Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Seiring dengan perkembangan zaman maka kemajuan berbagai ilmu pengetahuan pun tidak
ketinggalan, mulai dari perkembangan ilmu pengetahuan dari segi teknologi dan semacamnya.
Informasi yang begitu cepat yang semakin meningkat serta perbedaan hidup manusia juga semakin
meningkat menuju persaingan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap
perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penghasil sumber daya manusia (SDM) yang handal
dan memiliki daya saing yang dapat di pertanggung jawabkan. Dalam upaya meningkatkan mutu
di perguruan tinggi, Mahasiswa di tuntut memiliki Kreativitas, Inovasi serta mandiri dan Ilmu
pengetahuan yang luas sehingga mampu berkompetensi serta bersaing di dunia usaha dan kerja.
Salah satu usaha yang dapat di lakukan untuk meningkatkan kualitas sarjana yang mampu
memberdayakan serta menggerakan semua potensi yang ada di sekitarnya yaitu melalui Kuliah
Kerja Nyata (KKN).

Kuliah Kerja Nyata (KKN) TEMATIK merupakan KKN yang berhubungan dengan Tema
yaitu membantu proses pengisian PDSS di sekolah setempat, mensosialisasi SNMPTN, SBMPTN,
dan Tes Mandiri, membantu kegiatan sekolah, dan lain-lain. KKN TEMATIKwadah bagi
mahasiswa dalam menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat.
Pelaksanaan KKN sebagai wahana pengabdian masyarakat diharapkan juga dapat
mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada
dimasyarakat. Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di
masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang lahir
dari proses pembangunan, pada hakekatnya merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan
nasional, dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) TEMATIK juga merupakan salah satu mata kuliah dalam
perguruan tinggi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa selain melakukan segala tugas-tugas yang
merupakan penerapan kegiatan akademik, mahasiswa juga diwajibkan untuk membimbing para
peserta Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM). Harapannya, mahasiswa memperoleh pengalaman
yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan, kedewasaan atau profesionalisme untuk
memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk meneliti dan merumuskan
masalah yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan dalam masyarakat (sekolah)
dan merumuskannya. Dengan makin tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mahasiswa
dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat berdaya dan berhasil guna. Oleh
karena itu, teori yang didapatkan dari bangku kuliah diharapkan dapat diterapkan di lapangan.
Pengetahuan teoritis belumlah dapat memberikan gambaran yang konkret jika belum diterapkan
di lapangan.

Oleh karena itu, KKN TEMATIK diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis,
saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa, guru-guru,
pegawai/staf tata usaha, siswa/i dan masyarakat. Melalui KKN TEMATIK mahasiswa
memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai
wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Secara lebih nyata, KKN TEMATIK merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. KKN
TEMATIK juga diharapkan menjadi pendorong pengembangan riset terapan secara mutualistik
dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat khususnya di Sekolah
Menengah Atas.

2. KKN Tematik
KKN Tematik adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang orientasi program kegiatannya
terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan
pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu (Kabupaten/Kota).
KKN Tematik adalah program KKN berbasis Problem Solving untuk memecahkan masalah
dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan
untuk mencapai target tertentu.
a. Ciri KKN Tematik
Ciri KKN Tematik antara lain :
1) Program kegiatan dirancang Tematik, melembaga, berkesinambungan dan
berbasis kompetensi
2) Mencerminkan kompleksitas permasalahan dan arah kebijakan
pembangunan pemerintah
3) Dilaksanakan oleh mahasiswa, DPL dan masyarakat
4) Dilaksanakan waktu terbatas, efisien, efektif dengan mengedepankan
kepentingan akademik dan kepentingan masyarakat.
b. Sifat KKN Tematik
Sifat KKN Tematik adalah melembaga, koordinatif, interdisipliner,
berkesinambungan dan berbasis kemasyarakatan.
c. Prinsip Pelaksanaan KKN Tematik
Prinsip Pelaksanaan KKN Tematik antara lain:
1) Keterpaduan
2) Kebutuhan
3) Kemampuan sendiri
4) Interdisipliner
5) Partisifasi aktif
6) Keberlanjutan
d. Tujuan KKN Tematik
Tujuan KKN Tematik meliputi:
1) Peningkatan kualitas pendidikan
2) Peningkatan kualitas kesehatan
3) Peningkatan daya beli masyarakat
4) Kemandirian pangan
5) Peningkatan daya kerja aparatur
6) Peningkatan infrastruktur wilayah
7) Kemandirian energi dan kecukupan air baku
8) Penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup
9) Pembangunan perdesaan
10) Pengembangan budaya lokal
3. Dasar dan Landasan KKN
a. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
2. Kepmenkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999, tentang Kedudukan dan Tugas Dosen.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Perguruan.

B. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan


Maksud dan Tujuan dari KKN ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu pengisian Pangkalan Data Siswa Sekolah (PDSS).
2. Mensosialisasi SNMPTN, SBMPTN, dan Tes Mandiri di kelas XII SMA
3. Mempromosikan Universitas Negeri Manado
4. Membantu kegiatan Administrasi Sekolah.
5. Mempersiapkan mahasiswa menjadi sarjana penerus pembangunan yang mampu
menghayati permasalahan komplek yang dihadapi dan belajar menanggulangi
permasalahan tersebut secara pragmatis dan terpadu .
6. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat, pemerintah daerah dan instansi lain
yang terkait sehingga memperoleh umpan balik dalam rangka peningkatan relevansi
Tridharma Perguruan Tinggi dengan tuntutan pembangunan dalam bidang pendidikan
khususnya.
7. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa melalui penerapan
ilmu, teknologi dan seni di bidang pendidikan.
8. Memperluas wawasan mahasiswa.
9. Mengembangkan kehidupan spiritual dan sosial.
10. Meningkatkan daya saing Nasional.
11. Menambahkan Jiwa Peneliti.

C. Saran Pelaksanaan KKN


KKN memiliki tiga kelompok sasaran, yaitu: mahasiswa, masyarakat, dan perguruan tinggi.
Masing-masing memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara interdisiplin.
b. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan penghayatan terhadap
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
pembangunan lingkungan dan universitas.
d. Mendewasakan cara berpikir serta daya penalaran mahasiswa
e. Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator, dan problem solver.
2. Untuk Lingkungan
a. Memperoleh bantuan dan tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk pembangunan
c. Terbentuknya kader-kader pembangunan di masyarakat
d. Memanfaatkan pikiran dan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program
proyek pembangunan
3. Untuk Perguruan Tinggi
a. Memperoleh kasus berharga dari pengalaman KKN untuk kepentingan
penelitian.
b. Meningkatkan, memperluas, dan mempercepat kerja sama dengan instansi serta
departemen melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melakukan KKN.

D. Sejarah SMA Negeri 1 Tompaso

SMA NEGERI 1 TOMPASO terletak di pusat kota kec.Tompaso, tepatnya di jln. Kayu
Macis desa Liba berbatasan dengan sebelah barat kec. Kawangkoan, sebelah timur kec. Langowan,
sebelah utara dengan kec. Remboken dan sebelah selatan dengan kaki gunung Soputan. Pada tahun
1985 SMA Negeri 1 Tompaso awalnya adalah SMEA, kemudian SMEA dipindahkan di Langowan
dan kemudian SMA Negeri 1 Tompaso berdiri sendiri tahun 1986 tepatnya tanggal 22 desember
1986 di tanah yang dihibahkan. Seiring berjalannya waktu gedung sekolah direnovasi secara
bertahap. SMA Negeri 1 Tompaso memiliki lahan seluas 7517 m2 dan sudah bersertifikat. Sekolah
ini memiliki 19 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium komputer. Sekolah SMA Negeri 1
Tompaso pada tahun 1986-1987 dipimpin oleh Drs. Harmen Emor, kemudian tahun 1987-1993
dipimpin oleh Drs. William S. Welang, pada tahun 1993-1997 dipimpin oleh Albert Woran, BA,
selanjutnya pada tahun 1997-2000 dipimpin oleh Drs. Dantje D. Rewah, kemudian tahun 2000-
2006 dipimpin oleh Drs. Fredy Kereh, dan pada tahun 2006-2008 dipimpin oleh Herman Suoth,
S.Pd, pada tahun 2008-2013 dipimpin oleh Drs. Jonie Dajoh, selanjutnya dipimpin oleh Sjenie DJ.
M. Tuwo, S.Pd pada tahun 2013-2017, kemudian dilanjutkan oleh Drs. Novie Hernie Paendong
pada tahun 2017-sekarang.

Anda mungkin juga menyukai