran ganti rugi seluas 4.044,09
hektar. Proses pemberian HGU belum dapat dilanjutkan karena lahan masyarakat yang
terdapat dalam ijin lokasi PTP Nusantara XIV perlu penyelesaian lebih lanjut.
Dalam rangka pendayagunaan aset, beberapa aset dalam tahun 2012 disewakan kepada
pihak ketiga dan/atau dilakukan perpanjangan sewa, serta dikerjasakaman, yaitu :
1. Bangunan mess eks rumah dinas direksi Jalan Slamet Riyadi, Makassar disewakan ke
PT Bank BRI Agro, Tbk selama 5 tahun;
2. Bangunan rumah toko eks meat shop Jalan Pengayoman, Makassar disewakan ke Grace
Yusnita Wibisono selama 2 tahun;
23
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
3. Perpanjangan sewa Instalasi Tangki Timbun (ITT) Palopo ke PT Bumi Maju Sawit
selama 1 tahun;
Dalam Risalah RUPS RKAP Tahun 2012 telah disetujui oleh Pemegang Saham untuk menjual
aset yang hasilnya akan digunakan untuk revitalisasi pabrik pengolahan karet an
melakukan penanaman baru, yang saat ini masih dalam proses, yaitu :
1. Bangunan eks LO Ambon telah dilakukan penilaian (appraisal) oleh Kantor Jasa Penilai
Publik (KJPP) tanggal 9 Nopember 2012 dan saat telah diajukan persetujuannya ke
Pemegang Saham;
2. Rumah dinas di jalan Bambapuang Makassar dalam proses appraisal oleh KJPP;
3. Pabrik Tepung Ubi Kayu (PTUK) Maroangin dalam proses appraisal oleh KJPP.
24
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
1. Karyawan Tetap mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN XIV (Persero)
dan SP BUN periode 2012-2013 yang disahkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial Deparetemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Surat Keputusan
Nomor : KEP.66/PHIJSK/PKKAD/PKB/V/2012 tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pada
tahun 2011 mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN XIV (Persero) dan SP
BUN periode 2010-2011 yang disahkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Surat Keputusan
Nomor : KEP-39/PHIJSK/PKKAD//III/2010 tanggal 17 Maret 2010;
2. Gaji Pokok Karyawan Tetap dan Tunjangan Tetap naik ± 10%;
3. Tenaga musiman dan Harian Lepas sesuai upah minimum propinsi yang ditetapkan oleh
Gubernur tiap-tiap propinsi (Rp per bulan), sebagai berikut :
Tabel 13 : UMP Tahun 2012
Berdasarkan perhitungan aktuaria, beban iuran tambahan periode Januari 2012 - Juni 2012
sebesar Rp 1.761 juta per bulan naik menjadi Rp 2.619 juta per bulan untuk periode Juli -
25
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Desember 2012. Kewajiban kepada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sampai dengan
tahun 2012 mencapai sebesar Rp 114.883 juta dengan rasio kecukupan dana (RKD) sebesar
40,11%. Guna menyelesaikan kewajiban tersebut dan memperhatikan pengawasan atas
pengelolaan Dapenbun kedepan akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka
saat ini sedang disusun proposal penyelesaian kewajiban kepada Dapenbun melalui
optimalisasi aset.
Laba sebelum pajak Unit Usaha Aneka Tanaman tahun 2012 sebesar Rp 54.462 juta atau
atau 439% dari RKAP sebesar Rp 12.407 juta dan 997% terhadap realisasi tahun 2011
sebesar Rp 5.462 juta. Gross Profit Margin tahun 2012 sebesar Rp 59.763 juta (20%) turun
(jumlah dan persentase) dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 64.874 juta (27%) disebabkan
harga pokok penjualan mengalami kenaikan terutama akibat pemupukan tanaman kelapa
sawit untuk tanaman remaja dilakukan sebanyak 2 (dua) kali aplikasi sedangkan tahun 2011
dilaksanakan satu kali aplikasi serta pembelian TBS dan Lump Plasma yang meningkat
dibandingkan tahun lalu. Net Profit Margin turun dari tahun 2011 (jumlah dan persentase)
sebesar Rp 21.210 juta (9%) menjadi Rp 16.898 juta (6%).
