Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Disusun Oleh:
Fauziyah Abidah
Pembimbing :
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
2
PENDAHULUAN
suasana hati pasien yang jika tidak diobati dengan segera dapat merugikan, baik
untuk dirinya atau orang lain dalam lingkungan sekitarnya. Sebagai ujung tombak
di lapangan, peran dokter sangat penting dalam hal ini adalah sebagai bagian dari
masalah hidup pasien yang bisa meliputi gejala atau kekacauan mental baik
3
BAB II
PEMBAHASAN
lain di rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, klinik dan sentra primer. Kasus
e. Delirium
Evaluasi
Menilai kondisi pasien yang sedang dalam krisis secara cepat dan tepat
pasien
4
Dalam proses evaluasi, dilakukan:
dan alasan dibawa ke unit gawat darurat. Keterangan tambahan dari pihak
dkatakan ataupun yang tidak dikatakan oleh pasien, dan ini dilakukan
terpenting yang harus dilakukan oeh seorang dokter di unit gawat darurat
adalah menilai tanda-tanda vital pasien. Tekanan ddarah, suhu, nadi adalah
5
Lima hal yang harus ditentukan sebelum menangani pasien selanjutnya:
tersebut aman bagi pasien. Jika intervensi verbal tidak cukup atau
tampak.
6
e. Kemampuan merawat diri sendiri. Sebelum memulangkan pasien,
namun ada beberapa hal yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk
adalah untuk:
b. Mengurangi/menghilangkan penderitaannya
akhir
7
Obat-obatan yang sering digunakan adalah:
perphenazine dsb
tetapi hanya menunjuk pada suatu keadaan tertentu, suatu sindrom dengan
sementara untuk suatu gambaran psikopatologis dengan ciri-ciri utama gaduh dan
Etiologi : Keadaan gaduh gelisah merupakan manifestasi klinis salah satu jenis
1. Delirium
2. Skizofrenia katatonik
3. Gangguan skizotipal
6. Amok
8
1. Psikosis karena gangguan mental organik: delirium
evaluasi internal dan neurologis yang teliti (Maramis dan Maramis, 2009).
9
2. Skizofrenia dan gangguan skizotipal
gelisah itu merupakan manifestasi suatu psikosis dari kelompok ini, yaitu
negara kita. Secara mudah dapat dikatakan bahwa bila kesadaran tidak
frustasi atau konflik yang jelas maka hal ini biasanya suatu skizofrenia.
10
3. Gangguan psikotik akut dan sementara
yang dirasakan hebat sekali oleh individu. Stress ini disebabkan oleh suatu
frustasi atau konflik dari dalam ataupun dari luar individu yang mendadak
4. Psikosis Bipolar.
pokok gangguannya terletak pada afek-emosi. Tidak jelas ada frustasi atau
ataupun mania, bila aspek afek-emosinya menurun, maka aspek yang lain
arti kata yang sebenarnya, tetapi pasien itu memperlihatkan jalan pikiran
11
5. Amok
malu,tetapi kemudian terhadap siapa saja dan apa saja yang dirasakan
menghalanginya.
karena individu itu dibuat tidak berdaya oleh orang lain, karena kehabisan
12
d. Adanya perilaku agitatif
kekerasan.
h. Kegelisahan katatonik
i. Episode manik
sendiri, psikosis
Tatalaksana
Bila seorang dalam keadaan gaduh gelisah dibawa kepada kita, penting
sekali kita harus bersikap tenang. Dengan sikap yang meyakinkan, meskipun tentu
13
pengantarnya, tidak jarang kita sudah dapat menguasai keadaan (Maramis dan
Maramis, 2009).
Bila pasien masih diikat, sebaiknya ikatan itu disuruh dibuka sambil tetap
mengamuk lagi. Biarpun pasien masih tetap dipegang dan dikekang, kita berusaha
keadaan gaduh gelisah itu dan mengobatinya secara etiologis bila mungkin
Bila tidak ada juga, maka suatu tranquailaizer pun dapat dipakai, misalnya
Maramis, 2009).
dosis terapeutik tinggi, adalah hipotensi postural, lebih-lebih pada pasien dengan
susunan saraf vegetatif yang labil atau pasien lanjut usia. Untuk mencegah jangan
14
sampai terjadi sinkop, maka pasien jangan langsung berdiri dari keadaan
berbaring, tetapi sebaiknya duduk dahulu kira-kira satu menit (bila pasien sudah
Penjagaan dan perawatan yang baik tentu juga perlu, mula-mula agar ia
jangan mengalami kecelakaan, melukai diri sendiri, menyerang orang lain atau
merusak barang-barang. Bila pasien sudah tenang dan mulai kooperatif, maka
pengobatan dengan neuroleptika dilanjutkan per oral (bila perlu suntikan juga
dapat diteruskan). Pemberian makanan dan cairan juga harus memadai. Kita
berusaha terus mencari penyebabnya, bila belum diketahui, terutama bila diduga
suatu sindrom otak organik yang akut. Bila ditemukan, tentu diusahakan untuk
15
Pasien dengan amok, bila sampai kepada kita, biasanya sudah tidak
mengamuk lagi, kita tinggal berusaha tambah menentramkan saja dan mengobati
keadaan fisik bila sudah terganggu sewaktu dia dalam keadaan amok. Psikosis
Violence atau tindak kekrasan adalah agresi fisik yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain. Jika hal itu diarahkan kepada dirinya sendiri,
disebut mutilasi diri atau tingkah laku bunuh diri (suicidal behavior). Tindak
kekerasan dapat timbul akibat berbagai gangguan psikiatrik, tetapi dapat pula
terjadi pada orang biasa yang tidak dapat mengatasi tekanan hidup sehari-hari
hallucination),
- Katatonik furor
- Depresi agitatif
16
- Gangguan kepribadian yang ditandai dengan kemarahan dan gangguan
antisosial),
temporalis otak.
kekerasan,
- Laki-laki,
17
Panduan wawancara dan Psikoterapi
yang jelas bahwa kalau perlu pasien dapat diikat (physical restraints).
Tentukan batasan itu dengan memberikan pilihan (misalnya pilih obat atau
diterima,
18
- Jangan duduk berdekatan dengan pasien paranoid, yang mungkin
- Ancaman verbal,
- Agitasi psikomotor,
19
Terapi Psikofarmaka
Olanzapine 2,5-10 mg per IM, maksimal 4 injeksi per hari, dengan dosis
Atau lorazepam 2-4 mg, diazepam 5-10mg per IV secara pelahan (dalam 2
menit).
Bila dalam 20-30 menit kegelisahan tidak berkurang, ulangi dengan dosis yang
sama. Hindari pemberian antipsikotik pada pasien yang mempunyai risiko kejang.
Bunuh diri atau suicide atau tentamen suicidum adalah kematian yang
diniatkan dan dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri (Elvira, Sylvia D
dan Gitayanti Hadisukanto, 2010) atau segala perbuatan seseorang yang dapat
mengakhiri hidupnya sendiri dalam waktu singkat (Maramis dan Maramis, 2009).
20
1. Bunuh diri egoistic
lebih baik dari pada daerah perkotaan, sehingga angka suiside juga lebih
sedikit.
untuk bunuh diri karena identifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok,
dan di beberapa masyarakat primitive yang lain. Suiside macam ini dalam
21
kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini menerangkan mengapa percobaan bunuh
diri pada orang cerai pernikahan lebih banyak dari pada mereka yang tetap
ekonomi yang drastis juga lebih mudah melakukan percobaan bunuh diri.
berikut:
hebat, suiside dapat mengganti kemarahan atau kekerasan yang tidak dapat
direpresikan. Orang ini cenderung untuk bertindak kasar dan suiside dapat
untuk membunuh.
pada wanita, akan tetapi seorang ibu tidak mampu mencintai, maka
22
keinginan menghukum dirinya sendiri dapat terjadi. Dalam rumah sakit
jiwa, perasaan tak berguna dan menghukum diri sendiri merupakan hal
agresi, individu itu mencoba berbuat lebih baik lagi, tetapi akhirnya ia
Faktor Risiko
Berikut ini faktor-faktor resiko untuk bunuh diri (Sadock, et al, 2007):
dibanding laki-laki. Akan tetapi, keberhasilan bunuh diri lebih tinggi pada
laki-laki. Hal ini berkaitan dengan metode bunuh diri yang dipilih. Laki-
laki lebih banyak dengan gantung diri, meloncat dari tempat tinggi, dengan
menggunakan racun.
2) Usia. Kasus bunuh diri meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada
laki-laki, angka bunuh diri tertinggi pada usia di atas 45 tahun sedangkan
pada perempuan angka bunuh diri tertinggi pada usia di atas 55 tahun.
Orang yang lebih tua lebih jarang melakukan percobaan bunuh diri, tetapi
3) Ras. Di Amerika Serikat ras kulit putih lebih banyak melakukan bunuh diri
jika terdapat anak di rumah. Orang yang tidak pernah menikah dua kali
23
lebih beresiko untuk bunuh diri. Perceraian meningkatkan resiko bunuh
diri. Janda atau duda yang pasangannya telah meninggal juga memiliki
5) Pekerjaan. Semakin tinggi status sosial semakin tinggi resiko bunuh diri,
tetapi status sosial yang rendah juga meningkatkan resiko bunuh diri.
spesialis mata dan spesialis anestesi. Pekerjaan lain yang memiliki resiko
tinggi untuk bunuh diri adalah pengacara, artis, dokter gigi, polisi, montir,
agen asuransi. Orang yang tidak memiliki pekerjaan memiliki resiko lebih
6) Kesehatan fisik. Satu dari tiga orang yang melakukan bunuh diri memiliki
bunuh diri.
7) Gangguan mental. Sekitar 95% dari semua orang yang mencoba atau
tersebut terdiri dari depresi 80%, skizofrenia 10%, dan demensia atau
bunuh diri. Sekitar 80% pasien bunuh diri akibat kecanduan alkohol
adalah laki-laki. Sekitar 50% dari pasien kecanduan alkohol yang bunuh
24
diri mengalami kehilangan anggota keluarga atau pasangan dalam satu
tahun terakhir.
Gangguan Jiwa yang sering Berkaitan dengan Bunuh Diri, adalah gangguan
terbaik adalah dengan mendeteksi dini dan menatalaksana gangguan jiwa yang
Mengenali pasien yang berpotensi bunuh diri. Kemungkinan bunuh diri dapat
atau berupa ancaman: “kamu tidak akan saya ganggu lebih lama lagi”
25
e. Perubahan perilaku yang tidak terduga: menyampaikan pesan-pesan,
harta/barang-barang miliknya.
diri.
- Apakah anda pernah merasa bahwa lebih baik kalau anda mati saja?
Selidiki :
- Apakah pasien bisa mendapatkan alat dan cara untuk melaukan rencana
mengumpulkan obat?
26
Evaluasi dan Penatalaksanaan
tempat kejadian) dan atau di Unit Gawat Darurat di rumah sakit, di bagian
penyakit dalam atau bedah. Dilakukan pengobatan terhadap luka-luka dan atau
keracunan. Bila keracunan atau luka sudah dapat diatasi maka dilakukan evaluasi
psikiatrik. Tidak ada hubungan antara beratnya gangguan fisik dengan beratnya
melakukan percobaan bunuh diri, buatlah penilaian apakah hal itu direncanakan
ditegakkan. Pasien yang depresi berat boleh saja berobat jalan asalkan
Ide bunuh diri pada pasien alkoholik umumnya hilang setelah sesudah
berespon baik bila mereka ditangani secara empatik dan dibantu untuk
jangka panjang diperlukan bagi pasien yang cendrung dan mempunyai kebiasaan
27
berulangkali melakukan hal-hal berbahaya tetapi menyangkal adanya ide-ide
Terapi psikofarmaka
Seorang yang sedang dalam krisis karena baru ditinggal mati biasanya
akan berfungsi lebih baik setelah mendapat tranquilizer ringan, tertama bila
lorazepam 3x1 mg per hari selama 2 minggu. Jangan memberukan obat dalam
Ditandai oleh demam tinggi (dapat mencapai 41,5ºC), kekakuan otot yang
tekanan darah yang labil, keringat berlebih) dan gangguan kesadaran. Kekakuan
gagal ginjal. Penyulit lain dapat berupa tombosis vena, emboli paru dan kematian.
Biasanya terjadi dalam hari-hari pertama pengguanaan antipsikotik pada saat dosis
28
Sindrom neuroleptik maligna paling mungkin terjadi pada pasien yang
menggunakan antipsikotik potensi tinggi dalam dosis tinggi atau dosis yang
ditegakkan jika terdapat demam dan kekakuan otot yang parah disertai dengan 2
Diaforesis
Disfagia
Tremor
Inkontinensia
Penurunan kesadaran
Autism
Takikardia
Leukositosis
Patofisiologi
29
dapat menyebabkan instabilitas otonom, gangguan pelepasan panas. Hiperpireksia
Faktor resiko
Chapman, 2006). Gangguan ini dapat pula terjadi pada pasien yang baru
biasa dan bila demamnya tak jelas sebabnya, buatlah diagnosis sementara
30
Monitor tanda-tanda vital secara berkala.
yang efektif.
Terapi Psikofarmaka
mg/hari
31
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
laku yang cepat dan signifikan, serta beberapa kondisi medis lainnya yang
sangatlah penting.
2. Saran
bunuh diri atau prilaku menyerang sebaiknya segera bawa orang tersebut
ke psikiatri atau bawa ke rumah sakit agar dapat ditangani lebih lanjut dan
32
DAFTAR PUSTAKA
6. Hawari, D.; Psikopatologi Bunuh Diri . Balai penerbit FKUI , Jakarta, 2010.
11. Kaplan dan Sadock. Kaplan H. I, Sadock B.J Sinopsis Psikiatri : Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri, Hal 353-367, Klinis Edisi Ketujuh, Jilid Dua.
Binarupa Aksara, Jakarta. 2007.
33
34