D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, diharapkan
peserta didik dapat:
E. Materi Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran 1.
Pertemuan ke 1
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
A. Pemberian Mengamati
Rangsangan - Peserta didik di organisir untuk
(Stimulasi) mengamati bahan tayang (masala
materi rangkaian listrik arus bolak
balik) kontekstual dalam kehidupan
sehari-hari yang di sajikan oleh guru.
- Peserta didik mencatat tentang
tayangan materi rangkaian listrik arus
bolak balik yang di sajikan
- Guru membagikan kelompok yang
beranggotakan 4 orang siswa
- Peserta didik duduk berkelompok
sesuai dengan kelompoknya
B. Pernyataan / Menanya
Identifikasi - Setela peserta didik memperhatikan
Masalah bahan tayang dari guru meminta siswa
(Problem untuk mencatat hal- hal penting yang
Statemen) sekiranya perlu dipertanyakan dan
perlu penjelasan lebih dalam
- Memancing peserta didik untuk
memikirkan secara logic:
1. Apa yang membedakan arus listrik 65 menit
bolak balik denga arus listrik arus
searah
2. Bagaimana bentuk gelombang arus
listrik bolak balik
3. Bagaimana proses terbangkitnya
arus listrik bolak balik
- Peserta didik mengidentifikasi
pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibuat mendiskusikan dengan
kelompoknya.
a. Pengumpulan Mengumpulkan Informasi
Data (Data - Guru meminta peserta didik berdiskusi
Collection) secara kelompok yang beranggotakan
4 siswa untuk mencari informasi dari
berbagai sumber terkait pertanyaan-
pertanyaan yang muncul mengenai
rangkaian listrik arus bolak balik
- Peserta didik melakukan proses
pengumpulan data dan informasi dari
berbagai sumber buku atau internet,
lalu mencatatkannya pada lembar
notulensi
- Peserta didik mencoba merumuskan
jawaban atas pertanyaan yang
dibuatnya setelah ia memperoleh
informasi yang dibutuhkan dengan
mengidentifikasi secara lengkap
tentang:
1. Pengertian arus bolak balik
2. Harga-harga rangkaian arus bolak
balik
3. Bentuk gelombang arus bolak balik
4. Proses terbangiknya listrik arus
bolak balik
- Peserta didik menyusun hipotesis
sementara dari penyelesaian masalah-
masalah tersebut
b. Pembuktian Menalar
(verification) - Dengan kelompoknya, Peserta didik
menemukan konsep rangkaian listrik
arus bolak balik, harga dan besaran,
bentuk gelombang dengan
menggunakan alat osciloskop dan
proses terbangkitnya
- Peserta didik membuktikan hipotesis
yang diperolehnya dengan
menerapkannya untuk menyelesaikan
masalah tersebut
- Peserta didik menuliskan hasil
jawaban hipotesis
c. Menarik Mengomunikasikan
kesimpulan - Guru mempersilahkan Peserta didik
(generalization secara berkelompok untuk membuat
) kesimpulan mengenai materi yang
dikaji
- Guru meminta masing-masing
perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
mereka
- Kelompok lain menanggapi hasil
presentasi kelompok lainnya
- Peserta didik dapat memperoleh
masukan tentang hasil temuan mereka
yang dapat digunakan sebagai bahan
perbaikan
- Peserta didik memperbaiki hasil
presentasi dan membuat simpulan
tentang listrik arus bolak balik
- Peserta didik menghubungkan
pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pengamatan maupun jawaban dengan
hasil tahap verifikasi sehingga peserta
didik menemukan kesimpulan konsep
Rangkaian listrik arus bolak balik
- Peserta didik bersama-sama dengan
guru membuat kesimpulan tentang
konsep rangkaian listrik arus bolak
balik
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan
arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah
arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik
arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang
memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi
spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk
gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya
PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti
sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik
arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah
pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik
tersebut.
Diagram arus bolak-balik (garis hijau) dan arus searah (garis merah)
B. Proses terbangkitnya arus listrik bolak balik
Pada tahun 1835, Hippolyte Pixii membuat altenator pertama (pembangkit arus bolak
balik). Pixii membuat alat tersebut dengan putaran magnit. Namun pada era ini semua
orang berfokus pada pembuatan arus listrik satu arah (DC) jadi penemuan ini tidak begitu
sukses pada jaman ini. Pengelolahan Arus bolak balik dimulai pada tahun 1882. Pada
dekade ini banyak sekali penemuan yang bersangkutan dengan listrik dari penemu-
penemu ternama seperti Thomas Alva Edisson dan Nikola Tesla. Teknologi pembangkit
arus listrik bolak balik (AC) mula-mula dibuat pertama kali oleh Sabastian Ferranti
dengan Lord Kelvin. Ini termasuk dengan pembuatan transformer mula-mula.
Sistem arus listrik bolak balik di buat di Great Barrington, Massachusetts oleh William
Stanley yang di support oleh Westinghouse. Nikola Tesla juga memulai penjualan sistem
listrik bolak baliknya di New York, namun gagal karena new york telah mengadopsi
sistem litrik satu arah. Pada tahun 1887 C.S. Bradley membuat generator bolak balik 3
fase. Ini adalah alat yang membuat arus listrik bolak balik lebih efisien dan bisa dipakai
jaman sekarang. Pada tahun 1900 generator bolak balik 3 fase menjadi prinsip dasar
sumber tenaga listrik di dunia.
Bentuk gelombang
Frekuensi
Frekuensi sistem listrik berbeda-beda di negara yang berbeda, tetapi biasanya berkisar di
antara 50-60 hertz. Beberapa negara seperti Jepang mempunyai dua frekuensi listrik yang
berbed yaitu 50 Hz dan 60 Hz, tergantung dengan pembangkit listrik yang dipakai.
Frekuensi yang berkisar antara 50–60 Hz dipilih dengan alasan yang cukup masuk akal.
Arus listrik dengan frekuensi rendah membuat pemakai listrik dengan motor elektrik
lebih mudah. Telebih dengan aplikasi yang berhubungan dengan traksi dari kommutator,
seperti di kasus rel kereta. Namun dengan memakai frekuensi yang rendah, akan terlihat
kedipan di lampu yang sangat mengesalkan apalagi di lampu incadescent.
Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik arus bolak balik
antar dua lilitan kawat atau lebih melalui induksi elektromagnetik. Prinsip transformator
membuat arus bolak balik jauh lebih unggul daripada arus satu arah dalam hal transmisi
listrik.
Prinsip Kerja
Hubungan Primer-Sekunder
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah dan rumus untuk
Dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Dari rumus-rumus di atas, didapat
pula:
Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder
ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Kerugian Dalam Transformator
Perhitungan di atas hanya berlaku apabila kopling primer-sekunder sempurna dan tidak
ada kerugian, tetapi dalam praktik terjadi beberapa kerugian yaitu
1. kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi
tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak
sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong
lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-
lapis antara primer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat
pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi
transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah.
Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya
dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti
reluktansi rendah.
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus
cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian
kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang
dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil
yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran
tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
6. Kerugian arus Eddy. Kerugian yang disebabkan oleh ggl masukan yang menimbulkan
arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan ggl.
Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi tolakan fluks magnet pada
material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENILAIAN
A. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis : Essay Kisi-kisi soal
Indikator
Kompetensi Tujuan TH Jenis Soal
Pencapaian Indikator Soal
Dasar Pembelajaran B Soal
Kompetensi
Menera - Menjelask - Menjelaskan - Diberikan tentang Uraian Besarnya
factor pengaruh
pkan an hukum hukum dari ggl induksi ggl induksi
hukum- kelistrikan kelistrikan kemudian siswa yang
hukum arus bolak arus bolak menerangkannya dihasilkan
factor yang
rangkai balik balik secara mempengaruhiny sebuah
an listrik mandiri a dinamo
arus dipengaruhi
bolak- oleh faktor-
balik faktor apa
saja
- Menemuka - Menemukan - Diberikan soal Uraian . Sebuah
tentang nilai
n hubungan tengangan dinamo
hubungan tegangan, sesaat maka menghasilk
tegangan, hambatan siswa mncari nilai an
maksimum,
hambatan dan arus efektif, frekuensi tegangan
dan arus bolak balik dan nilai rata-rata sinusoidal
bolak balik secara dari tegangan dengan
tersebut
mandiri persamaan
V = 100 sin
200t.
dynamo
tersebut
memiliki
nilai berapa
pada.
1.Tegangan
maksimum
yang
dihasilkan
2.
Tegangan
efektif yang
dihasilkan
3.
Frekuensi
tegangan
4.
Tegangan
rata-rata
yang
dihasilkan
- Mengidenti - Mengidentifik - Uraian Suatu
fikasi asi rangkaian
terbangkitn terbangkitnya seri R, L,
ya arus arus bolak- dan C
bolak-balik balik (AC) dihubungka
(AC) secara n dengan
mandiri tegangan
bolak-balik.
Apabila
induktansi 1/
2
25π H dan
kapasitas
kapasitor
25 μF,
maka
resonansi
rangkaian
terjadi pada
frekuensi
- Menganali - Menganalisis - Diberikan soal Uraian Rangkaian
rangkaian arus
sis nilai efektif bolak balik yang R–L–C
rangkaian dan nilai rata- sorangkai disusun
seri dan rata secara dengan resistor, seperti
kapasiotor, dan
paralel mandiri inductor, maka gambar di
arus bolak- siswa samping.
balik mengidentifikasi
bentu gelombang
beban R, L arus yang di
dan C hasilkan dari
rangkaian
tersebut
Grafik
gelombang
sinus yang
dihasilkan
jika XL >
XC adalah
Pembahasan
1. Berdasarkan persamaan di atas, ggl induksi dipengaruhi oleh:
1. jumlah lilitan kumparan;
2. kuat medan magnet yang digunakan;
3. luas penampang kumparan; dan
4. laju perubahan fluks magnetik yang ditentukan oleh putaran kumparan di
dalam medan magnet.
3. D1 : L = 1/25π2 H
C = 25 Μf
D2 : f...?
D3 :
4. Grafik yang dihasilkan ialah
….
Pembahasan
Resistif Induktif Kapasitif
XL = X C XL > X C XC > X L
V mendahului
V sefase dengan I I mendahului V
I
B. Penilaian
Keterampilan
Kinerja
Indikator
Kompetensi Tujuan Jenis Soal
Pencapaian Indikator Soal THB
Dasar Pembelajaran Soal
Kompetensi
Mengguna - . - Menerapkan - Diberikan kasus Uraia Bagimana
tenatang n proses
kan Mengidenti hukum terbangkitnya terbentuknya
hukum- fikasi kelistrikan arus bolak balik atau
hukum terbangkitn arus bolak siswa timbulnya
menerangkan tenaga listrik
rangkaian ya arus balik secara p[rosesnya nya arus bolak
listrik arus bolak-balik mandiri dan factor yang balik
bolak-balik (AC) mempengaruhiny
a
Pembahasan
Bila telapak tangan kanan dibuka sedemikian rupa sehingga ibu jari dan keempat jari lainnya
saling tegak lurus (900), maka ibu jari menunjukkan arah gerak penghantar (F) sedangkan garis
yang menembus telapak tangan kanan adalah garis gaya (medan) magnit (Φ) dan empat jari
lainnya menunjukkan arah GGL induksi yang terjadi (e), perhatikan gambar di samping.
Jika batang magnet didorong masuk, jarum galvanometer G akan bergerak dan jika
mendorongnya dihentikan, jarum galvanometer akan diam.
Demikian pula sebaliknya, jika batang magnet diubah arah gerakannya (ditarik), jarum
galvanometer akan bergerak sesaat dan kembali diam jika gerakan batang magnet dihentikan dan
gerakan jarum galvanometer mempunyai arah yang berlawanan dengan arah gerakan semula.
Bergeraknya jarum galvanometer tersebut disebabkan oleh adanya GGL induksi pada kumparan
dan besar GGL induksi yang terjadi sesuai dengan hukum Faraday II adalah :Besarnya GGL
induksi yang terjadi dalam suatu penghantar atau rangkaian berbanding lurus dengan
kecepatan perubahan flux magnet yang dilingkupinya.
KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN
Aspek yang
dinilai Skor
Ketepata Ketepata
No Nama/Kel Tampila ketatabahas n n
. ompok n aan
sasara Perol
n waktu ehan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterampil
an
KT T ST
1 …
2
3 …