Anda di halaman 1dari 12

Cara Kerja Sistem Ac Mobil

Sistem kerja Air Conditioner pada mobil atau prinsip serta cara kerja ac mobil adalah
dengan cara mensirkulasikan refrigerant atau freon pada komponen ac mobil yang merupakan
sirkulasi tertutup ketika ac mobil dinyalakan.

Siklus ac mobil atau sirkulasi refrigerant pada sistem ac mobil bisa di lihat pada
gambar di atas yang bisa di jelaskan sebagai berikut:

1. Kompressor ac berputar menghisap freon pada sisi tekanan rendah dan


memompa gas refrigerant menuju kondensor ac dalam kondisi bertekanan dan
bertemperatur tinggi, selanjutnya freon yang bertekanan tinggi dan berupa gas
di rubah menjadi cair oleh kondensor ac.
2. Freon yang berbentuk cair melewati receiver drier untuk di saring atau difilter
jika terdapat kotoran
3. Setelah melewati receiver drier freon cair bertekanan tinggi menuju expansi
valve melewati saluran sempit pada expansi valve dan di kabutkan pada
evaporator atau di rubah wujudnya dari cair menjadi gas.
4. Dari evaporator selanjutnya gas refrigerant atau freon kembali dihisap oleh
kompressor dan siklus berulang dari awal.
Gambar Letak
Berikut adalah Komponen ac mobil beserta Fungsinya:

a. Kompressor ac Mobil

Fungsi utama kompresor AC mobil adalah menghisap freon pada tekanan


rendah dan mendistribusikannya ke kondensor dalam tekanan dan suhu tinggi.
Secara garis besar fungsinya yakni mengkompres suhu dan tekanan refrigerant
yang akan disalurkan ke kondensor.

Cara Kerja Kompresor AC Mobil


Kompresor AC mobil bekerja mengikuti system pergerakan mesin mobil. Cara kerjanya yakni
menghisap refrigerant yang di salurkan melalui pipa low dari evaporator lalu menekan gas
refrigerant menuju kondensor AC mobil melalui pipa high pressure.
Fungsi Compressor layaknya fungsi jantung pada tubuh manusia dan refrigerant sebagai
darahnya. Kompresor memiliki dua saluran, yaitu saluran hisap atau yang disebut suction dan
saluran buang atau yang disebut discharge. Saluran hisap dihubungkan dengan evaporator dan
merupakan sisi bertekanan rendah, sedangkan pada saluran buang dihubungkan dengan
kondensor dan merupakan sisi bertekanan dan bersuhu tinggi.

Refrigeran dalam fase gas pada tekanan dan temperature rendah dihisap oleh compressor
menggunakan saluran hisap kemudian dimampatkan menjadikan tekanan dan temperaturnya
semakin naik selanjutnya yang selanjutnya di alirkan ke condensor melalui saluran buang. Jika
kompresor sudah lemah maka pperforma AC mobil akan menurun, dan hal tersebut dapat
dilihat dari alat bantu pengukur tekanan pada AC (manometer). Adapun compresor yang saat
ini beredar di pasaran umumnya terdapat 2 merk ternama yakni Denso (ND), dan Sanden (SD).

Kondensor adalah bagian dari system sirkulasi AC mobil setelah kompressor, bagian ini
berfungsi mendinginkan freon yang dialirkan kedalam evaporator, prinsip kerja condensor ini
adalah menghisap dingin lalu mengeluarkan panas, maka bagian condensor ini jika disentuh
dengan tangan akan terasa panas.Pada bagian condensor ini freon yang tadinya berbentuk uap
dan ditekan oleh compresor akan diubah menjadi cair. ini disebabkan karena freon mengalami
proses pendinginan atau kondensasi.

Bagian Bagian Terpenting Kompresor AC Mobil


Kompresor AC mobil memiliki beberapa bagian,diantaranya adalah :

 Tutup Depan Kompresor


Berfungsi melindungi bagian dalam kompresor dan menahan tekanan refrigerant yang berada
didalam ruang kompresi.
 Body Kompresor
 Piston Kompresor
Piston kompresor berfungsi membuat tekanan dan suhu tinggi pada refrifreant yang selanjutnya
akan di distribusikan ke arah kondensor.

 Tutup Belakang Kompresor


Berfungsi melindungi bagian dalam kompresor dan menahan tekanan refrigerant yang berada
didalam ruang kompresi.

 Valve Out
Valve out berfungsi untuk mengeluarkan refrigerant yang di proses didalam ruang kompresi.
Valve out ini di sambungkan dengan kondensor menggunakan pipa yang mampu menahan
suhu dan tekanan tinggi.

 Valve In
Valve in verfungsi kebalikan dari valve out. Yakni menyerap refrigerant yang akan di proses
didalam ruang kompresi. Valve out ini disambungkan dengan evaporator menggunakan pipa
yang digunakan untuk mendistribusikan refrigerant bertekanan dan bersuhu rendah.

 Trust Bearing / Laker Bambu


 Kruk As
 Ruang Kompresor
Ruang kompresor berfungsi menjadi tempat pemprosesan tekanan dan suhu tinggi,yang
selanjutnya akan di salurkan ke kondensor.

 Magnet Kompresor
 Pully
Pully ini berfungsi untuk menggerakkan motor kompresor. Pully disambungkan menggunakan
venbelt yang disambungkan juga ke bagian alternator.

 Clucth Kopling
b. Kondensor ac

Kondensor adalah sebuah alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang


digunakan untuk mengkondensasikan / mengubah gas yang bertekanan tinggi
berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan
ke Receiver Dryer dan dilanjutkan ke expansi valve. Kondensor bisa disebut
heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara. Komponen ini
merupakan bagian yang “panas” dari AC Mobil, letak kondensor umumnya
diletakan dibagian depan radiator mobil.

Freon yang telah di pompa oleh kompresor ac mobil akan masuk kedalam
kondensor dalam wujud gas bertekanan tinggi dan bersuhu sangat panas.
Hembusan angin dari fan yg menempel pada kondensor akan membuang
panas yang di hasilkan serta menurunkan tekanan Freon dan terjadi
perubahan wujud dari gas menjadi cair.

Selanjutnya Tabung Receiver drier didalam bertugas untuk memastikan


bahwa Freon yang keluar dari kondensor adalah Freon cair, sebelum di
kabutkan oleh expansi valve.
c. Receiver drier –

Salah satu komponen yang cukup penting dalam system AC mobil adalah receiver
drayer atau yang lebih dikenal dengan dryer/ filter. Dryer berfungsi untuk menyerap
kotoran serta air yang mungkin terserap saat terjadi sirkulasi refrigerant pada AC
mobil. Ada dua komponen penting dalam receiver dryer yakni dryer (pengering) dan
filter. Komponen dalam receiver dryer yaitu :

 Filter

 Desiccant

 Sight glass

 Fusible plug

Cara kerja komponen di atas akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Filter pada receiver dryer berungsi untuk menyaring kotoran yang mungkin
ikut bersikulasi bersama refrigerant atau Freon. Dengan adanya filter
tersebut, berguna untuk menjaga kebersihan receiver dryer karena jika tidak
ada filter maka kotoran akan masuk dan menyebabkan karatan pada
komponen pada system AC mobil.
2. Setelah melalui filter refrigerant akan dikonstruksikan ke dalam tabung
silinder yang mengandung silica gel atau desiccant yang berfungsi untuk
menyerap uap air pada zat refrigerant. Dengan begitu refrigerant dapat
mencegah terjadinya pembekuan kotoran di dalam katup ekspansi serta
evaporator. Kotoran yang membeku tersebut dapat menggangu aliran zat
refrigerant pada saat bersikulasi.

3. Untuk mobil buatan tahun 2000 rata – rata masih dilengkapi dengan kaca
pengontrol atau sight glas pada bagian atas dryer. Sight glas tersebut
berfungsi untuk mengontrol peredaran zat pendingin pada system AC mobil.
Namun pada mobil keluaran tahun 2003 ke atas seperti honda jazz, grand
livina, inova, avanza dan sebagainya sudah tidak menggunakan sight glass
pada bagian atas dryer melainkan letaknya terpisah pada pipa dengan ukuran
3/8.

4. Selanjutnya adalah fusible plug yang berfungsi sebagai alat pengaman. Di


dalam fusible plug tersebut terdapat timah yang akan meleleh jika system AC
seperti kondensor , Pipa yang tersumbat atau terjadi kelebihan beban yang
dapat merusak komponen AC mobil. Saat terjadi situasi tersebut, maka
solderan khusus yang terdapat pada fusible plug akan meleleh dan zat
refrigerant atau Freon akan keluar sehingga mengurangi tekanan pada system
AC. Biasabya timah tersebut akan meleleh pada suhu 95 hingga 100 derajat
celcius.

d. Expansi valve

berfungsi menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant, sehingga


menimbulkan efek dingin pada evaporator sebelum diembuskan ke ruang
kabin. Proses membuka dan menutupnya katub ekspansi dilakukan oleh
thermostat (sensing bulb). Ketika suhu dalam kabin tinggi (panas), maka
katup ekspansi akan terbuka lebar, sehingga aliran refrigerant lebih banyak
digunakan untuk mendinginkan suhu kabin yang tinggi. Sebaliknya saat
suhu dalam kabin rendah(dingin), katup ekspansi akan terbuka sedikit,
sehingga aliran refrigerant lebih sedikit.
Katup ekspansi yang digunakan untuk menurunkan tekanan dan suhu
refrigerant ternyata lebih populer dibandingkan dengan pipa kapiler. Hal ini
disebabkan kondisi operasi kendaran yang berubah-ubah, salah satunya
adalah variasi kecepatan putaran mesin. Penyebabnya adalah
kompresor yang digerakkan langsung oleh mesin melalui kopling magnetik
(magnetik cluth). Dengan adanya perubahan putaran mesin, putaran
kompresor pun akan berubah. Jika menggunakan pipa kapiler, perubahan
laju aliran refrigerant akibat perubahan putaran kompresor tersebut tidak
dapat dikontrol. Namun, jika menggunakan katup ekspansi yang dilengkapi
dengan sensing bulp (thermostat) laju aliran refrigerant dapat dikontrol,
sehingga aliran refrigerant selalu dalam kondisi optimal.
Selain menurunkan suhu dan tekanan refrigerant, katup ekspansi juga
berfungsi mengatur banyaknya refrigerant yang mengalir di dalam sistem
AC mobil. Banyaknya aliran refrigerant disesuaikan dengan beban panas
pada evaporator. Pengaturan aliran ini dilakukan dengan cara mengatur
bukaan celah katup ekspansi, sesuai dengan temperatur refrigerant yang
keluar dari evaporator. Di lapangan, dapat ditemukan beberapa jenis katup
ekspansi, tetapi yang paling banyak digunakan adalah jenis katup ekspansi
thermostatis (thermostatic expansion valve), yaitu katup ekspansi yang
menggunakan sensor panas. Katup ekspansi thermostatis terbagi menjadi
dua bagian, yaitu internal equalizer dan eksternal equalizer. Tipe katup
ekspansi terbaru adalah tipe box yang merupakan bagian dari eksternal
equalizer. Pada dasarnya, kedua tipe katup ekspansi tersebut mempunyai
kerja yang sama, perbedaannya terletak pada posisi sensor tekanan pada
evaporatornya.

Komponen AC Mobil yang digunakan untuk menurunkan tekanan


refrigerant selain pipa kapiler dan katup ekspansi adalah orifice tube. Pada
orifice tube terdapat sebuah lubang kecil yang berdiameter tetap sebagai
media aliran refrigerant. Namun, komponen orifice tube jarang sekali
digunakan pada unit AC mobil di Indonesia. Biasanya digunakan pada
mobil-mobil keluaran Eropa atau Amerika, seperti Ford Motor Company
dan General Motor.
e. Evaporator

