Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 24 (3) : 203-211 (2016)

Potensi Kurkumin Sebagai Bahan Anti Fertilitas

Potential Effect of Curcumin As Anti Fertility Agent

Endang Purwaningsih
Department of Anatomy, Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta

KATA KUNCI Konsepsi; Fungsi Sperma; Kapasitasi; Ovulasi


KEYWORDS Conception; Sperm Function; Capacitation; Ovulation

ABSTRAK Kunyit (Curcuma longa, Linn) merupakan salah satu herbal yang sering
digunakan sebagai bumbu, pengawet maupun pewarna makanan.
Senyawa utama ekstrak kunyit adalah kurkumin.yang memberikan
warna kuning yang khas. Telah banyak dilakukan penelitian yang
berkaitan dengan efek biologik dan aksi farmakologiknya, seperti
antiinflamasi, antikanker, antioksidan dan antifertilitas.Dalam makalah
ini akan dipaparkan mengenai efek kurkumin terhadap sistem reproduksi,
khususnya sebagai antiferlitas. Pada sistem reproduksi pria/jantan
kurkumin menghambat kualitas spema seperti motilitas, viabilitas
sperma, kapasitasi, reaksi akrosom, dan meningkatkan morfologi sperma
abnormal. Kurkumin juga dapat melindungi dampak negatif alkohol,
potasium dikromat, kadmium, metronidazol terhadap testis, kualitas
sperma dan produksi hormon testosteron. Pada sistem reproduksi
wanita/betina kurkumin dapat menghambat ovulasi, implantasi, dan
produksi hormon FSH, LH, estrogen maupun progesteron. Selain itu
kurkumin dapat memblok siklus estrus dan menimbulkan perubahan
biokimiawi pada cairan uterus. Dapat disimpulkan bahwa kurkumin
memiliki potensi dalam pengendalian kesuburan khususnya sebagai
bahan antifertilitas baik pria maupunwanita. Efek antifertilitas kurkumin
bersifat reversibel.

ABSTRACT Turmeric is one of herbs widely used as a spice, food preservative and
colouring material. The main extract of turmeric is Curcumin that causes
yellow colour. A lot of research has been carried out related to the
biological and pharmacological action, covering antiinflamatory,
anticancer, antioxidant and antifertility influences. The present review
will dicuss the effects of Curcumin on the reproductive system, especially
as antifertility in male reproductive system covering the inhibition of
Curcumin on sperm quality in terms of motility, viability of sperm,
capacitation, acrosome reaction in addition to the increase number of
abnormal sperm morphology. Curcumin may protect negative effect of
alcohol, potassium dichromate, cadmium, and metronidazole on testis,
quality of sperm and testosterone production. On the other hand, in

203
ENDANG PURWANINGSIH

female reproductive system, Curcumin shows the capability to inhibit


ovulation and implantation as well as production of FSH, LH, estrogen
and progesterone. In addition, Curcumin has also the capability to block
estrous cycles and change uterine biochemical milieu. In conclusion,
Curcumin provides potential effect on fertility regulation and may be
used as male and female antifertility agents. Further studies also show
that the antifertility effect of curcumin is reversible.

PENDAHULUAN khususnya terhadap bahan-bahan alam


yang berasal dari herbal (Tasmaya,
Indonesia merupakan sebuah 2000).
negara dengan jumlah penduduk yang Salah satu tanaman (herbal)
besar dan distribusi penduduk yang yang berpotensi sebagai antifertilitas
tidak merata. Hal ini dibarengi dengan baik pada pria maupun wanita adalah
masalah lain yang lebih spesifik, yaitu tanaman kunyit (Curcuma longa, Linn),
angka fertilitas dan angka mortalitas salah satu tanaman rempah dan obat
yang relatif tinggi. Penurunan fertilitas asli dari wilayah Asia Tenggara,
terkait dengan keberhasilan pem- termasuk Indonesia. Kunyit sering
bangunan sosial dan ekonomi yang digunakan masyarakat sebagai bumbu,
sering diklaim sebagai salah satu pengawet makanan dan pewarna
bentuk keberhasilan kependudukan, makanan di India dan di wilayah Asia
khususnya di bidang Keluarga Tenggara termasuk Indonesia (Padmaja
Berencana (KB) (Winarno, 1997). & Raju, 2004). Kunyit dapat juga
Program KB telah lama digunakan sebagai obat alternatif atau
dijalankan dan dikenal masyarakat di obat tradisionil berbagai penyakit
Indonesia. Penggunaan jamu atau misalnya kelainan empedu, anoreksia,
tumbuhan sebagai bahan kontrasepsi penyakit hati, diabetes, rematik dan
dalam bidang KB telah lama dikenal sinusitis. Pada beberapa dekade
masyarakat terutama di beberapa terakhir telah dilakukan penelitian
daerah di Indonesia. Penggunaan berkaitan dengan aktivitas biologik dan
bahan kontrasepsi tradisional banyak aksi farmakologik kunyit termasuk
ditemukan di masyarakat pedesaan, ekstraknya, memiliki spektrum yang
yang masih memegang teguh luas (Padmaja & Raju, 2004). Senyawa
kebiasaan nenek moyangnya. utama ekstrak kunyit adalah kurkumin
Meningkatnya jumlah akseptor KB (1,7-bis(4′ hidroksi-3 metoksifenil)-1,6
pria maupun wanita memberikan heptadiena, 3,5-dion yang memberikan
dampak terhadap krisis logistik warna kuning yang khas.
kontrasepsi. Terganggunya pasokan
logistik dan menurunnnya jangkauan
pelayanan kontrasepsi dapat berakibat
meningkatnya kembali angka fertilitas. Correspondence:
Upaya jangka panjang yang perlu Prof. DR. Endang Purwaningsih, MS,PA., Department of
dilakukan adalah mengoptimalkan Anatomy, Fakulty of Medicine, YARSI University,
Jakarta, Jalan Letjen. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta
upaya-upaya penelitian untuk mencari Pusat 10510, Tel. 021-4206674-76, Facksimile: 021-
bahan-bahan kontrasepsi yang ideal, 4244574

204
POTENSI KURKUMIN SEBAGAI BAHAN ANTI FERTILITAS

Kurkumin memiliki bentuk yang menunjukkan terjadinya penurunan


tidak stabil; relatif lebih stabil dengan berat epididimis, berat testis, berat
adanya asam askorbat, asam klorida kelenjar vesika seminalis dan kelenjar
dan juga stabil dalam pelarut prostat. Selain itu kunyit juga
dimetilsulfoksida (DMSO) dan menyebabkan penurunan jumlah
metanol, akan menjadi tidak stabil sperma dan motilitas sperma,
dengan meningkatnya pH (Joshi et al., morfologi dan viabilitas sperma. Selain
2010). Zat ini (kurkumin) merupakan itu juga menyebabkan penurunan
salah satu obat tradisional untuk diameter tubulus seminiferus dan
pengobatan pada berbagai penyakit nukleus sel Leidig (Ashok & Menakhi,
setelah melahirkan, saat menstruasi 2009; Putra, 2012). Pada sistem
dan untuk mengatur kesuburan. reproduksi wanita, dilaporkan bahwa
ekstrak kunyit dapat bersifat abortivum
PERAN KUNYIT PADA SISTEM dan berpotensi sebagai bahan
REPRODUKSI kontrasepsi, sehingga berfungsi sebagai
pengatur kesuburan (Shah et al., 2009).
Pada pengobatan tradisional,
kebiasaan mengkonsumsi kunyit asam KURKUMIN DAN AKTIVITAS
oleh remaja putri dapat mengurangi BIOLOGIKNYA
keluhan nyeri pada dismenorhoe
primer. Telah diketahui bahwa kunyit Kurkumin telah lama dikenal
memiliki bahan aktif alami yang sebagai zat berwarna kuning dalam
berfungsi sebagai analgetik, antipiretik rimpang berbagai jenis tumbuhan
dan antiinflamasi, sedangkan asam familia Zingiberaceae, yang digunakan
jawa memiliki zat aktif sebagai dalam obat tradidional di Asia (Lin et
antipiretik dan penenang atau al., 2000) Berdasarkan analisis struktur
menurunkan tekanan psikis. Zat aktif kurkumin diketahui, bahwa aktivitas
dalam kunyit yang berfungsi sebagai farmakologik berhubungan dengan
antiinflamasi dan antipiretik adalah gugus fungsionalnya seperti ikatan
kurkumin, sedangkan sebagai analgetik rangkap pada rantai tengah, gugus -
adalah curcumenol (Navarro et al., diketon dan gugus hidroksi fenoliknya.
2002). Sementara itu, buah asam Jawa Gugus fungsional aktif tersebut
memiliki zat aktif alami antocyanin memiliki peran dalam menimbulkan
sebagai antiinflamasi dan antipiretik. aktivitas farmakologiknya. Kurkumin
Selain itu asam Jawa memiliki dalam konfigurasi cis-trans memiliki
kandungan tanin, saponin, stabilitas yang lebih rendah daripada
sesquiterpens, alkaloid dan konfigurasi trans-trans (Supardjan,
phlobotamins untuk mengurangi 1999). Beberapa aktivitas biologik
aktivitas sistem saraf (Nair et al., 2004). kurkumin antara lain sebagai
Pada tikus betina, ekstrak rimpang antiinflamasi, antioksidan, antikanker,
kunyit memiliki efek estrogenik yaitu antimutagenik, anti fungi, antibakteri,
menurunkan/mengurangi ketebalan antiparasit, antivirus/anti HIV, anti-
endometrium, ketebalan epitel vagina, koagulan, antidiabetik, antikolesterol,
diameter kelenjar mamae dan ketebalan antiinfeksi, antiproliferatif dan
pita reseptor estrogen (RE). antifertilitas (Chattopadhyay et al.,
Pemberian ekstrak kunyit dalam 2004; Nurrochmad, 2004; Ali et al.,
alkohol dan akuosa pada tikus albino 2006). Selain itu kurkumin bisa

205
ENDANG PURWANINGSIH

memiliki aktivitas sebagai hepato berdegenerasi sehingga estrogen dan


protektor, antifibrolitik, dan dapat progesteron menurun dan sebaliknya
mempropteksi terjadinya infark prostaglandin meningkat. Prosta-
miokardial (Agrawal and Goel, 2016). glandin bersifat antigonadotropik
Secara klinik kurkumin telah dalam sistem reproduksi, yaitu
digunakan sebagai antiinflamasi pada menghambat steroidogenesis pada
kasus pasca operasi. Dari evaluasi sintesis estrogen oleh sel granulosa,
keamanannya menunjukkan bahwa sintesis progesteron oleh korpus
kunyit maupun kurkumin cukup luteum dan sintesis testosteron pada sel
toleran pada dosis tinggi tanpa banyak Leidig (Sobolewski et al., 2010).
efek samping, sehingga kunyit maupun
kurkumin cukup potensial untuk EFEK ANTIFERTILITAS
perkembangan kedokteran modern KURKUMIN
dalam pengobatan beberapa penyakit
(Chattopadhyay et al., 2004; Niazi et al., Sebagai bahan antifertilitas,
2010). Mekanisme aksi kurkumin kurkumin dalam ekstrak petrolium eter
sebagai antikanker, menunjukkan dan akuosa, 100% menunjukkan efek
peran aktifnya dalam menghambat antifertilitas melalui pemberian oral
karsinogenesis pada tahap inisiasi dan pada tikus, yaitu menghambat
promosi atau progresi. Akhir-akhir ini implantasi dan bersifat antiovulasi
dilaporkan kurkumin juga memiliki (Niazi et al., 2010). Kurkumin juga
efek memacu proses apoptosis, suatu menghambat aktivitas enzim 5-
proses alami kematian sel dalam reduktase yang mengkonversi
rangka mempertahankan integritas sel testosteron menjadi dehydrotestosteron
secara keseluruhan. (DHT) (Liao et al., 2001). Kurkumin
Selain itu kurkumin mampu juga menghambat motilitas sperma dan
menghambat proliferasi sel dan cukup potensial sebagai bahan
menginduksi perubahan siklus sel pada kontrasepsi intravaginal (Niazi et al.,
colon adenocarcinoma cell line tanpa 2010; Rithaporn, 2003). Pada
tergantung pada jalur prostaglandin konsentrasi rendah (30g/ml) terjadi
dan mampu menghambat penurunan motilitas tanpa penurunan
pertumbuhan sel kanker payudara viabilitas dan pada konsentrai tertinggi
tanpa tergantung ekspresi reseptor 300g/mL menurunkan total motilitas
estrogen (Nurrochmad, 2004). Sebagai sperma setelah 60 menit. Kurkumin
antiinflamasi, kurkumin menghambat menghambat protein kinase C sperma
enzim siklooksigenase (COX-2), yaitu manusia yang berperan dalam
suatu enzim yang berperan dalam pergerakan ekor sperma (Shah et al.,
pembentukan prostaglandin dari asam 2008). Penelitian sebelumnya melapor-
arakhidonat. Sebagaimana diketahui kan, kurkumin dapat melindungi efek
ekspresi COX-2 mengalami kerusakan testis akibat pengaruh
peningkatan pada jaringan yang oksidatif dari DBP (d-n-buttylphthalate)
mengalami inflamasi (Sobolewski et al., yang dapat menyebabkan penurunan
2010). Pada reproduksi wanita motilitas sperma dan peningkatan
prostaglandin meningkatkan kontraksi bentuk sperma abnormal. Efek
uterus. Pada fenomena menstruasi (jika kemoprotektif kurkumin ini mungkin
tidak ada fertilisasi) korpus luteum karena sifat antioksidan dan efek
proteksi kurkumin dari efek sitotoksik

206
POTENSI KURKUMIN SEBAGAI BAHAN ANTI FERTILITAS

DBD terhadap organ reproduksi Selanjutnya menurut Wakf et al., (2011),


(Farombi, 2007). kurkumin dapat digunakan sebagai
Perkembangan terbaru diketahui obat untuk pengontrolan fertilitas
kurkumin menghambat fungsi sperma, melalui aktivitas androgeniknya pada
fertilisasi dan fertilitas. Kurkumin tikus yang terkena polusi nitrat. Pada
memblok terjadinya konsepsi, me- mekanisme apoptosis, kurkumin
nurunkan motilitas sperma, kapasitasi diketahui memiliki efek anti-apoptosis
sperma dan reaksi akrosom. Pada pada testis yang terinduksi kadmium
konsentrasi tinggi kemampuan-nya (Aktas et al., 2011). Kurkumin juga
memblok motilitas dan fungsi sperma melindungi efek toksik kadmium pada
tersebut berlangsung selama 5–15 testis.
menit. Kurkumin dapat dikembangkan Selanjutnya penelitian terbaru
sebagai kontrasepsi yang cukup ideal pada semen manusia sehat, fertil
di masa mendatang. Efek antifertilitas dengan konsentrasi sperma > 50
kurkumin dapat bersifat reversibel juta/ml dengan persentase motilitas
(Naz, 2011). Pada reproduksi pria sperma progresif > 60% dan pada
diketahui kurkumin melindungi efek sperma tikus dari kauda epididimis,
negatif alkohol terhadap struktur menunjukkan adanya efek hambatan
mitokondria dan ukuran sel Leidig. kurkumin terhadap kedua kelompok
Alkohol diketahui dapat mengurangi sperma tersebut. Hal ini dikarenakan
jumlah sel Leidig, menurunkan kadar kurkumin dapat mengakibatkan
testosteron dan meningkatkan diameter gangguan keasaman intraseluler dan
mitokondria sel Leidig. Dalam hal ini terjadinya hiperpolarisasi membran.
pemberian kurkumin dapat mencegah Selain itu kurkumin memiliki potensi
dampak negatif tersebut (Giannessi et dalam aplikasi klinis sebagai bahan
al., 2008). Sebelumnya Chandra et al., kontrasepsi non steroid dengan sifat
(2007) juga melaporkan efek proteksi spermatisidnya (Naz, 2014). Pada
kurkumin dari dampak negatif sistem reproduksi wanita/betina,
potassium dichromate (K2Cr2O7) yang kurkumin menghambat steroidogenesis
dapat menurunkan jumlah sperma, sel granulosa pada perangsangan
menurunkan kadar testosteron, me- LH dan FSH, yaitu menghambat
nurunkan berat kelenjar asesori dan produksi estrogen (Nurcahyo &
meningkatkan lipid peroksidase pada Soejono, 2001). Chattopadyay et al
hewan percobaan. (2004) melaporkan bahwa kurkumin
Menurut Salama and El-Bahr dalam medium akuosa dan petroleum
(2007), kurkumin memproteksi efek eter memiliki efek antifertilitas yang
kadmium dalam menginduksi kuat. Kurkumin mempunyai aktivitas
kerusakan sel-sel spermatogenik, estrogenik dan kandungan fitosteroid
penurunan jumlah spermatozoa dan yang mempunyai kemiripan dengan
menurunkan kadar testosteron pada kolesterol yang merupakan prekursor
tikus.Kurkumin juga diketahui dapat pembentukan hormon seks, salah
melindungi efek metronidazol (MTZ) satunya adalah estrogen.
dalam mereduksi volume epithelium Kurkumin diketahui dapat
germinal dalam tubulus seminiferus menghambat kadar cAMP dan kadar
dan reduksi jumlah spermatosit dan sel progesteron pada steroidogenesis sel
spermatid (Noorafshan et al., 2010). luteal yang mendapat stimulasi LH

207
ENDANG PURWANINGSIH

dengan penambahan teofilin. Dalam Takur et al., (2009) melaporkan


hal ini kurkumin menghambat bahwa kurkumin dalam medium
steroidogenesis sel luteal melalui akuosa dan ethanol dapat menyebab-
hambatan sinyal transduksi di up stream kan efek antifertilitas yang nyata pada
cAMP (Purwaningsih et al., 2009). tikus betina, berupa penurunan kadar
Selanjutnya dilaporkan juga bahwa hormon FSH dan LH dan menghalangi
kurkumin dan senyawa analognya siklus estrus. Di sisi lain kurkumin
(Pentagamavunon 0PGV-0) dapat dapat meningkatkan berat ovarium,
menghambat ekspresi sitokrom berat uterus dan berat badan tikus
P450scc, suatu enzim yang berperan yang belum dewasa.
pada steroidogenesis (Purwaningsih et Penelitian oleh Yadav and Jain
al., 2012). (Gambar 1) (2011) pada tikus betina, melaporkan
bahwa ekstrak kunyit (kurkumin)
dalam medium akuosa dapat bersifat
anti konsepsi/antiimplantasi karena
adanya perubahan biokimiawi cairan
uterus. Dalam hal ini ekstrak kunyit
dapat menurunkan kadar glikogen,
kolesterol, asam sialat, fosfatase asam
dan fosfatase alkalin. Efek kurkumin
sebagai bahan antifertilitas juga dapat
bersifat sebagai antiovulasi dengan
aktivitas antiestrogenik melalui
hambatan pada poros hipotalamus
hipofisis.
Kurkumin dapat mempengaruhi
sekresi FSH dan LH yang mengatur
siklus estrus. Selain itu efek
antiestrogenik kurkumin ini terjadi
Gambar 1. Skema hambatan kurkumin karena terhalangnya reseptor estrogen
pada signal tranduksi steroidogenesis sel atau terganggunya sintesis estrogen
luteal melalui hambatan metabolisme
Keterangan Gambar : kolesterol atau kedua-duanya (Ghosh
LH : Luteinizing GPCR : G-Protein et al., 2011). Pada sistem reproduksi
Hormone Coupled Receptor
PCL : phospholipase C PKA : Protein Kinase A tikus Wistar baik jantan maupun
PKC : Protein Kinase C MAP : Mitogen betina, pemberian kurkumin dosis
Activated Protein 847,4 dan 958,5mg/kk bb tikus jantan
ATP : Adenosine cAMP : cyclic Adenosine
Triphosphate Monophosphate dan dosis 1043,4 dan 1076,3mg/kg bb
CREB : cAMP Response StAR : Steroidogenic pada dua generasi (F0 dan F1) tidak
Element Binding Protein Acute Regulatory memberikan efek toksik pada kapasitas
P450scc : P450 side chain PDE : Phosphodiesterase
cleavage reproduksinya dosis tersebut
ERK : Extracellular GEF : Guanine ekuivalen dengan 10.000ppm (Ganiger
Signal Regulated Kinase Nucleotide Exchange et al., 2007). Parameter yang diukur
Factor
: merangsang antara lain indeks fertilitas, indeks
: menghambat fekunditas dan persentase kelahiran
hidup.

