Anda di halaman 1dari 69

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO)

Jalan Urip Sumoharjo Km. 4 – Kotak Pos 1006


Makassar – 90232
Telp. (0411) 444810, 444112, 449944 – Fax (0411) 444840, 449886- Telex. 71641 PTP 32 IA
E-mail : ptpnxiv@indosat.net.id Website : http://www.ptpnxiv.com

LAPORAN MANAJEMEN PERUSAHAAN TAHUNAN


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO)
TAHUN 2012

Makassar, April 2013


PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

LAPORAN DIREKSI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO)
TAHUN BUKU 2012
Assalamu´alaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNYA, maka PT Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) dapat melalui tahun 2012 dengan beberapa catatan dalam upaya-upaya
melakukan perbaikan, meskipun disadari belum mampu mencapai kinerja sebagaimana
yang diharapkan.

Aspek Produksi
Areal Tanaman Menghasilkan (TM) Inti Unit Usaha Aneka Tanaman : kelapa sawit Inti
seluas 7.874 hektar, karet seluas 2.505 hektar, kakao seluas 2.053 hektar, kelapa
seluas 3.960 hektar, dan ternak sapi seluas 9.908 hektar. Kondisi tanaman kelapa sawit
di Unit Usaha PKS Luwu dan tanaman karet di Unit Usaha Kebun Awaya/Telpaputih
pada umumnya berumur antara 24 – 29 tahun.
Di bidang produksi telah dilaksanakan pemupukan tanaman kelapa sawit remaja 2 x
aplikasi, pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan langsiran, dan
motor guna mendukung operasional unit usaha di lapangan serta melaksanakan
investasi dalam rangka optimalisasi pabrik minyak kelapa sawit. Hal tersebut telah
memberi hasil nyata dengan peningkatan produksi CPO dalam tahun 2012 sebanyak
29.456 ton atau 114% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 25.780 ton dengan rendemen
yang meningkat 20,67% dibandingkan tahun 2011 sebesar 20,08%. Produksi karet kering
(SIR 20 dan Brown Crepe) sebanyak 1.487 ton atau 114% dibanding tahun lalu sebanyak
1.304 ton. Rencana revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme saat ini
masih dalam proses perencanaan dan penyusunan lay out pabrik bekerjasama dengan
konsultan independen.
Investasi tanaman tahun 2012 meliputi pembibitan kelapa sawit sebanyak 150.000
kecambah, tanaman baru/replanting seluas 423 hektar, serta pemeliharaan Tanaman
Belum Menghasilkan seluas 1.414,5 hektar. Pembibitan tanaman Karet berupa
penyediaan bibit lapangan, okulasi, polybag dan tanaman baru seluas 12,3 hektar serta
pemeliharaan tanaman belum menghasilkan seluas 490 hektar.

Aspek Pemasaran
Realisasi pendapatan penjualan komoditi tahun 2012 sebesar Rp 298.655 juta
meningkat sebesar 24% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp 241.620 juta. Upaya-upaya
yang dilakukan di bidang pemasaran antara lain adalah melakukan penjualan komoditi
dengan memperhatikan ketersediaan stock dan kualitas produk, kebutuhan dana dan
harga komoditi, disamping penyelesaian klaim yang timbul.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan


Tahun 2012
i
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Aspek Sumber Daya Manusia & Umum


Dalam tahun 2012 melakukan kembali kegiatan pengembangan SDM melalui in house
training untuk meningkatkan kompetensi Mandor dan Kerani Kebun Unit Usaha Aneka
Tanaman, bidang keuangan dan akuntansi; kursus-kursus jabatan di Lembaga
Pendidikan Perkebunan (LPP) yaitu KMPD, KMPM, dan KMP secara kontinyu; serta bench
mark karyawan pabrik minyak kelapa sawit di PTPN III, PTPN IV, dan PTPN XIII
(Persero). Upaya-upaya lainnya adalah perpanjangan dan/atau pembaruan HGU/HGB
yang habis masa berlakunya dan pengurusan baru.
Aspek Keuangan & Akuntansi
Dalam kondisi keuangan yang terbatas, Manajemen mengambil langkah-langkah
sebagai berikut :
 Memelihara Cash Flow agar kondisi keuangan perusahaan dapat terpelihara;
 Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi hanya dilakukan apabila
tersedia dananya serta skala prioritas yang berkaitan langsung dengan
peningkatan produksi;
 Melakukan angsuran hutang untuk menghindari tuntutan dan sangsi, termasuk
restrukturisasi kredit perbankan guna memperbaiki tingkat kolektibilitas kredit,
dari upaya restrukturisasi kredit dalam tahun 2012, maka saat ini tingkat
kolektibilitas kredit perbankan telah membaik menjadi Kol.2/ Dalam Perhatian
Khusus dari sebelumnya Kol. 5/ macet.
 Merencanakan pemberian bonus untuk pencapaian unit-unit usaha yang
memperoleh laba dalam tahun 2012 yang pelaksanaannya setelah mendapat
persetujuan RUPS.
Dalam tahun 2012 perusahaan mencatat laba sebesar Rp 12.491 Juta, yaitu dari Unit
Usaha Aneka Tanaman memperoleh laba sebesar Rp 54.462 Juta, Unit Usaha Gula rugi
Rp 39.508 Juta dan beban pajak tangguhan sebesar Rp 2.463 juta. Di dalam laba Unit
Usaha Aneka Tanaman termasuk selisih penilaian aset Kebun Tomata dalam rangka
inbreng penyertaan modal Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara
kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebesar Rp 43.860 juta.
Laporan Posisi Keuangan per tanggal 31 Desember 2012 ditutup dengan total aset
sebesar Rp 993.729 Juta, total kewajiban sebesar Rp 1.457.146 Juta, dan negatif
ekuitas sebesar Rp 463.417 Juta.
Tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2012 skor : 44,48 (BB) dan tahun 2011
skor : 37,30 (B).
Laporan keuangan per 31 Desember 2012 telah diaudit oleh KAP Bambang, Sutjipto
Ngumar & Rekan.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan


Tahun 2012
ii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)


Dalam tahun 2012 tidak ada kegiatan penyaluran dan bina lingkungan, karena
minimnya dana dan banyaknya piutang yang macet. Upaya yang akan dilakukan adalah
melakukan inventarisasi piutang macet dan penagihannya. Saldo dana PK dan BL per
31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 187 juta dan Rp 26 juta.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
1. Perusahaan membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan
tanaman
Pada saat ini areal tanaman kelapa sawit Inti di PKS Luwu seluas 3.804 hektar atau
99% sudah berumur 24 – 29 tahun dan tanaman karet di kebun Awaya/Telpaputih
seluas 1.475,5 hektar atau 99% sudah berumur 23 – 29 tahun. Disamping itu masih
banyak areal kosong yang belum ditanami, terutama tanaman kelapa sawit di
Kebun Keera, Kebun Malili, dan Kebun Asera, serta tanaman karet di Kebun
Beteleme, sehingga banyak lahan bero yang dapat mengundang pihak-pihak
tertentu melakukan perambahan/penyerobotan lahan dan/atau
mempermasalahkan.
Dalam jangka pendek, tanaman kelapa sawit di PKS Luwu dan karet di Kebun
Beteleme secara kultur teknis akan menurun produktivitasnya, sementara
tanaman pengganti (replanting) belum disiapkan sesuai phasing tanaman
Pembibitan kelapa sawit yang telah disiapkan sebanyak 150.000 kecambah,
sedangkan pembibitan karet masih sangat minim.
Oleh karena itu perusahaan sangat membutuhkan dana untuk replanting/investasi
pengembangan tanaman.
Saat ini tambahan modal disetor dan Holding BUMN Perkebunan belum dapat
diharapkan serta kerjasama dengan investor mengakibatkan terjadinya pelepasan
aset, maka program pelepasan aset, merupakan satu-satunya cara untuk
memperoleh dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman. Program
pelepasan aset diarahkan terhadap aset yang menjadi beban perusahaan dan/atau
aset non produktif dan hasilnya digunakan untuk membangun kebun kelapa sawit
dan/atau karet.
Pelepasan aset dimaksud, antara lain adalah Unit Usaha Ternak Kabaru, Unit
Usaha Mira, Lahan Tinanggea, PTUK Maroangin, aset-aset tidak produktif di unit-
unit, aset-aset di Kantor Direksi diluar yang diusulkan untuk program penyelesaian
kewajiban kepada Dapenbun, atau alih fungsi dari lahan perkebunan menjadi
pertambangan untuk lahan-lahan yang diperkirakan memiliki kandungan tambang.
Dengan demikian aset perusahaan akan menjadi lebih produktif dan skala usaha
perusahaan dapat dipertahankan dan/atau ditingkatkan, serta diharapkan
kerjasama-kerjasama yang telah dilakukan dalam jangka menengah dan jangka
panjang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
iii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

2. Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan/atau habis masa
berlakunya
Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan atau habis masa
berlakunya. Pengurusan alas hak terkendala terutama disebababkan keterbatasan
dana, disamping karena masih dalam proses pengurusan, serta adanya kendala-
kendala yang dihadapi.
Lahan-lahan yang belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya
adalah: pembaruan HGU Lahan Maroangin, pembaruan HGU Kebun Keera,
perpanjangan HGB No. 01 PG Bone, perpanjangan HGB No. 01 PG Takalar,
perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih, perpanjangan HGB No. 01 di
Desa Galung Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Lemba
Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota
Makassar, pengurusan HGU Kebun Malili, pengurusan HGU Kebun Asera,
pengurusan HGU Lahan Tinanggea.
3. Rencana kerjasama pengembangan dengan PT Berdikari
Rencana kerjasama pengembangan tanaman sorgum di Lahan Tinanggea, Sulawesi
Tenggara dengan PT Berdikari dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) serta
pengembangan tanaman sorgum – sapi di Lahan Kabaru, Nusa Tenggara Timur,
sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan.
4. Pemberian apresiasi kepada karyawan
Atas capaian kinerja dan penghematan yang dilakukan oleh Unit Usaha Aneka
Tanaman dan Kantor Direksi, maka dalam tahun 2012 telah dicadangkan
pemberian apresiasi sebesar satu kali gaji pokok dengan jumlah
Rp 1.274.077.884,- yang telah dibebankan dalam perhitungan laba/rugi tahun
2012 dan pelaksanaan pembayarannya dilakukan setelah RUPS Tutup Buku Tahun
2012.
5. Kuasi reorganisasi
Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan perusahaan dimana ekuitas
perusahaan sudah negatif per 31 Desember 2012 sebesar Rp 463.416.745.156,.
Perusahaan akan melakukan langkah-langkah kuasi reorganisasi melalui kajian
dengan konsultan independen.

HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS


1. Persetujuan Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan
jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris selama tahun buku 2012 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang,
Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan


Tahun 2012
iv
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan


Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pegawasan yang telah
dijalankan selama Tahun Buku 2012 sekaligus persetujuan penyajian kembali
(restated) Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Tahun Buku
2011 sebagai dampak dari penyesuaian perhitungan Manfaat Pajak Tangguhan
berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2009, 2010
dan 2011 yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara
sebesar Rp 30.969.481.733,- mengacu pada PSAK Nomor 48, PSAK Nomor 25 dan
PSAK Nomor 1 yang telah dibahas dengan KAP Bambang Sutjipto Ngumar & Rekan,
dengan pengaruh sebagai berikut :

Uraian Sebelum Restated Restated Setelah Restated

• Aset Pajak Tangguhan 110.818.351.534 (30.969.481.733) 79.848.869.802


• Total Aset 818.037.128.430 (30.969.481.733) 787.067.646.697
• Laba/ (Rugi) (137.431.852.244) (30.969.481.733) (168.401.333.977)

2. Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan


Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2012;
3. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar &
Rekan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013
dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013;
4. Memperhatikan pembahasan yang berkembang dalam Pra RUPS Tutup Buku 2012
dan rencana penyesuaian gaji karyawan dalam tahun 2013, dengan ini Direksi
mengusulkan adanya kenaikan gaji Direksi dan Dewan Komisaris yang besarannya
diserahkan kepada Pemegang Saham.
5. Persetujuan pelepasan kepemilikan 24 lembar saham @ Rp 1.000.000,- di PT Riset
Perkebunan Nusantara untuk dihibahkan kepada Negara guna mendukung
perubahan status PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi BUMN dan menerima
konversi cadangan PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi saham dengan catatan
segala biaya dan kewajiban pajak yang timbul ditalangi oleh PT Riset Perkebunan
Nusantara dan atau PT Perkebunan Nusantara lain yang akan diperhitungkan
kemudian dari dividen yang akan diterima.
6. Persetujuan likuidasi Indoham Gmbh berdasarkan kesepakatan PT Perkebunan
Nusantara I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, XI, XIII dan XIV (Persero) selaku pemegang
saham Indoham Gmbh pada tanggal 1 Maret 2013. PT Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) tercatat sebagai pemegang saham Indoham Gmbh sebesar 1,6% dengan

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan


Tahun 2012
v
..

..
y

"""".... PT Perkebunan Nusan/ara XIV (Persero)

...
nilai € 4.100, meskipun penyertaan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero). Dalam rangka likuidasi Indoham Gmbh
tersebut, PT Perkebunan Nusantara (Persero) berdasarkan surat Indoham Gmbh
Nomor 00811ND1I1I/2013 tanggal 20 Maret 2013 akan menanggung beban biaya
likuidasi sebesar Rp 274.771.492,97,-. Memperhatikan kondisi perusahaan, maka
Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan surat
NO.S.097/04.N14IX/III/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah meminta kepada
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Ketua Badan
Musyawarah Direksi PTPN dan PT RNI tembusan kepada Komisaris Indoham Gmbh
dan D'irektur Indoham Gmbh, agar segala biaya yang timbul dari likuidasi Indoham
Gmbh tidak dibebankan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
7. Persetujuan prinsip optimalisasi dan atau pelepasan aset dalam rangka
" penyelesaian kewajiban Dapenbun per 31 Desember 2012 sebesar
Rp 114.883.371.339, - meliputi aset-aset sebagai berikut :
a. Lahan Kantor Direksi Jalan Urip Sumohadjo, km. 4 Makassar seluas 10.904 m2 ;
b. Lahan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 2.593 m2 ;
c. Lahan dan Bangunan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 1.286 m2;
d. Lahan Jalan Kangkung, Makassar seluas 871 m2 ;
e. Lahan Jalan Alauddin, Makassar seluas 10.159 m2;
f. Lahan dan Bangunan Pengolahan Kapas Jeneponto seluas 45.576 m2;
g. Lahan Kebun Minahasa Afdeling Marinsow, Tiniwangko dan Boyong atas
masing-masing seluas 1.440 ha, 596,02 ha dan 181 ,83 ha;
h. Lahan Eks. Proyek Industri Gula Tinanggea seluas 4. 267 ha;
1. Lahan Eks Kebun Kakao Kolaka seluas 752,44 ha.

Rencana terse but akan dikaji secara komprehensif dan akan diajukan t ersendiri
berikut skemanya.
Demikian laporan kami , selanjutnya mohon pengesahan dan arahan da n Pemegang
Saham.

Wassalamu ' aiaikum warahmatullah; wabarakatuh . . .

13
XIV (persero)'f
i

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan


Tahun 2012
V1
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

DAFTAR ISI
Halaman
IKHTISAR LAPORAN TAHUNAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . viii
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. xi
BAB I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi . . . . . . . . . . . . . 2
3. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. . . . . . . . . 3
4. Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
5. Unit Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BAB II KINERJA UNIT USAHA NON GULA TAHUN BUKU 2011
A. PEMASARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
B. PRODUKSI
1. Tanaman Kelapa Sawit . . . . . . . . . . . . . . . 12
2. Tanaman Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 14
3. Tanaman Kakao . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 16
4. Tanaman Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
5. Ternak Sapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 18
C. TEKNIK DAN TEKNOLOGI . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
D. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN . . . . . . . . . . . 21
E. PENGADAAN BARANG DAN JASA . . . . . . . . . . . . . . 22
F. SEKRETARIS PERUSAHAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
G. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM . . . . . . . . . . . . 24
H. KEUANGAN DAN AKUNTANSI . . . . . . . . . . . . . . . . 26
I. PENGAWASAN INTRN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
BAB III KINERJA UNIT USAHA GULA
A. PEMASARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
B. PRODUKSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
C. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM . . . . . . . . . . . . 35
D. KEUANGAN DAN AKUNTANSI . . . . . . . . . . . . . . . . 36
BAB IV KORPORAT
1. Laporan Posisi Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . 40
2. Hasil Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
3. Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
4. Kewajiban Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
5. Program Kemitraan Bina Lingkungan . . . . . . . . . . 42
6. Tingkat Kesehatan Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . 43
7. Key Performance Indicators . . . . . . . . . . . . . . . . 44

viii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB V KERJASAMA DAN ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN


1. KERJASAMA DENGAN MITRA USAHA DALAM NEGERI
A. Kelanjutan yang lalu
1. Kerjasama Pola KKPA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
2. Kerjasama Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. . . 45
3. Kerjasama Jual Beli TBS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46
4. Kerjasama Titip Olah TBS . . . . . . . . . . . . . .. . . . 46
5. Kerjasama Sewa Menyewa Tangki Timbun. . . . . . . . . . . 46
6. Kerjasama Pemanfaatan Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . 46
7. Kerjasama Pendirian Usaha Patungan PT SPN. . . . . . . . 46
8. Kerjasama Sewa Menyewa Tanah . . . . . . . . . . . . . . . 46
9. Addendum Kerjasama Pengolahan Lump . . . . . . . . . . 46
10. Kerjasama Pengelolaan Pabrik Gula . . . . . . . . . . . . . 46

B. Tahun 2012
1. Kerjasama Penyewaan Rumah Dinas . . . . . . . . . . . . 47
2. Kerjasama Penyewaan Ruko . . . . . . . . . . . . . . . . 47
3. Kerjasama Pengerukan dan Pemeilharaan Kolam Limbah . . . . . 48
4. Kerjasama Pengolahan Lump dan Jual Beli SIR-20. . . . . . . 48

2. ANAK PERUSAHAAN/ PERUSAHAAN PATUNGAN


1. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) . . . . . . . . . 48
2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) . . . . 49
3. PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). . . . . . . . . . . . . 49
4. PT Industri Gula Tinanggea (PT IGT). . . . . . . . . . . . . . . 50

BAB VI TINDAK LANJUT DAN TEMUAN AUDITOR . . . . . . . . . 51


BAB VIII PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53

ix
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Pendapatan Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Tabel 2 Volume Penjualan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Tabel 3 Harga Jual. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Tabel 4 Produksi Kelapa Sawit . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
Tabel 5 Produksi Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
Tabel 6 Produksi Kakao . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
Tabel 7 Produksi Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Tabel 8 Perkembangan Ternak . . . .. . . . . . . . . . . 18
Tabel 9 Mutu Hasil Olahan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 19
Tabel 10 Oil Losses . . . . . . . . . . . . . .... .. . . . . . . 20
Tabel 11 Posisi Sumber Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . 24
Tabel 12 Tingkat Pendidikan Karyawan Tetap . . . . . . . . . . . . . . 24
Tabel 13 UMP Tahun 2012 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
Tabel 14 Perhitungan Laba/ (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
Tabel 15 Laba/ (Rugi) Per Unit Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . 27
Tabel 16 Laba/ (Rugi) Per Komoditi . . . . . . . . . . . . . . . . 27
Tabel 17 Laporan Posisi Keuangan Aneka Tanaman . . . . . . . . . 28
Tabel 18 Arus Kas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
Tabel 19 Investasi Baru . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 29
Tabel 20 Biaya Produksi, Usaha dan lain-lain . . . . . . . . . . . . 30
Tabel 21 Harga Pokok Penjualan/ Kg . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
Tabel 22 Biaya Af. Kebun dan Pabrik . . . . . . . . . . . . . . 30
Tabel 23 Laporan Hasil Pemeriksaan SPI . . . . . . . . . . . . . . 31
Tabel 24 Pendapatan Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
Tabel 25 Harga Jual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
Tabel 26 Volume Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
Tabel 27 Produksi Gula dan Tetes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
Tabel 28 Posisi Sumber Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . 35
Tabel 29 Posisi SDM Berdasarkan Pendidikan . . . . . . . . . . . . . 35
Tabel 30 Perhitungan Laba/ (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
Tabel 31 Laba/ (Rugi) Per Unit Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
Tabel 32 Laporan Posisi Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
Tabel 33 Investasi Baru. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
Tabel 34 Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain . . . . . . . . . . . . . 38
Tabel 35 Harga Pokok Penjualan/Kg . . . . . . . . . . . . . . . . 38
Tabel 36 Biaya Af. Kebun dan Pabrik. . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
Tabel 37 Arus Kas Komoditi Gula . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
Tabel 38 Laporan Posisi Keuangan Korporat . . . . . . . . . . . . . 40
Tabel 39 Hasil Usaha . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
Tabel 40 Perhitungan Laba/(Rugi) Korporat . . . . . . . . . . . . 41
Tabel 41 Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 41
Tabel 42 Kewajiban Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
Tabel 43 PKBL. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. 42
Tabel 44 Tingkat Kesehatan Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . 43
Tabel 45 Key Performance Indicators (KPI) . . . . . . . . . . . .. 44

x
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Produksi dan Produktivitas Perkomoditi
Lampiran 2 Produksi dan Produktivitas Per Unit Usaha
Lampiran 3 Penjualan, Volume Penjulan dan Harga Jual
Lampiran 4 Analisa Selisih Penjualan 2012 dibanding RKAP 2012 dan Realisasi 2011
Lampiran 5 Laba (Rugi) Restated, Komparatif 2012, RKAP 2012 & Realisasi 2011
Lampiran 6 Laba (Rugi) Per Unit Usaha
Lampiran 7 Laba (Rugi) Per Komoditi
Lampiran 8 Laporan Posisi Keuangan
Lampiran 9 Laporan Arus Kas
Lampiran 10 Laporan Perubahan Ekuitas
Lampiran 11 HPP, Biaya Usaha dan Biaya Lain-lain
Lampiran 12 Investasi Baru
Lampiran 13 Laporan Aktivitas PKBL
Lampiran 14 Posisi Sumber Daya Manusia
Lampiran 15 Realisasi Pendidikan dan Latihan
Lampiran 16 Laporan Hasil Pemeriksaan Biro SPI
Lampiran 17 Beban Usaha Kantor Direksi, Kudir PTPN X & Eks.BPPG
Lampiran 18 Penilaian Tingkat Kesehatan
Lampiran 19 Key Performance Indikator (KPI)
Lampiran 20 Rasio Keuangan
Lampiran 21 Komposisi Umur Tanaman Menghasilkan dan Mutasi Tanaman Tahun
2011 ke Tahun 2012

xi
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB I
PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM
A. Riwayat Singkat Perusahaan.
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan
PT Perkebunan XXVIII (Persero), PT Perkebunan XXXII (Persero), PT Bina Mulya Ternak
(Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), termasuk eks Proyek-proyek
pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara; dengan jumlah Modal Dasar sebesar Rp 540.000.000.000,- dan Modal
Ditempatkan sebesar Rp 135.000.000.000,-.
Akta Pendirian PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 47 tanggal 11 Maret 1996
dibuat oleh Notaris Harun Kamil, SH yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-9087.HT.01.01 tahun 1996 tanggal 24 September
1996 (Berita Negara RI Nomor 81 tanggal 08 Oktober 1996, tambahan Nomor 8678).
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 13
tanggal 11 Agustus 2008 dari Notaris Lola Rosalina, SH tentang Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Di Luar
Rapat Umum Pemegang Saham tentang Penambahan Modal Disetor dan Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Nomor AHU-76872.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Modal Ditempatkan mengalami
perubahan menjadi Rp 235.000.000.000,-
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham tentang Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Nomor KEP-83/S.MBU/2009 dan KEP-
16/D4.MBU/2009 tanggal 14 September 2009, maka pasal 11 Akta Nomor 13 mengalami
perubahan dan telah dicatatkan dengan Akta Nomor 18 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat
oleh Notaris Lola Rosalina, SH.
Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Jalan Urip Sumoharjo Km. 4
Kotak Pos 1006, Makassar – 90232, Telepon 0411-444810, 444112, 449944, Fax 0411-
444840, 449886, E-mail : ptpnxiv@indosat.net.id dan Kantor Penghubung Jakarta di Jalan
Cut Meutia Nomor 11 Menteng Jakarta Pusat.

B. Maksud dan Tujuan Perusahaan.


Berdasarkan Akta Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008, Pasal 3, Ayat 1, maksud dan tujuan
Perseroan adalah melakukan usaha dibidang Agro Bisnis dan Agro Industri serta optimalisasi
1
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

C. Kegiatan Usaha
Kegiatan Perseroan sesuai Akta Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008 Pasal 3, ayat 2 adalah :
a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan pembibitan,
penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;
b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi
barang setengah jadi dan/atau barang jadi serta produksi turunannya;
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil
produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan usaha Perseroan;
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro forestry.

Selain kegiatan usaha utama pada ayat 2 diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan
usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading
house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pusat
perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga
dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi
dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa
pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
Komoditi andalan Perseroan adalah Gula, Kelapa Sawit dan Karet.

2. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI ORGANISASI.

Visi
Menjadi perusahaan agribisnis dan agroindustri yang kompetitif, mandiri dan memberdayakan
ekonomi rakyat.
Misi
1. Menghasilkan produk utama perkebunan berupa gula dan minyak sawit, serta produk
pendukung yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan
internasional;
2. Mengelola bisnis dengan teknologi akrab lingkungan yang memberikan kontribusi nilai
kepada produk dan mendorong pembangunan berwawasan lingkungan;
3. Melalui kepemimpinan, teamwork, inovasi dan SDM yang kompeten, meningkatkan
nilai secara terus-menerus kepada shareholder dan stakeholders;
4. Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama penciptaan nilai (value
creation) yang mendorong perusahaan tumbuh dan berkembang bersama mitra
strategis.
2
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Nilai-Nilai Organisasi
Kompeten : Bahwa seluruh jajaran karyawan perusahaan harus memiliki pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang dipersyaratkan bagi jabatan yang diemban;
Integritas: diyakini bahwa karyawan yang berintegritas adalah yang memiliki kesamaan
antara yang dipikirkan, diucapkan, dan yang dilakukan;
Inovasi
: bahwa proses berfikir menghasilkan kreativitas yang memberikan nilai tambah
ekonomis;
Pembelajaran : seluruh jajaran perusahaan menjadikan pengalaman dan perubahan
lingkungan bisnis sebagai proses pengembangan individu dan organisasi secara
berkelanjutan;
Sinergi : diyakini bahwa kerjasama tim yang efektif akan memberikan efek ganda terhadap
hasil akhir.

3. SUSUNAN DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI


A. Susunan Dewan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) sebagai berikut :

Dewan Komisaris Lama Baru


 Komisaris Utama Muhammad Abduh Abdul Rivai
 Komisaris Abdul Rivai Ambo Ala
 Komisaris Iskandar A. Nuhung Iskandar A. Nuhung
 Komisaris Achmad Sanusi Muchtar Luthfi Mutty
 Komisaris Sulwan SilondaE Riyadi Widiasmoro
Komisaris Utama Abdul Rivai, Komisaris Ambo Ala dan Muchtar Luthfi Mutty diangkat
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-
289/MBU/2012 tanggal 6 Agustus 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV sekaligus
memberhentikan Komisaris Utama Muhammad Abduh dan Komisaris Achmad Sanusi.
Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-289/MBU/2012 tanggal
6 Agustus 2012 tersebut telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 02 tanggal
2 Oktober 2012 yang dibuat oleh Notaris Lola Rosalina, SH dan telah dilaporkan ke
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.
Komisaris Iskandar A. Nuhung diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara Nomor KEP-194/MBU/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara XIV dan telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 04
tanggal 14 Januari 2009 yang dibuat oleh Notaris Lola Rosalina, SH.

3
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan kebunan Nusantara XIV Nomor SK-
16/MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota
Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV, telah
memberhentikan Komisaris Sulwan SilondaE yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-194/MBU/2008 tanggal 24 September 2008.
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16/MBU/2013 tanggal 16 Januari
2013 tersebut telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 28 tanggal 7 Maret 2013
yang dibuat oleh Notaris Lala Rosalina, SH dan telah dilaporkan ke Kementerian Hukum Dan
Hak Asasi Manusia dengan surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
B.033/00.N14/X/I/2013 tanggal 28 Januari 2013.

B. Susunan Dewan Direksi


Susunan Dewan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) sebagai berikut :

Direksi Lama Baru


 Direktur Utama Amrullah AM Budi Purnomo
 Direktur Produksi Natsir Djidding Amrullah Haris
 Direktur Keuangan Budi Purnomo Mardiyanto
 Direktur SDM dan Umum Bambang Hartadi Rispan Adi Idris
 Direktur Pemasaran & Renbang Suhardjito -

Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV


Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-99/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV memberhentikan Amrullah AM sebagai Direktur
Utama serta Natsir Djidding, Bambang Hartadi, Suhardjito masing-masing sebagai Direktur
Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan;
sekaligus mengalihkan penugasan Budi Purnomo sebagai Direktur Keuangan yang diangkat
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-02/MBU/2009
tanggal 12 Januari 2009 menjadi Direktur Utama, serta mengangkat Anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV, yaitu Amrullah Haris, Rispan
Adi Idris, dan Mardiyanto sebagai Direktur. Keputusan tersebut telah dicatatkan secara
notariil dengan Akta Nomor 20 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat oleh Notaris Lola
Rosalina, SH.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dengan Keputusan Nomor SK-
55/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 tentang Penegasan Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara XIV telah menegaskan kembali pemberhentian Anggota-anggota Direksi,
pengalihan penugasan, dan pengangkatan Anggota-anggota Direksi sebagaimana telah
ditetapkan dengan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-99/MBU/2012
4
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

tanggal 1 Maret 2012. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-
55/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 tersebut telah disampaikan kepada Notaris Lola
Rosalina, SH untuk dibuat akta dan pelaporannya ke Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia dengan surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
S.067/00.N14/X/II/2013 tanggal 15 Februari 2013 dan sampai saat ini masih dalam proses.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 05/SK/2012.22 tanggal 2 Maret 2012
tentang Pembagian Tugas Wewenang dan Tanggung jawab Direktur PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) ditetapkan susunan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV sebagai
berikut:
 Direktur Utama : Budi Purnomo
 Direktur Produksi : Amrullah Haris
 Direktur Keuangan : Mardiyanto
 Direktur SDM & Umum : Rispan Adi Idris

4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Struktur organisasi sesuai surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
05/SK/2012.39 tanggal 1 Agustus 2012 sebagai berikut :
1. Bagian Sekretaris Perusahaan (Sekper);
2. Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI);
3. Bagian Tanaman dan Ternak;
4. Bagian Keuangan;
5. Bagian Akuntansi;
6. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum;
7. Bagian Pemasaran;
8. Bagian Teknik dan Teknologi;
9. Bagian Perencanaan dan Pengembangan;
10. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;

Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dibawah pengelolaan Direktur
Keuangan.

5
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

RUPS
DEWAN
KOMISARIS

DIREKTURUTAMA

DIREKTUR PRODUKSI DIREKTURKEUANGAN DIREKTURSDM&UMUM

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIRO BAGIAN
TANAMAN& TEKNIK& PERENCANAAN& SDM& PENGADAANBARANG
PENGEMBANGAN AKUNTANSI KEUANGAN PEMASARAN SPI SEKPER &JASA(PBJ)
TERNAK TEKNOLOGI UMUM

UNIT PKBL

UNIT TIMMONITORING
PKS KEBUN KEBUN KEBUN KEBUN KEBUN KEBUN UNITKAPAS PTUK
TERNAK KERJASAMA/PERUS
LUWU BETELEME AWAYA MALILI KEERA ASERA MIRA JENEPONTO MAROANGIN
KABARU AHAANPATUNGAN

5. UNIT USAHA
Unit Usaha PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) terdiri dari :
A. Unit Usaha Aneka Tanaman
1. Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) Luwu I, Sulawesi
Selatan : Minyak sawit, Kernel
2. Kebun Malili, Sulawesi Selatan : Tandan Buah Segar
3. Kebun Keera, Sulawesi Selatan : Tandan Buah Segar
4. Kebun Asera, Sulawesi Tenggara : Tandan Buah Segar
5. Kebun Beteleme, Sulawesi Tengah : Karet
6. Kebun Awaya/Telpaputih, Maluku : Karet, Kakao, Kelapa/Kopra
7. Kebun Mira, Sulawesi Utara dan Maluku : Kelapa/Kopra
8. Sub Unit Kapas Jeneponto, Sulawesi Selatan : Pengolahan Kapas
9. Unit Ternak Kabaru, Nusa Tenggara Timur : Sapi

Unit Usaha Kebun Tomata dalam rangka optimalisasi aset telah dikerjasamakan dengan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan perjanjian Nomor 04.09/S.Perj-
UP/03/XII/2011 dan 03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Maret 2011 tentang Rehabilitasi,
Pembangunan dan Pengelolaan Kebun Tomata serta Pabrik Kelapa Sawit. Kerjasama

6
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

tersebut diwujudkan dengan membentuk Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan


Nusantara yang efektif operasi sejak 1 Maret 2012. Akta Pendirian PT Sinergi
Perkebunan Nusantara Nomor 40 tanggal 14 Desember tahun 2011 dibuat oleh Notaris Sri
Ismiyati, SH Notaris di Jakarta Utara dan telah mendapat Pengesahan dari Menteri
Hukum dan HAM Republik Indonesia AHU-03387.AH.0101 tahun 2012 tanggal 19 Januari
2012.
Disamping itu berdasarkan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor S-620/MBU/2012
tanggal 5 November 2012, menyetujui secara prinsip pelepasan Unit Ternak Kabaru di
Kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara Timur kepada PT Berdikari atau bentuk kerja sama
lain meliputi : aset lahan, ternak, Sumber Daya Manusia dan aset lainnya dalam rangka
pengembangan ternak sapi dan tanaman sorgum. Direksi diminta agar mengajukan
permohonan tersendiri dengan dilengkapi kajian komprehensif dan data pendukung
untuk mendapat persetujuan lebih lanjut.

B. Unit Usaha Gula

1. Pabrik Gula Bone, Sulawesi Selatan : Gula dan Tetes;


2. Pabrik Gula Camming, Sulawesi Selatan : Gula dan Tetes;
3. Pabrik Gula Takalar, Sulawesi Selatan : Gula dan Tetes.

Dalam rangka penyehatan PG Camming, PG Bone, dan PG Takalar khususnya dan


PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) umumnya, maka ketiga unit usaha gula tersebut
mulai musim tanam 2007/2008 dikerjasamakan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero) dengan Perjanjian Kerjasama Pendanaan dan Peningkatan Kinerja Pabrik Gula
di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 139/S.PJ/RNI.01/X/07
dan XX-KONTRAK/X/07 tanggal 01 Oktober 2007. Perjanjian tersebut telah diubah
dengan Perubahan Pertama atas Perjanjian Kerjasama Pendanaan dan Peningkatan
Kinerja Pabrik Gula di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
139/S.PJ/RNI.01/X/07 dan XX-KONTRAK/X/07 tanggal 1 Oktober 2007 dengan Nomor
73/S.Pj/RNI.01/IX/08 dan UT/KONT/2008.046 tanggal 4 September 2008.
Untuk mengelola kerjasama tersebut dibentuk Badan Pengelola Pabrik Gula (BPPG)
yang anggotanya terdiri wakil-wakil dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
Kerjasama tersebut memperoleh dukungan pendanaan dari PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. melalui pemberian fasilitas kredit kepada PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) dengan jaminan berupa aset Pabrik Gula.
Selanjutnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) meneruskan fasilitas kredit dari
BRI tersebut kepada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) berdasarkan Perjanjian
Penerusan Kredit Modal Kerja Antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 150.1/S.Pj/RNI.01/X/07 dan
UT/PERJ/III/08.018 tanggal 24 Oktober 2007 dan Perjanjian Penerusan Kredit Modal
7
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Investasi Antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan


Nusantara XIV (Persero) Nomor 23/S.Pj/RNI.01/II/08 tanggal 6 Pebruari 2008.
Dalam perjalanannya, kinerja unit usaha gula belum mencapai sasaran dan dalam tahun
2009 kerjasama tersebut diperbaharui dengan keikutsertaan PT Perkebunan Nusantara
X (Persero) sebagaimana tertuang dalam surat Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara Nomor S-549/MBU/2009 tanggal 31 Juli 2009.
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dan PT
Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) telah menandatangani Perjanjian Pokok
Pengelolaan Pabrik Gula milik PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
37/S.Pj/RNI.01/VIII/09, XX-KONTR/09.090, UT/PERJ/VIII/09.023 tertanggal 27 Agustus
2009, yang dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian pengelolaan sebagai
berikut :
- Akta No. 37 tanggal 31 Desember 2009 tentang Perjanjian Pengelolaan antara PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
untuk pengelolaan PG Camming dan PG Bone dari Ny. Grace Supena Sundah, SH,
Notaris di Jakarta.
- Perjanjian Pengelolaan Pabrik Gula Takalar antara PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
39/S.Pj/RNI.01/II/2010 dan 004/PERJ/II/2010.003 tanggal 05 Februari 2010.
Sesuai surat Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor
S-653/MBU/2011 tanggal 07 Desember 2011 menetapkan pengelolaan PG Bone, PG
Camming dan PG Takalar kedepan dilakukan oleh perusahaan baru (new company) yang
didirikan secara bersama-sama antara PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan kepemilikan mayoritas PT Perkebunan
Nusantara X (Persero).
Sebagai tindak lanjut maka PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT
Perkebunan Nusantara X (Persero) telah menandatangani Perjanjian Transisi Nomor
45/S.Pj/RNI.01/XII/2011 dan XX-KONTR/11.083A tanggal 27 Desember 2011 untuk
pengalihan pengelolaan PG Takalar sampai dilaksanakannya novasi kredit BRI dan PT
Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero).
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
melakukan sera terima pengelolaan PG Takalar pada tanggal 16 Januari 2012.
Pada tanggal 23 April 2012 telah ditandatangani Perjanjian Pengalihan Pengelolaan PG
Takalar dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan
Nusantara X (Persero) antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT
Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
Nomor 59/S.Pj/RNI.02/IV/2012, XX-KONTR/12.030 dan 03/PERJ/IV/2012.014 guna
pengalihan novasi kredit BRI dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT
Perkebunan Nusantara X (Persero). Ditandatangani pula Perubahan dan Pernyataan
Kembali Perjanjian Pengelolaan PG Takalar Nomor XX-KONTR/12.031 dan

8
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

03/PERJ/IV/2012.015 antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT


Perkebunan Nusantara X (Persero) dalam rangka persiapan proses Pengalihan
Perjanjian Kredit BRI- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan Perjanjian
Penerusan Kredit PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)-PT Perkebunan Nusantara
XIV (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Setelah ditandatangani
Perjanjian Pengelolaan PG Takalar ini maka Perjanjian Pengelolaan PG Takalar yang
ditandatangani oleh dan antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan Perjanjian Transisi antara PT Rajawali
Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menjadi
tidak berlaku lagi.
Pada tanggal 07 Januari 2013 telah ditandatangani Addendum Perjanjian Perubahan
dan Pernyataan Kembali Pengelolaan PG Takalar dan Addendum Perjanjian
Pengelolaan PG Bone dan PG Camming antara PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan Nomor XX-KONTR/13.001.1 dan
Nomor 05/PERJ/2013.001 perihal perubahan pasal 3 (Sumber Daya Manusia) Perjanjian
Pengelolaan PG Takalar, PG Bone dan PG Camming selanjutnya mengenai Status
Karyawan, Hak dan Kewenangan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) atas Karyawan
dan Teknis Pelaksanaan Hak dan Kewenangan PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
atas Karyawan.
Sampai saat penyusunan laporan ini, kajian pembentukan perusahaan baru (new
company) yang diupayakan oleh PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melalui
konsultan independen, belum selesai.

C. Unit Non Operasional/Beku Operasi


1. Pabrik Tepung Ubi Kayu (PTUK) Maroangin, Sulawesi Selatan;
2. Kebun Kolaka, Sulawesi Tenggara;
3. Anak Perusahaan PT Industri Gula Tinanggea, Sulawesi Tenggara.
PTUK Maroangin dan Kebun Kolaka (tanaman kakao) dinyatakan sebagai Unit Non
Operasional masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) Nomor XX-SURKP/2000.019 tanggal 31 Oktober 2000 dan
Nomor XX-SURKP/2000.020 tanggal 31 Oktober 2000.
Anak Perusahaan PT Industri Gula Tinanggea dinyatakan beku operasi berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Industri Gula Tinanggea pada tanggal 15
Juni 2004. Selanjutnya aset lahan eks PT Industri Gula Tinanggea yang diperoleh
melalui ganti rugi dimasukkan dalam pengawasan Unit Usaha Kebun Asera.

9
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB II
KINERJA UNIT USAHA ANEKA TANAMAN
TAHUN BUKU 2012

A. PEMASARAN
Seluruh penjualan komoditi adalah penjualan dalam negeri. Penjualan CPO dilakukan
melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) dan penjualan komoditi
lainnya dilakukan sendiri.
Realisasi pendapatan penjualan komoditi tahun 2012 sebesar Rp 298.655 juta atau 108 %
dari RKAP sebesar Rp 276.629 juta dan meningkat atau 124% dari realisasi tahun 2011
sebesar Rp 241.620 juta. Pendapatan penjualan komoditi dari kelapa sawit dan karet pada
umumnya mencapai RKAP dan meningkat dibanding tahun lalu, sedangkan komoditi lainnya
belum mencapai sasaran.
Tabel 1 : Pendapatan Penjualan
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thp
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● CPO 218.129 193.875 161.569 113 135
● Kernel 15.546 13.496 16.698 115 93
● Brown Crepe 4.799 2.296 2.190 209 219
● SIR-20 44.859 42.072 45.947 107 98
● Kakao 4.200 4.500 5.482 93 77
● Kopra 3.112 5.628 4.376 55 71
● Kelapa Kupas 943 0 1.214 - 78
● Sapi 1.938 7.632 1.784 25 109
● Kuda - - 7 - -
● Jasa Pengolahan Kapas 182 420 365 43 50
● Tandan Buah Segar 4.948 6.710 1.988 74 249
Jumlah 298.655 276.629 241.620 108 124

Capaian pendapatan penjualan terutama dipengaruhi oleh peningkatan volume penjualan


komoditi andalan, yaitu CPO, Kernel, Brown Crepe dan Sir-20, sedangkan komoditi lainnya
masih di bawah RKAP dan realisasi tahun 2011.
Tabel 2 : Volume Penjualan
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● CPO Ton 31.761 26.741 22.707 119 140
● Kernel Ton 5.840 5.387 4.299 108 136
● Brown Crepe Ton 180 100 60 180 300
● SIR-20 Ton 1.656 1.610 1.166 103 142
● Kakao Ton 200 225 221 89 90
● Kopra Ton 741 1.126 719 66 103
● Kelapa Kupas Ton 978 0 938 - 104
● Sapi Ekor 360 2.544 355 14 101
● Kuda Ekor - - 2 - -
● Jasa Pengolahan Kapas Ton 159 300 353 53 45
● Tandan Buah Segar Ton 5.072 6.100 2.339 83 217

10
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Penjualan kopra tercapai 66% karena sebagian produksi kelapa dijual dalam bentuk kelapa
kupas dimana hal ini dilakukan pada saat harga kelapa kupas lebih menguntungkan.
Penjualan Sapi tercapai 14% dari RKAP karena rencana penjualan seluruh ternak ke
PT Berdikari (Persero) belum terlaksana dan sampai dengan akhir tahun masih dalam
proses stock opname dan negosiasi. Untuk penjualan TBS tercapai 83% dari RKAP karena
panen baru dilakukan optimal pada bulan Mei 2012 bersamaan dengan beroperasinya Pabrik
Minyak Kelapa Sawit PT Damai Jaya Lestari di Konawe Utara.

Sementara itu realisasi harga jual komoditi tahun 2012 (diluar PPN) untuk CPO dan
beberapa komoditi lainnya dibawah RKAP dan seluruh komoditi pada umumnya lebih
rendah dibanding realisasi tahun 2011. Berdasarkan laporan PT Kharisma Pemasaran
Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara) tahun 2012 antara lain bahwa situasi pasar minyak
nabati dalam perdagangan internasional mengalami pergerakan harga, khususnya produk
sawit Malaysia, pada CIF Rotterdam dan FOB Malaysia menunjukkan tren menurun. Begitu
juga di pasar fisik Tender PT KPB Nusantara, dimana harga rata-rata FOB Belawan/Dumai
menunjukkan tren menurun dibanding periode sebelumnya. Faktor-faktor yang
mempengarui harga CPO tahun 2012 antara lain adalah sebagai berikut:
 Produksi minyak sawit Malaysia dan Indonesia yang meningkat;
 Dampak perlambatan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat;
Kondisi harga CPO tersebut juga berpengaruh pada harga jual TBS.
Harga karet dunia tahun 2012 juga bergerak fluktuatif dengan tren menurun dibandingkan
tahun lalu didominasi oleh kondisi ekonomi global yang masih belum menentu, terutama di
zona Eropa, Amerika Serikat dan China, sehingga pelaku pasar pada umumnya cenderung
mengambil sikap berhati-hati.
Tabel 3 : Harga Jual
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● CPO Rp / Kg 6.868 7.250 7.115 95 97
● Kernel Rp / Kg 2.662 2.505 3.884 106 69
● Brown Crepe Rp / Kg 26.659 22.960 36.496 116 73
● SIR-20 Rp / Kg 27.089 26.125 39.423 104 69
● Kakao Rp / Kg 21.000 20.000 24.817 105 85
● Kopra Rp / Kg 4.201 5.000 6.082 84 69
● Kelapa Kupas Rp / Kg 964 - 1.294 - 74
● Sapi Rp / Ekor 5.384.028 3.000.000 5.023.944 179 107
● Kuda Rp / Ekor - - 3.500.000 - -
● Jasa Pengolahan Kapas Rp / Kg 1.141 1.400 1.035 81 110
● Tandan Buah Segar Rp / Kg 975 1.100 850 89 115

11
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Dari analisis terhadap selisih lebih pendapatan penjualan antara realisasi dengan RKAP
tahun 2012 sebesar Rp 22.026 juta tampak bahwa selisih lebih tersebut sangat dipengaruhi
oleh capaian volume penjualan diatas anggaran, sebagai berikut:
 Selisih lebih dari pencapaian volume penjualan diatas RKAP Rp 31.446 juta
 Selisih kurang dari pencapaian harga jual dibawah RKAP (Rp 9.420 juta)
Jumlah Rp 22.026 juta
Kendala yang dijumpai dalam tahun 2012 antara lain adalah:
• Kenaikan biaya transport CPO dan kelangkaan kapal pengangkut CPO berpengaruh
pada kesulitan penjualan pada periode bulan September – Desember 2012;
• Sebagian penjualan/pengapalan CPO dan penjualan kakao dengan mutu dibawah
standar;
Upaya-upaya yang dilakukan antara lain adalah melakukan penjualan komoditi dengan
memperhatikan ketersediaan stock, kebutuhan dana dan kualitas produk, melakukan
pinjaman sementara kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dana, negosiasi
dan/atau menyelesaikan klaim yang timbul.

B. PRODUKSI
1. Tanaman Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit Inti terdapat di Unit Usaha PKS Luwu, Kebun Malili, Kebun Keera,
dan Kebun Asera, dengan jumlah areal Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 7.874 hektar
sama dengan RKAP dan 79% terhadap realisasi tahun 2011 seluas 9.921 hektar.
Pengurangan areal TM seluas 2.047 hektar dari tahun lalu karena areal di Unit Usaha PKS
Luwu seluas 302 hektar di-replanting dan areal seluas 1.745 hektar di Unit Usaha Kebun
Tomata dikeluarkan dari RKAP karena diinbrengkan sebagai penyertaan pada Perusahaan
Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang didirikan bekerjasama dengan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Areal yang dialihkan ke PT Sinergi Perkebunan
Nusantara tersebut selanjutnya dikategorikan sebagai Plasma karena produksi TBS-nya
dibeli dan diolah di PKS Luwu. Dari luas kebun 1.745 hektar yang dapat dipertahankan
untuk dipelihara seluas 1.133 hektar dan sisanya akan dibongkar.
Komposisi umur TM seluas 7.874 hektar adalah seluas 3.764 hektar atau 48% berumur 24-29
tahun (tanaman tua) di Unit Usaha PKS Luwu dan seluas 4.110 hektar atau 52% berumur
9-17 tahun (tanaman remaja) di Unit Usaha PKS Luwu, Kebun Keera, Kebun Malili dan
Kebun Asera. Populasi tanaman kelapa sawit rata-rata 97 pohon/hektar.
Produksi TBS Inti tahun 2012 sebesar 74.215 ton atau 101% dari RKAP sebesar 73.245 ton
dan 94% terhadap realisasi tahun 2011 sebesar 78.369 ton. Penurunan terutama disebabkan
kondisi tanaman semakin tua, berkurangnya luasan areal tanaman menghasilkan,
kurangnya pemeliharaan tanaman periode sebelumnya dan kurangnya infrastruktur.
Dari jumlah produksi TBS sebesar 74.215 ton diolah di PKS Luwu sebesar 50.939 ton (69%),
dititip olah di PT Bumi Maju Sawit sebesar 18.204 ton (24%) berasal dari Unit Usaha PKS
Luwu sebesar 4.984 ton, Kebun Malili sebesar 12.229 ton, Kebun Keera 271 ton dan Kebun
12
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tomata sebesar 720 ton, produksi TBS Unit Usaha Kebun Asera sebesar 5.072 ton (7%)
dijual ke PT Suar Alam Sentosa yang diolah di Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Damai Jaya
Lestari di Konawe Utara.
Perusahaan juga menjadi ”Bapak Angkat” dari kebun Plasma dari Petani Anggota Koperasi
Unit Desa (KUD) peserta Program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) dan eks
Proyek Neucleus Estate Smallhoder (NES) yang terdapat di Unit Usaha PKS Luwu (KUD Bone
Masamba dan Proyek NES), Kebun Malili (KUD Jujur Jaya) dan Kebun Asera (KUD Tumbuh
Segar). Areal tanaman kelapa sawit Plasma seluas 14.009 hektar sama dengan RKAP dan
naik dibandingkan tahun lalu seluas 13.712 hektar. Areal plasma di Kebun Tomata
dikeluarkan seluas 1.448 hektar disebabkan produksi TBS dari kebun tersebut dijual ke
pihak lain dan tidak dapat dikontrol, disamping terdapat penambahan areal seluas 1.745
hektar eks kebun Inti yang beralih ke PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Produksi TBS
Plasma seharusnya dijual ke/dibeli oleh perusahaan, namun karena belum ada pabrik
dan/atau persaingan dengan pabrik lain, maka petani menjual ke pabrik lain.
Disamping itu perusahaan juga menerima pembelian dari Petani Plasma Mandiri (diluar
Petani peserta KKPA dan NES).
Total pembelian TBS Plasma yang diolah di PKS Luwu sebesar 73.495 ton atau 118% dari
RKAP sebesar 62.116 ton dan 139% terhadap realisasi tahun 2011. Peningkatan tersebut
seiring dengan penambahan areal Plasma dan/atau penambahan produksi TBS Plasma di
sekitar lokasi pabrik.
Capaian produksi hasil jadi dari PKS Luwu adalah sebagai berikut:
 CPO sebesar 29.456 ton atau 110% dari RKAP sebesar 26.741 ton dan 114% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan rendemen 20,65% atau 100% dari RKAP sebesar 20,69% dan
103% terhadap realisasi tahun 2011.
 Kernel sebesar 5.903 ton atau 110% dari RKAP sebesar 5.386 ton dan 136% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan rendemen 4,14% atau 99% dari RKAP sebesar 4,17% dan
123% terhadap realisasi tahun 2011.
Peningkatan produksi CPO, Kernel dan rendemen merupakan hasil dari upaya-upaya
pembenahan yang telah dilakukan baik dalam pabrik maupun di luar pabrik, disamping
peningkatan dalam jumlah pembelian TBS plasma.

13
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 4 : Produksi Kelapa Sawit


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Luas Areal
- Inti Ha 7.874 7.874 9.921 100 79
- Plasma Ha 14.009 14.009 13.712 100 102
Ha 21.883 21.883 23.633 100 93
● Produksi TBS - -
- Inti Ton 74.215 73.245 78.369 101 95
- Plasma Ton 116.849 105.700 99.860 111 117
Ton 191.064 178.945 178.229 107 107
● Produktivitas TBS Inti Ton/Ha 9,43 9,30 7,90 101 119
● TBS diolah di PKS Luwu
- Inti Ton 50.939 53.145 56.631 96 90
- Plasma Ton 73.495 62.116 53.110 118 138
Ton 124.434 115.261 109.741 108 113
● TBS diolah di PKS Swasta
- Inti Ton 18.204 14.000 19.306 130 94
- Plasma Ton 36.058 26.718 42.223 135 85
Ton 54.262 40.718 61.529 133 88
● TBS dijual di PKS Swasta
- Inti Ton 5.072 6.100 2.432 83 209
- Plasma Ton 7.296 16.866 4.527 43 161
Ton 12.368 22.966 6.959 54 178
● Rendemen
- CPO % 20,65 20,69 20,43 100 101
- Kernel % 4,14 4,17 3,39 99 122
● Produksi hasil jadi
- CPO Ton 29.456 26.741 25.779 110 114
- Kernel Ton 5.903 5.386 4.344 110 136

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan produksi TBS


antara lain adalah sebagai berikut :
 Melaksanakan pemupukan di semester I pada bulan Juni-Juli 2012 dan semester II pada
bulan Desember 2012;
 Membuat dan memperbaiki jalan produksi di Kebun Luwu, Keera, Malili, dan Asera;
 Menambah unit/peralatan langsiran untuk kelancaran angkutan TBS;
 Memaksimalkan pembelian TBS Plasma sekitar Kebun Luwu;
 Membatasi penerimaan TBS dari Plasma pada malam hari agar mudah dikendalikan
kualitas buahnya;
 Pengutipan brondolan secara intensif di kebun inti;
 Memperbaiki mutu TBS dan memberlakukan penalti terhadap TBS yang tidak
memenuhi kriteria.

2. Tanaman Karet
Perkebunan karet Inti terdapat di Kebun Beteleme dan Kebun Awaya/Telpaputih dengan
areal Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 2.505 hektar atau sama dengan RKAP dan 103%
dibanding realisasi tahun 2011 sebesar 2.425 hektar, karena terdapat mutasi areal dari TBM
ke TM seluas 80 hektar di Kebun Beteleme.
Komposisi umur TM seluas 2.505 hektar adalah seluas 1.929 hektar atau 77,01% berumur
23-29 tahun (tanaman tua) dan seluas 576 hektar atau 22,99% berumur 7-20 tahun
(tanaman remaja). Populasi tanaman karet rata-rata 211 pohon/hektar.

14
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Produksi Lump Inti tahun 2012 sebesar 2.342 ton atau 94% dari RKAP sebesar 2.489 ton dan
98% terhadap realisasi tahun 2011 dengan produktivitas 0,94 ton per hektar atau 94% dari
RKAP sebesar 0,99 ton per hektar dan 95% terhadap realisasi tahun 2011.
Disamping itu terdapat perkebunan karet Plasma eks Proyek NES di Kebun Beteleme seluas
2.060 hektar atau 100% dari RKAP dan realisasi tahun 2011. Produksi Lump Plasma
seharusnya dijual ke/dibeli oleh perusahaan, namun karena belum ada pabrik dan/atau
persaingan dengan pabrik lain, maka Petani juga menjualnya ke pabrik lain.
Pembelian Lump Plasma tahun 2012 sebanyak 521 ton atau 75% dari RKAP sebesar 700 ton.
Upaya pembelian Lump Plasma baru dilakukan kembali mulai bulan April 2012, sedangkan
pada tahun 2011 tidak melakukan pembelian.
Sebagian besar Lump diolah menjadi SIR-20 bekerjasama dengan prosessor PT Banua Lima
Sejurus di Kalimantan dan PT Bitung Guna Sejahtera serta diolah sendiri menjadi Brown
Crepe dengan memanfaatkan tenaga yang ada.
Capaian produksi hasil jadi adalah sebagai berikut:
 SIR-20 sebesar 1.372 ton atau 85% dari RKAP sebesar 1.610 ton dan 118% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan kadar karet kering (K3) atau 96% dari RKAP sebesar 54%
dan 93% terhadap realisasi tahun 2011.
 Brown Crepe sebesar 115 ton atau 115% dari RKAP sebesar 100 ton dan 81% terhadap
realisasi tahun 2011 dengan kadar karet kering (K3) 56% atau 112% dari RKAP sebesar
50% dan 112% terhadap realisasi tahun 2011.

Tabel 5 : Produksi Karet


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Luas Lahan TM
● Inti Ha 2.505 2.505 2.425 100 103
● Plasma Ha 2.060 2.060 2.060 100 100
Produksi Lump
● Inti Ton 2.342 2.489 2.379 94 98
● Plasma Ton 522 700 - 75 -
Lump Per Hektar Ton 0,94 0,99 0,98 94 95
Lump diolah Brown Crepe Ton 205 200 285 103 72
Lump diolah SIR-20 Ton 2.659 2.989 2.094 89 127
Rendemen :
● Brown Crepe % 56,00 50,00 50,00 112 112
SIR-20
● Inti % 50,15 54,74 55,50 92 90
● Plasma % 57,46 51,00 0,00 113 -
Produk Jadi :
● Brown Crepe Ton 115 100 142 115 81
SIR-20
● Inti Ton 1.072 1.253 1.162 86 92
● Plasma Ton 300 357 - 84 -
Jumlah Ton 1.372 1.610 1.162 85 118

Permasalahan yang dihadapi sehingga sasaran produksi SIR-20 tahun 2012 tidak tercapai
antara lain adalah:
 Sebagian tanaman terkena penyakit BB (kering alur sadap) mencapai 12% di Kebun
Awaya/Telpaputih dan 4% di Kebun Beteleme;

15
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

 Tenaga sadap sangat kurang khususnya di Kebun Awaya/Telepaputih, tenaga sadap


tidak betah/sering keluar;
 Terjadi hujan diwaktu pagi secara terus menerus di Kebun Awaya/Telpaputih
mengakibatkan hari tidak menyadap tinggi (30-50 hari);
 Tingkat pencurian lump makin tinggi.

Upaya-upaya yang dilakukan antara lain adalah:


 Melaksanakan pemupukan di Kebun Beteleme untuk semester I pada bulan Juni 2012
khusus tanaman produktif;
 Melaksanakan sadap sore dan penambahan tenaga sadap;
 Pembelian Lump Plasma di Kebun Beteleme mulai bulan April 2012;
 Kerjasama dengan aparat keamanan dan mengefektifkan tenaga pengamanan kebun.
Dalam RKAP tahun 2012 direncanakan melakukan revitalisasi pabrik pengolahan karet di
Kebun Beteleme kapasitas 10 ton SIR-20 per hari. Studi kelayakan disusun oleh PT
Sucofindo, Makassar dan penyusunan perencanaan dan lay out pabrik bekerjasama dengan
PT Riset Perkebunan Nusantara. Revitalisasi tersebut belum terlaksana dalam tahun 2012
dan di-carry over ke tahun 2013.