Beban Usaha mengalami penurunan dari 2011 sebesar Rp 36.849 juta menjadi sebesar
Rp 35.279 juta (96%).
Kenaikan pendapatan lain-lain terutama disebabkan selisih penilaian kembali aset Kebun
Tomata dalam rangka inbreng pendirian Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan
Nusantara kerjasama dengan PTPN IV (Persero), penghapusan kewajiban kepada PTPN III
(Persero) dan PTPN V (Persero), keringanan bunga sehubungan restrukturisasi kredit Bank
Mandiri.
Tabel 14 : Perhitungan Laba/Rugi
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Pendapatan Penjualan 298.655 276.628 241.620 108 124
Harga Pokok Penjualan 238.892 219.746 176.746 109 135
Laba Kotor 59.763 56.882 64.874 105 92
Beban Usaha 35.279 38.895 36.849 91 96
Laba (Rugi) Sebelum Bunga 24.484 17.987 28.025 136 87
Bunga Kredit 7.586 8.127 6.815 93 111
Laba (Rugi) Bersih Usaha 16.898 9.860 21.210 171 80
Pendapatan / (Biaya) Lain-lain 37.564 2.547 (15.748) 1.475 (239)
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997
Manfaat (beban) pajak tangguhan - - - - -
Laba / (Rugi) Setelah Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997
26
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Unit Usaha Kebun Awaya/Telpaputih pada tahun 2012 mengalami kerugian terutama
disebabkan produksi karet dan kakao tidak mencapai sasaran, sementara itu Unit Usaha
Kebun Asera pada tahun 2012 telah mencapai laba dari sebelumnya mengalami kerugian.
Komoditi kelapa sawit memberikan kontribusi laba sebesar Rp 52.445 juta mengalami
peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 37.513 juta dan karet sebesar Rp 6.153
juta turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 25.985 juta terutama karena penurunan
harga jual.
Tabel 16 : Laba/Rugi per Komoditi
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Kelapa Sawit 52.445 50.297 37.513 104 140
● Karet 6.112 5.917 26.251 103 23
● Kakao (4.605) 735 (5.659) (627) 81
● Kelapa 289 708 1.901 41 15
● Ternak 1.132 3.314 654 34 173
● Jasa Pengolahan Kapas (464) (177) (256) 262 181
● Unit Non operasional (947) 1.081 (1.108) (88) 85
● Kantor Direksi 500 (49.468) (53.834) (1) (1)
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997
Laporan posisi keuangan PTPN XIV (Persero)-Unit Usaha Aneka Tanaman per 31 Desember
2012 ditutup dengan jumlah Rp 575.839 juta meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar
Rp 492.146 juta sebagai berikut :
27
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Ekuitas
● Modal Disetor 235.000 235.000 235.000 100 100
● Cadangan Umum 30.591 30.591 30.591 100 100
● Selisih Penilaian Aset - 64.961 - - #DIV/0!
● Rekening Koran antar unit/KD (195.359) (100.060) (179.522) 195 109
● Saldo Laba/(Rugi) (330.132) (80.939) (311.413) 408 106
● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 51.999 12.407 (18.718) 419 (278)
Jumlah Ekuitas (207.901) 161.960 (244.062) (128) 85
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 575.839 653.766 492.146 88 117
28
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Realisasi investasi pada tahun 2012 sebesar Rp 21.257 juta atau 42% dari RKAP sebesar
Rp 50.256 juta dan 139% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 16.491 juta. Peningkatan
investasi mesin dan investasi terkait optimalisasi PKS Luwu dan peningkatan alat
pengangkutan & pertanian terkait pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader,
peralatan langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha. Investasi yang
tertunda adalah revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme yang masih dalam
tahap kajian perencanaan dan lay out oleh konsultan independen dan pembangunan kantor
Unit Usaha Kebun Beteleme, sedangkan investasi lainnya dilaksanakan berdasarkan skala
prioritas dan berkaitan langsung dengan produksi, serta disesuaikan dengan kondisi
keuangan.
