MAN
a. Staffing
1) Berapa jumlah seluruh tenaga perawat di ruangan Rindu B1 Obgyn?
2) Bagaimana jenjang pendidikannya?
3) Berapa lama masa kerjanya?
4) Bagaimana proses rekrutmen pegawai di ruangan Rindu B1 Obgyn?
5) Apakah ada tenaga nonorer di ruangan Rindu B1 Obgyn?
6) Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk menempatkan pegawai
honorer di ruangan Rindu B1 Obgyn?
7) Apa kriteria pegawai yang akan ditempatkan di ruangan Rindu B1
Obgyn?
8) Bagaimana cara mengorientasikan dan berapa lama mengorientasikan
pegawai baru?
9) Pernahkah staf mengikuti pelatihan khusus di bidang keperawatan?
10) Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapat tugas belajar ataupun
pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan ilmu keperawatan?
11) Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit/pemerintah untuk
peningkatan pendidikan staf di ruangan Rindu B1 Obgyn?
12) Berapa perbandingan jumlah pasien dengan tenaga perawat di ruangan
Rindu B1 Obgyn?
b. Directing
1) Berapa kali kepala ruanganan mengikuti pelatihan tentang manajemen
keperawatan?
2) Berapa kali kepala ruanganan merencanakan pertemuan dengan staf?
3) Bagaimana kepala ruanganan merencanakan peningkatan SDM staf di
ruangan Rindu B1 Obgyn?
c. Controlling
1) Adakah sistem penilaian terhadap kinerja perawat di ruangan Rindu B1
Obgyn, bagaimana pelaksanaannya?
2) Berapa kali dilakukan penilaian terhadap kinerja tersebut?
3) Siapa yang melakukan penilaian?
2. METODE
a. Planning
1) Apakah Visi, Misi, serta Motto Keperawatan di ruangan Rindu B1
Obgyn?
2) Apakah di Kardiovaskuler mempunyai standar asuhan keperawatan?
Bagaimana pelaksanaannya?
b. Organizing
1) Bagaimana gambaran struktur organisasi di ruangan Rindu B1 Obgyn?
2) Apakah metode penugasan yang digunakan di ruangan Rindu B1
Obgyn?
3) Apakah alasan penggunaan metode penugasan keperawatan tersebut?
4) Ketetapan apa yang digunakan dalam penentuan Perawat Primer dan
perawat Asosiate?
5) Bagaimana deskripsi kerja karu, perawat primer dan perawat pelaksana?
6) Bagaimana sistem pendelegasian tugas yang dilakukan di ruangan
Rindu B1 Obgyn?
7) Bagaimana cara karu atau perawat primer dalam mendelegasikan
tugasnya?
8) Jika karu/perawat primer berhalangan, kepada siapa dilimpahkan
wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas
keperawatan?
c. Staffing
1) Bagaimana cara menyusun jam dinas pegawai di ruangan Rindu B1
Obgyn?
2) Berapa jumlah jam kerja per minggu dan hari kerja per bulan pada satu
orang staf?
3) Bagaimana pengaturan jadwal untuk staf yang izin/cuti, hari libur dan
tugas belajar?
4) Berapa lama batasan jam kerja dalam setiap shift di ruangan Rindu B1
Obgyn?
5) Apakah ada penanggung jawab dalam setiap shift?
d. Directing
1) Bagaimana gaya kepemimpinan Kepala Ruanganan di ruangan Rindu
B1 Obgyn?
2) Apakah gaya kepemimpinan tersebut telah dijalankan?
e. Controlling
1) Bagaimana fungsi pengendalian mutu (GKM) di ruangan Rindu B1
Obgyn, apakah berjalan atau tidak?
2) Kapan saja kepala ruanganan melakukan supervise?
3) Adakah monitoring dokumentasi askep pasien di ruangan Rindu B1
Obgyn?
3. MATERIAL
a. Planning b. Controlling
Bagaimana kelengkapan logistik di ruangan Rindu B1 Obgyn?
1) Adakah analisa terhadap penggunaan sarana pada pasien dengan masalah
khusus yang membutuhkan perhatian serius di Rindu B1 Obgyn?
• Jika ada, jelaskan bagaimana!
• Jika tidak ada, jelaskan kenapa!
4. MONEY
a. Bagaimana sistem budgeting?
b. Bagaimana sistem penggajian di ruangan Rindu B1 Obgyn ?
c. Bagaimana tarif pelayanan keperawatan dan dokter ?
d. Bagaimana kriteria pemberian tunjangan di ruangan Rindu B1 Obgyn ?
e. Jenis-jenis pasien Umum, Askes, Jamkesmas, JKA, Medan Sehat
f. Bagaimana penentuan pembagian insentif jasa pelayanan?
g. Insentif apa saja yang diberikan kepada perawat ?
h. Bagaimana sistem pembayaran bagi pasien?
i. Bagaimana pengaturan uang makan dan kenaikan gaji berkala?
KUISIONER KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN
RAWAT INAP KARDIOVASKULER
Berilah tanda check list (√) pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih
S : sering
K : kadang-kadang
TP : tidak pernah
Inisial Nama : .................................................
No PERNYATAAN S K TP
1 Kepala ruangan memberikan instruksi kepada perawat pelaksana dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan
perawat.
2 Kepala ruangan mengumumkan perubahan peraturan tanpa mendiskusikannya
terlebih dahulu kepada perawat pelaksana
3 Kepala ruangan bertanggung-jawab atas hasil kerja perawat pelaksana.
4 Kepala ruangan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap pekerjaan yang
sedang perawat pelaksana laksanakan.
5 Kepala ruangan secara terus-menerus menekankan pentingnya batas waktu
dalam menyelesaikan tugas kepada perawat pelaksana.
6 Kepala ruangan mendiskusikan masalah yang ada di ruangan bersama
anggotanya dan memotivasi perawat pelaksana untuk bekerja sama sebagai tim.
Berilah tanda check list (√) pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih
STP : Sangat tidak puas TP : Tidak puas P : Puas SP : Sangat
puas
Inisial Nama : ..........................................................
NO PERNYATAAN STP TP P SP
1 Kebebasan melakukan tindakan secara
mandiri dalam menyelesaikan masalah
dalam perawatan pasien
2 Kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan kerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan.
3 Kesempatan untuk mendapat posisi yang
lebih tinggi
4 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi
dan mendapat kenaikan pangkat
5 Kemampuan dalam menggunakan waktu
bekerja dengan penugasan yang diberikan
6 Motivasi dan dukungan yang saya terima
selama bekerja disini
7 Perlakuan atasan selama saya bekerja disini.
Usia : ( )
Pekerjaan Anda saat ini : ( ) Pelajar/ Mahasiswa
( ) Pegawai Negeri
( ) Pegawai Swasta
( ) Lain-lain: sebutkan…….
Pendidikan akhir yang Anda miliki :
( ) SD
( ) SLTP
( ) SLTA
( ) DIPLOMA
( ) Sarjana
Tuliskanlah tanda check list ( √ ) pada kolom yang tersedia untuk pilihan jawaban
yang benar menurut anda.
Keterangan:
STM = Sangat Tidak Memuaskan
TM = Tidak Memuaskan
M = Memuaskan
SM = Sangat Memuaskan
No PERNYATAAN SM M TM STM
1 Perawat berpenampilan rapi dan
menarik dalam memberikan pelayanan
2 Perawat memperkenalkan diri secara sopan sebelum
melakukan tindakan
3 Perawat memanggil nama pasien dengan benar
4 Perawat bersikap ramah dalam memberikan pelayanan
5 Perawat terampil dalam melakukan tindakan
6 Perawat memberikan pelayanan tepat waktu
7 Perawat menjelaskan peraturan rumah sakit, hak dan
kewajiban pasien
8 Perawat melatih saya untuk dapat merawat diri sendiri
Kode:
Tanggal:
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia dan isilah dengan
benar sesuai dengan pendidikan terakhir dan pendapatan saudari
2. Isilah titik-titik yang tertera pada pernyataan dengan singkat dan jelas.
3. Jawablah kuesioner dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom jawaban
yang tersedia sesuai dengan jawaban saudari
4. Berilah tanda lingkaran pada nomor pertanyaan jika maksud pernyataan
yang tidak jelas atau kurang dimengerti dan silahkan bertanya kepada
peneliti
BAGIAN PERTAMA
DATA DEMOGRAFI :
1. Usia : ................... Tahun
2. Pendidikan terakhir : ( ) Tidak tamat SD
( ) SD
( ) SMP
( ) SLTA
( ) D3
3. Pekerjaan : ( ) Bekerja
( ) Tidak bekerja
4. Status pernikahan : ( ) Menikah
( ) Tidak menikah
( ) Janda
5. Penghasilan : Rp/ bulan
( ) < 500.000
( ) 500.000 – 700.000
( ) > 700.00
6. Aktivitas sosial : ( ) Perwiridan
( ) Arisan
( ) Tidak ada
BAGIAN KEDUA
KUESIONER KUALITAS HIDUP
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban
ibu. Pertanyaan berikut menyangkut perasaan ibu terhadap kualitas hidup,
kesehatan dan hal-hal lain dalam kehidupan ibu. Pilihlah jawaban yang menurut ibu
paling sesuai. Jika ibu tidak yakin tentang jawaban yang akan ibu berikan terhadap
pertanyaan yang diberikan, pikiran pertama yang muncul pada benak ibu seringkali
merupakan jawaban yang terbaik.
Camkanlah dalam pikiran ibu segala standar hidup, harapan, kesenangan dan
perhatian ibu. Pikirkan tentang kehidupan ibu pada dua minggu terakhir
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal
berikut ini dalam dua minggu terakhir.
Tidak Sedikit Dalam Sangat Dalam
sama jumlah sering jumlah
sekali sedang berlebihan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
6 28,6 28,6 28,6
TP
14 66,7 66,7 95,2
P
SP 1 4,8 4,8 100,0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 9 42,9 42,9 42,9
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 4 19,0 19,0 19,0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 9 42,9 42,9 42,9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 9 42,9 42,9 42,9
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 4 19,0 19,0 19,0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 6 28,6 28,6 28,6
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 19 90,5 90,5 90,5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 1 4,8 4,8 4,8
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 1 4,8 4,8 4,8
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 6 28,6 28,6 28,6
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 6 28,6 28,6 28,6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 6 28,6 28,6 28,6
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 1 4,8 4,8 4,8
P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 10 47,6 47,6 47,6
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 15 71,4 71,4 71,4
P 2 9,5 9,5 81,0
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
TP 5 23,8 23,8 23,8
P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 1 4,8 4,8 4,8
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 9 42,9 42,9 42,9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
STP 5 23,8 23,8 23,8
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. S, usia 45 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam, suku jawa, bertempat tinggal di Jl. Gunung Lauser,
Perumahan Griya Pulma, Tebing Tinggi. Klien merupakan anak kedua dari 7
bersaudara.. Klien masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 09 Juni
2012 rencana histerektomi radikal a/i Kanker Serviks. Klien mengatakan sebelum
keputihan yang tidak normal dengan cairang yang berwarna kuning kehijauhijauan
dengan jumlah sedang dan bau serta gatal. Klien juga mengatakan memiliki riwayat
nyeri saat coitus dan terjadi perdarahan. Hal ini dialami klien kurang lebih 3 bulan
yang lalu. Riwayat haid : Klien menarche pada usia 12 tahun, teratur, siklus 28-31
hari, lama haid 7 hari, nyeri haid (-). Klien menikah pada usia 19 tahun. Suami klien
adalah seorang wiraswasta. Klien mempunyai 4 orang anak dan tidak ada riwayat
abortus.
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah dan malas
bergerak karena nyeri pada luka bekas operasi. Air kemih klien : 80 ml sejak
kemarin dengan warma merah keruh. Klien tidak BAB sejak setelah operasi. Dari
data subjektif, klien mengatakan beberapa hari ini tidak bisa tidur karena adanya
penyakit yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada klien diantaranya IVFD
Ringer Laktat 20 tetes/menit, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam dan Injeksi Ceftriaxone
1 gr/12 jam.
R
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. E, usia 43 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam, suku aceh, bertempat tinggal di Biereun, Aceh. Klien
masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 07 Juni 2012. Klien
berwarna kuning kehijau-hijauan dengan jumlah banyak dan bau serta gatal disertai
dengan nyeri pinggang dan nyeri pada panggaul. Klien juga mengatakan memiliki
riwayat nyeri saat coitus dan terjadi perdarahan setelah coitus. Hal ini dialami klien
kurang lebih 6 bulan yang lalu. Riwayat haid : Klien menarche pada usia 14 tahun,
teratur, siklus 28-31 hari, lama haid 7 hari, nyeri haid (+). Klien menikah pada usia
23 tahun. Suami klien adalah seorang wiraswasta. Klien mempunyai 4 orang anak
dan tidak ada riwayat abortus. Tindakan dan pemeriksaan yang dilakukan biopsi
jaringan dari Rumah sakit di Banda Aceh hasilnya, klien menderita kanker serviks
stadium IIIb. Rencana akan dilakukan foto thorax, pemeriksaan USG ginjal, dan
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah dan malas
bergerak karena nyeri pada pinggang dan daerah panggul, dari hal tersebut klien
gelisah dan merasa tidak nyaman. Dari data subjektif, klien mengatakan beberapa
dan akibat nyeri yang klien rasakan. Klien mengatakan cemas dengan penyakit yang
Mefenamat 3 x 1 tab.
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. I, usia 37 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam, suku jawa, bertempat tinggal di Pematang Siantar.
Klien masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 27 Juni 2012. Klien
mengalami gejala awal pada saat menstruasi volume darah klien banyak/berlebihan
dari yang biasanya. Kemudian 3 bulan terakhir klien mengalami pendarahan. Klien
juga mengatakan memiliki riwayat nyeri saat coitus dan terjadi perdarahan setelah
coitus, kemudian semenjak ada pembesaran massa di daerah leher klien tidak
melakukan coitus lagi. Hal ini sudah berlangsung 1,5 tahun yang lalu. Hal ini
membuat klien merasa tidak berharga di mata suami klien. Riwayat haid: Klien
menarche pada usia 12 tahun, teratur, siklus 28-31 hari, lama haid 5 hari, nyeri haid
(+). Klien menikah pada usia 12 tahun. Suami klien adalah seorang petani. Klien
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah, masih ada
perdarahan sedikit. Dari data subjektif, klien mengatakan beberapa hari ini tidak
bisa tidur karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Klien mengatakan cemas
dengan penyakit yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada klien diantaranya
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. B, usia 70 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama kristen, suku batak, bertempat tinggal di Medan. Klien masuk
ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 25 Juni 2012. Klien mengatakan
datang ke RSUP H. Adam malik Medan dengan keluhan perdarahan dan sulit
berkemih sehingga terjadi fullblast pada kandung kemih. Hal ini sudah berlangsung
1 tahun yang lalu. Riwayat haid: Klien menarche pada usia 12 tahun, teratur, siklus
28-31 hari, lama haid 5 hari, nyeri haid (-). Klien menikah pada usia 23 tahun.
Suami klien dulu adalah seorang supir, sekarang suami klien sudah meninggal.
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah, masih ada
perdarahan sedikit, terpasang kateter dengan urine terdapat hematuria. Dari data
subjektif, klien mengatakan beberapa hari ini tidak bisa tidur karena belum
miliki. Terapi yang diberikan kepada klien diantaranya IVFD RL 20gtt/i, Injeksi
Transamin 1 amp (k/p). Klien direncanakan pemeriksaan USG ginjal. esume Kasus
Pada Ny. P
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. P, usia 54 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama Islam, suku Jawa, bertempat tinggal di Pancur Batu. Klien
masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 09 Juni 2012. Klien
dan nyeri abdomen, nafsu makan klien juga menurun. Hal ini sudah di alami klien
sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat haid: Klien menarche pada usia 13 tahun, teratur,
siklus 28-31 hari, lama haid 5 hari, nyeri haid (+). Klien menikah pada usia 16
tahun. Suami klien adalah petani. Klien mempunyai 3 orang anak dan ada riwayat
abortus 1 (satu) kali. Pemeriksaan yang telah dilakukan biopsi jaringan, klien kini
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah, masih ada
perdarahan sedikit, tampak wajah klien meringis. Dari data subjektif, klien
mengatakan beberapa hari ini tidak bisa tidur karena nyeri abdomen yang dirasakan,
sudah beberapa hari ini tidak BAB, nafsu makan menurun. Klien mengatakan
cemas dengan penyakit yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada klien
diantaranya IVFD RL 20gtt/i, Injeksi Transamin 1 amp (k/p),diet MB, klien rencana
periksa Hb.
6. Gangguan bodi image b.d. adanya bau tidak enak pada vagina.
Dx Kep Tujuan/Kriteria hasil Intervensi
6 Tujuan : Tidak terjadi − Tentukan persepsi klien tentang
gangguan bodi image perubahan citra tubuh
setelah dilakukan tindakan
− Anjurkan mengungkapkan emosi
keperawatan seperti marah, takut, frustrasi, dan
cemas
Kriteria hasil : Beri umpan balik yang realistik
− Anjurkan klien untuk berpartisipasi
− Klien mengatakan dapat − dalam pengobatan
menerima perubahan Beri reinforcement positif atas
pada tubuhnya − usaha-usahanya untuk meningkatkan
− Klien dapat berinteraksi citra tubuh
dengan baik terhadap Kaji respon adaptif
semua orang
− Tunjukkan empati
− Klien dapat menggunakan Kaji perilaku merusak diri
−
sistem pendukung Jaga kebersihan sekitar genitalia
keluarga dan − Berikan suport mental
masyarakat −
−
9. Konstipasi b/d perubahan pola makan d/d perubahan pada pola defekasi
Dx Kep Tujuan/Kriteria hasil Intervensi
10. Gangguan kebutuhan tidur b/d perubahan pola tidur d/d Klien mengatakan
susah tidur, klien tampak lemah, pucat, klien tampak lelah.
I. Latar Belakang
Ca Cerviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak
normal pada serviks yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(GlaxoSmithKline, 2007). Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium
dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih
dapat menjalani kegiatan sehari-hari. Bila kanker mengalami progresifitas atau
stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain : perdarahan setelah
senggama, perdarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin,
timbulnya keputihan bercampur dengan darah dan berbau. Badan Kesehatan dunia
(WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas
di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di
dunia.
Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita
kanker serviks yang tertinggi di dunia. Ca Cerviks berbahaya karena muncul seperti
musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai
stadium lanjut. Menurut Globacan (2002) di seluruh dunia setiap tahun ada 439.243
wanita terdiagnosa kanker serviks, 273.505 meninggal. Di dunia, lebih dari 700
wanita meninggal setiap hari karena kanker serviks. Di Indonesia, kanker serviks
menempati urutan pertama kanker pada wanita. Setiap hari di Indonesia ada 40
orang wanita terdiagnosa dan 20 wanita meninggal karena kanker serviks. Karena
Kanker serviks merupakan penyakit yang telah diketahui peyebabnya dan telah
diketahui perjalanan penyakitnya. Di tambah juga sudah ada metode deteksi dini
kanker serviks dan adanya pencegahan dengan vaksinasi, seharusnya angka
kejadian dan kematian akibat kanker servik dapat diturunkan. Banyaknya kasus
kanker serviks di Indonesia disebabkan pengetahuan tentang kanker serviks yang
kurang sehingga kesadaran masyarakat untuk deteksi dini pun masih rendah.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta
penyuluhan akan mampu memahami tentang penyebab Kanker Serviks dan
cara penanganannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
peserta penyuluhan akan mampu :
a. Menyebutkan Pengertian Kanker Serviks dengan bahasa sendiri dan
mudah dimengerti
b. Menyebutkan penyebab terjadinya Kanker Serviks
c. Menyebutkan faktor resiko dan gejala umum Kanker Serviks
d. Menyebutkan pencegahan dan penanganan Kanker Serviks
D. Sasaran
G. Media
Media yang digunakan pada saat penyuluhan adalah :
• Poster
• Leaflet
H. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Media
Pembukaan a) Memberi salam dan a) Mendengarkan dan 5 menit -
memperkenalkan diri. memperhatikan
b) Menjelaskan TIU dan b) Mendengarkan dan
TIK
memperhatikan
Kegiatan a) Menjelaskan defenisi a) Mendengarkan dan 15 menit Poster
inti Kanker memperhatikan
Serviks
b) Menjelaskan
penyebab Kanker b) Mendengarkan dan
Serviks memperhatikan
c) Menjelaskan faktor
resiko dan gejala c) Mendengarkan dan
umum Kanker serviks memperhatikan
d) Menjelaskan
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
• Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
• Media dan alat memadai
• Setting sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
• Kegiatan pendidikan penyuluhan kesehatan dilakukan sesuai dengan
waktu yang direncanakan
• Peserta mengikuti kegiatan dengan aktif dan kooperatif
• Peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas
• Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyuluh pada saat evaluasi.
Kanker Serviks
1. Pengertian
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal disekitarnya.
2. Penyebab
a. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV
atau virus papiloma manusia).
b. HPV biasa disebut wart virus (virus kutil). Terdapat lebih dari 100 tife HPV yang
telah diidentifikasi.
6. Pencegahan
Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan cara konsumsi makanan
bergizi. Jalani pola hidup sehat dengan cara makan sayuran, buah dan sereal.
Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A, C dan E serta asam folat
untuk mengurangi risiko kanker leher rahim.
Sebelum menggunakan toilet di tempat umum, selalu bersihkan bibir kloset
dengan alkohol. Jangan membersihkan genital dengan air kotor.
Hindari hubungan seks di usia dini. Hindari berhubungan badan dengan
banyak partner karena HPV menular melalui hubungan seksual. Hindari
berhubungan sex selama masa haid/menstruasi.
Hindari merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan
kanker.
Rutin melakukan screening berupa pap smear atau IVA untuk deteksi
kanker serviks secara dini.
7. Pengobatan
Tindakan pengobatan atau terapi sangat bergantung pada stadium kanker
serviks saat didiagnosa. Dikenal beberapa tindakan (modalitas) dalam tata
laksana kanker serviks antara lain :
a. Tindakan bedah (surgical treatment)
Pengobatan kanker serviks dilakukan dengan cara menyingkirkan bagian
yang sudah terkena kanker. Misalnya dengan pembedahan listrik, laser
atau cyrosurgery (membekukan dan membuang jaringan abnormal).
b. Radioterapi
Untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut
c. Kemoterapi
Untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut
d. Terapi paliatif (supportive care) yang lebih difokuskan pada peningkatan
kualitas hidup pasien. Contohnya : makan makanan yang mengandung
nutrisi, pengontrol sakit (pain control).
Referensi
Corwin, Elizabeth J. (2007). Buku Saku Patofisiologi Edisi III. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Doenges E Marilyn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Price A Sylvia dkk. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis : Proses-proses Penyakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer C Suzanne. (2004). Keperawatan medikal bedah. Jakarta : Penerbit Buku
kedokteran EGC.
GlaxoSmithKlinne. (2007). www.Kankerserviks.com. Diunduh pada tanggal bulan
Oktober 2010.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit, diharapkan peserta
penyuluhan akan mengetahui tentang kemoterapi dan cara mengatasi efek
samping kemoterapi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 25 menit, diharapkan
peserta penyuluhan akan mampu: • Menjelaskan pengertian kemoterapi
• Menjelaskan tujuan kemoterapi
• Menjelaskan cara pemberian kemoterapi
• Menjelaskan efek samping kemoterapi
• Menjelaskan cara mengatasi efek samping akibat kemoterapi
D. Sasaran
Keluarga dan Pasien yang dirawat yang mendapatkan pengobatan dengan
kemoterapi di RB 1 Obgin (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan
E. Metode
Ceramah dan diskusi/tanya jawab
F. Waktu dan Tempat
Hari : Jumat
Tanggal : 22 Juni 2012
G. Media
Poster dan Leaflet
c) Mendengarkan dan
memperhatikan serta
menerima leaflet
c) Menjawab salam
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
• Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
• Media dan alat memadai
MATERI PENYULUHAN
“KEMOTERAPI” 1. Defenisi
a. Lemas
b. Mual-muntah
c. Gangguan pencernaan
d. Sariawan
e. Rambut rontok
- Makan makanan yang mengandung zat besi seperti sayur hijau, hati dan
daging merah
c. Mengatasi sariawan :
- Banyak minum dan makan makanan dingin atau pada suhu ruangan
f. Mengatasi Diare
Diketahui Oleh,
Pembimbing PBLK
( Erniyati, S.Kp, MNS )