Disusun Oleh :
DEWANATA CILACAP
A. Judul Kegiatan:
B. Pengertian Kegiatan
Terapi menggambar atau art therapy (Malchiodi (2013) adalah suatu bentuk
terapi yang bersifat ekspresif dengan mengunakan materi seni, seperti lukisan,
kapur,spidol, dan lainnya. Art therapy menggunakan media seni dan proses kreatif
individu, mengelola stress, dan memperkuat rasa percaya diri. Art therapy juga
dapat diartikan sebagai kegiatan membuat sebuah karya seni untuk memenuhi
kebutuhan psikologis dan emosional pada individu, baik pada individu yang
dalam seni. Melalui art therapy individu dapat mengungkapkan perasaan yang
dialami dengan menggunakan seluruh area atau fungsi dalam diri mereka
(Malchiodi, 2013)
Menurut Said (2015: 68), model pembelajaran tebak kata adalah menebak kata
yang dimaksud dengan cara menyebutkan kata-kata tertentu sampai kata yang
disebutkan tersebut benar. Menurut Aqib (Ashari, 2014: 24), model pembelajaran
terutama fungsi panca indera. Selain itu penghuni panti jauh dari keluarga dan
kerabat dekat. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan ayng dapat memicu semangat
penghuni panti sehingga jauh dari kesepian dan dapat menstimulasi panca indra
lansia. Sala satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah kegiatan permainan sehingga
lansia dapat menikmati kehdupan senja yang lebih bermakna dan lebih berarti.
Dengan demikian kami dari Profesi Ners UMP akan melaksanakan kegiatan Terapi
1. Jenis Kegiatan
a. Psikodrama
Total peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 30, kemudian dibagi per TIM
laki-laki dan perempuan yang terdiri atas laki-laki 5 dan perempuan 5 orang.
observer.
Bertujuan untuk melatih pendengaran dan untuk melatih konsentrasi para lansia.
d. Terapi joged balon
dan dapat mengenang masa lalu, misalnya : lagu keroncong, musik dengan
gamelan.
e. Terapi Berkebun
Bertujuan untuk menggampai tujuan seperti apa yang dirasakan, katarisis, atau
dan lain-lain.
Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari sepinya
ayam, dll
g. Terapi Okupasi
dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan,
mislanya :membuat kipas, membuat keset, membuat bungan dari bahan ynag
mudah didapat (pelepah pisang, botol bekas, biki-bijian, dll.), menjahit dari
kain, merajut dari benang, kerja bakti (merapikan kamar, lemari, membersihkan
h. Terapi kognitif
Bertujuan agar daya ingat tidak menurun, seperti mengadakan cerdas cermat,
saudara, dll.
k. Terapi keagamaan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
secara bertahap dan mengungkapkan pengalaman atau rasa aman dan tidak
bosan.
2. Tujuan Khusus
dihadapi
4. Mengembangkan kreatifitas
a. Pengertian Lansia
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaaan.(Wahyudi, 2008). Menua
adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan
banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup di tahun 2000 sebanyak 9,99 % dari
tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 – 70 tahun
menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia. Sesuai dengan program
pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia
kehidupannya. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan
secara alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental, sosial,
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process
(proses penuaan).
Proses penuaan adalah proses dimana umur seseorang bertambah dan
penuaan yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor genetik yang
macam penyakit dan stres dari luar, misalnya radiasi atau bahan-bahan kimiawi.
menyebabkan stres oksidasi sehingga terjadinya kerusakan sel dan terjadinya proses
b. Klasifikasi Lansia
Menurut World Health Organization (WHO) lansia meliputi : batasan umur pada
lansia menjadi :
3) Lansia berisiko tinggi ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
4) lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukkan pekerjaan dan
kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah dengan stimulus
sensorik. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama
efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya
yaitu :
- Pendidikan
Jenis terapi ini dapat berfungsi untuk ungkapan perhatian, baik itu bagi
pendengar maupun bagi pemusik. Kualitas dari musik sendiri memiliki andil
pada struktur dan ururan matematis, yang mana mampun untuk menunjukkan
pada ketidak beresan di dalam kehidupan seseorang. Peran dan sertanya akan
integrasi pribadi yang dapat mempersatukan fisik, pikiran, dan roh. Ada
beberapa manfaat yang diberikan musik di dalam proses stimulasi ini, antara
lain adalah:
2) Stimulasi Persepsi
Tujuan dari proses ini diharapkan respon klien menjadi lebih adaptif dalam
berbagai stimulus. Aktifitas yang akan dilakukan berupa stimulus dan persepsi.
Ada beberapa stimulus yang diberikan mulai dari membaca majalah, menonton
- Kondisi PM kooperatif
- Proses Seleksi PM
mengikuti TAK.
menjelaskan tujuan TAK pada PM, rencana kegiatan kelompok dan aturan main
dalam kelompok.
3. PENGORGANISASIAN TAK
a. Jadwal Kegiatan
b. Metode
Permainan
Alat:
- Papan
- Kertas
- Spidol
Bahan
- Sketsa gambar
- Balon
d. Pengorganisasian Anggota
mengeskpresikan perasaannya
c) Auxilliary Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
kegiatan
hingga penutupan.
b. Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader.
e. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
b) Daftar Hadir
Keperawatan Gerontik
Sunaryo., Wijayanti, R., Kuhu, M.M., Sumedi, T., Widayanti, E.D., Sukrillah, U.A., Riyadi,
S., dan Kuswati, A. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Buletin Jendela :
Jakarta.
Malchiodi, A. C. (2005). Handbook of art therapy. New York: The Guilford Press.
Alamsyah Said dan Andi Budiman jaya. (2015). 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences
Mengajar Sesuai Kerja Otak dan Gaya Belajar Siswa. Jakarta: PRENADA MEDIA
GROUP.
Stuart, G. W., 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pada hari : Senin Tanggal : 22 Juli Tahun : 2019 Telah dilaksanakan kegiatan
terapi modalitas berupa : Terapi “Menggambar dan Tebak Kata”
Mengetahui,
( ) ( )