Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada kelompok berisiko tinggi. Upaya pencapaian derajat
kesehatan optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of
prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di
butuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006).
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan
mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya
kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu
melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan
Sistem Pelayanan Kesehatan yang dianut dan dikembangkan dalam Sistem
Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang
memerlukan dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah :
Pelayanan Kesehatan dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak,
Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular,
Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia
Lanjut, dan sebagainya.
Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu
pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua masyarakat
sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan
yang optimal yang telah dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan
Rakernas Departemen Kesehatan RI pada tahun 1999.
Berdasarkan data yang telah diperoleh, di wilayah RT 01 RT 02
yang terdiri dari 155 KK (131 kk yang telah dikaji dan 24 kk yang tidak
terkaji) deng an jumlah penduduk 422 jiwa (laki-laki 202 jiwa dan perempuan
220 jiwa), kondisi lingkungan di RT 01 merupakan daerah pemukiman padat,
tanah termasuk tanah kering,. Banyak perumahan warga yang sudah memiliki
ventalasi yang kurang memadai. Sebagian besar warga RT 01 dan RT 02 juga
sudah memiliki jamban, saluran pembuangan yang lancar, pembuangan

1
sampah sangat tertib dengan diangkut oleh petugas. Sedangkan distribusi
penyakit di masyarakat yang paling tinggi adalah adanya diabetes mellitus,
jantung, ISPA, kejang, gout, diare, stroke, TBC, gastritis, alergi, penyakit
kulit, kista, miom, katarak, hipertensi, tumor, kanker, Hepatitis B, penyakit
otot dan tulang.
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat
yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk
mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan pengalaman selain pengetahuan.
Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah melalui Prakek Komunitas
Masyarakat di RT 01 dan RT 02 Kapasan Pedukuhan Kelurahan Simokerto
Kecamatan Tambakrejo

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa akan
dapat meningkatkan kemampuan komunitas dalam mengenali masalah
kesehatan, mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas di RT 01 dan RT
02, RW 10 Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya,
mahasiswa mampu:
1) Melakukan pengkajian keperawatan komunitas bekerjasama dengan tokoh-
tokoh masyarakat dan keluarga dalam melaksanakan pendataan kesehatan.
2) Menganalisis data dengan menggunakan pendekatan biostatistik,
demografi dan epidemiologi guna mengidentifikasikan diagnosis
keperawatan komunitas serta faktor penyebab timbulnya masalah.
3) Merumuskan diagnosis keperawatan komunitas berdasarkan masalah-
masalah yang ditemukan pada masyarakat.
4) Menyusun rencana keperawatan komunitas dengan memusyawarahkan
masalah-masalah yang ditemukan dan menyadarkan adanya masalah
kesehatan yang sedang atau akan dihadapinya.
5) Melakukan implementasi keperawatan dengan bekerjasama dengan tokoh-
tokoh di komunitas dan sektor yang terkait dalam memberikan dukungan
bagi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
6) Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan keperawatan
masyarakat.

2
7) Mendokumentasikan asuhan keperawatan masyarakat dengan benar dan
tepat.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman belajar mahasiswa untuk berlatih dalam mengenali
masalah kesehatan dalam masyarakat serta menentukan langkah
penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada
masyarakat.
1.3.2 Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui permasalahan kesehatan yang ada dan mampu
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menciptakan kondisi
kesiapsiagaan guna merubah status kesehatan menjadi lebih baik.
1.3.3 Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi
kesehatan masyarakat yang berada di wilayah RT 10, RW 10 Kelurahan
Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya guna membantu program
kesehatan pada masyarakat dan juga sebagai bahan acuan untuk
mengembangkan disiplin ilmu di bidang kesehatan khususnya keperawatan
komunitas.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2. 1 Konsep Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Komunitas adalah Suatu kesatuan hidup manusia yang menempati
suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut sistem adat istiadat, serta terikat
oleh rasa identitas suatu komunitas (Ambarwati, 2018).
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan pencegahan penyakit, pemeliharaan, dan rehabilitasi dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Ambarwati, 2018).
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan sintesa dari praktek
keperawatan dan kesehatan komunitas yang digunakan untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan komunitas yang memberikan perhatian terhadap
pengaruh faktor lingkungan meliputi biopsikososial dan spiritual terhadap
kesehatan komunitas.
1. Falsafah Keperawatan Komunitas
a. Pelayanan kesehatan tersedia, terjangkau dan dapat diterima oleh
seluruh masyarakat
b. Penyusunan kebijakan melibatkan pengguna pelayanan (komunitas)
c. Adanya kerja sama antara penyedia dan penerima pelayanan kesehatan
d. Perlunya antisipasi dan modifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan komunitas
e. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
f. Kesehatan adalah tanggung jawab setiap orang
2. Paradigma Keperawatan Komunitas
a. Manusia atau komunitas
1) Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama
2) Sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja
bersama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang
dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu

4
b. Kesehatan
1) Keadaan dinamis dalam siklus hidup dan senantiasa beradaptasi
dengan lingkungan
2) Proses yang kreatif dimana individu secara aktif beradaptasi dengan
lingkungan
3) Pemeliharaan diri secara umum agar dapat berfungsi secara optimal
c. Lingkungan
1) Faktor internal dan eksternal baik yang bersifat biologis, psikologis,
sosial, kultural dan spiritual
d. Keperawatan
Bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat sejak lahir sampai
meninggal
3. Tujuan Keperawatan Komunitas
a. Tujuan umum :
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki
b. Tujuan khusus :
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
2) Menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah kesehatan atau
keperawatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang dihadapi
5) Menilai hasil kegiatan dalam mengatasi masalah kesehatan atau
keperawatan
6) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan atau keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri
8) Melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
9) Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas
10) Mengatasi masalah kesehatan kelompok resiko tinggi

5
4. Lingkup Kewenangan Perawat Komunitas
a. Upaya Promotif : CERDIK yaitu Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori
seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress.
b. Upaya Preventif : Imunisasi, Pemeriksaan Ibu Hamil, Pos Yandu Balita,
Deteksi dini penyakit tidak menular, K3
c. Upaya Kuratif : Home care, Perawatan bayi di rumah, kepatuhan diit
dan minum obat
d. Upaya Rehabilitatif : latihan fisik untuk penderita stroke, cacat akibat
penyakit kusta
e. Resosialitatif : mengembalikan individu, keluarga dan kelompok ke
dalam kehidupan sosial masyarakat
5. Peran Perawat Komunitas
a. Care provider (penyedia pelayanan keperawatan)
b. Educator and conselor ( pendidik dan konsultan)
c. Role Model (panutan)
d. Clien Advocate (pembela klien)
e. Case Manager (manager kasus)
f. Colaborator (kolaborasi)
g. Discharge Planner (perencana tindak lanjut)
h. Case Finder (penemu masalah kesehatan)
i. Coordinator of Services (koordinator pelayanan kesehatan)
j. Change of Agent dan Leader ( Pembaharu dan Pemimpin)
k. Community care provider and Researcher (peneliti dan penyedia
pelayanan kesehatan komunitas )
l. Pengelolala (administrator)
6. Sasaran Keperawatan Komunitas
a. Individu
b. Keluarga
c. Keluarga khusus : daerah tertinggal, kumuh, kelompok bayi, balita, dan
ibu hamil
d. Masyarakat

6
2. 2 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga
atau kelompok yang menyangkut permasalah pada fisiologis, psikologis,
sosial ekonomi, maupun spiritual dapan ditentukan.
a. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas
yang terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunitas
Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:
a) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk
b) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
c) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan
keamanan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman
atau tidak, apakag sering mengalami stres akibat keamanan dan
keselamatan yang tidak terjamin
d) Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
e) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau
memantau gangguan yang terjadi
f) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini
dan merawat atau memantau gangguan yang terjadi
g) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang
terkait dengan gangguan penyakit
h) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah
Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya
i) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka,
apakah biayanya dapat dijangkau masyarakat

7
b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
objektif (Mubarak, 2005):
1) Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
2) Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
c. Sumber Data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga,
kelompok, masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical
record.
3) Cara Pengumpulan Data
a) Wawancara yaitu: kegiatan timbale balik berupa Tanya jawab
b) Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra
c) Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu
4) Pengelolaan Data
a) Klasifikasi data atau kategorisasi data
b) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
c) Tabulasi data
d) Interpretasi data
5) Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui
tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat
apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
6) Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan
masalah keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan.

8
7) Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
Abraham H Maslow:
a) Keadaan yang mengancam kehidupan
b) Keadaan yang mengancam kesehatan
c) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2. Diagnosa
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan
komunitas akan memeberikan gambaran tentang masalah dan status
kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa
ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu
problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau
manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2005).
a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang
terjadi.

3. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul
diatas adalah (Mubarak, 2005):
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
b. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
e. Lakukan olahraga secara rutin
f. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas

9
g. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

4. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan
harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat
(Mubarak, 2005). Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan
tindakan yang telah direncanakan yang bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup
sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
d. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas

5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah
ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun
tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
b. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawata
c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

10
BAB III

TINJAUAN KASUS

1.1. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 09 Maret 2019 - 13 Maret 2019
Waktu Pelaksanaan : 09.00 – 14.00 WIB
Fasilitas kesehatan : Puskesmas Tambak Rejo

Komunitas : RT 01 dan RT 02, RW 10 Kapasari Pedukuhan, Kelurahan


Tambak Rejo, Kecamatan Simokerto. Surabaya Jawa Timur

Nama Perawat : 1. Silvia Handayani


2. Novia Faizzatur Rohmah
3. Bella Dama Shinta
4. Aliyfia Syahadah Maulana
5. Dhian Tiara Sari

A. DATA INTI
I. DATA UMUM
1. Sejarah Wilayah :

Tambakrejo adalah sebuah kelurahan di wilayah


Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Salah satu
kampung dengan karakter khas kehidupan asli Surabaya adalah Kampung
Kapasari, Kecamatan Genteng. Kekhasan itu pula yang membuat warga
pendatang dan warga asli di kampung tersebut menjadi guyub rukun,
bahkan satu sama yang lain saling membantu. Perlu konsentrasi lebih saat
masuk kawasan Kampung Kapasari, pasalnya bagian dari kampung ini
banyak terdapat gang-gang kecil yang kondisinya hampir mirip. Untuk
menelusuri gang tersebut pengendara motor roda dua harus turun dan
menuntunnya. Tak heran di kawasan ini banyak papan nama bertuliskan
“stop harus turun”. Selain sempit, pengendara diwajibkan turun karena
banyak anak-anak kecil yang bermain di gang tersebut. Meski kawasan
kampung Kapasari ini berada di tengah kota, warga setempat cukup ramah.
“Monggo (silakan),” sapa salah satu warga setiap ada orang lewat di depan
rumah. Kawasan Kapasari sendiri terbagi beberapa pedukuhan seperti
Ngaglik, Ngaglik DKA, Kalianyar, Gembong, Kalisari, Kalisari Sayangan,
Kalisari Pesarean, dan Tambak Dukuh. Yang menarik kawasan Kampung

