Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses Pengakuan atas


capaian Pembelajaran (CP) seseorang yang dicapai sebelumnya baik melalui
Pendididkan Formal,Non-formal, Informasi atau pelatihan-pelatihan terkait
dengan pekerjaanya maupun dilakukan secara otodidak melalui pengalaman
hidupnya. pengakuan atas CP ini dimaksudkan untuk menempatkan seseorang
pada jenjang kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNI.

Pendididkan RPL D-III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan diharapkan


dapat menghasilkan Tenaga Kesehatan Yang memiliki kemampuan Propesional,
Pendididkan RPL D-III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, telah
menyiapkan kurikulum sesuai dengan Kompetensi yang akan dicapai meliputi
pembelajaran teori dan praktik

Berdsarkan pedoman implementasi kurikulum Program Pendidikan RPL D-


III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan.Pembelajaran Praktik Terdiri dari
pembelajaran kegiatan praktik lapangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari system program pengajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk
mengaplikasikan pengetahuan (Kongnitif),sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor) sebagai bagian dari kegiatan akademik.salah satu kegiatan
pendididkan akademik yang dimaksud adalah kegiatan Praktik Kerja Lapangan
yang dilakukan di Rumah Sakit atau Puskesmas.

1
B. Tujuan Praktek Lapangan

a. Tujuan Umum

Meningkatkan Pengalaman belajar kepada peserta didik untuk mempraktekan


secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat perkuliahan
di kampus (Manajemen Informasi kesehatan,Klasifikasi danKodefikasi Penyakit,
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan Tindakan Medis. Statistik
Rumah Sakit). Selain itu tujuan PKL adalah melatih mahasiswa agar lebih kritis
dalam Perbedaan atau kesenjangan (Gap) yang mereka jumpai dilapangan dengan
yang diperoleh di bangku kuliah, guna mengembangkan keterampilan
tertentu.dengan demikian mahasiswa di harapkan memiliki kompetensi setelah
lulus.

b.Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa dapat


melakukan kegiatan Perekam Medik sebagai berikut :

1. Memahami sistim penamaan yang digunakan di Puskesmas Kotaraja


sesuai dengan teori rekam medik

2. Memahami sistim penomeran yang digunakan di Puskesmas Kotaraja


sesuai dengan teori Rekam Medik.

3.Memahami sistim penyimpanan (FILLING) di Puskesmas Kotaraja

4.Memahami sistim retrivel yang digunakan di Puskesmas Kotaraja

5.Mengerti tentang sistim KIUP di Puskesmas Kotaraja

6.Memahami tentang sistim Coding di Puskesmas Kotaraja

2
c. Manfaat

1. Untuk Mahasiswa, dengan adanya Praktik Langsung Di Tempat kerja


membuat kita lebih nyaman bisa bekerja sambil praktik dan dapat
secara langsung mempraktikkan teori yang di dapatkan selama
pendidikan D-III Rekam Medik dan Informasi kesehatan di Universitas
Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA) agar lebih aktip lagi dalam
proses pembelajaran

2. Manfaanya Untuk Pukesmas,Sangat bermanfaat sekali dimana di


Puskesmas Kotaraja yang sebelumnya ada beberapa sistim yang
digunakan tidak sesuai dengan teori tapi setelah adanya praktik dari D-
III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan ini secara bertahap bisa
dirubah walaupun belum sepenuhnya terlaksana,untuk selanjutnya bisa
lebih baik dari sebelumnya

3. Manfaat bagi Institusi Pendidikan dimana Pembelajaran dan


pembimbingan yang di laksanakan di kampus sangat efektif dengan
teori-teori dan pembelajaranya sehingga mahasiswa dengan cepat bisa
memahami dan mengerti.walaupun seharusnya untuk perkuliahanya
lebih ditingkatkan jadwalnya agar lebih efektip.

3
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran umum Lokasi PKL

1. Kondisi Geografis

Puskesmas Kotarajaterletak di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten


Lombok Timur dengan wilayah kerja meliputi 7 (tujuh) desa dalam lingkup
Kecamatan Sikur yaitu Desa Kotaraja, Loyok, Gelora, Tetebatu, Tetebatu Selatan,
Kembang Kuning, Jeruk Manis. Wilayah Kerja Puskesmas Kotaraja memiliki
batas-batas sbb:

Utara : Hutan Lindung.

