OLEH :
DINA NURAIDAH
NIS : 171810276
KOMPETENSI KEAHLIAN :
OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR
SMK NEGERI 1 CIKALONGKULON
TAHUN 2018-2019
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian, Kepala UPK Cikalongkulon,
Cianjur,
Peserta,
DINA NURAIDAH
NIS. 171810276
IDENTITAS INSTANSI/KANTOR
RIDWAN MUARIS, SE
KATA PENGANTAR
Assalamua'alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini tepat
pada waktunya.
Laporan ini disusun berdasarkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan
mulai PKL tanggal 23 Juli 2018 sampai dengan 23 Oktober 2018 di UPK Kecamatan
Cikalongkulon. Tujuan dari penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN) di SMKN 1
CIKALONGKULON. Laporan ini disusun berdasarkan data yang sesungguhnya yang penulis
dapatkan selama melaksanakan PKL di UPK Kecamatan Cikalongkulon.
Sehubungan dengan terlaksananya PKL ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
dari semua pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya mengucapkan
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
2. Ibu Ir. Sumariyah M.M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cikalongkulon
3. Bapak Wandi Suwandi SE, selaku Ketua Jurusan Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran
8. Pihak yang bersangkutan yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik moril
maupun material selama penulisan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan,
maka dari itu penulis membutuhkan segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Harapan dari penulis semoga laporan yang memuat pengalaman dan pengetahuan yang
didapatkan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat bagi
siswa-siswi SMKN 1 CIKALONGKULON Cianjur.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan dorongan, sehingga pelaksanaan PKL ini berjalan lancar. Semoga
segala bantuan, bimbingan, dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan kebaikan dari Allah SWT. Amin
Penulis,
DINA NURAIDAH
NIS. 171810276
DAFTAR ISI
COVER .........................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN. .....................................................................
IDENTITAS PESERTA PKL .....................................................................
IDENTITAS INSTANSI/KANTOR ...........................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN. ...............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...............................................................
1.2. Tujuan Pelaksanaan PKL ...............................................
1.3. Manfaat PKL ..................................................................
BAB II PELAKSANAAN PRAKERIN
2.1. Waktu dan Tempat ..........................................................
2.2. Strategi Pelaksanaan .......................................................
2.3. Metode Pelaksanaan........................................................
BAB III KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Monografi Perusahaan ....................................................
3.2. Sejarah Singkat Perusahaan
3.3. Manajemen Perusahaan ..................................................
3.4. Landasan Hukum ............................................................
3.5. Struktur Organisasi .........................................................
3.6. Tugas dan Kedudukan Intansi .........................................
3.7. Bidang Pekerjaan ............................................................
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Pengertian Bendahara .....................................................
4.2. Jemis-jenis Bendahara ....................................................
4.3. Tugas dan Fungsi Bendahara ..........................................
4.4. Anggaran Kegiatan .........................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil .......................................................................................
Pembahasan............................................................................
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................
Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
a. Terjalin kerja sama dalam arti luas dengan dunia usaha/ balai
b. Menarik minat masyarakat untuk melanjutkan sekolah ke SMK Negeri 1
Cikalongkulon
c. Memajukan sekolah dan mempopulerkan di kalangan masyarakat.
BAB II
PELAKSANAAN PKL
1. Pembekalan untuk para peserta dan pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dua hari sebelum pemberangkatan
2. Pemberangkatan Pelepasan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
3. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan selama Tiga bulan
4. Monitoring Ketua Kompetensi Keahlian
5. Penjemputan Peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Instansi setelah waktu
yang ditentukan
6. Penerimaan Peserta di sekolah
7. Pembuatan Laporan untuk para peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebelum
dilakukan seminar
8. Seminar PKL.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ditempuh dengan alur sebagai berikut :
MONITORING
PRAKERIN DI PELEPASAN KE
PEMBEKALAN
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
Metode yang dilaksanakan pada kegiatan PKL Ini yaitu sesuai dengan peraturan-
peraturan yang ada di kantor UPK Kecamatan Cikalongkulon dengan kegiatan-kegiatan
tertentu, mulai dari pembagian tugas-tugas tersebut di laksanakan dengan cara pembagian
kelompok. Setelah pembagian kelompok maka kegiatan tersebut harus segera di laksanakan
dengan benar, dalam pelaksanaan yaitu bekerja secara bersama-sama agar pekerjaan tersebut
mudah dan cepat. Dalam waktu tiga bulan tugas/pekerjaan yang di laksanakan itu tidak
berhenti.
