Sintak
1. Karakteristik umum:
a. Pasien sebagai persona
Pasien harus selalu diakui sebagai persona, makhluk insani yang bermartabat unik
b. Relasi kepercayaan
hub yg asimetris, bukan suatu kontrak
c. Empati-compassion
kemampuan seseorang untuk membayangkan apa yang dirasakan atau dipikirkan
oleh orang lain
Simpati: turut merasakan dalam hati apa yg dirasakan atau dialami org itu
4. Persetujuan dilakukan secara lisan maupun tertulis, baik oleh keluarga maupun wali
5. Paternalism merupakan sistem kepemimpinan yang berdasarkan hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin, yaitu hubungan antara dokter dan pasien.
6. Sebagai seorang dokter, kita harus selalu berkata benar, hal itu tertera dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia pasal 7b yang berbunyi, “Seorang dokter harus bersikap jujur
dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya.”
Hal itu penting karrena:
a. Kewajiban dokter untuk menghormati pasien sebagai persona
b. Informasi yang benar diperlukan untuk pengambilan keputusan
c. Memupuk kepercayaan dari pasien
8. Konfidensial Medis: Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang tentang seorang pasien , bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia ( KEKI
pasal 16, Rahasia Jabatan)
Tidak hanya tertera dari KEKI, konfidensial Medis juga ada di sumpah dokter
9. Hakikat Konfidensial
a. Confidere mempercayai atau empercayakan
b. Hub berdasarkan kepercayaan
c. Hak atas Privasi
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
Etika Biomedis
1. Sekarang ini, kemajuan ilmu dan teknologi berkembang pesat, seperti alat-alat penunjang
kehidupan, obat-obatan, stem cellm dan bayi tabung.
2. Empat prinsip dasar biomedis:
a. Tidak merugakan c. menghormati otonomi
(nonmalefience) d. keadilan
b. berbuat baik (beneficience)
3. Tidak merugikan
a. berkaitan dengan hak asasi, tidak dibunuh, tidak dilukai, disakiti, tidak diambil hak
miliknya, tidak dibuka rahasianya
b. contoh: menolong pasien, memberi nasihat yang tidak merugikan pasien
c. prinsip pelengkap:
i. Prinsip efek ganda tindakan bersifat baik dan netral
ii. Prinsip totalitas
iii. Distingsi membunuh & membiarkan mati
iv. Sarana biasa dan luar biasa pengobatan dan operasional yang diberikan
sesuai dengan prosedur dan harga yang sesuai, tidak disertai biaya berlebih
4. Menghormati Otonom
a. Definisi: kebebasan orang untuk mengambil keputusan sendiri atau kemandirian
dalam mengatur urusan sendiri
b. Menurut Immanuel Kant, Otonomi merupakan kehendak bebas manusia
c. Setiap org berhak memilih dan menentukan apa yang dilakukan dan yang terjadi pada
dirinya. Sehingga org lain tidak memiliki hal untuk menghalangi pilihan org tersebut
5. Keadilan
a. Keadilan umum (general justice): anggota masyarakat wajib memberi kpd masyarakat
/ negara apa yg menjadi haknya
b. Keadilan distributif (distributif justice): masy/negara wajib memberikan kpd
anggotanya apa yg menjadi haknya baik yg menuntungkan maupun yg merugikan
(benefits and burdens)
Prinsip Prinsio Formal (diperlakukan sama, kasus berbeda boleh tidak
sama) dan Prinsip Material (berdasarkan Kebutuhan)
c. Keadilan komutatif: setiap org atau kelompok harus memberikan kpd org atau kel.
lain apa yg menjadi haknya.
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
Kedokteran Forensik
1. Ilmu Forensik adalah Ilmu terapan yang dipergunakan untuk menegakan keadilan dan
kebenaran demi kesejahteraan umat manusia.
