Galian dan timbunan atau yang lebih di letak permukaan tanah asli dan permukaan
kenal oleh orang-orang lapangan adalah Cut tanah rencana yang disebabkan topografi
and Fill dimana pekerjaan ini sangat penting daerah yang berbeda-beda.
baik pada pekerjaan pembuatan jalan,
Sekalipun permukaan tanah asli sama
bendungan, bangunan, dan reklamasi.
dengan permukaan tanah rencana, akan
Galian dan timbunan dapat diperoleh dari tetapi tanah asli tersebut belum tentu
peta situasi yang dilengkapi dengan garis - memenuhi syarat daya dukung tanah.
garis kontur atau diperoleh langsung dari Dalam hal ini galian dan timbunan perlu
lapangan melalui pengukuran sipat datar diperhitungkan secara seksama sehingga
profil melintang sepanjang koridor jalur biaya pekerjaan konstruksi dapat dibuat
proyek atau bangunan. lebih ekonomis.
Feet kubik, yard kubik dan meter kubik Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian
dipakai dalam hitungan pengukuran tanah, dan timbunan sebagai berikut :
walaupun yard kubik adalah satuan yang
1. Meminimalkan penggunaan volume
paling umum dalam pekerjaan tanah 1yd³ =
galian dan timbunan pada tanah,
27 ft³, 1 m³ = 35,315 ft³. Namum biasanya di
sehingga pekerjaan pemindahan tanah
indonesia di gunakan meter kubik sebagai
dan pekerjaan stabilitas tanah dasar
satuan dalam menentukan jumlah volume.
dapat dikurangi, waktu penyelesaian
Pada suatu proyek konstruksi, pekerjaan
proyek dapat dipercepat, dan biaya
galian dan timbunan tanah (cut and fill)
pembangunan dapat se-efisien
hampir tidak pernah dapat dihindarkan. Hal
mungkin.
tersebut diakibatkan adanya perbedaan.
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 409
2. Untuk menentukan peralatan (alat- alat informasi grafis beserta luas dan nilai galian
berat) yang digunakan pada pekerjaan timbunannya.
galian maupun timbunan, dengan
mempertimbangkan kemampuan daya 14.3 Metode-metode perhitungan
operasional alat tersebut. galian dan timbunan
P
Pengukuran penampang bisa dilakukan
dengan mode teristris, fotografis ataupun
ekstra teristris. Tergantung pada jenis
pekerjaan dan kondisi medannya,
FP
FP
pengukuran penampang bisa dilakukan
FP
dengan cara langsung ataupun tidak
langsung menggunakan alat sipat datar,
theodolite atau alat sounding untuk
Gambar 385. Tongkat sounding
pengukuran pada daerah berair yang dalam.
d
Penampang memanjang
Gambar penampang melintang secara rinci sungai bisa dipahami bahwa sumbu sungai
menyajikan unsur alamiah dan unsur tidak selalu merupakan b agian terdalam
rancangan sehingga digunakan sebagai sungai. Data lain yang harus disajikan pada
Gambar 390. Pesawat theodolite EDM Gambar 393. Stake out pada bidang datar
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 414
Gambar 395. Stake out beberapa titik sekaligus lokasi dimana perubahan lereng terjadi
untuk menentukan dengan teliti profil tanah.
3. Hitung ketinggian garis bidik dan hitung
Pekerjaan i ni dapat dilaksanakan di
bacaan rambu pada suatu titik rencana.
lapangan memakai sebuah alat sipat datar,
4. Pasang tanda ketinggian pada patok
rambu sipat datar dan pita ukur tanah.
pengikat sumbu di kanan dan kiri rute
sesuai rencana. a. Metode potongan melintang rata-rata
⎛ A + A2 ⎞
V = ⎜ 1 ⎟L
⎝ 2 ⎠
Keterangan :
V = Volume
A1 = Luas penampang kesatu
A2 = Luas penampang kedua
L = Panjang dari luas tampang ke satu
ke luas tampang dua
⎛ L1 + L 2 ⎞
V = A⎜ ⎟ = AL
⎝ 2 ⎠
V =
h
3
(A1 + A1 A2 + A2 )
V = A/3( h1 + 2S h2 + 3S h3 + 4S h4 + 5S
h5 + 6S h 6 + 7S h 7 + 8S h 8)
.