Tabel 19 : Investasi Baru
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
I Investasi Tanaman
● Investasi Tanaman 12.196 24.017 10.679 51 114
Jumlah 12.196 24.017 10.679 51 114
2 Investasi Non Tanaman
● Aktiva Tak Berwujud - - - - -
● Gedung & Penataran 631 2.607 339 24 186
● Mesin & Instalasi 4.161 14.218 2.562 29 162
● Jalan, Jembatan & Saluran Air 561 3.646 795 15 71
● Alat Pengangkutan & Pertanian 3.298 4.258 1.735 77 190
● Inventaris Kantor 409 1.510 380 27 108
9.060 26.239 5.811 35 156
JUMLAH 21.257 50.256 16.491 42 129
Realisasi biaya produksi sebesar Rp 220.744 juta atau 100% dari RKAP sebesar Rp 219.746
juta dan 112% terhadap realisasi tahun 2011, terutama dipengaruhi peningkatan produksi,
peningkatan pembelian TBS dan Lump Plasma, pemupukan tanaman kelapa sawit yang
masih remaja sebanyak 2 kali aplikasi, peningkatan kualitas jalan kebun agar TBS dapat
terangkut ke pabrik dan mengotimalkan jam kerja dan meminimalisir pemakaian BBM
dalam pabrik.
Realisasi biaya usaha sebesar Rp 42.865 juta inclusive beban bunga Rp 7.586 juta atau 91%
dari RKAP sebesar Rp 47.022 juta dan 80% terhadap realisasi tahun 2011, termasuk
kenaikan imbalan pasca kerja.
Realisasi biaya lain-lain sebesar Rp 26.623 juta atau 329% dari RKAP sebesar Rp 8.092 juta
milyar dan 199% terhadap realisasi tahun 2011, terutama karena beban biaya Kebun
Kolaka, PTU Maroangin, biaya keamanan, jaminan sosial pensiun
29
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
30
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
I. PENGAWASAN INTERN
Pelaksanaan audit internal tahun 2012 oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) berdasarkan
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan non PKPT adalah sebagai berikut:
PKPT sebanyak 11 LHP atau 79% dari RKAP sebanyak 14 LHP dan 122% terhadap realisasi
tahun 2011 sebanyak 14 LHP;
Non PKPT sebanyak 3 LHP dan 60% terhadap realisasi tahun 2011;
Secara keseluruhan sebanyak 14 LHP atau sama dengan RKAP dan realisasi tahun 2011.
31
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB III
KINERJA UNIT USAHA GULA
TAHUN BUKU 2012
A. PEMASARAN
Pendapatan penjualan gula dan tetes tahun 2012 sebesar Rp 205.486 juta atau 63% dari
RKAP sebesar RP 326.138 juta dan 111% atau naik dibandingkan tahun 2011 sebesar
Rp 185.616. Capaian penjualan dibawah RKAP disebabkan pabrik gula masih giling sampai
dengan akhir tahun dan produksi belum terjual seluruhnya.
Tabel 24 : Pendapatan Penjualan
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thp
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula 187.915 308.546 163.906 61 115
● Tetes 17.571 17.592 21.710 100 81
Jumlah 205.486 326.138 185.616 63 111
Harga gula per kg pada tahun 2012 Rp 9.064,- atau 101% dari RKAP dan naik dibanding
tahun 2011 Rp 7.548,-, sedangkan harga tetes Rp 695,- atau 107% dari RKAP dan turun
dibanding tahun 2011 Rp 742,-.
Tabel 25 : Harga Jual
Menurut PT KBBN kenaikan harga gula dipengaruhi oleh turunnya impor gula yang
disebabkan kontraksi perdagangan dunia sehingga tingginya permintaan pasar dalam negeri
dan penurunan harga tetes disebabkan produksi tetes dunia meningkat dibandingkan
dengan produksi tetes periode 2010/2011 bahkan masih lebih tinggi diatas rekor yang
dicapai dalam periode 2006/2007 sebesar 59,3 juta ton.
Volume penjualan gula tahun 2012 sebanyak 20.726 ton atau 60% dari RKAP dan 95%
dibandingkan tahun 2011.Tetes terjual sebanyak 25.300 ton atau 93% dari RKAP dan 87%
dibandingkan tahun 2011.
32
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Selisih pendapatan penjualan tahun 2012 antara realisasi dengan RKAP sebesar Rp 120.652
juta dipengaruhi oleh:
Selisih lebih dari capaian harga jual di atas RKAP Rp 2.510 juta
Selisih kurang dari capaian volume penjualan dibawah RKAP (Rp 123.162 juta)
Jumlah (Rp 120.652 juta)
B. PRODUKSI
Tiga unit usaha pabrik gula (PG) yang yang dikerjasamakan dengan PT Perkebunan Nusatara
X (Persero) adalah PG Bone, PG Camming, dan PG Takalar.
Areal HGU yang ditanami tebu giling tahun 2011/2012 seluas 10.544 hektar atau 100% dari
RKAP dan 88% terhadap realisasi tahun 2011. Penurunan areal disebabkan adanya
penyerobotan lahan dan perusakan tanaman tebu oleh masyarakat di PG Takalar yang
menuntut pengembalian lahan HGU sehingga lahan perkebunan tidak dapat diolah.
Luas digiling tercapai 12.630 hektar atau 97% dari RKAP seluas 13.026 hektar dan 91%
terhadap realisasi tahun 2011, luas digiling tebu sendiri (HGU) seluas 10.146 hektar dan
Tebu Rakyat (TR) seluas 2.484 hektar.
Produksi tebu tercapai 542.956 ton atau 94% dari RKAP sebesar 578.347 ton dan 138%
terhadap realisasi tahun 2011, dengan produktivitas khusus HGU 437.270 ton dan
peningkatan produksi tebu dipengaruhi oleh pemeliharaan dan pemupukan tepat waktu.
Areal Tebu Rakyat (TR) seluas 2.484 hektar atau 102% dari RKAP dan tahun 2011 dengan
produksi tebu sebanyak 105.685 ton atau 97% dari RKAP dan 135% atau meningkat
dibanding tahun 2011. Produktivitas naik dari 28 ton per hektar menjadi 42 ton per hektar.
Total hablur sebanyak 33.714 ton atau 80% dari RKAP dan 153% atau meningkat dibanding
tahun 2011, dengan produksi hablur per hektar 2,67 ton atau 82% dari RKAP dan 169% atau
meningkat dibanding tahun 2011. Capaian produksi gula sebanyak 33.927 ton atau 88% dari
RKAP dan 154% atau meningkat dibanding tahun 2011, produksi tetes sebanyak 29.748 ton
atau 102% dari RKAP sebesar 29.246 ton dan 139% terhadap realisasi tahun 2011.
33
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Hambatan dalam pencapaian target produksi tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Infrastruktur dikebun yang tidak mendukung/rusak sehingga operasional alat pertanian
tidak optimal;
Adanya serangan hama tikus sehingga tebu banyak yang mati dan populasinya
berkurang;
Berhentinya PG Camming diluar rencana akibat kerusakan berat pada Stasiun Boiler,
dimana as blower tidak center (bengkok) sehingga vibrasi blower IDF boiler II
meningkat 15-20 mms dan sulit dipertahankan karena akan menimbulkan kerusakan
yang lebih parah dan keselamatan petugas sangat rawan serta tidak berani mendekat
akibat vibrasi yang sangat tinggi;
Peralatan dan mesin pabrik belum optimal mengakibatkan banyaknya jam berhenti,
khususnya di Pabrik Gula Takalar;
34
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
35
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Kenaikan biaya lain-lain terutama disebabkan iuran Dapenbun dan gaji karyawan pimpinan
PTP Nusantara X (Persero).
Kerugian tahun 2012 terutama dialami Unit Usaha PG Takalar disebabkan adanya jam
berhenti pabrik tinggi akibat sering rusak sehingga target rendemen tidak tercapai.
36
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Laporan posisi keuangan gabungan Unit Usaha Pabrik Gula, Kantor Kuasa Direksi PT
Perkebunan Nusantara X (Persero), Makassar, dan eks Badan Pengelola Pabrik Gula (BPPG)
per 31 Desember 2012 ditutup dengan jumlah aset Rp 425.963 juta dan kewajiban sebesar
Rp 673.305 juta sebagai berikut :
Ekuitas
● RK antar unit, Kudir & eks.BPPG 195.359 100.060 179.522 195 109
● Saldo Laba/(Rugi) (403.194) (594.998) (253.510) 68 159
● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan (39.508) 26.449 (149.684) (149) 26
Jumlah Ekuitas (247.343) (468.489) (223.672) 53 111
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 425.963 351.301 302.995 121 141
Kenaikan tersebut terutama disebabkan peningkatan aset lancar berupa persediaan dan
asset tidak lancar (investasi baru).
Realisasi investasi tahun 2012 sebesar Rp 17.667 juta atau 38% dari RKAP dan 74%
dibanding tahun 2011, disebabkan KI dari Bank BRI tidak cair dalam tahun 2012.
Realisasi biaya produksi tahun 2012 sebesar Rp 259.764 juta atau 99% dari RKAP dan 103%
dibandingkan tahun 2011, terutama disebabkan kenaikan biaya pembibitan, panen dan
angkutan, pengolahan dan pengemasan terkait peningkatan produksi tebu dan hasil jadi.
37
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Beban usaha sebesar Rp 39.594 juta atau 112% dari RKAP dan 71% dibanding tahun 2011
antara lain disebabkan Kantor Kuasa Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero),
Makassar diganti menjadi Kantor Penghubung dan karyawan PT RNI (Persero) ditarik dari
PG Takalar bulan April 2012.
Beban lain-lain sebesar Rp 15.550 juta atau 559% dari RKAP dan 447% dibandingkan tahun
2011, disebabkan kenaikan iuran tambahan Dapenbun.
38
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Arus kas Unit Usaha Gula tahun 2012 menunjukkan dari aktivitas operasi surplus sebesar
Rp 67.497 juta dari sebelumnya tahun 2011 mengalami defisit.
Tabel 37 : Arus Kas
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 67.497 12.518 (62.395) 539 (108)
2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (17.667) (50.914) (16.339) 35 108
3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (20.251) 77.661 81.193 (26) (25)
4 Peningkatan/ (Penurunan) Kas & Setara Kas 29.580 39.265 2.459 75 1.203
5 Kas & Setara Kas Awal Tahun 12.518 12.518 10.059 100 124
6 Kas & Setara Kas Akhir Tahun 42.097 51.783 12.518 81 336
39
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB IV
KORPORAT
2. Hasil Usaha
Laba setelah pajak Rp 12.491 juta atau 32% dari RKAP sebesar Rp 38.856 juta dan
(9%) terhadap realisasi tahun 2011.
Tabel 39 : Hasil Usaha
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Komoditi Aneka Tanaman 54.462 12.407 5.462 439 997
Komoditi Gula (39.508) 26.449 (149.683) (149) 26
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 14.954 38.856 (144.222) 38 (10)
Manfaat (beban) pajak tangguhan (2.463) - (24.179) - 10
Laba / (Rugi) Setelah Pajak 12.491 38.856 (168.401) 32 (7)
40
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
3. Rasio Keuangan
Rasio Keuangan tahun 2012 sebagai berikut :
I Rasio Likuiditas
1. Cash Ratio % 16,15 9,71 5,51 166 293
2. Acid Test Ratio % 23,42 15,07 9,04 155 259
3. Current Ratio % 52,79 40,83 30,12 129 175
4. Net Working Capital to Sales % (63,12) (64,55) (131,76) 98 48
II Rasio Aktivitas
1. Inventory Turn Over kali 5,50 7,65 6,54 72 84
2. Receivable Turn Over kali 44,32 64,36 35,33 69 125
3. Collection Period hari 10,46 0,02 7,12 50.549 147
4. Current Assets Turn Over kali 1,26 2,21 1,72 57 73
5. Fixed Asset Turn Over kali 2,61 2,32 2,26 113 116
6. Total Asset Turn Over kali 57,46 61,15 53,44 94 108
7. Sales to Net Working Capital kali (1,40) (1,52) (0,74) 92 189
III Rasio Leverage
1. Debt to Total Assets % 146,60 130,50 154,39 112 95
2. Time Interest Earned % 139,58 215,88 230,01 65 61
IV Rasio Solvabilitas
1. Solvabilitas % 68,21 76,63 64,77 89 105
2. Debt to Equity Ratio % (314,59) (427,89) (283,85) 74 111
V Rasio Rentabilitas
1. Gross Profit Margin % 24,29 21,54 (4,17) 113 (583)
2. EBITDA Margin % 14,26 16,79 (17,88) 85 (80)
3. Base Cost Productivity % 82,36 86,36 119,06 95 69
4. Net Profit Margin % 2,38 6,33 (31,44) 38 (8)
5. Net Return on Investment % 1,37 3,87 (16,80) 35 (8)
6. Return On Capital Employed % 5,82 7,21 12,29 81 47
7. Net Return on Equity % (2,93) (12,68) 30,89 23 (9)
41
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dividen
Perusahaan dalam tahun 2012 tidak menganggarkan pembagian dividen karena
masih mencatat akumulasi kerugian .
Devisa
Perusahaan dalam tahun 2012 tidak melakukan kegiatan ekspor sehingga tidak ada
pemasukan devisa.
Tabel 43 : P K B L
Per 31 Desb 2012 Per 31 Desb 2011
URAIAN
(Rupiah (Rupiah
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Kas Diterima Dari
● Penerimaan Alokasi Laba 0 0
● Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman 30.000.000 30.000.000
● Pendapatan Bunga Pinjaman 5.800.000 0
● Pendapatan Bunga Deposito, Jasa Giro 2.950.341 2.371.697
● Penerimaan Lain-lain 0 500.000
Sub Jumlah 38.750.341 32.871.697
Kas Dikeluarkan Untuk
● Penyaluran Bina Lingkungan 0 0
● Pembayaran Beban Administrasi PK 650.983 584.069
● Pembayaran Beban Administrasi BL 215.084 270.136
● Pembayaran Lain-lain 0 0
Sub Jumlah 866.067 854.205
Kas Bersih Yang Diterima (Dikeluarkan)
Untuk Aktivitas Operasi 37.884.274 32.017.492
42
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dalam tahun 2012 tidak ada pengeluaran untuk Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan karena saldo dana minim dan besarnya pinjaman yang macet.
I ASPEK KEUANGAN
1 Return On Equity (ROE) 0,00 0,00 0,00 - -
2 Return On Investment (ROI) 6,00 7,50 1,00 80 600
3 Cash Ratio 3,00 1,00 1,00 300 300
4 Current Ratio 0,00 0,00 0,00 - -
5 Collection Period 5,00 5,00 5,00 100 100
6 Perputaran Persediaan 4,50 5,00 5,00 90 90
7 Perputaran Total Assets 2,50 3,00 2,50 83 100
8 Rasio Modal Sendiri thd Total Assets 0,00 0,00 0,00 - -
Jumlah I 21,00 21,50 14,50 98 145
II ASPEK OPERASIONAL
1 Produktivitas per hektar
● Tebu 4,83 5,00 2,19 97 221
● TBS 5,00 5,00 3,34 100 150
Sub Jumlah 9,83 10,00 5,53 98 178
2 Rendemen
● Gula 2,16 2,50 4,31 86 50
● CPO 2,50 2,50 3,96 100 63
Sub Jumlah 4,66 5,00 8,27 93 56
Jumlah II 14,48 15,00 13,80 97 105
43
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
44
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB V
KERJASAMA DAN ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN
a. Perjanjian kerjasama antara Koperasi Unit Desa Bone Masamba dan Bank
Bumi Daya (BBD) dalam rangka pembangunan dan pengelolaan Proyek
Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola Perkebunan Inti Rakyat di
Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tanggal
7 Desember 1998;
3. Kerjasama jual beli TBS Kelapa Sawit dengan PT Bumi Maju Sawit di Kebun
Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur sesuai Akta Nomor 17 tanggal
29 September 2006;
4. Kerjasama titip olah Tandan Buah Segar (TBS) dengan PT Bumi Maju Sawit di
Kebun Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur sesuai perjanjian
No.00/PERJ/IX/2012.033 dan 28/BMS/IX/2012 tanggal 25 September 2012
(perpanjangan ke-3);
B. Tahun 2012
1. Kerjasama penyewaan rumah (eks rumah dinas direksi) dengan PT Bank
Agroniaga, Tbk. sesuai perjanjian Nomor 00/PERJ/IX/2012.024 dan
BA/SP/Dir.02/IX/2012 tanggal 19 September 2012 untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 26
Agustus 2017;
2. Kerjasama penyewaan rumah (rumah toko) dengan Ny. Grace Yusnita Wibisono
sesuai perjanjian Nomor 00/PERJ/VII/2012.027 tanggal 19 September 2012
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 27 Agustus 2012
sampai dengan tanggal 26 Agustus 2014;
Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) per
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
1. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN)
PT SPN merupakan perusahaan patungan kerjasama antara PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan Nomor 04.09/S.Perj-UP/03/XII/2011 dan
03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Desember 2011. Akta pendirian PT SPN No.12
tanggal 14 April 2011 dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH Notaris Jakarta Utara dan
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-
03387.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 19 Januari 2012.