11
Kapasari ini dibatasi dengan dua viaduk yang di atasnya digunakan sebagai
jalan kereta api. Dua viaduk itu adalah viaduk di Jalan Gembong Sebagai
batas di sisi Utara dan satunya viaduk Jalan Ngaglik di sisi Selatan. “Batas
kawasan Kampung Kapasari itu ditandai dengan viaduk,” kata Margono,
salah satu warga asli Kapasari. Karena keberadaan rel kereta api tersebut
sebagian permukiman yang berada di dekatnya diberi nama dengan
tambahan DKA yang kepanjangannya Djawatan Kereta Api. Seperti Jalan
Kapasari DKA atau Jalan Ngaglik DKA.

2. Luas Wilayah :61,25 hektar.


3. Batas Wilayah :
a. Utara berbatasan dengan : kelurahan Simokerto
b. Selatan berbatasan : kelurahan Tambak Sari
c. Barat berbatasan dengan : Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng
d. Timur berbatasan dengan : Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambak
Sari
II. DATA DEMOGRAFI
Jumlah KK keseluruhan 155 KK (100%), Jumlah kk yang terkaji 131
KK (84,5%), Jumlah KK yang tidak terkaji 24 KK (15,5%)

15,5%
Terkaji
84,5%
Tidak Terkaji

Sedangkan jumlah penduduk keseluruhan yaitu 698 (100%) , penduduk


yang terkaji 422 orang (60,5%), sedangkan yang tidak terkaji 276 orang
(39,5%).

40%
60,5%

penduduk yang terkaji penduduk yang tidak terkaji

12
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

perempuan
52,2% 47,8%

laki-laki

Keterangan :
Berdasarkan data penduduk dengan hasil 422 jiwa, berdasarkan jenis
kelamin laki-laki 202 orang (47,8%), jenis kelamin Perempuan yaitu 220
Orang (52,2%). Paling banyak jenis kelamin perempuan 220 orang dengan
(52,2%).

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur.

1,2% 7,6%
0-<5 tahun
10,6%
14,6% 5-<13 tahun
13-<18 tahun
6,6%
18-<45 tahun
27%
45-<60 tahun
36,2%
60-<90 tahun
>90 tahun

Keterangan :
Berdasarkan dari 422 jiwa tersebut didapatkan data jumlah bayi (0 - <1 th)
dan Balita(1—5 th) 32 orang (7,6%), Anak-anak (6—12th) 45orang
(10,6%), Remaja (13 - 18 th) 28 orang (6,6%), Dewasa(18-44th) 153 orang
(36,2%), Pra Lansia (45 - 59 th) 97 orang (23%), Lansia (>60th) 67 orang
(15,8%). Terdapat 422 orang (100%)

13
3. Jumlah penduduk berdasarkan status perkawinan

1,6%

Kawin
43,6%
54,2% Tidak kawin

Keterangan :
Berdasarkan dari 422 jiwa tersebut didapatkan data Kawin yaitu 229 orang
(54,2% ),Tidak Kawin sebanyak 184 orang ( 43,6 % ), Janda/Duda
sebanyak 7 orang ( 1,6 % ). Paling banyak warga sudah menikah

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

0,5%
9,7%
Islam
Kristen
Hindu
Konghucu
Lain
89.8%

Keterangan :
Berdasarkan dari 422 jiwa tersebut didapatkan data Islam sebanyak 379
orang (89,8 % ) Kristen sebanyak 41 orang ( 9,7 % ) Hindu sebanyak 0
orang ( 0 % ) ,Budha sebanyak 0 orang ( 0 % ) ,Konghucu sebanyak 2
orang ( 0,5 % )lain sebanyak 0 orang ( 0 % )

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku


1,9% 1.6% 0,71% 1,18%
Jawa
Madura
Tionghoa
Ambon
kongucu
94,5%

14
Keterangan :
Berdasarkan dari 422 jiwa tersebut didapatkan data suku Jawa sebanyak
399 orang ( 94,5 % ), Madura sebanyak 8 orang ( 1,9 % ), Tionghoa
sebanyak 7 orang (1,6 %) Ambon sebanyak 5 orang ( 1,18 %) Lain
sebanyak 3 orang ( 0,71 %

6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

6,6%
8,7%
4,1% Tidak Sekolah
TK
35,0% SD
28,9% SMP
SMA
16,5% PT

Keterangan :
Berdasarkan dari 422 jiwa tersebut didapatkan data pendidikan yaitu Tidak
sekolah sebanyak 37 orang (8,7 %),TK sebanyak 17 orang (4,1 %)SD
sebanyak 122 orang (28,9 %), SMP sebanyak 70 orang (16,5 %), SMA
sebanyak 148 orang (3,5 %), PT sebanyak 28 orang (6,6 %)

7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

PNS/TNI/POLRI Pegawai Swasta


Wiraswasta Tidak Bekerja
1,65%

23%

51%
24%

Keterangan :
 PNS/TNI/Polri : 7 orang (1,65 %)
 Pegawai Swasta : 94 orang (22,2%)
 Wiraswasta : 101 orang (23,9 %)
 Tidak bekerja: 210 orang (51 %)

15
8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendapatan

14%

<1 juta
39% 1- <3 juta
47% >3 juta

Keterangan :
 < 1 juta : 51 KK (38,9 %)
 1 - < 3 juta : 61 KK (46,5 %)
 > 3 juta : 19 KK ( 14,5 % )

9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pengeluaran

14%
<1 juta
1-<3 juta
40%
>3 juta
46%

Keterangan :

 < 1 juta : 53 KK ( 40,4 %)

 1 - < 3 juta: 60 KK ( 45,8 %)

 > 3 juta : 18 KK ( 13,7 %)

16
III. DATA STATUS KESEHATAN
1. Penyakit 6 bulan terakhir

A. Penyakit Menular

Penyakit menular Jumlah Dalam persen

TBC 2 orang 0,4 %

ISPA 29 orang 6,8 %

Total 31 orang 7,2%

Keterangan :

Berdasaran data pada penyakit menular lebih banyak yang menderita ISPA
dengan jumlah 29 orang 6,8%

B. Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak
menular Jumlah Dalam persen

HT
18 orang 4,2 %

Jantung 7 orang 1,6 %


Ginjal
2 orang 0,4 %

Stroke 3 orang 0,7 %


DM
21 orang 4,9 %
Diare
8 orang 1,8 %
4 orang
Gatal 0,9 %
0 orang
Gangguan Jiwa 0%
2 orang
Kista 0,4 %
1 orang
Tumor 0,2 %
2 orang
Kanker 0,4 %
9 orang
Tifus 2,1 %
Hipotensi
4 orang 0,9 %
Kolesterol
5 orang 1,1 %

Asam urat 3 orang 0,7%

Total 89 orang 20,3%

17
Keterangan :

Berdasarkan data pada penyakit tidak menular ditemukan bahwa yang


tertinggi menderita penyakit Diabetes Melitus (kencing manis) sebanyak 21
orang(4,9%) dan Hipertensi sebanyak 19 orang (4,2%).

2. Jumlah PUS

Jumlah PUS Dalam persen

28 orang 100%

3. Jumlah Akseptor KB
KB Jumlah Dalam persen
IUD 5 orang 21,7 %
Pil 2 orang 8,69 %
Suntik 15 orang 65,21%
Kondom 1 orang 4,34 %
Implan 0 orang 0%
MOW 5 orang 21,7 %
MOP 0 orang 0%
Jumlah 28 orang 100%

Keterangan : Berdasarkan pada jumlah akseptor KB yang paling banyak


menggunkan suntik 15 orang (65,21%)

Keluhan

Ada keluhan 0 orang 0%


Tidak ada keluhan 28 orang 100 %

Alasan tidak KB

Takut 0 orang 0%
Dilarang 0 orang 0%
Lain lain 0 orang 1%

18
4. Jumlah ibu hamil
a. ANC
Rutin 2 orang 100 %
Tidak rutin 0 orang 0%
Tidak Pernah 0 orang 0%

Total 2 orang 100%

b. Imunisasi TT
Lengkap 2 orang 100 %
Tidak lengkap 0 orang 0%
Tidak pernah 0 orang 0%
Total 2 orang 100%

c. Buku KIA
Pernah 2 orang 100 %
Tidak pernah 0 orang 0 %
Total 2 orang 100%

d. Pil fe
Rutin 2 orang 100 %
Tidak rutin 0 orang 0%
Tidak pernah 0 orang 0%
Total 2 orang 100%

e. Keluhan
Anemia 0 orang 0%

PE 0 orang 0%

Lain - lain 0 orang 0%

Total 0 orang 0%

19
f. Gizi ibu hamil
Baik
2 orang 100%
Cukup
0 orang 0%
Kurang
0 orang 0%

Total 2 orang 100%

g. Rencana lahir
Spontan
2 orang 100%
Sc
0 orang 0%

Total 2 orang 100%

h. Penolong
Dokter
0 orang 0%
Bidan
2 orang 100 %
Dukun
0 orang 0%

Total 2 orang 100%

5. Jumlah ibu nifas


a. ASI
Lancar
6 orang 100 %
Tidak lancar
0 orang 0%

Total 6 orang 100%

b. Keluhan
Ada
0 orang 0%
Tidak ada
6 orang 100%

20
6. Jumlah balita
a. BB di KMS

Hijau
28 orang 100%
Kuning
0 orang 0%
Merah
0 orang 0%

Total 28 orang 100%

b. ASI ekslusif
Ya
24 orang 85,7 %
Tidak
4 orang 14,3 %

Total 28 orang 100%


Keterangan :

Pemberian ASI eksklusif tidak diberikan karena asi ibu tidak lancar

c. Imunisasi
Lengkap
24 orang 85,7 %
Belum lengkap
3 orang 10,7 %
Tidak lengkap
1 orang 3,5 %

Total 28 orang 100%

Keterangan :
 Lengkap : 24 orang (82,7%)
 Belum Lengkap : 4 orang (15,3%)
 Tidak Lengkap : 1 orang (3,8%)
 Imunisasi yang belum lengkap dikarenakan belum waktunya .
 Imunisasi yang tidak lengkap dikarenakan orang tua tidak
memperbolehkan karena pengalaman setelah imunisasi sakit sehingga
tidak mengikuti imunisasi selanjutnya

d. Posyandu

Rutin 26 orang
92,8%
Tidak rutin
0 orang 0%
Tidak pernah
2 orang 7,2 %

Total 26 orang 100%

21
e. Vitamin A
Rutin
27 orang 96,4 %
Tidak rutin
1 orang 3,57 %
Tidak pernah
0 orang 0%

Total 28 orang 100%

Keterangan :
Pemberian Vitamin A tidak rutin dikarenakan pada waktu pemberian
vitamin A balita tidak mengikuti

f. MP ASI
<6 bulan
4 orang 85,7 %
>6 bulan
24 orang 14,3 %

Total 28 orang 100%

7. Jumlah anak sekolah


a. Jumlah anak sekolah : 40 orang.

b. Gizi
Baik
34 orang 85 %
Cukup
6 orang 15 %
Kurang
0 orang 0%

Total 422 orang 100%

c. Imunisasi
Lengkap
40 orang 100 %
Tidak lengkap
0 orang 0%

Total 422 orang 100%

d. Gosok gigi
Rutin
37 orang 92,5 %
Tidak rutin
3 orang 7,5 %
Tidak pernah
0 orang 0%

Total 40 orang 100%

22
Keterangan : Perilaku anak anak yang tidak gosok gigi dikarenakan malas

e. Sakit gigi
Ya
6 orang 15 %
Tidak
34 orang 85 %

Total 40 orang 100%

f. Tinggal kelas
Pernah
0 orang 0%
Tidak pernah
40 orang 100%

Total 40 orang 100%

8. Jumlah Anak Remaja


a. Jumlah remaja : 19 orang

Rokok
16 orang 84,2 %
Napza
0 orang 0%
Miras
0 orang 0%
Seks bebas
0 orang 0%
Geng motor
0 orang 0%
Tidak ada kenakalan
3 orang 15,8 %

Total 19 orang 100%

b. Keikutsertaan organisasi
Tidak Aktif
0 orang 0%
Aktif
19 orang 100

Total 19 orang 100%

9. Jumlah lansia
a. Jumlah lansia : 80 orang
Keterangan : 13 orang dewasa middle age juga mengikuti lansia

23
b. Posyandu

Rutin
36,2%
43,75%
Tidak
20% Rutin

Keterangan :

Rutin : 29 orang (36,2%)

Tidak Rutin : 16 orang (20%)

Tidak Pernah : 35 orang (43,75)

c. Pemeriksaan Kesehatan

36,2% Rutin
43,75%
Tidak Rutin
Tidak Pernah
20%

Keterangan :

Rutin : 29 orang (36,2%)

Tidak Rutin : 16 orang (20%)

Tidak Pernah : 35 orang (43,75%)

d. Kegiatan Sosial

22,5%
35% Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
42,5%

Keterangan :
Rutin : 18 orang (22,5%)
Tidak Rutin : 34 orang (42,5%)
Tidak Pernah : 28 orang (35%)

24
IV. DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
a. Status Rumah
Status Rumah Jumlah KK Dalam Persen
Sendiri 116 KK 88,5%
Sewa 15 KK 11,4%
Total 131 KK 100 %

b. Jenis Rumah
Jenis Rumah Jumlah KK Dalam Persen
Permanen 106 KK 80,9%
Semi Permanen 23 KK 17,5%
Tidak Permanen 2 KK 1,52%

Total 131 KK 100 %

c. Lantai
Jenis Lantai Jumlah KK Dalam Persen
Keramik 105 KK 80,1%
Tidak Keramik 26 KK 19,8%

Total 131 KK 100 %

d. Ventilasi
Luas Ventilasi Jumlah KK Dalam Persen
< 10% 83 KK 63,3%
>10% 48 KK 36,6%

Total 131 KK 100 %

e. Luas Rumah
Luas Rumah Jumlah KK Dalam Persen
<8m 75 KK 57,2%
>8m 56 KK 42,7%
Total 131 KK 100%

25
f. Sumber Air Bersih
Sumber Jumlah KK Dalam Persen
PAM 118 KK 90%
Sumur 13 KK 10%
Total 131 KK 100 %

g. Sumber Air Minum


Sumber Jumlah KK Dalam Persen
Air Masak 13 KK 10%
Air Mineral 118 KK 90%
Total 131 KK 100 %

h. Jenis Jamban
Jenis Jumlah KK Dalam Persen
Leher Angsa 131 KK 100%
Cemplung 0 KK 0%
Tidak Punya 0 KK 0%
Total 131 KK 100 %

i. Tempat BAB
Tempat Jumlah KK Dalam Persen
WC 131 KK 100%
Sungai 0 KK 0%
Ladang 0 KK 0%

