Anda di halaman 1dari 8

259

AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE


GOVERNANCE (GCG) PADA PT KALI JAYA PUTRA

Cindy Gracia Santoso


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: cindy_gracia@hotmail.com

Abstrak— Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate pendapatan usaha meningkat 39,85%, EBITDA meningkat
Governance (GCG) menjadi suatu poin yang penting bagi 23,55%, laba bersih per saham meingkat 33,61%. Dalam
perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mampu bertahan assassment GCG juga memperoleh penilaian sangat baik
dan bertumbuh sekaligus untuk menumbuhkan kepercayaan dengan skor 94,59 dengan predikat Trusted Company dalam
dan keberlanjutan. Penelitian ini dilakukan pada PT Kali Jaya
Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Putra yang merupakan suatu perusahaan keluarga yang
bergerak di bidang manufaktur kayu dengan spesialisasi (Mahmudah, 2014).
produk pada wood-working product. Penelitian ini Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance
dimaksudkan untuk mendeskripsikan implementasi prinsip- (KNKG) (2006), implementasi GCG mendorong terciptanya
prinsip Good Corporate Governance pada PT Kali Jaya Putra persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh
yang terdiri dari lima prinsip, yaitu transparency, karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan-perusahaan
accountability, responsibility, independency, dan fairness. di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan serta
dengan teknik purposive sampling dalam penentuan nara- mendorong tercipta-nya pasar yang efisien, transparan dan
sumber. Metode pengumpulan data dilakukan dengan in-depth
konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Terdapat
interview. Data kemudian diolah dengan teknik analisa data
yang terdiri dari pemilahan data, data display, dan penarikan lima prinsip dasar dari Good Corporate Governance, yaitu:
kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi Transparency (keterbukaan informasi), Accountability
sumber. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa perusahaan (akuntabilitas), Responsibility (pertanggungjawaban),
telah mengimplementasikan keseluruhan dari prinsip-prinsip Independency (kemandirian), dan Fairness (kesetaraan dan
Good Corporate Governance, hanya saja belum sempurna selu- kewajaran) (Zarkasyi, 2008, p. 38).
ruhnya. Perbaikan perlu dilakukan lebih lanjut terutama Dengan luas hutan Indonesia sebesar 99,6 juta hektar atau
dalam penerapan prinsip transparency, accountability, dan 52,3% luas wilayah Indonesia, hutan Indonesia menjadi
responsibility. salah satu paru-paru dunia yang sangat penting peranannya
bagi kehidupan isi bumi. Namun hijaunya alam Indonesia
Kata Kunci—Good Corporate Governance, Family Business,
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency,
kian hari kian menyusut akibat pemanfaatan hutan tak
Fairness terkendali. Banyak pengusaha yang menggunakan lahan
secara tidak bertanggung jawab dengan melakukan
perusakan hutan dan tidak melakukan penanaman kembali.
I. PENDAHULUAN Laju deforestasi hutan Indonesia mencapai 610.375,92 ha
Krisis keuangan terjadi di Asia pada tahun 1997-1998 dan per tahun (2011) dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia
diperburuk oleh krisis politik di Indonesia hingga (wwf.com, 2012).
pertengahan 2001. Tekanan atas krisis politik dan krisis Perusakan ini terutama dilakukan oleh perusahaan yang
ekonomi ini semakin menjerumuskan bangsa Indonesia ke berproduksi dengan bahan dasar kayu yang memperoleh
dalam jurang keterpurukan dan ketidakpastian yang luar bahan baku secara ilegal yang salah satunya dengan
biasa (Tjager et al., 2003, p. 2). Banyak perusahaan melakukan pembakaran hutan secara liar. Kebakaran hutan
konglomerasi riil maupun jasa perbankan yang gulung tikar. dan lahan di Riau pada Oktober 2015 diketahui disebabkan
Para profesional kehilangan pekerjaan dan memberikan oleh pelaku illegal logging dan yang mengaku diperintah
sumbangan yang signifikan bagi angka pengangguran. oleh pengusaha dan beberapa oknum petinggi lain di Riau
Krisis tersebut terjadi karena banyak perusahaan yang belum untuk melakukan pembalakan liar. Mereka dengan sengaja
menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan setelah
konsisten, khususnya belum diterapkannya etika bisnis melakukan penebangan pohon tanpa ijin (Syukur, 2015).
(Wijayanto et al., 2009, p. 285). Kegiatan tidak bertanggung jawab lainnya dapat terlihat
Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governan- pada kasus pembakaran lahan yang menyebabkan kabut
ce menjadi suatu poin yang penting bagi perusahaan- asap luar biasa yang terjadi pada kuadran ketiga tahun 2015.
perusahaan di Indonesia untuk mampu bertahan dan Data BNPB mencatat ada 503.874 jiwa yang menderita
bertumbuh sekaligus untuk menumbuhkan kepercayaan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)‎ dan negara
keberlanjutan. Implementasi tersebut terlihat pada PT Jasa mengalami kerugian sebesar Rp 200 triliun akibat
Marga (Persero) Tbk. yang selama 35 tahun bergerak dalam pembakaran lahan yang terjadi (Lestari, 2015).Departemen
industri jalan tol. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil Kehutanan (Dephut) memperkirakan luas areal kebakaran
yang diperoleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2015 adalah
implementasi prinsip GCG, di antaranya dalam peningkatan 38.000-40.000 ha (menlh.go.id, 2015).