Kerjasama dilakukan dalam rangka merehabilitasi, membangun dan mengelola
kebun kelapa sawit di areal Kebun Tomata PTPN XIV (Persero) dengan sertifikat
HGU seluas ± 15.584 hektar. PT SPN juga merencanakan membangun dan
mengoperasionalkan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang berlokasi di Kebun
Tomata di Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah.
Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan dan Akta Pendirian PT SPN, Modal Dasar
Perseroan berjumlah Rp 700.000.000.000,- yang terbagi atas 700.000 lembar
Saham Biasa atas nama dengan nilai nominal tiap saham adalah sebesar Rp
1.000.000,-
Pada saat pendirian perseroan, modal saham ditempatkan dan disetor penuh PTPN
IV (Persero) dan PTPN XIV (Persero) sebanyak 237.370 lembar saham dengan nilai
Rp 237.370.000.000,-, terbagi sebagai berikut :
Berdasarkan Akta Nomor 01 tanggal 2 Nopember 2009 dari Notaris Hasbullah Abdul
Rasyid, SH, M.Kn tentang Anggaran Dasar PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN)
dinyatakan bahwa pemegang saham PTPN I sampai dengan PTPN XIV (Persero) dan
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) masing-masing menyetor modal 50
(lima puluh) lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp.1.000.000,- per
lembar saham. Dengan demikian kepemilikan saham PTPN XIV (Persero) sebesar
6,7%.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 Asosiasi Penelitian Perkebunan
Indonesia (APPI) yang disahkan oleh Notaris Mina NG, SH. tanggal 12 Maret 2010,
PT RPN merupakan transformasi dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI).
Transformasi LRPI mendapat dukungan dari Menteri Pertanian dengan Surat
BAB VI
TINDAK LANJUT TEMUAN AUDITOR TAHUN LALU
2 Piutang PT Prima Putra Kinerja Segera dipastikan untuk PT PPKLM telah menghentikan
Lestari Mandiri (PT PPKLM) eks kelanjutannya atau diputuskan kegiatannya sesuai surat Direksi
sewa lahan PTUK Maroangin per 31 kerjasamanya. Nomor 08/X/S.055 tgl 17 Pebruari
Desember 2010 sebesar Rp 2,59 2012.
milyar belum dibayar. Piutang
tersebut terdiri dari sewa lahan, PT PPKLM diminta agar segera PT PPKLM telah melakukan
melunasi kewajibannya sesuai pembayaran pada tahun 2011
sewa pabrik dan gaji/sansos sebesar Rp 1,12 milyar, sehingga
karyawan PTUK Maroangin. kontrak
saldo piutang per 31 Des. 2011
sebesar Rp 1,47 milyar. Upaya
penagihan sampai saat ini terus
dilakukan
2 Hilangnya peluang pendapatan 44 Agar dilakukan pengawasan yang Upaya-upaya yang telah dilakukan terlihat
milyar karena tidak tercapainya lebih ketat dalam menerapkan dari adanya kenaikan jumlah tebu tahun
produksi gula eks HGU TG prosedur perhitungan taksasi 2012, dimana pada tahun 2011 sebesar
2010/2011 di di PG Takalar Maret agar diperoleh angka 131.342 ton dan ditahun 2012 menjadi
produksi yang mendekati realisasi. 161.512 ton atau meningkat 123%.
