RS DR SISMADI
A. Latar Belakang
Tuberkulosis ( TB) adalah suatu kan penyakit yang menular , disebabkan oleh kuman
mycobactorium tubereulosis . Sumber penularan adalah dahak yang mengandung sumber
TB. Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang terus menerus selama 2
minggu atau lebih bila tidak di obati maka selama 5 tahun sebagian besar (90 %) pasien
akan meninggal.
Obat Anti tuberkulosis (OAT) yang digunakan adalah mula –mula adalah paduan obat
jangka panjang dengan Streptomisin , INH, Pan Amino salistic Acid (PAS) selama satu
sampai dua tahun , selanjutnya sejak 1987 hanya digunakan obat jangka pendek
kombipak yang terdiri dari INR, Rifampisin dana ethambutol dan perzinamide selama 6
bulan.
Kemudian pada tahun 1999 - 2001 mulai dilakukan uji coba penggunaan obat dalam
kombinasi dosis tetap (KDT) di awasi setelah tahun 2002 DAT KDT mulai digunakan di
beberapa propinsi di indonesia ( jawa barat, jawa tengah , jawa timur dan sulawesi selatan
) dan mulai tahun 2007 , DAT KDT digunakan secara rasional .
Mulai tahun 1995, program pengendali TB mengadopsi strategi DOTS atau Directly
observed treatment shortcourse, yang dikombinasikan oleh WHO.
Strategi dots telah dibuktikan dan berbagai uji coba lapangan dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi . Bank dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling cost effective seorang petugas di fasilitas pelayanan kesehatan
dalam melaksanakan tugasnya seharusnya mempunyai pengetahuan tentang tuberkolusis ,
program pengendalian TB, serta hal-hal lain yang mendukung terselengaranya pelayanan
pengendalian TB.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka keskitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan dan memperluas pemanfaatan strategi/menghentikan akses
terhadap diknosis yang akurat dan pengobatan yang efektif dengan akselerasi
pelaksanaan DOT mencapai target global dalam pengalian TB dan meningkatkan
kotersedial, keterjangkanan dan kualitas obat anti TB.
- Menyusun strategi menghadapi berbagai tantangan dengan cara mengadaptasi
dots mencegah/menangani TB dengan risestensi OAT (MDR-TB) dan
menurunkan dampak TB/HIV
- Mempercepat upaya eleminasi TB dengan cara , meningkatkan penelitian dan
pengembangan berbagai alat diagonostik. Obat dan vaksin baru serta
meningkatkan penerapan metode baru dalam menjamin pemanfaatan dan
keterjangkauanya
E. Sasaran
1. Seluruh pimpinan Rumah Sakit tingkat kabupaten/kota
2. Seluruh Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota
3. Pengelola program kesehatan ibu dan anak di seluruh Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
F. Jadawal Kegiatan
Kegiatan seperti yang telah disebutkan dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan 6 hari
dalam seminggu untuk kasus tidak gawat dan tidak darurat sedangkan untuk kasus gawat
dan darurat pelayanan diberikan 24 jam.
Bogor ...............????
RUMAH SAKIT DR SISMADI
TIM DOTS TB Menyetujui,
No JenisKegiatan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukantim DOTS