Anda di halaman 1dari 1

Pandangan HAM Terhadap Euthanasia

Hak untuk hidup merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar dan melekat pada
setiap diri manusia secara kodrati, berlaku universal dan bersifat abadi sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa. Namun pada kenyataannya, masih banyak manusia yang dengan sengaja
melakukan berbagai cara untuk mengakhiri kehidupannya sendiri maupun orang lain secara tidak
alamiah. Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan keyakinan setiap umat beragama yang
percaya bahwa hanya Tuhan yang berhak atas kehidupan manusia sehingga hanya Tuhan yang
berhak menentukan batas akhir kehidupan setiap manusia di dunia ini sesuai dengan kehendak-
Nya.
Euthanasia adalah bentuk pengakhiran hidup kepada seseorang yang mengalami sakit berat atau
parah dengan kematian tenang dan mudah atas nama prikemanusiaan dan semakin lama ternyata
tindakan euthanasia menjadi sebuah hal hang biasa dalam beberapa kasus tertentu karena
penderitaan pasien atas penyakit tak tersembuhkan yang dideritanya. Masalah euthanasia sudah
ada sejak petugas kesehatan menghadapi penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Pasien yang
dalam keadaan kritis atau keluarga pasien seringkali meminta dokter untuk menghentikan
pengobatan terhadap yang bersangkutan. Dari sinilah muncul dilema yang menempatkan dokter
atau perawat pada posisi yang serba sulit. Dokter mempunyai kode etik yang menuntut untuk
bertindak secara professional, sehingga dokter dihadapkan oleh keputusan yang sulit untuk
mengakhiri nyawa pasien atau membiarkan pasien hidup menderita. Meskipun demikian,
berdasarkan hukum di Indonesia euthanasia adalah sesuatu perbuatan yang melawan hukum
karena euthanasia merupakan perbuatan yang terlarang yang dikategorikan sebagai suatu
pembunuhan atas nyawa seseorang dan pelakunya dapat diancam pidana.
Secara yuridis manusia telah diberi perlindungan hukum sejak masih dalam kandungan. Kehadiran
euthanasia dianggap melanggar hak asasi manusia berupa hak untuk mati. Secara logis karena
setiap orang mempunyai hak untuk hidup, maka setiap orang juga mempunyai hak untuk memilih
cara kematian mereka. Walaupun demikian, memberikan hak kepada individu untuk mendapatkan
pertolongan dalam pengakhiran hidupnya masih menjadi perdebatan yang sangat kontroversial.
Sebagai kesimpulan, menurut saya kita sebagai dokter tidak boleh melakukan tindakan euthanasia.
Selain melanggar hukum Indonesia, perbuatan tersebut juga melanggar kode etik kedokteran dan
HAM. Meskipun pasien terlihat menderita dan kita diminta untuk mengakhiri hidupnya, kita tidak
memiliki hak untuk melakukan tindakan tersebut dan kita sebagai dokter seharusnya menjaga
pasien kita sebaik mungkin dan mempertahankan nyawa pasien, bukan mengakhirinya.

Anda mungkin juga menyukai