208
POTENSI KURKUMIN SEBAGAI BAHAN ANTI FERTILITAS

SIMPULAN Damage in Rats. Basic Clin


Pharmacol Toxicol 100 (1): 43-48.
Kurkumin memiliki potensi Ganiger S, Malleshappa HMN, Krishnappa
sebagai bahan antifertilitas dengan H, Rajashekhar G, Rao VR, Sullivan F
mekanisme yang cukup kompleks. 2007. A two generation reproductive
toxicity study with curcumin,
Kurkumin memiliki peluang besar
turmeric yellow in Wistar rat. Food.
dalam pengendalian kesuburan baik Chem Toxicol 45 : 64-69.
pada laki-laki maupun perempuan Giannessi F, Giambelluca MA, Grassso L,
Efek antifertilitas kurkumin bersifat Scavuzzo MC, Ruffoli R 2008.
reversibel. Curcumin protects Leidig cells of
mice from damage induced by
KEPUSTAKAAN chronic alcohol administration. Med
Sci Monit 14 (11): BR237-242.
Agrawal S and Goel RK 2016. Curcumin Gosh AK, Das AK, Patra KK 2011. Studies
and its protective and therapeutic on antifert=tility of rhiizome of
uses. Nat J Physiol Pharm Pharmacol crcuma longa linn. Asian J Pharm
6 (1): 1-7. Life Sci 1 (4): 349-353.
Aktas C, Kanter M, Erboga M, Ozturk A Joshi V, Ahmed MG, Suresh S, Kowti R
2011. Anti-apoptotic effects of 2010. A Comparative study: Solution
curcumin on cadmium induced stability and Dissolution Behavior of
apoptosis in rat testis.. Toxicol Ind Solid Dispersions Curcumin. IJNDD
Health as ; doi: 2 (#) : 88-95.
10.1177/0748233711407242. Liao S, Lin J, Dang MT, Zhang H, Kao YH,
Ali BH, Marrif H, Noureldayem, Bakheit Fukuchi J, Hiipakka RA 2001 Growth
AO and Blunden G 2006. Some suppression of hamster flank organs
Biological Properties of Curcumin: a by topical application of catechins,
Review Natural Product alizarin, curcumin, and myristoleic
Communications (NPC) 1 (6): 509- acid, Arch Dermatol Res 293,
521. 200–205.
Ashok P and Meenaskhi B 2004. Lin JK, Pan MH, and Lin-Shiau SY 2000.
Contraceptive Effect of Curcuma recent studies on the biofunction and
longa (L) in Male Albino Rat. Asian J Biotransformation of curcumin. Bio
Androl 6: 71-74. Factors 13 : 153-158.
Chandra AK, Chatterjee, Ghosh R and Nair MG, Wang H, Dewitt DI, Krempin
Sarkar M 2007. Effect of curcumin on DW, Mody DK, Qian Y, Geoh DG et
chromium-induced oxidative damage al., 2004. Dietary Food Supplement
in male reproductive system. Containing Natural Cyclooxygenase
Environmental Toxicology and Inhibitors and Methods for Inhibiting
Pharmacology 24 (Issue 2): 160-166. Pain and Inflammation.
Chattopadhyay I, Biswas K, http:www.freepotentsonline.com/68
Bandyopadhyay and Banwrjee RK 18234.html.Diakses pada tanggal 4
2004. Turmeric and Curcumin: Januari 2011.
Biological actions and medicinal Navarro DF, de Souza MM, Neto RA, Golin
applications. Current Science 87(1): V, Nirro R, Yunes RA, Delle MF and
44-53. Cechinel 2002. Phytochemical
Farombi EO, Abarikwu SO, Adedara IA, Analysis and analgesic Properties of
Oyeyemi MO 2007. Curcumin and Curcuma zedoria grown in Brazil.
Kolaviron AmeliorateDi-n- Phytomedicine 9 (5): 427-432.
Butylphthalate Induced Testicular

209
ENDANG PURWANINGSIH

Naz RK 2011. Can curcumin provide an jantan galur Balb-C. Skripsi. Fakultas
ideal contraceptive ? Mol Reprod Farmasi Universitas Jember.
Dev. 78 : 116-123. Rithaporn T, Monga M and Rajasekaran M
Naz RK 2014. The effect of Curcumin on 2003. Curcumin:a potential vaginal
Intracellular pH (pHi), Membrane contra-ceptive. Contraception 68: 219-
Hyperpolarization and sperm 223.
Motility. J Reprod Infert 15 (2): 62-70. Salama AF and El-Bahr, SM 2007. Effect of
Niazi J, Poonia P, Gupta V, Kaur N 2010 . Curcumin on Cadmium-Induced
Pharmacotherapeutics of Curcuma Oxidative Testicular Damage in Rats.
longa – A Potent Patent. Review J of Medical Research Ins titute JMRI
article. Int J of Pharma Profess Res 1 28 (2): 167-73.
(1). 24-33. Shah HC, Tatke, Singh KK 2008.
Nurcahyo H dan Soejono SK 2001. Spermicidal agents. Drug Discov
pengaruh kurkumin dan Ther 2(4): 200-210.
pentagamavunon-0 (PGV-0) Shah GM, Khan MA, Ahmad M, Zafar M,
terhadap steroidogenesis yang and Khan AA 2009. Observation on
dihasilkan oleh kultur sel granulose antifertility and abortifacient herbal
Berbagai ukuran folikel. Mediagama Drugs. African Journal of
III (3): 1-11. Biotechnology 8 (9): 1959-1964.
Noorafshan A, Karbalay-Doust, Valizadeh Supardjan AM 1999. Synthesis and Anti-
A, Aliabadi E, and Mirkhani H 2010. Inflamatory Activity of Some-4
Ameliorative Effect of Curcumin on Substituted Curcumin Derivates.
the Seminiferus Epithelium in Dissertation. Gadjah Mada
Metronidazole-treated Mice; A University, Yogyakarta.
Stereological Study. Toxicol Pathol Sobolewski C, Cerela C, Dicato M, Ghibelli
38: 366 – 371. L and Diederich M 2010. The Role of
Nurrochmad A. Pandangan baru Cyclooxygenase-2 in Proliferation
kurkumin dan aktivitasnya sebagai and Cell Death in Human
antikanker (Review). Biofarmasi 2 (2): Malignancies. Review article. Int J of
75-80. Cell Biol ID 215158 as doi;
Padmaja S, Raju TN 2004. Antioxidant 10.1155/215158.
effect of curcumin in selenium Takur S, Bawara B, Dubey A, Nandini D,
induced cataract in Wistar rat . Indian Chauhan NS, Saraf DK 2009. Effect of
J Exp Biol 42: 601-603. Carum carvi and Curcuma longa on
Purwaningsih E, Soejono KS, Dasuki Dj, hormonal and Reproductive
Meiyanto E 2009. Pengaruh Parameter of Female Rats. Int J
kurkumin pada kultur sel luteal tikus Phytomed 1 : 31-38.
yang mengandung teofilin terhadap Tasmaya R 2000. Menuju Paradigma Baru
kadar cAMP dan progesterone. JKY Keluarga Berencana. Warta
17 (3): 150-159. Demografi 30: 33-45.
Purwaningsih E, Soejono KS, Dasuki Dj, Wakf AM, Elhabiby SM, El-kholy WM,,
Meiyanto E 2012. Sasaran aksi and El-Ghany EA 2011. Evidence for
kurkumin dan PGV-0 pada androgenic Activity of Turmeric and
Steroidogenesis sel Luteal melalui Curcumin in Male Rats Exposed to
ekspresi Sitokrom P450scc. MKI 62 Water Nitrate Pollution.
(4): 138-143. Winarno MW dan Sundari D 1997.
Putra GP 2012. Pengaruh ekstrak ethanol Informasi Tanaman Obat untuk
rimpang kunyit (Curcuma longa L) Kontrasepsi Tradisional. Cermin
terhadap kuantitas dan kulaitas Dunia Kedokteran 120 ; 25 – 28.
Spermatozoa mencit (Mus musculus) Yadav R and Jain GC 2011. Effect of
Contragestative Dose of Aqueous

210
POTENSI KURKUMIN SEBAGAI BAHAN ANTI FERTILITAS

Extract of Curcuma longa Rhizome Female Rats. Indian J gf Fundamental


on Uterine Biochemical Millieu of and Applied Life Sciences 1 (3): 50-58.

211

Anda mungkin juga menyukai