BAB I. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan berupa gambar kerja
menjadi sebuah bangunan yang memenuhi syarat kuat, indah, dan fungsional. Agar dapat
melaksanakan pekerjaan bangunan dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan dapat teratasi
Disamping perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut. Dalam pekerjaqan konstruksi ketersediaan bahan bangunan dan peralatan kerja
merupakan factor penting, sebab kedua factor tersebut mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan.
Selain itu adanya pengawasan juga mempengaruhi keberhasilan peleksanaan pekerjaan
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi kerja yang dilakukan, dan
mengecek kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu bila
terdapat ketidak sesuaian antara kondisi di lapangan dengan perencanaan, melalui fungsi pengawasan
akan dapat diketahui dan segera dicari sebabnya guna pengambilan tindakan koreksi. Koreksi yang
dilakukan harus cepat, tepat, dan dapat dipertanggung jawabkan dari segi teknis dan non teknis.
III. LOKASI
Lokasi Pekerjaan ini berada diwilayah Kec. Sepulu Kabupaten Bangkalan .
PEKERJAAN TANAH
Galian Lumpur
Untuk pekerjaan galian tanah Lumpur/Pasir digunakan dengan alat berat jenis excavator di
laksanakan pada pekerjaan galian untuk Normalisasi badan sungai dengan metode kerja sebagai
berikut :
Galian tanah Lumpur/pasir adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah lumpur
berpasir pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan mengunakan alat berat
berupa Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang bidang yang ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan
/ ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah lumpur pasir dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil
galiannya terdiri dari tanah lumpur, pasir dan kerikil.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh
Direksi, Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari
1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat excavator, maka pembayaran volume ini akan
termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain ataupun pekerjaan
saat penggalian itu sendiri, pelaksana pekerjaan harus selalu ada di lapangan untuk mengarahkan
operator excavator dalam bekerja. Jika dikehendaki Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan
dipergunakan untuk timbunan kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah
yang tidak memenuhi syarat dibuang dengan persetujuan Direksi pekerjaan.
Urugan Tanah kembali
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang ditentukan sesuai dengan
yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakan
Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan
ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-
urutan kerja sebagai berikut :
Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan
kami siapkan kami akan selalu mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah ditentukan dan dengan
melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan.
Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan membentuk ukuran yang sudah
ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem
pemadatan dilakukan perlapis min per 10-20cm urugan.Timbunan dari bekas galian diambil dari
stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara
bidang ’timbunan filter’ dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain.
Urugan Peddel
Uraian Pengerjaan :
Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada
area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan
anorganik.
Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
Mendatangkan material timbunan pilihan ke lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan
ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
Timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan Motor Greader.
Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu
dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan
spesifikasi teknik.
Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan ketebalan dan
kepadatan dari timbunan.
Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah
ditentukan.
PEKERJAAN PASANGAN
Buis Beton Bulat 80 Cm x 50 Cm' Tbl= 0.6 Cm
Pemasangan Buis Beton
Produk Buis Beton salah satu produk beton fabrikasi di pabrik Aneka Alam Abadi, memiliki
multi fungsi (fungsi lebih dari satu) untuk pekerjaan infrastruktur, konstruksi, budidaya ikan,
wadah tanam tumbuhan.
Buis beton berbentuk pipa beton memiliki ketebalan dinding bervariasi mulai dari 3 cm
sampai dengan ketebalan 7.5 cm. Semakin besar diameter buis beton akan semakin tebal
dinding pipa beton. Buis beton yang terbuat dari beton, berat volume memiliki 2.200 kg /
m3, artinya untuk memperoleh berat buis beton dengan cara menghitung volume beton buis
beton dikalikan dengan berat volume beton ( 2.200 kg / m3).
Buis Beton difungsikan sebagai :
Sumur Resapan, maksudnya adalah mengalirkan genangan air hujan dari permukaan jalan
atau perkerasan di kembalikan ke dalam tanah, sebagai cadangan air tanah.
Sumur dangkal, berfungsi melindungi mata air tanah terhadap kemungkinan ketidak stabilan
pada tanah hasil galian.
Saluran, sebagai sarana infrastruktur yang menampung dan mengalirkan air dari satu lokasi
ke lokasi lainnya.
Wadah untuk budidaya ikan lele, karena buis beton menyerupai habitat hidup ikan lele, yang
tidak memerlukan tempat hidup yang luas.
Wadah budidaya tanaman
Wadah penampungan sampah sementara
Wadah pengelolaan sampah kompos
Bekisting pondasi sumuran
Tahap berikutnya adalah Metoda Pemasangan Buis Beton di lokasi pekerjaan, beberapa metoda
yang dapat dikerjakan seperti informasi dibawah ini:
Apabila kondisi tanah sudah digali, Buis Beton dibantu dengan perlengkapan seperti tripod
ataupun menggunakan tambang dadung untuk menurunkannya ke dalam tanah galian.
Atau menempatkan Buis Beton terlebih dahulu sebelum dilakukan proses penggalian, buis
beton ditempatkan dilokasi yang akan digali, setelah itu dimulai proses penggalian dari sisi
dalam buis beton. Pekerjaan ini dimungkinkan untuk penggunaan buis beton dimensi yang
besar, yang memiliki ruang untuk melakukan penggalian.
Buis beton ditempatkan sesuai dengan kedalaman rencana, apabila satu titik rencana
kedalaman lebih dari 1 m, maka buis beton yang digunakan akan lebih dari satu unit,
permukaan buis beton yang diatasnya harus tepat berada permukaan buis beton yang pertama
Ruangan kosong antara tanah galian dan buis beton dapat diisi kembali dengan tanah bekas
galian, atau dengan material lainnya seperti sirtu, pasir, split, ataupun beton.
Batu untuk pasangan batu kosong harus terdiri dari batu yang keras dan awet dengan sifat sebagai
berikut:
Keausan agregat dengan mesin Los Angeles harus kurang dari 40%.
Berat jenis kering lebih besar dari 2,3.
Penyerapan air tidak lebih dari 4%.
Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau magnesium sulfat dalam pengujian 5
siklus kehilangannya harus kurang dari 10%.
Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, memiliki dimensi minimum 200
mm. Direksi pekerjaan dapat memerintahkan batu yang ukurannya yang lebih besar jika
kecepatan aliran sungai cukup tinggi.
Metode kerja :
Para pekerja menyiapkan bahan material yang berupa batu belah dan pasir urug, yang ditaruh
dipinggir begas galian.
Sebelum batu belah ditata para tukang membuat profil penahan jalan tersebut dengan jarak
yang cukup, sedangkan bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan gambar rencana yang ada.
Para pekerja menyiapkan bahan campuran sepesi yang terdiri dari pasir pasang dan Semen
(PC)
Batu belah ditata rapat didalam lubang galian dengan mengikuti profil-profil yang sudah
dibuat sesuai rencana, sedangkan ukurannya disesuaikan dengan rencana yang ada.
Sedangkan pasangan batu belah ini memakai spesi campuran 1 Pc : 4 Ps
Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith untuk
menentukan leveling lantai kerja.
Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk
leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam
sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya
Pembersihan Lokasi
Pekerjaan ini dilaksanakan di awal pekerjaan dan akhir pekerjaan yaitu membersihkan lokasi atau
areal yang akan dikerjakan, pembersihan terdiri dari tebas tebang pohon-pohon perdu, semak belukar
dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan dalam, serta di atas
tanggul saluran, sehinggamemudahkan pelaksanaan pekerjaan dan pengangkutan material. Sampah
yang berasal dari pembersihan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan mengganggu jalannya
pekerjaan.
BAB. IV. P E N U T U P :
Jangka waktu pelaksanaan dari masing- masing pekerjaan sudah termuat dalam time schedule
pekerjaan.
Hal yang tidak tercantum dalam Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini akan ditentukan lebih
lanjut oleh Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan atau konsultan Pengawas, untuk diadakan perbaikan.
CV. INTAN
H. SODIK
Direktur