Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu kawasan / daerah dengan
beragam sektor industri pariwisata di Provinsi Aceh. Danau lut tawar, wisata bur
telege, wisata pantan terong, wisata bur gayo, wisata goa loyang koro, air terjun
mengaya, arena pacuan kuda, wisata kuliner khas gayo, wisata kebun kopi, wisata
kebun nanas, wisata pengrajin karawang gayo, wisata kesenian didong gayo,
merupakan beberapa jenis wisata yang terkenal sehingga para wisatawan sering
singgah di daerah tersebut. Diantara sarana dan prasarana penunjang aktivitas
pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah ketersediaan hotel atau penginapan
bagi para wisatawan domestik, internasional serta masyarakat yang datang
berkunjung baik secara kedinasan maupun pribadi ke wilayah tersebut. Walaupun
banyak hotel yang baru, hotel yang sudah lebih dahulu dibangun tidak kalah
menarik dibandingkan hotel yang baru-baru ini didirikan. Salah satu hotel yang
tidak kalah menarik dari sejak dulu sampai sekarang adalah Hotel Mahara.
Hotel ini terletak di jantung Kota Takengon. Lokasi hotel yang berada di
kawasan pusat kota Takengon menambah kenyamanan para wisatawan yang
berkunjung di Hotel Mahara. Selain itu, hotel Mahara juga berdekatan dengan
objek wisata Danau Lut Tawar merupakan satu-satunya danau terbesar yang ada
di Provinsi Aceh yang dan berjarak sekitar 3 kilometer.
Hotel Mahara merupakan salah satu hotel legendaris berbintang 3 di
Takengon – Aceh Tengah dibangun pada tahun 1999. Sejak pertama berdiri, hotel
tersebut telah banyak memberikan konstribusi kepada pemerintah daerah dan para
pengguna hotel tersebut. Gedung hotel berlantai 3 tersebut menggunakan struktur
rangka beton bertulang. Dengan masa pelayanan selama kurang lebih 20 (dua
puluh) tahun, gedung Hotel Mahara telah difungsikan sebagai sarana penginapan
umum berlantai 3 (tiga), jumlah kamar 28 (dua puluh delapan) unit, 1 (satu) unit
ruang rapat, restoran dan mini coffee shop.

1
Gambar 1.1. Tampak depan Gedung Hotel Mahara, Takengon Aceh - Tengah
Sumber : Survey
Bencana Gempa pernah terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah sejak
hotel ini didirikan adalah tahun 2004 sebesar 9.1 Skala Richter dan tahun 2013
sebesar 6.2 Skala Richter. Meskipun secara kasat mata bangunan gedung Hotel
Mahara tidak mengalami kerusakan yang berarti pada saat kejadian gempa
tersebut, banyaknya bangunan gedung disekitar yang rusak akibat kedua gempa
tersebut, mengharuskan dilakukan penilaian secara seksama, terutama pada
elemen struktur. Disamping itu, semakin lama berdirinya suatu bangunan gedung
akan berkemungkinan terjadi banyak perubahan, baik secara fisik maupun
finansial pada bangunan gedung yang sudah digunakan. Oleh karena itu, perlu
adanya perhatian lebih terhadap bangunan gedung tersebut. Hal ini dapat
diwujudkan dengan dilakukan kegiatan evaluasi kinerja bangunan gedung.
Kegiatan perawatan gedung dimaksudkan untuk menjaga dan
mempertahankan kondisi bangunan beserta elemen dan peralatan yang digunakan
digedung tersebut agar dapat berfungsi sesuai rencana serta menjaga terhadap
pengaruh yang merusak bangunan itu sendiri. Perlu ditekankan pula, dengan
dilakukannya kegiatan pemeliharaan secara berkala akan mengurangi risiko
pengeluaran biaya akibat kerusakan gedung di kemudian hari. Gedung yang
dipelihara dengan baik dan benar juga akan meningkatkan mutu yang dapat

2
mempengaruhi kualitas atau mutunya, baik di dalam maupun di luar gedung,
sehingga akan memungkinkan mencapai atau pun melebihi umur rencana yang
telah ditentukan dan akan memberikan nilai lebih berkaitan dengan kualitas
gedung dan juga keamanan bagi penggunanya.

1.2 Identifikasi Masalah


Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kinerja bangunan gedung
Hotel Mahara setelah mencapai usia 20 (dua puluh) tahun. Diduga pasca beberapa
gempa dan penerapan perawatan yang belum optimal akan memberi dampak
terhadap penurunan kualitas bangunan hotel itu sendiri.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi penurunan kinerja / kelayakan struktur pasca 2 bencana
gempa pada tahun 2004 dan tahun 2013.
2. Merekomendasikan metode perbaikan atau perkuatan struktur bangunan.
3. Membandingkan standar kondisi eksisting bangunan dengan perawatan dan
pemeliharaan bangunan gedung sesuai dengan standar cipta karya
Kementrian Pekerjaan Umum yaitu Permen PU Nomor : 29/PRT/M2006.

1.4 Batasan Masalah


Agar pembahasan tidak melebar dari ruang lingkup yang akan dibahas dalam
penelitian ini, maka diberikan batasan penelitian sebagai berikut :
1. Pemeriksaan yang dilakukan dengan menganalisa sekilas kondisi
bangunan berdasarkan aspek administrasi dan aspek teknis yaitu
arsitektur, struktur, utilitas dan proteksi kebakaran, aksesibilitas, tata
bangunan dan lingkungan.
2. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan, pengujian, pengukuran
gedung dilapangan dengan menyesuaikan desain awal/data yang ada
sebelumnya. Apabila gambar tidak ada, maka akan dilakukan
penggambaran ulang dengan melihat bangunan yang ada.

3
3. Analisis dilakukan dengan cara memberikan skor hasil survey
lapangan dengan berpedoman pada pedoman teknis pemeriksaan berkala
bangunan gedung Permen PU Nomor 16/PRT/M/2010.
4. Pengujian kuat tekan elemen struktur menggunakan Peralatan Schmidt
rebound hammer test sesuai standar Metode uji angka pantul beton keras
(ASTM C 805-02).
5. Klasifikasi dari pemeriksaan yang dilakukan yaitu andal, kurang andal
dan tidak andal.
6. Hanya memberi rekomendasi setelah mendapat hasil evaluasi. Tidak
meneliti analisis perhitungan struktur dan meningkatkan keandalan
bangunan gedung.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada pemilik bangunan
gedung Hotel Mahara untuk peningkatan kenyamanan bagi pengguna bangunan
gedung, serta sebagai pedoman bagi pemilik dalam merencanakan program
pemeliharaan agar lebih terjadwal dengan baik. Dengan mengetahui penilaian
terhadap bangunan tersebut, pengguna juga menjadi dapat menambah informasi
bagi pemilik hotel terkait pemeliharaan gedung, sehingga dapat dijadikan bahan
evaluasi dalam rangka meningkatkan pemeliharaan gedung hotel ke arah yang
lebih baik demi kenyamanan pengguna.

Anda mungkin juga menyukai