Selatan : Wilayah Puskesmas Terara.

Timur : Wilayah Puskesmas Sikur

Barat : Wilayah Puskesmas Montong Betok.

Jarak Puskesmas Induk terhadap Ibukota Kecamatan ± 7 km,dan

terhadap ibukota kabupaten ± 15 km. keduanya dapat ditempuh dengan


kendaraan roda 2 maupun roda4.

PETA WILAYAH PUSKESMAS KOTARAJA

4
2.Kependudukan

Puskesmas Kotaraja mempenyai luas wilayah 60,92 km2, dengan jumlah


pendududk 37.746 jiwa.

Penyebaran penduduk pada setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel


dibawah ini :

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI WILAYAH


PUSKESMAS KOTARAJA TAHUN 2017

Jumlah Pendududk
NO Desa
Laki-Laki Perempuan Total

1 Kotaraja 5.943 6.720 3229

2 Loyok 2.586 3.200 5656

3 Gelora 2.455 2.931 4592

4 Tetebatu 2.674 3.439 3066

5 Tetebatu Selatan 1.991 2.534 1894

6 Kembang Kuning 705 794 1594

7 Jeruk Manis 780 994 5868

Jumlah 17.134 20.612 37.746

B. Sarana Dan Tenaga Kesehatan


1. Sarana Kesehatan
Untuk menunjang program pembangunan kesehatan di Puskesmas
Kotaraja didukung dengan sarana/prasarana kesehatan dengan perincian
sebagai berikut :

- Puskesmas Perawatan :1 buah


- Puskesmas Pembantu (Pustu) :2 buah
- Polindes /Poskesdes :8 buah

5
- Posyandu : 42 buah
- Mobil Puskesmas Keliling :1 buah
- Mobil Ambulan :1 buah
- Motor roda 2 :4 buah
- Bed Rawat Inap Dewasa : 11 buah
- Bed Rawat inap anak-anak :5 buah
- Brankar (mobile bed) :7 buah
- Rawat Inap set : 190 buah (105 unit)
- KB set :6 buah
- Obtetri & Ginekologi set : 26 buah (partus set, Bed, dll)
- Pemeriksaan Umum set : 26 buah
- Kesehatan anak set : 10 buah
- Bidan Kit : 45 buah
- Tindakan medis/gawat set :2 set
- Darurat set : 72 buah
- IBU set : 26 buah (8 unit)
- Inkubator Listrik :1 buah
- Dopler Listrik :1 buah
- Microskop :1 buah
- Imunisasi KIT : 10 buah
- UKGS set : 10 buah
- Perawatan Pasca persalinan set : 13 unit
- Laboratorium set :4 unit
(microskop, alat pemeriksaan untuk kimia darah 2 unit, dll)

- Tabung O2 besar :7 buah


- Tabung O2 Kecil :5 buah
- Khaeting Set :5 set
- Dental unit :1 buah
- Suction :7 buah

6
- Nebulizer :4 buah
- Tensimeter Berdiri : 10 buah
- Tensimeter duduk :5 buah
- Kulkas Vaksin :2 buah
- Sterilisator Listrik : 10 buah
- Mesin Cuci :1 buah

2. Tenaga Kesehatan
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Kotaraja
Tahun 2018

NON
No Jenis Tenaga PNS Jumlah Keterangan
PNS
1 Kepala Puskesmas 1 0 1
2 Dokter Umum 0 1 1
3 Dokter Gigi 0 0 0
4 Perawat 7 6 13
5 Perawat gigi 1 0 1
6 Bidan 10 14 24
7 Tenaga Administrasi 2 5 7
8 Tenaga ahli gizi 1 1 2
Tenaga
9 0 2 2
Farmasi/Apoteker
10 Tenaga Laboratorium 0 1 1
11 Analis Kesehatan 1 1 2
12 Sopir 0 2 2
13 CS 0 2 2
Penjaga Malam/
14 0 1 1
Tukang Kebun
Jumlah 23 36 59

7
C. VISI DAN MISI

VISI Puskesmas Kotarajaadalah “Terwujudnya Masyarakat Wilayah


Puskesmas Kotaraja Yang Sehat dan Mandiri”, yakni masyarakat wilayah
Puskesmas Kotaraja yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat.

Sedangkan MISI pembangunan kesehatan yang dilaksanakan


Puskesmas Kotaraja adalah :

 Memberikan pelayanan yang berkualitas


 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
 Mendorong individu, keluarga, dan masyarakat untuk hidup sehat.
 Memeliharan dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungan.
Untuk mencapai VISI dan MISI itu maka Puskesmas Kotaraja
melaksanakan kegiatan kesehatan sesuai permenkes nomor 75 tahun 2014
meliputi UKM Esensial dan Perkesmas, UKM Pengembangan, UKP,
Kefarmasian dan Laboratorium, dan Jaringan dan Jejaring Puskesmas, dan
berikut jenis pelayanannya sbb :

1. UKM Esensial dan Perkesmas, meliputi :


1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Penanggulangan Penyakit
6. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. UKM Pengembangan yang dilakukan antara lain :
1. Pelayanan kesehatan jiwa
2. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah
3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
5. Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja

8
6. Pelayanan Kesehatan Indra.
7. Pelayanan Kesehatan Tradisional
8. Pelayanan Kesehatan Olahraga
9. Pelayanan Kesehatan Remaja
10. Pelayanan Kesehatan Haji
3. UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, meliputi:
1. Memberikan layanan Poli Umum
2. Penanganan kegawatdaruratan.
3. Pertolongan persalinan
4. Pelayanan Rawat inap
5. Pelayanan kefarmasian dan laboratorium kesehatan, wajib
dilaksanakan karena merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas.
4. Upaya Kesehatan melalui Jaringan dan Jejaring Puskesmas,meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pembantu
2. Pelayanan Kesehatan di Polindes/Poskesdes
3. Puskesmas Keliling
Kesemua kegiatan tersebut delaksanakan sesuai prosedur kerja yang ada
untuk mewujudkan tujuan sesuai visi dan misi kami yaitu untuk
memandirikan masyarakat menjadi sehat dan selalu berprilaku sehat.

9
D. LANDASAN TEORI.

Teori rekam medis sesuai dengan difinisi dan isi Rekam Medis,menurut
Permenkes No : 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud dengan Rekam
Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas
pasien,hasil pemeriksaan,pengobatan yang telah diberikan serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.Catatan merupakan
tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-
tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanana
kesehatan.Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan kesehatan
karena dengan data yang lengkap dapat memeberikan informasi dalam
menentukan keputusan baik pengobatan,penanganan,tindakan medis dan
lainya.Dokter atau dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesuai
aturan yang berlaku.

Tujuanya :

Untuk menyediakan informasi kesehatan yang up to date disarana


pelayanan kesehatan yang mempuyai dua peran sebagai manajer dan peran
sebagai staf.

Kegunaan Rekam Medik

1. Sebagai alat komunikasi alat dokter dan petugas kesehatan lainya


2. Sebagai dasar untuk perencanaan pengobatan
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tidakan pelayanan yang diberikan
kepada pasien
4. Sebagai bahan yang berguna untuk pelatihan

5. Sebagai alat untuk perlindungan hukum

6. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan

7. Sebagai sumber ingatan yang harus didokumentasikan

10
E.HASIL PKL (Temuan Langsung)

1. Teori Penamaan adalah sistim yang digunakan untuk memberi nama pada
berkas Rekam Medik.

A. Aturan-aturanya :

1.Nama pasien harus sesuai dgn KTP/SIM,Fasfor yang masih berlaku

2.Penulisan nama harus menggunakan huruf cetak/capital

3. Penulisan nama gelar ditulis setelah nama aslinya atau belakang


namanya

4.Penulisan Tuan,Saudara,Bapak tidak diperbolehkan

5.Apabila ada pasien warga negara asing penulisan nama sesuai dengan
Fasfor yang berlaku

6.Apabila ada seorang bayi lahir di Rumah Sakit/Puskesmas dan belum di


beri nama maka bayi tersebut dinamakan bayi ibunya

Yang digunakan di Puskesmas Kotaraja :

1. Nama pasien sesuai dengan KTP

2. Penulisan nama menggunakan hurup cetak/capital

3. Apabila ada seorang bayi yamng belum ada namanya maka bayi
tersebut diberi nama ibunya

Masalahnya :

Penulisan nama pasien yang ada gelarnya ditulis didepan nama


pasien

11
2.Sistim penomeran adalah sistim yang digunakan untuk memberikan nomer
pada berkas pasien saat pertama kali datang berobat

Macam-macam penomeran :

A. Secara Seri maksudnya pemberian nomor Rekam Medik pada pasien


diberiakn setiap kali berkunjung
B. Secara Unit maksudnya pemberian nomer Rekam Medik pasien dimana
pasien akan diberikan satu Nomer Rekam Medik dan digunakan
selamanya
C. Secara Seri Unit maksudnya pemberian Nomer Rekam Medik dimana
pasien akan diberikan No Baru setiap kali datang berobat tetapi berkas
Rekam Medik yang terbaru akan digabung dengan berkas yang lama dan
ditaruh dipaling atas.
Yang digunakan di Puskesmas Kotaraja adalah Sistim Unit

Masalahnya :

Penomeran di Puskesmas Kotaraja masih menggunakan kode wilayah.

3. Sistim Penyimpanan (FILLING) adalah sistim yang digunakan untuk


menyimpan berkas Rekam Medik

Lokasi Filing dibagi dua :

a. Desentralisasi adalah penyimpanan berkas Rekam Medik dimana Rekam


Medik Rawat Jalan dan Rawat Inaf disimpan secara terpisah

b. Sentralisasi adalah penyimpana berkas Rekam Medik antara berkas


Rekam Medik Rawat Jalan dan Rawat Inaf digabung menjadi satu Folder
dan disimpan di unit Rekam Medik

Macam-macam Sistim Filing

1. Secara Alfabet dimana penyimpanan berkas Rekam Medik berdasarkan


hurup depan pasien

12
2. Secara wilayah maksudnya penyimpanan berkas Rekam Medik
berdasarkan nama Kecamatan asal pasien

3. Berdasarkan kasus maksudnya penyimpanan berkas Rekam Medik


berdasarkan kasus penyakit pasien

4. Berdasarkan Kronologis Maksudnya Penyimpanan berkas Rekam Medik


berdasarkan kronologis kedatangan Pasien

5. Berdasarkan Angka maksudnya penyimpanan berkas Rekam Mediknya


berdasarkan Angka atau No Rekam Medik

Macam-macam Sistim Angka :

1. No/Angka Langsung Maksudnya Penyimpanan Rekam Medik pasien


secara berurutan sesuai No Rekam Medik pasien
2. Angka Tengah Maksudnya Penyimpanan berkas Rekam Medik pasien
dibagi menjadi 3 (Tiga) kelompok yaitu kelompok 1 ada di tengah,
kelompok 2 ada dikiri, kelompok 3 ada dikanan.
3. Angka Ahir/Terminal Digit Filing (TGF) Maksudnya Penyimpanan
berkas Rekam Medik pasien yang mana No Rekam Medik pasien dibagi
menjadi 3 (Tiga) kelompok yaiti kelompok 1 paling kanan, kelompok 2
paling tengah, kelompok 3 paling ahir

Yang digunakan di Puskesmas Kotaraja adalah Sistim Penyimpanan (Filing)


Secara Desentralisasi dengan sistim Angka Langsung

Masalahnya :

1. Masih terpisahnya berkas Rekam Medik Rawat Jalan dan Rawat Inap

4. Retrival adalah Pengambilan Berkas Rekam Medik di rak penyimpanan


Macam-macam terjadinya Retrival ;

1.Pasien Kontrol

2. Berkas Rekam Medik dipinjam

13
3. Penggunaan SKM (Surat Keterangan Medis)

4. Berkas Rekam Medik dipinjam di pengadilan untuk kasus Malpraktik

Aturan dalam Retrival :

1. Retrival hanya dilakukan oleh petugas retrival sendiri


2. Setiap Rekam Medis yang sudah diambil harus diganti dengan Treser
(pengganti Rekam Medik yang sudah diambil)
3. Setiap Rekam Medik yang sudah diambil harus ditulis di buku Ekpedisi.

Yang diguanakan di Puskesmas Kotaraja secara Retrival :

1. Pasien datang membawa kartu kunjungan.

2. Mencarikan status pasien dirak penyimpanan Rekam Medik sesuai


dengan No Rekam Mediknya.

3. Mencatat di buku Register Kunjungan Lama

4.Menyarankan pasien untuk menunggu di poli yang dituju

Masalahnya :

1. Belum adanya petugas Rekam Medik yang khusus untuk Retrival


2. Belum digunakanya Treser untuk mengganti Rekam Medik yang sudah
diambil
3. Belum menggunakan buku expedisi untuk menulis Rekam Medik yang
sudah diambil

5. KIUP adalah daftar permanen yang mengandung nama semua pasien yang
pernah terlayani dan terfasilitas pelayana kesehatan dan berpungsi sebagai
alat pelacak data pasien dan sarana komunikasi antar bagian dalam
pelayanan kesehatan pasien.

Hal-hal yang ada dalam KIUP :

14
1. Informasi yang terdapat pada KIUP tergantung pada kebutuhan Rumah
Sakit
2. Berisi data,identitas sosial pasien

3. Untuk menjaga kerahasiaan dan informasi pribadi pasien,maka diagnose


pasien tidak dicantumkan
Informasi Yang Harus Ada :

1. Nama lengkap (nama keluarga dan nama diri)


2. Alamat Lengkap
3. Nomer Rekam Medik
4. Tanggal Lahir (Hari,Bulan, Tahun),usia
5. Informasi identitas lain : Nama Ibu, bapak, pekerjaan, agama, jenis
kelamin dll
6. Tanggal masuk dan keluar rawat
7. Hasil (hidup atau mati)
8. Nama dokter yang merawat

KIUP dapat dikelola secara manual ataupun memakai Komputer

yang digunakan di Puskesmas Kotaraja secara manual.

Masalahnya :

1. Puskesmas Kotaraja belum menggunakan komputer.


6. Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data Rekam Medik untuk
pemberian kode dengan huruf / angka atau kombinasi huruf dan angka yang
mewakili kompenen data.

Coding di Puskesmas Kotaraja belum baik

Masalahnya ;

1. Dokter yang lansung mendiagnose penyakit dan langsung mengkode


2. Tulisan diagnose dokter kurang jelas

15
E. Pembahasan

1. Sistim Penamaan adalah Sistim yang digunakan untuk memberi nama


pada berkas Rekam Medik pasien.
Sistim yang digunakan di Puskesmas Kotaraja masih belum sesuai dengan
teori
Masalahnya ;
Penulisan nama pasien yang ada gelarnya ditulis di depan Nama pasien
Solusinya :
Penulisan nama pasien yang ada gelarnya ditulis dibelakang nama pasien

2. Untuk sistim penomeran ada tiga macam yaitu secara Seri,Unit dan Seri
Unit.
Sistim yang digunakan di Puskesmas Kotaraja adalah Sistim Unit
Masalahnya : Tidak ada

3. Untuk Sistim Penyimpanan (filling) terdiri dari dua lokasi yaitu


desentaralisasi dan sentralisasi.
Sistim yang digunakan di Puskesmas Kotaraja memakai Sistim
Desentralisasi
Masalahnya :
Berkas Rekam Medis Rawat Jalan dan Rawat Inaf terpisah tempat
penyimpananya
Solusinya :
Memberi pengertian kepada Kepala Puskesmas Kotaraja agar berkas
Rekam Mediknya disimpan bersama dengan Rekam Medik Rawat Jalan
disatu tempat agar kerahasiaanya terjaga dan dengan cepat bisa dicari
kalau nanti pasienya kontrol

16
4. Retrival adalah pengambilan kembali berkas Rekam Medik di rak
peyimpanan.
Retrival di Puskesmas Kotaraja Masalahnya :
1.Belum menggunakan Treser untuk menggantikan rekam medik yang
sudah keluar
2.Belum menggunakan buku expedisi untuk menulis rekam medik yang
keluar
Solusinya :
1.Membuat treser untuk menggantikan rekam medik yang sudah diambil
dan nanti berkasnya tidak kembali agar bisa dilacak keberadaanya.
2. Menggunakan Buku Expedisi untuk menulis rekam medik yang sudah
keluar
5. KIUP adalah Kartu Indek Utama Pasien,KIUP dikelola secara Manual dan
Komputer.
Di Puskesmas Kotaraja masih menggunakan sistim manual belum
memakai komputer.
Masalahnya : belum menggunakan komputer.
6. Untuk Pengkodean Penyakit (Coding).
Cara mengcoding :
1.Menerima berkas Rekam Medik dari poli.
2.Menetapkan coding berdasarkan ICD 10.
3.Mencocokkan ke volume 1.
4.Menulis kode sesuai diagnose.
Sistim Coding di Puskesmmas Kotaraja belum berjalan dengan baik.
Masalahnya :
Dokter langsung Mencoding Diagnose pasien
Tulisan diagnose dokter kurang jelas
Solusinya :

17
Memberi pengertian kepada dokter kalau tugasnya dokter adalah
mendiagnose penyakit saja dan yang mencoding dignosenya adalah
petugas Rekam Medik.
Memberi tahu dokternya agar dalam menulis diagnose tulisanya lebih jelas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan adanya praktik langsung ke Puskesmas tempat bekerja


membuat Mahasiwa lebih nyaman bekerja sambil praktik dan dapat secara
langsung mempraktikkan secara nyata pengetahauan dan keterampilan
yang diperoleh sesuai dengan teori yang didapatkan selama Pedidikan D-
III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Di Universitas Qamarul Huda
Badaruddin (UNIQHBA) walaupun ada beberapa sistim yang ditemukan
yang tidak sesusai dengan teori dan ada juga beberapa sistim yang sudah
sesuai dengan teori sepeti :

1.Sitim Penamaan masih meggunakan nama gelar didepan nama pasien

2. Sistim Penomeran sudah memakai sistim unit

3.Sistim Penyimpanan (Filling) masih memakai sistim Desentralisasi

4.Retrival masih belum terlaksana dengan baik

5.KIUP masih manual belum memakai sistim computer.

6. Coding belum terlaksana dengan baik karena dokter langsung yang


mengkode penyakitnya

B. Saran

18
1. Untuk Sitim Penamaan di Puskesmas Kotaraja agar diterapkan sesuai
dengan teori Rekam Mediknya dan untuk segera melakukan perubahan
dari apa yang tidak sesuai dengan sistim penamaan
2. Untuk sistim Penomeran Puskesmas Kotaraja masih menggunakan kode
wilayah.
3. Untuk sistim Penyimpana (filling) diharapkan untuk memakai sistim
Sentralisasi agar lebih teratur tempat penyimpanan berkas Rekam
Mediknya.
4. Untuk Retrival agar secepatnya untuk memakai treser dan buku expedisi
agar Rekam mediknya bisa terjaga kerahasiaanya dan berkas Rekam
Mediknya tidak hilang.
5. KIUP agar menggunakan komputer yang aplikasinya lebih lengkap
apalikasinya agar lebih lengkap identitas pasienya.
6. Untuk masalah Coding agar dokter tidak lagi mengcode diagnose
penyakitnya dan menyerahkan masalah Pengkodean ke petugas Rekam
Medik dan dokter lebih memperjelas tulisas diagnose sehingga mudah
terbaca oleh petugas coding dan untuk menghindari kesalahan mencoding
oleh petugas coding

19
FORMAT LAPORAN KELOMPOK

NAMA MASALAH SOLUSI


Maulidiana RETRIVAL
1.Untuk pengambilan 1.Memulai
status Rekam Mediknya MenggunakanTreser
belum di ganti dgn untuk menggantikan
Tereser status Rekam Medik
degan menggunakan
Kertas Manila dengan
mencantukan Nama
berkas, No kartu,
kapan berkas diambil
dan tujuanya

2.Belum memakai buku 2.Mencatat Status


expedisi untuk mencatat Rekam Medik yang
status Rekam Medik keluar memakai buku
yang keluar Expedisi

3.Belum ada petugas 3.Melatih petugas


Rekam Medik yang yang di pendaptaran
khusus dibagian Retrivel agar bisa memehami
sistim retrival

20

Anda mungkin juga menyukai