Makalah Sigiber Aladdin
Makalah Sigiber Aladdin
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Jenis Layanan Mutu layanan Penerima Pernyataan Standar
Dasar Dasar Layanan
Dasar
Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada Usia
Kesehatan pada skrining Usia Pendidikan dasar
usia pendidikan kesehatan usia Pendidikan mendapatkan skrining
Dasar pendidikan dasar Dasar kesehatan sesuai standar
Indikator Global Goals for Oral Helath 2020 antara lain adalah
2
gigi setiap hari di Lombok Barat hanya 5,5% yang berperilaku benar saat
menggosok gigi.
Jumlah kunjungan rawat jalan pasien poli gigi di UPT BLUD
Puskesmas Sekotong selama tahun 2018 ini adalah sebesar 1638 orang
dengan komposisi jumlah pasien terbanyak adalah pada kelompok umur 15-
44 tahun, yang berjumlah 809 orang (49,38%). Jenis penyakit gigi dan mulut
terbanyak adalah penyakit pulpa dan jaringan periapikal. Penyakit ini
merupakan hasil proses kronis dari penyakit karies/ lubang gigi. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat untuk mendapat
perawatan terhadap suatu bentuk awal dari penyakit gigi masih sangat rendah.
UPT BLUD Puskesmas Sekotong telah mengupayakan program
promotif dan preventif melalui kegiatan ekternal / di luar gedung salah
satunya yaitu UKGS melalui penjaringan rutin anak sekolah , penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar serta
sikat gigi bersama.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya dibutuhkan UKGS yang bersifat
inovasi agar dapat menunjukkan hasil yang lebih baik dan perubahan yang
signifikan sehingga mampu memotong mata rantai karies melalui
perlindungan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut khususnya anak usia
sekolah.
Terdapat 12 indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI ) Eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota kelurga tidak ada yang merokok
3
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Salah satu indikator yang berkaitan dengan UKGS Inovasi ini adalah
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional karena
diharapkan biaya yang biasanya dipakai untuk perawatan gigi dan mulut
keluarga dapat di alihkan untuk membayar iuran anggota JKN.
SIGIBER ALADDIN adalah Sikat Gigi Bersama Alamiah Di usia Dini
merupakan kegiatan menyikat gigi bersama Orang tua dan Anak Selama 21
hari di waktu Pagi dan Malam adalah salah satu kegiatan UKGS inovasi yang
diharapkan dapat merubah cara dan kebiasaan menyikat gigi dalam keluarga.
Alamiah artinya berlangsung alami karena dilaksanakan bersama oleh anak
dan orang tua di rumah tanpa ada paksaan sedangkan di Usia Dini maksudnya
adalah usia awal yang paling efektif untuk mengubah perilaku dan kebiasaan
baik. Orang tua merupakan figur panutan yang pertama dan teladan utama
bagi anak dalam sebuah keluarga, sehingga diharapkan kegiatan menyikat
gigi dapat menjadi rutinitas harian yang mendidik dan menyenangkan bagi
satu sama lain.
Program ini dilaksanakan selama 21 hari karena menurut penelitian 21
hari merupakan waktu minimal untuk membentuk suatu perilaku menjadi
suatu kebiasaan dan rutinitas harian yang bisa dilakukan tanpa diminta,
diintruksikan apalagi dipaksakan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat secara optimal dengan upaya
promotif dan preventif dalam menghadapi implementasi Program
Indonesia Sehat melalui metode Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sehingga
diharapkan tercapainya Indonesia Sehat Bebas Karies pada tahun 2030.
4
2. Mewujudkan Gerakan masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui
kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam upaya pemeliharaan
dan pencegahan penyakit gigi dan mulut.
3. Mengubah paradigma masyarakat untuk datang ke Puskesmas bukan
hanya untuk berobat pada saat sakit gigi ( kuratif ) tapi juga untuk
pencegahan (preventif).
4. Mengoptimalkan strategi promotif dan preventif kesehatan gigi dan
mulut dengan metode Pendekatan Keluarga melalui program UKGS
Inovasi yaitu SIGIBER ALADDIN berupa program Sikat Gigi Bersama
Orang tua dan Anak Selama 21 Hari di waktu Pagi dan Malam
5
BAB II
ISI
A. Data Permasalahan.
Terdapat beberapa masalah yang menjadi tantangan bagi tenaga
kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Sekotong
antara lain :
1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeliharaan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut pada usia sedini
mungkin
2. Kurangnya kerjasama dan peran serta lintas program dan lintas sektor
dalam upaya promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut
3. Fokus utama pelayanan primer kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah
dan bagi masyarakat di Puskesmas masih pada upaya kuratif dan
rehabilitatif belum sepenuhnya ke arah upaya promotif dan preventif’
4. Berdasarkan data UKGS dan data kunjungan pasien poli gigi
menunjukkan bahwa pasien anak sekolah terbanyak berasal dari sekolah
dasar di desa Cendi manik dan Sekotong tengah, yang diantaranya adalah
SD 1 Sekotong , SD 1 Cendi Manik dan SD 3 Cendi Manik.
Dari berbagai masalah yang dikemukakan, dapat dirumuskan satu
masalah utama yaitu kurang optimalnya upaya promotif dan preventif utuk
memutus mata rantai karies melalui program–program inovasi untuk
memelihara dan melindungi kesehatan gigi dan mulut pada generasi muda
seawal mungkin.
B. Karya Inovasi
Karya inovasi yang dilaksanakan yaitu SIGIBER ALADDIN artinya
Sikat Gigi Bersama Alamiah Di usia Dini artinya kegiatan menyikat gigi
bersama Orang tua dan Anak diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik yang
6
berlangsung secara Alamiah tanpa adanya paksaan melainkan memperkuat
ikatan kekeluargaan antar anggota keluarga. Sedangkan Di usia Dini
maksudnya karena usia pendidikan dasar adalah usia yang paling tepat dan
efektif dalam membentuk kebiasaan dan perilaku yang baik agar dapat terus
berlanjut hingga menjadi karakter mereka saat dewasa. Kegiatan ini
berlangsung selama 21 hari yang dibagi menjadi 2 hari kegiatan pemeriksaan
yaitu hari ke 1 dan hari ke 21. Pada hari pertama diselenggarakan
penyuluhan, SIGIBER, pengisian quisioner dan pemeriksaan DMF-T serta
OHI S serta pengucapan ikrar janji menyikat gigi bersama orang tua di rumah
pada waktu pagi dan malam hari selama 21 hari. Pada hari ke 21 akan
diselenggarakan penyuluhan, pengisian quisioiner dan pemeriksaan OHI S.
Program UKGS Inovasi ini berupa kegiatan menyikat gigi bersama
orang tua dan anak karena karakter orang tua adalah role model karakter yang
menjadi panutan seorang anak. Terlebih anak yang berada dalam taraf
tumbuh kembang, orang tua seharusnya mampu menjadi sentral teladan/ role
model dibandingkan lingkungan sekitarnya. Ayah dan ibu adalah sebagai
motivator keluarga. Peran motivator tidak selalu dengan memberikan nasehat
yang baik saja, namun dengan perbuatan dan tingkah laku pun kiranya dapat
memberikan motivasi positif bagi anak.
Berkaitan dengan perilaku yang di lakukan selama 21 hari mampu
mengubah perilaku tersebut menjadi kebiasan baik sebenarnya awalnya
adalah mitos.Mitos tersebut sumbernya adalah dari buku Maxwell maltz,
seorang Dokter ahli bedah plastik.Pada tahun 1960 Maxwell mengamati
pasien-pasien yang diamputasi.Ternyata tubuh mereka memerlukan waktu
rata-rata 21 hari untuk beradaptasi terhadap kehilangan anggota tubuhnya.
Berdasarkan pengamatan tersebut, Maxwell mengambil kesimpulan pendek
bahwa manusia memerlukan waktu sekitar 3 minggu untuk mengadaptasikan
diri terhadap perubahan-perubahan di dalam hidupnya.
Kemudian penelitian terbaru dari Phillippa lally dari University College
London yang dipublikasikan dalam Europian Journal of Social Psychology.
Ternyata waktu yang diperlukan untuk menciptakan kebiasaan itu bervariasi
7
tergantung tingkat kesulitan perilaku yang diinginkan, kurang lebih antara 21
sampai dengan 66 hari (sekitar 2 bulan) waktu yang ditetapkan menjadi batas
universal
Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2019 di mana
pelaksanaannya akan dibagi menjadi dua hari sesi pertemuan, antara lain
Hari 1 :
Hari 21 :
1. Pengisian Quesioner
2. Pemeriksaan OHI-S
8
SIGIBER
UKGS INOVASI ALADDIN
HAR1- 1 HARI- 21
INTERVENSI PIS-PK (20 maret) MONEV (10 april)
drg
ORANG
GERMAS GURU
TUA
KADER
Rencana dan Sumber biaya kegiatan UKGS Inovasi ini berasal dari
9
Metode Yang digunakan
Metode UKGS Inovasi yang dapat dijalankan masih terbatas pada
paket minimal UKS yaitu UKGS tahap I yang meliputi :
Instrumen
1. Flipchart sikat gigi pagi dan malam hari
2. Leaflet untuk orang tua murid
3. Model / Pantom Gigi dan sikat gigi
4. Ikrar janji menyikat gigi selama 21 hari
5. Kalender 21 hari Sikat gigi pagi dan malam
6. Formulir quisioner dan Status pemeriksaan kesehatan gigi siswa
7. Alat diagnostik standar
Lokasi Kegiatan
Dilksanakan di Sekolah Dasar yang berada di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Sekotong antara lain
1. SD Negeri 3 Cendi manik
2. SD Negeri 1 Cendi manik
3. SD Negeri 1 Sekotong
10
BAB III
HASIL
11
SDN 1 SEKOTONG SDN 3 CENDIMANIK SDN 1 CENDIMANIK
PERTANYAAN
H1 H21 H1 H21 H1 H21
Diwaktu kapankah 3. pagi dan 5. 2 x atau 3. pagi dan 5. 2 x atau 3. pagi dan 5. 2 x atau
Anda menyikat gigi sore (61) lebih (72) sore (36) lebih(110) sore (36) lebih (59)
12
Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan
mulut dalam hal karies gigi permanen.Nilai DMF-T adalah angka yang
menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada seseorang atau sekelompok
orang.
DMF-T = D + M + F
Indeks d e f-t adalah jumlah rata-rata dari gigi sulung yang terkena karies (d),
gigi sulung hilang atau gigi sulung yang diindikasikan untuk dicabut (e) , dan
gigi sulung yang sudah ditambal (f). Pengukurannya adalah sebagai berikut :
13
Demikian pula di SDN 1 Cendi manik nilai indeks rata-rata DMF-T nya 0,8
termasuk kategori sangat rendah, walaupun nilai def-t nya telah mencapai
angka 1,0 namun masih tergolong kategori sangat rendah karena masih di
bawah 1,2.
Pemeriksaan kebersihan rongga mulut di ukur dengan menghitung
indeks Oral Hygene Index Simplifed (OHI-S), yaitu :
Index OHI-S = Indeks Debris + Indeks Kalkulus
Dengan kriteria berikut :
- Baik = nilai antara 0,0 – 1,2
- Sedang = nilai antara 1.3 – 3,0
- Buruk = nilai antara 3,1 – 6,0
SDN 1 SEKOTONG
buruk,
H1 7 H 21 BURUK
5
SEDANG
sedang 9
, 29
baik,
75 BAIK
97
14
Kriteria Indeks OHI S siswa yang baik , sedang dan buruk di SDN 1 Cendi
manik mengalami perubahan yang signifikan. Jumlah siswa dengan kriteria
Indeks OHI S baik meningkat dari 27 menjadi 54 siswa, jumlah siswa yang indeks
OHI S sedang menurun dari 14 menjadi 7 , dan siswa yang indeks OHI S nya
buruk turun dari 21 menjadi 1 siswa.
SDN 1 CENDIMANIK
BURUK, 1
H1 H 21 SEDANG,
7
BURUK,
21 BAIK, 27
BAIK, 54
SEDANG
, 14
Jumlah siswa di SDN 3 Cendi manik yang memiliki kriteria Indeks OHI
S baik meningkat dari hari ke 1 yang berjumlah 73 pada hari ke 21 menjadi 98
siswa sedangkan siswa yang Indeks OHI S nya buruk mengalami penurunan dari
16 menjadi 1 siswa. Siswa yang Indeks OHI S nya Sedang masih samasampai
dengan hari ke 21 siswa yaitu 13 siswa.
SDN 3 CENDIMANIK
BURUK,
H1 BURUK,
H 21 1
16
SEDANG
, 13
SEDANG,
13
BAIK,73 BAIK, 98
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil SIGIBER ALADDIN di SDN 1 Sekotong, SDN 3
Cendi manik dan SDN 1 Cendi manik dapat di tarik kesimpulan antara lain
sebagai berikut :
1. Hasil wawancara Quisioner di semua SDN terdapat perubahan perilaku
yang signifikan pada hari ke 21 di mana jumlah siswa yang menyikat gigi
di waktu yang tepat yaitu pada pagi dan malam hari meningkat
dibandingkan pada hari ke 1. Demikian pula pemahaman siswa akan
penting dan menguntungkannya pasta gigi yg mengandung fluoride
mengalami peningkatan yang signifikan pada hari ke 21.
2. Hasil pemeriksaan def-t dan DMF-T di peroleh data Indeks Rata-Rata ke
tiga sekolah dasar berada dalam kategori sangat rendah.
3. Hasil pemeriksaan OHI S setiap sekolah mengalami perubahan yang
signifikan di antaranya peningkatan nilai indeks kriteria yang Baik pada
hari ke 21 dan mengalami penurunan kriteria indeks OHI S yang Sedang
dan Buruk pada hari ke 21 dibandingkan dengan hari ke 1.
B. Saran
1. Diharapkan kegiatan UKGS Inovasi SIGIBER ALADDIN dapat berjalan
lebih optimal berkat kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Diharapkan kegiatan menyikat gigi bersama orang tua dan anak selama
21 hari pada pagi dan malam dapat menjadi kegiatan rutin dan masuk
dalam agenda rutin UKGS Inovasi di wilayah kerja puskesmas
3. Mengembangkan daya kreatifitas guna menciptakan kegiatan inovasi
yang baru dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
16
BAB 1V
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
www.depkes.go.id/resources/download/generalhasil%20Riskesdas%2013.pdf
www.academia.edu/kajian_Riskesdas_2007_dan_2013_Kesehatan_Gigi_Dan_Mu
lut
Prevalensi Karies dan Indeks d e f Pada Murid Murid Kelas 1, II dan III di SD
yang Berada di Sekitar Klinik Kerja Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
UNPAD, Irna Sufiawati, dkk, Sekeloa Selatan, Bandung
http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-
dengan-pendekatan-keluarga.html
http://www.depkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-indonesia-
sehat.html
18
LAMPIRAN
Lampiran 1
SD :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
19
B. DMF-T dan def-t
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27
47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Total d = Total D =
Total m = Total M =
Total f = Total F =
dmft = DMFT =
C. OHI-S
DI
6B 1L 6B
6L 1L 6L
20
CI
6B 1L 6B
6L 1L 6L
21
B. OHI-S
DI
6B 1L 6B
6L 1L 6L
CI
6B 1L 6B
6L 1L 6L
Definisi Operasional
OHI-S
Pemeriksaan intra oral adanya food debris (sisa makanan ) dan kalkulus
( karang gigi ) pada gigi : Sonde half moon yang digeserkan dari distal
ke mesial pada permukaan bukal/ labial dan lingual dan menggunakan
cahaya daylight
Skor DI :
Skor CI :
22
0= tidak ada kalkulus
3= ada supragingival kalkulus pada lebih dari 2/3 permukaan gigi dan
/atau subgingival kalkulus yang sudah mengelilingi leher gigi di
servikal gigi atau sulkus gingiva
D (decay) , d :
- Tampak karies yang jelas
- Ada lesi dengan dasar lunak atau kerusakan dinding email pada
bagian interproksimal, ujung sonde harus benar-benar masuk ke
dalam lesi
- Sekunder karies
- Adanya tambalan sementara
F ( Filling )f : Tambalan
23
Lampiran 2
Nama :
Umur :
SD :
1 2 3
P M P M P M
4 5 6
P M P M P M
7 8 9
P M P M P M
10 11 12
P M P M P M
13 14 15
P M P M P M
16 17 18
P M P M P M
19 20 21
P M P M P M
4 5 6 4 5 6 4 5 6
7 8 9 7 8 9 7 8 9
10 11 12 10 11 12 10 11 12
13 14 15 13 14 15 13 14 15
16 17 18 16 17 18 16 17 18
19 20 21 19 20 21 19 20 21
24
Lampiran 3
AKU BERJANJI
UNTUK MENYIKAT GIGI
PAGI DAN MALAM HARI SEBELUM TIDUR
AKU BERJANJI
UNTUK MENGAJAK ORANG TUAKU MENYIKAT GIGI
PAGI DAN MALAM HARI SEBELUM TIDUR
HAFALKAN !
KATAKAN !
LAKUKAN !
25
Lampiran 4.
Penyuluhan
26
Pemeriksaan
27
Sikat gigi bersama
28
Pertemuan kader kesehatan gigi
29