BAB VII
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Pada tahun 2012 perusahaan menunjukkan kemajuan dalam beberapa hal, antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Di bidang SDM mulai dilakukan kegiatan pengembangan melalui in house training
untuk meningkatkan kompetensi Mandor dan Kerani Kebun, kursus-kursus jabatan
di LPP mulai dari KMPD, KMPM, dan KMP secara kontinyu, bench mark karyawan
pabrik minyak kelapa sawit di PTPN III, PTPN IV, dan PTPN XIII (Persero);
2. Di bidang Produksi telah dilaksanakan pemupukan tanaman kelapa sawit remaja
dua kali aplikasi, pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan
langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha serta dilakukan
investasi dalam rangka optimalisasi pabrik minyak kelapa sawit, dan telah memberi
hasil nyata dengan peningkatan produksi CPO dan kinerja pabrik, disamping
rencana revitalisasi pabrik pengolahan karet diharapkan dapat terwujud dalam
waktu yang tidak terlalu lama;
3. Di bidang Keuangan telah dapat diperbaiki tingkat kolektibilitas kredit perbankan
menjadi kol.2/ Perhatian Khusus dari sebelumnya kol. 5/Macet. Disamping itu bagi
unit-unit usaha yang memperoleh keuntungan dalam tahun 2012 diberikan bonus
yang pelaksanaannya setelah mendapat persetujuan RUPS.
Langkah-langkah dan kemajuan tersebut disadari belum mampu memberikan kinerja
sebagaimana yang diharapkan, namun menjadi awal dari upaya-upaya perbaikan ke
depan.
Selain itu kinerja pabrik gula juga membaik dengan kerugian yang semakin berkurang
dibanding tahun-tahun sebelumnya dan diharapkan bisa meraih laba di masa
mendatang.
B. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN
1. Perusahaan membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan
tanaman
Pada saat ini areal tanaman kelapa sawit Inti di PKS Luwu seluas 3.804 hektar atau
99% sudah berumur 24 – 29 tahun dan tanaman karet di kebun Awaya/Telpaputih
seluas 1.475,5 hektar atau 99% sudah berumur 23 – 29 tahun. Disamping itu masih
banyak areal kosong yang belum ditanami, terutama tanaman kelapa sawit di
Kebun Keera, Kebun Malili, dan Kebun Asera, serta tanaman karet di Kebun
Beteleme, sehingga banyak lahan bero yang dapat mengundang pihak-pihak
2. Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan/atau habis masa
berlakunya
Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan atau habis masa berlakunya.
Pengurusan alas hak terkendala terutama disebababkan keterbatasan dana,
disamping karena masih dalam proses pengurusan, serta adanya kendala-kendala
yang dihadapi.
Lahan-lahan yang belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya
adalah: pembaruan HGU Lahan Maroangin, pembaruan HGU Kebun Keera,
perpanjangan HGB No. 01 PG Bone, perpanjangan HGB No. 01 PG Takalar,
perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih, perpanjangan HGB No. 01 di
Desa Galung Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Lemba
Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota
Makassar, pengurusan HGU Kebun Malili, pengurusan HGU Kebun Asera, pengurusan
HGU Lahan Tinanggea.
5. Kuasi reorganisasi
Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan perusahaan dimana ekuitas
perusahaan sudah negatif per 31 Desember 2012 sebesar Rp 463.416.745.156,.
Perusahaan akan melakukan langkah-langkah kuasi reorganisasi melalui kajian
dengan konsultan independen.
dan Direktur Indoham Gmbh, agar segala biaya yang timbul dari likuidasi Indoham
Gmbh tidak dibebankan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
7. Persetujuan prinsip optimalisasi dan atau pelepasan aset dalam rangka
penyelesaian kewajiban Dapenbun per 31 Desember 2012 sebesar Rp
114.883.371.339,- meliputi aset-aset sebagai berikut :
a. Lahan Kantor Direksi Jalan Urip Sumohadjo, km. 4 Makassar seluas 10.904 m2;
b. Lahan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 2.593 m2;
c. Lahan dan Bangunan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 1.286 m2;
d. Lahan Jalan Kangkung, Makassar seluas 871 m2;
e. Lahan Jalan Alauddin, Makassar seluas 10.159 m2;
f. Lahan dan Bangunan Pengolahan Kapas Jeneponto seluas 45.576 m2;
g. Lahan Kebun Minahasa Afdeling Marinsow, Tiniwangko dan Boyong atas masing-
masing seluas 1.440 ha, 596,02 ha dan 181,83 ha;
h. Lahan Eks. Proyek Industri Gula Tinanggea seluas 4.267 ha;
i. Lahan Eks Kebun Kakao Kolaka seluas 752,44 ha.
Rencana tersebut akan dikaji secara komprehensif dan akan diajukan tersendiri
berikut skemanya.
Demikian laporan kami, selanjutnya mohon pengesahan dan arahan dari Pemegang
Saham.