Evaporator atau biasa disebut Cooling unit adalah salah satu Komponen AC Mobil yang paling
penting. Di dalam evaporator terjadi pengkabutan pada ekspansi valve atau katup ekspansi yang
kemudian disalurkan ke dalam evaporator dalam bentuk udara dingin pada sisi evaporator.
Hembusan angin pada blower akan melewati kisi evaporator dan akan membawa udara dingin
yang menyejukan kabin mobil anda. Blower di sini berfungsi sebagai alat yang memastikan
sirkulasi udara di dalam kabin mobil melewati evaporator yang dingin saat AC dihidupkan.
Sebagai komponen yang cukup penting, tentunya anda harus tahu mengenai fungsi evaporator
pada AC anda sehingga anda akan mengetahui jika ada sesuatu yang tidak beres pada mobil
anda.

Secara mudah dapat dipahami jika evaporator bertugas untuk mengeluarkan hawa sejuk di
dalam kabin mobil. Prinsip kerjanya sendiri seperti kulkas. Jika penjelasan di atas terlalu rumit,
sederhananya adalah evaporator menyerap hawa panas dan kemudian mengeluarkannya dalam
bentuk udara dingin. Hal ini kebalikan pada proses kondensor yang menyerap udara dingin dan
mengeluarkan udara panas. Jumlah udara panas yang diserap oleh evaporator harus sama
dengan udara dingin yang diserap kondensor. Jika keseimbangan ini terganggu maka System
Kerja AC Mobil anda terganggu. Dengan fungsinya yang sangat penting maka evaporator harus
dibersihkan secara rutin. Pada umumnya, evaporator harus dibersihkan setelah pemakaian satu
tahu atau 20.000 km dan mengganti filter dryer.

Fungsi pembersihan pada evaporator antara lain untuk mempertahankan kinerja AC dan
membuat evaporator lebih awet. Jika jarang dibersihkan maka kisi – kisi evaporator kemungkinan
besar tersumbat sehingga akan mengganggu hembusan angin blower dan AC tidak akan dingin
karena evaporator tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain hembusan angin yang kurang,
evaporator yang kotor akan menyebabkan beberapa masalah lainnya. beberapa masalah yang
mungkin terjadi jika evaporator kotor adalah :

1. AC panas dan tidak dingin

Telah dijelaskan di atas bahwa evaporator adalah salah satu komponen yang berguna merubah
udara panas menjadi udara dingin melalui kisinya. Jika evaporator kotor, maka proses kondensasi
akan terganggu dan menyebabkan AC panas atau tidak dingin.

2. AC mengeluarkan bau

Saat anda mencium bau yang tidak sedap pada system AC anda, itu terjadi bukan karena ada
yang rusak dengan system pendingin mobil anda. hal ini berkaitan dengan evaporator yang
kotor. Saat ada kotoran bahkan hewan kecil yang tersedot masuk oleh blower dan menempel
pada evaporator, maka kotoran tersebut akan membusuk dan menimbulkan bau. Alhasil saat AC
dinyalakan, bau tersebut ikut dihembuskan oleh blower dan membuat anda tidak nyaman
mengemudi.

f. Heater Unit

Heater merupakan alat yang berfungsi untuk menghangatkan udara di dalam


mobil. Ada beberapa tipe heater yang digunakan pada kendaraan, antara lain
adalah heater dengan memanfaatkan air panas radiator mobil (hot water
heater), heater dengan memanfaatkan panas dari pembakaran (combustion
heater) dan heater yang memanfaatkan panas dari gas buang hasil
pembakaran (exhaust heater).

Pada ketiga tipe heater tersebut, tipe heater yang banyak digunakan adalah
heater tipe hot water heater. Pada tipe ini, panas dari air pendingin akan
disirkulasikan melalui heater core agar heater core menjadi panas. Panas ini
kemudian akan dihembuskan ke ruang kabin kendaraan dengan
menggunakan blower.
Ada dua jenis hot water heater berdasarkan sistem yang digunakan untuk
mengatur temperatur yaitu tipe campuran udara (air mix type) dan tipe
pengaturan aliran air (water flow control type).

Anda mungkin juga menyukai