NASKAH PUBLIKASI
Di susun oleh :
Diyah Ayu Susilowati
1610104315
Intisari : Pemenuhan nutrisi dalam tubuh salah satunya didapatkan dalam buah
buahan serta sayuran, salah satunya adalah kurma. Rancangan yang digunakan quasi
eksperimen, dengan pendekatan non-randomized control group pre-test dan post-
test. Teknik sampel dengan qouta sampling sebanyak 30 ibu hamil. Subyek
penelitian akan diberikan buah kurma selama 2 minggu. Ada pengaruh pemberian
buah kurma pada ibu hamil terhadap kenaikan kadar hemoglobin dengan rata-rata
kenaikan kadar hemoglobin sebesar 1,1%, dengan nilai signifikan sebesar 0,001.
Menunjukkan adanya pengaruh kenaikan kadar hemoglobin dengan pemberian buah
kurma, menggunakan uji test Paired t-test dan Independet t-test.
Kata Kunci : pemberian buah kurma, ibu hamil, kenaikan kadar hemoglobin
Abstract :Fulfillment of nutrients in the body one of them found in fruits and
vegetables, one of which is the date. Quasi-experimental design, with the approach of
the non-randomized control group pre-test and post-test. Technique sample with
qouta sampling counted 30 pregnant women. Subjects will be given dates for 2
weeks. Effect of palm fruit in pregnant women to the increase in hemoglobin levels
with an average increase in the hemoglobin level of 1.1%, with a significant value of
0.001. Shows the influence of the rising levels of hemoglobin by providing dates,
using test test Paired t-tests and Independet T-test.
Keywords : Award of dates, pregnant women, increased levels of hemoglobin
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta
LATAR BELAKANG penurunan sebesar 7,44 % dan tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar
Anemia merupakan masalah 10,36 % (Dinkes DIY, 2015).
kesehatan yang penting diseluruh dunia Pemenuhan nutrisi dalam tubuh
dengan 51% ibu hamil menderita salah satunya didapatkan dalam buah
anemia dua kali lipat dari pada wanita buahan serta sayuran, salah satunya
tidak hamil. Prevalensi tertinggi terlihat adalah kurma.Tidak seperti kebanyakan
dinegara berkembang, salah satu buah lainnya kurma mengandung
Negara berkembang yang mengalami karbohidrat tinggi sehingga dapat
anemia adalah India. Dengan angka menyediakan energi yang cukup.
kisaran prevalensi 50-90%, tingginya Sebagian kandungan gulanya terdiri
prevalensi anemia di kalanganwanita atas glukosa, fruktosa, dan sukrosa,
India adalahmasalahkesehatanserius di meskipun kandungan gula dalam kurma
India. Sebesar 19 % masalah kematian tinggi mencapai 70%, yakni 70-73g per
ibu di India disebabkan karena anemia 100g berat kering, kandungan zat gula
(Bansal, 2013). tersebut sudah diolah secara alami dan
Menurut World Health tidak berbahaya bagi kesehatan
Organization (WHO) pada tahun 2015 (Satuhu,2010).
99% kematian ibu dikarenakan masalah Menurut data kementerian
persalinan. Rasio kematian tertinggi kesehatan haji menjelaskan bahwa
dengan 450 kematian ibu per 100.000 kadar zat besi dalam buah kurma juga
kelahiran hidup, dengan rasio cukup tinggi yaitu 0,90mg/100g buah
perbandingan 9 negara maju dan 51 kurma (11% AKG), dimana zat besi
negara berkembang. Penyebab menjadi salah satu komponen dalam
kematian ibu terbesar yaitu karena darah untuk membawa oksigen dalam
perdarahan yaitu sebesar (30,5%), darah (PuskesHaji, 2014).
infeksi (22,5%) gestosis (17,5%) dan Menurut Setiawan (2013) zat besi
anestesia (2,0%) yang berarti masih selama kehamilan digunakan untuk
memerluhkan penanganan angka perkembangan janin, plasenta, ekspansi
kematian ibu (AKI) masih sangat sel darah merah dan untuk kebutuhan
tinggisetiap tahun sekitar 20 ribu ibu di basal tubuh. Zat besi ini dapat diperoleh
Indonesia meninggal, yang diakibatkan dari makanan dan tablet zat besi.
karena komplikasi kehamilan atau Sementara satu masalah yang
persalinan (Dinkes DIY, 2012). menyebabkan adanya permasalah pada
Prevalansi kejadian anemia di kehamilan adalah kekurangan kadar
Yogyakarta pada tahun 2013 sebesar hemoglobin (Hb) yang rentan terjadi
24,11% pada tahun 2015 sebesar selama kehamilan, kadar Hb yang
32,39%.Meskipun begitu peningkatan kurang dari 11 g/dl mengindikasi ibu
prevalensi anemia masih terjadi menderita anemia.
dibeberapa kabupaten/kota di Provinsi Anemia ibu hamil mengakibatkan
DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) rendahnya kemampuan fisik ibu karena
seperti, Kabupaten Sleman dengan sel-sel tubuh tidak cukup mendapat
prevalensi kenaikan dari tahun 2013 pasokan oksigen. Hal ini juga
sebesar 9,05%, tahun 2014 mengalami dikarenakan, pengkonsumsian zat besi
secara umum masih belum bisa sebesar 25%. Sehingga dengan
memenuhi kebutuhan tubuh, jika menurunya angka kematian ibu di suatu
jumlah oksigen dalam tubuh berkurang wilayah dapat menurunkan AKI
maka akan menggangu sistem kinerja (Angka Kematian Ibu) secara signifikan
organ yang bersangkutan menurun dan (KepmenKes, 2016).
terganggu. Risiko yang didapat apabila Setelah dilakukan studi
hal ini terus berlangsung adalah berat pendahuluan di BPM Tri Rahayu
badan lahir rendah, perdarahan Setyaningsih wilayah Cangkringan
antepartum, infeksi, odema pulmo, Kabupaten Sleman pada tanggal 7
Intra Uterine Growyh Retardation November 2016 dengan prevelansi
(IUGR), kecacatan, kelainan kongetal, angka kejadian di 3 bulan terahir dari
bahkan kematian ibu dan janin bulan Sebtember hingga Bulan
(Handayani, 2008). November dengan jumlah total pasien
Kebijakan pemerintah terkait ibu hamil trimester III yaitu 68 orang.
dengan usaha dalam pencapaian target Dari 68 orang ibu hamil angka kejadian
SDGs berkaitan dengan peningkatan anemia didapatkan hasil pada bulan
kesehatan ibu hamil dalam mengatasi September jumlah ibu hamil 28 orang
masalah perbaikan gizi diantaranya dan yang mengalami anemia sebanyak
adalah pemberian tablet penambah 19 orang dan 9 orang tidak anemia,
darah. Pemberian tablet tambahan dan bulan Oktober jumlah ibu hamil 22
peningkatan nutrisi akan menurunkan orang dan yang mengalami anemia 13
kematian ibu dan dilakukan orang 9 orang tidak anemia dan pada
pemeriksaan ibu hamil juga merupakan bulan November jumlah ibu hamil 18
salah satu menurunkan angka kematian orang dan yang mengalami anemia 8
ibu (Dinkes DIY, 2015). orang 10 orang tidak mengalami
Kementerian kesehatan pada anemia. Sehingga prevelansi 3 bulan
tahun 2012 meluncurkan program dari bulan September hingga November
Expanding Maternal and Neonatal didapatkan 58,82% ibu hamil di BPM
Survival (EMAS) dalam rangka Tri Rahayu Setyaningsih mengalami
menurunkan angka kematian ibu anemia.
.
METODE PENELITIAN antara kelompok perlakuan dengan
pencapaian kelompok kontrol
Jenis penelitian ini adalah (Sulistyoningsih, 2011).
kuantitatif rancangan yang digunakan Rancangan penelitian ini sampel
dalam penelitian ini adalah quasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu
eksperimen yaitu kegiatan percobaan kelompok pengukuran kadar Hb dan
yang bertujuan untuk mengetahui suatu setelah perlakuan kedua kelompok
gejala atau pengaruh yang di timbulkan diukur kembali kadar Hb nya. Hasil
sebagai suatu akibat adanya intervensi selisih kadar Hb sebelum dan sesudah
atau perlakuan tertentu. Penelitian ini pada kelompok perlakuan dan
dengan menggunakan Non-randomized kelompok kontrol dibandingkan untuk
control Grup Pre test-Post test Design, melihat efek dari perlakuan.
yaitu melihat perbedaan pencapaian
Penelitian ini dilakukan di BPM 2013). Sampel yang akan digunakan
Tri Rahayu Setyaningsih Cangkringan dalam penelitian ini adalah 30 ibu
Sleman Yogyakarta. Penelitian ini hamil. Sampel penelitian ini di bagi
dilaksanakan pada November 2016 menjadi dua kelompok yaitu 15 ibu
hingga April 2017.Target populasi hamil pda kelompok kontrol dan 15 ibu
dalam penelitian ini mencakup ibu hamil pada kelompok intervensi
hamil trimester III yang melakukan (Sugiyono, 2015).
pemeriksaan di BPM TriRahayu Alat yang digunakan dalam
Setyaningsing di wilayah Cangkringan penelitian ini adalah alat pengukur
Sleman Yogyakarta sebanyak 200 ibu kadar hemoglobin dalam darah, chek
hamilpadabulan September- November list dan lembar hasil pemeriksaan. uji
2016. normalitas dengan One-sample-
Dalam penelitian ini teknik Kalmogrow-Smirnov, jika data normal
sampling yang digunakan adalah non untuk mengetahui perbedaan kadar
probability sampling dengan jenis hemoglobin sebelum dan sesudah baik
quota sampling, dimana peneliti pada kelompok control maupun
mengumpulkan subjek yang sudah kelompok eksperimen (perlakuan)
memenuhi persyaratan ( subjek yang menggunkan uji paired t-test. Untuk
mudah di temui) hingga terpenuhinya mengetahui perbedaan efektifitas buah
jumlah (quotum) yang telah ditetapkan. kurma terhadap peningkatan kadar
Pelaksanaan pengambilan responden hemoglobin dilakukan uji normalitas
tergantung pada peneliti, namun dengan terlebih dahulu dengan One-sampel-
criteria dan jumlah yang telah Kalmogrow-Smirnov, jika data normal
ditentukan sebelumnya (Saryono, menggunakan independent t-test
Mean p value
Δ t t table Std
Kelompok N (Sig.2
Pre Post Mean hitung (df) Deviation
tailed)
Eksperimen 15 9,84 10,94 1,1 -7.369 1.761 0,60687 0,000
Kontrol 15 9,81 10,22 0,41 -3.504 1.761 0,81574 0,004
Sumber :Data Primer Februari- April 2017
statistik didapatkan p value< 0,05
Hasil uji statistik didapatkan p (0,004 < 0,05) sehingga dapat di
value< 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga simpulan adanya perbedaan yang
dapat disimpulkan, adanya perbedaan signifikan pada kelompok kontrol pre
yang signifikan pada kelompok dan post.
eksperimen pre dan post. Hasil uji
Tabel 4.8 Uji t-tes Antara Selisih Kadar Hemoglobin pada Kelompok Perlakuan
dan Kelompok Kontrol.