Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tersedak Pada Bayi

OLEH :
1114053 Siti Nuraeni
1114025 Saida Falak
1113007 M.Irawadi
1114001 Yeni Susilawati
1114008 Eka Rozika
1114021 Fanny Septiani

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2017

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENKES KEGAWATDARURATAN

Pokok Bahasan : Tersedak Pada Bayi


Sub Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Tersedak Pada Bayi
Sasaran : Orang Tua
Pemberi Materi : Mahasiswa Tingkat III, S1 Keperawatan
STIKes Rajawali Bandung
Pelaksana Kegiatan
a. Hari/ Tanggal : Senin, 5 Juni 2017
b. Tempat :Posyandu Cendrawasih, Rw 04, Kel.Maleber,
Kec.Andir
c. Waktu : 09.00-09.40 WIB

1. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan:
a. Menyebutkan pengertian tentang Tersedak Pada Bayi
b. Menyebutkan penyebab Tersedak Pada Bayi
c. Pertolongan Pertama Pada Pasien Yang Tersedak
d. Pencegahan Pada pasien Tersedak
2. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan 30 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat memahami tentang Pertolongan Pertama Pada Pasien Bayi yang
tersedak.
3. Karakteristik Peserta Penyuluhan.
Pertolongan Pertama Pada Pasien Bayi yang Tersedak.
4. Setting tempat
Keterangan:
2 1. Penyuluh
2. Layar
3 1 3. Moderator
4. Observer
5. Sasaran
6. Fasilitator
6 5 4

2
5. Organisasi
Pembimbing : M.Sandy H S.Kep.,Ners.
Penyuluh : Siti Nuraeni
Moderator : Eka Rozika
Observer : Yeni Susilawati
Fasilitator : M.Irawadi
Documentasi : Saida Falak dan Fanny Septiani
6. Job description
A. Moderator
Job Description:
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri.
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan.
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan.
6) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
7) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
8) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan.
B. Penyuluh
Job Description:
1) Menggali pengetahuan peserta tentang Pertolongan Pertama Pada
Pasien Bayi Yang Tersedak.
2) Menjelaskan materi mengenai Pertolongan Pertama Pada Pasien
Bayi Yang Tersedak.
3) Menjawab pertanyaan peserta tentang Pertolongan Pertama Pada
Pasien Bayi Yang Tersedak.

3
C. Fasilitator
Job Description:
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan.
2) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan.
3) Memotivasi peserta agar berpartisipasi dalam penyuluhan.
4) Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya.
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta.
6) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan.
D. Observer
Job Description:
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
2) Mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.

7. Analisa Tugas
a. Know
1. Menyebutkan pengertian tentang Tersedak Pada Bayi.
2. Menyebutkan penyebab Tersedak Pada Bayi.
3. Pertolongan Pertama Pada Pasien Yang Tersedak
4. Menyebutkan Penceghan Tersedak.
b. Do :
Memberikan tanggapan/pertanyaan pada saat penyuluhan berlangsung.
c. Show :
Mendengarkan dengan penuh perhatian saat penyuluhan berlangsung

8. Strategi Intruksional.
a. Menjelaskan materi pengajaran
b. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman
peserta penyuluhan.
c. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta penyuluhan

4
d. Memberikan evaluasi.
9. Media Penyuluhan.
a. Lembar Balik.
b. Leaflet.
10. Sumber Referensi
1. Andareto, Obi. 2015. Penyakit Menular di Sekitar Anda. Jakarta :
Pustaka Ilmu Semesta
2. Brunner&Suddarth. 2001. Penyakit Menular. Jakarta : Salemba
Medika
3. Insley, Jack. 2005.Vade-Mecum Pedriati. Edisi 13. Jakarta : EGC
4. Leveno, Kenneth J.,dkk. 2009. Obstetri Williams Panduan
Ringkas.Edisi 21. Jakarta: EGC
5. Sinclair, Constance. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC

5
11. Proses Belajar.

Tahap Kegiatan peserta Kegiatan peserta Metode Media Waktu


Penyuluhan penyuluhan
Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab Tanya Lembar 5 menit
salam jawab balik,
b. Menyampaikan tujuan b. Menyetujui Leaflet
penyuluhan tujuan
penyuluhan
Inti a. Menyebutkan a. Mendengar dan Ceramah Lembar 15 menit
pengertian tentang memperhatikan balik,
Tersedak Pada Bayi. b. Mendengar dan Leaflet
b. Menyebutkan memperhatikan
penyebab Tersedak c. Mendengar dan
Pada Bayi. memperhatikan
c. Pertolongan Pertama
Pada Pasien Bayi Yang d. Mendengar dan
Tersedak. memperhatikan
d. Menyebutkan
Pencegahan tersedak.