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan merupakan bagian dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPD). UPK di bentuk untuk
kepentingan operasional PNPM MPD untuk menjamin proses pengelolaan kegiatan sebagai
upaya pemberdayaan masyarakat dan berdasarkan pada azas dan prinsip PNPM MPD, dan
sekarang telah datangnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
(PNPM MPD) sejak tahun 2009 maka segala aturan main dan standar operasional
pelaksanaannya disesuaikan dengan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) yang merupakan
integrasi dari PNPM MPD, maka dalam pengelolaannya dapat menjaga pelaksanaan program
secara bekesinambungan sesuai azas, dan prinsip-prinsip PNPN MP.
3.2 Sejarah Singkat Perusahaan
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Cikalongkulon berdiri pada tahun 2009
yaitu pada saat pelaksanaan Musyawarah Antar Desa (MAD) yang dilaksanakan di Aula
Desa Kademangan Kecamatan Cikalongkulon.
Ruangan Pelayanan Kantor
UPK secara rutin membuat laporan bulanan dan penertiban Administrasi kegiatan UPK.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian pertanggungjawaban dan keterbukaan pengelolaan
keuangan dan kegiatan kepada masyarakat.
Kegiatan UPK
Rencana Kegiatan UPK
1. Perguliran Kelompok SPP
2. Laporan Bulanan Keuangan UPK
Realisasi Kegiatan
OUR PROGRESS :
1. Surplus Berjalan Dana di Kas
2. Dana di Bank
3. Penyerapan DOK Perencanaan T.A 2010
4. Penyerapan DOK RPJMDES
5. Penyerapan DOK Pelatihan Masyarakat
6. Penyerapan DOK PNPM MPD2013
7. Penyerapan DOK PNPM MPD2014
OUR AKTIVITIES :
1. RAKOR KPMD dan TKP
2. Laporan Bulanan Keuangan
VISI :
MISI :
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Unit
Pengelola Kegiatan (UPK) menyelenggarakan fungsi :
Sistem Perencanaan
MAD
UPK
1. DAHLAN SARIPUDIN
2. RUDI KARTADIREJA
3. USEP RAMDAN
EMAN SUHERMAN
BP-UPK CIKALONGKULON
TIM VERIFIKASI
UPK
KETUA
RIDWAN MUARIS, SE
SEKRETARIS
BENDAHARA
NENENG ROSTIKA
DEVI PERMANA
DAHLAN SARIPUDIN
RUDI KARTADIREJA
USEP RAMDAN
EMAN SUHERMAN
B. Sekretariat
Pasal (7)
1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris.
2. Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasi penyiapan bahan koordinasi
perumusan kebijakan teknis dan memberikan pelayanan administratif dan
fungsional kepada semua unsur di lingkungan DPKAD, penyelenggaraan
administrasi umum, surat-menyurat, pengelolaan keuangan, hubungan masyarakat,
sarana dan prasana, perlengkapan, urusan rumah tangga, protokol, perjalanan
dinas, kearsipan dan ketatalaksanaan dinas serta penyusunan perencanaan program
dan laporan.
3. Untuk menyelengarakan tugas pokok, sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Sekertaris mempunyai fungsi :
Penyusunan rencana operasional sekretariat;
Pengkoordinasian dan penyusunan rencana strategis, program serta kegiatan
dan anggaran DPKAD;
Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan umum
Pemerintah Daerah dibidang pendapatan daerah;
Pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga, hubungan masyarakat
dan keprotokolan;
Pengelolaan administrasi kepegawaian;
Pengkoordinasian dan penyusunan bahan pembinaan pegawai;
Pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan;
Pengkoordinasian penyiapan bahan rancangan produk hukum,
pendokumentasian peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pengkoordinasian dan penyusunan evaluasi, laporan pelaksanaan program dan
kegiatan dinas;
Pengelolaan perpustakaan, data dan sistem informasi management pelaksanaan
program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau perundang-
undangan yang berlaku;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan sekretariat;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
4. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Sekretariat
dibantu oleh :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Sub Bagaian Penyusunan Program.
C. Bidang Anggaran
Pasal 11
1. Bidang anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (KABID).
2. Kepala Bidang Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi DPKAD di bidang perencanaan
anggaran, belanja non program serta perencanaan dan evaluasi pendapatan sesuai
dengan ketentuan dan / atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bidang Anggaran menyelenggarakan fungsi :
Penyusunan rencana operasional Bidang Anggaran;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis dinas di bidang
perencanaan anggaran, belanja non program serta perencanaan dan evaluasi
pendapatan sesuai dengan ketentuan dan / peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
Penyusunan kebijakan tekhnis dinas dalam penyusunan rencana penganggaran
daerah, belanja non program serta perencanaan dan evaluasi pendapatan
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana kebijakan umum pemerintah
daerah dibidang tekhnis perncanaan anggaran, belanja non program serta
perencanaan dan evaluasi pendapatan sesuai dengan ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku;
Penyusunan rancangan rencana penganggaran belanja daerah sebagai bahan
koordinasi penyusunan rencana APBD;
Pelaksanaan evaluasi belanja non program sebagai bahan penyusunan
rancangan APBD;
Penyusunan rancangan perencanaan dan evaluasi pendapatan sebagai bahan
koordinasi penyusunan rencana APBD;
Pengelolaan dan penyiapan bahan referensi dan / atau peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan tugas bidang anggaran;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Bidang Anggaran;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
4. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (2), Kepala Bidang
Anggaran dibantu :
a. Seksi Perencanaan Anggaran;
b. Seksi Belanja Non Program;
c. Seksi Pendapatan.
D. Bidang Akuntansi
Pasal 15
1. Bidang Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (KABID).
2. Kepala bidang akuntasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas
pokok dan melaksanakan kebijakan tekhnis bidang akuntasi penerimaan kas,
akuntansi pengeluaran kas dan pelaporan dalam pengelolaaan keuangan daerah
sesuai dengan ketentuan dan / atau peraturan perundangan-perundangan yang
berlaku.
3. Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi :
Penyusunan rencana operasional bidang akuntansi;
Pengkoordinasian penyusunan laporan dan realisasi semesteran dan prognosis;
Penyusunan kebijakan tekhnis dinas dalam pencatatan dan laporan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang pencatatan dan pelaporan;
Pengkoordinasian penyusunan rancangan laporan pertanggungjawaban
keuangan daerah laporan realisasi APBD, neraca laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan;
Penyelenggaraan akuntansi penerimaan kas akuntansi, pengeluaran kas dan
laporan keuangan daerah;
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan akuntansi penerimaan kas, akuntansi
pengeluaran kas dan pelaporan keuangan daerah;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan bidang akuntansi;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (3), Kepala Bidang
Akuntansi dibantu :
a. Seksi Pencatatan;
b. Seksi Pelaporan.
a. Seksi Pencatatan
Pasal 16
1. Seksi Pencatatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (KASI).
2. Kepala Seksi Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai
tugas pokok melaksanakan pencatatan kegiatan keuangan yang berkenan
dengan laporan realisasi anggaran sesuai dengan ketentuan dan / atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Pencatatan mempunyai fungsi :
Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pencatatan;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang pencatatan;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan kebijakan tekhnis
dinas di bidang pencatatan;
Pencatatan dan penyusunan laporan realisasi semesteran dan prognosis 6
(enam) bulan berikutnya;
Pencatatan dan penyusunan laporan realisasi anggaran;
Pencatatan dan penyusunan kompilasi laporan realisasi anggaran dari
organisasi perangkat daerah / pejabat pengelolaan keuangan daerah;
Penyusunan rancangan Peraturan Bupati tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Pencatatan;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi.
b. Seksi Pelaporan
Pasal 17
1. Seksi Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
2. Kepala Seksi Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai
tugas pokok mengumpulkan data, melakukan analisis dan menyusun laporan
keuangan daerah sesuai dengan ketentuan dan / atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Pelaporan mempunyai fungsi :
Penyusunan rencana Seksi Pelaporan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan tekhnis bidang pelaporan
keuangan daerah;
Penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan
laporan keuangan daerah;
Pengumpulan data, analisis dan penyusunan laporan keuangan semesteran
tahun anggaran berkenaan;
Pengumpulan data, analisis dan penyusunan laporan keuangan akhir tahun
pada tahun anggaran yang berkenaan;
Pelaksanaan prosedur penyusunan laporan keuangan;
Pelaksanaan koordinasi penyusunan ikhtisar laporan keuangan BUMD
tahun anggaran berkenaan;
Pelaksanaan koordinasi peyusunan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD tahun anggaran berkenaan;
Pelaksanaan penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran berkenaan;
Penyusunan bahan penghantaran, dan Nota Pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Pelaporan;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
E. Bidang Perbendaharaan
Pasal 18
1. Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (KABID).
2. Kepala Bidang Perbendaharaan sebagaiman dimaksud pada ayat (1), mempunyai
tugas pokok melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran APBD,
mengendalikan pelaksanaan keuangan APBD, dan menerbitkan surat perintah
pencairan dana sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :
Penyusunan program dan kegiatan bidang perbendaharaan;
Pengkoordinasian pelaksanaan pendapatan dan pengeluaran atas beban
rekening kas umum daerah;
Perumusan kebijakan pengelolaan rekening kas umum daerah;
Penyusunan kebutuhan gaji pegawai negeri sipil;
Pengkoordinasian penelitian dokumen perbendaharaan sebagai bahan
penerimaan dan pengeluaran uang;
Penatausahaan keuangan daerah dan penerbitan surat perintah pencairan dana;
Pengendalian pengeluaran kas umum daerah;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Bidang
Perbendaharaan;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan dengan tugas
dan fungsinya.
4. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (3), Kepala Bidang
Perbendaharaan dibantu :
a. Seksi Penatausahaan Keuangan;
b. Seksi Pengelolaan Kas.
a. Seksi Penatausahaan Keuangan
Pasal 19
1. Seksi Pentausahaan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (KASI).
2. Kepala Seksi Penatausahaan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mempunyai tugas pokok melaksanakan penatusahaan keuangan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Penatausahaan Keuangan mempunyai fungsi :
Penyusunan rencana kegiatan Seksi Penatausahaan Keuangan;
Penyiapan bahan penyusunan rancangan rencana strategis DPKAD di
bidang penatausahaan keuangan;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang penata usahaan keuangan;
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan kebijakan tekhnis
dinas dibidang penata usahaan keuangan;
Pengkoordinasian penyusunan administrasi penatausahaan keuangan
sebagai bahan penyusunan rencana APBD;
Penerbitan surat perintah pencairan dana atas dasar surat perintah
membayar yang diajukan oleh pengguna anggaran / kuasa pengguna
anggaran;
Pengelolaan bahan refenrensi, ketentuan dan / atau peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan tugas Seksi Penatausahaan Keuangan;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
F. Bidang Aset
Pasal 21
1. Bidang Aset dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (KABID).
2. Kepala Bidang aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas pokok
merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis perencanaan,pengadaan,
pemeliharaan, distribusi, dan penghapusan aset.daerah sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang undangan yang berlaku.
3. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
kepala bidang aset mempunyai fungsi :
Penyusunan rencana operasional Bidang Aset;
Perumusan kebijakan tekhnis dalam pengelolaan aset daerah;
Penyusunan perencanaan pengelolaan aset daerah;
Pelaksanaan pembinaan koordinasi dan fasilitasi dalam pengelolaan aset
daerah;
Penyelenggaraan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, distribusi dan
penghapusan aset daerah;
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Bidang Aset;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (3) , kepala bidang
aset dibantu :
a. Seksi Inventarisasi Aset;
b. Seksi Penilaian dan Penghapusan Aset.
G. UPTD
Pasal 24
1. Melaksanakan sebagian tekhnis operasional dan/atau kegiatan tekhnis penunjang
pada dinas dapat dibentuk unit pelaksana tekhnis.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi dan tata kerja UPTD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan bupati.
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 35 ayat (2) disebutkan bahwa
setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan, membayar, dan/atau menyerahkan
uang atau surat berharga atau barang-barang negara adalah bendahara yang wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
Dari pengertian bendahara tersebut di atas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa
bendahara mempunyai tugas dan fungsi:
1. Bendahara Penerimaan
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
pasal 1 angka 15 dinyatakan bahwa Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian
Negara/Lembaga. Oleh karena itu, semua transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran
pendapatan satuan kerja yang berada di bawah pengelolaannya harus dicatat dalam
pembukuan Bendahara Penerimaan.
2. Bendahara Pengeluaran
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
pasal 1 angka 16 dinyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menata usahakan, dan mempertanggungjawabkan
uang untuk keperluan belanja Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan
kerja Kementerian Negara/Lembaga. Oleh karena itu semua transaksi dalam rangka
pelaksanaan anggaran satuan kerja yang berada di bawah pengelolaannya harus dicatat dalam
pembukuan Bendahara Pengeluaran.
3. Bendahara Pengeluaran
Pembantu Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9
Mei 2008 pasal 1 angka 17 dinyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran Pembantu yang
selanjutnya disebut BPP adalah bendahara yang bertugas membantu Bendahara Pengeluaran
untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan
tertentu. BPP juga wajib melakukan pembukuan atas seluruh uang yang berada dalam
pengelolaannya, dan oleh karena itu BPP wajib melakukan pembukuan sebagaimana
pembukuan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran, sepanjang tidak diatur lain. Dalam
melaksanakan tugasnya, BPP bertindak untuk dan atas nama Bendahara Pengeluaran. Dengan
diangkatnya BPP dalam suatu satker, maka Bendahara Pengeluaran melimpahkan kewajiban
dan tanggung jawab pengelolaan sebagian uang kepada BPP tersebut.
Bendahara bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakan dan
bertanggungjawab hanya sebatas pada uang yang dikelolanya dalam rangka pelaksanaan
APBN. Dalam rangka pertanggungjawaban tersebut, bendahara wajib melakukan pembukuan
baik secara manual maupun menggunakan program komputer. Pembukuan bendahara diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008 tentang
Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja dan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor: PER-47/PB/2009 tanggal 10 November 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/satuan Kerja.
TUGAS BENDAHARA
Bendahara 1 : EKSTERNAL
SUMBER DANA -> Saldo Kas Periode Sebelumnya, Dana Rektorat, Fakultas,
POM
PELAPORAN -> SPJ, Buku Besar Akun Kas Eksternal, Laporan Keuangan
Eksternal
Bendahara 2 : INTERNAL
PEMASUKAN
Total Pemasukan
PENGELUARAN
Kesekretariatan
Sie. Acara
Sie. HPD
Dll
Total Pengeluaran
DEFISIT
LAPORAN KEUANGAN
PEMASUKAN
Total Pemasukan
PENGELUARAN
Kesekretariatan
Sie. Acara
Sie. HPD
Dll
Total Pengeluaran
-BPH
-Kestari
Sie. Acara
Sie. Humas, Publikasi, dan Dokumentasi (HPD)
Sie. Perlengkapan (Perkap)
Sie. Konsumsi
Sie. Kedisiplinan (KDSP)
Sie. Dana dan Usaha
JUJUR
TRANSPARAN
PROFESIONAL
BERTANGGUNG JAWAB
INTEGRITAS
DISIPLIN WAKTU
BAB V
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat di Kantor UPK
Kecamatan Cikalongkulon banyak hal yang di peroleh para peserta Praktik Kerja Lapangan
dibanding dengan Praktik di sekolah, sehingga saya mengetahui tugas-tugas apa saja yang
bisa di kerjakan pada suatu perusahaan/intansi. Seperti berikut di bawah ini:
Buku Kas Harian SPP adalah salah satu bentuk pembukuan yang berisikan laporan
keuangan hasil penyetoran SPP wajib bayar bulanan antar desa.
Mengisi Buku Kas Operasional UPK
Buku Kas Operasional adalah salah satu bentuk pembukuan seperti halnya dengan
Buku Kas Harian SPP, namun bedanya disini berisikan laporan tentang mengenai kebutuhan
kantor
Mengisi Buku Bank Operasional UPK
Buku Bank Operasional adalah salah satu bentuk pembukuan yang berisikan laporan
keuangan baik penyetoran Rekening ke BRI maupun penarikan Rekening dari BRI untuk
pencairan antar Desa.
Mengisi Buku Bank SPP (Peminjaman Khusus Perempuan)
Buku Bank SPP adalah salah satu bentuk pembukuan seperti halnya penjelasan buku-
buku sebelumnya yang terpaparkan diatas, buku ini seperti halnya dengan buku Bank
Operasional berisikan laporan keuangan mengenai setoran ke BRI maupun penarikan dari
BRI untuk pencairan ke antar Desa.
Mencatat Bukti di Kwitansi Setoran
Buku kwitansi adalah suatu alat bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani
oleh penerima maupun pembayar, lalu diserahkan kepada yang membayar dan dapat
digunakan sebagai bukti transaksi
Mengisi Kartu Wajib Bayar Setoran SPP Nasabah
Kartu Wajib Bayar Setoran merupakan kartu untuk nasabah yang wajib dibawa
ketikan akan akan menyerahkan setoran tunai SPP pinjaman ke pihak kantor UPK lalu, ditulis
oleh bendahara atau petugas kantor sebagai tanda bukti.
Penggunaan Peralatan/perlengkapan
Peralatan seperti, Pensil, Pena, Penghapus, Penghapus cair, Stepler, Papper Clip,
Spidol, Cutter, adalah sarana perlengkapan kantor yang berfungsi sebagai alat tulis maupun
sebagai alat lainnya.
Mengarsipkan Dokumen/berkas nota pembayaran belanja kebutuhan kantor
Suatu intansi maupun perusahaan sangatlah diperlukan Agenda Absensi, agar dapat
bisa mengetahui kehadiran dari staf/pengurus kantor itu sendiri.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
5. Jum’at LIBUR
17 Agustus HUT RI KE-73
2018
Rabu LIBUR
3. 22 Agustus IDUL ADHA 1439
2018