Ullin Dwi Fajri A1, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc.2, Rini Nur Hasanah, Dr., ST., M.Sc.3
¹Mahasiswa Teknik Elektro, ¸²·³Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: Ullindwifajri@yahoo.com
Ringkasan- Penerangan merupakan salah satu arus, sudut phasa dan luminansi serta memberi
pengkonsumsi energi listrik terbesar yang berkisar 20 keterangan sampai di posisi tegangan mana lampu
– 25% dari total konsumsi energi listrik yang terpakai dapat bertahan.
dan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk keperluan
lampu penerangan masyarakat memilih lampu yang II. TINJAUAN PUSTAKA
hemat energi.
Untuk mengetahui hubungan antara A. Cahaya
tegangan dan intensitas cahaya pada lampu SL dan
Cahaya adalah suatu gejala fisis yaitu suatu
LED maka dilakukan pengukuran luminansi, arus,
sudut phasa dan keterangan lampu yang masih sumber cahaya yang memancarkan energi. Sebagian
bertahan atau tidak. Pengukuran tersebut dilakukan dari energi ini diubah menjadi cahaya tampak.
dengan mengubah-ubah tegangan catu. Permabatan cahaya diruang bebas dilakukan oleh
Hasil dari pengukuran tersebut didapatkan gelombang-gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya
lampu LED lampu yang hemat energi dikarenakan itu suatu gejala getaran.
LED memiliki daya kecil tetapi kualitas penerangan Kecepatan rambat V gelombang
yang bagus dibanding lampu SL. elektromagnetik di ruang bebas = 3.10 5 km/det. Jika
frekuensi energinya = f dan panjang gelombangnya 𝞴
Kata kunci : lampu, daya, kuat penerangan
(lambda), maka berlaku:
I. PENDAHULUAN 𝞴= (1)
S
penting dan kebutuhannya meningkat dalam
menunjang pembangunan di Indonesia. f = frekuensi
Sebaliknya energi yang tersedia sangat Panjang gelombang tampak berukuran antara
terbatas, maka dibutuhkan efisiensi 380mµ-780mµ seperti pada tabel berikut ini:
penggunaan energi pada semua sistem yang Tabel 2.1 Panjang Gelombang
membutuhkan energi listrik. Panjang gelombang
Ketersediaan akan energi saat ini sangat Warna
(mµ)
penting seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin maju dan memerlukan aktivitas yang Ungu 380-420
semakin meningkat. Enegi untuk penerangan baik Biru 420-495
untuk dirumah tangga, industri dan jalan Hijau 495-566
membutuhkan lampu yang hemat energi. Kuning 566-589
Seiring dengan kebutuhan energi listrik saat ini, Jingga 589-627
banyak jenis lampu yang dibuat oleh pabrik. Jenis Merah 627-780
lampu pijar dan fluorescent banyak digunakan di
masyarakat untuk penerangan. Kebutuhan untuk B. Lampu
penerangan masyarakat dapat memilih jenis lampu a. Lampu Pijar
yang disenangi sesuai kebutuhannya, sebab jenis Lampu pijar tergolong lampu listrik generasi awal
yang masih digunakan hingga saat ini. Filamen lampu pijar
lampu yang beredar saat ini telah dibuat dan
terbuat dari tungsten (wolfram), bola lampunya diisi gas.
diproduksi dengan berbagai merk sesuai pabrik Prinsip kerja lampu pijar, ketika ada arus listrik mengalir
pembuatnya melalui filamen yang mempunyai resistivitas tinggi akan
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian menghasilkan panas hingga filamen berpijar.
terhadap lampu SL dan LED dengan cara mengubah-
ubah sumber tegangan catu kemudian mengukur
1
b. Lampu Fluorescent t = waktu (sekon)
Cahaya yang dipancarkan dari dalam lampu
flurescent adalah ultraviolet (termasuk sinar tak tampak). d. Intensitas Cahaya
Untuk itu bagian dalam lampu tabung dilapisi dengan Intensitas cahaya (I) adalah arus cahaya dalam
bahan fluorescent yang fungsinya mengubah ultraviolet
menjadi sinar tampak.
lumen yang diemisikan setiap sudut ruang (padaarah
tertentu) oleh sebuah sumber cahaya.
c. Lampu Natrium I= lm/sr (cd) (4)
lampu natrium terbuat dari sebuah gelas khusus
yang tahan terhadap uap natrium, sebab kuarsa yang
e. Kuat Penerangan
biasa dan gelas keras mudah diserang oleh natrium
Kuat penerangan adalah pernyataan kauntitatif
yang menguap pada 3000C. Wadah dengan gelas
untuk arus cahaya (Ф) yang sampai jatuh pada
dobel dan transformator dengan kebocoran reaktansi
permukaan bidang.
yang tinggi dirancang untuk memudahkan
pengasutan, karena lampu natrium ini tidak akan E= lx (5)
terasut pada tegangan sumber yang relatif rendah.
f. Kebeningan
d. Lampu Hemat Energi (CFL) Kebeningan adalah pernyataan kuantitatif
Jenis lampu ini menyerupai lampu pijar yang jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan
sebenarnya pada dasarnya adalah lampu tabung- pada suatu arah. Kebeningan suatu permukaan
tabung fluorescent yang digabungkan menjadi satu ditentukan oleh kuat penerangan dan kemampuan
rangkaian. memantulkan cahaya oleh permukaan.
3
D. Penutup 3) Mengukur arus pada setiap tegangan yang
Pada tahapan ini dilakukan pengambilan akan diatur dengan menggunakan tang
kesimpulan berdasarkan data hasil pengujian juga ampere.
perhitungan yaitu penentuan lampu mana yang 4) Mengukur sudut phasa pada setiap tegangan
paling hemat energi antara SL dan LED. dengan menggunakan cos phi meter.
5) Mengukur luminansi pada setiap tegangan
IV. Perhitungan dan Analisis yang akan diatur dengan menggunakan lux
Sebelum melakukan percobaan dapat meter.
digambarkan rangkaian percobaan, sketsa percobaan 6) Data yang telah diukur dimasukkan ke
dan adapun langkah-langkah yang harus disiapkan. dalam tabel.
7) Ulangi ke langkah no.2 sampai memenuhi
A. Rangkaian Percobaan tabel.
D. Perhitungan Daya
Tabel Hasil Pengukuran Lampu SL
I Cosθ Luminansi
V Ket watt
(A) (lead) (Ф)
220 0,02 0,57 199 Terang 2,5
200 0,01 0,54 232 terang 1,08
180 0,01 0,35 209 Terang 0,63
Gambar 3 Rangkaian Percobaan 160 0,01 0,47 184 Terang 0,75
Sumber : Penulis 140 0,01 0,52 165 Terang 0,72
Gambar diatas merupakan gambar rangkaian 120 0,01 0,52 116 Terang 0,62
100 0,01 0,52 88 Redup 0,52
percobaan dari skripsi ini. Dapat dijelaskan pada 80 0,01 0,57 55 Redup 0,45
gambar diatas adanya sumber tegangan yang didapat 60 0 0 0 Padam 0
dari PLN masuk, kemudian untuk merubah tegangan Tabel diatas merupakan hasil pengukuran lampu
catu yang diinginkan digunakan regulator tegangan. SL yang meliputi arus, sudut phasa,dan luminansi
Setelah di dapat tegangan yang diinginkan, maka Untuk lampu SL 5W merk A diketahui V = 220,
timbulah tegangan dan arus yang mengalir menuju I = 0,02 dan cosθ = 0,57 jadi,
beban. P = V x I x cosθ
= 220 x 0,02 x 0,57
B. Gambaran Percobaan = 2,5 watt
Tabel Hasil Pengukuran Lampu LED
I Cosθ Luminansi
V Ket watt
(A) (lead) (Ф)
220 0,01 0,64 413 Terang 1,4
200 0,01 0,6 377 terang 1,2
180 0,01 0,58 341 Terang 1,04
160 0,01 0,55 300 Terang 0,88
140 0,01 0,56 257 Terang 0,78
120 0,01 0,57 213 Terang 0,68
100 0,01 0,58 164 Redup 0,58
Gambar 4 Sketsa Ruangan Percobaan Lampu 80 0 0 0 Padam 0
Sumber : Penulis Tabel diatas merupakan hasil pengukuran lampu
Setelah ada rangkaian percobaan, gambar diatas SL yang meliputi arus, sudut phasa,dan luminansi.
merupakan sketsa ruangan yang akan dipakai untuk Untuk lampu LED diketahui V = 220, I = 0,01
percobaan. Lebar dari ruangan 52cm dan untuk dan cosθ = 0,64 jadi,
tinggi sampai batas kemiringan 50cm. Regulator P = V x I x cosθ
dihubungkan pada sumber tegangan dan untuk = 220 x 0,01 x 0,64
mengukur arus menggunakan tang ampere. Untuk = 1,4 watt
percobaan lampu diukur dengan lux meter yang
diambil pada jarak 26cm. E. Perhitungan Lumen
Dengan menggunakan Persamaan :
Ф
C. Langkah-langkah Percobaan Erata2 =
1) Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan Untuk lampu SL 5W diketahui Ф = 199, A = 62
yaitu : cm2.
Regulator tegangan Erata2 =
Ф
Tang ampere
Cos phi meter =
Lampu = 3,2 lux
2) Mengatur tegangan sesuai dengan yang Untuk lampu LED 5W diketahui Ф = 413, A = 62
akan diukur menggunakan alat ukur yaitu cm2.
Ф
regulator tegangan. Erata2 =
4
= sendiri untuk penerangan pada waktu percobaan juga
memiliki sistem penerangan yang kurang baik.
= 6,66 lux
Dikatakan kurang baik karena, sistem penerangannya
lampu LED memiliki nilai lumen lebih tinggi
lampu dipasang saat itu juga lampu menyala terang
yaitu 6,66 lux dan SL hanya 3,2 lux.
dan lampu langsung panas. Untuk arus pada lampu
jenis ini setelah tegangan 200V, arusnya tetap
F. Perhitungan Efikasi Cahay
konstan.
Efikasi cahaya merupakan hasil bagi antara
Tabel 4 Hasil Pengukuran Lampu LED 5W
fluks luminansi dengan daya listrik masukan suatu
sumber cahaya. I Cosθ Luminansi
V Ket watt
(A) (lead) (Ф)
K= 220 0,01 0,64 413 Terang 1,4
Untuk lampu SL 5W diketahui Ф = 199, P = 2,5 200 0,01 0,6 377 terang 1,2
watt. 180 0,01 0,58 341 Terang 1,04
160 0,01 0,55 300 Terang 0,88
K = 140 0,01 0,56 257 Terang 0,78
= 120 0,01 0,57 213 Terang 0,68
100 0,01 0,58 164 Terang 0,58
= 79,6 lm/watt
80 0 0 0 Padam 0
Untuk lampu LED 5W diketahui Ф = 413, P = 1,4
watt.
K = 600
Luminansi
= 400
= 295 lm/watt 200
Efikasi cahaya lampu LED lebih besar 295 Ф (LED)
lm/watt dibanding SL 79,6 lm/watt. 0
0 40 80 120 160 200
G. Hubungan Antara Tegangan dengan Tegangan
Intensitas Cahaya
Untuk lampu SL 5W didapatkan hasil
pengujian dengan tabel dan grafik dibawah ini : Gambar 6 Grafik Hubungan Tegangan dengan
Tabel 3 Hasil Pengukuran Lampu SL 5W Intensitas Cahaya Pada Lampu LED 5W
I Cosθ Luminansi Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa LED
V Ket watt
(A) (lead) (Ф) memiliki intensitas cahaya yang lebih besar dari
220 0,02 0,57 199 Terang 2,5 lampu SL. Sistem pencahayaan pada LED tergolong
200 0,01 0,54 232 terang 1,08 bagus dikarenakan bertahap dan tidak mudah panas.
180 0,01 0,355 209 Terang 0,63 Pada tegangan 220V intensitas cahaya pada LED
160 0,01 0,47 184 Terang 0,75 tidak terjadi penurunan masih tetap konsisten
140 0,01 0,52 165 Terang 0,72 semakin tinggi tegangan semakin tinggi pula
120 0,01 0,52 116 Terang 0,62 intensitas cahayanya. Untu ketahanan lampu LED,
100 0,01 0,54 88 Redup 0,52 padam pada posisi tegangan 80V. Arus pada lampu
80 0,01 0,57 55 Redup 0,45 LED tetap konstan hingga lampu dinyatakan padam
60 0 0 0 Padam 0 Dapat dilihat perbandingan antara lampu SL dan
LED yaitu lampu LED memiliki intensitas
penerangan yang jauh lebih baik dan memiliki arus
300 yang kecil.
Luminansi
200
H. Perhitungan Ekonomis
100 Untuk dapat menentukan biaya besarnya energi
Ф (SL)
0 listrrik yang harus dibayar, maka harus ditentukan
0 40 80 120160200 pemakain energi listrik selama lampu menyala.
Pemakaian energi listrik untuk lampu diatur melalui
Tegangan time switch yang mulai menyala pukul 16.00 dan
mati pukul 22.00 kembali menyala pukul 05.00 dan
Gambar 5 Grafik Hubungan Tegangan dengan mati kembali pukul 07.00, sehingga lampu
Intensitas Cahaya Pada Lampu SL 5W beroperasi selama 9 jam. Energi yang terpakai
Pada grafik di atas terlihat bahwa posisi adalah:
tegangan 220V intensitas cahaya malah semakin
turun. Untuk ketahanan lampu merk A ini sangat Untuk lampu SL 5W
lemah dengan melihat pada posisi tegangan 80V W = Plampu x I x cosφ
lampu sudah mulai redup, dan untuk posisi tegangan = 5 x 0,02 x 0,8
60V lampu sudah dinyatakan padam. Lampu merk A = 0,08 W
5
Q = V x I x sinφ V. PENUTUP
= 220 x 0,02 x 0,6 A. Kesimpulan
= 2,64 VAR Dari hasil perancangan dan perhitungan-
S =√ perhitungan yang dilakukan,didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
=√
a. Didapatkan nilai daya listrik pada lampu
= 2,64 VA
yang sebenarnya yaitu :
Maka dalam satu hari energi yang dibutuhkan:
Untuk lampu SL 5W merk A adalah 2,5
N = S x 9 jam
watt dan lampu LED 5W adalah 1,4 watt
= 2,64 x 9 jam
b. Dapat ditentukan lampu hemat energi antara
= 23,76 kVAh per hari
SL dan LED yaitu LED. Lampu LED
N = (P x t)/cosφ
memiliki luminansi yang baik karena
= (5 x 9)/ 0,8
luminansi pada lampu LED dilakukan
= 56,25 kWh per hari
secara bertahap, penurunan luminansi pada
Sehingga dapat dihitung dalam satu bulan:
lampu LED juga tidak drastis seperti lampu
N = 23,76 x 30 hari
SL.
= 712,8 kVAh per bulan
N = 56,25 x 30 hari
B. Saran
= 1.687,5 kWh per bulan
Untuk yang akan datang, dari tugas akhir
Tarif yang digunakan untuk lampu pada
ini, penulis menyarankan :
rumah menurut aturan Perusahaan Listrik Negara
1. Untuk pemakain energi listrik yang lebih
adalah termasuk golongan R1 dengan harga Rp 833,-
hemat dalam penggunaan lampu
per kWh menggunakan biaya beban juga energi
penerangan, maka pemakaian lampu hemat
minimum. Perhitungannya sebagai berikut:
energi LED adalah yang terbaik.
R1 = 40 jam menyala x daya tersambung
2. Pemilihan jenis lampu SL agar diperhatikan
(kVA) x biaya pemakaian
pada merk lampu dan tidak terpancing
= 40 x 1,3 kVA x Rp 833,-
dengan iklan, karena perbedaan teknologi
= Rp 43.316,-
masing-masing produsen yang berpengaruh
Maka biaya bulanan yang harus dibayarkan adalah:
pada intensitas penerangan.
Biaya bulanan R1
3. LED memiliki kualitas penerangan yang
= biaya beban + ((daya dipakai kVAh) x Rp 833,-)
jauh lebih bagus dibanding lampu SL akan
= Rp 43.316 + (712,8 x Rp 833,-)
tetapi harga sulit dijangkau.
= Rp 593.805,-
Untuk Lampu LED 5W DAFTAR PUSTAKA
W = Plampu x I x cosφ
[1] Badan Standarisasi Nasional, 2001, SNI 6575
= 5 x 0,01 x 0,8
TataCara Perancangan Sistem Pencahayaan
= 0,04 W
Buatan Pada Bangunan Gedung, Jakarta : BSN
Q = V x I x sinφ
[2] Badan Standarisasi Nasional, 2000, SNI 6197
= 220 x 0,01 x 0,6
Instalasi Arus Searah.
= 1,32 VAR
[3] Harten, P.Van, 1985, Instalasi Listrik Arus Kuat
S =√ 2, Bandung : Binacipta.
= √ [4] Kadir, Abdul, 2000. Distribusi dan Utilisasi
= 1,32 VA Tenaga Listrik. Cetakan Pertama, Jakarta :
Maka dalam satu hari energi yang dibutuhkan: Universitas – Indonesia (UI – Press).
N = S x 9 jam [5] Karlen M, 2004, Lighting Desain Basics.
= 1,32 x 9 jam [6] Mismail, Budiono, 1981. Rangkaian Listrik,
= 11,8 kVAh per hari Malang : Universitas Brawijaya.
N = (P x t)/cosφ [7] Muhaimin, 2001, Teknologi Pencahayaan,
= (5 x 9)/ 0,8 Bandung: PT. Refika Aditama.
= 56,25 kWh per hari [8] Neidle Michael, 1991, Teknologi Instalasi
Sehingga dapat dihitung dalam satu bulan: Listrik, Jakarta: Erlangga.
N = 11,8 x 30 hari [9] Setiawan, awan, 2000, Teknologi Penerangan,
= 354 kVAh per bulan Malang.
N = 56,25 x 30 hari [10] Songli, Yulianus, 2010, Analisa Jatuh
= 1.687,5 kWh per bulan Tegangan Feader Paccekkang Gardu Induk
Untuk tarif yang digunakan pada lampu LED sama Daya, Makasar.
dengan lampu SL. [11] SPLN, 1987, Spesifikasi Desain Untuk Jaringan
Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan
Tegangan Rendah (JTR).
[12] Wibawa, Unggul, 2004. Manajemen Industri –
II, Malang : Jurusan Teknik Elektro Universitas
Brawijaya.