Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UJIAN PRAKTEK

MANAGEMENT AIRWAY

Pande Made Dwi Suryana

P07120117086

KEMENTRIAN KESEATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

D III KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN 2018/2019
MANAGEMENT AIRWAY

I. Pengertian
Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas dengan tetap
memperhatikan kontrol servikal

II. Tujuan
Membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru
secara normal sehingga menjamin kecukupan oksigenase tubuh

III. Teknik Managemen Airway


A. Manual Management Airway
1. Head Til Chin Lift

Teknik head til chin lift merupakan teknik


mempertahankan jalan nafas dengan cara
menekan dahi dan mendorongdagu ke atas
seolah-olah memposisikan pasien seperti
mendongak ke atas . dan membuka mulut
dengan menarik dagu dengan tangan
penolong untuk mempertahankan jalan
nafas. Teknik ini tidak di lakukan pada
pasien yang megalami trauma servikal.
2. Jaw trush
Teknik jaw trush dilakukan pada pasien yang mengalami trama
servikal dan otak. Teknik ini dilakukan dengan cara mengangkat
sudut rahang bawah dengan kedua tangan penolong sampai posisi
pasien mendongak ke atas kemudian ibu jari penolong menarik
dagu pasien sampai mulut terbuka untukmembuka jalan nafas.
Teknik ini dilakukan dengan hati-hati dan mencegah gerakan pada
leher.
3. Cross Finger
Cross finger dilakukan untuk memeriksa jalan nafas di daerah
mulut. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk yang disilangkan dan menekan gigi atas dan bawah.

4. Finger Swap
Teknik finger swap digunakan dengancara menyapu bagian dalam
mulut bila di temukan benda asing dilakukan dengan cara
menggunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) yang bersih atau
dibungkus dengan sarung tangan/kassa/kain untuk membersihkan
rongga mulut dengan gerakan menyapu.
Mengatasi jalan napas parsial
5. Back Blow
Teknik ini dilakukan dengan tepukan pada punggung korban,
lakukan back blow 5 kali (hentakan keras pada punggung korban di
titik silang garis antar belikat dengan tulang punggung/vertebrae)
- Pada bayi

- Pada dewasa
6. Manuver Heimlich
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan hentakan secara
mendadak pada bagian hulu hati korban untuk membebaskan
sumbatan. penolong harus berdiri di belakang korban, lingkari
pinggang korban dengan kedua lengan penolong, kemudian
kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol tangan kepalan pada
perut korban, sedikit di atas pusar dan di bawah ujung tulang
sternum. Pegang erat kepalan tangan dengan tangan lainnya. Tekan
kepalan tangan ke perut dengan hentakan yang cepat ke atas. Setiap
hentakan harus terpisah dan gerakan yang jelas.

7. Chest Thrust
- Pada bayi
Bila penderita bayi sadar, lakukan chest thrust 5 kali (tekan tulang
dada dengan jari telunjuk atau jari tengah kira-kira satu jari di
bawah garis imajinasi antara kedua putting susu pasien).
- Pada dewasa
korban harus diletakkan pada posisi terlentang dengan muka ke
atas. Penolong berlutut di sisi paha korban. Letakkan salah satu
tangan pada perut korban di garis tengah sedikit di atas pusar
dan jauh di bawah ujung tulang sternum, tangan kedua
diletakkan di atas tangan pertama. Penolong menekan ke arah
perut dengan hentakan yang cepat ke arah atas

-
B. Definitif Management Airway
1. Orofaringeal Airway
Teknik ini digunakan untuk membantu memberikan nafas bantuan
melalui mulut korban agar tidak bersentuhan langsung.
Hal yang dilakukan pertama adalah mengukur ukuran Orofarinal
Airway (OPA) / Mayo dari mulut hingga telinga korban.

Kemudian pasang mayo dengan arah lengkungan mayo menghadap


ke arah penolong

Setelah mayo masuk ke dalam mulut dan menyentuh anak lidah ,


putar mayo dan masukan sampai masuk ke faring
Jika mayo sudah terpasang beri nafas bantuan kepada korban
2. Intubasi Endo trakeal (Oro Trakea)

Intubasi endotrakeal adalah proses memasukan pipa endotrakeal


kedalam trakea korban untuk membuka jalan napas korban
menggunakan alat

a. Buka mulut korban menggunakan laringoscope


Terdiri dari: Blade (bilah) dan Handle (gagang)
Pilih ukuran blade yang sesuai dengan pasien
- Dewasa : No. 3 atau 4
- Anak : No. 2
- Bayi : No. 1
1) Pasang blade dengan handle
2) Memasang dan melepas laryngoscope selalu dengan sudut 45o
3) Cek lampu harus menyala terang
4) Memegang laryngoscope selalu dengan tangan kiri
5) Masukan bilah pilihan yang dimuali dari sisi kanan mulut denagn
tujuan memindahkan seluruh bagian lidah ke kiri
6) Lakukan penekanan ke atas dan ke depan secara pelan dan lembut
sampai plica terlihat secara langsung
b. Masukan selang ETT (endotrakeal tube)
1) Pertahankan plica terlihat secara langsung , minta bantuan
seseorang untuk mengambilkan ETT
2) Masukan ETT sampai pada trachea pasien
3) Tarik mandrain jika sudah masuk
4) Kembangkan balon dengan spuit berisi udara

c. Fiksasi ETT dengan plester agar tidak mudah lepas


d. Cek pemasangan ETT pada bagian lambung dan paru untuk
memastikan pemasangan
e. Berikan udara pada pasien sebagai bantuan pernapasan

Anda mungkin juga menyukai