3. Tanaman Kakao
Perkebunan kakao terdapat di Kebun Awaya/Telpaputih dengan areal TM seluas 2.053
hektar sama dengan RKAP 2012 dan tahun 2011. Keseluruhan adalah Inti dan merupakan
intercrop dengan tanaman kelapa, dengan umur 20-25 tahun.
Produksi Biji Kakao Basah (BKB) sebanyak 1.188 ton atau 100% dari RKAP sebesar 1.184 ton
dan 104% terhadap realisasi tahun 2011 dengan produktivitas sebesar 0,58 ton/hektar atau
sama dengan RKAP dan 104% terhadap realisasi tahun 2011.
Capaian produksi Biji Kakao Kering (BKK) sebanyak 244 ton atau 108% dari RKAP sebesar
225 ton dan 117% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rendemen 20,54% atau 108% dari
RKAP sebesar 19,00% dan 112% terhadap realisasi tahun 2011. Produktivitas BKK sebesar
0,12 ton/hektar atau 108% dari RKAP dan 117% terhadap realisasi tahun 2011.

Tabel 6 : Produksi Kakao


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

Luas Lahan TM Ha 2.053 2.053 2.053 100 100


Biji Kakao Basah (BKB) Ton 1.188 1.184 1.137 100 104
BKB Per Hektar Ton 0,58 0,58 0,55 100 104
Rendemen % 20,54 19,00 18,38 108 112
Biji Kakao Kering (BKK) Ton 244 225 209 108 117
BKk Per Hektar Ton 0,12 0,11 0,10 108 117

16
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Kendala yang dihadapi adalah serangan Phytoptora dan Penggerek Buah Kakao (PBK) cukup
tinggi yang sulit dikendalikan, pencurian dan gangguan ternak terhadap produksi.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meraih produksi sebagai berikut :


 Memperbaiki drainase/sanitasi kebun untuk menekan serangan hama dan penyakit
(Phytoptora dan PBK).
 Meningkatkan pengamanan dari pencurian dan gangguan ternak sapi.

4. Tanaman Kelapa
Perkebunan kelapa terdapat di Kebun Awaya/Telpaputih dan Kebun Mira dengan areal TM
seluas 3.960 hektar sama dengan RKAP 2012 dan tahun 2011, dengan umur tanaman diatas
22 tahun. Pengusahaan tanaman kelapa berupa pemungutan hasil dan pengolahannya
menjadi kopra dan kelapa kupas.
Produksi kelapa butir tahun 2012 sebanyak 8.169 ribu butir atau 90% dari RKAP sebesar
9.073 ribu butir dan 107% terhadap realisasi tahun 2011. Produktivitas sebanyak 2.063 ribu
per hektar atau 90% dari RKAP sebesar 2.291 ribu per hektar dan 107% terhadap realisasi
tahun 2011. Sebagian produksi dijual dalam bentuk kelapa butir/kelapa kupas dengan
memperhatikan adanya peminat dan harga yang lebih menguntungkan. Jumlah penjualan
kelapa butir/kupas tahun 2012 sebanyak 978 ton atau 110% terhadap realisasi tahun 2011
sebesar 889 ton.
Capaian produksi hasil jadi Kopra yang dihasilkan sebesar 757 ton atau 67% dari RKAP
sebesar 1.126 ton dan 107% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rasio kopra : kelapa butir
sebesar 1 kg : 11 butir atau dibawah RKAP sebesar 1 kg : 9 butir dan menurun terhadap
realisasi tahun 2011 sebanyak 1 kg : 7 butir.
Tabel 7 : Produksi Kelapa
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

Luas Lahan TM Ha 3.960 3.960 3.960 100 100


Produksi Lapangan Ribu Btr 8.169 9.073 7.645 90 107
Diolah jadi Kopra Kg 757.022 1.125.818 705.079 67 107
Diolah jadi kelapa butir Butir 978.205 342.750 889.335 285 110
Kelapa Butir / Hektar Ribu Btr 2.063 2.291 1.931 90 107
Rasio Kopra : Butir Kg : Butir 11 9 7 114 155
Kopra Ton 757 1.126 705 67 107
Kelapa kupas Ton 978 - 889 - 110

Kendala yang dihadapi adalah pencurian buah kelapa yang masih sangat tinggi.

17
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

5. Ternak Sapi
Peternakan Sapi terdapat di Unit Usaha Ternak Kabaru dengan areal seluas 9.908 hektar.
Pengelolaan peternakan dilakukan dengan sistem ranch.
Jumlah Sapi pada akhir tahun 2012 sebanyak 2.304 ekor, jumlah kelahiran tahun 2012
sebanyak 304 ekor atau 181% terhadap RKAP sebesar 168 ekor dan 83% terhadap realisasi
tahun 2011.

Tabel 8 : Perkembangan Ternak


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

PERKEMBANGAN
a. Stock Awal Ekor 2.400 2.404 2.428 100 99
b. Kelahiran Ekor 304 168 365 181 83
c. Penjualan Ekor 360 2.544 355 14 101
d. Kematian Ekor 38 23 35 165 109
e. Persediaan Akhir Ekor 2.304 2.544 2.400 91 96
f. Pertumbuhan Ekor (96) (2.404) (28) 4 343

PARAMETER
a. Kelahiran % 39,38 23,80 66,61 165 59
b. Penjualan % 15,00 105,82 18,88 14 79
c. Kematian % 1,58 0,96 1,86 165 85
d. Pertumbuhan % (4,00) 100,00 (1,49) (4) 269

Sesuai amanat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada saat kunjungan kerja ke Unit
Usaha Ternak Kabaru tanggal 2-4 Juli 2012 dan rapat perkembangan pelaksanaan pola
integrasi peternakan sapi di perkebunan kelapa sawit pada tanggal 17 September 2012 di
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, serta berdasarkan surat Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara
XIV (Persero) Nomor S-620/MBU/2012 tanggal 5 November 2012 maka Pemegang Saham
menyetujui secara prinsip pelepasan Unit Usaha Ternak Kabaru di Kabupaten Waingapu,
Nusa Tenggara Timur kepada PT Berdikari (Persero) atau bentuk kerja sama lain meliputi :
aset lahan, ternak, Sumber Daya Manusia dan aset lainnya dalam rangka pengembangan
ternak sapi dan tanaman sorgum. Direksi diminta agar mengajukan permohonan tersendiri
dengan dilengkapi kajian komprehensif dan data pendukung untuk mendapat persetujuan
lebih lanjut.
Saat ini penjualan Sapi masih dalam tahap negosiasi dan proses pelepasan dan/atau bentuk
kerjasama lain masih dalam pembahasan dengan PT Berdikari (Persero).

C. TEKNIK DAN TEKNOLOGI


Perusahaan memiliki satu pabrik minyak kelapa sawit yaitu PKS Luwu kapasitas 30 Ton
TBS/jam. Kinerja pabrik tahun ini lebih baik dari realisasi tahun 2011 karena dalam tahun
2012 telah dilakukan perbaikan dan penggantian alat-alat dalam pabrik sehingga dapat

18
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

menekan losses, disamping upaya-upaya lain yang ditempuh baik dalam pabrik maupun
diluar pabrik yang selalu berkoordinasi dengan manajemen.

Tabel 9 : Mutu Hasil olahan


CPO (%) Realisasi Tahun
Uraian
Norma 2012 2011
- Kadar ALB 3,00 (maks) 3,34 3,94
- Kadar Air 0,10 (maks) 0,26 0,29
- Kadar Kotoran 0,02 (maks) 0,02 0,07
Kernel (%)
- Kadar ALB 0,65 (maks) 1,11 1,22
- Kadar Air 7,00 (maks) 8,16 8,39
- Kadar Kotoran 6,00 (maks) 10,72 11,33
- Kadar pecah 15,00 (maks) 3,32 3,50
- Berubah warna 40,00 (maks) 40,00 39,00

Dari tabel diatas tampak bahwa angka-angka realisasi mutu hasil olahan tahun 2012 lebih
baik dibandingkan tahun 2011, meskipun masih dibawah norma golden CPO, terutama pada
mutu produksi kernel (kadar kotoran dan kadar air).
Perbaikan dan penggantian alat-alat pabrik yang dilakukan dalam tahun 2012 meliputi:
1. Rekondisi/penggantian plate kisi-kisi dan silinder hidrolik pada Loading ramp;
2. Rekondisi/perbaikan body, as dan roda serta penambahan lori pengisian TBS, perbaikan
jaringan rel, perbaikan capstand, serta pengecoran lantai;
3. Menjaga persediaan spare part yang cukup pada stasiun Kempa, terutama pada bagian
yang rawan mengalami kerusakan yaitu pada main shaft dan screw sesuai dengan
spesifikasi dan kualitas dengan tetap berpedoman pada SOP sistem pengoperasian dan
pemasangannya;
4. Rekondisi dan pergantian pintu Sterilizer nomor 2;
5. Pengadaan Vibro Single dan Double Deck pada stasiun Klarifikasi;
6. Pengadaan 1 unit High Speed dan rekondisi Sludge Separator yang ada serta spare part
Oil Purifier;
7. Rekondisi Boiler nomor 2 dan Fibre Cyclone line 2;
8. Pembersihan Tangki Timbun PKS dan perbaikan pipa pemanas;
9. Rekondisi dan pengadaan pompa Water Intake;
10. Melanjutkan pekerjaan pemasangan pipa CPO ITT tahap II sehingga seluruh penggantian
pipa telah diselesaikan;
11. Mempercepat pengadaan peralatan yang rusak untuk menghindari berlarut-larutnya PKS
berhenti mengolah (as screw press, batu tahan api).

19
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 10 : Oil Losses


Kehilangan minyak dalam pengolahan
U r a i a n (% lemak zat kering)
Norma 2012 211
CPO
- Buah dalam tangkos 2,3-2,5 1,20 1,22
- Minyak dalam tangkos 3,0-3,7 2,59 2,34
- Minyak dalam ampas 7,0-8,0 5,40 9,07
- Minyak dalam drab buangan 0,5/07 1,71 1,12
Total oil losses terhadap TBS (%) 1,65 2,27 2,28
KERNEL
- Ampas serabut 1,50 0,74 0,59
- Cangkang 9,50 19,26 22,26
- Buah dalam tangkos 0,20 0,74 0,19
Total oil losses 0,60 2,20 2,35

Dari tabel diatas tampak bahwa rendemen CPO masih bisa ditingkatkan melalui upaya-
upaya penekanan losses sampai batas normal. Upaya yang telah dilakukan untuk menekan
oil losses adalah dengan meminimalkan kehilangan dengan cara antara lain :
 TBS harus benar-benar masak pada saat perebusan;
 Menekan kebocoran pada pipa-pipa pompa dan meningkatkan pengutipan minyak di
Fat-Fit.
Upaya-upaya lainnya yang dilakukan untuk menekan kadar ALB CPO antara lain adalah
sebagai berikut :
 Meminimalisir TBS menginap di kebun dan di pabrik dengan mengadakan perbaikan
sarana jalan untuk menjaga mutu bahan baku olahan.
 Memperketat sortasi TBS dan memberlakukan penalti.
 Mengusahakan tidak terlalu lama menahan stock CPO dalam tangki timbun (minimal
2.000 ton sudah ada penjualan/pengapalan);
 Mempertahankan suhu CPO di dalam tangki;
 Melakukan pengurasan/pembersihan tangki timbun yang dilaksanakan 2 kali dalam
setahun;
 Meminimalisir kerusakan dan memaksimalkan perbaikan peralatan dalam pabrik;
 Meminimalisir kerusakan di stasiun pemurnian minyak (klarifikasi dengan segera
dilakukan agar fungsi Fat-Fit tidak dominan).
Permasalahan yang dihadapi untuk diambil langkah-langkah pembenahan lebih lanjut
adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas olah rendah (23,9 ton TBS/jam) dengan efisiensi pabrik 84,74%;
2. Losses masih diatas norma berdampak pada rendahnya rendemen;
3. Kualitas produk (prosentase kenaikan ALB > 3% dan prosentase air > 0,1%);
4. Jam stagnasi pabrik masih tinggi.
Dalam rangka penanganan limbah, maka telah dilakukan kerjasama pengerukan dan
pengolahan limbah sawit PKS Luwu dengan CV Palapa mulai bulan Mei 2012.

20
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

D. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN


Investasi tanaman dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut:
 Kelapa sawit : pembibitan sebanyak 150.000 kecambah, tanaman baru seluas 121
hektar, replanting seluas 302 hektar; pemeliharaan tanaman belum menghasilkan
seluas 1.414,5 hektar;
 Karet : pembibitan sebanyak 61.083 stump mata tidur (pohon), bibit lapangan tahun
ke-0 sebanyak 2 hektar, bibit lapangan tahun ke-1 sebanyak 244.800 biji, bibit okulasi
27.000 pohon, bibit polybag 16.000 pohon, tanaman baru 12,3 hektar, pemeliharaan
tanaman belum menghasilkan seluas 490 hektar.
Realisasi investasi tanaman sampai dengan tahun 2012 masih belum sesuai kebutuhan,
yaitu replating tanaman kelapa sawit dan tanaman karet serta pengembangan tanaman
kelapa sawit eks kebun-kebun eks proyek pengembangan, disebabkan belum tersedianya
dana.
Kegiatan perencanaan dalam tahun 2012 dalam rangka pendayagunaan aset dan penciptaan
nilai tambah meliputi:
1. Kerjasama pemanfaatan aset non produktif pabrik tepung ubi kayu di Maroangin dengan
CV Global Gemilang Pratama.
2. Revitalisasi pabrik pengolahan karet kapasitas 10 ton SIR 20/hari di Unit Usaha Kebun
Beteleme sehingga SIR 20 dapat diproduksi sendiri dari yang selama dikerjasamakan
dengan pihak lain, dengan konsultan studi kelayakan PT Sucofindo dan konsultan
perencanaan dan lay out pabrik PT Riset Perkebunan Nusantara.
3. Kerjasama pemanfaatan lahan seluas 4.266 hektar eks PT Industri Gula Tinanggea,
Sulawesi Tenggara dengan PT Berdikari dan PTP Nusantara III (Pesero) untuk
pengembangan tanaman sorgum.
4. Pelepasan dan/atau bentuk kerjasama lain aset Unit Usaha Ternak Kabaru dengan areal
seluas 9.908 hektar ke/dengan PT Berdikari dalam rangka pengembangan ternak sapi
dan tanaman sorgum.
Kegiatan terkait KKPA Plasma dan NES Plasma meliputi:
 Restrukturisasi KKPA di Bank Muamalat atas nama KUD Wulanderi di eks Unit Usaha
Kebun Tomata sehubungan rencana pembangunan PKS PT Sinergi Perkebunan
Nusantara;
 Restrukturisasi KKPA di Bank Muamalat atas nama KUD Jujur Jaya di Unit Usaha Kebun
Malili berkoordinasi dengan Pemda Luwu Utara dan Luwu Timur serta Apkasido (Asosiasi
Petani Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Luwu Utara dan Luwu Timur.
 Sosialisasi penghapusan hutang non pokok (bunga kapitalisasi, bunga anuitas dan
denda) petani sesuai PMK No. 115/PMK/05/2012 tentang penyelesaian piutang negara
pada petani peserta eks Proyek Perusahaan Inti Rakyat dan eks Pelaksana Proyek
Perkebunan.

21
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

E. PENGADAAN BARANG DAN JASA


Pengadaan barang dan jasa dilakukan untuk mendukung operasi dan investasi dengan
mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai SK Direksi Nomor XX-
SURKP/2007.006 tanggal 10 Juli 2007.
Realisasi pengadaan barang dan jasa tahun 2012 sebesar Rp 20.281.655.414,- terdiri dari:
- Pupuk Rp 11.918,- juta (59%)
- Bahan/barang pabrik Rp 1.467,- juta (07%)
- Investasi alat pabrik Rp 6.895,- juta (34%)
Jumlah Rp 20.281,- juta (100%)
Beberapa permintaan barang dan bahan yang diajukan pada triwulan IV/2012, khususnya
investasi, ditunda pelaksanaannya karena terkendala likuiditas terkait kesulitan penjualan
CPO, sehingga dilakukan prioritas dan fokus pada pengadaan yang berhubungan langsung
dengan produksi.
Kendala yang dihadapi dalam pengadaan antara lain adalah mitra/supplier meminta
jaminan pembayaran melalui penerbitan SKBDN.

F. SEKRETARIS PERUSAHAAN
Pelaksanaan asessment good corporate governance (GCG) tahun 2012 dan pembentukan
unit pengelola manajemen risiko dilakukan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi
Sulawesi Selatan.
Perkembangan pengurusan aspek legalitas lahan dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Permohonan perpanjangan HGU Maroangin belum mendapat rekomendasi Bupati
Enrekang;
2. Permohonan perpanjangan HGU Unit Usaha Kebun Keera masih dipermasalahkan oleh
Bupati Wajo saat ini meskipun sudah ada rekomendasi Bupati Wajo sebelumnya seluas
8.000 hektar (tahun 2002) dari luas semula 12.170 hektar;
3. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 883.615 m2 Unit Usaha PG Bone yang
terletak di Desa ArasoE : berkas usulan permohonan pembaharuan SK hak atas tanah
HGB telah divalidasi Kepala Kanwil BPN Sulawesi Selatan dan telah disampaikan kepada
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 06 Januari 2011
untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGB;
4. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 1.182.400 m2 PG Takalar terletak di desa
Pa’rapunganta dan HGB No. 01 seluas 631.800 m2 : berkas usulan permohonan
pembaharuan SK hak atas tanah HGU telah divalidasi Kepala Kanwil BPN Sulawesi
Selatan dan telah disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia melalui notaris yang dikuasakan oleh PTPN X (Persero) di Jakarta pada
tanggal 16 Oktober 2012 untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGB;
5. Permohonan perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih seluas 10.000 hektar
terletak di Desa Samasuru, Sahulau, Liang, Awaya dan Waraka : berkas telah divalidasi
22
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Kepala Kanwil BPN Maluku dan telah disampaikan usulan permohonan perpanjangan
hak atas tanah HGU atas nama PTPN XIV (Persero) kepada Kepala Kantor Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia untuk proses penerbitan SK hak atas tanah
HGU pada tanggal 1 Pebruari 2013;
6. Perpanjangan HGB No. 01 seluas 60.715 M2 eks gudang tembakau PTP XXVIII (Persero)
sekarang PTPN XIV (Persero) terletak di desa Galung Kabupaten Soppeng, telah
diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Soppeng tanggal 12 Juli 2011.
Proses pengukuran/cheking batas keliling lokasi di lapangan terhenti karena dihalangi
oleh masyarakat yang melakukan penggarapan lahan di lokasi HGB PTPN XIV;
7. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 1.643 M2 eks rumah dinas PTP XXVIII
(Persero), sekarang PTPN XIV (Persero), terletak di Desa Lemba Kabupaten Soppeng :
sertifikat HGB (perpanjangan) telah diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Soppeng pada tanggal 16 Nopember 2011;
8. Perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota Makassar seluas 2.593 M2,
telah diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar dan telah dilakukan
pengukuran/ checking batas keliling lokasi HGB oleh petugas ukur Kantor Pertanahan
Kota Makassar pada tanggal 03 Juli 2012;
9. Pengurusan aspek legalitas lahan (proses Hak Alas Tanah Kebun Malili), telah dilakukan
pengukuran keliling batas kadasteral areal seluas 2.300 hektar tahun 2003 oleh Kanwil
BPN Sulawesi Selatan, tidak ditindak lanjuti karena masuk kawasan hutan (hasil
inventarisasi Dinas Kehutanan Propensi Sulawesi Selatan tahun 2012). Untuk tahap
selanjutnya PTP Nusantara XIV (Persero) diwajibkan mengajukan permohonan pinjam
pakai ke Menteri Kehutanan Republik Indonesia;
10. Pengurusan HGU Kebun Asera : ijin lokasi telah diterbitkan oleh Bupati Konawe Utara
nomor 265 tahun 2012 tanggal 28 Juni 2012 seluas 6.500 hektar dengan masa belaku
selama 3 tahun (2012 – 2015);
11. Pengurusan aspek legalitas lahan (proses Hak Alas Tanah Kebun Tenanggea),
rekomendasi pembaharuan perijinan dari Bupati Kendari tanggal 31 Januari 2000
No.517/234 seluas 19.550 hektar, telah dilakukan kegiatan perolehan tanah dengan
inventarisasi dan pembebasan lahan dengan pembayaran ganti rugi seluas 4.044,09
hektar. Proses pemberian HGU belum dapat dilanjutkan karena lahan masyarakat yang
terdapat dalam ijin lokasi PTP Nusantara XIV perlu penyelesaian lebih lanjut.
Dalam rangka pendayagunaan aset, beberapa aset dalam tahun 2012 disewakan kepada
pihak ketiga dan/atau dilakukan perpanjangan sewa, serta dikerjasakaman, yaitu :
1. Bangunan mess eks rumah dinas direksi Jalan Slamet Riyadi, Makassar disewakan ke
PT Bank BRI Agro, Tbk selama 5 tahun;
2. Bangunan rumah toko eks meat shop Jalan Pengayoman, Makassar disewakan ke Grace
Yusnita Wibisono selama 2 tahun;

23
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

3. Perpanjangan sewa Instalasi Tangki Timbun (ITT) Palopo ke PT Bumi Maju Sawit
selama 1 tahun;
Dalam Risalah RUPS RKAP Tahun 2012 telah disetujui oleh Pemegang Saham untuk menjual
aset yang hasilnya akan digunakan untuk revitalisasi pabrik pengolahan karet an
melakukan penanaman baru, yang saat ini masih dalam proses, yaitu :
1. Bangunan eks LO Ambon telah dilakukan penilaian (appraisal) oleh Kantor Jasa Penilai
Publik (KJPP) tanggal 9 Nopember 2012 dan saat telah diajukan persetujuannya ke
Pemegang Saham;
2. Rumah dinas di jalan Bambapuang Makassar dalam proses appraisal oleh KJPP;
3. Pabrik Tepung Ubi Kayu (PTUK) Maroangin dalam proses appraisal oleh KJPP.

G. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM


Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) tahun 2012 sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima) orang, dibantu Sekretaris Dewan Komisaris satu
orang dan Komite Audit sebanyak 2 (dua) orang berkurang dibanding dari tahun 2011
sebanyak 3 (tiga) orang;
2. Direksi sebanyak 4 (empat) orang berkurang dibanding tahun 2011 sebanyak 5 (lima)
orang;
3. Karyawan tetap sebanyak 1.781 orang atau 97% dari RKAP sebesar 1.843 orang dan
berkurang dari tahun tahun 2011 sebanyak 75 orang disebabkan adanya karyawan
memasuki masa pensiun, meninggal dunia dan mengundurkan diri (pensiun dini).
Tabel 11 : Posisi Sumber Daya Manusia
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
U r a i a n
Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
■ Komisaris dan Direksi 9 9 10 100 90
■ Karyawan Tetap 1.781 1.843 1.856 97 96
■ Karyawan Tidak Tetap 1.088 1.077 1.040 101 105
Jumlah 2.878 2.929 2.906 98 99

Tingkat pendidikan karyawan tetap adalah sebagai berikut :

Tabel 12 : Tingkat Pendidikan Karyawan Tetap


Uraian Jumlah %
□ Sarjana Strata 2 (S2) 7 org 0%
□ Sarjana Strata 1 (S1) 91 org 5%
□ D i p l o m a 66 org 4%
□ Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 764 org 43%
□ Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 299 org 17%
□ Sekolah Dasar (SD) 554 org 31%
1.781 org 100%

Program pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi yang dilaksanakan dalam


tahun 2012, baik yang diselenggarakan secara internal bekerjasama dengan lembaga
pendidikan maupun secara eksternal, adalah sebagai berikut:

24
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

 Penyelenggaraan In House Training (IHT) di Kantor Direksi bekerjasama dengan


Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Medan untuk peningkatan kompetensi Mandor
dan Kerani Kebun sebanyak 92 orang yang diikuti peserta dari seluruh unit usaha non
gula;
 Kursus Manajemen Perkebunan Dasar (KMPD) sebanyak 7 orang, masing-masing di LPP
Yogyakarta sebanyak 4 orang dan LPP Medan 3 orang;
 Kursus Manajemen Perkebunan Menengah (KMPM) sebanyak 9 orang di LPP Yogyakarta;
 Kursus Manajemen Perkebunan (KMP) sebanyak 3 orang di LPP Yogyakarta;
 Seminar Personal Branding sebanyak 60 orang;
 Pemagangan Karyawan PKS di PTPN III (Persero) sebanyak 8 orang;
 Pemagangan Karyawan PKS di PTPN IV (Persero) sebanyak 6 orang;
 Pemagangan Karyawan PKS di PTPN XIII (Persero) sebanyak 8 orang;
 Bimbingan Teknis Kebijakan Perdagangan bidang Impor satu orang di Deperindag
Makassar;
 Penyelenggaraan In House Training (IHT) di Kantor Direksi untuk peningkatan
Perencanaan Berbasis Evaluasi Diri sebanya 35 orang bekerja sama dengan Universitas
Hasanuddin Makassar.
Pelaksanaan gaji dan upah tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Karyawan Tetap mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN XIV (Persero)
dan SP BUN periode 2012-2013 yang disahkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial Deparetemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Surat Keputusan
Nomor : KEP.66/PHIJSK/PKKAD/PKB/V/2012 tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pada
tahun 2011 mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN XIV (Persero) dan SP
BUN periode 2010-2011 yang disahkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Surat Keputusan
Nomor : KEP-39/PHIJSK/PKKAD//III/2010 tanggal 17 Maret 2010;
2. Gaji Pokok Karyawan Tetap dan Tunjangan Tetap naik ± 10%;
3. Tenaga musiman dan Harian Lepas sesuai upah minimum propinsi yang ditetapkan oleh
Gubernur tiap-tiap propinsi (Rp per bulan), sebagai berikut :
Tabel 13 : UMP Tahun 2012

Realisasi tahun 2011 Jumlah Realisasi tahun 2012 Jumlah

 Sulawesi Selatan 1.200.000  Sulawesi Selatan 1.200.000


 Sulawesi Tenggara 1.032.300  Sulawesi Tenggara 1.100.000
 Sulawesi Utara 1.250.000  Sulawesi Utara 1.250.000
 Sulawesi Tengah 885.000  Sulawesi Tengah 885.000
 Maluku 975.000  Maluku 975.000
 Nusa Tenggara Timur 925.000  Nusa Tenggara Timur 950.000

Berdasarkan perhitungan aktuaria, beban iuran tambahan periode Januari 2012 - Juni 2012
sebesar Rp 1.761 juta per bulan naik menjadi Rp 2.619 juta per bulan untuk periode Juli -
25
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Desember 2012. Kewajiban kepada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sampai dengan
tahun 2012 mencapai sebesar Rp 114.883 juta dengan rasio kecukupan dana (RKD) sebesar
40,11%. Guna menyelesaikan kewajiban tersebut dan memperhatikan pengawasan atas
pengelolaan Dapenbun kedepan akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka
saat ini sedang disusun proposal penyelesaian kewajiban kepada Dapenbun melalui
optimalisasi aset.

H. KEUANGAN DAN AKUNTANSI


Dalam tahun 2012 telah dilakukan langkah-langkah restrukturisasi kredit perbankan guna
memperbaiki tingkat kolektibilitas yang selama ini masuk kolektibilitas 5/Macet, yaitu di
Bank Agro pada bulan Juni 2012 dan Bank Mandiri bulan November 2012. Pada bulan
Februari 2013, tingkat kolektiblitas telah membaik dari kolektibilitas 5/Macet menjadi
kolektibilitas 2/Dalam Perhatian Khusus.

Laba sebelum pajak Unit Usaha Aneka Tanaman tahun 2012 sebesar Rp 54.462 juta atau
atau 439% dari RKAP sebesar Rp 12.407 juta dan 997% terhadap realisasi tahun 2011
sebesar Rp 5.462 juta. Gross Profit Margin tahun 2012 sebesar Rp 59.763 juta (20%) turun
(jumlah dan persentase) dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 64.874 juta (27%) disebabkan
harga pokok penjualan mengalami kenaikan terutama akibat pemupukan tanaman kelapa
sawit untuk tanaman remaja dilakukan sebanyak 2 (dua) kali aplikasi sedangkan tahun 2011
dilaksanakan satu kali aplikasi serta pembelian TBS dan Lump Plasma yang meningkat
dibandingkan tahun lalu. Net Profit Margin turun dari tahun 2011 (jumlah dan persentase)
sebesar Rp 21.210 juta (9%) menjadi Rp 16.898 juta (6%).
Beban Usaha mengalami penurunan dari 2011 sebesar Rp 36.849 juta menjadi sebesar
Rp 35.279 juta (96%).
Kenaikan pendapatan lain-lain terutama disebabkan selisih penilaian kembali aset Kebun
Tomata dalam rangka inbreng pendirian Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan
Nusantara kerjasama dengan PTPN IV (Persero), penghapusan kewajiban kepada PTPN III
(Persero) dan PTPN V (Persero), keringanan bunga sehubungan restrukturisasi kredit Bank
Mandiri.
Tabel 14 : Perhitungan Laba/Rugi
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Pendapatan Penjualan 298.655 276.628 241.620 108 124
Harga Pokok Penjualan 238.892 219.746 176.746 109 135
Laba Kotor 59.763 56.882 64.874 105 92
Beban Usaha 35.279 38.895 36.849 91 96
Laba (Rugi) Sebelum Bunga 24.484 17.987 28.025 136 87
Bunga Kredit 7.586 8.127 6.815 93 111
Laba (Rugi) Bersih Usaha 16.898 9.860 21.210 171 80
Pendapatan / (Biaya) Lain-lain 37.564 2.547 (15.748) 1.475 (239)
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997
Manfaat (beban) pajak tangguhan - - - - -
Laba / (Rugi) Setelah Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997

26
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 15 : Laba/Rugi per Unit Usaha


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 thd
URAIAN Realisasi RKAP Tahun 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● PKS Luwu I 42.700 44.017 26.767 97 160
● Kebun Beteleme 4.653 3.133 16.838 149 28
● Kebun Mira (213) 69 126 (309) (169)
● Kebun Awaya (2.643) 4.158 5.571 (64) (47)
● Unit Malili 3.648 4.055 6.751 90 54
● Unit Keera 5.829 2.535 2.570 230 227
● Unit Tomata 0 (670) 3.584 - -
● Unit Asera 268 360 (2.203) 74 (12)
● Ternak 1.132 3.314 654 34 173
● Sub Unit Jeneponto (464) (177) (256) 262 181
● PTUK Maroangin (905) 1.123 (1.066) (81) 85
● Kolaka (42) (42) (43) 99 98
● Kantor Direksi 500 (49.468) (53.834) (1) (1)
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997

Unit Usaha Kebun Awaya/Telpaputih pada tahun 2012 mengalami kerugian terutama
disebabkan produksi karet dan kakao tidak mencapai sasaran, sementara itu Unit Usaha
Kebun Asera pada tahun 2012 telah mencapai laba dari sebelumnya mengalami kerugian.

Komoditi kelapa sawit memberikan kontribusi laba sebesar Rp 52.445 juta mengalami
peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 37.513 juta dan karet sebesar Rp 6.153
juta turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 25.985 juta terutama karena penurunan
harga jual.
Tabel 16 : Laba/Rugi per Komoditi
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Kelapa Sawit 52.445 50.297 37.513 104 140
● Karet 6.112 5.917 26.251 103 23
● Kakao (4.605) 735 (5.659) (627) 81
● Kelapa 289 708 1.901 41 15
● Ternak 1.132 3.314 654 34 173
● Jasa Pengolahan Kapas (464) (177) (256) 262 181
● Unit Non operasional (947) 1.081 (1.108) (88) 85
● Kantor Direksi 500 (49.468) (53.834) (1) (1)
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 54.462 12.407 5.462 439 997

Laporan posisi keuangan PTPN XIV (Persero)-Unit Usaha Aneka Tanaman per 31 Desember
2012 ditutup dengan jumlah Rp 575.839 juta meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar
Rp 492.146 juta sebagai berikut :

27
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 17 : Laporan Posisi Keuangan Aneka Tanaman


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
ASET
● Aset Lancar 133.244 136.806 98.308 97 136
● Aset Tidak Lancar 442.596 516.960 393.838 86 112
Jumlah Aset 575.839 653.766 492.146 88 117
LIABILITAS & EKUITAS
Liabilitas
● Kewajiban Jangka Pendek 576.753 357.643 533.011 161 108
● Kewajiban Jangka Panjang 206.988 134.163 203.197 154 102
Jumlah Kewajiban 783.741 491.806 736.208 159 106

Ekuitas
● Modal Disetor 235.000 235.000 235.000 100 100
● Cadangan Umum 30.591 30.591 30.591 100 100
● Selisih Penilaian Aset - 64.961 - - #DIV/0!
● Rekening Koran antar unit/KD (195.359) (100.060) (179.522) 195 109
● Saldo Laba/(Rugi) (330.132) (80.939) (311.413) 408 106
● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 51.999 12.407 (18.718) 419 (278)
Jumlah Ekuitas (207.901) 161.960 (244.062) (128) 85
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 575.839 653.766 492.146 88 117

Peningkatan aset dibandingkan realisasi tahun 2011 terutama disebabkan pelaksanaan


penilaian kembali aset Kebun Tomata dalam rangka inbreng sebagai penyertaan modal
pendirian Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara kerjasama dengan PTPN
IV (Persero) serta investasi tanaman belum menghasilkan dan pabrik. Sementara itu
kenaikan liabilitas terutama disebabkan adanya kenaikan kewajiban kepada Dapenbun dan
Imbalan Pasca Kerja.
Dalam tahun 2012, arus kas dari aktivitas operasi meningkat dari tahun 2011 sebesar
Rp 12.120 juta menjadi sebesar Rp 49.702 juta (410%) atau 151% dari RKAP sebesar Rp
32.935 juta. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan penjualan CPO, Arus kas
dari aktivitas investasi Rp 8.179 juta atau (14%) dari RKAP sebesar (Rp 57.457) juta dan
(136%) terhadap realisasi tahun 2011 (Rp 6.019) juta, Arus kas dari aktivitas pendanaan
(Rp 9.806) juta atau (40%) dari RKAP sebesar Rp 24.805 juta dan 56% terhadap realisasi
tahun 2011 karena pembayaran angsuran kewajiban kepada perbankan.
Jumlah kas dan setara kas akhir tahun Rp 81.011 juta atau 244% dari RKAP sebesar
Rp 33.218 juta dan 246% terhadap realisasi tahun 2011 disebabkan penerimaan penjualan
CPO dan penerimaan pelepasan saham PT Sinergi Perkebunan Nusantara baru terlaksana
pada akhir Desember 2012.
Tabel 18 : Arus Kas
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 49.702 32.935 12.120 151 410
2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi 8.179 (57.457) (6.019) (14) (136)
3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (9.806) 24.805 (17.468) (40) 56
4 Peningkatan/ (Penurunan) Kas & Setara Kas 48.076 283 (11.367) 16.988 (423)
5 Kas & Setara Kas Awal Tahun 32.935 32.935 44.302 100 74
6 Kas & Setara Kas Akhir Tahun 81.011 33.218 32.935 244 246

28
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Realisasi investasi pada tahun 2012 sebesar Rp 21.257 juta atau 42% dari RKAP sebesar
Rp 50.256 juta dan 139% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 16.491 juta. Peningkatan
investasi mesin dan investasi terkait optimalisasi PKS Luwu dan peningkatan alat
pengangkutan & pertanian terkait pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader,
peralatan langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha. Investasi yang
tertunda adalah revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme yang masih dalam
tahap kajian perencanaan dan lay out oleh konsultan independen dan pembangunan kantor
Unit Usaha Kebun Beteleme, sedangkan investasi lainnya dilaksanakan berdasarkan skala
prioritas dan berkaitan langsung dengan produksi, serta disesuaikan dengan kondisi
keuangan.
Tabel 19 : Investasi Baru
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
I Investasi Tanaman
● Investasi Tanaman 12.196 24.017 10.679 51 114
Jumlah 12.196 24.017 10.679 51 114
2 Investasi Non Tanaman
● Aktiva Tak Berwujud - - - - -
● Gedung & Penataran 631 2.607 339 24 186
● Mesin & Instalasi 4.161 14.218 2.562 29 162
● Jalan, Jembatan & Saluran Air 561 3.646 795 15 71
● Alat Pengangkutan & Pertanian 3.298 4.258 1.735 77 190
● Inventaris Kantor 409 1.510 380 27 108
9.060 26.239 5.811 35 156
JUMLAH 21.257 50.256 16.491 42 129

Realisasi biaya produksi sebesar Rp 220.744 juta atau 100% dari RKAP sebesar Rp 219.746
juta dan 112% terhadap realisasi tahun 2011, terutama dipengaruhi peningkatan produksi,
peningkatan pembelian TBS dan Lump Plasma, pemupukan tanaman kelapa sawit yang
masih remaja sebanyak 2 kali aplikasi, peningkatan kualitas jalan kebun agar TBS dapat
terangkut ke pabrik dan mengotimalkan jam kerja dan meminimalisir pemakaian BBM
dalam pabrik.
Realisasi biaya usaha sebesar Rp 42.865 juta inclusive beban bunga Rp 7.586 juta atau 91%
dari RKAP sebesar Rp 47.022 juta dan 80% terhadap realisasi tahun 2011, termasuk
kenaikan imbalan pasca kerja.
Realisasi biaya lain-lain sebesar Rp 26.623 juta atau 329% dari RKAP sebesar Rp 8.092 juta
milyar dan 199% terhadap realisasi tahun 2011, terutama karena beban biaya Kebun
Kolaka, PTU Maroangin, biaya keamanan, jaminan sosial pensiun

29
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 20 : Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Biaya Produksi
● Pimpinan & Tata Usaha 14.396 16.966 15.896 85 91
● Pemeliharaan Tanaman 39.035 47.274 39.095 83 100
● Panen & Angkutan 36.034 36.048 38.490 100 94
● Pabrik 7.120 7.000 7.053 102 101
● Pengolahan & Pengemasan 25.605 25.147 22.605 102 113
● Harga Pokok Ternak 717 4.257 1.048 17 68
● Penyusutan & Amortisasi 7.427 10.756 8.784 69 85
● Pembelian Dari Plasma 90.409 72.299 64.905 125 139
220.744 219.746 197.878 100 112
Biaya Usaha
● Beban Umum & Administrasi 34.185 37.935 45.934 90 74
● Penjualan 745 541 481 138 155
● Penyusutan & Amortisasi 349 419 424 83 82
● Beban Bunga Kredit 7.586 8.127 6.815 93 111
42.865 47.022 53.654 91 80
Biaya Lain-lain
Beban Di Luar Usaha 26.623 8.092 13.382 329 199
290.232 274.860 264.914 106 110

Harga Pokok penjualan produksi Aneka Tanaman sebagai berikut :


Tabel 21 : Harga Pokok Penjualan/Kg
Tahun 2012 Realisasi % Real 2012 Thdp
U R A I A N Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

• C P O 5.225      5.476        5.871         95            89


• Kernel 2.087      1.892        3.622       110            58
• T B S 899         831        1.332       108            67
• SIR‐20 23.403   25.132      17.406         93          134
• Brown Crepe 22.274   20.180      22.208       110          100
• Kopra 3.524      5.231        3.729         67            95
• Kelapa Kupas 985              ‐        1.096            ‐            90
• Kakao 43.437   21.684      50.192       200            87

Tabel 22 : Biaya Af. Kebun dan Pabrik (Rp/Kg)


Komoditi
Keterangan
TBS CPO Kernel SIR-20 Brown Crepe Kakao Kopra Klp Kupas
Biaya Tanaman dan Panen/Angkut
 Pemeliharaan Tanaman TM 403 873 311 2.775 2.029 18.848 319 257
 Panen dan angkutan produksi lapangan 265 589 208 8.681 6.897 9.518 1.419 252
Jumlah biaya Af Kebun (Rp/Kg) 668 1.462 519 11.455 8.925 28.366 1.738 509
Biaya Pabrik dan Pengolahan
 Pabrik - 225 84 - - -
 Pengolahan dan Pengemasan - 3.107 1.223 10.031 5.403 4.772 790 192
Jumlah - 3.332 1.307 10.031 5.403 4.772 790 192
Jumlah biaya Af Pabrik (Rp/Kg) 668 4.794 1.826 21.486 14.328 33.138 2.528 701

30
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

I. PENGAWASAN INTERN
Pelaksanaan audit internal tahun 2012 oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) berdasarkan
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan non PKPT adalah sebagai berikut:
 PKPT sebanyak 11 LHP atau 79% dari RKAP sebanyak 14 LHP dan 122% terhadap realisasi
tahun 2011 sebanyak 14 LHP;
 Non PKPT sebanyak 3 LHP dan 60% terhadap realisasi tahun 2011;
 Secara keseluruhan sebanyak 14 LHP atau sama dengan RKAP dan realisasi tahun 2011.

Tabel 23 : Laporan Hasil Pemeriksaan SPI


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
U r a i a n
Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
■ PKPT 11 14 9 79 122
■ Non PKPT 3 - 5 - 60
14 14 14 100 100

31
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB III
KINERJA UNIT USAHA GULA
TAHUN BUKU 2012

A. PEMASARAN
Pendapatan penjualan gula dan tetes tahun 2012 sebesar Rp 205.486 juta atau 63% dari
RKAP sebesar RP 326.138 juta dan 111% atau naik dibandingkan tahun 2011 sebesar
Rp 185.616. Capaian penjualan dibawah RKAP disebabkan pabrik gula masih giling sampai
dengan akhir tahun dan produksi belum terjual seluruhnya.
Tabel 24 : Pendapatan Penjualan
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thp
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula 187.915 308.546 163.906 61 115
● Tetes 17.571 17.592 21.710 100 81
Jumlah 205.486 326.138 185.616 63 111

Harga gula per kg pada tahun 2012 Rp 9.064,- atau 101% dari RKAP dan naik dibanding
tahun 2011 Rp 7.548,-, sedangkan harga tetes Rp 695,- atau 107% dari RKAP dan turun
dibanding tahun 2011 Rp 742,-.
Tabel 25 : Harga Jual

Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd


URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula Rp / Kg 9.064 9.000 7.548 101 120
● Tetes Rp / Kg 695 650 742 107 94

Menurut PT KBBN kenaikan harga gula dipengaruhi oleh turunnya impor gula yang
disebabkan kontraksi perdagangan dunia sehingga tingginya permintaan pasar dalam negeri
dan penurunan harga tetes disebabkan produksi tetes dunia meningkat dibandingkan
dengan produksi tetes periode 2010/2011 bahkan masih lebih tinggi diatas rekor yang
dicapai dalam periode 2006/2007 sebesar 59,3 juta ton.
Volume penjualan gula tahun 2012 sebanyak 20.726 ton atau 60% dari RKAP dan 95%
dibandingkan tahun 2011.Tetes terjual sebanyak 25.300 ton atau 93% dari RKAP dan 87%
dibandingkan tahun 2011.
32
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 26 : Volume Penjualan

Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd


URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula Ton 20.726 34.283 21.715 60 95
● Tetes Ton 25.300 27.065 29.243 93 87

Selisih pendapatan penjualan tahun 2012 antara realisasi dengan RKAP sebesar Rp 120.652
juta dipengaruhi oleh:
 Selisih lebih dari capaian harga jual di atas RKAP Rp 2.510 juta
 Selisih kurang dari capaian volume penjualan dibawah RKAP (Rp 123.162 juta)
Jumlah (Rp 120.652 juta)

B. PRODUKSI
Tiga unit usaha pabrik gula (PG) yang yang dikerjasamakan dengan PT Perkebunan Nusatara
X (Persero) adalah PG Bone, PG Camming, dan PG Takalar.
Areal HGU yang ditanami tebu giling tahun 2011/2012 seluas 10.544 hektar atau 100% dari
RKAP dan 88% terhadap realisasi tahun 2011. Penurunan areal disebabkan adanya
penyerobotan lahan dan perusakan tanaman tebu oleh masyarakat di PG Takalar yang
menuntut pengembalian lahan HGU sehingga lahan perkebunan tidak dapat diolah.
Luas digiling tercapai 12.630 hektar atau 97% dari RKAP seluas 13.026 hektar dan 91%
terhadap realisasi tahun 2011, luas digiling tebu sendiri (HGU) seluas 10.146 hektar dan
Tebu Rakyat (TR) seluas 2.484 hektar.
Produksi tebu tercapai 542.956 ton atau 94% dari RKAP sebesar 578.347 ton dan 138%
terhadap realisasi tahun 2011, dengan produktivitas khusus HGU 437.270 ton dan
peningkatan produksi tebu dipengaruhi oleh pemeliharaan dan pemupukan tepat waktu.
Areal Tebu Rakyat (TR) seluas 2.484 hektar atau 102% dari RKAP dan tahun 2011 dengan
produksi tebu sebanyak 105.685 ton atau 97% dari RKAP dan 135% atau meningkat
dibanding tahun 2011. Produktivitas naik dari 28 ton per hektar menjadi 42 ton per hektar.
Total hablur sebanyak 33.714 ton atau 80% dari RKAP dan 153% atau meningkat dibanding
tahun 2011, dengan produksi hablur per hektar 2,67 ton atau 82% dari RKAP dan 169% atau
meningkat dibanding tahun 2011. Capaian produksi gula sebanyak 33.927 ton atau 88% dari
RKAP dan 154% atau meningkat dibanding tahun 2011, produksi tetes sebanyak 29.748 ton
atau 102% dari RKAP sebesar 29.246 ton dan 139% terhadap realisasi tahun 2011.

33
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 27 : Produksi Gula dan Tetes


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd
URAIAN Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
A. Luas Di Tanam
● Tebu Sendiri Ha 10.585 10.590 11.953 100 89
● Tebu Rakyat Ha 2.484 2.436 2.445 102 102
Jumlah Ha 13.069 13.026 14.398 100 91
B. Luas Di Giling Ha 12.630 13.026 13.909 97 91
C. Protas Tebu Digiling
● Tebu Sendiri Ton/Ha 41 44 26 93 156
● Tebu Rakyat Ton/Ha 43 45 32 95 133
Ton/Ha 42 45 29 94 144
D. Produksi Tebu
● Tebu Sendiri Ton 437.270 469.349 315.545 93 139
● Tebu Rakyat Ton 105.685 108.998 78.047 97 135
Jumlah Ton 542.956 578.347 393.592 94 138
E. Produksi Hablur
● Milik Sendiri Ton 26.724 34.189 17.447 78 153
● TR Ton 6.990 8.051 4.542 87 154
Jumlah Ton 33.714 42.240 21.990 80 153
F. Gula sbl. Bagi hasil
● Milik Sendiri Ton 26.955 31.329 17.635 86 153
● TR Ton 6.972 7.335 4.452 95 157
Jumlah Ton 33.927 38.664 22.088 88 154
G. Gula Stl. bagi hasil
● Milik Sendiri Ton 29.422 34.283 17.665 86 167
● TR Ton 4.505 4.381 4.423 103 102
Jumlah Ton 33.927 38.664 22.088 88 154
H. Tetes Sbl. Bagi hasil
● Milik Sendiri Ton 24.142 27.065 18.728 89 129
● TR Ton 5.605 2.180 2.622 257 214
Jumlah Ton 29.748 29.246 21.350 102 139
I. Tetes Stl. Bagi hasil
● Milik Sendiri Ton 27.101 27.065 20.087 100 135
● TR Ton 2.646 2.180 1.263 121 210
Jumlah Ton 29.748 29.246 21.350 102 139
I. Rendemen % 6,21 7,30 5,59 85 111
J. Tebu/ Hektar Ton 42,99 44,40 28,30 97 152
K. Hablur/ Hektar Ton 2,67 3,24 1,58 82 169
L. K I S Ton 4.563 6.800 4.381 67 104
M. K E S Ton 6.315 7.438 6.498 85 97
N. Jam Berhenti A % 21 15 78 143 27
O. Jam Berhenti B % 120 15 69 829 175
P. Total Jam berhenti A+B % 142 30 147 480 96

Hambatan dalam pencapaian target produksi tahun 2012 adalah sebagai berikut :
 Infrastruktur dikebun yang tidak mendukung/rusak sehingga operasional alat pertanian
tidak optimal;
 Adanya serangan hama tikus sehingga tebu banyak yang mati dan populasinya
berkurang;
 Berhentinya PG Camming diluar rencana akibat kerusakan berat pada Stasiun Boiler,
dimana as blower tidak center (bengkok) sehingga vibrasi blower IDF boiler II
meningkat 15-20 mms dan sulit dipertahankan karena akan menimbulkan kerusakan
yang lebih parah dan keselamatan petugas sangat rawan serta tidak berani mendekat
akibat vibrasi yang sangat tinggi;
 Peralatan dan mesin pabrik belum optimal mengakibatkan banyaknya jam berhenti,
khususnya di Pabrik Gula Takalar;

34
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Upaya-upaya yang dilakukan sebagai berikut adalah sebagai berikut:


 Memperbaiki infrastruktur jalan kebun antara lain dengan pemberdayaan peralatan
yang ada;
 Mengoptimalkan volume kerja cane harvester dan rekayasa peralatan umbal kebun;
 Pengiriman tebu giling PG Camming ke PG Bone sebanyak 1.359,80 ton dan TR 792,20
ton;
 Inovasi dan aplikasi alat angkut tebu/ kontainer serta menggunakan alat angkut hand
tractor milik masyarakat sekitar ;
 Perbaikan mesin-mesin dalam pabrik dengan intensif.

C. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN UMUM


Jumlah SDM Unit Usaha Gula dan Kantor Kuasa Direksi PT Perkebunan Nusantara X
(Persero) Makassar per 31 Desember 2012 sebanyak 2.569 orang, terdiri dari 961 orang
karyawan tetap pabrik gula dan 28 orang dari PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan
1.580 karyawan tidak tetap bertambah dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 2.223
orang.

Tabel 28 : Posisi Sumber Daya Manusia

Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd


U r a i a n
Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
■ Kudir & Staf PTPN X (Persero) 28 29 12 97 233
■ Karyawan Tetap 961 934 987 103 97
■ Karyawan Tidak Tetap 1.580 1.402 1.224 113 129
Jumlah 2.569 2.365 2.223 109 116
Karyawan tetap pabrik gula berkurang sebanyak 26 orang karena memasuki masa pensiun
dan meninggal dunia, sedangkan tenaga dari PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
mengalami penambahan dalam rangka memperkuat operasional di lapangan.
Tingkat pendidikan karyawan tetap pabrik gula adalah sebagai berikut :
Tabel 29 : Posisi SDM Berdasarkan Pendidikan
Uraian Jumlah %
□ Sarjana Strata 2 (S2) - org -
□ Sarjana Strata 1 (S1) 55 org 6%
□ Diploma 41 org 4%
□ Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 620 org 65%
□ Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 145 org 15%
□ Sekolah Dasar (SD) 100 org 10%
961 org 100%

35
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

D. KEUANGAN DAN AKUNTANSI


Sebagaimana perjanjian yang telah ditandatangani bahwa pendanaan pengelolaan pabrik
gula berasal dari kredit Bank BRI. Dalam tahun 2012 kredit yang cair sebesar Rp 20.782
juta pada akhir tahun 2012, sehingga PT Perkebunan Nusantara X (Persero) memberikan
dana talangan untuk operasional pabrik gula sebesar Rp 152.591 juta.
Hasil usaha tahun tahun 2012 mengalami kerugian sebesar Rp 39.508 juta dari sasaran
RKAP laba Rp 26.450 juta dan menurun dibanding tahun lalu rugi sebesar Rp 149.684 juta.
Gross Profit Margin (GPM) sebesar Rp 15.216 juta (7%) lebih baik dibanding tahun lalu.

Tabel 30 : Perhitungan Laba/Rugi


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Pendapatan Penjualan 205.486 326.138 185.616 63 111
Harga Pokok Penjualan 190.270 261.670 275.630 73 69
Laba Kotor 15.216 64.468 (90.014) 24 (17)
Beban Usaha 5.331 9.996 10.296 53 52
Laba (Rugi) Sebelum Bunga 9.885 54.472 (100.310) 18 (10)
Bunga Kredit 34.263 25.404 36.886 135 93
Laba (Rugi) Bersih Usaha (24.378) 29.068 (137.197) (84) 18
Pendapatan / (Biaya) Lain-lain (15.130) (2.619) (12.487) 578 121
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak (39.508) 26.449 (149.683) (149) 26

Kenaikan biaya lain-lain terutama disebabkan iuran Dapenbun dan gaji karyawan pimpinan
PTP Nusantara X (Persero).
Kerugian tahun 2012 terutama dialami Unit Usaha PG Takalar disebabkan adanya jam
berhenti pabrik tinggi akibat sering rusak sehingga target rendemen tidak tercapai.

Tabel 31 : Laba/Rug) per Unit Usaha


(Rp juta)
Realisasi Realisasi RKAP
URAIAN Realisasi RKAP 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

● Pabrik Gula Bone 4.058 14.405 (37.933) 28 (11)


● Pabrik Gula Takalar (20.392) (30.326) (27.859) 67 73
● Pabrik Gula Camming 12.028 42.370 (28.593) 28 (42)
● Eks BPPG (7.564) - (18.011) - 42
● Kudir PTPN X (Persero) (27.639) - (37.286) - 74
Laba / (Rugi) sebelum Pajak (39.508) 26.449 (149.683) (149) 26

36
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Laporan posisi keuangan gabungan Unit Usaha Pabrik Gula, Kantor Kuasa Direksi PT
Perkebunan Nusantara X (Persero), Makassar, dan eks Badan Pengelola Pabrik Gula (BPPG)
per 31 Desember 2012 ditutup dengan jumlah aset Rp 425.963 juta dan kewajiban sebesar
Rp 673.305 juta sebagai berikut :

Tabel 32 : Laporan Posisi Keuangan


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
ASET
● Aset Lancar 270.479 136.450 150.008 198 180
● Aset Tidak Lancar 155.484 214.851 152.987 72 102
Jumlah Aset 425.963 351.301 302.995 121 141
LIABILITAS & EKUITAS
Liabilitas
● Kewajiban Jangka Pendek 193.818 311.681 291.232 62 67
● Kewajiban Jangka Panjang 479.488 508.109 235.435 94 204
Jumlah Kewajiban 673.305 819.790 526.667 82 128

Ekuitas
● RK antar unit, Kudir & eks.BPPG 195.359 100.060 179.522 195 109
● Saldo Laba/(Rugi) (403.194) (594.998) (253.510) 68 159
● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan (39.508) 26.449 (149.684) (149) 26
Jumlah Ekuitas (247.343) (468.489) (223.672) 53 111
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 425.963 351.301 302.995 121 141

Kenaikan tersebut terutama disebabkan peningkatan aset lancar berupa persediaan dan
asset tidak lancar (investasi baru).

Realisasi investasi tahun 2012 sebesar Rp 17.667 juta atau 38% dari RKAP dan 74%
dibanding tahun 2011, disebabkan KI dari Bank BRI tidak cair dalam tahun 2012.

Tabel 33 : Investasi Baru


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Aktiva tak berwujud - - - - -
● Gedung & Penataran 168 - 1.278 - 13
● Mesin & Instalasi 7.096 13.698 9.456 52 75
● Jalan, Jembatan & Saluran Air 574 3.265 1.617 18 36
● Alat Pengangkutan & Pertanian 9.814 29.167 11.653 34 84
● Inventaris Kantor 14 11 19 128 76
JUMLAH 17.667 46.141 24.023 38 74

Realisasi biaya produksi tahun 2012 sebesar Rp 259.764 juta atau 99% dari RKAP dan 103%
dibandingkan tahun 2011, terutama disebabkan kenaikan biaya pembibitan, panen dan
angkutan, pengolahan dan pengemasan terkait peningkatan produksi tebu dan hasil jadi.

37
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Beban usaha sebesar Rp 39.594 juta atau 112% dari RKAP dan 71% dibanding tahun 2011
antara lain disebabkan Kantor Kuasa Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero),
Makassar diganti menjadi Kantor Penghubung dan karyawan PT RNI (Persero) ditarik dari
PG Takalar bulan April 2012.
Beban lain-lain sebesar Rp 15.550 juta atau 559% dari RKAP dan 447% dibandingkan tahun
2011, disebabkan kenaikan iuran tambahan Dapenbun.

Tabel 34 : Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Biaya Produksi
● Pimpinan & Tata Usaha 11.732 15.514 13.525 76 87
● Pembibitan 9.751 10.124 7.744 96 126
● Pemeliharaan Tanaman 100.396 95.200 103.455 105 97
● Panen & Angkutan 62.809 61.647 54.986 102 114
● Pabrik 40.582 39.375 44.418 103 91
● Pengolahan & Pengemasan 18.920 20.338 15.046 93 126
● Penyusutan & Amortisasi 15.574 19.471 13.050 80 119
259.764 261.668 252.225 99 103
Biaya Usaha
● Beban Umum & Administrasi 5.331 9.997 18.675 53 29
● Penjualan - - 38 - -
● Penyusutan & Amortisasi - - 110 - -
● Beban Bunga Kredit 34.263 25.405 36.886 135 93
39.594 35.401 55.710 112 71
Biaya Lain-lain
Beban Di Luar Usaha 15.550 2.781 3.262 559 477
314.908 299.851 311.196 105 101

Tabel 35 : Harga Pokok Penjualan/Kg


Tahun 2012 Realisasi % Real 2012 Thdp
U R A I A N Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

• Gula 8.222      7.221      11.055       114            74


• Tetes 783         522        1.267       150            62

Tabel 36 : Biaya AF. Kebun dan Pabrik (RP/Kg)


Keterangan Produksi
Biaya Tanaman dan Tebang /Angkut
 Pemeliharaan Tanaman 2.712 282
 Tebang dan angkutan tebu 1.698 175
Jumlah biaya Af Kebun (Rp/Kg) 4.410 457
Biaya Pabrik dan Pengolahan
 Pabrik 1.097 113
 Pengolahan dan Pengemasan 512 53
Jumlah biaya Pabrik (Rp/Kg) 1.609 166
Jumlah biaya Af Pabrik (Rp/Kg) 6.019 622

38
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Arus kas Unit Usaha Gula tahun 2012 menunjukkan dari aktivitas operasi surplus sebesar
Rp 67.497 juta dari sebelumnya tahun 2011 mengalami defisit.
Tabel 37 : Arus Kas
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 67.497 12.518 (62.395) 539 (108)
2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (17.667) (50.914) (16.339) 35 108
3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (20.251) 77.661 81.193 (26) (25)
4 Peningkatan/ (Penurunan) Kas & Setara Kas 29.580 39.265 2.459 75 1.203
5 Kas & Setara Kas Awal Tahun 12.518 12.518 10.059 100 124
6 Kas & Setara Kas Akhir Tahun 42.097 51.783 12.518 81 336

39
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB IV
KORPORAT

1. Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) per 31 Desember
2012 ditutup dengan jumlah Rp 993.729 juta meningkat dibandingkan tahun 2011
sebesar Rp 787.068 juta sebagai berikut :
Tabel 38 : Laporan Posisi Keuangan
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
ASET
● Aset Lancar 402.890 273.256 248.315 147 162
● Aset Tidak Lancar 590.839 731.811 538.752 81 110
Jumlah Aset 993.729 1.005.067 787.068 99 126
LIABILITAS & EKUITAS
Liabilitas
● Kewajiban Jangka Pendek 757.191 669.324 824.343 113 92
● Kewajiban Jangka Panjang 699.955 642.272 438.632 109 160
Jumlah Kewajiban 1.457.146 1.311.596 1.262.975 111 115
Ekuitas
● Modal Disetor 235.000 235.000 235.000 100 100
● Cadangan Umum 30.590 30.591 30.591 100 100
● Selisih Penilaian Aset - 64.961 - - -
● Saldo Laba/(Rugi) (733.325) (675.937) (564.924) 108 130
● Akumulasi rugi entitas anak (8.173) - (8.173) - 100
● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 12.491 38.856 (168.401) 32 (7)
Jumlah Ekuitas (463.417) (306.529) (475.907) 151 97
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 993.729 1.005.067 787.068 99 126

2. Hasil Usaha
Laba setelah pajak Rp 12.491 juta atau 32% dari RKAP sebesar Rp 38.856 juta dan
(9%) terhadap realisasi tahun 2011.
Tabel 39 : Hasil Usaha
(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Komoditi Aneka Tanaman 54.462 12.407 5.462 439 997
Komoditi Gula (39.508) 26.449 (149.683) (149) 26
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 14.954 38.856 (144.222) 38 (10)
Manfaat (beban) pajak tangguhan (2.463) - (24.179) - 10
Laba / (Rugi) Setelah Pajak 12.491 38.856 (168.401) 32 (7)

40
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Tabel 40 : Perhitungan Laba / (Rugi)


(Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd
URAIAN Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Pendapatan Penjualan 504.141 602.766 427.236 84 118
Harga Pokok Penjualan 429.162 481.416 452.376 89 95
Laba Kotor 74.979 121.350 (25.140) 62 (298)
Beban Usaha 40.610 48.891 47.145 83 86
Laba Rugi Sebelum Bunga 34.369 72.459 (72.285) 47 (48)
Bunga Kredit 41.849 33.531 43.701 125 96
Laba Rugi Bersih Usaha (7.480) 38.928 (115.987) (19) 6
Pendapatan / (Biaya) Lain-lain 22.434 (72) (28.235) (31.158) (79)
Laba / Rugi Sebelum Pajak 14.954 38.856 (144.222) 38 (10)

Manfaat (beban) pajak tangguhan (2.463) - (24.179) - 10


Laba / Rugi Setelah Pajak 12.491 38.856 (168.401) 32 (7)

3. Rasio Keuangan
Rasio Keuangan tahun 2012 sebagai berikut :

Tabel 41 : Rasio Keuangan

Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd


No. INDIKATOR Sat Reals. RKAP 2011 RKAP Real.'11
1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)

I Rasio Likuiditas
1. Cash Ratio % 16,15 9,71 5,51 166 293
2. Acid Test Ratio % 23,42 15,07 9,04 155 259
3. Current Ratio % 52,79 40,83 30,12 129 175
4. Net Working Capital to Sales % (63,12) (64,55) (131,76) 98 48
II Rasio Aktivitas
1. Inventory Turn Over kali 5,50 7,65 6,54 72 84
2. Receivable Turn Over kali 44,32 64,36 35,33 69 125
3. Collection Period hari 10,46 0,02 7,12 50.549 147
4. Current Assets Turn Over kali 1,26 2,21 1,72 57 73
5. Fixed Asset Turn Over kali 2,61 2,32 2,26 113 116
6. Total Asset Turn Over kali 57,46 61,15 53,44 94 108
7. Sales to Net Working Capital kali (1,40) (1,52) (0,74) 92 189
III Rasio Leverage
1. Debt to Total Assets % 146,60 130,50 154,39 112 95
2. Time Interest Earned % 139,58 215,88 230,01 65 61

IV Rasio Solvabilitas
1. Solvabilitas % 68,21 76,63 64,77 89 105
2. Debt to Equity Ratio % (314,59) (427,89) (283,85) 74 111
V Rasio Rentabilitas
1. Gross Profit Margin % 24,29 21,54 (4,17) 113 (583)
2. EBITDA Margin % 14,26 16,79 (17,88) 85 (80)
3. Base Cost Productivity % 82,36 86,36 119,06 95 69
4. Net Profit Margin % 2,38 6,33 (31,44) 38 (8)
5. Net Return on Investment % 1,37 3,87 (16,80) 35 (8)
6. Return On Capital Employed % 5,82 7,21 12,29 81 47
7. Net Return on Equity % (2,93) (12,68) 30,89 23 (9)

41
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

4. Pajak, Dividen & Devisa


Pajak
Kewajiban pajak tahun 2012 sebesar Rp 111.559 juta (termasuk denda) dengan
rincian sebagai berikut :

Tabel 42 : Kewajiban Pajak


(Rp juta)
Kewajiban Pembayaran Saldo
Jenis Pajak
31 Des 2011 Tahun 2012 Jumlah Tahun 2012 31/12/2012
● PPh Pasal 21 613 2.648 3.261 2.509 752
● PPh TB dll ex.Tomata - 16.800 16.800 - 16.800
● PPh Pasal 23 Wapu 467 1.394 1.861 1.556 305
● PPN WAPU 1.138 9.080 10.218 8.305 1.912
● PPN Masukan (12.926) (39.924) (52.850) (49.750) (3.100)
● PPN Keluaran 43.087 63.032 106.119 73.589 32.530
● PBB 24.040 8.787 32.827 8.341 24.486
● PPH Badan - 134 134 - 134
● BPHTB & denda - 5.137 5.137 - 5.137
● Sanksi/ Denda dll 32.602 500 33.102 500 32.602
Jumlah 89.021 67.588 156.609 45.050 111.559

Dividen
Perusahaan dalam tahun 2012 tidak menganggarkan pembagian dividen karena
masih mencatat akumulasi kerugian .
Devisa
Perusahaan dalam tahun 2012 tidak melakukan kegiatan ekspor sehingga tidak ada
pemasukan devisa.

5. Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)


Realisasi dana PKBL tahun 2012, sebagai berikut :

Tabel 43 : P K B L
Per 31 Desb 2012 Per 31 Desb 2011
URAIAN
(Rupiah (Rupiah
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Kas Diterima Dari
● Penerimaan Alokasi Laba 0 0
● Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman 30.000.000 30.000.000
● Pendapatan Bunga Pinjaman 5.800.000 0
● Pendapatan Bunga Deposito, Jasa Giro 2.950.341 2.371.697
● Penerimaan Lain-lain 0 500.000
Sub Jumlah 38.750.341 32.871.697
Kas Dikeluarkan Untuk
● Penyaluran Bina Lingkungan 0 0
● Pembayaran Beban Administrasi PK 650.983 584.069
● Pembayaran Beban Administrasi BL 215.084 270.136
● Pembayaran Lain-lain 0 0
Sub Jumlah 866.067 854.205
Kas Bersih Yang Diterima (Dikeluarkan)
Untuk Aktivitas Operasi 37.884.274 32.017.492

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 175.367.128 143.349.636


KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 213.251.402 175.367.128

42
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Dalam tahun 2012 tidak ada pengeluaran untuk Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan karena saldo dana minim dan besarnya pinjaman yang macet.

6. Tingkat Kesehatan Perusahaan


Tingkat kesehatan perusahaan dinilai berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik
Negara No.Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
 Capaian skor untuk tahun 2012 sebesar 44,48 poin atau 96 % dari RKAP
sebesar 46,50 poin dan 119% terhadap realisasi tahun 2011.
 Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2012 masuk kategori ”Kurang Sehat”
(BB) sedangkan tahun 2011 ”Kurang Sehat” (B).
Perbandingan realisasi tahun 2012, RKAP dan realisasi tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 44 : Tingkat Kesehatan Perusahaan


Tahun 2012 Realisasi % Real. 2011 Thd
No. INDIKATOR Reals. RKAP 2011 RKAP Reals.'10
1 2 3 4=1:2 5=1:3

I ASPEK KEUANGAN
1 Return On Equity (ROE) 0,00 0,00 0,00 - -
2 Return On Investment (ROI) 6,00 7,50 1,00 80 600
3 Cash Ratio 3,00 1,00 1,00 300 300
4 Current Ratio 0,00 0,00 0,00 - -
5 Collection Period 5,00 5,00 5,00 100 100
6 Perputaran Persediaan 4,50 5,00 5,00 90 90
7 Perputaran Total Assets 2,50 3,00 2,50 83 100
8 Rasio Modal Sendiri thd Total Assets 0,00 0,00 0,00 - -
Jumlah I 21,00 21,50 14,50 98 145

II ASPEK OPERASIONAL
1 Produktivitas per hektar
● Tebu 4,83 5,00 2,19 97 221
● TBS 5,00 5,00 3,34 100 150
Sub Jumlah 9,83 10,00 5,53 98 178

2 Rendemen
● Gula 2,16 2,50 4,31 86 50
● CPO 2,50 2,50 3,96 100 63
Sub Jumlah 4,66 5,00 8,27 93 56
Jumlah II 14,48 15,00 13,80 97 105

III ASPEK ADMINISTRASI


1 Laporan Tahunan 3,00 3,00 3,00 100 100
2 Rancangan RKAP 3,00 3,00 3,00 100 100
3 Laporan Triwulan 3,00 3,00 3,00 100 100
4 Kinerja PUKK
● Efektivitas Penyaluran Dana 0,00 0,00 0,00 - -
● Tkt. Kolektibl. Penyaluran Pinjaman 0,00 1,00 0,00 - -
Jumlah III 9,00 10,00 9,00 90 100
JUMLAH I + II + III 44,48 46,50 37,30 96 119
TINGKAT KESEHATAN BB BB B
Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat

43
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

7. Key Performance Indicators (KPI)


Capaian KPI tahun 2012 untuk unit usaha non gula dengan skor 74,61 poin atau
75 % dari RKAP sebesar 100 poin dan 105% terhadap realisasi tahun 2011 sebagai
berikut :
Tabel 45 : Key Performance Indicators

Reals. RKAP Reals. % Realisasi Thd.


U  r  a  i  a  n 
Th 2012 Thn 2012 Th 2011 RKAP Real 2011

1 Overall Strategy       12,65       10,00         6,30            127            201


2 Operation Management
• Kelapa Sawit       12,15       13,00       10,79              93            113
• Karet         2,97         3,00         1,87              99            159
• Kakao         2,50         3,00         2,42              83            103
• Kelapa         2,00         3,00         2,23              67              90
• Ternak         3,76         3,00         3,48            125            108
Sub Jumlah        23,38       25,00       20,79              94            112
3 Cost Management
• Kelapa Sawit       10,51       10,00         7,49            105            140
• Karet         4,43         5,00         4,62              89              96
• Kakao         0,95         5,00         2,11              19              45
• Kelapa         3,37         2,50         2,05            135            164
• Ternak         1,48         2,50         0,43              59            344
Sub Jumlah        20,74       25,00       16,70              83            124
4 Restrukturisasi         8,00       10,50         8,00              76            100
5 Pengadaan           ‐         5,00           ‐                 ‐                 ‐
6 Pengelolaan SDM & Umum         3,20         5,00         4,21              64              76
7 Perspektif Dinamis         6,64       10,00         9,99              66              66
8 Pelestarian Lingkungan           ‐         5,00         5,00                 ‐                 ‐
9 Pembinaan Lingkungan           ‐         4,50           ‐                 ‐                 ‐
Total Pencapaian Skor        74,61      100,00        70,99              75            105

44
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan
Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB V
KERJASAMA DAN ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN

1. KERJASAMA DENGAN MITRA USAHA DALAM NEGERI


Perusahaan tidak menjalin kerjasama dengan mitra usaha luar negeri. Kerjasama yang
dilakukan dalam rangka pendayagunaan aset dan operasi yang masih berjalan dan
dilakukan dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut :
A. Kelanjutan yang lalu
1. Kerjasama Pola KKPA :

a. Perjanjian kerjasama antara Koperasi Unit Desa Bone Masamba dan Bank
Bumi Daya (BBD) dalam rangka pembangunan dan pengelolaan Proyek
Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola Perkebunan Inti Rakyat di
Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tanggal
7 Desember 1998;

b. Perjanjian kerjasama Koperasi Unit Desa Wulanderi dan PT Bank


Muamalat Indonesia, TBK dalam rangka pembangunan dan pengelolaan
Proyek Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola KKPA Syariah Perkebunan
Inti Rakyat di Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali, Sulawesi
Tengah tanggal 29 Agustus 2000;
c. Perjanjian kerjasama Koperasi Unit Desa Jujur Jaya dan PT Bank
Muamalat Indonesia, TBK dalam rangka pembangunan dan pengelolaan
Proyek Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola KKPA Syariah Perkebunan
Inti Rakyat di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan
tanggal 29 Agustus 2000;

d. Perjanjian kerjasama Koperasi Unit Desa Tumbuh Segar UPT Hialu I,


Kecamatan Asera, Kabupaten Kendari dan PT Bank Agroniaga dalam
rangka pembangunan pengelolaan Proyek Perkebunan Kelapa Sawit
dengan Pola Kemitraan di Kecamatan Asera, Kabupaten Kendari, Sulawesi
Tenggara tanggal 19 Desember 1999;
2. Kerjasama pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit kapasitas 30 ton TBS
per jam dengan PT Bumi Maju Sawit dengan sistem Build, Operate, and
Transfer (BOT) di Kebun Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur,
sesuai Akta Nomor 07 tanggal 25 Oktober 2004 dan telah diaddendum dengan
Akta Nomor 01 tanggal 7 Agustus 2006;

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 45


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

3. Kerjasama jual beli TBS Kelapa Sawit dengan PT Bumi Maju Sawit di Kebun
Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur sesuai Akta Nomor 17 tanggal
29 September 2006;
4. Kerjasama titip olah Tandan Buah Segar (TBS) dengan PT Bumi Maju Sawit di
Kebun Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur sesuai perjanjian
No.00/PERJ/IX/2012.033 dan 28/BMS/IX/2012 tanggal 25 September 2012
(perpanjangan ke-3);

5. Kerjasama sewa-menyewa instalasi tangki timbun (ITT) CPO Palopo Nomor


1 dengan PT Bumi Maju Sawit sesuai perjanjian Nomor 03/PERJ/V/2012.020
dan 015/BMS/V/2012 tanggal 22 Mei 2012 (perpanjangan ke-3);

6. Kerjasama pemanfaatan lahan/tanah di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi


Tenggara dengan PT Ifishdeco sesuai perjanjian Nomor ASR/PERJ/VI/B.002 dan
01/IFISHDECO/VI/2011 tanggal 28 Juni 2011;
7. Kerjasama pendirian Usaha Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara dengan
PTPN IV (Persero) sesuai perjanjian No. 04.09/S.Perj-UP/03/XII/2011 dan
03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Desember 2011 tentang Pendirian Perusahaan
Patungan untuk Rehabilitasi, Pembangunan dan Pengelolaan Kebun Tomata
serta Pabrik Kelapa Sawit;
8. Kerjasama sewa menyewa Tanah dalam daerah lingkungan kerja Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Palopo untuk kepentingan fasilitas
pengoperasian instalasi tangki timbun minyak kelapa sawit sesuai perjanjian
Nomor hk.107/01/02/UPP.Plp-2012 dan 00/PERJ/III/2012.007 tanggal 5 Maret
2012 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal 1 November
2011 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016;
9. Addendum perpanjangan kerjasama pengolahan lump dan penjualan karet
SIR-20 hasil olah lump dengan PT Banua Lima Sejurus sesuai dengan perjanjian
Nomor : UT/ADD/X/2012.005 tanggal 15 Oktober 2012.
10. Kerjasama pengelolaan Pabrik Gula dengan PT Nusantara X (Persero) dalam
rangka penyehatan PG Camming dan PG Bone (mulai tahun 2009) dan PG
Takalar (mulai tahun 2012) meneruskan kerjasama sebelumnya dengan PT
Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Kerjasama Pendanaan dan Peningkatan Kinerja Pabrik Gula dengan PT
Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sesuai perjanjian Nomor
139/S.PJ/RNI.01/X/07 dan XX-KONTRAK/X/07 tanggal 01 Oktober 2007 yang
diubah dengan Nomor 73/S.Pj/RNI.01/IX/08 dan UT/KONT/2008.046 tanggal
4 September 2008.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 46


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Dalam rangka pengalihan pengelolaan pabrik gula, PT Perkebunan Nusantara


XIV (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dan PT Rajawali
Nusantara Indonesia (Persero) menandatangani Perjanjian Pokok Pengelolaan
Pabrik Gula milik PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
37/S.Pj/RNI.01/VIII/09, XX-KONTR/09.090, UT/PERJ/VIII/09.023 tertanggal
27 Agustus 2009, yang selanjutnya dilakukan penandatanganan perjanjian
pengelolaan sebagai berikut :

- Akta No. 37 tanggal 31 Desember 2009 tentang Perjanjian Pengelolaan


antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan
Nusantara X (Persero) untuk pengelolaan PG Camming dan PG Bone dari
Ny. Grace Supena Sundah, SH, Notaris di Jakarta.

- Perjanjian Pengelolaan Pabrik Gula Takalar antara PT Rajawali Nusantara


Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor
39/S.Pj/RNI.01/II/2010 dan 004/PERJ/II/2010.003 tanggal 05 Februari
2010.
Pengelolaan PG Takalar selanjutnya dialihkan dari PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dengan
perjanjian Nomor 59/S.Pj/RNI.02/IV/2012, XX-KONTR/12.030 dan
03/PERJ/IV/2012.014 tanggal 23 April 2012 serta ditandatangani pula
Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan PG Takalar Nomor
XX-KONTR/12.031 dan 03/PERJ/IV/2012.015 antara PT Perkebunan Nusantara
XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero).

Addendum Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Pengelolaan PG


Takalar dan Addendum Perjanjian Pengelolaan PG Bone dan PG Camming
antara PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) ditandatangani dengan Nomor XX-KONTR/13.001.1 dan Nomor
05/PERJ/2013.001 tanggal 07 Januari 2013.

B. Tahun 2012
1. Kerjasama penyewaan rumah (eks rumah dinas direksi) dengan PT Bank
Agroniaga, Tbk. sesuai perjanjian Nomor 00/PERJ/IX/2012.024 dan
BA/SP/Dir.02/IX/2012 tanggal 19 September 2012 untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 26
Agustus 2017;
2. Kerjasama penyewaan rumah (rumah toko) dengan Ny. Grace Yusnita Wibisono
sesuai perjanjian Nomor 00/PERJ/VII/2012.027 tanggal 19 September 2012

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 47


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 27 Agustus 2012
sampai dengan tanggal 26 Agustus 2014;

3. Kerjasama pengerukan dan pemeliharaan kolam limbah pabrik PKS Luwu I


Burau dengan CV Palapa dengan perjanjian Nomor 07/PERJ/V/2012.016 dan
0321/PLP-KONT/V/2012 tanggal 3 Mei 2012 untuk jangka waktu satu tahun
terhitung mulai tanggal 3 Mei 2012 sampai dengan 2 Mei 2013;
4. Kerjasama pengolahan Lump dan jual beli SIR 20 dengan PT Bitung
Gunasejahtera dengan perjanjian Nomor UT/PERJ/XI/2012.044 tanggal 12
November 2012.

2. ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN

Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) per
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
1. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN)
PT SPN merupakan perusahaan patungan kerjasama antara PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan Nomor 04.09/S.Perj-UP/03/XII/2011 dan
03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Desember 2011. Akta pendirian PT SPN No.12
tanggal 14 April 2011 dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH Notaris Jakarta Utara dan
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-
03387.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 19 Januari 2012.
Kerjasama dilakukan dalam rangka merehabilitasi, membangun dan mengelola
kebun kelapa sawit di areal Kebun Tomata PTPN XIV (Persero) dengan sertifikat
HGU seluas ± 15.584 hektar. PT SPN juga merencanakan membangun dan
mengoperasionalkan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang berlokasi di Kebun
Tomata di Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah.
Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan dan Akta Pendirian PT SPN, Modal Dasar
Perseroan berjumlah Rp 700.000.000.000,- yang terbagi atas 700.000 lembar
Saham Biasa atas nama dengan nilai nominal tiap saham adalah sebesar Rp
1.000.000,-

Pada saat pendirian perseroan, modal saham ditempatkan dan disetor penuh PTPN
IV (Persero) dan PTPN XIV (Persero) sebanyak 237.370 lembar saham dengan nilai
Rp 237.370.000.000,-, terbagi sebagai berikut :

1. PTPN IV (Persero) menyetor modal sebesar Rp 140.000.000.000,- atau


sebanyak 140.000 lembar saham dalam bentuk tunai dan

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 48


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

2. PTPN XIV (Persero) menyetor modal sebesar Rp 97.370.000.000,- atau


sebanyak 97.370 lembar saham dalam bentuk non tunai berupa Kebun Tomata
seluas 14.254,63 hektar dan tanaman di atasnya serta aset lainnya sesuai
laporan hasil penilaian KJPP Syukrial, Setiawan dan Rekan File
No.Esesco.Mdn.App.11.07.005 tanggal 21 Juli 2011.
Rincian pembagian modal dasar perseroan ditempatkan dan disetor penuh pada
tanggal 14 Pebruari 2012 adalah sebagai berikut :

• PTPN IV (Persero) 140.000 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 140.000.000.000 59%


• PTPN XIV (Persero) 97.370 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 97.370.000.000 41%
237.370 Rp 237.370.000.000 100%
Pada tanggal 20 Nopember 2012 PTPN XIV (Persero) melepas saham sebanyak
29.200 lembar @ Rp 1.000.000,- atau senilai Rp 29.200.000.000,- kepada PTPN IV
(Persero), sehingga setoran saham menjadi sebagai berikut:
• PTPN IV (Persero) 169.200 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 169.200.000.000 71%
• PTPN XIV (Persero) 68.170 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 68.170.000.000 29%
237.370 Rp 237.370.000.000 100%

2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN)


Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN Nomor S-500/MBU/2011 tanggal 28
September 2011 tentang Penambahan Penyertan Modal pada PT Kharisma
Pemasaran Bersama Nusantara yang berasal dari konversi aset milik PTPN I sampai
dengan PTPN XIV antara lain menetapkan tambahan penyertaan modal saham
PTPN XIV yang semula sebesar Rp 1.000.000.000,- menjadi Rp 5.883.297.513,-
secara inbreng pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.

3. PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)

Berdasarkan Akta Nomor 01 tanggal 2 Nopember 2009 dari Notaris Hasbullah Abdul
Rasyid, SH, M.Kn tentang Anggaran Dasar PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN)
dinyatakan bahwa pemegang saham PTPN I sampai dengan PTPN XIV (Persero) dan
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) masing-masing menyetor modal 50
(lima puluh) lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp.1.000.000,- per
lembar saham. Dengan demikian kepemilikan saham PTPN XIV (Persero) sebesar
6,7%.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 Asosiasi Penelitian Perkebunan
Indonesia (APPI) yang disahkan oleh Notaris Mina NG, SH. tanggal 12 Maret 2010,
PT RPN merupakan transformasi dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI).
Transformasi LRPI mendapat dukungan dari Menteri Pertanian dengan Surat

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 49


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Nomor 199/TU.210/ M/9/2009 tanggal 7 September 2009 dan Surat Menteri


Negara Badan Usaha Milik Negara No.S-73/MBU/2009 tanggal 3 September 2009.
Dengan berakhirnya tugas dan fungsi APPI dalam mengelola LRPI, segala hak dan
kewajiban APPI dan LRPI beralih kepada PT RPN.

4. PT Industri Gula Tinanggea (PT IGT)


Modal ditempatkan PT IGT sebesar Rp 25.000.000.000,- dan telah disetor sebesar
Rp 13.912.000.000,-. Kepemilikan saham 100% oleh PTPN IV (Persero) berasal dari
hibah anggota konsorsium PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI (Persero) sesuai
surat Menteri BUMN Nomor S-533/M-MBU/2002 tanggal 9 Agustus 2002 dan Akte
Nomor 34 tanggal 31 Maret 2003 dari Notaris Lola Rosalina, SH tentang Pernyataan
Keputusan Rapat PT Industri Gula Tinanggea.
Perkembangan PT IGT tidak sesuai harapan sehingga Direksi PTPN XIV (Persero)
Selaku Pemegang Saham PT IGT dalam RUPS tanggal 16 Juni 2004 menyatakan
membeku-operasikan kegiatan PT IGT.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 50


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB VI
TINDAK LANJUT TEMUAN AUDITOR TAHUN LALU

No. Uraian Ringkas Temuan Rekomendasi KAP Tindak Lanjut


A Unit Usaha Aneka Tanaman
1 Pekerjaan retubing Boiler di PKS Mendesak PT NWI menyelesaikan Pekerjaan retubing Boiler di PKS Luwu
Luwu belum dapat diselesaikan. pekerjaan retubing Boiler di PKS telah selesai sesuai berita acara hasil
Luwu sesuai spesifikasi teknis percobaan uap (Steam test) Boiler Nomor
yang sudah disepakati dan I tanggal 5 September 2012 disaksikan
dikenakan denda keterlambatan oleh Dinas Sosnakertrans Kab.Luwu
sesuai kontrak. Timur.

2 Piutang PT Prima Putra Kinerja  Segera dipastikan untuk  PT PPKLM telah menghentikan
Lestari Mandiri (PT PPKLM) eks kelanjutannya atau diputuskan kegiatannya sesuai surat Direksi
sewa lahan PTUK Maroangin per 31 kerjasamanya. Nomor 08/X/S.055 tgl 17 Pebruari
Desember 2010 sebesar Rp 2,59 2012.
milyar belum dibayar. Piutang
tersebut terdiri dari sewa lahan,  PT PPKLM diminta agar segera  PT PPKLM telah melakukan
melunasi kewajibannya sesuai pembayaran pada tahun 2011
sewa pabrik dan gaji/sansos sebesar Rp 1,12 milyar, sehingga
karyawan PTUK Maroangin. kontrak
saldo piutang per 31 Des. 2011
sebesar Rp 1,47 milyar. Upaya
penagihan sampai saat ini terus
dilakukan

B Unit Usaha Tanaman Semusim


1 Barang investasi di PG Bone tidak Segera memproses dan CV Sumber Teknik Utama telah
sesuai dengan spesifikasi sebesar memberitahukan kepada CV mengambil kembali barangnya 3 unit shaf
Rp 93 juta. Sumber Teknik untuk mengambil bearing housing.
barangnya mengingat peralatan
diatas sangat diperlukan.

2 Hilangnya peluang pendapatan 44 Agar dilakukan pengawasan yang Upaya-upaya yang telah dilakukan terlihat
milyar karena tidak tercapainya lebih ketat dalam menerapkan dari adanya kenaikan jumlah tebu tahun
produksi gula eks HGU TG prosedur perhitungan taksasi 2012, dimana pada tahun 2011 sebesar
2010/2011 di di PG Takalar Maret agar diperoleh angka 131.342 ton dan ditahun 2012 menjadi
produksi yang mendekati realisasi. 161.512 ton atau meningkat 123%.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 51


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

No. Uraian Ringkas Temuan Rekomendasi KAP Tindak Lanjut


3 Kinerja pabrik dan prosesing tahun Agar ditahun giling yang akan  Stasiun Gilingan : telah dilakukan
2011 tidak optimal yang berdampak datang dilakukan upaya perbaikan pondasi dan coupling cane
pada pencapaian rendemen rendah pemeliharaan pabrik yang cutter II, rekondisi rantai cane carrier,
di PG Camming. maksimal untuk menekan jam pemasangan pompa pelumas metal
berhenti dan meningkatkan gilingan, resheling roll gilingan
kapasitas KIS menjadi 2.400 TCD penggerak dan perbaikan metal turbine
sehingga sasaran efisiensi biaya penggerak telah memberikan dampak
pabrik dan prosesing dapat yang positif.
tercapai.  Stasiun Boiler : dengan retubing boiler
dan penyiapan bahan bakar alternatif
yang cukup pada awal giling.
 Stasiun Boiling : pemasangan beton
tanggul bendungan water intake dapat
mengurangi frekwensi jebolnya
tanggul.
 Stasiun Putaran : telah dipasang 1 unit
putaran LGC untuk gula D 2 juga
berdampak positif terhadap pemakaian
daya listrik.
 Stasiun Listrik dan Power House :
pemasangan PLC pada putaran HGC
no.1 berdampak pada peningkatan
kapasitas putaran HGC.
4 Kinerja pabrik dan prosesing tahun Direkomendasikan agar giling  Perbaikan peralatan semua stasiun,
2011 tidak optimal yang berdampak yang akan datang dilakukan upaya penyetelan gilingan kapasitas 2.000
pencapaian rendemen rendah di PG pemelihraan pabrik yang maksimal TCD.
Bone. untuk menekan jam berhenti,  Penekanan jam berhenti giling
meningkatkan kapasitas KIS
menjadi 2.000 TCD.  Perbaikan kualitas bahan baku (on
farm)
5 Hilangnya peluang pendapatan Direkomendasikan untuk giling  Pelaksanaan taksasi Maret
sebesar Rp 70 milyar karena tidak yang akan datang agar dilakukan dilaksanakan 1-15 Maret.
tercapainya sasaran produksi di PG pengawasan yang lebih ketat  Pengendalian biaya tanaman.
Bone. dalam penerapan prosedur
perhitungan taksasi Maret agar  Kualitas tebangan dan pasok tebu
diperoleh angka produksi yang sesuai KIS pabrik.
mendekati realisasi dan
pengendalian biaya tanaman.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 52


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

BAB VII
P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Pada tahun 2012 perusahaan menunjukkan kemajuan dalam beberapa hal, antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Di bidang SDM mulai dilakukan kegiatan pengembangan melalui in house training
untuk meningkatkan kompetensi Mandor dan Kerani Kebun, kursus-kursus jabatan
di LPP mulai dari KMPD, KMPM, dan KMP secara kontinyu, bench mark karyawan
pabrik minyak kelapa sawit di PTPN III, PTPN IV, dan PTPN XIII (Persero);
2. Di bidang Produksi telah dilaksanakan pemupukan tanaman kelapa sawit remaja
dua kali aplikasi, pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan
langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha serta dilakukan
investasi dalam rangka optimalisasi pabrik minyak kelapa sawit, dan telah memberi
hasil nyata dengan peningkatan produksi CPO dan kinerja pabrik, disamping
rencana revitalisasi pabrik pengolahan karet diharapkan dapat terwujud dalam
waktu yang tidak terlalu lama;
3. Di bidang Keuangan telah dapat diperbaiki tingkat kolektibilitas kredit perbankan
menjadi kol.2/ Perhatian Khusus dari sebelumnya kol. 5/Macet. Disamping itu bagi
unit-unit usaha yang memperoleh keuntungan dalam tahun 2012 diberikan bonus
yang pelaksanaannya setelah mendapat persetujuan RUPS.
Langkah-langkah dan kemajuan tersebut disadari belum mampu memberikan kinerja
sebagaimana yang diharapkan, namun menjadi awal dari upaya-upaya perbaikan ke
depan.
Selain itu kinerja pabrik gula juga membaik dengan kerugian yang semakin berkurang
dibanding tahun-tahun sebelumnya dan diharapkan bisa meraih laba di masa
mendatang.
B. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN
1. Perusahaan membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan
tanaman
Pada saat ini areal tanaman kelapa sawit Inti di PKS Luwu seluas 3.804 hektar atau
99% sudah berumur 24 – 29 tahun dan tanaman karet di kebun Awaya/Telpaputih
seluas 1.475,5 hektar atau 99% sudah berumur 23 – 29 tahun. Disamping itu masih
banyak areal kosong yang belum ditanami, terutama tanaman kelapa sawit di
Kebun Keera, Kebun Malili, dan Kebun Asera, serta tanaman karet di Kebun
Beteleme, sehingga banyak lahan bero yang dapat mengundang pihak-pihak

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 53


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

tertentu melakukan perambahan/penyerobotan lahan dan/atau


mempermasalahkan.
Dalam jangka pendek, tanaman kelapa sawit di PKS Luwu dan karet di Kebun
Beteleme secara kultur teknis akan menurun produktivitasnya, sementara tanaman
pengganti (replanting) belum disiapkan sesuai phasing tanaman. Pembibitan kelapa
sawit yang telah disiapkan sebanyak 150,000 kecambah, sedangkan pembibitan
karet masih sangat minim.
Oleh karena itu perusahaan sangat membutuhkan dana untuk replanting/investasi
pengembangan tanaman.
Saat ini tambahan modal disetor dan Holding BUMN Perkebunan belum dapat
diharapkan serta kerjasama dengan investor mengakibatkan terjadinya pelepasan
aset, maka program pelepasan aset merupakan satu-satunya cara untuk
memperoleh dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman. Program
pelepasan aset diarahkan terhadap aset yang menjadi beban perusahaan dan/atau
aset non produktif dan hasilnya digunakan untuk membangun kebun kelapa sawit
dan/atau karet.
Pelepasan aset dimaksud, antara lain adalah Unit Usaha Ternak Kabaru, Unit Usaha
Mira, Lahan Tinanggea, PTUK Maroangin, aset-aset tidak produktif di unit-unit,
aset-aset di Kantor Direksi diluar yang diusulkan untuk program penyelesaian
kewajiban kepada Dapenbun, atau alih fungsi dari lahan perkebunan menjadi
pertambangan untuk lahan-lahan yang diperkirakan memiliki kandungan tambang.
Dengan demikian aset perusahaan akan menjadi lebih produktif dan skala usaha
perusahaan dapat dipertahankan dan/atau ditingkatkan, serta diharapkan
kerjasama-kerjasama yang telah dilakukan dalam jangka menengah dan jangka
panjang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

2. Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan/atau habis masa
berlakunya
Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan atau habis masa berlakunya.
Pengurusan alas hak terkendala terutama disebababkan keterbatasan dana,
disamping karena masih dalam proses pengurusan, serta adanya kendala-kendala
yang dihadapi.
Lahan-lahan yang belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya
adalah: pembaruan HGU Lahan Maroangin, pembaruan HGU Kebun Keera,
perpanjangan HGB No. 01 PG Bone, perpanjangan HGB No. 01 PG Takalar,
perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih, perpanjangan HGB No. 01 di
Desa Galung Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Lemba
Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota
Makassar, pengurusan HGU Kebun Malili, pengurusan HGU Kebun Asera, pengurusan
HGU Lahan Tinanggea.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 54


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

3. Rencana kerjasama pengembangan dengan PT Berdikari


Rencana kerjasama pengembangan tanaman sorgum di Lahan Tinanggea, Sulawesi
Tenggara dengan PT Berdikari dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) serta
pengembangan tanaman sorgum – sapi di Lahan Kabaru, Nusa Tenggara Timur,
sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan.

4. Pemberian apresiasi kepada karyawan


Atas capaian kinerja dan penghematan yang dilakukan oleh Unit Usaha Aneka
Tanaman dan Kantor Direksi, maka dalam tahun 2012 telah dicadangkan pemberian
apresiasi sebesar satu kali gaji pokok dengan jumlah Rp 1.274.077.884,- yang telah
dibebankan dalam perhitungan laba/rugi tahun 2012 dan pelaksanaan
pembayarannya dilakukan setelah RUPS Tutup Buku Tahun 2012.

5. Kuasi reorganisasi
Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan perusahaan dimana ekuitas
perusahaan sudah negatif per 31 Desember 2012 sebesar Rp 463.416.745.156,.
Perusahaan akan melakukan langkah-langkah kuasi reorganisasi melalui kajian
dengan konsultan independen.

C. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN KEPUTUSAN RUPS


Hal-hal yang perlu mendapatkan Keputusan RUPS Tutup Buku Tahun 2012 adalah
sebagai berikut:

1. Persetujuan Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan


jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris selama tahun buku 2012 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang,
Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pegawasan yang telah
dijalankan selama Tahun Buku 2012 sekaligus persetujuan penyajian kembali
(restated) Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Tahun Buku
2011 sebagai dampak dari penyesuaian perhitungan Manfaat Pajak Tangguhan
berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2009, 2010
dan 2011 yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara
sebesar Rp 30.969.481.733,- mengacu pada PSAK Nomor 48, PSAK Nomor 25 dan
PSAK Nomor 1 yang telah dibahas dengan KAP Bambang Sutjipto Ngumar & Rekan,
dengan pengaruh sebagai berikut :

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 55


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Uraian Sebelum Restated Restated Setelah Restated

• Aset Pajak Tangguhan 110.818.351.534 (30.969.481.733) 79.848.869.802


• Total Aset 818.037.128.430 (30.969.481.733) 787.067.646.697
• Laba/ (Rugi) (137.431.852.244) (30.969.481.733) (168.401.333.977)

2. Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan


Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2012;
3. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar &
Rekan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013
dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013;
4. Memperhatikan pembahasan yang berkembang dalam Pra RUPS Tutup Buku 2012
dan rencana penyesuaian gaji karyawan dalam tahun 2013, dengan ini Direksi
mengusulkan adanya kenaikan gaji Direksi dan Dewan Komisaris yang besarannya
diserahkan kepada Pemegang Saham.
5. Persetujuan pelepasan kepemilikan 24 lembar saham @ Rp 1.000.000,- di PT Riset
Perkebunan Nusantara untuk dihibahkan kepada Negara guna mendukung
perubahan status PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi BUMN dan menerima
konversi cadangan PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi saham dengan catatan
segala biaya dan kewajiban pajak yang timbul ditalangi oleh PT Riset Perkebunan
Nusantara dan atau PT Perkebunan Nusantara lain yang akan diperhitungkan
kemudian dari dividen yang akan diterima.
6. Persetujuan likuidasi Indoham Gmbh berdasarkan kesepakatan PT Perkebunan
Nusantara I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, XI, XIII dan XIV (Persero) selaku pemegang
saham Indoham Gmbh pada tanggal 1 Maret 2013. PT Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) tercatat sebagai pemegang saham Indoham Gmbh sebesar 1,6% dengan
nilai € 4.100, meskipun penyertaan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan PT
Perkebunan Nusantara XIV (Persero). Dalam rangka likuidasi Indoham Gmbh
tersebut, PT Perkebunan Nusantara (Persero) berdasarkan surat Indoham Gmbh
Nomor 008/IND/III/2013 tanggal 20 Maret 2013 akan menanggung beban biaya
likuidasi sebesar Rp 274.771.492,97,-. Memperhatikan kondisi perusahaan, maka
Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan surat
No.S.097/04.N14/X/III/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah meminta kepada
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Ketua Badan
Musyawarah Direksi PTPN dan PT RNI tembusan kepada Komisaris Indoham Gmbh

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 56


Tahun 2012
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

dan Direktur Indoham Gmbh, agar segala biaya yang timbul dari likuidasi Indoham
Gmbh tidak dibebankan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
7. Persetujuan prinsip optimalisasi dan atau pelepasan aset dalam rangka
penyelesaian kewajiban Dapenbun per 31 Desember 2012 sebesar Rp
114.883.371.339,- meliputi aset-aset sebagai berikut :
a. Lahan Kantor Direksi Jalan Urip Sumohadjo, km. 4 Makassar seluas 10.904 m2;
b. Lahan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 2.593 m2;
c. Lahan dan Bangunan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 1.286 m2;
d. Lahan Jalan Kangkung, Makassar seluas 871 m2;
e. Lahan Jalan Alauddin, Makassar seluas 10.159 m2;
f. Lahan dan Bangunan Pengolahan Kapas Jeneponto seluas 45.576 m2;
g. Lahan Kebun Minahasa Afdeling Marinsow, Tiniwangko dan Boyong atas masing-
masing seluas 1.440 ha, 596,02 ha dan 181,83 ha;
h. Lahan Eks. Proyek Industri Gula Tinanggea seluas 4.267 ha;
i. Lahan Eks Kebun Kakao Kolaka seluas 752,44 ha.

Rencana tersebut akan dikaji secara komprehensif dan akan diajukan tersendiri
berikut skemanya.
Demikian laporan kami, selanjutnya mohon pengesahan dan arahan dari Pemegang
Saham.

Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan 57


Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai