KO
PENYEBAB:
Kecelakaan
teknik yang salah
pemanasan yang kurang
peralatan olahraga yang
kurang memadai
Klasifikasi Cedera Olahraga
(berdasar waktu kejadian cedera)
Akut Kronis
Gejala : Gejala :
1. Terjadi Mendadak (ketika latihan) 1. Bengkak ( + )
2. Nyeri 2. Nyeri bila digunakan berlatih
3. Bengkak
3. Nyeri tumpul ketika istirahat
4. Penurunan lingkup gerak sendi latihan
5. Kelemahan otot
6. Pada kasus dislokasi atau patah
tulang, tampak abnormalitas tulang
/ sendi
Cedera Tersering dalam Olahraga
Cedera Kepala
Serangan Jantung
Otot
Tendon : Menghubungkan
otot dan tulang
Ligamen :
Menghubungkan tulang
dan tulang (membentuk
sendi)
Tulang
Cedera yang disebabkan adanya peregangan yang berlebihan
sehigga terjadi cedera pada ligamen
Gejala :
•Nyeri
•Bengkak
•Hematoma
•tidak dapat menggerakkan
sendi
•kesulitan untuk menggunakan
extrimitas yang cedera
Cedera pada otot atau tendon yang disebabkan adanya
regangan yang berlebihan
Gejala :
1. Nyeri
2. Kaku
3. Bengkak
4. Hematom
R • REST
I • ICE
C • COMPRESSION
E • ELEVATION
Mengistirahatkan bagian yang cedera
Bertujuan :
Mengurangi nyeri
Melepaskan endorfin
Mengurangi iritasi
Diberikan SEGERA setelah
timbul cedera pada bagian yang
terkena
Mengurangi pembengkakan
Ketidakseimbangan elektrolit
Gangguan sirkulasi
Abnormalitas kontraksi-
relaksasi pada serabut otot
1. Hindari Kompres Es!!
2. Regangkan otot sampai kejangnya hilang
3. Massage bagian yang kram dengan lembut
kearah jantung
4. Rehidrasi cairan
FRAKTUR : Terputusnya DISLOKASI : keadaan dimana
kontinuitas tulang karena trauma posisi tulang dalam sendi
mengalami pergeseran/abnormaitas
GEJALA
1. Nyeri yang hebat
2. Tidak dapat menggerakkan bagian tubuh yang cedera
3. Terlihat perubahan bentuk bagian tubuh yang cedera
4. Bengkak (+)
Pertahankan posisi
Terjadi karena kegagalan tubuh menjaga keseimbangan
panas
Dijumpai pada
olahraga body
contact :
o Tinju
o Beladiri
o Sepakbola
o American Football
o Hockey
1. Riwayat trauma Defisit Neurologis :
kepala 1. Orientasi (orang,
2. Pusing tempat, waktu)
2. Perhatian dan
3. Mual
Konsentrasi
4. Muntah 3. Information
5. Gangguan Processing
keseimbangan 4. Memory
6. Pandangan 5. Kecakapan bicara
Kabur/dobel 6. Visual Scanning
7. Tinitus 7.Motorik- kekuatan dan
8. Defisit neurologis kecepatan
www.themegallery.com
Istirahat hingga gejala akut membaik
Istirahat fisik
• Tidak latihan, bermain, angkat beban, olah raga
• Hati-hati dalam melakukan aktivitas keseharian
Istirahat kognitif
• Batasi menonton televisi, membaca berlebihan, handphone atau
videogame
Kemungkinan kesembuhan dalam 7-10 hari (90%)
Tingkat keparahan gejala tidak berhubungan dengan
kesembuhan
Kesembuhan akan menjadi lebih lama jika tidak istirahat
Mungkin memerlukan waktu lebih lama pada anak-
anak
Kembali ke sekolah dan aktivitas secara bertahap
Perlu ijin medis sebelum kembali ke aktivitas
Atlit yang dicurigai gegar otak harus dikeluarkan
dari pertandinganmencari pertolongan medis
Tdk boleh bertanding pada hari yang sama
Istirahat(fisik dan mental) termasuk berlatih hingga
gejala membaik dan dinyatakan aman secara medis
Dilarang mengkonsumsi alkohol
Tidak boleh menggunakan obat resep maupun non-
resep tanpa pengawasan medis spt : obat tidur,
aspirin, anti radang sedatif
Jangan mengemudi kendaraan hingga secara medis
dinyatakan pulih dan diizinkan
SCAT3
1. Es batu
2. Cool box
3. Handuk kecil
4. Clor etyl spray
5. Elastic bandage (4’ dan 6’)
6. Obat anti radang Na Diclofenac : (Voltadex, voltaren, cataflam)
7. Salep anti radang : Voltaren Gel
8. Salep hangat Asetil salisilat : Counterpain
9. Kassa steril
10. Povidone iondine
11. Plester
12. Tandu
13. Arm Sling
14. Splint
Isi Emergency Bag
Adrenalin ampul (1:1000)
Atropine injeksi 1mg
Spuit injeksi
Rigid cervical collar
Spray Coolant/clor etyl
Standar tape/plester
Sarung tangan
Sling/mitela
Gunting
Alkohol swab
Ice box
Ice bag (kantung kompres)
Universal splint
Tandu
Povidone Iodine
Kassa steril
Plester
Elastic Bandage (4’ dan 6’)
Oksigen
Senter