V = A/4( h1 + 2 S h2 + 3 S h 3 + 4 S h4)
Dimana :
h1 = ketinggian titik-titik yang digunakan i
kali dalam hitungan volume Gambar 401. Volume cara dasar sama– segitiga
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 417
Untuk n = 1 diperoleh :
V = h/3 {Ao + A1 + (A0 A1)1/2}
= h/3 { Ao + ( A0 A1)1/2 + A1 }
Untuk n = 1 diperoleh :
V = h/2 ( Ao + A1 )
Gambar 402. Volume cara kontur
Jenis-jenis irisan tampang melintang,
Cara garis kontur dengan rumus prisma Jenis-jenis irisan tampang melintang yang
V = h/3{ Ao + An + 4SA2r+1 + 2SA2r } biasa dipakai pada pengukuran jalur lintas
0 <= r <= 1/2( n - 2) datar irisan (tampang) datar (a) adalah yang
sesuai. Tampang tiga tingkat (b) biasanya
r pada 2r berselang ;
yang dipakai dimana keadaan tanah biasa.
0 <= r <= 1/2( n - 2).
Topografi yang bergelombang mungkin
Untu k n = 2 diperoleh r = 0, sehingga : memerlukan tampang lima tingkat (c), atau
V = h/3(Ao + A2 + 4 A1) lebih praktis sebuah tampang tak beraturan
= h/3(Ao + 4 A1 + A2). (d), tampang transisi (e), dan tampang
lereng bukit (f), terjadi dalam perubahan dari
Bila n adalah ganjil, bagian yang terakhir
galian ke timbunan pada lokasi lereng bukit.
dihitung dengan cara piramida kotak atau
cara rerata luas penampang awal dan akhir. a. Luas ujung dengan koordinat
Metode koordinat untuk menghitung luas
Cara garis kontur dengan rumus piramida
kotak : ujung dapat dipakai untuk sembarang
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 418
volume semua benda pejal geometris besar, dibuat diagram massa. Ini adalah
yang dapat dianggap prismoidal . penggambaran volume komulatif untuk
3. Metode luas garis tinggi (contour area Yang kedua umumnya diberikan bidang
method) persamaan, yaitu hasil desain pada satu
rancang bangun konstruksi diatas ketinggian
Volume berdasarkan garis tinggi dapat
yang tertentu, sehingga dengan demikian
diperoleh dari peta garis tinggi dengan
mungkin terjadi galian dan timbunan. Galian
pengukuran luas memakai planimeter
terjadi apabila bidang persamaanya lebih
terhadap wilayah yang dibatasi masing-
tinggi dari profil yang ada. Timbunan yang
masing garis tinggi dan meng alikan luas
lebih rendah dari profil yang ada,
perata garis tinggi yang berdampingan
sedangkan timbunan yang terjadi apabila
dengan interval garis tinggi.
bidang persamaan lebih tinggi daripada
Selain metode-metode di atas volume dapat profil yang ada. Apabila luas semua
dicari dengan menggunakan rumus integral potongan melintang tersebut telah dihitung,
simpson, prisma, dan sebagainya. maka dengan sendirinya volume pekerjaan
a. Hitungan isi cara Simpson tersebut akan segera pula didapat yaitu
dengan metode Simpson.
Dari keempat bentuk yang memanfaatkan
potongan melintang, baik untuk bentuk b. Hitungan isi cara prisma
sederhana, seksi tiga level, kemudian seksi Sebuah prisma didefinisikan sebagai
dengan kemiringan diketahui, dan akhirnya sebuah bentuk padat (solid) yang
sisi kemiringan bukit, maka selanjutnya hasil mempunyai dua bidang paralel, baik dalam
hitungan luas (volume). Hal ini dapat ukuran tertentu atau tak tentu bentuknya.
dilakukan baik dengan menggunakan rumus Kedua permukaan ini dihubungkan oleh
Simpson ataupun rumus prisma. permukaan bidang ataupun lengkungan
Perhitungan volume dengan metode yang dari satu ujung kelainnya, misalnya
dahulu luas M yaitu potongan melintang Kontur pertama, kedua, dan ketiga,
tengah dari bentuk prisma tersebut. Patut merupakan suatu set perhitungan yang
diperhatikan bahwa luas M belum tentu akan menghasilkan volume kedua
merupakan harga rata-rata dari luas lapisan tersebut, yaitu dibatasi oleh
potongan awal dan akhir. lapisan pertama tersebut, yaitu dibatasi
oleh lapisan pertama dan ketiga. Maka
Volume pekerjaan be sar
kita dapatkan untuk kedua lapisan
Hitungan dapat dilakukan dengan tersebut:
perhitungan titik-titik ketinggian atau
Volume = (2H/6) x (A1 + 4A2 + A3)
perhitungan melalui kontur. Sehingga perlu
Kalau naik lagi selanjutnya didapatkan
dilakukan pekerjaan sipat datar luas, baik
persamaan lain, yaitu :
secara langsung ataupun tak langsung.
Volume = (2H/6) x (A3 + 4A4 + A5)
1. Volume dari titik tinggi
Dalam cara A yaitu volume dengan Kalau dijumlahkan, kedua volume
menghitung titik ketinggian, maka lapisan kontur ini akan didapatkan
pengukuran yang dilakukan adalah bahwa penjumlahannya Volume total :
ukuran sipat datar luas, yaitu sipat datar
(H/3) x {A1 + A5 + 2A3 + 4 x (A2 + A4)}
luas tak langsung membuat patok-patok
Rumus di atas sangat mirip dengan
persil serta mengukur ketinggian titik
rumus Simpson yang umum, yaitu luas
sudut setiap persil.
potongan awal ditambah dua kali
2. Volume garis kontur potongan ganjil ditambah jumlah empat
Cara untuk menghitung daerah yang
kali potongan genap. Sehingga yang
luas ini adalah dengan menggunakan mudah kita dapat menghitung volume
kontur. Setelah diperhatikan ternyata
tersebut.
bentuk kontur tersebut mirip dengan
bentuk prisma. Sehingga andaikan Sumber-sumber galat
bahwa bidang yang dibentuk oleh Beberapa Galat yang biasa ada pada
sepasang kontur merupakan potongan- penentuan luas tampang dan volume
potongan yang ada dalam perhitungan pekerjaan tanah adalah:
di muka. Sehing ga volume suatu daerah 1. Membuat Galat dalam pengukuran
dapat dihitung dengan menggunakan tampang melintang
rumus prisma dengan mengambil 3 2. Kelalaian memakai rumus prismoidal
bidang kontur. dimana dibenarkan.
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 421
14.4 Pengolahan data g alian dan Gambar 403. Penampang melintang jalan ragam 1
timbunan
berat jenis tanah. Pengembangan volume ini Atau volume tanah keadaan asli = load
dinyatakan dengan swell factor factor x volume tanah gembur.
Sw =
(B − L ) × 100 % untuk membuat badan jalan, tanggul,
L bendunga n dan lain-lain, dengan demikian
akan terjadi perubahan volume. Volume ini
Dimana : SW = Swelling factor.
sering disebut volume penyusutan
(shringkage)
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 424
Tabel 41. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan
Load factor
MATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/LCY (%)
Bauksit 3200 33 2400 75
Caliche 3800 82 2100 55
Cinders 1450 52 950 66
Karnotit, Bijih Uranium 3700 35 2750 74
Lempung, Tanah Liat Asli 3400 22 2800 82
Kering untuk digali 3100 11 2500 81
Tabel 42. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan
b 2A = xn Xn+1 – yn xn+1
B C
atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
h2
1
A m b + 2mh2 y1 y 2 y 3 y 4 y1
/ / / /
h1 x1 x 2 x 3 x 4 x1
3/12
2,5/8
2/0
1,5/10
A1 A2
6 6
0 0 3 2,5 2 0
/ / / / /
0 6 12 8 0 0
Luas 2 A1 = 0 + 18 + 30+ 16+ 0 – (0 + 0 + 24 + 0 + 0)
= 64 – 24
= 40 m 2
0 0 1,5 2 0
/ / / /
0 6 10 80 0
Luas 2 A2 = 0 + 9 + 20+ 0 – (0 + 0 + 0 + 0)
= 29 – 0
= 29 m 2
1
A= ( 40 + 29) = 34,50 m 2
2
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 429
2
1,5/9
A1 A2
2,5/11 2,5/3
2/2
C
3/4
2,5/9
1,5/4
6 cm 6 cm
0/7
0/0
0/5
2/6
3/13
0 2 3 0 0 A2 = 9,5 m 2
/ / / /
0 6 13 7 0
Sehingga diperoleh luas penampang
2
Luas 2 A1 = 0 + 18 + 0+ 0 – (0 + 26 + galian (A2) = 9,5 m
21 + 0)
= 18 – 47 14.6 Penggambaran Galian
2
2 A1 = - 29 m
dan Timbunan
A1 = -14,5 m 2
Penggambaran galian dan timbunan
Sehingga diperoleh luas penampang
2 dilakukan pada setiap titik irisan penampang
timbunan (A1) = -14,5 m
melintang, sejumlah titik yang telah
Untuk galian, ditentukan sebelumnya. Berikut beberapa
0 0 3 2 ,5 1,5 0 contoh penggambaran galian dan timbunan.
/ / / / /
0 5 11 9 4 0
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 431
Pengukuran
Peta Situasi Sipat Datar Profil
dengan Garis- Galian dan Timbunan Memanjang dan
Garis Kontur Melintang di
Lapangan
meter
kubik
Total Station
Rangkuman
1. Galian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasi yang dilengkapi dengan garis-
garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar profi l
melintang sepanjang koridor jalur proyek atau bangunan.
2. Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut :
5. Beberapa kesalahan khas yang dibuat dalam hitungan pekerjaan tanah adalah:
a. Mengacaukan tanda-tanda aljabar dalam hitungan luas ujung memakai metode
koordinat.
b. Memakai persamaan untuk hitungan volume stasiun angka bulat padahal yang ada
adalah stasiun angka pecahan.
c. Memakai volume luas ujung untuk bentuk pyramidal atau bentuk paju
(wedgeshaped). Mencampur adukkan kuantitas galian dan timbunan.
14 Perhitungan Galian dan Timbunan 434
Soal Latihan
1. Sebutkan beberapa kesalahan khas yang dibuat dalam hitungan pekerjaan tanah?
2. Penggambaran galian dan timbunanan dilakukan pada setiap titik irisan penampang
melintang. Berikan beberapa contoh penggambaran galian dan timbunan?
3. Apa tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan?
4. Sebelum memulai perhitungan galian dan timbunan, pekerjaan diawali dengan
pematokan. Apa tujuan dari pematokan? Serta sebutkan cara dan prosedur-prosedur
pematokan?
5. Materi yang terdapat di alam berada dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan
baik, sehingga hanya sedikit bagian -bagian yang kosong atau terisi udara di antara butir-
butirnya. Apa yang terjadi jika material tersebut digali? Bagaimana cara menghitung
vulume galian dan timbunan, serta berikan contoh dan gambarnya?