kinerja operasional dan keuangan; volume lalu lintas Berdasarkan fenomena tersebut, PT Kali Jaya Putra yang
transaksi meningkat 10,04%, laba bersih meningkat 33,92%, merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang
260
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

manufaktur kayu juga memerlukan implementasi prinsip- Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-
prinsip Good Corporate Governance. Perusahaan yang telah undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap
berdiri sejak tahun 1985 ini memiliki spesialisasi produk masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
wood floorings. Ditengarai perusahaan ini telah menerapkan kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan
prinsip-prinsip GCG hanya saja masih belum sempurna. mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
Sebagai contoh, owner perusahaan yang menjabat sebagai 4. Independensi (Independency)
komisaris juga masih ikut serta dalam kegiatan produksi Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan
yang menunjukan adanya peran ganda dan bertentangan harus dikelola secara independen sehingga masing-ma-
dengan prinsip accountability. Selain itu, visi misi peru- sing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan ti-
sahaan yang belum tersampaikan dengan jelas untuk seluruh dak dapat diintervensi oleh pihak lain.
bagian perusahaan. Berdasarkan realita tersebut, pada 5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
penelitian ini akan dibahas sejauh apa perusahaan telah Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus se-
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance nantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham
dan apakah diperlukan adanya perubahan atau perbaikan dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
dalam proses pelaksanaannya sehingga perusahaan dapat kewajaran dan kesetaraan.
tetap eksis dan lebih berkembang dalam bidangnya.
Rumusan Masalah Perusahaan keluarga menurut Poza (2007) adalah
Dari latar belakang yang telah dijabarkan, rumusan perpaduan atas kontrol kepemilikan oleh owner yang
masalah yang didapat dari penelitian ini yaitu: merupakan dua atau lebih anggota keluarga, kemampuan
Bagaimana implementasi prinsip-prinsip Good Corporate mempengaruhi strategi perusahaan pada tingkat manajemen
Governance pada PT Kali Jaya Putra? perusahaan, perhatian pada hubungan keluarga, dan
Tujuan Penelitian keinginan akan adanya kesinambungan antar generasi (p. 6).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Menurut Poza (2007, p. 6), karakteristik perusahaan
implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance keluarga adalah:
pada PT Kali Jaya Putra. 1. Adanya kehadiran anggota keluarga.
2. Tumpang tindih antara keluarga, manajemen,
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai kepemilikan dengan kecenderungan pertumbuhan yang
berikut: sangat kecil sehingga mengakibatkan perusahaan men-
Good Corporate Governance didefinisikan oleh FCGI jadi rentan pada saat suksesi.
sebagai peraturan yang mengatur hubungan antara 3. Kekuatan bersaingnya berasal dari interaksi antara
pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, keluarga, manajemen, dan kepemilikan. Khususnya jika
pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan ikatan keluarga sangat erat.
internal dan eksternal lainnya mengenai hak-hak dan kewa- 4. Keinginan pemilik untuk menjaga bisnis agar tetap
jiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang menjadi milik keluarga dan akan diteruskan ke generasi
mengendalikan perusahaan (Tjager et al., 2003, p. 26). selanjutnya.
Zarkasyi (2008, p. 38−39)‎ mengungkapkan‎ perusahaan
harus menerapkan asas Good Corporate Governance pada Pemangku kepentingan (stakeholders) menurut Post
setiap jajaran perusahaan. Asas Good Corporate Gover- dikutip oleh Solihin (2009), yaitu orang atau kelompok yang
nance yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, inde- dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh berbagai
pendensi serta kesetaraan dan kewajaran untuk mencapai ki- keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan. Menurut
nerja yang berkesinambungan dan tetap memperhatikan pe- Jones, selanjutnya mengklasifikasikan pemangku kepen-
mangku kepentingan. Menurut Komite Nasional Kebijakan tingan tersebut ke dalam dua kategori (Solihin, 2009, p. 2),
Governance (KNKG), asas-asas GCG dijabarkan sebagai yaitu:
berikut‎(2006,‎p.‎5−7): 1. Inside Stakeholders, terdiri atas orang-orang yang
1. Transparansi (Transparency) memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, daya perusahaan serta berada di dalam organisasi
perusahaan harus menyediakan informasi yang material perusaahaan. Yang termasuk dalam kategori inside
dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan stakeholders adalah pemegang saham (stockholders),
dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan para manajer (managers), dan karyawan (employees).
harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak 2. Outside Stakeholders, terdiri atas orang-orang maupun
hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan pihak-pihak (constituencies) yang bukan pemilik
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting perusahaan, bukan pemimpin perusahaan, dan bukan
untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, pula karyawan perusahaan, namun memiliki
kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh
2. Akuntabilitas (Accountability) keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan perusahaan. Yang termasuk ke dalam kategori outside
kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu stakeholders adalah pelanggan (customers), pemasok
perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan (suppliers), pemerintah (government), masyakarat lokal
sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap (local communities), dan masyakarat secara umum
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan (general public).
pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang II. METODE PENELITIAN
berkesinambungan. Dalam penelitian ini akan digunakan jenis penelitian
3. Responsibilitas (Responsibility) kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif menurut
261
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

Leksono (2013) adalah sebuah pendekatan terhadap suatu III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
perilaku, fenomena, peristiwa, masalah atau keadaan Profil Perusahaan
tertentu yang dapat menjadi objek penyelidikan; yang hasil PT Kali Jaya Putra pertama kali berdiri pada tahun 1985
temuannya berupa uraian-uraian kalimat bermakna yang di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kali Jaya Putra
menjelaskan pemahaman tertentu (p. 181). Dengan metode didirikan oleh Yohannes Alie dengan bentuk usaha
ini didapatkan data yang lebih mendalam yang tidak tampak Perseroan Terbatas. Perusahaan ini merupakan perusahaan
seperti perasaan, emosi, motivasi, persepsi, dan interaksi keluarga yang dirintis bersama dengan saudara-saudara dari
sosial sehingga diharapkan mampu mendeskripsikan Yohannes Alie. Oleh karena itu top management dari PT
bagaimana pikiran, perilaku, dan keadaan dari suatu Kali Jaya Putra juga dipegang oleh anggota keluarga. Pada
individu, kelompok atau organisasi yang diteliti. Pada tahun 1988, PT Kali Jaya Putra berpindah ke Surabaya dan
penelitian ini, subjek penelitian adalah owner dan manager membuka pabrik yang baru.
dari PT Kali Jaya Putra. Objek penelitian adalah Hingga saat ini perusahaan masih beroperasional dan
implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance menjalankan usaha yang berfokus pada wood flooring
pada PT Kali Jaya Putra. dengan berbagai jenis kayu sebagai bahan dasarnya, seperti
Data yang digunakan adalah data primer dan data kayu Jati, Kuku, Merbau, Kumea, Kempas dan lantai kayu
sekunder. Menurut Azwar (2013), data primer atau data White Oak. PT Kali Jaya Putra bekerja dengan mesin kayu
tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari yang bekerja dengan baik disertai dengan operator yang
subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau terlatih untuk memastikan perusahaan menghasilkan kayu
alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber yang berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi 40.000
informasi yang dicari. Data primer yang digunakan adalah M2 lantai kayu per bulan. Bahan dasar kayu diperoleh secara
data hasil wawancara mengenai penerapan prinsip Good konstan dari hutan lestari dan hutan tanaman.
Corporate Governance dalam perusahaan dan sejauh apa PT Kali Jaya Putra memproduksi produk kayu indoor dan
pelaksanaannya telah dilakukan. Menurut Azwar (2013), outdoor. Produk kayu indoor meliputi solid wood flooring,
data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang joint laminate wood flooring, dan joint laminate wood. Pro-
diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh duk kayu outdoor meliputi garden tile dan decking. PT Kali
peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder didapatkan Jaya Putra juga menawarkan produk hand scrap finishing,
dari hasil penelitian terdahulu yang sudah dipublikasikan sand blast finishing, UV coating dan oil coating. Warna dan
dalam jurnal ilmiah, buku pedoman pelaksanaan prinsip kilau dari UV coating dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Good Corporate Governance, dan text book. dan permintaan konsumen. Produk-produk ini tidak
Teknik penetapan narasumber yang digunakan dalam dipasarkan secara lokal, tetapi dipasarkan secara
penelitian ini adalah teknik non-probability sampling yang internasional melalui ekspor. PT Kali Jaya Putra
tidak memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau ang- mengekspor produk kayu tersebut pada distributor dan toko-
gota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, toko yang berada di Belgia, Kanada, Cina, Perancis, Hong
2013, p. 120-121). Adapun teknik non-probability sampling Kong, Italia, Jepang, Latvia, Norwegia, Polandia, Reunion
yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Menurut Island, Slovenia, Taiwan dan Amerika.
Sugiyono (2013), purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (p. 122). Implementasi Good Corporate Governance pada PT Kali
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Jaya Putra
penelitian ini adalah metode wawancara/interview. Implementasi Good Corporate Governance merupakan
Esterberg mendefinisikan interview sebagai pertemuan dua sebuah kebutuhan bagi perusahaan untuk diterapkan agar
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, mampu mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik memunculkan kesadaran dan tanggung jawab perusahaan
tertentu‎ (Sugiyono,‎ 2014,‎ p.‎ 233−235).‎ Penelitian ini terhadap masyarakat dan lingkungan, serta mampu mening-
menggunakan wawancara semi terstruktur (in-depth inter- katkan daya saing perusahaan baik secara nasional maupun
view) yang lebih bebas bila dibandingkan dengan internasional. Implementasi Good Corporate Governance
wawancara terstruktur. Penggunaan wawancara semi terangkum dalam lima prinsip, yaitu Transparency, Accoun-
terstruktur ditujukan agar data yang didapatkan tidak terba- tability, Responsibility, Independency, dan Fairness. Hingga
tas pada pertanyaan yang telah tersedia. saat ini, PT Kali Jaya Putra sedang berusaha untuk mengim-
plementasikan prinsip-prinsip Good Coporate Governance
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono tersebut secara bertahap.
(2013, p. 430-438), aktivitas dalam analisis data kualitatif 1. Transparansi (Transparency)
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus Transparansi yang dilakukan oleh PT Kali Jaya Putra
menerus sampai tuntas. Teknik analisa data yang digunakan telah ditujukan kepada stakeholdernya yaitu karyawan,
dalam penelitian ini adalah yaitu pemilahan data, data konsumen, supplier, pemerintah, dan masyarakat sekitar.
display, dan conclusion drawing/verification. Indikator informasi diuji melalui bentuk keterbukaan dari
proses penyampaian informasi baik secara internal
Untuk uji keabsahan dilakukan dengan triangulasi maupun eksternal. Proses penyampaian informasi internal
sumber. Menurut Moleong (2005), triangulasi adalah teknik pada PT Kali Jaya Putra dapat diperoleh dari atasan,
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu bawahan, rekan kerja, namun secara umum penyampaian
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau informasi dilakukan melalui kepala divisi masing-masing.
sebagai pembanding terhadap data itu (p. 330). Kebenaran Selain itu informasi juga dapat diperoleh melalui sarana
data dan informasi yang diperoleh dianggap valid dan informasi dari perusahaan, seperti surat resmi perusahaan,
relevan apabila sesuai antar masing- masing sumber papan pengumuman, order sheet untuk bagian produksi,
(Sugiyono, 2013, p. 465). dan email. Sedangkan penyampaian informasi kepada
262
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

pihak eksternal perusahaan seperti kepada konsumen, produk, dan informasi umum lainnya dalam website
supplier, dan masyarakat umumnya disampaikan melalui perusahaan.
email atau website. Kemudian indikator kedua dari prinsip transparansi
Proses penyampaian informasi mengenai Visi dan Misi adalah kebijakan. Proses pembuatan kebijakan dilakukan
perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik. Meskipun melalui diskusi bersama dan disesuaikan dengan
perusahaan telah memiliki Visi dan Misi yang jelas, kebutuhan perusahaan. Dalam pembuatan kebijakan peru-
keduanya masih belum diperkenalkan dalam lingkungan sahaan, secara umum hanya melibatkan top management.
perusahaan. Berdasarkan dari wawancara yang telah Namun dalam pembuatan kebijakan mengenai karyawan,
dilakukan, semua narasumber mengetahui bahwa proses diskusi juga melibatkan personalia dan serikat
perusahaan telah memiliki Visi dan Misi perusahaan, tapi pekerja (SPSI) PT Kali Jaya Putra. Kebijakan perusahaan
tidak ada satu pun yang mampu menjelaskannya dan mengenai sistem pengupahan, bonus dan kompensasi, dan
langsung merujuk pada website perusahaan. Ini hukuman sudah secara jelas tertulis dalam Perjanjian
menunjukkan bahwa Visi dan Misi perusahaan belum Kerja Bersama (PKB) antara PT Kali Jaya Putra dan SPSI
dikenalkan dengan baik di dalam lingkungan perusahaan, PT Kali Jaya Putra yang merupakan hasil kesepakatan
baik pada top management maupun keseluruhan bersama, sehingga seluruh sistem dan ketentuan dalam
karyawan hingga operator pabrik. Perusahaan juga tidak perusahaan telah diketahui oleh kedua belah pihak.
memiliki papan Visi dan Misi yang ditempel dalam Sedangkan kebijakan-kebijakan mengenai operasional
lingkungan kerja. sehari-hari disampaikan kepada seluruh divisi melalui
Pemberian informasi berkenaan dengan produksi secara kepala divisi masing-masing, disesuaikan pada siapa
umum disampaikan melalui order sheet atau kebijakan tersebut ditujukan.
manufacturing order yang diberikan pada kepala divisi
produksi sebagai dasar kerja mereka dalam melakukan 2. Akuntabilitas (Accountability)
produksi. Apabila ada perubahan barang produksi, PT Kali Jaya Putra telah memiliki struktur perusahaan
penyampaian perubahan dilakukan melalui pemberian yang jelas. Dengan posisi puncak yang dipegang oleh
catatan di dalam order sheet tersebut. Apabila ada hal-hal Komisaris Utama yaitu Yohannes Alie dan kemudian
penting berkenaan dengan penggantian atau dibawahi oleh Direktur Utama dan General Manager
keterlambatan bahan baku, informasi akan langsung yaitu Franky Alie, PT Kali Jaya Putra memiliki 4 divisi
disampaikan kepala divisi produksi untuk segera utama, yaitu Management Representative, Marketing, dan
didiskusikan dan secapatnya mengambil keputusan. PPIC, Finance and General Administration, Production,
Keputusan mengenai bahan baku ini umumnya diambil dan Mainteance and Engineering. Meskipun perusahaan
oleh Yohannes Alie atau Franky Alie yang masih telah memiliki struktur perusahaan yang jelas, struktur
memiliki peran besar dalam bagian produksi. Sedangkan perusahaan yang dimiliki oleh PT Kali Jaya Putra masih
informasi lain mengenai prosedur dan tanggung jawab belum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan No.
serta tata tertib perusahaan telah diketahui oleh seluruh 40 Tahun 2007 yang mengatur tentang Perseroan Terbatas
perusahaan melalui pembagian tugas yang jelas dan di mana organ perseroan adalah Rapat Umum Pemegang
adanya tata tertib perusahaan secara tertulis yang juga Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris. Di dalam
telah dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). organ perseroan PT Kali Jaya Putra tidak terdapat RUPS
Dalam hal laporan keuangan, PT Kali Jaya Putra masih dan Dewan Direksi, sehingga dapat dikatakan perusahaan
belum sepenuhnya terbuka. Laporan keuangan perusahaan masih belum memenuhi indikator ini.
secara detail hanya diketahui oleh top management saja, Rincian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
terutama Elly Alie sebagai manajer Finance and General divisi ini telah dituliskan dalam job description yang jelas.
Administration. Sedangkan laporan keuangan perusahaan Secara umum, pembagian tugas dan tanggung jawab dari
secara umum dapat diketahui juga oleh karyawan bagian masing-masing divisi diatur oleh top management perusa-
keuangan sesuai dengan pembagian tugas dan kewajiban haan. Secara detail pada operasional produksi sehari-hari,
yang sudah ada dalam perusahaan. Namun dalam tugas karyawan diatur oleh kepala divisi masing-masing
penyampaian informasi terhadap pemerintah, perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Dalam pelaksa-
telah memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan dan naannya masih terdapat peran ganda dalam perusahaan.
kewajiban pelaporan sesuai dengan peraturan dan Berdasarkan hasil wawancara dengan Yohannes Alie,
keperluan tertentu saja. Biasanya transparansi ini diper- selain menjabat sebagai Komisaris Utama, beliau juga
lukan sebagai prasyarat atau prosedur yang berhubungan merangkap sebagai kepala pabrik dan sekaligus
dengan proyek atau kegiatan bersama pemerintah, seperti mengkoordinasi bagian produksi. Peran ganda ini juga
misalnya dalam hal pelaporan pajak. ditemukan dengan hanya satu orang yang menjabat
Keterbukaan informasi juga diterapkan terhadap mitra sebagai Direktur Utama dan General Manager, yaitu
bisnis dan pemasok PT Kali Jaya Putra. Mitra bisnis disini Franky Alie, yang merupakan adik kandung dari
dimaksudkan sebagai distributor dan pelanggan dari peru- Yohannes Alie. Yohannes Alie dan Franky Alie memiliki
sahaan. Perusahaan akan memberikan informasi sesuai peran besar dalam pengambilan keputusan, terutama
dengan kebutuhan, seperti misalnya mengenai bahan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Dengan adanya
baku, jenis kayu, jenis finishing product, dan juga tumpang tindih tanggung jawab dan jabatan ini, dapat
informasi seputar proses produksi. Perusahaan juga telah dikatakan PT Kali Jaya Putra masih belum memiliki
menerapkan transparansi untuk supplier atau pemasok pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik.
mengenai informasi seputar jenis bahan baku yang Perusahaan telah memiliki tata tertib dan kode etik
digunakan dalam proses produksi. Masyarakat juga dapat perusahaan secara tertulis yang juga telah dimasukkan ke
memperoleh informasi mengenai PT Kali Jaya Putra dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur
seperti mengenai gambaran umum perusahaan, jenis-jenis mengenai kewajiban, larangan, serta kode etik yang
263
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

berlaku dalam lingkungan kerja PT Kali Jaya Putra. mantauan jangka panjang dan memberikan bantuan bagi
Selain itu perusahaan juga telah memberikan beberapa petani untuk memaksimalkan nilai pohon.
tata tertib tertulis di sekitar lokasi produksi sebagai peri- Dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap kar-
ngatan sekaligus untuk menghindari kecelakaan kerja. yawan, perusahaan telah melaksanakan ketentuan
Tata tertib juga ditempel pada papan pengumuman yang Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-
dapat dibaca oleh seluruh karyawan dalam perusahaan. kerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85.
Perusahaan memberlakukan sistem audit keuangan Pasal 77 ayat 1, Undang-Undang No.13/2003 mewajibkan
secara internal yang dilakukan oleh pihak keluarga setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam
sendiri, yaitu Elly Alie yang merupakan adik dari kerja. PT Kali Jaya Putra memberlakukan 7 jam kerja
Yohannes Alie. Kontrol kinerja dari setiap divisi dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6
dilakukan melalui kepala divisi masing-masing dan hari kerja dalam 1 minggu. Perusahaan telah
melalui bagian Quality Control (QC) yang ada pada setiap mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam Badan
bagian. Sehingga produk melalui beberapa tahapan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sesuai dengan
pemeriksaan oleh masing-masing QC yang ada dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2011, yang terdiri dari:
masing-masing divisi produksi, hingga akhirnya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan
dipacking dan siap untuk dikirim. Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan
Hingga saat ini perusahaan tidak memiliki target dan Kematian. Diluar itu perusahaan juga memberikan Tun-
tujuan yang jelas dalam meningkatkan kinerja perusahaan. jangan Sakit dan Tunjangan Sosial dan pembayaran gaji
Menurut ketiga narasumber, target kerja dalam dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang No.13 Tahun
perusahaan hanya terbatas pada pemenuhan order dari 2003 pasal 89 yang sesuai dengan standar UMR. Kerja
customer. Order yang masuk melalui order sheet harus lembur karyawan juga diberi kompensasi sesuai dengan
segera diselesaikan dan dikirim tepat waktu. Perusahaan peraturan yang berlaku.
tidak memiliki target kerja sendiri untuk mendorong Perusahaan selalu mengutamakan kepuasan konsumen,
kemajuan kinerja perusahaan. untuk itu perusahaan selalu memberikan produk dengan
Perusahaan memiliki sistem kompensasi, penghargaan, kualitas terbaik. Dalam menjalankan tanggung jawabnya,
dan sanksi bagi karyawannya. Perusahaan memberikan perusahaan memberikan produk sesuai dengan permintaan
Tunjangan Hari Raya untuk lebaran, Tunjangan Sakit, dan kesepakatan awal dengan konsumen. Produk dari PT
serta Tunjangan Sosial. Kompensasi kerja lembur Kali Jaya Putra memiliki banyak spesifikasi, mulai dari
karyawan juga dibayar sesuai dengan peraturan yang tipe kayu hingga kualitasnya, sehingga konsumen akan
berlaku. Apabila ada karyawan yang melanggar tata tertib memperoleh produk sesuai dengan kesepakatan
atau berbuat tidak baik, perusahaan akan memberikan spesifikasi dan kualitas yang diminta pada saat proses
peringatan atau skorsing disesuaikan dengan kesalahan negosiasi. Tindakan perusahaan ini telah memenuhi
yang dilakukan. Namun apabila kesalahan yang dilakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun
dinilai keterlaluan, karyawan dapat dikeluarkan dan 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang salah
dikembalikan ke perusahaan outsource. Semua ini sudah satunya menyatakan tentang hak konsumen untuk
dituliskan di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang
diatur secara detail. dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan dan hak untuk
3. Responsibilitas (Responsibility) diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
Sebagai perusahaan yang melakukan produksi dengan tidak diskriminatif. Sedangkan kepada negara, perusahaan
bahan dasar kayu, PT Kali Jaya Putra melaksanakan tang- telah menaati peraturan dan undang-undang yang berlaku,
gung jawabnya terhadap lingkungan dengan yang salah satunya adalah membayar pajak setiap tahun
melaksanakan ketentuan perundang-undang No. 32 Tahun sesuai dengan Ketentuan Umum Perpajakan yang
2009 mengenai Perlindungan dan Pengelolaan tercantum dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1994
Lingkungan Hidup. Perusahaan telah menggunakan bahan dengan dibantu oleh konsultan pajak untuk menghasilkan
baku kayu yang legal dan memiliki surat ijin yang diambil perhitungan yang akurat.
secara rutin dari hutan lestari dan hutan tanaman. Dalam
pengelolaan limbah, sesuai dengan Undang-Undang No. 4. Independensi (Independency)
32 Tahun 2009 pasal 22, perusahaan telah memiliki Dalam pengambilan keputusan di PT Kali Jaya Putra,
AMDAL. Serbuk kayu hasil dari proses produksi disedot semua didiskusikan terbatas pada internal perusahaan dan
dan dikumpulkan untuk kemudian dijual, sedangkan sisa- orang-orang yang memiliki hak dalam memberikan suara-
sisa kayu lainnya dibakar untuk dijadikan kiln dried (KD) nya yang dalam hal ini adalah para pemegang saham
yang digunakan untuk mengeringkan kayu agar tidak dalam PT Kali Jaya Putra, tidak ada pihak luar yang ikut
lembab. Seluruh limbah sisa produksi didaur ulang, campur atau memberikan pengaruh signifikan dalam pe-
kecuali asap dan debu pembakaran. Perusahaan telah ngambilan keputusan tersebut. Pengambilan keputusan se-
melaksanakan tanggung jawabnya terhadap kelestarian bagian besar dilakukan secara topdown, tapi juga ada be-
lingkungan dengan baik. berapa keputusan yang dilakukan secara bottom up. Ber-
Pelaksanaan tanggung jawab terhadap masyarakat dasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan,
dilakukan oleh perusahaan dengan keikutsertaannya keputusan secara topdown diambil Yohannes Alie, Franky
dalam komunitas Trees4Trees yang merupakan lembaga Alie, dan kepala divisi masing-masing. Pengambilan
non-profit yang memberikan benih-benih untuk penghi- keputusan secara bottom up biasanya merupakan
jauan dan memberikan program edukasi mengenai pengambilan keputusan menyangkut karyawan dan pem-
lingkungan. Lembaga ini memberikan bimbingan teknis berian masukan pada perusahaan. Pihak management
penanaman dan praktik kehutanan serta melakukan pe- perusahaan akan berdiskusi dengan serikat pekerja (SPSI)
264
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

PT Kali Jaya Putra, sehingga pengambilan keputusan Secara keseluruhan perusahaan telah mengimplemen-
sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. tasikan prinsip kesetaraan dan kewajaran. Ini ditunjukkan
Pedoman prinsip independensi KNKG (2006) menyata- dari perusahaan telah memberikan perlakuan yang wajar
kan bahwa masing-masing organ perusahaan harus meng- dan setara bagi seluruh karyawan tanpa membedakan
hindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak agama, suku, ras, dan gender. Perusahaan juga telah
terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari memberikan perlakuan yang setara bagi pemangku
benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala kepentingan dalam perusahaan dan masyarakat termasuk
pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dalam memberikan kesempatan untuk mengajukan
dapat dilakukan secara obyektif. Sesuai dengan pedoman masukan bagi perbaikan kinerja perusahaan.
tersebut, penerapan prinsip independensi pada PT Kali
Jaya Putra dengan dominasi family business masih dapat
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
dikatakan wajar, karena tidak ada intervensi dari pihak
luar bahkan anggota keluarga sendiri yang tidak memiliki Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang
kepemilikan saham dalam perusahaan. Kebijakan anggota dilakukan pada PT Kali Jaya Putra, perusahaan telah
keluarga dalam perusahaan PT Kali Jaya Putra tidak mengimplementasikan sebagian besar dari prinsip-prinsip
mempunyai pengaruh yang cukup besarMeski posisi top Good Corporate Governance meskipun masih ada beberapa
management dipegang oleh keluarga, bukan berarti prinsip yang belum dan belum sepenuhnya dilaksanakan.
seluruh anggota keluarga memiliki hak untuk ikut campur Secara keseluruhan, penulis dapat menyimpulkan beberapa
tangan dalam perusahaan, setiap anggota keluarga hal, yaitu:
diperlakukan secara adil dan setara sesuai dengan 1. Prinsip transparency telah dilaksanakan pada PT Kali
kewenangan dan profesionalitas kerjanya. Jaya Putra. Perusahaan menyediakan informasi secara
Kinerja setiap divisi perusahaan juga sudah ditentukan tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diakses
secara jelas, setiap divisi memiliki tugas dan tanggung oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya
jawab masing-masing. Setiap divisi ini akan melakukan meskipun tidak dilaksanakan sepenuhnya. Masih terdapat
komunikasi dan manufer disesuaikan dengan kebutuhan. sedikit kekurangan yang terlihat dari top management
Namun secara umum, setiap divisi memiliki bagiannya maupun karyawan yang tidak mengetahui Visi dan Misi
masing-masing dan tidak saling melempar tanggung perusahaan secara jelas. Perusahaan juga belum sepe-
jawab. Ketergantungan yang terdapat antar divisi juga nuhnya transparan dalam memberikan informasi. Sedang-
masih dalam tahap wajar, di mana ketergantungan kan pada indikator kebijakan telah berjalan dengan baik,
tersebut berada pada bagian produksi yang merupakan PT Kali Jaya Putra telah menetapkan bagaimana proses
suatu proses yang berurutan dan saling berhubungan. pengambilan kebijakan dan adanya keterbukaan pada
seluruh karyawan mengenai kebijakan tersebut.
5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) 2. Prinsip accountability telah dilaksanakan pada PT Kali
PT Kali Jaya Putra memperoleh seluruh karyawannya Jaya Putra. Meskipun perusahaan telah memiliki struktur
dari perusahaan outsourcing, yaitu PT Adam Jaya Mandiri perusahaan yang jelas, struktur perusahaan PT Kali Jaya
dan PT Duta Putra Manunggal, sehingga perusahaan Putra masih belum sesuai dengan ketentuan perundang-
sendiri tidak melakukan proses seleksi dan rekrutmen undangan No. 40 Tahun 2007 yang mengatur tentang Per-
karyawan. Meski melalui perusahaan outsource, seroan Terbatas. Organ perseroan PT Kali Jaya Putra
perusahaan tidak memiliki kriteria atau prosedur khusus masih belum memiliki RUPS dan Dewan Direksi. Dalam
dalam penerimaan karyawannya. Secara umum peru- pelaksanaan pembagian tugas dan tanggung jawab juga
sahaan hanya membutuhkan seseorang dengan fisik yang masih terdapat fungsi-fungsi struktur yang tumpang tindih
kuat untuk bagian operasional produksi perusahaan karena yang ditunjukkan dengan adanya beberapa peran ganda
mereka harus mampu mengangkat kayu-kayu yang berat. dalam perusahaan. Perusahaan juga belum memiliki target
Di luar itu, karyawan yang bekerja di kantor juga tidak dan tujuan yang jelas untuk kemajuan dan peningkatan
memiliki kriteria khusus, mereka hanya diharuskan untuk kinerja. Di luar itu, perusahaan telah memiliki tata tertib
mampu menguasai bidang pekerjaannya. Perusahaan tidak dan kode etik perusahaan serta telah memberlakukan
melakukan pembedaan agama, suku, ras, dan gender pada sistem pemberian kompensasi, penghargaan, dan sanksi
setiap karyawannya, semua diperlakukan setara. yang jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perusahaan terbuka pada setiap masukan yang diberikan 3. Prinsip responsibility telah dilakukan oleh PT Kali Jaya
oleh karyawan, konsumen, maupun masyarakat. Meski Putra yang ditunjukkan dengan perusahaan telah mela-
demikian perusahaan tidak memiliki organ khusus untuk kukan tanggung jawabnya terhadap kelestarian ling-
menampung kritik dan saran tersebut. Setiap masukan kungan, masyarakat, karyawan, konsumen, dan negara.
atau complain dari konsumen disampaikan langsung Perusahaan mengambil bahan baku kayu dari hutan lestari
kepada pihak marketing yang melakukan contact dengan dan hutan tanaman dan telah memiliki AMDAL untuk
buyer dikarenakan perusahaan tidak memiliki layanan pengolahan limbah sebagai bentuk tanggung jawabnya
konsumen. Sedangkan setiap karyawan dalam perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan telah ikut serta dalam
juga memiliki hak yang sama untuk menyampaikan komunitas Trees4Trees sebagai bentuk tanggung jawab-
masukan bagi perusahaan. Masukan ini biasanya nya pada masyarakat. Perusahaan juga telah menaati pera-
disampaikan secara langsung kepada Yohannes Alie atau turan mengenai ketenagakerjaan dan pembayaran upah.
Franky Alie ketika melakukan pemantauan di lapangan. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap kon-
Dapat dikatakan indikator ini telah berjalan dengan baik sumen, perusahaan memastikan bahwa konsumen mem-
karena perusahaan telah memberikan kesempatan kepada peroleh barang sesuai dengan spesifikasi dan kualitas
semua pemilik kepentingan untuk memberikan masukan. produk yang telah disetujui bersama.
265
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

4. Prinsip independency telah dilaksanakan oleh PT Kali Kementrian Lingkungan Hidup RI. (2015). Areal Kebakaran
Jaya Putra. Pengambilan keputusan dalam perusahaan Hutan Diperkirakan 40.000 Ha. Retrieved November
dilakukan secara independen tanpa campur tangan dari 28, 2015, from
pihak manapun. Hal itu terlihat dari tidak adanya http://www.menlh.go.id/areal-kebakaran-hutan-
pengaruh dari pihak luar perusahaan dan tidak adanya diperkirakan-40-000-ha/
pengaruh keluarga selain anggota keluarga yang Komite Nasional Kebijakan Governance (2006). Pedoman
memegang posisi utama dalam perusahaan dalam Umum Good Corporate Governance Indonesia.
pengambilan keputusan, meskipun PT Kali Jaya Putra Komite Nasional Kebijakan Governance. Jakarta.
merupakan suatu family business. Ini berarti pengambilan Retrieved September 9, 2015, from
keputusan dapat dilakukan secara objektif. Selain itu, http://www.ecgi.org/codes/.../indonesia_cg_2006_id.
setiap divisi melakukan fungsi dan tugasnya masing- pdf
masing serta tidak saling melempar tanggung jawab Leksono, S. (2013). Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi:
sehingga tercipta pengendalian internal yang efektif. Dari Metodologi ke Metode. Jakarta: Raja Grafindo
5. Prinsip fairness telah dilaksanakan oleh PT Kali Jaya Persada.
Putra. Perusahaan telah memberikan kesempatan yang Lestari, S. (2015). Dampak Kabut Asap Diperkirakan Capai
sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan Rp 200 Triliun. Retrieved November 28, 2015,
melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa from
membedakan agama, suku, ras, dan gender. Perusahaan http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015
juga telah memberikan perlakuan yang wajar dan setara /10/151026_indonesia_kabutasap
bagi seluruh karyawan, pemangku kepentingan dalam Mahmudah, R. (2014). Implementasi GCG Mendongkrak
perusahaan, dan masyarakat termasuk dalam memberikan Kinerja Jasa Marga. Retrieved September 28, 2015,
kesempatan untuk mengajukan masukan bagi perusahaan. from
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, http://swa.co.id/corporate/gcg/implementasi-gcg-
terdapat beberapa saran yang dapat diberikan kepada PT mendongkrak-kinerja-jasa-marga
Kali Jaya Putra, yaitu: Moloeng, J. L. (2005). Metode Penelitian Kualitatif.
1. Perusahaan lebih memperhatikan prinsip transparency Bandung: Remaja Rosada Karya.
dalam memberikan informasi. Perusahaan perlu Poza, E.J. (2007). Family Business (3 rd ed.). Canada: Nelson
mengenalkan Visi dan Misi perusahaan kepada seluruh Education, Ltd.
bagian perusahaan agar setiap bagian perusahaan Solihin, I. (2009). Corporate Social Responsibility : From
memiliki pandangan dan alur kerja yang searah dan sesuai Charity to Sustainability. Jakarta : Salemba Empat.
dengan tujuan utama perusahaan. Perusahaan juga perlu Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan
terbuka mengenai kepemilikan saham dalam perusahaan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
untuk menghindari konflik di kemudian hari. Alfabeta.
2. Perusahaan lebih memperhatikan pelaksanaan prinsip Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif,
accountability dengan mulai memperbaiki struktur Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
perusahaan agar sesuai dengan ketentuan perundang- Syukur, M. (2015). Pengakuan Para Pembakar Hutan Riau.
undangan No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Retrieved November 28, 2015, from
Terbatas, dengan membentuk RUPS dan Dewan Direksi http://news.liputan6.com/read/235098/pengakuan-
untuk menyempurnakan struktur perusahaan. Dalam hal para-pembakar-hutan-riau
pembagian tugas, perusahaan juga perlu memperjelas Tjager, I.N., Alijoyo, F.A., Djemat, H.R., Soembodo, B.
tanggung jawab dari tiap bagian yang masih memiliki (2003). Corporate Governance: Tantangan dan
peran ganda agar kinerja dapat lebih maksimal dan lebih Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia.
berfokus pada tanggung jawab masing-masing. Selain itu, Jakata: Bagian Penerbit PT Prenhallindo.
perusahaan sebaiknya mulai membentuk target dan tujuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
yang jelas agar kinerja perusahaan dapat terarah dan tentang Perlindungan Konsumen. Retrieved
mengalami peningkatan. November 28, 2015, from
3. Sekaligus untuk menyempurnakan pelaksanaan prinsip http://www.esdm.go.id/prokum/uu/1999/uu-8-
accountability dalam hal pembagian tugas dan tanggung 1999.pdf
jawab, akan lebih baik apabila dalam proses pengambilan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1994
keputusan mulai dilakukan desentralisasi. Pihak keluarga tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
dapat mulai mempercayakan pengambilan keputusan Retrieved November 28, 2015, from
kepada divisi-divisi yang berwenang sesuai dengan http://www.minerba.esdm.go.id/library/sijh/UU09%2
tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian 0Th1994PERUBAHN%20ATAS%20UU%20No.6%
perusahaan dapat lebih maju dan berani dalam melakukan 20TAH.pdf
pengambilan keputusan dan tidak akan mengalami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
hambatan ketika top management tidak hadir di tentang Ketenagakerjaan. Retrieved November 28,
perusahaan. 2015, from
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_13_03.htm
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011
DAFTAR PUSTAKA tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Retrieved November 28, 2015, from
Pelajar. http://www.bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/2
0e67493084e6d2e600888b1dd9f94f4.pdf
266
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Wijayanto, Zachrie, R. (2009). Korupsi Mengorupsi
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek
Hidup. Retrieved November 28, 2015, from Pemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://175.184.234.138/p3es/uploads/unduhan/UU_32 WWF. (2012). My Baby Tree. Retrieved November 28,
_Tahun_2009_(PPLH).pdf 2015, from
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 http://www.wwf.or.id/cara_anda_membantu/bertinda
tentang Perseroan Terbatas. Retrieved November 28, k_sekarang_juga/mybabytree/
2015, from Zarkasyi, W. (2008). Good corporate governance Pada
http://bapepam.go.id/reksadana/files/regulasi/UU%20 Badan Usaha Manufaktur, dan Jasa Keuangan
40%202007%20Perseroan%20Terbatas.pdf Lainnya. Bandung: Bagian Penerbit Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai