Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN DAN SIMULASI RUANG STUDIO

REKAMAN DALAM BANGUNAN SEMI BAWAH TANAH


( Muhammad Ali Husein, Ir. Tutug Dhanardono, M.T.)
Departement of Engineering Physics FTI ITS Surabaya
Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Phone: +6231-5947188 Fax: +6231-5923626 e-
mail : alihusein2009@gmail.com

Abstrak
Home Recording adalah rekaman kegiatan di rumah, untuk melakukan rekaman kita membutuhkan studio yang
dirancang dengan kualitas akustik yang baik agar suara yang dihasilkan menjadi bagus. Seringkali dijumpai oleh para
editor audio pemula bahwa ketika melakukan mixing lagu terekam pula suara yang berasal dari luar studio misalnya
suara motor yang mudah begitu saja masuk ketika kita sedang fokus melakukan mixing, akibatnya proses mixing harus
dilakukan dari awal lagi.
Hasil penelitian yang dijelaskan lebih detail di bagian kesimpulan menjadi acuan untuk membangun dinding bangunan
dengan nilai TL (lihat bagian kesimpulan) sehingga dapat mengurangi kebisingan yang masuk ke dalam ruang rekaman.
Sedangkan ruang studio rekaman dibangun dengan panjang 7,52 m, lebar 6,24 m, dan tinggi 4,88 m. Untuk
mendapatkan nilai RT60 0,5 s – 0,7 s (standar large recording studio, Everest) maka permukaan dinding studio rekaman
diselimuti dengan bahan akustik Plywood dengan luas 117,70 m2(tersebar merata seluruh permukaan dinding). Untuk
permukaan lantai bahan akustik yang diberikan adalah linoleum dengan luas 53,20 m2(tersebar merata). Sedangkan
langit-langit diberikan bahan akustik Softboard unpainted dengan luas 43,09 m2 dan panel Mineral Wool dengan luas
10,11 m2(tersebar merata).
Keywords: RT6; Transmission Loss; Acoustic material; ARTA; Sabin
c. Bagaimana menentukan TL dinding
1. PENDAHULUAN untuk mencegah noise yang dihasilkan
1. 1 Latar Belakang lalu lintas jalan raya.
Dalam ilmu perancangan bangunan tidak hanya d. Bagaimana mendesain Ruangan agar
memerlukan ilmu estetika dan desain dalam perwujudan memiliki RT60 yang sesuai dengan
bentuk fisik, tetapi juga memerlukan penerapan ilmu kriteria ruang rekaman.
akustik dan fisika bangunan guna kenyamanan
pemakaian ruang. Jadi, setiap bangunan yang akan
dibangun harus memperhatikan dua parameter penting,
yaitu: Parameter Arsitektur dan Parameter Akustik 1. 3 Batasan Masalah
Ruang. Pada ruang yang diharapkan dapat memiliki Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang
kualitas akustik yang baik memerlukan perancangan ada pada penelitian ini, penulis membuat batasan
akustik ruang yang harus disesuaikan dengan fungsi serta masalah sebagai berikut:
kegunaan dari ruang tersebut. 1. Studio Rekaman beroperasi pada jam 6 sore
Parameter arsitektur, secara sederhana terdiri atas sampai jam 10 malam
dimensi dan material yang akan digunakan untuk 2. Perhitungan Parameter Akustik dilakukan
perancangan bentuk fisik bangunan. Sedangkan dari segi untuk frekuensi 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz,
parameter akustik ruang dapat dilakukan analisa dan 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz
perancangan nilai-nilai parameter objektif (RT, Clarity, 3. Penentuan nilai NC noise menggunakan
Early Decay Time, Definition, Centre Time, Noise software ARTA
Criteria, dll) dari akustik ruang dalam satu bangunan. 4. Penggunaan Mathcad untuk mencari TL
Perancangan akustik ruang ditujukan untuk dapat dinding
mencapai kejelasan rekaman yang baik.
Lokasi Studio yang berada di pinggir jalan raya
sangatlah memungkinkan untuk terpengaruh dengan
kebisingan yang berasal dari lalu lintas kendaraan. Oleh
karena itu, sangatlah penting sekali mengetahui tingkat
kebisingan yang diakibatkan lalu lintas jalan raya ini.

1.2 Permasalahan 1. 4 Tujuan


Permasalahan dalam penelitian tugas akhir ini adalah: Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk
a. Bagaimana memodelkan sistem disain mencegah noise yang berasal dari luar masuk ke
b. Bagaimana mengenali pengaruh noise ruangan dan meningkatkan kualitas akustik di dalam
yang dihasilkan lalu lintas kendaraan di studio rekaman.
jalan raya terhadap ruang rekaman yang
akan dibangun.
1. 5 Metodologi Penelitian akan datang dengan topik yang sama ataupun jika
Metodologi yang dikerjakan penulis dalam dijadikan acuan oleh beberapa praktisi.
melaksanakan penelitian tugas akhir ini tersusun sebagai
berikut: 1. 7 Relevansi
• Studi Literatur. Dalam hal ini melakukan studi Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat
tentang pengendalian bising lalu lintas, dan bermanfaat bagi perkembangan penerapan ilmu
bagaimana melakukan perancangan ruangan akustik, serta dapat mempermudah penyampaian ilmu
sehingga memiliki RT60 sesuai yang disarankan akustik bangunan. Mempermudah dalam hal ini
untuk studio rekaman. dengan bantuan suatu alat bantu (software) yang
• Merancang sistem desain ruang rekaman dan diintegrasikan dengan sebuah metode sebagai
melakukan simulasi hasil perancangan sistem pengolah data.
identifikasi.
• Melakukan pengambilan data perekaman sinyal 2. TEORI PENUNJANG
suara dengan SLM dan Software ARTA. 2.1 Bunyi
• Merangkum dan menyusun seluruh hasil yang Bunyi bisa didefinisikan sebagai gelombang
diperoleh dalam sebuah laporan dan dalam bentuk yang bergerak di udara atau media elastis (stimulus)
buku. atau sesuatu yang merangsang mekanisme
pendengaran kemudian
1. 6 Sistematika Laporan menghasilkan
Sistematika laporan Tugas Akhir ini disusun persepsi suara. Ada
untuk memudahkan dalam memahami. Susunan laporan berbagai macam suara
Tugas Akhir ini secara umum adalah sebagai berikut: yang dapat kita dengar di
BAB I PENDAHULUAN sekitar kita seperti musik,
Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian ini suara percakapan, noise,
dilakukan. Dengan beberapa permasalahan yang timbul dan
dan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan lain-lain.
permasalahan tersebut. Serta mengutarakan tujuan yang
ingin dicapai dalam menyelesaikan penelitian dalam Panjang Gelombang dan Frekuensi
Tugas Akhir ini. BAB II TEORI PENUNJANG
Panjang gelombang merupakan jarak antara 2
Pada bab ini dipaparkan mengenai teori penunjang
puncak gelombang yang terdekat, sedangkan frekuensi
yang digunakan dan menunjang pengerjaan yang
adalah jumlah siklus gelombang per detik. Frekuensi
dilakukan dalam penelitian ini. Beberapa
dan panjang gelombang saling berhubungan yang
diantaranya diberikannya pemahaman dasar tentang
dirumuskan sebagi berikut:
noise, alat yang digunakan untuk merekam sinyal
suara (Software ARTA ). Serta tentang beberapa 𝑐𝑐
metode yang digunakan untuk menyelesaikan 𝑓𝑓 =
permasalahan dan mencapai tujuan yang diutarakan 𝜆𝜆
pada bab I.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Level dan Desibel
Bab ini berisi tentang langkah yang dilakukan untuk Dalam perkembangannya, ditemukan bahwa
mengerjakan penelitian ini. Juga berisi tentang respon telinga manusia terhadap suara lebih
metode langkah yang digunakan untuk bergantung kepada rasio intensitas dua suara yang
menyelesaikan permasalahan yang akan timbul dan berbeda dari pada perbedaan dalam intensitas. Dengan
untuk mencapai tujuan dari pengerjaan Tugas Akhir alasan ini, skala logaritma atau bisa disebut skala level
ini. ditetapkan.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Reverberation Time


Bab ini memaparkan tentang sistem identifikasi yang Mematikan sumber suara ketika kondisi
telah dirancang dan implementasinya dalam Tugas stasioner tercapai, yaitu dengan mengatur 𝑝𝑝2 (𝑡𝑡) =
Akhir ini. Serta berisi tentang rangkuman hasil yang 𝑝𝑝∞2 pada waktu t = 0, dan W = 0 untuk t > 0,
telah diperoleh melalui sistem identifikasi yang telah didapatkan rumus sebagai berikut
dirancang dengan digunakannya beberapa metode 𝐴𝐴𝑐𝑐0
yang telah diutarakan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 𝑝𝑝
Dituliskan pada bab ini beberapa kesimpulan yang Reverberation time T ditentukan oleh waktu yang telah
dapat diambil yang berkaitan dengan rangkuman berlalu untuk tingkat tekanan suara untuk menurun
hasil yang didapat melalui sistem identifikasi yang sebesar 60 dB, atau setara, bahwa kepadatan energi
telah dirancang. Kesimpulan diambil berdasar atas suara yang mengalami penurunan oleh faktor 10-6,
dilakukannya pengujian dan analisa. Serta saran ditulis sebagai
yang dapat dijadikan kajian pada Tugas Akhir yang
𝑝𝑝 2𝑝𝑝( 𝑇𝑇)
∞2 = 10 = Korespon frek ke ruang 31,6 21,0
15,8 diagonal
−𝐴𝐴𝑐𝑐0∙𝑇𝑇
Asumsi reverb, waktu studio, 0,3 0,5 0,7
yang mana memberi nilai T60, biasanya dilambangkan
detik
T60, sebagai Mode bandwidth (2.2/RT60) 7,3 4,4 3,1
6∙ 4𝑉𝑉 ≈ 55.26 ∙ 𝑉𝑉 Tabel 2.2 Tabel Resonansi Studio dalam Hz
𝑇𝑇60 = ln 10 2.3 L – time-weighted sound pressure level
𝐴𝐴𝑐𝑐0 𝑐𝑐0 𝐴𝐴 Ini Didefinisikan sebagai interval waktu pendek
adalah rumus T60 terkenal Sabine yang paling sering dengan integral ekxponensial rumus di bawah ini:
digunakan dalam praktek meskipun
1 𝑡 2
kesederhanaan dan asumsi tergeletak di belakang 𝑝 (𝜁 )𝑒 −(𝑡𝑡−𝜁)/𝜏 𝑑𝜁
𝜏 ∫−𝑡 ∞ 𝜁 𝜏
derivatnya. Jelas tidak dapat diterapkan untuk kamar 𝑝 𝜁 𝑒 𝑑𝜁
memiliki luas areal penyerapan sangat tinggi. Dengan 𝐿𝐿𝜏𝜏 = 20
𝜏 ⋅ log
menetapkan faktor penyerapan sebesar 1,0 untuk semua 𝑝𝑝0 dimana τ
permukaan, kita masih mendapatkan T60 yang terbatas merupakan time constant fungsi eksponensial.
padahal jelas bahwa kita tidak akan Penulis menggunakan software ARTA yang
mendapatkan gaung sama sekali. Formula lainnya telah menerapkan rumus di atas untuk mengambil data
dikembangkan dengan memperhitungkan fakta bahwa kebisingan jalan raya, yang mana data kebisingan jalan
gema bukanlah sebuah proses yang raya ini sebagai acuan penulis untuk menentukan TL
berkesinambungan tetapi melibatkan pengurangan barrier agar bisa mengurangi noise dari kendaraan di
bertahap dari energi gelombang ketika menabrak jalan raya yang sudah pasti mengganggu studio
permukaan batas. Yang pertama adalah rekaman. Data yang direkam software ARTA
rumus dilambangkan Eyring (lihat Eyring (1930)), yang selanjutnya diekspor dalam format .csv agar bisa
dapat dinyatakan sebagai dianalisa lebih lanjut menggunakan Micerosoft Excel
dan MathCad.
55.26 𝑉
=
𝑇𝑇𝐸𝐸𝐸𝐸 ∙
𝑉 2.4 Noise
𝑐𝑐0 −𝑆𝑆 ∙ ln( 1 − 𝛼𝛼 )
Menurut Mc-Graw Hill Dictionary of Scientific and
dimana 𝛼𝛼 seperti sebelumnya adalah faktor penyerapan Technical Terms (Parker, 1994), noise adalah sound
rata-rata batas-batas ruang, yaitu which is unwanted (bunyi yang tidak dikehendaki).
1 Sesungguhnya, gangguan yang ditimbulkan noise
𝛼𝛼 = 𝛼𝛼𝑖𝑖𝑆𝑆𝑖𝑖 tidak harus berupa bunyi yang keras. Bagi mereka
𝑆𝑆 yang sedang sakit gigi dan sangat membutuhkan
𝑖𝑖 istirahat, bahkan bunyi tetesan air pun dapat menjadi
Rumusnya adalah jelas benar untuk kasus benar-benar gangguan.
menyerap permukaan seperti yang kita kemudian Noise senantiasa dihubungkan dengan
mendapatkan TEY sama dengan nol. Untuk kasus α <<1, ketidaknyamanan yang diakibatkan olehnya. Belum
formula akan sama dengan Rumus Sabine. banyak orang yang menyadari bahwa munculnya noise
juga dapat mengakibatkan penurunan kesehatan.
2.2 Volume Studio Sebagai contoh, orang yang sulit beristirahat karena di
Studio yang memiliki volume kecil rawan sekali sekitar rumahnya selalu ramai dengan bunyi yang tidak
dengan resonansi ruangan sebaliknya studio yang besar dikehendaki, lambat laun dapat menurun tingkat
menghasilkan respon yang lebih halus. kesehatannya. Selanjutnya, masalah psikologi pun
dapat muncul akibat dari istirahat yang kurang
Tabel Dimensi Studio mencukupi, seperti cepat lelah dan mudah marah
(Nilson, 1991). Noise yang berasal dari bunyi yang
Rasio Studio Studio Studio keras bahkan dapat secara langsung menurunkan
Kecil Medium Besar kemampuan organ pendengaran, meskipun hal itu
Tinggi 1,00 8,00 ft 12,00 ft 16,00 ft secara bertahap.
Lebar 1,28 10,24 ft 15,36 ft 20,48 ft Noise bersifat subjektif, sehingga batasan noise
Panjan 1,54 12,32 ft g 18,48 ft 24,68 ft bagi orang yang satu bisa saja berbeda dengan batasan
noise bagi orang yang lain.
Volume 1.000 cu ft 3.400 cu ft 8.000 cu ft
Tabel 2.1 Tabel dimensi Studio
2.2 Noise Criterion
Tabel Resonansi Studio dalam Hz
Kurva NC diperkenalkan (Beranek, 1957) untuk
Studio Studio Studio
Kecil Medium Besar
mengevaluasi kebisingan dalam ruang interior seperti
Jml mode axial dibwh 300Hz 18 26 33 kantor, ruang konferensi, dan Rumah. Nilai rating NC
Mode axial terendah 45,9 30,6 22,9 ditentukan dari kurva NC terendah, yang digambar
Mode sapacing rata rata 14,1 10,4 8,4 pada spektrum band oktaf.
Metodenya terdiri atas kurva kriteria yang menjangkau
frekuensi 63 Hz sampai 8000 Hz, dan prosedur rating
tangensial. Nilai NC untuk studio rekaman adalah
1520. Berikut adalah Tabel nilai NC untuk
masingmasing frekuensi.
Noise Criterion Octave Band Center Frequency (Hz)
Sound Pressure 63 125 250 500 1000 2000 4000 8000
Levels (dB)

NC-15 47 36 29 22 17 14 12 11 3.1 Memodelkan Layout Sistem


NC-20 51 40 33 26 22 19 17 16 Layout studio rekaman yang kerjakan:
NC-25 54 44 37 31 27 24 22 21
NC-30 57 48 41 35 31 29 28 27
NC-35 60 52 45 40 36 34 33 32
NC-40 64 56 50 45 41 39 38 37
NC-45 67 60 54 49 46 44 43 42
NC-50 71 64 58 54 51 49 48 47
NC-55 74 67 62 58 56 54 53 52
NC-60 77 71 67 63 61 59 58 57
NC-65 80 75 71 68 66 64 63 62
Tabel 2.3 Nilai NC Gambar 3.1 Layout 2D Studio Rekaman

Pintu dengan jenis double door untuk meminimalkan


3. METODOLOGI PERANCANGAN kebocoran kebisingan dari ruang satu ke ruang lainnya.
Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses
mengerjakan tugas akhir ini. Beberapa software akustik
terlibat dalam simulasi desain home recording ini. Untuk
mengolah data kebisingan yang terukur dari jalan raya
digunakan software ARTA, simulasi akustik ruang
rekaman yang digunakan menentukan absorber yang
cocok untuk mendapatkan nilai RT yang diperlukan
untuk ruang dengan software Sabine 3.

Mulai

Memodelkan sistem
Gambar 3.3 Layout 3D Studio Rekaman
Menganalisa Pengaruh Noise Outdoor Ruang Rekaman, Ruang Kontrol dan Ruang Vokal.
Ketiga ruang tersebut dipisahkan dengan dinding,
ruang antara, dan pintu double door. Dengan membuat
Menentukan TL untuk dinding Ruang layout 3D maka lebih mudah mengetahui pola
penyebaran kebisingan yang mungkin terjadi pada
bangunan.
Menentukan absorber agar Ruang Rekaman Bangunan studio rekaman yang dirancang berada
memiliki nilai RT60 yang sesuai standar dekat dengan jalan raya sehingga kebisingan jalan raya
ini relatif mengganggu dan harus dikendalikan.

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Pengerjaan Tugas Akhir


detektor puncak. Akhirnya, setelah melewati rangkaian
akar kuadrat dan logaritma, tingkat tekanan suara dalam
dB akan ditampilkan di beberapa layar.
Pengukuran kebisingan dengan software ini dilakukan
dengan mengaktifkan dulu Octave SPL yang dimiliki
oleh software ARTA. Cara mengaktifkannya klik Tool –
integrating SPL meter maka akan muncul gambar seperti
di bawah.

Gambar 3.4 Layout 3D Isometrik

3.2 Pengambilan Data input Kebisingan Jalan Raya


Lokasi studio rekaman yang terletak di pinggir
jalan raya dan menghadap ke jalan raya memerlukan
perhatian khusus untuk menghidari kebisingan yang Gambar 3.6. Integrating SPL Meter dari Software
berasal dari jalan raya. ARTA
Untuk melakukan pengukuran serta melihat hasil
Kurva NC, penulis menggunakan software ARTA yang Berikut adalah contoh gambar grafik nilai kurva NC
dikalibrasi dulu sebelum digunakan sebagai virtual SPL yang ditampilan secara RealTime oleh software ARTA:
meter. Rumus Lτ yang digunakan ARTA adalah sebagai
beikut:
1 𝑡 2
𝑝 (𝜁 )𝑒 −(𝑡𝑡−𝜁)/𝜏 𝑑𝜁
𝜏 ∫−𝑡 ∞ 𝜁 𝜏
𝐿𝜏 = 20 ⋅ log 𝑝 𝜁 𝑒 𝑑𝜁 (𝑑𝑑 )
𝜏 𝑝 0
𝐿𝜏 𝑑𝑑
𝑝

Gambar 3.6 Octave SPL dari Software ARTA

3.3 Transmission Loss Dinding untuk meminimalkan


Bising
Bunyi yang datang pada suatu dinding (partisi)
akan ditransmisikan oleh dinding itu dengan energi
yang lebih kecil dari pada energi yang datang.
Gambar 3.3 Diagram Blok integrasi SPL Meter Besaran yang menunjukkan kemampuan suatu
dinding (partisi) untuk mengurangi energi bunyi yang
Gambar di atas menunjukkan blok diagram dari melaluinya disebut Transmission Loss (rugi transmisi).
integrasi SPL meter. Sinyal dari mikrofon akan input Untuk dinding homogen tak berpori, TL rata-rata
input. Indikator overload menunjukkan keadaan penguat untuk frekuensi 50-5000Hz dirumuskan sebagai
input (atau converter A/D dalam sistem digital). Sinyal berikut (Prasasto Satwiko):
dari amplifier akan difilter pembobotan frekuensi dengan 𝑇𝑇𝐿𝐿𝑝𝑝𝑒𝑒𝑟𝑟𝑓𝑓𝑟𝑟𝑒𝑒𝑝𝑝
tiga kurva bobot frekuensi yang berbeda: A, C dan Z, 𝑇𝑇𝐿𝐿𝑟𝑟𝑟𝑟𝑡𝑡𝑟𝑟 −𝑟𝑟𝑟𝑟𝑡𝑡𝑟𝑟 = 10 log 10 10 𝑑𝑑𝑑𝑑
seperti yang diberikan dalam Tabel pembobotan di
Sedangkan untuk menghitung TL pada frekuensi
lampiran dan didefinisikan dalam IEC 61672-1. Huruf Z
tertentu:
menunjukkan nol-bobot atau bobot linier. Kurva bobot
ini digunakan untuk pengukuran tingkat RMS. Untuk 𝑇𝑇𝐿𝐿𝑓𝑓 = 20 log𝑀𝑀 + 20 log𝑓𝑓 − 47 𝑑𝑑𝑑𝑑
pengukuran tingkat filter Peak hanya digunakan bobot-C. Dengan : M = massa dinding kg/m2
Pada tahap selanjutnya sinyal akan dikuadratkan. Output f = frekuensi Hz
dari sebuah squarer diterapkan untuk integrator dan
3.4 Estimasi RT60 Ruang Rekaman dan solusi Kebisingan depan Rumah malam
absorber untuk mencapai RT60 yang diinginkan
Parameter ruang yang sangat penting adalah
Reverberation time yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
energi bunyi untuk berkurang sebesar 60 dB setelah
eksitasi bunyi uji berhenti. Untuk mendapatkan nilai
RT60 software yang digunakan adalah Sabin 3.

Tabel 4.3 Data Noise Depan Rumah malam

4. PENGUJIAN DAN ANALISA PERANCANGAN


Kebisingan Ruang 1 Sore hari
4.1. Input data kebisingan

Kebisingan Ruang 2 Malam Hari

Tabel 4.1 Data Noise Ruang 1 Sore

Kebisingan Ruang 1 Malam hari Tabel 4.4 Data Noise Ruang 2 malam

4.2 Perencanaan TL bangunan studio rekaman


sehingga pada Ruangan memiliki NC-20

Tabel 4.2 Data Noise Ruang 1 Malam

Fig 4.1 Ilustrasi Ruang Rekaman


Untuk mengestimasi ruang rekaman
diasumsikan bahwa tekanan atmosfer udara adalah 1013
hPa, kelembaban udara 60%, dan temperatur ruang
20 °C. Sedangkan Tinggi ruang 16ft (4,887m), lebar
ruang 20,48ft (6,242m), panjang ruang 24,64ft (7,51m)
sehingga volume ruang rekaman adalah 8.074ft3
(228,63m3). Penulis menentukan besar panjang, lebar
dan tinggi ruang berdasarkan perbandingan 1,54 (p):
Noise ruang 1 dan Noise ruang 2 diukur pada malam 1,28 (l): 1,0 (t) nilai perbandingan ini disarankan oleh
hari Sepmeyer. RT untuk studio rekaman adalah 0,5 – 0,7
TL untuk masing masing frekuensi detik.

RT ruang rekaman yang akan dibangun dicari


dengan menggunakan Sabin 3 dengan memilih
pendekatan metode Eyring. Ruangan rekaman ini
memiliki 2 dinding yang sejajar berhadapan
masingmasing seluas 36,70m2 dan 30.50m2, lantai
dengan luas 46,90m2, dan langit-langit seluas lantai
sebesar 46,90m2.

Dari Sabin 3, didapatkan laporan sebagai berikut:


Dimana Sw adalah luas dinding yang diukur dalam hal Ruang Rekaman
ini ceiling. Umum
Massa jenis bahan dan Transmission Loss Volume Kosong 229.0 m³ Volume
dihubungkan dengan rumus: Aktual 223.6 m³
Temperatur 20 °C
Relative humidity 60 %
Tekanan Udara 1013 hPa
Sehingga Massa Jenis dalam kg/m2 (per cm tebal)

Permukaan
Floor 46.90 m²
Floor covering: linoleum 44.90 m²
Audience, wooden chairs 2 persons/m2 2.00

Bahan yang sesuai dengan langit-langit dan memiliki Ceiling 46.90 m²


massa jenis besar adalah concrete dengan M = 23 beton 37.05 m²
kg/m2 (per cm tebal). Maka dapat dicari berapa tebal Plasterboard on frame t = 9.5 c = 60 a = 40 9.85 m²
minimal untuk mempertahankan NC-20 pada ruang
rekam Wall 134.40 m²
Tembok Plester di cat 78.92 m²
Door (solid wood) 4.00 m²
Mineral wool, panel t = 100 c = 0 51.48 m²

Material
# Description Area [m²]
Tebal minimal concrete antara ruang 1 dan ruang 2
adalah 12,537 cm 1 Floor covering: linoleum 44.9
Audience, wooden chairs 2
2 persons/m2 2
4.4 Estimasi RT60 Ruang Rekaman berdasarkan 3 beton 37.05
Rumus Eyring
Plasterboard on frame t = 9.5 c =
Reverberation time adalah faktor akustik yang penting
untuk diperhatikan sebab studio harus mampu 4 60 a = 40 9.85
menangkap suara musik, vokal sesuai dengan kualitas 5 Tembok Plester di cat 78.92
suara sesungguhnya. Namun bukan berarti musik dan 6 Door (solid wood) 4
vokal tidak boleh memiliki efek ”reverb”.
Tabel 4.4 Material Bahan Akustik Ruang Rekaman
Koefisien Absorbsi

1 0.02 0.05 0.05 0.06

# 1000 2000 4000 Hz


2 0.24 0.4 0.78
3 0.01 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02
4 0.25 0.17 0.04 0.06 0.08 0.22
5 0.01 0.02 0.02 0.03 0.04 0.05
6 0.15 0.1 0.06 0.08 0.1 0.05 Gambar 4.11 Grafik RT60 Desired dan Eyring
0.98 0.96 0.87
Tabel 4.5 Koefisien absorbsi Nilai Reverberation Time yang didapatkan dari hasil
akhir estimasi menggunakan software Sabin 3.0 adalah
0.7 untuk frekuensi 125Hz; 0.5 untuk 250Hz; 0,45
untuk 500Hz; 0,49 untuk 1000Hz; 0,51 untuk 2000Hz;
dan 0,47 untuk 4000Hz. Hitungan tersebut mengacu
Absorbsi pada perumusan Eyring, penulis memakai Eyring
Freq. [Hz] Total abs. [m²] Average d karena perumusan ini merupakan penyempurnaan dari
perumusan Sabin.
125 45.77 0.2
250 61.3 0.27 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
500 67.16 0.29 Beberapa hal dapat disimpulkan berdasarkan
1000 63.11 0.28 hasil yang diperoleh melalui Pengujian dan Analisa
Perancangan yang telah dilakukan dalam penelitian ini.
2000 60.83 0.27 Untuk menjawab permasalahan dan tujuan yang telah
4000 66.3 0.29 dipaparkan pada Bab I kesimpulan yang didapat
diantaranya adalah:
Tabel 4.6 Absorbsi
1. Kebisingan jalan raya yang paling
mengganggu studio rekaman dalam penelitian
penulis adalah kebisingan yang dihasilkan dari
sepeda motor dimana kebisingan tersebut
mencapai nilai puncak pada frekuensi 500 Hz
Reverberation Time sebesar 93 dB.
2. Untuk mencapai NC-20 pada ruang rekaman
maka dinding/langit-langit antara ruang 1 dan
Calculated Calculated ruang 2 minimal memiliki ketebalan 12,537
Freq. [Hz] Desired Sabine Eyring cm dengan bahan beton.
3. Estimasi RT60 untuk masing-masing
125 0.7 0.78 0.7
frekuensi sebesar:
250 0.6 0.59 0.5 adalah 0.7 untuk frekuensi 125Hz; 0.5 untuk
250Hz; 0,45 untuk 500Hz; 0,49 untuk 1000Hz;
500 0.55 0.53 0.45
0,51 untuk 2000Hz; dan 0,47 untuk 4000Hz.
1000 0.5 0.57 0.49
2000 0.5 0.59 0.51 5.2. Saran
Dari penelitian ini, terdapat beberapa hal yang
4000 0.45 0.54 0.47 belum terselesaikan dan dilakukan. Hal ini berkaitan
Tabel 4.7 Estimasi Reverberation Time dengan tindak lanjut yang akan dilakukan pada
penelitian berikutnya. Yang mana hal tersebut dapat
dikembangkan lebih lanjut. Hal tersebut diantaranya
adalah:
1. Penelitian yang penulis lakukan lebih fokus
membahas parameter akustik dan masih perlu
penelitian lebih mendetail lagi dalam bentuk
fisik bangunan yang akan dirancang.
2. Dalam menentukan RT60 ruang rekaman, 3. Barron, Randall F. ”Industrial Noise Control
penulis masih menggunakan absorber dan and Acoustics”. 2003: Marcel Dekker.Inc 270
belum membahas bagaimana efek difusor Madison Avenue, New York, NY 10016
terhadap perubahan RT60 mengingat difusor 4. Gervais, Rod. ”Home Recording Studio Built
ini biasa dipakai untuk mentreatmen bagian it Like Pros”. 2006: Thomson Course
studio yang digunakan untuk merekam gitar, Technology PTR, a division of Thomson
sedangkan absorber sangat cocok untuk Learning Inc. 25 Thomson Place Boston, MA
mentreatmen bagian studio untuk merekam 02210
Drum. 5. Newell, Philip. ”Recording Studio Design”.
3. Tugas Akhir ini masih memerlukan penelitian Second Edition. 2008: Elsevier Ltd. 30
lebih lanjut dan detail untuk mentreatmen Corporate Drive, Suite 400, Burlington, MA
antara ruang Live Room/Dead Room, antara 01803, USA
Ruang Rekam dengan Ruang Kontrol. 6. Thomas D. Rossing (Ed.). ”Handbook of
Acoustics”. 2007: Springer Science+Business
Media, LLC New York
6. DAFTAR PUSTAKA 7. Everest, F. Alton. ”The Master Handbook of
Acoustics”. Fourth Edition. 2001: McGraw-
1. Satwiko, Prastowo. ”FISIKA BANGUNAN”. Hill
2009: ANDI Yogyakarta 8. Talbot, Michael -Smith. ”Sound Engineering
2. Cox, Trevor and D’Antonio, Peter. ” Acoustic Explained”. 2002: Reed Educational and
Absorbers and Diffusers Theory, design and Professional Publishing Ltd
application”. 2004: Spon Press 29 West 35th
Street, New York, NY 10001
9. Moylan, William. “The Art of Recording Understanding and Crafting the Mix”. 2002:
Focal Press

BIODATA

Nama : Muhammad Ali Husein


TTL : Malang, 20 April 1985
Alamat : Jl. Raya Kepuharjo 10
Karangploso – Malang

Pendidikan
1. MI Darussalam
2. MTs. Al-Maarif Singosari
3. SMUN 4 Malang
4. Teknik Fisika

Hobby : Multimedia Audio Visual


Video Tutorial

HP : 0856 455 21024

E-mail : alihusein2002@yahoo.com
alihusein2009@gmail.com
FB : Ular Berbisa (Muhammad
Ali Husein)
Keahlian
• Video Editting
• Motion Graphic, VJ
• Syncronized Screen, LED

Anda mungkin juga menyukai