2. Anamnesis
1. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
2. Riwayat obstetrik dan ginekologi
3. Riwayat Kesehatan (riwayat hipertensi)
4. Keluhan – keluhan selama kehamilan
5. Tanda – tanda partus, pergerakan janin dan risiko infeksi
8. Terapi
1) Rawat Jalan (Pada Umur Kehamilan Kurang Dari 37
minggu)
a. Banyak istirahat (berbaring /tidur miring).
b. Diet biasa.
c. Dilakukan pemeriksaan fetalassessment (USG dan
NST) setiap 2 minggu.
d. Pemeriksaan laboratorium : darah lengkap,
homosistein, urine lengkap, fungsi ginjal, gula darah
acak.
e. Kunjungan ulang setiap 1 minggu.
f. Jika terdapat peningkatan protein uri dirawat sebagai
preeklamsi berat
1) Rawat Tinggal :
a. Kriteria untuk rawat tinggal :
Hasil fetalassessment meragukan atau jelek
dilakukan terminasi
Kecenderungan menuju gejala pre-eklamsia berat
(timbul salah satu atau lebih gejala pre-eklampsia
berat).
Bila dalam dua kali kunjungan tidak ada perbaikan (
2 minggu).
b. Evaluasi/pengobatan selama rawat tinggal.
Tirah baring total.
Pemeriksaan Laboratorium :
o Darah lengkap
o Homosistein
o Fungsi hati/ginjal
o Urine lengkap.
Dilakukan fetalAssessment (USG dan NST)
Dilakukan pemeriksaan indeks gestosis
2) Evaluasi hasil pengobatan
Pada dasarnya evaluasi pengobatan dilakukan berdasarkan
hasil dari fetalassessment. Bila didapatkan hasil :
a. Jelek, dilakukan terminasi kehamilan.
b. Ragu-ragu, dilakukan evaluasi ulang NST
kesejahteraan janin, 1 hari kemudian.
c. Baik :
Penderita dirawat sekuran-kurangnya 4 hari.
Bila preterm penderita dipulangkan.
Bila aterm dengan PS baik lebih dari 5 dilakukan
terminasi dengan oksitosin drip
d. Bila didapatkan keluhan subyektif seperti di bawah
ini dirawat sebagai preeklamsia berat :
Nyeri ulu hati.
Mata berkunang-kunang
Irritable
Sakit Kepala.
9. Edukasi
1. Edukasi gizi dan pola makan
2. Edukasi faktor resiko
3. Edukasi gaya hidup sehat
4. Edukasi obat – obatan
10. Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Indikator
Outcome