Macam-macam kasus:
a. Kasus pidana : pembunuhan, c. Kecelakaan
penganiayaan d. Paternitas
b. Kasus perdata : sengketa medis,
asuransi.
Macam – macam ilmu forensic Lab. For, Digital For, Ballistics, Account, photografi,
Engginering dll
2. Kedokteran Forensik merupakan cabang spesialistik Ilmu Kedokteran yang mempelajari
pemanfaatan dari Ilmu Kedokteran untuk membantu penyelesaian masalah hukum yg
menyangkut tubuh / potongan tubuh manusia dalam rangka penegakan hukum dan
keadilan.
Yang termasuk Forensic Medicine : Pathology, Antrhopology, Medicine, Molecullar,
Enthomologi dll
4. Dokter wajib memberikan bantuan kepada siapapun. Apabila dokter melanggar pidana,
terdapat sanksi yaitu
a. PASAL 216 KUHP : bantuan dokter 4 bln penjara
b. PASAL 222 KUHP : menolak periksa mayat 9 bln penjara
c. PASAL 242 KUHP : keterangan palsu 7 tahun penjara
6. Otopsi
a. Membuka semua rongga tubuh (Kepala, Dada, Perut dan Panggul)
b. Memeriksa semua alat dalam tubuh
c. Jenis otopsi :
OTOPSI ANATOMIS Pendidikan Kedokteran
OTOPSI KLINIS Penelitian, Efisiensi obat, Pembuktian sengketa medis, Asuransi
OTOPSI FORENSIK Kepentingan Peradilan
d. Tujuan otopsi:
Menentukan secara pasti kematian korban
Memperkirakan saat kematain
Memperkirakan sebab kematian
Memperkirakan cara kematian
Menetukan identitas
7. Visum
a. Definisi
Pasal 133 (2-3) KUHAP : Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka
atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat
Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter , atas permintaan penyidik, hrs ada Surat
Permintaan Visum
memuat hasil pemeriksaan kedokteran forensik
yang dilakukan terhadap korban hidup, korban mati, benda tubuh manusia atau yang berasal dari
tubuh manusia
dibuat atas sumpah untuk kepentingan peradilan
b. Isi dari laporan visus
Pro justisia artinya dibuat secara khusus untuk kepentingan peradilan. Oleh UU
dinyatakan sbg surat resmi dan tidak perlu materai untuk menjadikannya berkekuatan hokum
Pendahuluan berisi Identitas dokter & instansinya, Instansi peminta beserta identitas
yang diperiks, Tanggal & tempat pemeriksaan, Objek pemeriksaan ( korban) sesuai uraian
identitas dalam SpV dari penyidik
Pemberitaan berisi FAKTA, dari hasil apa yang dilihat/diketahui pada saat pemeriksaan
bersifat sebagai PENGGANTI BARANG BUKTI. Pemeriksaannya harus sesuai standar,
diuraikan secara rinci dan objektif
Kesimpulan berisikan OPINI / PENDAPAT dokter pemeriksa berdasarkan
keilmuannya
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
Penutup SUMPAH JABATAN “Demikianlah telah saya uraikan dengan sejujur-
jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah
jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)”
8. Biomolekuler Forensik
a. Alat identifikasi menggunakan DNA
b. DNA merupakan human identifier yang baik
c. Kelebihan dan Kekurangan DNA
Kelebihan Kekurangan
Awet pada jaringan ttt Tidak tahan panas,
Mudah menemukan sampel No Formalin, No Alcohol
pembanding Kontaminasi DNA lain
Probabilitas tinggi Mahal.
Lama.
d. Jenis DNA
i. nDNA or DNA inti letaknya didalam sel, diwariskan dari ortu ke anak
ii. mtDNA or DNA mitochondria Letaknya di luar inti di dalam sel, Hanya diwariskan
dari ibu ke anaknya, Jika diturunkan kepada anak laki-laki maka “stop” tidak diturunkan
kepada cucunya, digunakan untuk screening
iii. kromosom Y Letaknya dalam inti sel, diturunakan dari ayah ke anak laki-laki
9. Sifat Pemeriksaan Kedokteran Forensik
a. Ilmiah
b. Objektif
c. Imparsial
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
Racun
1. Racun adalah Suatu zat yang bekerja pada tubuh dalam dosis toksis menyebabkan gangguan pada fungsi
tubuh yang mengakibatkan penyakit atau kematian (Idries A.M). Racun merupakan Segala sesuatu
dengan cara inhalasi, absorbsi, ditelan atau disuntikan dalam tubuh yang dalam dosis relatif kecil dapat
menyebabkan gangguan fungsi tubuh atau kerusakan organ (The Sloane-Dorland Annoted Medical)
2. Barang bukti yang biasanya digunakan : pakaian, tempat racun, sidik jari, sidik DNA, keterangan relasi,
lokasi or TKP
3. Peran toksikologi Forensik
Pengobatan Beri S.A. ( Sulfas Atropin ) Midriasis, Pernafasan buatan beri Oksigen, “
8. Methanol
Tidak berwarna, Mempunyai bau yang khas, Digunakan untuk industri dan rumah tangga
Sumber Destilasi kayu atau melalui sintesis kimia, air radiator mobil
Tanda dan Gejala lemah, sianosis, mual, muntah, kulit dingin, kejang, asidosis
Keracunan akut dan kronik kerja racun pd ganglion retina Atrofi Nervus Optikus.
Temuan pada mayat hanya tercium bau khas & tanda – tanda Asfiksia, perbendungan organ,
bintik perdarahan pada selaput otak
9. Infanticide atau Pembunuhan Anak Sendiri
Pasal 341 : Seorang ibu karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak
sendiri, dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.
Unsur-unsur dalam Indanticide:
Pengertian PEMBUNUHAN harus membuktikan :
a. Lahir hidup
b. Kekerasan
c. Sebab kematian akibat
Pengertian BARU LAHIR harus ada penilaian :
a. Cukup bulan atau belum, dan berapa usia kehamilan
b. Berapa usia pasca lahir
c. Laik hidup (viable) atau belum (non-viable)
Pengertian TAKUT DIKETAHUI diasosiasikan :
d. Belum timbul kasih sayang di ibu kepada anak
e. Belum tampak tanda-tanda perawatan
Pengertian SI-IBU MEMBUNUH ANAKNYA SENDIRI mengharuskan kita dapat
membuktikan apakah mayat anak yang diperiksa adalah anak dari tersangka ibu yang
diajukan
Tiga unsur penting Pada Infanticide:
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
o Si pelaku haruslah ibu kandung korban
o Alasan pembunuhan ialah karena takut ketahuan akan melahirkan anak
o Pembunuhan segera dilakukan pada saat anak dilahirkan atau tidak berapa lama kemudian
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
IDENTIFIKASI & ABORSI – DR. ARIF
Mengapa korban perlu diidentifikasi?
Identitas adalah Hak asasi
Hak & kewajiban hokum
Status keluarga (anak/istri/suami)
Status Sosial
Penentuan langkah penyidikan
Korban mati tidak selalu dalam keadaan segar atau utuh, masih berpakaian atau terdapat identitas diri.
Korban mati tergantung dari jenis bencana dan waktu ditemukannya.
2. Metode Eksklusi contohnya pada bencana akibat kecelakaan dengan daftar nama penumpang
(passenger list) atau korban pada lokasi dan kondisi tertentu (pabrik, dapur restoran, laboratorium).
Pemeriksaan janin:
Usia janin: 0-40 minggu
Umumnya tali pusat dan plasenta masih terhubung dengan janin
Perlukaan: pola dan jenis sesuai metode aborsi
Hasil TP: janin mati atau hidup
Hubungan genetik anak ibu
Pemeriksaan ibu hamil:
1. Hidup
a. Tanda kehamilan atau nifas saat pemeriksaan
b. Tanda penghentian kehamilan: luka atau bahan sesuai metode aborsi
c. Hasil dari penghentian kehamilan: janin IUFD, janin lahir (hidup/mati), jaringan desidua
2. Mati
a. Komplikasi aborsi: perdarahan, syok, emboli udara, keracunan, infeksi/sepsis, inhibisi vagal
b. Hubungan ibu anak
Kematian: keadaan terhentinya 3 sistem penunjang kehidupan (SSP, henti jantung, henti nafas)
Mati klinis/ mati somatis: terhentinya salah satu organ diatas diikuti 2 organ lainnya.
Lebam Mayat / Livor Mortis: terjadi sebagai akibat penggumpalan darah / SDM (dalam pembuluh darah)
pada daerah yang letaknya rendah (pengaruh gravitasi), mulai tampak samar 15-30 menit setelah mati,
makin nyata & menetap 8-12 jam setelah mati.
Faktor yang mempengaruhi:
Viskositas darah
Kadar Hb (Anemia kronis)
Perdarahan (Hipovolemi)
Kaku Mayat / Rigor Mortis
• Saat mati somatis Masih terjadi glycogenolisis, menghasilkan phospat yg berenergi tinggi.
• ATP ADP ATP selama +/- 2 jam setelah kematian. ATP habis AKTIN & MIOSIN
menggumpal shg otot menjadi kaku
• Kaku mayat tampak 2 – 4 jam stlh kematian, LENGKAP dalam waktu 10-12 jam setelah kematian
• Faktor yang mempengaruhi:
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
• Kurus
• Suhu tinggi
• Penyakit (radang/infeksi)
• Aktifitas berat
Pembusukan / Decompostio:
• Pembusukan awal tampak warna kehijauan diperut kanan bawah akibat perkembang biakan gol.
Clostridia dlm perut +/- 24 jam setelah kematian. Makin menjalar stlh timbul perubahan pada
kulit;
• Lebih lanjut terbentul Vesikel – bullae pembusukan berisi cairan hitam kehijauan pecah kulit
ari terkelupas;
• 48-72 jam setelah kematian tubuh menggembung krn terjadi pemecahan protein oleh bakteri.
• Pembusukan Lalat hinggap telur larva panjang larva (umur larva) memberikan perkiraan
saat kematian.
• Larva >1 cm 3 hari mati
Mummifikasi
• Terjadi PENGERINGAN TUBUH akibat suhu keliling yg tinggi serta kelembaban rendah tubuh
menyusut berwarna coklat kehitaman
• Faktor yang mempengaruhi:
• Suhu lingkungan tinggi;
• Kelembaban udara rendah;
• Waktu yg lama
Adiposera:
• Asam lemak tidak jenuh --> HIDROGENISASI Asam lemak jenuh yg lebih padat.
• Faktor yang mempengaruhi:
• Suhu lingkungan rendah;
• Kelembaban tinggi;
• Lemak cukup;
• Aliran udara rendah;
• Waktu yang lama.
TRAUMATOLOGI FORENSIK: bagian ilmu kedokteran forensik yang mempelajari derajat keparahan
luka/cedera, hubungan luka/cedera dengan kekerasan penyebabnya serta kaitannya dengan hokum.
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
LUKA LECET
• Kerusakan/luka terbatas pada epidermis
• Akibat trauma tumpul yang relatif ringan, bila tidak terlalu dalam penyembuhan tidak akan melalui
jaringan parut.
• Menyembuh pada umumnya pada 7 – 14 hari, tergantung pada keparahannya
• Luka masih dikenali krn warnanya masih lebih cerah daripada warna kulit disekitarnya.
• Menghilang setelah 2 – 6 minggu
Jenis luka lecet:
1. Luka lecet geser
• epitel berkumpul pada arah yang berlawanan dg arah trauma
2. Luka lecet tekan
• epitel tertekan kedalam, pd perabaan teraba keras
• dapat menunjukan benda penyebab, mis: jejas jerat, jejas cekikan dsb
3. Luka lecet jenis regang
• regangan kuat pada suatu bagian tubuh shg terjadi diskontinuitas epidermis, biasanya pada
garis kulit, mis : striae
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
PATAH TULANG
• Terjadi pada kekerasan tumpul dengan tenaga yang relative besar
• Bentuk: Patah tulang impresi terjadi akibat kekerasan tumpul pada tulang pipih (kepala) dapat
memperlihatkan gambaran benda penyebab.
PATAH TULANG RADIER: terjadi pada kekerasan yg bergerak ke kepala yg relatif diam.
Bila terjadi 2 patah tulang pada tempat berdekatan/berurutan, maka garis patah yg terjadi belakangan akan
berhenti pada grs patah yg terbentuk lebih dulu.
• Gangguan yang dapat timbul:
o Perdarahan, disfungsi
o Kerusakan jaringan sekitar
o Emboli lemak dan emboli sumsum tulang
CEDERA KEPALA
• Dapat mengakibatkan perdarahan dalam rongga tengkorak.
• Perdarahan epidural sering dijumpai pada kekerasan benda tumpul di daerah pelipis dan belakang
kepala, akibat garis patah melewati sulkus arteri meningeal media.
• Perdarah subdural: karena robeknya sinus, vena jembatan, arteri basilaris atau perdarahan
subarachnoid
• Perdarahan subarachnoid: berasal dari fokus konstusio atau laserasi
• Lesi otak tidak selalu terjadi pada daerah benturan (coup) tetapi terjadi diseberang titik benturan
(contra coup) atau di antara keduanya (intermediate lesion)
CEDERA KEPALA
• Pada penumpang kendaraan yang ditabrak dari belakang
• Terjadi hiperekstensi, lalu hiperefleksi
• Akselerasi pada posisi baring, contohnya di pesawat yang disuruh tegakan bangkunya jika
mendarat dalam posisi tiduran akselerasi mengenai jantung aorta cedera pada lokasi di dekat
ligament aorta.
CEDERA DAN KEMATIAN AKIBAT SUHU
• Suhu dingin “Frost bite”
o Hunting phenomenon (jarang di Indonesia)
• Suhu panas
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
o Heat exhaustion primer: heat loss<high skin temperature
o Heat exhaustion sekunder: dehydration
o Heat stroke: failure of the center of thermos regulator
LUKA BAKAR
• Sejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau
radiasi.
• Dampak lokal tergantung dari suhu dan lama kontak.
• Cairan panas/uap air selama 2 menit
• Fatal atau tidak luka bakar tergantung dari:
o Derajat luka bakar
o Luas luka bakar
o Lokasi luka bakar
• Temuan pada luka bakar
o Kulit terbelah
o ‘pugilistic attitude’
o Tulang-tulang patah
o Artefak: pseudoepidural hematom
o Kulit/otot: ‘cherry red’ (tidak selalu)
• Patah tulang pada luka bakar lokasi tersering daerah insersi otot/sendi
• Tipe fraktur: transversal, longitudinal, curve, pattina
• Apabila ditemukan kasus luka tembak, maka dokter harus turut menentukan beberapa hal :
• Apakah luka yang ditemukan merupakan luka tembak.
• Mana luka tembak masuk (LTN)/mana luka tembak keluar (LTK), berapa jumlahnya.
• Jenis dan kaliber senjata.
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
• Arah peluru masuk.
• Saluran luka.
• Posisi korban (perkiraan).
• Jarak tembakan.
• Sebab kematian.
• Cara kematian.
RANGKUMAN DPES dr. Sintak
• Tidak digunakan untuk memperkirakan jarak tembak, tetapi untuk memastikan adanya luka tembak.
• Yang tampak biasanya bercakan berwarna kehitaman (soot)