Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA

DITINJAU DARI ASPEK KEGIATAN PARTISIPATIF


DI SDN UNGARAN I YOGYAKARTA

Ika Maryani
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar ,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Ahmad Dahlan

email: ika_mail87@ymail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Sekolah


Adiwiyata ditinjau dari aspek kegiatan partisipatif dan mengetahui hambatan dalam
pelaksanaan program Sekolah Adiwiyata di SDN Ungaran I Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian evaluatif menggunakan metode survey. Subjek penelitian adalah kepala
Sekolah, tim adiwiyata, komite, guru, dan siswa. Data diperoleh melalui angket, observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program
sekolah Adiwiyata di SDN Ungaran I Yogyakarta berjalan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
capaian rerata pada aspek context, input, process, dan product pada penilaian siswa dan guru
menunjukkan kriteria sangat tinggi. Hambatan yang muncul antara lain: adanya merger sekolah
yang menyebabkan sulitnya manajemen PLH, kurangnya monev terkait kegiatan siswa dan
guru dalam PLH, minimnya bahan ajar PLH, kurangnya kesadaran guru untuk melakukan
penelitian terkait dengan PLH, serta rotasi guru yang menyebabkan program PLH kurang
maksimal.

Abstract: This study aimed to evaluate the implementation of the program in terms of aspects
Adiwiyata School participatory activities and know the obstacles in the implementation of
programs in the School Adiwiyata SDN Unggaran I Yogyakarta. This study is an evaluative
research using survey methods. Subjects were school heads, adiwiyata teams, committees,
teachers, and students. Data were obtained through questionnaires, observation, documentation,
and interviews. The results showed that the implementation of the school program in SDN
Unggaran Adiwiyata I Yogyakarta going well. This is indicated by the mean performance on
aspects of context, input, process, and product in the assessment of students and teachers
showed very high criteria. Barriers that arise include: the presence of the school merger
causing difficulty PLH management, lack of monitoring and evaluation related activities of
students and teachers in EE, EE lack of teaching materials, lack of awareness of teachers to
conduct research related to EE, as well as the rotation of the lead teacher program HLM less
than the maximum.

Kata Kunci: Adiwiyata, kegiatan partisipatif, deskriptif evaluatif

Pesatnya pembangunan telah menim- dimentasi, peningkatan lahan kritis, pence-


bulkan berbagai dampak negatif pada ling- maran tanah, air, udara, abrasi, instrusi air
kungan, diantaranya adalah pencemaran asin, serta penurunan debit air permukaan
dan kerusakan lingkungan hidup yang meng dan air tanah. Kerusakan lingkungan yang
akibatkan penurunan kualitas atau degra- demikian itu pada dasarnya disebabkan oleh
dasi lingkungan. Kegiatan pembangunan aktivitas manusia.
dapat mengakibatkan terganggunya keseim- Manusia yang seharusnya memelihara
bangan ekosistem dan terjadinya degradasi dan melestarikan lingkungan justru membu-
lingkungan seperti tanah longsor, erosi, se- at tekanan yang luar biasa terhadap lingku-

170
171 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 3, April 2014, hlm. 225-229

ngan. Eksploitasi besar-besaran terhadap judkan tujuan perlindungan dan pengelola-


sumber daya alam, pertumbuhan penduduk an lingkungan hidup.
yang meningkat, perkembangan teknologi, Menyikapi hal tersebut, Kementerian
ekonomi dan aktivitas sosial tanpa memper- Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006
hatikan daya dukung lingkungan dan daya mencanangkan Program ADIWIYATA se-
tampung lingkungan telah menyebabkan bagai tindak lanjut dari MoU pada tanggal
kemerosotan kualitas lingkungan dan pen- 3 Juni 2005 antara Menteri Negara Ling-
cemaran. Chiras Daniel (2002: 57) menya- kungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan
takan bahwa kerusakan alam terutama dise- Kebudayaan. Program Adiwiyata baru di-
babkan oleh perilaku manusia yang ber- mulai tahun 2006, dilaksanakan dan di-
mental frontiner. khususkan untuk Pulau Jawa, karena Ke-
Wirendro, Soelthon G. Nanggara, Fri- menterian Lingkungan Hidup masih men-
onny A. nainggolan, dan Isnenti Apriani da- cari model untuk kriterianya. Tetapi se-
lam buku yang berjudul Forest Watch Indo- jak tahun 2007 program ini kemudian dilak-
nesia (2011: 5) menyatakan bahwa pada ta- sanakan menyeluruh ke tiap provinsi yang
hun 2009, luas tutupan hutan Indonesia ada- ada di Indonesia (KLH, 2010). Dalam Pro-
lah 88,17 juta ha atau 46,33 persen dari luas gram Adiwiyata, terdapat empat aspek be-
daratan Indonesia. Sedangkan dalam perio- sar yang harus dipenuhi agar mampu me-
de tahun 2000 – 2009, luas hutan Indonesia menuhi kriteria sebagai sekolah adiwiyata.
yang mengalami deforestasi adalah sebesar Keempat aspek tersebut adalah kebijakan
15,16 juta ha dengan laju kerusakan hutan berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah
mencapai 1,68 juta ha per tahun. Penelitian berbasis lingkungan, kegiatan partisipatif,
CIFOR dalam Kanninen, M. et.al. (2009) dan pengelolaan sarana pendukung ramah
menyebutkan bahwa deforestasi diakibat- lingkungan.
kan oleh ekspansi pertanian, ekstraksi kayu, Di propinsi DIY terdapat 185 Sekolah
dan pembangunan infrastruktur. Terkait Dasar yang terdiri dari 107 SD Negeri dan
masalah-masalah tersebut, sangat diperlu- 75 SD Swasta (dikpora DIY). SDN Unga-
kan penanganan dan pengelolaan agar ling- ran 1 Yogyakarta merupakan salah-satu se-
kungan yang sudah ada tidak mengalami kolah Dasar Negeri yang mengintegrasikan
penurunan kualitas serta mampu terjadi pe- Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ke
mulihan yang lebih baik. dalam segala bidang diantaranya kebijakan,
Dalam pasal 65 poin keempat unda- kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan sa-
ng-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang rana-prasarana. Oleh karena itu, Kementri-
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan an Negara Lingkungan Hidup RI memberi-
Hidup, disebutkan bahwa setiap orang ber- kan predikat sebagai sekolah peduli dan
hak dan berperan dalam pengelolaan ling- berwawasan lingkungan hidup. Hal itu ter-
kungan hidup. Dalam hal ini institusi pen- bukti sudah tiga kali berturut-turut memper-
didikan juga diharapkan turut serta meng- oleh piala Adiwiyata dan terakhir tahun
ambil peran dalam pengelolaan lingkung- 2009 memperoleh predikat Adiwiyata man-
an. Hal ini memberi gambaran bahwa pen- diri. Predikat tersebut sudah mencapai pun-
didikan mempunyai peran strategis dalam cak dari Adiwiyata karena secara tidak
proses internalisasi nilai dan penanaman langsung SD Negeri Ungaran 1 sudah dibe-
budaya peduli lingkungan dalam bentuk rikan otonomi penuh untuk mengelola ling-
pendidikan lingkungan hidup. Institusi pen- kungaannya sendiri dan melaksanakan pen-
didikan mulai dari sekolah dasar sampai didikan lingkungan hidup secara berkesi-
tingkat perguruan tinggi diharapkan dapat nambungan tanpa harus ada pantauan dari
memberikan sumbangsih di dalam mewu- Badan Lingkungan Hidup. Upaya yang pa-
Istiningsih, Terapi Musik Tradisional Untuk Meningkatkan Konsentrasi, Kemandirian dan 172
Hasil Belajar Siswa ABK Kelas IV SDN Inklusi Sumbersari I Malang

ling nyata terlihat dari pelaksanaan program Negeri, Departemen Agama, Departemen
sekolah adiwiyata ini adalah pada kegiatan Pendidikan Nasional, dan Kementerian
berbasis partisipatif yang dilakukan oleh se- Lingkungan Hidup. Isi dari kebijakan Pen-
luruh komponen sekolah. didikan Lingkungan Hidup tersebut melipu-
Berdasarkan uraian masalah di atas, ti pengertian, tujuan, sasaran, dan ruang li-
maka artikel hasil penelitian ini akan mem- ngkup. Pendidikan Lingkungan Hidup me-
berikan gambaran tentang hasil evaluasi pe- rupakan upaya mengubah perilaku dan si-
laksanaan program sekolah Adiwiyata ditin- kap yang dilakukan berbagai pihak atau ele-
jau dari aspek kegiatan partisipatif di SDN men masyarakat yang bertujuan untuk me-
Ungaran I Yogyakarta serta mengetahui ningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
hambatan-hambatan yang muncul dalam kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai
pelaksanaan program Adiwiyata. Melalui lingkungan dan isu permasalahan lingkung-
tulisan ini penulis berharap agar semakin an yang pada akhirnya dapat menggerakkan
banyak sekolah yang sadar tentang penting- keselamatan lingkungan untuk kepentingan
nya penanaman pendidikan lingkungan hi- generasi sekarang dan yang akan datang.
dup kepada anak usia sekolah dasar agar di Sasaran dari Pendidikan Lingkungan
masa yang akan datang, pembangunan men- Hidup (PLH) adalah terlaksananya Pendi-
jadi lebih bijak dan kerusakan lingkungan dikan Lingkungan Hidup sehingga dapat
dapat dicegah. tercipta kepedulian dan komitmen masyara-
kat, serta tercakupnya seluruh komponen
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP masyarakat baik di pedesaan dan perkotaan,
tua dan muda, laki-laki dan perempuan di
Menurut Undang-Undang Lingkung- seluruh wilayah Indonesia sehingga tujuan
an Hidup (UULH), pengertian lingkungan pendidikan lingkungan hidup bagi seluruh
hidup adalah kesatuan ruang dengan se- rakyat Indonesia dapat terwujud dengan ba-
mua benda, daya, keadaan, dan makhluk ik. Ruang lingkup dari Pendidikan Lingku-
hidup, termasuk di dalamnya manusia de- ngan Hidup meliputi pelaksanaan PLH me-
ngan perilakunya, yang mempengaruhi ke- lalui jalur formal, nonformal, dan jalur in-
langsungan perikehidupan dan kesejahte- formal oleh seluruh pemangku kepentingan.
raan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengembangan PLH dilakukan di berbagai
Menurut Lilis Widaningsih (2008:8), pen- aspek meliputi kelembagaan, SDM pelaksa-
didikan lingkungan hidup merupakan pen- na maupun objek PLH, sarana prasarana,
didikan yang membelajarkan siswa didik pendanaan, materi, komunikasi dan infor-
pada kearifan alam dan lingkungan, kreati- masi, peran serta masyarakat, dan metode
vitas, strategi dan metode pembelajarannya pelaksanaan pembelajaran (Chaeruddin, 20-
harus senantiasa dikembangkan berdasar- 09:8).
kan kebutuhan perkembangan siswa didik Berdasarkan pengertian di atas, pendi-
serta kondisi alam dan lingkungan dimana dikan lingkungan hidup diidentikan dengan
siswa berada. Pengertian ini memberi gam- upaya-upaya untuk mengubah perilaku ma-
baran bahwa pendidikan lingkungan hidup syarakat yang bertujuan untuk meningkat-
tidak hanya mengajarkan siswa untuk men- kan keterampilan dan kesadaran masyarakat
cintai alam, akan tetapi lebih menekankan untuk peduli dan melestarikan lingkungan
kepada bagaimana siswa belajar dari alam hidup. Dalam upaya mewujudkan nilai-nilai
dan lingkungannya. lingkungan hidup yang sudah tersusun da-
Pada tahun 2004 dikeluarkan Kebija- lam kerangka pendidikan lingkungan hidup,
kan Pendidikan Lingkungan Hidup oleh terdapat program yang menjadi nilai-nilai
empat lembaga yaitu Departemen Dalam lingkungan hidup tersebut, program terse-
173 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 3, April 2014, hlm. 225-229

but diantaranya eco school, sustainable gre- Dalam kegiatan partisipatif, seluruh
en school, maupun adiwiyata. komponen sekolah diharapkan berpartisipa-
si aktif dalam kegiatan aksi lingkungan hi-
MODEL SEKOLAH ADIWIYATA dup yang dilakukan oleh piak luar sekolah,
membangun kemitraan (pemerintah, swasta,
Adiwiyata mempunyai pengertian se- LSM) dalam pengembangan pendidikan
bagai tempat yang baik dan ideal dimana lingkungan hidup, serta dapat menciptakan
dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan kegiatan ekstrakulikuler/kulikuler yang men
dan berbagai norma serta etika yang dapat dukung pengembangan PLH. Pengembang-
menjadi dasar manusia menuju terciptanya an dan pengelolaan sarana pendukung seko-
kesejahteraan hidup kita dan menuju kepa- lah juga merupakan indikator penting yang
da cita‐cita pembangunan berkelanjutan. harus diperhatikan. Kegiatan yang dilaku-
Tujuan program Adiwiyata adalah mewu- kan dapat berupa pengembangan fungsi ku-
judkan warga sekolah yang bertanggung ja- alitas sarana pendukung sekolah; pningka-
wab dalam upaya perlindungan dan penge- tan kualitas pengelolaan lingkungan di da-
lolaan lingkungan hidup melalui tata kelola lam dan di luar kawasan sekolah, termasuk
sekolah yang baik untuk mendukung pem- sanitasi, kantin sekolah; peningkatan upaya
bangunan berkelanjutan. Adiwiyata meru- penghematan energi, air, alat tulis; pengem-
pakan salah satu program Kementerian bangan sistem pengelolaan sampah; mau-
Lingkungan Hidup dalam rangka mendoro- pun pengembangan apotik hidup dan taman
ng terciptanya pengetahuan dan kesadaran sekolah.
warga sekolah dalam upaya pelestarian Berdasarkan data Kementerian Ling-
lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga kungan Hidup, terdapat tiga tahap penilaian
sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah penghargaan Adiwiyata, yang meliputi: De-
menuju lingkungan yang sehat dan meng- sk-evaluation/document review, Evaluasi la-
hindari dampak lingkungan yang negatif pangan, dan penilaian akhir. Desk evalua-
(KLH RI, 2012: 20). tion/document review merupakan penilaian
(Chaeruddin, 2009: 12) menyebutkan kuesioner yang berisi existing kondisi ten-
bahwa pelaksanaan program Adiwiyata di- tang 4 indikator dengan proporsi 40%-30%-
letakkan pada dua prinsip sebagai berikut: 20%-10%. Tahap evaluasi lapangan meru-
1) Partisipatif, seluruh komponen sekolah pakan observasi dan wawancara mendalam
harus terlibat dalam keseluruhan proses ya- dengan seluruh warga sekolah yang relevan
ng meliputi perencanaan, pelaksanaan dan terkait 4 indikator. Sedangkan penilaian a-
evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran- khir merupakan gabungan penilaian terha-
nya masing-masing; 2) Berkelanjutan (sus- dap dokumen dan kunjungan lapangan.
tainable), seluruh kegiatan harus dilakukan Pembinaan Adiwiyata merupakan su-
secara terencana dan terus menerus secara atu tindakan yang dilakukan oleh organisa-
komprehensif. Program Adiwiyata yang se- si/lembaga atau pihak lainnya melakukan
ring disebut sebagai green school program- pembinaan dalam meningkatkan pencapai-
me mempunyai empat indikator, yaitu: pe- an kinerja program adiwiyata yang berdam-
ngembangan kebijakan sekolah yang ber- pak positif terhadap perlindungan dan peng-
wawasan lingkungan, pengembangan kuri- elolaan lingkungan hidup. Tujuannya antara
kulum berbasis lingkungan, pengembangan lain untuk Meningkatkan kapasitas sekolah
kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata, me-
serta pengembangan dan atau pengelolaan ningkatkan kapasitas kelembagaan dan
sarana pendukung sekolah yang ramah ling- sumberdaya manusia dalam pengelolaan
kungan. program Adiwiyata, serta meningkatkan
Istiningsih, Terapi Musik Tradisional Untuk Meningkatkan Konsentrasi, Kemandirian dan 174
Hasil Belajar Siswa ABK Kelas IV SDN Inklusi Sumbersari I Malang

pencapaian kinerja pengelolaan Adiwiyata METODE


baik di propinsi maupun di kabupaten/kota
termasuk sekolah dan masyarakat sekitar- Data yang digunakan dalam peneliti-
nya. Komponen dan standar Adiwiyata me- an ini adalah data primer dan data sekunder
liputi : yang dikumpulkan dari seluruh komponen/
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan, warga SDN Ungaran I Yogyakarta. Data
memiliki standar; yang terkumpul kemudian dianalisis secara
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidi- kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini me-
kan (KTSP) memuat upaya perlindu- rupakan penelitian evaluatif model CIPP
ngan dan pengelolaan lingkungan hi- (context, input, proccess, dan product).
dup. Metode yang digunakan dalam penelitian
b. RKAS memuat program dalam upaya ini adalah metode survey karena masalah
perlindungan dan pengelolaan lingku- yang diteliti menyangkut peristiwa yang se-
ngan hidup. dang terjadi atau berlangsung. Sebagaimana
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Ling- dijelaskan oleh Muhammad Ali (2013: 126)
kungan, memiliki standar; bahwa survey pada umumnya dilakukan un-
a. Tenaga pendidik memiliki kompeten- tuk memperoleh penjelasan tentang suatu
si dalam mengembangkan kegiatan kondisi dan praktek penyelenggaraan pen-
pembelajaran lingkungan hidup. didikan berdasarkan kenyataan yang diha-
b. Peserta didik melakukan kegiatan dapi, dan perencanaan pengembangannya.
pembelajaran tentang perlindungan Pengumpulan data primer dilakukan
dan pengelolaan lingkungan hidup. melalui kuesioner yang dibagikan pada ke-
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipa- pala sekolah, guru, maupun siswa. Sedang-
tif memiliki standar; kan data sekunder dikumpulkan melalui ob-
a. Melaksanakan kegiatan perlindungan servasi, wawancara, dan studi dokumenter.
dan pengelolaan lingkungan hidup ya- Analisis kuantitatif dilakukan dengan
ng terencana bagi warga sekolah statistik deskriptif yaitu menggunakan mean
b. Menjalin kemitraan dalam rangka per (M) dan simpangan baku (SD). Mean dan
lindungan dan pengelolaan lingkung- standar deviasi digunakan untuk mengkate-
an hidup dengan berbagai pihak (ma- gorikan capaian rerata yang diperoleh dari
syarakat, pemerintah, swasta, media, kuesioner baik dari aspek context, input,
sekolah lain). proccess, dan product. Sedangkan analisis
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah data kualitatif dilakukan dengan cara meng-
Lingkungan memiliki satandar; uraikan, menafsirkan, dan menggambarkan
a. Ketersediaan sarana prasarana pendu- data yang terkumpul secara sistematik. Un-
kung yang ramah lingkungan. tuk menyajikan data tersebut agar lebih ber-
b. Peningkatan kualitas pengelolaan sa- makna dan mudah dipahami, maka langkah
rana dan prasarana yang ramah ling- analisis data yang digunakan dalam pene-
kungan di sekolah litian ini mengacu pada Interactive Model
Dalam artikel ini penulis menyajikan Analysis dari Miles dan Huberman (1995:
hasil penelitian evaluasi tentang pelaksana- 16-19).
an program sekolah Adiwiyata dalam aspek
kegiatan lingkungan berbasis partisipatif. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Lokasi yang digunakan pada peneli-


tian ini adalah SD Negeri Ungaran I Yogya-
175 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 3, April 2014, hlm. 225-229

karta yang merupakan salah satu sekolah pokok sebenarnya sudah memenuhi kebutu-
dasar di Yogyakarta yang telah berhasil han seluruh siswa dalam pembelajaran. A-
mendapat penghargaan sebagai sekolah Adi kan tetapi menurut pendapat guru dan pus-
wiyata Mandiri dari pemerintah. SDN U- takawan, buku-buku tentang pendidikan
ngaran I berada di Jl. Serma Taruna Ramli, lingkungan hidup masih sangat terbatas.
No. 30, Kotabaru, Yogyakarta. Sekolah ini Hanya ada beberapa judul buku tentang
memiliki 13 guru/Pembina ekstrakurikuler pendidikan lingkungan hidup, akan tetapi
tetap dan 33 guru/Pembina ekstrakurikuler pendekatan yang digunakan dalam buku
tidak tetap, serta dipimpin oleh seorang Ke- tersebut kurang sesuai dengan karakteristik
pala Sekolah. Sesuai dengan visinya, yaitu “ dan perkembangan kognitif siswa sekolah
Unggul dalam prestasi serta memiliki ke- dasar sehingga guru harus menyesuaikan
mampuan, keterampilan, berwawasan ling- dengan strategi pembelajaran yang tepat.
kungan dilandasi budi pekerti luhur”, maka Sebagian besar guru dan karyawan
SDN Ungaran I tetap konsisten menjadi se- yang ada di SDN Ungaran I berstatus tidak
kolah yang peduli dan berbudaya lingkung- tetap. Hal ini tentu saja menjadi tantangan
an. Hal ini dibuktikan dengan dinobatkan- tersendiri dalam pelaksanaan program pe-
nya SDN Ungaran I sebagai Sekolah Adi- ngelolaan lingkungan. Hambatan yang seri-
wiyata pada tahun 2009 dan Sekolah Sobat ng muncul adalah kesadaran diri warga se-
Bumi pada tahun 2012. kolah untuk peduli terhadap lingkungan.
Secara umum, kondisi gedung dan Masih ada sebagian guru yang belum sepe-
ruang di SD N Ungaran I Yogyakarta bias nuhnya melaksanakan program pengelolaan
dikatakan baik. Ada beberapa gedung/ruang lingkungan hidup yang rencanakan oleh se-
yang mendukung terlaksananya program kolah. Hambatan lain adalah adanya merger
pengelolaan lingkungan yaitu ruang kantin antara SD N Ungaran I dan SDN Ungaran
kejujuran, dekomposer, ruang pengelola A- II. Manajemen yang ada di SDN Ungaran I
diwiyata, dan ruang pembibitan (rumah ka- sangat berbeda dengan yang ada di SDN U-
ca). Selain ruang-ruang tersebut, seluruh ru- ngaran II dalam hal pendidikan lingkungan
ang kelas yang ada di SDN Ungaran I diu- hidup. Hal ini tentu saja menjadi masalah
payakan agar dapat dimaksimalkan untuk terutama bagi penanggungjawab Adiwiyata.
program pengelolaan lingkungan. Hampir Kesadaran diri warga SDN Ungaran II yang
seluruh sarana mebelair yang dimiliki oleh masih kurang menyebabkan kurang maksi-
SD N Ungaran I dalam kondisi baik. Hanya malnya pelaksanaan program pendidikan
sebagian kecil saja yang berada dalam kon- lingkungan hidup.
disi rusak. Data yang diperoleh dari hasil Berdasarkan perhitungan statistik,da-
wawancara dan studi dokumenter menun- ta yang diperoleh dari kuesioner penilaian
jukkan bahwa dalam program tahunan se- diri siswa tentang pengelolaan lingkungan
kolah selalu diagendakan pengadaan mebe- berdasarkan aspek context, input, process,
lair yang memadai. dan product diperlihatkan pada gambar 1
Jumlah total alat peraga yang dimiliki berikut.
oleh SDN Ungaran I Yogyakarta sebanyak
198 item. Dari total tersebut, 79,8% dinya-
takan masih dalam kondisi baik, sedangkan
21,2% sisanya dinyatakan dalam kondisi ru-
sak. Kerusakan alat peraga dan media pem-
belajaran selalu diupayakan perbaikannya
setiap tahun dengan menggunakan anggaran
sekolah. Jumlah buku penunjang dan buku
Istiningsih, Terapi Musik Tradisional Untuk Meningkatkan Konsentrasi, Kemandirian dan 176
Hasil Belajar Siswa ABK Kelas IV SDN Inklusi Sumbersari I Malang

a. Penilaian Diri Siswa dilihat dari Aspek wa mampu secara rutin memeriksa tampu-
Context. ngan air di lingkungan sekolah agar tidak
Dilihat dari aspek context, penilaian berjentik nyamuk. Berdasarkan hasil wa-
diri siswa memiliki rata-rata sebesar 84,93, wancara dengan guru penanggungjawab
sehingga termasuk kategori sangat tinggi. Program Adiwiyata di SDN Ungaran I Yog-
Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam yakarta, salah satu program kegiatan Imple-
kehidupan di sekolah menguasai cara pemi- mentasi Adiwiyata di sekolah tersebut ada-
sahan sampah organik dan anorganik serta lah JUMANTIK (Jumat Jentik). Kegiatan
senantiasa membiasakan diri membuang ini seharusnya dilaksanakan setiap hari
sampah pada tempatnya. Hal ini dapat di- Jumat dengan melibatkan seluruh warga se-
buktikan dengan adanya tempat sampah kolah termamsuk siswa dan guru untuk me-
yang kompartibel yang berada pada ma- mantau berbagai tampungan air agar tidak
sing-masing kelas dan beberapa fasilitas berjentik nyamuk. Akan tetapi, kegiatan ini
umum di sekolah. tidak dapat secara rutin dilakukan. Salah sa-
b. Penilaian Diri Siswa dilihat dari Aspek tu kendalanya adalah adanya grouping (pe-
Input. nggabungan) antara SDN Ungaran I dan
Penilaian diri siswa pada aspek input SDN Ungaran II. Penggabungan dua seko-
memiliki rata-rata sebesar 64,38 sehingga lah ini tentu saja membutuhkan perhatian
termasuk ke dalam kategori tinggi. Meski- dan penanganan yang khusus mengingat
pun termasuk kategori tinggi, nilai tersebut SDN Ungaran II belum pernah mendapat
termasuk kecil bila dibandingkan dengan penghargaan Adiwiyata dan bahkan belum
aspek context. Hal ini disebabkan oleh ku- menjadi sekolah binaan. Hal ini tentu saja
rangnya keterlibatan siswa dalam pengola- menimbulkan perbedaan iklim sekolah yang
han sampah menjadi kompos di lingkungan cukup signifikan. Oleh karena itu, beberapa
sekolah. Meskipun telah tersedia jadwal pi- program Adiwiyata yang seharusnya dapat
ket kelas harian, siswa ternyata hanya mem- dilaksanakan secara rutin tentu harus dise-
bersihkan ruangan kelas dan sekitar kelas- suaikan dengan manajemen baru.
nya saja. Upaya guru dalam melibatkan d. Penilaian Diri Siswa dilihat dari Aspek
siswa dalam pengelolaan sampah sekolah Product.
baru terbatas pada mata pelajaran pendidi- Jika dilihat dari aspek product, peni-
kan lingkungan hidup. Bahan ajar baik mo- laian diri siswa memiliki rata-rata sebesar
dul maupun buku teks yang selama ini di- 84,93 sehingga dapat dikategorikan ke da-
gunakan oleh siswa juga belum mengan- lam kategori sangat tinggi. Hal ini menun-
dung unsur pengelolaan lingkungan hidup jukkan bahwa siswa dapat memanfaatkan
sehingga pengetahuan siswa tentang hal ter- lingkungan sekolah sebagai media pembela-
sebut dinilai masih kurang. jaran pendidikan lingkungan hidup serta
c. Penilaian Diri Siswa dilihat dari Aspek mampu meningkatkan kepedulian lingkung-
Process. an dalam kehidupan sehari-hari.
Jika dilihat dari aspek process, peni- Secara keseluruhan, pada aspek con-
laian diri siswa memiliki rata-rata sebesar text, input, process, dan product, kesadaran
63,97 sehingga dapat dikategorikan ke da- diri siswa terhadap pengelolaan lingkungan
lam kategori tinggi. Meskipun demikian, ni- hidup masuk pada kategori tinggi dan sang-
lai ini juga termasuk lebih rendah dibanding at tinggi. Kenyataan tersebut diperkuat de-
kan dua aspek sebelumnya. Apabila melihat ngan fakta yang muncul dari hasil observasi
pada indikator yang telah dibuat sebelum- dan wawancara yang menunjukkan bahwa
nya, maka yang menyebabkan nilai pada hampir 100% siswa di SD N Ungaran I
aspek ini rendah adalah pada indicator sis- Yogyakarta terlibat dalam kegiatan parstisi-
177 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 3, April 2014, hlm. 225-229

patif dalam pengelolaan lingkungan. Kegia- nya bimbingan teknis mengenai upaya pe-
tan tersebut berupa pembibitan tanaman, ngelolaan lingkungan. Meskipun demikian,
perawatan taman kelas, pemisahan sampah, guru sudah mampu mengembangkan indi-
pembuatan kompos dan biopori, perawatan kator pembelajaran dan instrument penilai-
kelas melalui piket harian, controlling per- an yang terkait PPLH, mampu menyusun
tumbuhan jentik nyamuk, pemanfaatan ling rencana pembelajaran, serta mampu melatih
kungan untuk media belajar, serta berparti- iswa untuk mengkomunikasikan hasil pem-
sipasi aktif dalam berbagai kegiatan perlin- belajaran lingkungan hidup melalui berba-
dungan dan pengelolaan lingkungan. gai macam media massa.
Sedangkan hasil perhitungan keterli- b. Evaluasi Pelaksanaan Program Adiwiya-
batan guru dalam pengelolaan lingkungan ta oleh Guru dilihat dari aspek input.
berdasarkan aspek context, input, process, Dilihat dari aspek input, pelaksanaan
dan product diperlihatkan pada gambar 2 program Adiwiyata oleh guru memiliki ra-
berikut. ta-rata nilai sebesar 75,38 dan termasuk ka-
tegori tinggi. SDN Ungaran I memiliki ker-
jasama yang baik antara orang tua/wali sis-
wa dalam upaya perlindungan dan pengelo-
laan lingkungan hidup dalam setiap kegia-
tan. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan
orang tua/wali dalam setiap kegiatan seko-
lah baik di dalam maupun di luar lingku-
ngan sekolah. Sebagai contoh, keterlibatan
siwa dalam memperingati hari bumi di SD
N Ungaran I Yogyakarta, Kegiatan festival
makanan tradisional sebagai bentuk peman-
Berdasarkan diagram di atas, semua faatan makanan lokal berbahan dasar umbi-
aspek menunjukkan bahwa keterlibatan gu- umbian, kegiatan pembibitan, dan lain seba-
ru dalam pengelolaan lingkungan hidup be- gainya. Keterlibatan siswa dalam perlindu-
rada pada kategori tinggi. hal ini didukung ngan dan pengelolaan lingkungan juga
juga dengan hasil studi dokumenter yang sangat baik. Hal ini dapat terlihat pada
berupa silabus kelas I sampai VI. Hampir di kegiatan composting yang dilakukan oleh
setiap silabus sudah mengintegrasikan pen- iswa dengan bimbingan dari guru, kegiatan
didikan lingkungan hidup dalam pembelaja- siram taman setiap pagi, kegiatan memisah-
ran. Guru juga ikut terlibat aktif dalam pro- kan sampah yang mudah diuraikan dengan
gram pengelolaan lingkungan yang diranca- yang tidak dapat diuraikan, dan lain seba-
ng oleh sekolah. Guru menjadi leader yang gainya. Pengembangan ekstrakurikuler juga
membimbing siswanya untuk melaksanakan dikembangkan dalam bidang perlindungan
semua program dengan maksimal. dan pengelolaan lingkungan dalam bentuk
a. Evaluasi Pelaksanaan Program Adiwiya- majalah dinding, keterlibatan siswa dalam
ta oleh Guru dilihat dari aspek context. rangkaian kegiatan dengan pihak luar biasa-
Dilihat dari apek context, pelaksanaan nya dilakukan dalam bentuk outbond, pem-
program Adiwiyata oleh guru memiliki ra- bibitan tanaman, maupun lomba keberihan
ta-rata nilai sebesar 62,5 dan termasuk ka- antar sekolah. Kegiatan-kegiatan yang telah
tegori tinggi. Meskipun demikian skor ini disebutkan di atas dilakukan di bawah bim-
tergolong kecil dan merupakan batas bawah bingan dan arahan dari guru.
kategori tinggi. Beberapa indikator yang c. Evaluasi Pelaksanaan Program Adiwiya-
menyebabkan hal tersebut adalah kurang- ta oleh Guru dilihat dari aspek process.
Istiningsih, Terapi Musik Tradisional Untuk Meningkatkan Konsentrasi, Kemandirian dan 178
Hasil Belajar Siswa ABK Kelas IV SDN Inklusi Sumbersari I Malang

Dilihat dari aspek process, rata-rata


nilai pelaksanaan program adiwiyata oleh
guru sebesar 76,67 dan berada pada katego-
ri tinggi. Berdasarkan capaian indikator pa-
da aspek ini, guru telah mampu mengguna-
kan metode dan strategi pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa serta mampu
mengarahkan siswa untuk memecahkan ma-
salah lingkungan hidup. Guru juga dapat
mengkomunikasikan inovasi pembelajaran
lingkungan hidup memalui berbagai macam
media seperti majalah dinding, buletin se-
kolah, serta pameran-pameran sekolah.
d. Evaluasi Pelaksanaan Program
Adiwiyata oleh Guru dilihat dari aspek
product.
Dilihat dari aspek product, rata-rata
nilai pelaksanaan program adiwiyata oleh
guru sebesar 76,50 dan temasuk ke dalam
kategori tinggi. Dari aspek ini dapat dilihat
bahwa guru memahami visi, misi, dan tuju-
an sekolah dan menguasai konsep dan pro-
sedur perlindungan dan pengelolaan lingku-
ngan hidup. Guru juga mampu mengem-
bangkan isu lokal dan global yang terkait
dengan perlindungan dan pengelolaan ling-
kungan hidup pada setiap pembelajaran.
Guru juga dinilai mampu memecahkan ma-
Berdasarkan data di atas, pengelolaan
salah lingkungan hidup. Akan tetapi kele-
lingkungan yang berkaitan dengan sampah,
mahan yang dimiliki oleh SDN Ungaran I
air, keanekaragaman hayati, maupun maka-
Yogryakarta pada apek ini adalah guru
nan dan minuman di lingkungan sudah ber-
belum mampu melakukan penelitian yang
jalan dengan baik. Meskipun demikian, ma-
terkait dengan upaya perlindungan dan pe-
sih terdapat beberapa aspek yang masih per-
ngelolaan lingkungan di sekolah.
lu ditingkatkan seperti perlunya pemantau-
Hasil observasi yang telah dilakukan
an terhadap kemampuan siswa dalam pe-
selama penelitian meliputi kegiatan penge-
ngelolaan sampah, perlunya keterlibatan se-
lolaan sampah, air, energi, makanan dan
cara langsung pihak sekolah dalam penge-
kantin sekolah, serta keanekaragaman yang
lolaan sampah di lingkungan luar sekolah,
ada pada sekolah yang bersangkutan. Data
adanya pelatihan atau bimbingan teknis ten-
yang dapat terkumpul berdasarkan kajian
tang cara penjernihan air bagi siswa mau-
tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
pun guru, adanya pengamatan/pemantauan
ini.
tentang pengetahuan siswa terhadap masa-
lah siklus air, adanya pemanfaatan air hujan
oleh sekolah, adanya penelitian sederhana
tentang sumber polusi air baik yang dilaku-
kan oleh guru maupun siswa, serta perlunya
179 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 3, April 2014, hlm. 225-229

sekolah mengadakan sistem pengontrolan context, input, process, dan product pada
kualitas makanan yang dijual di kantin se- penilaian siswa dan guru menunjukkan kri-
kolah. teria tinggi dan sangat tinggi. Pada penilai-
Sedangkan jika dilihat dari standar an diri siswa aspek context menunjukkan
penilaian Adiwiyata dari aspek kegiatan rerata 84,93, aspek input menunjukkan
partisipatif, tingkat ketercapaian indikator rerata 64,38, aspek process menunjukkan
kepedulian lingkungan di SD N Ungaran I rerata 63,97, dan aspek product menunjuk-
Yogyakarta diperlihatkan pada tabel 2 di kan rerata 84,93. Sedangkan evaluasi pelak-
bawah ini: sanaan pada guru aspek context menunjuk-
kan rerata 62,5, aspek input menunjukkan
rerata 75,38, aspek process menunjukkan
rerata 76,67, dan aspek product menunjuk-
kan rerata 76,50. Berdasarkan analisis kua-
litatif, ketercapaian indicator pelaksanaan
kegiatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup tergolong sangat baik
dengan pencapaian di atas 80% dari seluruh
komponen. Hal yang sama juga terjadi pada
indikator hubungan dengan kemitraan da-
lam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang mencapai kriteria
sangat baik karena semua criteria terlaksa-
na.
Hambatan yang muncul dalam pelak-
sanaan program Sekolah Adiwiyata antara
lain: adanya merger sekolah yang menye-
babkan sulitnya manajemen program pe-
ngelolaan lingkungan hidup, kurangnya
monitoring dan evaluasi terkait kegiatan
siswa dan guru dalam pengelolaan lingku-
ngan hidup, minimnya ketersediaan bahan
ajar pendidikan lingkungan hidup bagi sis-
wa, kurangnya kesadaran guru untuk mela-
kukan penelitian terkait dengan pendidikan
lingkungan, serta adanya rotasi guru yang
cukup sering sehingga menyebabkan selu-
ruh program pengelolaan lingkungan kura-
ng maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN
Chaerul Hasyim. 2009. Program Adiwiyata:
Pelaksanaan program sekolah Adiwi-
Sekolah Peduli dan Berbudaya Ling-
yata di SDN Ungaran I Yogyakarta ditinjau
kungan.ndppm.uii.ac.id/dokumen/sem
dari aspek kegiatan partisipatif berjalan ba-
inar/UII-ECO_SPIRITUAL-KLH.pdf
ik. Hal ini ditunjukkan melalui perhitungan
diakses 12 November 2012.
kuantitatif bahwa capaian rerata pada aspek
Istiningsih, Terapi Musik Tradisional Untuk Meningkatkan Konsentrasi, Kemandirian dan 180
Hasil Belajar Siswa ABK Kelas IV SDN Inklusi Sumbersari I Malang

James A. Black & Dean J. Champion. 1992.


Metode dan Masalah Penelitian Sosi-
al, terjemahan oleh E. Koeswara, dkk.
1992. Jakarta:PT Refika. cet. 2. hal.
157.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
2008. Adiwiyata. http://www.menlh.
go.id/adiwiyata/indikator.htmldiakses
12 November 2012.
Lilis widaningsih. 2008. Pendidikan Ling-
kungan Hidup: Membelajarkan Anak
pada Kearifan Alam. Prosiding semi-
nar nasional jurusan Pendidikan Tek-
nik Arsitektur FPTK UPI dan DIsdik
Propinsi Jawa Barat.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil
Belajar Siswa di Sekolah. Jakarta:
Kanisius.
Miles, M. B. dan Huberman, A .M. 1995.
Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-
Press.
Mohamad Ali. 2013. Penelitian Kependidi-
kan (Prosedur & Strategi). Bandung:
Angkasa.
Muhsinatun Siasah Masruri, dkk. 2002.
Pendidikan Kependudukan dan Ling-
kungan Hidup. Yogyakarta: UNY
Press
Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Re-
maja Rosdakarya.
Nana dan Ibrahim. 2005. Penelitian dan
Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Paryadi, Sugeng. 2008. Konsep pengelolaan
Lingkungan Sekolah (Green School).
http://www.pdf-search-engine.com/li-
ngkungan-hidup.html diakses 12 No-
pember 2012.
Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Li-
ngkungan. Penerbit PT. Rineka Cipta
Jakarta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar–Dasar E-
valuasi Pendidikan Edisi Revisi. Ja-
karta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai