Instrumen
Instrumen
METODE ELEKTROKIMIA
Pada bagian ini kita akan mempelajari proses perubahan energi listrik
1. POTENSIOMETRI
0,059 [aoks]
0
E=E + log
n [ared ]
dimana :
E : potensial (V)
Eo : potensial normal
n : jumlah elektron yang terlibat dalam proses redoks
aoks : aktivitas bentuk teroksidasi
ared : aktivitas bentuk terreduksi
Dalam larutan encer, pada kerja pertukaran antara ion yang dapat
1
Dalam bidang analisis farmasi, potensiometri digunakan untuk
penentuan titik akhir titrasi pada titrasi asam atau basa, juga titrasi
Elektrode Platina
Sebagai elektroda titrasi redoks seperti misalnya untuk ion besi (II)
dengan ion serium (IV) digunakan lempeng platina atau kawat platina
seperti Fe3+ / Fe2+ atau Ce4+ / Ce3+ yang terdapat dalam larutan.
Elektrode perak
aAg+
E = 0,81 + 0,059 log
aAg-
2
Elektrode Hidrogen
H2 _________ 2H+ + 2e
dirumuskan :
0,059 a2H+
E = Eo + .log = 0,059 . log a
2 aH2
E = - 0,059 . pH
3
Elektrode kalomel
Elektrode jenis ini terdiri atas kawat perak yang dilapisi perak klorida
Potensial dalam larutan kalium klorida pada 20o C adalah +0,166 V dan
aktivitas ion perak juga ditentukan melalui hasil kali kelarutan perak
4
2. COULOMETRI
dilakukan dengan salah satu cara indikasi yang lajim pada analisis
Dalah hal ini berlaku hubungan antara jumlah senyawa dan jumlah
elektrisitas.
M.Q
m =
96490 . Z
M.Q
Z=
96490 . m
dimana :
m : jumlah zat dalam gram
M : Massa molar senyawa yang diubah
Q : Jumlah elektrisitas yang diukur dalam Coulomb = Ampere/detik
Z : Jumlah elektron yang diubah pada elektrode perbagian
zat yang diubah dapat dihitung dari lamanya arus. Susunan skematis
5
Sumber arus searah Pencatat waktu dengan
Tegangan konstan pintu keluar-masuk
Elektrode lawan
Larutan elektrolit
Batang pengaduk
Pengaduk magnet
dipertahankan tetap rendah dan juga lamanya waktu aliran arus dapat
6
Contoh penggunaan.
2H2O + 2e H2 + 2OH-
Dengan ion hidroksil yang dibebaskan ini suatu asam dapat dititrasi.
Oleh karena itu basa pada titrasi coulometri tidak diteteskan dari buret
larutan yang dititrasi. Jumlah basa yang dihasilkan sampai titik ekivalen
dapat dihitung dari lamanya aliran arus dan kekuatan arus. Pada titrasi
proton:
2H2O ½ O2 + 2H+ + 2e
redoks secara coulometri adalah penentuan arsen (III) dengan iod yang
dihasilkan secara anodik. Untuk itu larutan arsenit yang bersifat basa
menjadi iod. Iod yang terjadi akan mengoksidasi ion arsenit menjadi ion
2I- I2 + 2e
7
3. AMPEROMETRI
muatan arus antara dua elektron, dan pada umumnya sala satu
tertentu.
digunakan.
8
voltmeter
mikroamperometer
larutan pengukur
elektrode ukur
elektrode pembanding
elektrode bantu
pengaduk magnetik
4. POLARIMETRI
Jika cairan suatu senyawa optik aktif disinari langsung dengan cahaya
sudut ini dinyatakan sebagai rotasi optik atau sebagai sudut rotasi,
Prinsip Pengukuran
berikut :
9
Lampu natrium polarisator kuvet pengukur analisator pengukur intensitas
Cahaya
C intensitas cahaya
penuh
Titik nol tanpa sampel
d nol
a b e diperlemah
f penuh
terpolarisator yang linier. Cahaya ini akan menyinari tembus kuvet ukur
dan kemudian prisma nikol yang dapat berputar pada sumbu berkas
10
BAB II
KROMATOGRAFI
A. KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi gas sama seperti prosedur kromatografi lainnya, didasarkan pada
partisi zat yang hendak dianalisis antara dua fase yang saling kontak tetapi tidak
bercampur. Partisi tercapai melalui adsorpsi atau absorpsi atau proses kedfuanya
dan sebagai fase mobile digunakan gas pembawa.
Tergantung dari keadaan kromatografi ini dapat dibedakan menjadi kromatografi
gas-cair dan kromatografi gas-padat. Keuntungan utama krommatografi gas ini
adalah waktu analisis yang singkat dan ketajamman pemisahan yang besar.
Bagian pokok alat kromatografi gas adalah injektor, kolom pemisah dan detektor
seperti pada gambar berikut :
Tabung gas
Pembawa dgn
Pengatur tekanan Penampung fraksi
Pencatat
perekam
Paling depan adalah tabung gas untuk gas pembawa serta pengatur
tekanan. Tabung gas ini berhubungan dengan bagian alat registrasi, pada
kromatografi gas preparatif juga terdapat pengumpul fraksi untuk
penampung senyawa yang dipisahkan. Cuplikan disuntikkan dengan
bantuan jarus suntik dalam injektor yang dipanaskan yang segera akan
menguap dan akan di bawa oleh gas pembawa pada kecepatan volume
konstanmelalui kolom pemisah dan akan sampai dalam detektor yang
dapat bekerja dengan berbagai prinsip. Detektor akan menimmbulkan
sinyal yang proporsional dengan jumlah senyawa yang datang dengan gas
pembawa.
Pencatat akan memmberikan kromatogramm dari komponen yang terpisah
yang akan tammpak sebagai puncak. Puncak konsentrasi yang diperoleh
demikian diregistrasi sebagai fungsi waktu dan garis dasar merupakan
11
sumbu waktu. Suatu kromatogram gas secara skematik ditunjukkan pada
gambar berikut :
Dimana :
Td : waktu mati (waktu retensi senyawa yang tidak ditahan secara
kuat dalam fase stasioner)
Tdr : Waktu retensi keseluruhan
Tt : Tdr – Td
H : tinggi puncak
L : lebar puncak pada setengah tinggi
12
BAB III
METODE SPEKTROSKOPI
A. Eksitasi Molekul
elektron yang tidak terikat akan tereksitasi pada suatu daerah frekuensi
Spektrum absorpsi daerah ini adalah sekitar 220 sampai 800 nm dan
daerah bagian ultra violet dan bagian spektrum VIS (visibel) pada bagian
Ikatan Rangkap
pada 165 nm, yaitu di luar daerah yang lazim dari spektroskopi elektron.
13
dengan satu kromofor yang terdiri dari 5 atau 11 ikatan rangkjap
C. Spektrofotometer
melalui penguraian cahaya dengan suatu prisma atau kisi, cahaya dengan
celah. Kisi secara prinsip adalah cerion dengan sekitar 1000 sampai
dengan 2000 goresan paralel per mm. Pada refleksi atau sinar tebus
optik yang dapat mmeneruskan sinar UV. Sebagai sumber cahaya, alat ini
empunyai lapu pijar Wolfrom atau lapu halogen untuk daerah sinar
sesuai yang dapat diperoleh dalam bentuk murni dala m daerah ukuran
220 sammpai 800nm dan yang tidak atau hanya sedikit enunjukkan
pelarut.
14
Celah filter cahaya
Suber cahaya
Kuvet ukur
Pebagi cahaya sistem detektor dengan alat pencatat
cuplikan
monokromator
Pebakar atau filter cahaya fotosel dengan alat pencatat
15
BAB IV
Daerah infra merah (daerah IR) meliputi daerah gelombang panjang cahaya
A. Eksitasi Molekul
tertentu, yang dapat dibedakan dari spektrum molekul lainnya dan melalui
16
D : getaran lengkung ester C – O – C
Sebagai contoh
Spektrum ini terdiri dari banyak pita getaran molekul, pita absorpsi ini
Molekul dengan dua atom seperti asam hanya dapat memberikan satu
getaran.
H Cl H Cl H Cl
dua bulatan yang dihubungkan dengan per. Massa bulatan sesuai dengan
berat atom hidrogen dan klor, gaya lentur merupakan kekuatan ikatan
dan bulatan ini dapat bergetar dengan arah sumbu ikatanyang secara
molekul asam klorida dapat dieksitasi oleh sinar infra merah dengan
Frekuensi ini akan berkurang jika massa atom (model : massa bulatan)
kecil.
1 K m1 : m2
= dimana =
2 m1 + m2
17
dimana K = konstanta gaya dan = massa yang sudah berkurang atom
terdiri dari dua atom yang sama tidak dapat dieksitasi oleh sinar infra
B. Daerah Absorpsi
Alkana.
pada 3000 sampai 2800 Cm-1 dan getaran lentur C – H pada 1470
Alkena
1600 cm-1. Dalam daerah ini dapat diamati pita absorpsi tajam yang dari
tempatnya dapat ditentukan tipe substituen oliefin (mono, di , tri, cis atau
trans).
Alkuna
18
Getaran renggang pada alkuna terletak pada 3350 sampai 3250 cm -1.
Karena konstanta gaya yang tinggi ikatan rangkap tiga, getaran renggang
gelombang yag lebih tinggi (2300 sampai 2100 cm -1) seperti ikatan
rangkap C=C.
Eter
Alkohol, fenol
sebagai absorpsi lebar antara 3600 sampai 2800 cm-1. Dalamm pelarut
non polar seperti karbon tetra klorida dapatr diammati getaran renggang
renggang C – O seperti pada eter dapat erlihat sebagai pita yang tajam
Amina
cm-1 dalam daerah ini dapat diammati dua pita. Amina primmmer dan
19
Spektrometer infra merah hampir menyerupai alat untuk cahaya tampak
dan ultra violet dengan sinar ganda. Cahaya polikromatik diuraikan oleh
melalui celah dan kemudian akan sampai pada detektor inframerah yang
tegangan. Menurut prinsip alat dengan sinar ganda (double beam) suatu
gelombang.
prisma atau kuvet mengandung natrium klorida atau kalium bromida dan
Pelarut
D. Spektrometri Massa
Cara ini dapat dilakukan dengan jumlah zat yang sangat sedikit. Untuk
20
Pada spektrommetri massa proses yang terjadi adalah sebagai berikut :
positif
d. identifikasi ion.
dengan elektron. Dalam hal ini elektron akan terlempar ke luar dari
molekul dan akan didapat kation molekul bermuatan positif tunggal atau
ganda. Bagian dari kation molekul ini pada waktu bertemu dengan
penguraian lebih lanjut.kation molekul ini menjadi fragmen yang lebih kecil
spektrometer massa. Bagian ini terediri dari tabung logam yang terdapat
bagian yang bernuatan dari arah garis lurus aliran menjadi pita yang
21
sebagai absis adalah perbandingan m/e ion bermuatan positif, sebagai
tertinggi pada spektrum massa ester mmetil asam salisilat (pada gambar)
adalah kation molekul M+. Garis akan teregrestrasi pada bilangan massa
22
DAFTAR PUSTAKA
Kisman Sarjono dan Ibrahin Slamet, 1988, Analisis Farmasi, Yogyakarta :
Gajah Mada University Press
23
Soal QUIS
Mata kuliah Kimia Analisa Instrumen
24