Total 131 KK 100 %

j. Jentik
Jentik Jumlah KK Dalam Persen
Ada 2 KK 1,52%
Tidak Ada 129 KK 98,4%
Total 131 KK 100%

26
k. Tempat Sampah
Jenis Pembuangan Jumlah KK Dalam Persen
Ditimbun 0 KK 0%
Dibakar 0 KK 0%
TPA 131 KK 100%
Total 131 KK 100%

l. Saluran Limbah
Jenis Pembuangan Jumlah KK Dalam Persen
Got 131 KK 100%
Sungai 0 KK 0%
Resapan 0 KK 0%
Saptitank 0 KK 0%

Total 131 KK 100 %

m. Binatang Peliharaan
Peliharaan Jumlah KK Dalam Persen
Ada 24 KK 18,3%
Tidak Ada 107 KK 81,6%

Total 131 KK 100 %

n. Kandang Ternak
Jenis Jumlah KK Dalam Persen
Bersih 7 KK 5,3%
Kotor 0 KK 0%
Tidak Ada 124 94,6%
Total 131 KK 100 %

27
2. Perilaku Kesehatan
a. Pemanfaatan Yankes
Jenis Jumlah KK Dalam Persen
Rumah Sakit 20 KK 15,2%
Puskesmas 78 KK 59,5%
Klinik 29 KK 22,1%
Alternatif 4 KK 3%
Total 131 KK 100 %

b. Jaminan Kesehatan
Jenis Jumlah KK Dalam Persen
BPJS 104 KK 79,3%
Mandiri 27 KK 20,6%
Lain-lain/KTP 0 KK 0%
Total 131 KK 100 %

c. Kebiasaan Cuci Tangan


Kebiasaan Jumlah KK Dalam Persen
Pakai Sabun 57 KK 43,5%
Tidak Pakai Sabun 74 KK 56,4%
Total 131 KK 100 %

d. Konsumsi Lauk/Hari
Kebiasaan Jumlah KK Dalam Persen
Ya 131 KK 100%
Tidak 0 KK 0%
Total 131 KK 100 %

e. Konsumsi Sayur dan Buah/Hari


Kebiasaan Jumlah KK Dalam Persen
Ya 118 KK 90%
Tidak 13 KK 10%
Total 131 KK 100%

28
f. Tidak Merokok Dalam Rumah

Jumlah KK Dalam Persen


Kebiasaan
Ya 80 KK 61%
Tidak 51 KK 39%
Total 131 KK 100 %

g. Olahraga/Hari
Kebiasaan Jumlah KK Dalam Persen
Ya 19 KK 14,5%
Tidak 112 KK 85,4%
Total 131 KK 100%

V. FASILITAS UMUM
1. Fasilitas Pendidikan :

No Jenis Pendidikan Jumlah

1 TK 2
2 SD 1
3 SMP 2
4 SMA 1
5 PT -
Total 6
2. Fasilitas Kesehatan :

No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 RS 1
2 PKM 1
3 Klinik Swasta -
4 Poskesdes/ Ponkesdes 1
5 Posyandu Balita 1
6 Posyandu Lansia -
7 Klinik Alternatif
8 Lain - lain
Total 4

29
3. Sarana Kegiatan Kelompok

Jenis Kegiatan
No. Jumlah
kelompok
1 Karang taruna 10
2 PKK 2
3 TPA -
4 Kegiatan keagamaan -
5 Lain - lain -
Total 12

4. Sarana Ibadah :

No Jenis Tempat Ibadah Jumlah


1 Masjid 6
2 Mushola 7
3 Gereja 5
4 Vihara -
5 Pura -
6 Lain - lain -
Total 18

5. Sarana Olahraga :

No Tempat Olah Raga Jumlah


1 Lap. Sepak Bola -
2 Lap. Bola Volley -
3 Lap. Bulu Tangkis -
4 Lain - lain -
Total 0

30
6. Tempat Pertemuan

No Tempat Pertemuan Jumlah


1 Balai desa 1
2 Balai Dukuh -
3 Balai RW 1
4 Balai RT 2
5 Lain - lain -
Jumlah 4
7. Pusat Kegiatan Ekonomi

No Jenis Jumlah
1 Pasar Tradisional 1
2 Pasar Swalayan 5
3 Toko kelontong -
4 Warung -
5 Lain - lain
Jumlah 6

8. Pusat Kegiatan Industri

No Jenis Jumlah
1 Makanan Sinom, jamu, kripik ceker
2 Pakaian -
3 Sepatu -
4 Lain - lain Tiner
Jumlah 4

VI. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


1. Keamanan
NO Fasilitas Keamanan Jumlah
1 Pemadam Kebakaran 1
2 Pos Polisi 1
3 Pos Kampling 10
4 Lain-Lain -
Total 12

31
2. Transportasi
No Jenis Jumlah
1 Angkutan Umum 6
2 Angkutan Pribadi -
Total 6

VII. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


No Jenis Ada/Tidak
1 Struktur Organisasi Ada
2 PKK, LKMD, dll Ada
3 Kebijakan yankes Ada
Kesimpulan Ada

VIII. KOMUNIKASI
No Fasilitas Ada/Tidak
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon/Hp Ada
4 Internet Ada
5 Koran/Majalah Ada
Kesimpulan Ada

IX. REKREASI
No Fasilitas Ada/Tidak
1 Wisata alam Tidak
2 Kolam renang Tidak
3 Taman Kota Ada
4 Bioskop Ada

32
Hasil Wawancara
a. Dari hasil wawancara pada kelompok dewasa pada RT 01 dan RT 02 di RW
10 pada pasien Hipertensi mengatakan sering mengeluh sakit kepala,
pusing.
b. Warga mengatakan belum melakukan pengecekan ulang pemeriksaan
tekanan darah secara teratur.
c. Berdasarkan hasil wawancara pada kader kesehatan RT.01 dan RT.02
ditemukan ada warga yang terkena kanker getah bening dan kanker
payudara bahkan sampai ada yang meninggal.
d. Berdasarkan wawancara ditemukan hasil dari sebagian warga yang merokok
berjumlah 16 orang (84,2%) dan yang tidak merokok berjumlah 3 orang
(15,8%)

33
ANALISIS DATA
Tabel 3.1 Analisa Data
NO PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
1. Data Subjektif:

a. Dari hasil wawancara pada kelompok dewasa di RT 01 dan RT 02 di


RW 10 sebanyak 18 orang (4,2%) mengatakan bahwa terkena
penyakit Hipertensi.
b. Warga mengatakan belum melakukan pemeriksaan tekanan darah
secara teratur
Data Objektif:
Gaya hidup yang tidak sehat Tingginya angka penyakit tidak menular
a. Dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan tekanan sistolik
>140 mmHg dan diastolik >90 mmHg.
b. Banyak warga yang masih belum melakukan pengecekan kesehatan
di fasilitas kesehatan

34
NO PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
2. Data Subjektif:
a.Berdasarkan hasil wawancara pada kader kesehatan RT.01 dan RT.02
ditemukan ada warga yang terkena kanker getah bening dan kanker
payudara bahkan sampai ada yang meninggal.
Kurangnya pengetahuan remaja tentang
Gaya hidup yang tidak sehat
Data Objektif: kanker payudara dan kanker getah bening

a. Berdasarkan hasil survei yang ditemukan beberapa warga RT 01 dan


RT 02 RW 10 didapatkan 2 orang terkena kanker getah bening dam
kanker payudara (0,4%)
3 Data Subjektif :

a. Berdasarkan wawancara ditemukan hasil dari sebagian warga yang


merokok berjumlah 16 orang (84,2%) dan yang tidak merokok
Kurangnya pengetahuan remaja tentang Perubahan pemeliharaan kesehatan pada
berjumlah 3 orang ( 15,8%)
efek bahaya merokok remaja
Data Objektif :

a. Hasil survei menemukan bahwa ada sekelompok remaja yang


merokok di suatu warung

35
PENAPISAN MASALAH
Tabel 3.2 Penapisan Masalah
Kriteria
NO Diagnosa Keperawatan Jumlah Keterangan
A B C D E F G H I J K L

Tingginya angka penyakit tidak Keterangan Kriteria:


menular pada remaja dan dewasa di
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 A. Sesuai dengan peran perawat komunitas.
RT 01 dan RT 02, RW 10 Kapasari
B. Risiko terjadi
Pedukuhan, Kelurahan Tambak Rejo
C. Risiko parah
D. Potensi untuk pendidikan kesehatan
Kurangnya pengetahuan remaja di RT E. Interest untuk komunitas.
2. 01 dan RT 02, RW 10 Kapasari √ √ √ √ √ √ √ √ 8 F. Kemungkinan diatasi
Pedukuhan, Kelurahan Tambak Rejo G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
Perubahan pemeliharaan kesehatan
J. Tersedianya dana
pada remaja dan dewasa di RT 01 dan
3. √ √ √ √ √ √ √ √ 8 K. Tersedianya fasilitas
RT 02, RW 10 Kapasari Pedukuhan,
L. Tersedianya sumber daya
Kelurahan Tambak Rejo

36
Keterangan Pembobotan:
M. Rendah
N. Cukup
O. Tinggi

37
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Tabel 3.3 Diagnosis Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Tingginya angka penyakit tidak menular di RT 01 dan RT 02 di RW 10 berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat ditandai dengan:
Data Subjektif:

a. Dari hasil wawancara pada kelompok dewasa di RT 01 dan RT 02 di RW 10 sebanyak 18 orang (4,2%) mengatakan bahwa terkena penyakit Hipertensi.
b. Warga mengatakan belum melakukan pengecekan ulang tentang kadar gula dan dan pada pasien hipertensi kurangnya melakukan pemeriksaan tekanan darah
secara teratur
Data Objektif:

a. Dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan tekanan sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg.
b. Banyak warga yang masih belum melakukan pengecekan kesehatan di fasilitas kesehatan
2. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kanker payudara dan kanker getah bening berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat ditandai dengan :
Data Subjektif:
a.Berdasarkan hasil wawancara pada kader kesehatan RT.01 dan RT.02 ditemukan ada warga yang terkena kanker getah bening dan kanker payudara bahkan
sampai ada yang meninggal
Data Objektif:

