Anda di halaman 1dari 10

Selamat pagi pak,

Saya akan mencoba menanggapi soal pada forum diskusi ini tentang Keanekaragaman
Hayati
1. Jelaskan perbedaan keanekaragaman dengan keragaman beserta contohnya pada tumbuhan
dan hewan?
2. Apakah yang dimaksud dengan endemik berikan contohnya pada tumbuhan dan hewan?
3. Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang utama di dunia
karena terletak di daerah tropis. Berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan
sifat yang terlihat pada makhluk hidup. Berdasarkan hal ini uraikan pembagian dari
tingkat keanekaragaman hayati!
4. Mengapa bentuk paruh dan kaki pada burung (Aves) mempunyai perbedaaan, Jelaskan!

Jawab.
1. Perbedaan keanekaragaman dengan keragaman beserta contohnya pada tumbuhan
dan hewan.
Keanekaragaman adalah kumpulan seluruh penghuni biosfer yang berhubungan antara satu
dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi . Indonesia merupakan salah satu negara yang
memiliki berbagai macam kebudayaan hayati yang tinggi . Menurut UU Nomor 5 Tahun 1994,
keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman yang ada diantara makhluk hidup yang ada
di semua wilayah, yakni daratan, lautan, dan perairan atau akuatik, serta komplek ekologi yang
termasuk dari keanekaragamannya yang meliputi keanekaragaman dalam spesies, antara spesies
dengan ekosistem.
Keanekaragaman hayati merupakan beranekaragamnya makhluk hidup dalam suatu
lingkungan tertentu. Keanekaragaman tersebut berdasarkan pada ciri-ciri dan sifat yang diamati.
Keanekaragaman hayati ditimbulkan oleh 2 faktor, yakni faktor gen dan faktor lingkungan.
Keanekaragaman hayati menyebabkan tumbuhnya berbagai jenis hewan dan tanaman yang ada
dilingkungan sekitar kita. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada antar jenis, akan tetapi
dalam satu jenispun terdapat keanekaragaman. Misalnya perbedaan warna, ukuran, dan bentuk
dalam satu jenis. Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam bentuk,
penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan
seperti ekosistem, jenis, dan genetik. Nilai keanekaragaman ditentukan dengan menggunakan
angka indeks. contohnya keanekaragaman pada jeruk, belimbing ddl.
. Contoh keanekaragaman pada tumbuhan adalah jenis padi, jenis kelapa, jenis salak, jenis
mangga.

Contoh keanekaragaman pada hewan: keanekaragaman pada kucing. Ada kucing anggoro,
kucing local, kucing Persia dan masih banyak lagi.

Keragaman adalah keragaman spesies dan kekayaan spesies . Beragam-ragam dan


berjenis-jenis nya suatu spesies. contohnya keragaman pada bunga
2. Pengertian endemik
Endemik adalah salah satu yang habitatnya terbatas pada daerah tertentu. Istilah bisa
menunjuk pada binatang, tanaman, jamur, atau bahkan mikroorganisme. Definisi berbeda dari
“pribumi”, atau “asli,” bahwa dalam spesiesyang terakhir, meskipun terjadi secara alami di
daerah, juga ditemukan di daerah lain . Spesies endemik merupakan gejala alami sebuah biota
untuk menjadi unik pada suatu wilayah geografi tertentu. Sebuah spesies bisa disebut endemik
jika spesies tersebut merupakan spesies asli yang hanya bisa ditemukan di sebuah tempat
tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain. Wilayah di sini dapat berupa pulau, negara, atau
zona tertentu.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat endemik (endemisme) yang tinggi.
Diperkirakan Indonesia mempunyai lebih 165 jenis mamalia endemik, 397 jenis burung yang
endemik Indonesia, lebih dari 150 reptilia, dan lebih dari 100 spesies ampibi yang tercatat
endemik di Indonesia. Contoh spesies endemik adalah Anoa yang hanya bisa ditemukan sebagai
spesies alami di Sulawesi saja. Juga Rusa Bawean yang keberadaannya secara alami hanya
dijumpai di pulau Bawean, Jawa Timur, Indonesia.

Contoh lain hewan endemic di Indonesia:


1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) di Sulawesi
2. Babirusa (Babyrousa babyrussa) di Sulawesi
3. Badak bercula satu atau badak jawa (Rhinoceros sondaicus) di Jawa
4. Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) endemik di Sumatera
5. Bajing palawan (Sundasciurus juvencus) Bali dan Sumatera
6. Bajing tanah (Lariscus hosei) endemik pulau Kalimantan
7. Bajing telinga botol (Callosciurrus adamsi) endemik Kalimantan
8. Banteng (Bos javanicus) di Jawa
9. Bekantan atau Kera hidung panjang (Nasalis larvatus) endemik Kalimantan
10. Beruk mentawai (Macaca pagensis) endemik Kepulauan Mentawai
11. Burung Anis sulawesi (Cataponera turdoides) di Sulawesi
12. Burung beo nias (Gracula religiosa robusta) endemik pulau Nias
13. Burung elang flores (Spizaetus floris) endemik Flores
14. Burung elang jawa (Spizaetus bartelsi) di Jawa
15. Burung cenderawasih (Paradisea sp.) di Papua
16. Burung Celepuk siau (Otus siaoensis) pulau Siau, Sulawesi Utara
17. Burung Cerek Jawa (Charadrius javanicus) di Jawa
18. Burung maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi
19. Burung rangkong (Buceros rhinoceros) di Kalimantan
20. Burung Sempidan Kalimantan (Lophura bulweri) di Kalimantan
21. Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) pulau Jawa
22. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Sumatera
23. Hiu karpet berbintik (Hemiscyllium freycineti) endemik Papua
24. Ikan arwana emas (Scleropages formosus) endemik pulau Sumatera
25. Jalak bali (Leucopsar rothschild) di Bali
26. Kadal coklat Kalimantan (Lanthanotus borneensis) di Kalimantan
27. Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis) di Sumatera
28. Kancil Jawa (Tragulus javanicus) endemik Jawa
29. Kanguru Pohon Mantel Emas (Dendrolagus pulcherrimus) di Papua
30. Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) di Papua
31. Katak tanpa paru-paru (Barbourula kalimantanensis) Kalimantan
32. Kelelawar berjenggot coklat dan ekor selubung (Taphozous achates) di Nusa Penida
33. Kelinci belang sumatera (Nesolagus netscheri) endemik Sumatera
34. Kera belanda (Nasalis larvatus) di Kalimantan
35. Kera hitam sulawesi (Macaca nigra) endemik Sulawesi Utara
36. Komodo (Varanus komodoensis) di Nusa Tenggara Timur (P. Komodo)
Contoh tumbuhan endemik di Indonesia adalah seperti berikut:

1. Bunga bangkai (Amorphophalus titanum), bunga Rafflesia arnoldi terdapat di Sumatra


(Bengkulu, Sumatra Barat dan Aceh)
2. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), Rafflesia borneesis terdapat di Kalimantan.
3. Aglaia ceramic (sejenis mahoni); Endemik Maluku dengan status Redlist IUCN
Vulnerable.
4. Amorphophallus titanium (Bunga bangkai); Tanaman endemik Sumateradan belum
terdaftar dalam IUCN Redlist
5. Amorphophallus gigas (Bunga bangkai raksasa sumatera, Sumatra Giant
Amorphophallus); Endemik Sumatera.
6. Anaphalis javanica (edelweiss jawa); Tumbuhan endemik Jawa, Sumatera bagian selatan,
Sulawesi bagian selatan, dan Lombok.
7. Aralia javanica (Spikenard); Endemik Jawa dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
8. Canarium kipella; Tumbuhan endemik Jawa dengan status IUCN Redlist Endangered.
9. Casearia flavovirens (hulu tulang, badung); Endemik Jawa (bagian timur) dan Bali
dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
10. Cassine koordersii; Endemik Jawa dengan status IUCN Redlist Critically Endangered.
11. Ceratolobus glaucescens (palem jawa); Endemik Jawa Barat.
12. Clethra javanica; Endemik Jawa dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
13. Coelogyne pandurata (Anggrek hitam); Endemik Kalimantan
14. Cycas javana (sejenis pakis haji); Endemik Jawa dan Nusa Tenggara dengan status IUCN
Redlist Endangered.
15. Dehaasia pugerensis; Endemik Jawa dengan status IUCN Redlist Critically Endangered.
16. Diospyros celebica (kayu hitam sulawesi atau kayu eboni); Endemik Sulawesi dengan
status IUCN Redlist Vulnerable.
17. Elaeocarpus simaluensis; Endemik pulau Simeulue (Sumatera) dengan status IUCN
Redlist Vulnerable.
18. Eugeissona utilis (bertan, wild bornean sago palm); Palem endemik Kalimantan
19. Gigantochloa manggong (Bambu manggong); Endemik Jawa.
20. Goniothalamus majestatis; Endemik Sulawesi dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
21. Gonystylus glaucescens; Endemik Kalimantan dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
22. Guioa asquamosa; Endemik Flores dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
23. Guioa malukuensis; Endemik Maluku dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
24. Guioa multijuga; Endemik Papua dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
25. Guioa patentinervis; Endemik Maluku (Ambon, Buru, Seram, dan Obi) dengan status
IUCN Redlist Vulnerable.
26. Guioa waigeoensis; Endemik pulau Waigeo (Papua) dengan status IUCN Redlist
Vulnerable.
27. Halophila sulawesii (lamun atau seagrass); Endemik Sulawesi dengan status IUCN
Redlist Data Deficient.
28. Hopea bancana (sejenis merawan atau takian); Endemik Sumatera dengan status IUCN
Redlist Critically Endangered.
29. Hopea celebica (sejenis merawan atau takian); Endemik Sulawesi dengan status IUCN
Redlist Endangerd.
30. Hopea gregaria (sejenis merawan atau takian); Endemik pulau Buru dengan status IUCN
Redlist Endangerd.
31. Hopea nigra (sejenis merawan atau takian); Endemik Sumatera dengan status IUCN
Redlist Critically Endangered.
32. Hopea ovoidea (sejenis merawan atau takian); Endemik Kalimantan dengan status IUCN
Redlist Critically Endangered.
33. Horsfieldia atjehensis (sejenis penarahan); Endemik Sumatera (bagian utara) dengan
status IUCN Redlist Vulnerable.
34. Horsfieldia coriacea (sejenis penarahan); Endemik Sulawesi (bagian tengah) dengan
status IUCN Redlist Near Threatened.
35. Horsfieldia decalvata (sejenis penarahan); Endemik Maluku (pulau Seram, Ambon,
Morotai, dan Halmahera) dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
36. Horsfieldia lancifolia (sejenis penarahan); Endemik Sulawesi (bagian tengah dan selatan)
dengan status IUCN Redlist Near Threatened.
37. Horsfieldia macrothyrsa (sejenis penarahan); Endemik Sumatera (bagian tengah dan
utara) dengan status IUCN Redlist Near Threatened.
38. Horsfieldia talaudensis (sejenis penarahan); Endemik pulau Talaud, Sulawesi dengan
status IUCN Redlist Vulnerable.
39. Horsfieldia triandra (sejenis penarahan); Endemik Sumatera (bagian tengah dan selatan)
dengan status IUCN Redlist Vulnerable.
40. Horsfieldia valida (sejenis penarahan); Endemik Kalimantan dan Sumatera dengan status
IUCN Redlist Vulnerable.
41. Kalappia celebica (kalapi atau kalapia); Endemik Sulawesi dengan status IUCN Redlist
Vulnerable

3. pembagian dari tingkat keanekaragaman hayati!


Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang begitu banyak. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia.
1. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kepulauan.
2. Indonesia mempunyai unsur fauna dan flora yang berkisar dari wilayah Indomalaya
sampai ke wilayah Australia
3. Indonesia terbagi menjadi 2 zona biogeografi, yaitu wilayah oriental dan wilayah
Australian.
4. Sebagai negara yang memiliki banyak pulau, Indonesia mempunyai laut yang sangat luas
dengan garis pantai 81.000 KM atau sama dengan 14% dari panjang pantai bumi.
5. Indonesia mempunyai pantai dengan hutan bakau yang luas dan memiliki kekayaan jenis
flora dan fauna, yakni 4,25 juta ha.
6. Indonesia mempunyai sumber daya terumbu karang yang terkaya di dunia.

Berdasarkan faktor-faktor diatas, bisa kita simpulkan bahwa keanekaragaman hayati di


Indonesia memang sangat luar biasa. Ini dikarenakan zona geografi mempunyai karakter yang
berbeda-beda. Banyak pulau yang menyimpan flora dan fauna endemik dan wilayah laut yang
sangat luas dengan biodiversitas spesifiknya.
Oleh karena itu, sebagai warga negaa Indonesia kita wajib untuk menjaga dan berpartisipasi
untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia ini. Agar ekosistem tetap seimbang dan
dapat berjalan dengan baik
Adapun keanekagaraman hayati mencakup 3 tingkatan.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman genetik merupakan keanekaragaman yang paling hakiki. Keanekaragaman ini
bisa berlanjut dan sifatnya diturunkan. Keanekaragaman genetik berhubungan dengan
keistimewaan ekologi dan proses evolusi.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Genetik :
 Nama ilmiah sama
 Adanya variasi
 Perbedaan morfologi tidak terlalu mencolok
Contoh : jenis padi, jenis kelapa, jenis salak, jenis mangga.
2. Keanekaragaman Jenis (Spesies)
Keanekaragaman jenis merupakan keanekaragaman yang meliputi fauna dan flora. Adanya
keanekaragaman jenis yang tinggi akan menghasilkan kestabilan bagi lingkungan.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Jenis :
 Tidak ada variasi
 Nama ilmiah berbeda
 Perbedaan morfologi mencolok
Contoh : Jenis jeruk, jenis palm
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman yang paling kompleks. Adapun yang
mencakup di dalamnya adalah keanekaragaman genetik dan keanekaragaman jenis beserta
lingkungannya.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Ekosistem
 Memiliki vegetasi yang khas untuk setiap ekosistemnya
Contoh : padang rumput sintetis, ekosistem koniver (pinus), ekosistem tundra (lumut).
4. bentuk paruh dan kaki burung beragam karena:
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan agar tetap hidup. Begitu juga dengan
burung atau jenis unggas, mereka juga membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis
hewan dalam hal ini jenis unggas atau burung memiliki cara tersendiri dalam memperoleh
makanan.

Setiap jenis unggas atau burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu
(nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-
beda. Berbagai jenis perbedaan paruh burung:
 Paruh Itik, Bentuk paruh itik disesuaikan dengan jenis makanannya yang lain. Bentuk
seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari dalam air dan Lumpur. Contoh
: ikan dan katak
 Paruh burung Pelikan, Pangkal paruh bentuk seperti sisir, fungsinya untuk menyaring
makanan berupa alga dan udang atau ikan kecil.
 Paruh burung Kolibri, Paruhnya berbentuk kecil, runcing, panjang yang disesuaikan
untuk menghisap madu
 Paruh burung Nuri, Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan
makanannya yang berupa biji-bijian.
 Paruh burung elang, Paruh burung elang benrebntuk runcing dan agak panjang. Ujung
paruh agak membongkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek
daging.
 Paruh burung pemakan serangga, Bentuk paruh agak terbuka sehingga sesuai untuk
menangkap serangga.
Berbagai bentuk paruh burung yang sesuai morfologinya dengan makanannya

Berdasarkan cara hidup dan makanannya, kaki burung di bedakan beberapa macam :
o Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang, misal :
kaki burung pelatuk
o Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya terdapat selaput renang, misal : itik, angka
o Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai ukuran pendek dan cokornya sangat
tajam, contoh : kaki burung elang, rajawali, burung hantu
o Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak pada satu
bidang datar.

Berbagai bentuk kaki burung yang sesuai morfologinya dengan makanan dan cara hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai