Analisis Risiko Bencana Kebakaran Di Sekitar Stikes Bina Sehat Ppni
Analisis Risiko Bencana Kebakaran Di Sekitar Stikes Bina Sehat Ppni
PPNI
Dosen Pengampu :
Di susun oleh :
1.
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
2018
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEBAHASAN
A. Definisi
Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi dengan ketiga unsur (bahan bakar, oksigen,
dan panas ) yang berakibat menimbulkan kerugian harta benda atau cidera bahkan sampai
kematian.
Menurut dewan keselamatan dan kesehatan kerja nasional (DK3N), kebakaran adalah
suatu peristiwa bencana yang berasal dari api yang tidak di kehendaki yang dapat
menimbulkan kerugian, baik kerugian materi (berupa harta benda, bangunan fisik, deposit
atau asuransi, fasilitas sarana dan prasarana, dll) maupun kerugian non materi ( rasa takut,
syok, ketakutan, dll) hingga kehilangan nyawa atau cacat tubuh yang ditimbulkan oleh
kebakaran tersebut.
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan pemadam
kebakaran adalah ketepatan memilh media pemadam yang digunakan terhadap kelas
kebakaran tertentu. Dengan ketepatan media pemadam, maka akan dapat dicapai pemadaman
kebakaran yang efektif dan efisien
Namun, air juga memiliki keterbatasan. Kelemahan air sebagai media pemadam
kebakaran antara lain :
Menghantar listrik sehingga tidak cocok untuk kebakaran instalasi listrik yang
bertegangan.
Berbahaya bagi bahan-bahan kimia yang larut dalam air yang eksterm
(mengasilkan panas)
Kemungkinan dapat terjadi “slopver” ataupun “boil over” bila untuk
memadamkan kebakaran minyak dengan cara yang salah.
3) Busa (foam)
Busa (foam) pemadam api adalah kesatuan buih-biuh kecil yang stabil dan
mempunyai berat jenis yang sangat rendah dibanding dengan air maupun minyak
yang dapat mengapung diatas permukaan zat cair dan mengalir diatas permukaan zat
padat. S=dari bentuk fisiknya, busa sangat efektif untuk memadamkan api kelas A
dan B, terutama bila permukaan yang terbakar luas, sehingga sulit bagi media
pemadam untuk bisa menutup permukaan yang terbakar tersebut.
Metode pemadaman media jenis busa dilakukan dengan menutupi (smothering), yaitu
dengan membuat selimut busa diatas bahan yang terbakar dan dengan mendinginkan
(cooling), yaitu menyerap panas kalori dari bena yang terbakar sehinga suhunya
turun.
4) Asam Soda
Asam soda atau acid adalah media pemadaman api jenis cairan yang
kegunaannya sama dengan air yaitu untuk memadamkan kebakaran kelas A. Bahan
baku asam soda ini adalah sodium bikarbonat dan larutan asam sulfat dengan reaksi
sebagai berikut :
Reaksi pembentukan asam soda
2 NaHCO3 + H2SO 4 Na2SO4 + 2 H2O + 2CO2
Keunggulan asam soda adalah cocok untuk temperatur dingin karena bahan beku,
sedangkan kelemahannya adalah sangat korosif.