Penutup a. Memberikan a. Mengajukan Ceramah Lefleat 5 menit


kesempatan bertanya. Pertanyaan.
b. Menjawab pertanyaan b. Menyimak Tanya
Jawaban. jawab
c. Mengajukan c. Peserta
pertanyaan tentang menjawab.
materi pembelajaran. d. Menjawab
1. Menyebutkan salam
pengertian tentang
Tersedak Pada Bayi.

6
2. Menyebutkan
penyebab Tersedak
Pada Bayi.
3. Pertolongan
Pertama Pada
Pasien Bayi yang
tersedak.
4. Menyebutkan
pencegahan
Tersedak
5. Mengakhiri
penyuluhan dengan
mengucapkan
salam.

7
12. Evaluasi Lampiran.
a. Evaluasi Struktural
1) Peserta hadir minimal 50% dari peserta total di tempat
penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Pajajaran
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan).
4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat
sebelum penyuluhan selesai kecuali setelah diberi ijin untuk
meninggalkan tempat.
b. Proses
1) Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang
terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir.
c. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat
menyebutkan:
1.) 50% dari jumlah warga mampu menjelaskan Pertolongan Pertama
Pada Pasien Balita Yang Tersedak
2.) 50% dari jumlah warga mampu menjelaskan pengertian tentang
Tersedak Pada Balita.
3.) 50% dari jumlah warga mampu menjelaskan penyebab Tersedak
Pada Balita.
4.) 50% dari jumlah warga mampu menjelaskan Pertolongan Pertama
Pada Pasien Balita Yang Tersedak.
5.) 50% dari jumlah warga mampu menjelaskan macam-macam
Tersedak Pada Balita.

8
Tersedak Pada Bayi

A. Pengertian
Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas akibat
benda asing secara total atau sebagian, sehingga menyebabkan korban
sulit bernapas dan kekurangan oksigen, bahkan dapat segera
menimbulkan kematian (Bagian Diklat RSCM, 2015).
Tersedak merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan
gangguan breathing dan circulation. Pada anak-anak, penyebab
tersedak adalah tidak dikunyahnya makanan dengan sempurna dan
makan terlalu banyak pada satu waktu. Selain itu, anak-anak juga
sering memasukkan benda-benda padat kecil ke dalam mulutnya
(Junha, 2014 dalam Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015).
Penyebab bayi tersedak diantaranya adalah posisi menyusui yang
salah dan terlalu banyak susu yang masuk kedalam mulut bayi yang
tidak seimbang dengan kemampuan bayi menyedotnya, sehingga
membuat bayi kesulitan bernapas, dan menghalangi keluar masuknya
udara, sehingga pada saat inspirasi, laring terbuka dan minuman atau
benda asing masuk kedalam laring, kemudian benda asing itu terjepit di
sfingter laring (Shelov, 2005 dalam Utami 2014).
Tersedak merupakan suatu kegawat daruratan yang sangat
berbahaya, karena dalam beberapa menit akan terjadi kekurangan
oksigen secara general atau menyeluruh sehingga hanya dalam
hitungan menit klien akan kehilangan reflek nafas, denyut jantung dan
kematian secara permanen dari batang otak, dalam bahasa lain
kematian dari individu tersebut. Ketika tersedak, anak mungkin sudah
tidak bisa mengeluarkan suara dengan jelas untuk mengatakan sakitnya,
anak merasa tercekik dan berusaha untuk batuk dan kemudian akan
membuat usaha napas tersengal-sengal. Sianosis akan terjadi, kepala
dan leher terlihat kongesti/membengkak, disertai penurunan kesadaran
(Shelov, 2004 dalam Sumarningsih, D., 2015).

9
B. Manifestasi Klinis
Pengenalan tanda-tanda tersedak merupakan kunci dari keberhasilan
penanganan. Benda asing dapat menyebabkan penyumbatan yang ringan
atau berat. Penyelamat harus segera melakukan penanganan jika korban
tersedak menunjukkan tanda-tanda penyumbatan yang berat, yaitu tanda-
tanda pertukaran udara yang buruk dan kesulitan bernapas, antara lain
batuk tanpa suara, kebiruan, dan ketidakmampuan untuk berbicara atau
korban dapat sambil memegang atau mencengkeram lehernya. Hal itu
merupakan tanda umum dari tersedak. Segera tanyakan, “Apa anda
tersedak?” Jika korban mengiyakan dengan bersuara dan masih dapat
bernapas, ini dapat menunjukkan korban mengalami sumbatan saluran
napas yang ringan. Jika korban mengiyakan dengan menganggukkan
kepalanya tanpa berbicara, ini dapat menunjukkan korban mengalami
sumbatan saluran napas yang berat (ECC Guidelines, 2000 dalam Tim
Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015).
Pada bayi yang tersedak, harus diperhatikan apakah ada perubahan
4sikap pada bayi karena mereka belum bisa melakukan tanda umum
tersedak. Perubahan yang mungkin terlihat adalah kesulitan bernapas,
batuk yang lemah, dan suara tangisan lemah. (Berg, et al., 2010 dalam Tim
Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015).

C. PENANGANAN

Penanganan Tersedak Untuk Bayi

Penanganan tersedak untuk bayi tentunya berbeda dengan anak yang


berusia lebih dari 1 tahun. Kita tidak bisa melakukan penekanan perut
(Heimlich manuever) pada bayi karena akan mencederai organ dalam
yaitu hati. Penanganan tersedak untuk bayi terdiri atas kombinasi
penekanan dada (chest thrust) dan tepukan punggung (back slaps).

10
Berikut ini merupakan langkah-langkah pertolongan tersedak terhadap
bayi yang masih sadar:

1. Gendonglah bayi dengan posisi Anda duduk atau berlutut.


2. Buka pakaian bayi.
3. Gendong bayi dengan posisi wajah ke bawah telungkup di atas
pangkuan tangan Anda. Buat kepala bayi lebih rendah dari
kakinya. Sangga kepala dan rahang bawah bayi menggunakan
tangan Anda (hati-hati untuk tidak menekan leher bayi, karena ini
akan menyebabkan tersumbatnya saluran napas.
4. Berikan 5 kali tepukan di punggung (tepuklah dipunggung, antara
2 tulang belikat bayi, JANGAN menepuk di tengkuk!). Gunakan
pangkal telapak tangan Anda ketika memberikan tepukan.
5. Setelah memberikan 5 kali tepukan punggung, sanggalah leher
belakang bayi Anda dengan tangan dan balikkan tubuh bayi
sehingga dalam posisi terlentang. Buat posisi kepala bayi lebih
rendah dari kakinya.
6. Lakukan 5 kali penekanan dada (lokasi penekanan sama dengan
posisi penekanan dada pada proses CPR yaitu di tengan-tengan
tulang dada/ di bawah garis imajiner antara 2 puting susu bayi).
Hanya gunakan2 jari saja (jari telunjuk dan jari tengah untuk
melakukan chest thrust.
7. Ulangi langkah No. 4,5,6 di atas sampai benda asing keluar dari
mulut bayi atau bayi menjadi tidak sadar.

Technic Back Slaps atau tepuk punggung

11
Technic Chest Thrust atau Tekan Dada

Jika benda asing belum bisa keluar dan bayi Anda menjadi tidak sadar (bayi
terkulai lemas, tidak ada pergerakan, bibir membiru, tidak dapat menangis atau
mengeluarkan suara) penanganan nya adalah sebagai berikut:

1. Baringkan bayi di atas permukaan yang rata dan keras.


2. Buka jalan napas bayi (mulut bayi) dan lihat apakah benda asing
terlihat atau tidak. Jika terlihat ambil dengan menggunakan sapuan jari
Anda. Jika Anda tidak melihatnya JANGAN lakukan “blind finger
swab” / mengkorek-korek mulut bayi dengan tujuan untuk mencari
benda asing tersebut.

12
3. Jika benda asing tidak terlihat lakukan langkah selanjutnya yaitu
lakukanlah CPR yang terdiri dari 30 kali penekanan dada diikuti 2 kali
napas. Tetapi, perbedaan CPR korban tersedak dengan korban biasa
adalah setiap Anda selesai melakukan 30 kali penekanan dada
periksalah dahulu mulut bayi sebelum memberikan 2 kali bantuan
napas.
4. Jika setelah 5 kali siklus CPR, benda asing masih belum dapat keluar dan
bayi masih belum sadar. Panggil bantuan medis segera, kemudian
lanjutkan CPR Anda sampai bantuan medis datang atau benda asing nya
keluar.

D. PENCEGAHAN
Menurut Sabrina (2008) dalam Sumarningsih, D., (2015), setengah
dari orang-orang dewasa tidak tahu apa yang harus dilakukan agar tidak
tesedak. Selain itu, survey yang dilakukan The Home Safety Council
menemukan banyak masyarakat Amerika Serikat yang tidak peduli dan
tidak tahu penyebab tersedak bisa terjadi, dikarenakan pendidikan yang ibu
miliki, pengetahuan yang kurang tentang perawatan anak serta informasi
yang kurang dan didukung umur ibu. Penanganan berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki dapat juga menyelamatkan nyawa seseorang dengan masalah-
masalah medis akut. Informasi dan edukasi dibutuhkan, karenanya, tidak
hanya keamanan dan pencegahan kecelakaan, tapi juga penanganan yang
cepat dan tepat.
Salah satu upaya agar informasi dapat dipahami dan dapat
memberikan dampak perubahan perilaku masyarakat khususnya keluarga
adalah dengan menggunakan edukasi sebagai salah satu metode
tersampainya informasi. Hal ini dikarenakan edukasi merupakan salah satu
cara pendekatan pada keluarga yang baik dan efektif dalam rangka
memberikan atau menyampaikan pesan atau informasi kesehatan dengan
tujuan untuk mengubah perilaku dengan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keluarga. Sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan

13
mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungan dengan kesehatan yaitu tentang pencegahan dan pelaksananaan
tersedak pada anak sehingga adakan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keluarga dalam melakukannya (Sumarningsih, D., 2015).
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah bayi tersedak,
diantaranya dengan memperhatikan cara menyusui yang baik dan benar
sesaat sebelum menyusui. Tersedak memang sepintas terlihat sepele, namun
jika di lakukan dengan penanganan yang salah akan menyebabkan fatal.
Sebagai tenaga kesehatan harus benar-benar dapat menjelaskan di dalam
melakukan edukasi tentang penanganan tersedak, lebih baik mencegah dari
pada menangani (Diane M, 2009 dalam Utami).
Menyendawakan bayi adalah salah satu upaya mengeluarkan gas yang
ikut masuk ke dalam perutnya saat ia menyusu. Biasanya, bayi baru lahir
belum tahu cara menyusu yang benar atau masih bingung cara menyusu dari
botol, sehingga, saat mengenyot puting susu ibunya atau dot, terdengar
suara atau mengecap. Saat hal itu, udara dari luar ikut masuk ke dalam
mulutnya. Jika tidak disendawakan, maka bayi akan gumoh (muntah), atau
bahkan dapat tersedak air susunya sendiri (Erin, 2013 dalam Utami).

14
Evaluasi
a. Sesi Tanya Jawab
1) Setelah pemamparan materi, peserta memberikan pertanyaan kepada
pemateri. Pertanyaan:
a) Ibu Neti : Dek, mau tanya bagaimana agar asi berkualitas?
Jawaban: jadi, ibu harus mejaga pola makan dan banyak mengkonsumsi
banyak protein yang terkandung dalam kacang-kacangan, susu.
b) Ibu Tia : Selain biskuit, usia 8 bulan supaya tidak tersedak di kasih
apa?
Jawaban: biskuit dengan tekstur yang lembut dan olahan brokoli dan
kacang-kacangan yang di rebus dan di haluskan untuk dapat
merangsang pertumbuhan gigi dan bicara selain itu memudahkan bayi
untuk mengunyah.
c) Ibu Sri : apakah pada bayi tersedak boleh di berikan minum?
Jawaban: Tidak, karena itu akan memperberat sumbatan pada saluran
pernafasan.

2) Setelah pemamparan materi, pemateri memberikan pertanyaan kepada


peserta. Pertanyaan :
a) Apa yang dimaksud dengan Tersedak?
Jawaban:
Adanya benda asing yang masuk ke dalam saluran pernafasan
(tenggorokan)
b) Apa saja penyebab tersedak?
Jawaban:
 Posisi menyusui yang salah
 Terlalu banyak air susuyang masuk ke dalam mulut bayi
 Makanan yang tidak halus
 Posisi bayi yang salah saat makan
c) Bagaiaman Tanda bayi tersedak?
Jawaban :

15
 Kesulitan bernafas
 Batuk
 Suara tangis yang lemah
 Kebiruan: saluran nafas tersumbat O2 tidak sampe otak
d) Apa saja komplikasi tersedak?
 Iritasi tenggorokan
 Kerusakan tenggorokan
 Kematian

Lampiran

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai