Anda di halaman 1dari 5

ORDE BARU

1. Kemukakan pengertian orde baru !

Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang
diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.

2. Pelaksanaan orde baru bertumpu pada program trilogi pembangunan. Tuliskan isi
trilogy pembangunan !

Trilogi pembangunan terdiri dari:

 Stabilitas Nasional yang dinamis


 Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan
 Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya

3. bagaimana politik luar negeri Indonesia pada masa orde baru?


Pada masa Orde Baru politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif kembali dipulihkan.
Dan MPR mengeluarkan sejumlah ketetapan yang menjadi landasan politik luar negeri
Indonesia. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia harus didasarkan kepada
kepentingan nasional, seperti pembangunan nasional, kemakmuran rakyat, kebenaran,
serta keadilan.
4. Tuliskan manfaat yang di peroleh Indonesia semenjak menjadi anggota PBB tanggal 28
september 1966 !
Pada 28 September 1950 Indonesia memasuki PBB dan tercatat menjadi anggota yang ke-60.
Banyak manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia semenjak menjadi anggota PBB. Berbagai
bantuan dan jasa baik PBB telah dinikmati bangsa Indonesia.

a. PBB turut berperan menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda dalam Perang


Kemerdekaan (1945-1950) dengan mengirimkan KTN dan UNCI.
b. PBB berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke pangkuan RI denganmengirim misi
UNTEA.
c. PBB banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya melalui
organisasi khusus, seperti IMF, IBRD, UNESCO, WHO, dan sebagainya.

5. Kemukakan dampak dalam bidang politik dengan menguatnya peran negara pada masa orde
baru !

Dampak positif dari kebijakan politik pemerintahan orde baru yaitu :


1. Pemerintah mampu membangun fondasi yang kuat bagi kekuasaan lembaga
kepresidenan yang menyebabkan semakin kuatnya Negara dalam masyarakat.
2. Situasi keamanan relative aman dan terjaga dengan baik karena pemerintahan mampu
mengatasi semua tindakan dan sikap yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
3. Dilakukan peleburan partai agar pemerintah dapat mengontrol parpol.

Dampak negetif dari kebijakan politik pemerintahan orde baru yaitu :

1. Terbentuk pemerintahan yang bersifat otoriter, dominative dan sentralistis.


2. Otoritarianisme merambat segenap aspek kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan
bernegara termasuk kehidupan politik yang sangat merugikan rakyat.
3. Pemerintah gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik dan benar kepada
yakyat Indonesia.Golkar menjadi alat politik untuk mencapai stabilitas yang
diinginkan, sementara dua partai lainnya hanya sebagai boneka agar tercipta citra
sebagai Negara demokrasi.
4. Sistem perwakilan bersifat semu bahkan hanya dijadikan topeng untuk
melanggengkan sebuah kekuasaan secara sepihak dalam setiap pemilihan Presiden
melalui MPR, Soeharto selalu terpilih.
5. Demokratisasi yang terbentuk didasarkan pada korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di MPR/DPR yang tidak mengenal rakyat
dan daerah yang diwakilinya.
6. Kebijakan politik teramat birokratis dan cenderung KKN.
7. Dwifungsi ABRI terlalu mengakar masuk ke sendir-sendiri kehidupan berbangsa dan
bernegara bahkan pada bidang-bidang yang seharusnya masyarakat yang berperan
besar terisi oleh personil TNI dan Polri dan dunia bisnis tidak luput dari intervensi
TNI/Polri.
8. Kondisi politik lebih payah adanya upaya penegakan hukum yang sangat lemah dan
saat itu hukum hanya diciptakan untuk keuntungan pemerintah yang berkuasa
sehingga tidak mampu mengadili para konglomerat yang telah menghabiskan uang
rakyat.
Reformasi

1. kemukakan tentang gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998!


reformasi merupakan suatu perubahan tatatan perikehidupan lama ke tatanan perikehidupan
baru yang lebih baik. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan
suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan pembaruan, terutama
perbaikan tatanan perikehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Dengan
demikian, gerakan reformasi telah memiliki formulasi atau gagasan tentang tatanan
perikehidupan baru menuju terwujudnya Indonesia baru. Gerakan reformasi merupakan sebuah
perjuangan karena hasil-hasilnya tidak dapat dinikmati dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat
dimaklumi karena gerakan reformasi memiliki agenda pembaruan dalam segala aspek
kehidupan. Oleh karena itu, semua agenda reformasi tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu
yang bersamaan dan dalam waktu yang singkat. Agar agenda reformasi dapat dilaksanakan dan
berhasil dengan baik, maka perlu disusun strategi yang tepat, seperti:
a. Menetapkan prioritas, yaitu menentukan aspek mana yang harus direformasi lebih dahulu
dan aspek mana yang direformasi kemudian.
b. Melaksanakan kontrol agar pelaksanaan reformasi dapat mencapai tujuan dan sasaran secara
tepat.
`Reformasi yang tidak terkontrol akan kehilangan arah, dan bahkan cenderung menyimpang
dari norma-norma hukum. Dengan demikian, cita-cita reformasi untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat Indonesia akan gagal. Persoalan pokok yang mendorong atau menyebabkan lahirnya
gerakan reformasi adalah kesulitan warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Harga-harga sembilan bahan pokok (sembako), seperti beras, terigu, minyak goreng, minyak
tanah, gula, susu, telur, ikan kering, dan garam mengalami kenaikan yang tinggi.
Bahkan, warga masyarakat harus antri untuk membeli sembako itu. Sementara, situasi politik
dan kondisi ekonomi Indonesia semakin tidak menentu dan tidak terkendali. Harapan
masyarakat akan perbaikan politik dan ekonomi semakin jauh dari kenyataan. Keadaan itu
menyebabkan masyarakat Indonesia semakin kritis dan tidak percaya terhadap pemerintahan
Orde Baru. Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupanmasyarakat
yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Oleh karena itu, tujuan lahirnya gerakan reformasi adalah untuk memperbaiki tatanan
perikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. tuliskan factor pendorong terjadinya gerakan reformasi di Indonesia!


1) Faktor politik meliputi hal-hal berikut.
a) Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
b) Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme
dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
c) Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
d) Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
e) Mahasiswa menginginkan perubahan.
2) Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
a) Adanya krisis mata uang rupiah.
b) Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
c) Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
3) Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan
perekonomian rakyat.
4) Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga
negara.

Lima bidang kerja utama Kabinet Reformasi Pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan proses rekapitulasi perbankan Indonesia
2. Melaksanakan likuidasi bank-bank yang bermasalah
3. Memperbaiki angka nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
4. Membangun konstruksi baru perekonomian Indonesia
5. Melaksanakan syarat-syarat reformasi ekonomi yang diberikan oleh IMF kepada Indoneesiall

3. pada tanggal 22 mei 1998 BJ. Habibie membentuk susunan cabinet baru yang
dilaksanakan cabinet reformasi pembangunan. Cabinet reformasi pembangunan
tersebut memfokuskan pada pembenahan ekonomi dalam 5 bidang kerja utama.
Tuliskan 5 bidang kerja utama tersebut!
Lima bidang kerja utama Kabinet Reformasi Pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan proses rekapitulasi perbankan Indonesia
2. Melaksanakan likuidasi bank-bank yang bermasalah
3. Memperbaiki angka nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
4. Membangun konstruksi baru perekonomian Indonesia
5. Melaksanakan syarat-syarat reformasi ekonomi yang diberikan oleh IMF kepada Indoneesial
4. tuliskan agenda reformasi yang disuarakan oleh mahasiswa (5 macam)!
Reformasi yang digulirkan pada tahun 1998 oleh para mahasiswa kala itu telah menghasilkan
enam agenda Reformasi:

1. Penegakan supremasi hukum,


2. Pemberantasan KKN
3. Pengadilan mantan presiden Soeharto dan para kroninya,
4. Amandemen konstitusi
5. Pencabutan dwifungsi TNI/POLRI, serta
6. Pemberian otonomi daerah seluas-luasnya

5. jelaskan bukti bahwa BJ. Habibie menjadi presiden adalah konstitusional dan
inkonstitusional!
Naiknya Habibie menjadi presiden menggantikan Presiden Soeharto menjadi polemik dikalangan
ahli hukum. Sebagian ahli menilai hal itu konstitusional, namun ada juga yang berpendapat
inkonstitusional. Adanya perbedaan pendapat itu disebabkan karena hukum yang kita miliki kurang
lengkap, sehingga menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Diantara mereka menyatakan
pengangkatan Habibie menjadi presiden konstitusional, berpegang pada Pasal 8 UUD 1945 yang
menyatakan bahwa "Bila Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya, ia
diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Tetapi yang menyatakan bahwa naiknya Habibie
sebagai presiden yang inkonstitusional berpegang pada ketentuan Pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan
bahwa "Sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di
depan MPR atau DPR". Sementara, Habibie tidak melakukan hal itu dan ia mengucapkan sumpah dan
janji di depan Mahkamah Agung dan personil MPR dan DPR yang bukan bersifat kelembagaan.

Dalam ketentuan lain yang terdapat pada Tap MPR No. VII/MPR/1973, memungkinkan bahwa
sumpah dam janji itu diucapkan didepan Mahkamah Agung. Namun, pada saat Habibie menerima
jabatan sebagai presiden tidak ada alasan bahwa sumpah dan janji presiden dilakukan di depan MPR
atau DPR, Artinya sumpah dan janji presiden dapat dilakukan di depan rapat DPR, meskipun saat itu
Gedung MPR/DPR masih diduduki dan dikuasai oleh para mahasiswa. Bahkan Soeharto seharusnya
mengembalikan dulu mandatanya kepada MPR, yang mengangkatnya menjadi presiden.

Apabila dilihat dari segi hukum materiil, maka naiknya Habibie menjadi presiden adalah sah dan
konstitusional. Namun secara hukum formal hal itu tidak konstitusional, sebab perbuatan hukum yang
sangat penting yaitu pelimpahan wewenang atau kekuasaan dari Soeharto kepada Habibie harus melalui
acara resmi yang konstitusional. Apabila perbuatan hukum itu dihasilkan dari acara yang tidak
konstitusional, maka perbuatan hukum itu menjadi tidak sah. Pada saat itu memang DPR tidak
memungkinkan untuk bersidang, karena Gedung DPR/MPR diduduki oleh puluhan ribu mahasiswa dan
para cendekiawan. Dengan demikian, hal ini dapat dinyatakan sebagai suatu alasan yang kuat dan hal itu
harus dinyatakan sendiri oleh DPR.

Anda mungkin juga menyukai