Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Indonesia Sehat adalah program utama Pembangunan


Kesehatan yang rencana pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015. Semua Program Indonesia sehat ditujukan
kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK) adalah salah satu cara Puskesmas meningkatkan jangkauan sasaran serta
mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerja
dengan mendatangi keluarga guna peningkatan Indeks Keluarga Sehat ( IKS )
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu
tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.GERMAS harus dimulai
dari diri sendiri dan keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat. Secara
nasional GERMAS terfokus pada 3 kegiatan yaitu : 1). Melakukan aktivitas
fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur, 3) Memeriksakan
kesehatan secara rutin. Berdasarkan 3 fokus GERMAS tersebut menurut
Permenkes Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar pelayanan Minimal (SPM)
terjadi perubahan Standar menjadi 12 Jenis Standar Pelayanan Minimal
(SPM) pada tingkat Daerah kabupaten/Kota, dimana yang paling
berhubungan dalam kegiatan UKGS ini adalah SPM pada indikator ke 5 yaitu

1
Jenis Layanan Mutu layanan Penerima Pernyataan Standar
Dasar Dasar Layanan
Dasar
Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada Usia
Kesehatan pada skrining Usia Pendidikan dasar
usia pendidikan kesehatan usia Pendidikan mendapatkan skrining
Dasar pendidikan dasar Dasar kesehatan sesuai standar

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari


pelayanan kesehatan secara keseluruhan, telah menetapkan indikator status
kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang mengacu pada Global Goals for
Oral Health 2020 yang dikembangkan oleh FDI,WHO dan IADR.

Indikator Global Goals for Oral Helath 2020 antara lain adalah

- Berkurangnya rasa sakit yang dinilai dari berkurangnya hari absen


disekolah karena sakit
- Peningkatan proporsi bebas karies pada usia 6 tahun sebanyak X %,
- Penurunan komponen D dari DMFT pada usia 12 tahun sebanyak X %
dengan perhatian khusus pada kelompok beresiko tinggi
- Berkurangnya sebanyak X % jumlah gigi di ekstraksi karena karies pada
usia 18 tahun. (Target penurunan tidak diberikan secara spesifik karena
disesuaikan dengan faktor lokal).

Data Riskesdas 2013 menunjukkan kelompok usia sekolah yang


memiliki perilaku menggosok gigi dengan benar hanya sebesar 1,7 %. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Propinsi NTB tahun 2018 disebutkan
bahwa proporsi penduduk berusia 3 tahun ke atas tahun yang menggosok

2
gigi setiap hari di Lombok Barat hanya 5,5% yang berperilaku benar saat
menggosok gigi.
Jumlah kunjungan rawat jalan pasien poli gigi di UPT BLUD
Puskesmas Sekotong selama tahun 2018 ini adalah sebesar 1638 orang
dengan komposisi jumlah pasien terbanyak adalah pada kelompok umur 15-
44 tahun, yang berjumlah 809 orang (49,38%). Jenis penyakit gigi dan mulut
terbanyak adalah penyakit pulpa dan jaringan periapikal. Penyakit ini
merupakan hasil proses kronis dari penyakit karies/ lubang gigi. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat untuk mendapat
perawatan terhadap suatu bentuk awal dari penyakit gigi masih sangat rendah.
UPT BLUD Puskesmas Sekotong telah mengupayakan program
promotif dan preventif melalui kegiatan ekternal / di luar gedung salah
satunya yaitu UKGS melalui penjaringan rutin anak sekolah , penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar serta
sikat gigi bersama.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya dibutuhkan UKGS yang bersifat
inovasi agar dapat menunjukkan hasil yang lebih baik dan perubahan yang
signifikan sehingga mampu memotong mata rantai karies melalui
perlindungan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut khususnya anak usia
sekolah.
Terdapat 12 indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI ) Eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota kelurga tidak ada yang merokok

3
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.

Salah satu indikator yang berkaitan dengan UKGS Inovasi ini adalah
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional karena
diharapkan biaya yang biasanya dipakai untuk perawatan gigi dan mulut
keluarga dapat di alihkan untuk membayar iuran anggota JKN.
SIGIBER ALADDIN adalah Sikat Gigi Bersama Alamiah Di usia Dini
merupakan kegiatan menyikat gigi bersama Orang tua dan Anak Selama 21
hari di waktu Pagi dan Malam adalah salah satu kegiatan UKGS inovasi yang
diharapkan dapat merubah cara dan kebiasaan menyikat gigi dalam keluarga.
Alamiah artinya berlangsung alami karena dilaksanakan bersama oleh anak
dan orang tua di rumah tanpa ada paksaan sedangkan di Usia Dini maksudnya
adalah usia awal yang paling efektif untuk mengubah perilaku dan kebiasaan
baik. Orang tua merupakan figur panutan yang pertama dan teladan utama
bagi anak dalam sebuah keluarga, sehingga diharapkan kegiatan menyikat
gigi dapat menjadi rutinitas harian yang mendidik dan menyenangkan bagi
satu sama lain.
Program ini dilaksanakan selama 21 hari karena menurut penelitian 21
hari merupakan waktu minimal untuk membentuk suatu perilaku menjadi
suatu kebiasaan dan rutinitas harian yang bisa dilakukan tanpa diminta,
diintruksikan apalagi dipaksakan.

B. Tujuan
1. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat secara optimal dengan upaya
promotif dan preventif dalam menghadapi implementasi Program
Indonesia Sehat melalui metode Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sehingga
diharapkan tercapainya Indonesia Sehat Bebas Karies pada tahun 2030.

4
2. Mewujudkan Gerakan masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui
kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam upaya pemeliharaan
dan pencegahan penyakit gigi dan mulut.
3. Mengubah paradigma masyarakat untuk datang ke Puskesmas bukan
hanya untuk berobat pada saat sakit gigi ( kuratif ) tapi juga untuk
pencegahan (preventif).
4. Mengoptimalkan strategi promotif dan preventif kesehatan gigi dan
mulut dengan metode Pendekatan Keluarga melalui program UKGS
Inovasi yaitu SIGIBER ALADDIN berupa program Sikat Gigi Bersama
Orang tua dan Anak Selama 21 Hari di waktu Pagi dan Malam

5
BAB II

ISI

A. Data Permasalahan.
Terdapat beberapa masalah yang menjadi tantangan bagi tenaga
kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Sekotong
antara lain :
1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeliharaan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut pada usia sedini
mungkin
2. Kurangnya kerjasama dan peran serta lintas program dan lintas sektor
dalam upaya promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut
3. Fokus utama pelayanan primer kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah
dan bagi masyarakat di Puskesmas masih pada upaya kuratif dan
rehabilitatif belum sepenuhnya ke arah upaya promotif dan preventif’
4. Berdasarkan data UKGS dan data kunjungan pasien poli gigi
menunjukkan bahwa pasien anak sekolah terbanyak berasal dari sekolah
dasar di desa Cendi manik dan Sekotong tengah, yang diantaranya adalah
SD 1 Sekotong , SD 1 Cendi Manik dan SD 3 Cendi Manik.
Dari berbagai masalah yang dikemukakan, dapat dirumuskan satu
masalah utama yaitu kurang optimalnya upaya promotif dan preventif utuk
memutus mata rantai karies melalui program–program inovasi untuk
memelihara dan melindungi kesehatan gigi dan mulut pada generasi muda
seawal mungkin.

B. Karya Inovasi
Karya inovasi yang dilaksanakan yaitu SIGIBER ALADDIN artinya
Sikat Gigi Bersama Alamiah Di usia Dini artinya kegiatan menyikat gigi
bersama Orang tua dan Anak diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik yang

6
berlangsung secara Alamiah tanpa adanya paksaan melainkan memperkuat
ikatan kekeluargaan antar anggota keluarga. Sedangkan Di usia Dini
maksudnya karena usia pendidikan dasar adalah usia yang paling tepat dan
efektif dalam membentuk kebiasaan dan perilaku yang baik agar dapat terus
berlanjut hingga menjadi karakter mereka saat dewasa. Kegiatan ini
berlangsung selama 21 hari yang dibagi menjadi 2 hari kegiatan pemeriksaan
yaitu hari ke 1 dan hari ke 21. Pada hari pertama diselenggarakan
penyuluhan, SIGIBER, pengisian quisioner dan pemeriksaan DMF-T serta
OHI S serta pengucapan ikrar janji menyikat gigi bersama orang tua di rumah
pada waktu pagi dan malam hari selama 21 hari. Pada hari ke 21 akan
diselenggarakan penyuluhan, pengisian quisioiner dan pemeriksaan OHI S.
Program UKGS Inovasi ini berupa kegiatan menyikat gigi bersama
orang tua dan anak karena karakter orang tua adalah role model karakter yang
menjadi panutan seorang anak. Terlebih anak yang berada dalam taraf
tumbuh kembang, orang tua seharusnya mampu menjadi sentral teladan/ role
model dibandingkan lingkungan sekitarnya. Ayah dan ibu adalah sebagai
motivator keluarga. Peran motivator tidak selalu dengan memberikan nasehat
yang baik saja, namun dengan perbuatan dan tingkah laku pun kiranya dapat
memberikan motivasi positif bagi anak.
Berkaitan dengan perilaku yang di lakukan selama 21 hari mampu
mengubah perilaku tersebut menjadi kebiasan baik sebenarnya awalnya
adalah mitos.Mitos tersebut sumbernya adalah dari buku Maxwell maltz,
seorang Dokter ahli bedah plastik.Pada tahun 1960 Maxwell mengamati
pasien-pasien yang diamputasi.Ternyata tubuh mereka memerlukan waktu
rata-rata 21 hari untuk beradaptasi terhadap kehilangan anggota tubuhnya.
Berdasarkan pengamatan tersebut, Maxwell mengambil kesimpulan pendek
bahwa manusia memerlukan waktu sekitar 3 minggu untuk mengadaptasikan
diri terhadap perubahan-perubahan di dalam hidupnya.
Kemudian penelitian terbaru dari Phillippa lally dari University College
London yang dipublikasikan dalam Europian Journal of Social Psychology.
Ternyata waktu yang diperlukan untuk menciptakan kebiasaan itu bervariasi

7
tergantung tingkat kesulitan perilaku yang diinginkan, kurang lebih antara 21
sampai dengan 66 hari (sekitar 2 bulan) waktu yang ditetapkan menjadi batas
universal

 Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2019 di mana
pelaksanaannya akan dibagi menjadi dua hari sesi pertemuan, antara lain

Hari 1 :

1. Penyuluhan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut kepada


siswa dan orang tua siswa
2. Pengisian Quesioner dan Pemeriksaan DMF T / def t dan OHI-S siswa
(lampiran 1)
3. Kalender menyikat gigi selama 21 hari di waktu pagi dan malam
(lampiran 2)
4. Pengucapan ikrar janji siswa menyikat gigi selama 21 hari pagi dan
malam (lampiran 3)
5. Pelaksanaan Sikat gigi bersama
6. Selama 21 hari Guru di sekolah pada pagi hari memeriksa kartu
/kalender menyikat gigi siswa, sedangkan dirumah kalender menyikat
gigi akan di periksa oleh orang tua dan akan diawasi oleh para kader
kesehatan gigi di desa.

Hari 21 :

1. Pengisian Quesioner
2. Pemeriksaan OHI-S

8
SIGIBER
UKGS INOVASI ALADDIN

HAR1- 1 HARI- 21
INTERVENSI PIS-PK (20 maret) MONEV (10 april)
drg

ORANG
GERMAS GURU
TUA
KADER

 Rencana dan Sumber Biaya

Rencana dan Sumber biaya kegiatan UKGS Inovasi ini berasal dari

- Dana Bantuan Operasional Kesehatan /BOK. Dana BOK adalah


bantuan biaya operasional kesehatan non gaji untuk puskesmas dan
jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif
dan preventif ,KIA-KB, Gizi, Imunisasi, Kesehatan Lingkungan,
promkes dan Pengendalian Penyakit untuk mempercepat pencapaian
tujuan MDGs.
- Pihak swasta yaitu Lembaga Straya Language Institute (SLI) sebagai
salah satu lembaga pendidikan dan pengembangan sumber daya
masyarakat yang membuka kesempatan untuk bekerjasama melalui
Program Dana Sosial dan Program Children Learning Hub. yang
merupakan hubungan kerjasama dibawah naungan langsung Konsulat
Jenderal Australia.

Biaya operasional antara lain digunakan untuk :


- Transportasi petugas / kader/ peserta
- Bahan Kontak yaitu bahan yang dipakai sebagai pendekatan pengenalan
UKGS seperti sikat gigi dan pasta gigi

9
 Metode Yang digunakan
Metode UKGS Inovasi yang dapat dijalankan masih terbatas pada
paket minimal UKS yaitu UKGS tahap I yang meliputi :

a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, dengan materi :


Bagian-bagian mulut dan gigi, Fungsi dan jenis gigi, Penyebab dan
proses penjalaran gigi berlubang, Jenis makanan yang baik untuk gigi
dan yang dapat merusak gigi serta Demo cara menyikat gigi yang
benar

b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut

 Sasaran Kegiatan UKGS Inovasi


1. Untuk dipresentasikan kepada siswa
2. Untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua serta kader di
masyarakat lingkungan sekitar

 Instrumen
1. Flipchart sikat gigi pagi dan malam hari
2. Leaflet untuk orang tua murid
3. Model / Pantom Gigi dan sikat gigi
4. Ikrar janji menyikat gigi selama 21 hari
5. Kalender 21 hari Sikat gigi pagi dan malam
6. Formulir quisioner dan Status pemeriksaan kesehatan gigi siswa
7. Alat diagnostik standar

 Lokasi Kegiatan
Dilksanakan di Sekolah Dasar yang berada di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Sekotong antara lain
1. SD Negeri 3 Cendi manik
2. SD Negeri 1 Cendi manik
3. SD Negeri 1 Sekotong

10
BAB III

HASIL

Kegiatan UKGS Inovasi yang di laksanakan di SDN 3 Cendi Manik telah


diikuti oleh 112 siswa, SDN 1 Cendi Manik sebanyak 62 siswa kemudian SDN 1
Sekotong sebanyak 111 siswa. Berdasarkan hasil pengisian Quisioner terdapat 6
pertanyaan mendasar yang diajukan untuk dapat mendalami pengetahuan siswa
sebelum dan setelah terpapar kegiatan SIGIBER ALADDIN.
Pada SDN 1 Sekotong terdapat perubahan yang signifikan antara hari ke 1
dengan hari ke 21 mengenai pengetahuan siswa tentang seberapa sering dan waktu
yang tepat untuk menyikat gigi.Meningkatnya jumlah siswa yang menyikat gigi 2
kali sehari atau lebih pada pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur.
Demikian pula pemahaman mengenai seberapa penting dan menguntungkannya
pasta gigi yang mengandung fluoride mengalami peningkatan yang signifikan
Para siswa di SDN 3 Cendi manik yang menyikat gigi 2 kali atau lebih
dalam sehari di waktu pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur meningkat
jumlahnya pada hari ke 21. Pada hari ke 21 juga jumlah para siswa yang mengerti
akan penting dan menguntungkannya pasta gigi berflouride pun bertambah.
Jumlah siswa di SDN 1 Cendi manik lebih sedikit dibandingkan dua SDN
yang lain namun pengetahuan dan kebiasaan menyikat gigi yang baik dan benar
serta pemahaman tentang pasta gigi berfloride akan menguntungkan bagi
kesehatan gigi telah mampu mereka pertahankan dan terus meningkat pada hari ke
21.

11
SDN 1 SEKOTONG SDN 3 CENDIMANIK SDN 1 CENDIMANIK
PERTANYAAN
H1 H21 H1 H21 H1 H21

Seberapa Sering 5. 2 x atau 5. 2 x atau 5. 2 x atau 5. 2 x atau 5. 2 x atau 5. 2 x atau


Anda menyikat gigi lebih (89) lebih (107) lebih (95) lebih (110) lebih (47) lebih (58)

Diwaktu kapankah 3. pagi dan 5. 2 x atau 3. pagi dan 5. 2 x atau 3. pagi dan 5. 2 x atau
Anda menyikat gigi sore (61) lebih (72) sore (36) lebih(110) sore (36) lebih (59)

Waktu yang tepat 1. pagi 3. malam 3. malam 3. malam 1. pagi 1. pagi


menyikat gigi? sebelum sebelum tidur sebelum tidur sebelum sebelum sebelum
makan (49) (101) (62) tidur (110) makan (35) makan dan 3.
malam
sebelum tidur
(60)
Apakah Anda 3. tidak tahu 1. YA (94) 3. tidak tahu 1. YA (107) 3. tidak tahu 1. Ya (59)
menggunakan pasta (68) (59) (37)
gigi yang mengandung
fluoride ?
Menurut Anda 3.tidak tahu 2. 3. tidak tahu 2. 2. 2.
menyikat gigi dengan (54) menguntungk (78) Menguntung Menguntungk Menguntungk
pasta gigi berfluoride an (95) kan (111) an (39) an (60)
akan menguntungkan
atau merugikan gigi?
(Pilih Salah Satu)
Jika menurut Anda 7. bingung 3. cukup 6.Tidak tahu 3. Cukup 4.Penting (47) 4. Penting (60)
baik, menurut (33) penting(90) (45) penting (98)
pengalaman Anda,
seberapa pentingnya
penggunaan pasta
gigi berfluoride
dalam mencegah
penyakit gigi ?
(Pilih Salah Satu)

12
Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan
mulut dalam hal karies gigi permanen.Nilai DMF-T adalah angka yang
menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada seseorang atau sekelompok
orang.

DMF-T = D + M + F

DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F / Jumlah orang yg diperiksa

Kategori DMF-T menurut WHO :

- 0,0 - 1,1 = sangat rendah


- 1,2 - 2,6 = rendah
- 2,7 - 4,4 = sedang
- 4,5 – 6,5 = tinggi
- 6,6 > = sangat tinggi

Indeks d e f-t adalah jumlah rata-rata dari gigi sulung yang terkena karies (d),
gigi sulung hilang atau gigi sulung yang diindikasikan untuk dicabut (e) , dan
gigi sulung yang sudah ditambal (f). Pengukurannya adalah sebagai berikut :

Indeks d e f-t = Jumlah gigi-gigi d e f-t / jumlah orang yang diperiksa

SDN 3 Cendi SDN 1 Cendi


Indeks Rata Rata SDN 1 Sekotong
manik Manik
def-t 0,6 0,3 1,0
DMF-T 0,6 0,2 0,8
Kategori Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah

Berdasarkan hasil pemeriksaan def-t dan DMF-T , di peroleh data


Indeks Rata-Rata ke tiga sekolah berada dalam kategori sangat rendah. SDN
1 Sekotong memiliki nilai indeks rata-rata sangat rendah def-t dan DMF-T
yang nyaris sama, 0,59 dan 0,60. Siswa SDN 3 Cendi Manik nilai Indeks
rata-rata def-t 0,3 dan DMF-T 0,2 juga tergolong kategori sangat rendah.

13
Demikian pula di SDN 1 Cendi manik nilai indeks rata-rata DMF-T nya 0,8
termasuk kategori sangat rendah, walaupun nilai def-t nya telah mencapai
angka 1,0 namun masih tergolong kategori sangat rendah karena masih di
bawah 1,2.
Pemeriksaan kebersihan rongga mulut di ukur dengan menghitung
indeks Oral Hygene Index Simplifed (OHI-S), yaitu :
Index OHI-S = Indeks Debris + Indeks Kalkulus
Dengan kriteria berikut :
- Baik = nilai antara 0,0 – 1,2
- Sedang = nilai antara 1.3 – 3,0
- Buruk = nilai antara 3,1 – 6,0

KRITERIA SDN 3 CENDI SDN 1 CENDI


SDN 1 SEKOTONG
OHI S MANIK MANIK
H-1 H-21 H-1 H-21 H-1 H-21
BAIK 75 97 73 98 27 54
SEDANG 29 9 13 13 14 7
BURUK 7 5 16 1 21 1

Jumlah siswa di SDN 1 Sekotong yang memiliki kriteria Indeks OHI S


baik meningkat dari hari ke 1 yang berjumlah 75 pada hari ke 21 menjadi 97 siswa
sedangkan siswa yang Indeks OHI S nya buruk mengalami penurunan dari 7
menjadi 5 siswa. Siswa yang Indeks OHI S sedang menurun dari 29 menjadi 9
siswa

SDN 1 SEKOTONG
buruk,
H1 7 H 21 BURUK
5
SEDANG
sedang 9
, 29
baik,
75 BAIK
97

14
Kriteria Indeks OHI S siswa yang baik , sedang dan buruk di SDN 1 Cendi
manik mengalami perubahan yang signifikan. Jumlah siswa dengan kriteria
Indeks OHI S baik meningkat dari 27 menjadi 54 siswa, jumlah siswa yang indeks
OHI S sedang menurun dari 14 menjadi 7 , dan siswa yang indeks OHI S nya
buruk turun dari 21 menjadi 1 siswa.

SDN 1 CENDIMANIK

BURUK, 1
H1 H 21 SEDANG,
7
BURUK,
21 BAIK, 27

BAIK, 54
SEDANG
, 14

Jumlah siswa di SDN 3 Cendi manik yang memiliki kriteria Indeks OHI
S baik meningkat dari hari ke 1 yang berjumlah 73 pada hari ke 21 menjadi 98
siswa sedangkan siswa yang Indeks OHI S nya buruk mengalami penurunan dari
16 menjadi 1 siswa. Siswa yang Indeks OHI S nya Sedang masih samasampai
dengan hari ke 21 siswa yaitu 13 siswa.

SDN 3 CENDIMANIK

BURUK,
H1 BURUK,
H 21 1
16
SEDANG
, 13
SEDANG,
13

BAIK,73 BAIK, 98

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil SIGIBER ALADDIN di SDN 1 Sekotong, SDN 3
Cendi manik dan SDN 1 Cendi manik dapat di tarik kesimpulan antara lain
sebagai berikut :
1. Hasil wawancara Quisioner di semua SDN terdapat perubahan perilaku
yang signifikan pada hari ke 21 di mana jumlah siswa yang menyikat gigi
di waktu yang tepat yaitu pada pagi dan malam hari meningkat
dibandingkan pada hari ke 1. Demikian pula pemahaman siswa akan
penting dan menguntungkannya pasta gigi yg mengandung fluoride
mengalami peningkatan yang signifikan pada hari ke 21.
2. Hasil pemeriksaan def-t dan DMF-T di peroleh data Indeks Rata-Rata ke
tiga sekolah dasar berada dalam kategori sangat rendah.
3. Hasil pemeriksaan OHI S setiap sekolah mengalami perubahan yang
signifikan di antaranya peningkatan nilai indeks kriteria yang Baik pada
hari ke 21 dan mengalami penurunan kriteria indeks OHI S yang Sedang
dan Buruk pada hari ke 21 dibandingkan dengan hari ke 1.

B. Saran
1. Diharapkan kegiatan UKGS Inovasi SIGIBER ALADDIN dapat berjalan
lebih optimal berkat kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Diharapkan kegiatan menyikat gigi bersama orang tua dan anak selama
21 hari pada pagi dan malam dapat menjadi kegiatan rutin dan masuk
dalam agenda rutin UKGS Inovasi di wilayah kerja puskesmas
3. Mengembangkan daya kreatifitas guna menciptakan kegiatan inovasi
yang baru dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

16
BAB 1V
PENUTUP

UKGS Inovasi SIGIBER ALADDIN (Sikat Gigi Bersama Alamiah Di usia


Dini) di UPT BLUD Puskesmas Sekotong adalah Program menyikat gigi bersama
Anak dan Orang tua selama 21 hari pada waktu Pagi dan malam, yang
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap jumlah kunjungan poli gigi
Puskesmas, khususnya kunjungan anak usia SD serta mampu meningkatkan status
kesehatan gigi dan mulut anak SD. Keberhasilan program ini adalah dalam rangka
mewujudkan indikator ke 5 dari tujuan Gerakan masyarakat hidup Sehat
(GERMAS) yang dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun
lintas sektoral, terarah dan berkesinambungan dalam menghadapi implementasi
program Indonesia Sehat melalui metode Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk
mencapai Indonesia Sehat Bebas Karies pada tahun 2030.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Usaha Kesehatan Gigi sekolah (UKGS), Jakarta, Kementerian


Kesehatan RI, 2012.

www.depkes.go.id/resources/download/generalhasil%20Riskesdas%2013.pdf

Kementerian Kesehatan RI, 2018, Buku Saku Program Germas (gerakan


masyarakat hidup sehat).

www.academia.edu/kajian_Riskesdas_2007_dan_2013_Kesehatan_Gigi_Dan_Mu
lut

Prevalensi Karies dan Indeks d e f Pada Murid Murid Kelas 1, II dan III di SD
yang Berada di Sekitar Klinik Kerja Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
UNPAD, Irna Sufiawati, dkk, Sekeloa Selatan, Bandung

http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-
dengan-pendekatan-keluarga.html

http://www.depkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-indonesia-
sehat.html

18
LAMPIRAN

Lampiran 1

QUESIONER KEGIATAN MENYIKAT GIGI BERSAMA AYAH DAN


ANAK SELAMA 21 HARI DI WAKTU PAGI DAN MALAM

Tanggal pemeriksaan : / / 2019

SD :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

I. Sebelum Program ( hari ke 1 )


A. PERILAKU
1. Seberapa sering kamu menyikat gigi ?
a. Tidak pernah
b. Satu kali sehari
c. Dua kali atau lebih dalam sehari
d. Seminggu sekali
e. Beberapa kali seminggu
2. Di waktu apakah kamu menyikat gigi ?
a. Pagi saja
b. Sore saja
c. Pagi dan sore
d. Sehari sekali
e. Dua kali sehari atau lebih
3. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi ?
a. Pagi sebelum makan
b. Pagi sesudah makan
c. Malam sebelum tidur
d. Mandi sore

19
B. DMF-T dan def-t

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27
47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Total def-t dan DMF-T

Total d = Total D =
Total m = Total M =
Total f = Total F =
dmft = DMFT =

C. OHI-S
DI
6B 1L 6B

6L 1L 6L

20
CI

6B 1L 6B

6L 1L 6L

Nilai : DI=……… CI =………. OHI-S =……….

II. Setelah Program ( Hari ke 21 )


A. PERILAKU
1. Seberapa sering kamu menyikat gigi ?
a. Tidak pernah
b. Satu kali sehari
c. Dua kali atau lebih dalam sehari
d. Seminggu sekali
e. Beberapa kali seminggu

2. Di waktu apakah kamu menyikat gigi ?


a. Pagi saja
b. Sore saja
c. Pagi dan sore
d. Sehari sekali
e. Dua kali atau lebih

3. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi ?


a. Pagi sebelum makan
b. Pagi sesudah makan
c. Malamsebelum tidur
d. Mandi sore

21
B. OHI-S
DI
6B 1L 6B

6L 1L 6L

CI

6B 1L 6B

6L 1L 6L

Nilai : DI =……… CI =………. OHI-S =……….

Definisi Operasional

OHI-S

Pemeriksaan intra oral adanya food debris (sisa makanan ) dan kalkulus
( karang gigi ) pada gigi : Sonde half moon yang digeserkan dari distal
ke mesial pada permukaan bukal/ labial dan lingual dan menggunakan
cahaya daylight

Skor DI :

0= tidak ada debris

1= ada debris pada 1/3 permukaan servikal gigi

2= ada debris pada 2/3 permukaan servikal gigi

3= ada debris pada 1/3 permukaan incical gigi

Skor CI :

22
0= tidak ada kalkulus

1= ada supragingival kalkulus pada 1/3 permukaan gigi

2= ada supragingival kalkulus dan/ atau bentuk bintik-bintik


subgingival kalkulus di servikal gigi atau sulkusgingiva

3= ada supragingival kalkulus pada lebih dari 2/3 permukaan gigi dan
/atau subgingival kalkulus yang sudah mengelilingi leher gigi di
servikal gigi atau sulkus gingiva

Skor DI/CImerupakan jumlah skor masing-masing gigi dibagi jumlah


yang diperiksa

Skor OHI-S = skor DI+ CI

DMF-T dan def-t

D (decay) , d :
- Tampak karies yang jelas
- Ada lesi dengan dasar lunak atau kerusakan dinding email pada
bagian interproksimal, ujung sonde harus benar-benar masuk ke
dalam lesi
- Sekunder karies
- Adanya tambalan sementara

Me (Missing extracted ) : Gigi yang sudah dicabut karena karies

Mi ( Missing indicated ) : Gigi yang harus dicabut karena karies

e ( Extracted ) : Gigi yang goyang merupakan indikasi untuk


pencabutan, karena tidak dapat dilakukan restorasi lagi

F ( Filling )f : Tambalan

X ( Excluded teeth ) :\Gigi yang direstorasi bukan karena karies

23
Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN
UPT BLUD PUSKESMAS SEKOTONG
Jalan raya sekotong, email : puskesmassekotong@gmail.com, Hp. 087864366770

Nama :
Umur :
SD :

1 2 3
P M P M P M
4 5 6
P M P M P M
7 8 9
P M P M P M
10 11 12
P M P M P M
13 14 15
P M P M P M
16 17 18
P M P M P M
19 20 21
P M P M P M

orang tua guru kader


1 2 3 1 2 3 1 2 3

4 5 6 4 5 6 4 5 6

7 8 9 7 8 9 7 8 9

10 11 12 10 11 12 10 11 12

13 14 15 13 14 15 13 14 15

16 17 18 16 17 18 16 17 18

19 20 21 19 20 21 19 20 21

24
Lampiran 3

IKRAR JANJI SISWA MENYIKAT GIGI

AKU BERJANJI
UNTUK MENYIKAT GIGI
PAGI DAN MALAM HARI SEBELUM TIDUR

AKU BERJANJI
UNTUK MENGAJAK ORANG TUAKU MENYIKAT GIGI
PAGI DAN MALAM HARI SEBELUM TIDUR

HAFALKAN !
KATAKAN !
LAKUKAN !

25
Lampiran 4.

Penyuluhan

26
Pemeriksaan

27
Sikat gigi bersama

Ikrar janji menyikat gigi

28
Pertemuan kader kesehatan gigi

29

Anda mungkin juga menyukai