Berdasarkan hasil survei yang ditemukan beberapa warga RT 01 dan RT 02 RW 10 didapatkan 2 orang terkena kanker getah bening dam kanker payudara (0,4%)

38
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di RT 01 dan RT 02 RW 10 berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok
Data Subjektif :

c. Berdasarkan wawancara ditemukan hasil dari sebagian warga yang merokok berjumlah 16 orang (84,2%) dan yang tidak merokok berjumlah 3 orang ( 15,8%)
Data Objektif :

a. Hasil survei menemukan bahwa ada sekelompok remaja yang merokok di suatu warung

39
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tabel 3.4 Perencanaan Keperawatan
Rencana
Diagnosa Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Tempat Waktu Kriteria Evaluator
Tindakan
Tingginya angka penyakit Jangka Panjang: 1. Lakukan Remaja dan Komunikasi, Pos RT 02 Minggu, 31 Remaja dapat menjelaskan Mahasiswa
tidak menular di RT 01 dan Setelah dilakukan Penyuluhan Dewasa RT Informasi, dan RW 10 Maret 2019 kembali pengertian, penyebab,
RT 02 di RW 10 intervensi tentang 01 RT 02 di Edukasi Kapasari 09.00 WIB faktor risiko, tanda dan gejala,
berhubungan dengan gaya keperawatan pada Hipertensi RW 10 perdukuhan tentang penyakit tidak menular
hidup yang tidak sehat warga RT 01 dan 2. Lakukan Kapasari seperti Hipertensi
ditandai dengan: RT 02 di RW 10 pemeriksaan perdukuhan .
Data Subjektif: diharapkan dapat BB, TB, dan
meningkatkan tekanan
a. Dari hasil wawancara pada
derajat kesehatan darah
kelompok dewasa di RT 01
dan mutu hidup
dan RT 02 di RW 10
Remaja dan
sebanyak 18 orang (4,2%)
dewasa Jangka
mengatakan bahwa terkena
Pendek:
penyakit Hipertensi.
b. Warga mengatakan belum  Adanya
melakukan pengecekan pembinaan
ulang tentang kadar gula kesehatan
dan dan pada pasien tentan penyakit

40
hipertensi kurangnya kesehatan tidak
melakukan pemeriksaan menular
tekanan darah secara teratur  Adanya
peningkatan
Data Objektif:
motivasi
a. Dilakukan pengukuran masyarakat
tekanan darah didapatkan untuk
tekanan sistolik >140 mencegah
mmHg dan diastolik >90 kejadian
mmHg. hipertensi
b. Banyak warga yang masih dengan cara
belum melakukan memanajen
pengecekan kesehatan di gaya hidup
fasilitas kesehatan dengan baik
Kurangnya pengetahuan Jangka Panjang 1. Berikan Remaja RT Komunikasi, Balai RW 10 Senin,1 Remaja RT.01 dan RT.02 Mahasiswa
remaja tentang kanker Setelah dilakukan penyuluhan 01 RT 02 di Informasi dan Kapasari April 2019 RW.10 Kelurahan Tambak
payudara dan kanker getah intervensi tentang RW 10 Edukasi perdukuhan pukul 18.30 Rejo Mampu :
bening berhubungan dengan keperawatan pada deteksi dini Kapasari WIB 1. Menjelaskan definisi
berhubungan dengan gaya RT 01 dan RT 02 kanker getah perdukuhan kanker payudara dan getah
hidup yang tidak sehat RW 10 bening dan bening
ditandai dengan : diharapkan mau deteksi dini 2. Menyebutkan penyebab
Data Subjektif: berpartisipasi kanker kanker getah bening dan

41
a.Berdasarkan hasil dalam payudara faktor resiko kanker
wawancara pada kader melakukankebias 2. Demonstrasi payudara
kesehatan RT.01 dan RT.02 aan cuci tangan tentang 3.Menyebutkan tanda dan
ditemukan ada warga yang menggunakan deteksi dini gejala kanker payudara
terkena kanker getah bening sabun kanker getah 4.Mengidentifikasi stadium
dan kanker payudara bening dan kanker payudara
Jangka Pendek:
bahkan sampai ada yang deteksi dini 5.Mempraktekkan cara
meninggal  Masyarakat kanker memeriksa payudara sendiri
Data Objektif: menyadari payudara dan deteksi kanker getah
pentingnyamel bening.
Berdasarkan hasil survei yang
akuaka 6.Menyebutkan pencegahan
ditemukan beberapa warga
kebiasaan cuci kanker payudara
RT 01 dan RT 02 RW 10
tangan 7.Menyebutkan
didapatkan 2 orang terkena
penatalaksanaan kanker
kanker getah bening dam
payudara.
kanker payudara (0,4%)

Perubahan pemeliharaan Jangka Panjang 1. Memberikan Remaja dan Komunikasi, Balai RW 10 Minggu, 31 1. Remaja dapat mengetahui Mahasiswa
kesehatan pada remaja di RT Setelah dilakukan penyuluhan dewasa RT Informasi dan Kapasari Maret 2019 bahaya serta komplikasi
01 dan RT 02 RW 10
intervensi tentang 01 RW 10 Edukasi perdukuhan pukul 09.00 merokok untuk diri sendiri
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keperawatan pada bahaya Kapasari WIB dan orang lain, serta dapat
remaja tentang efek bahaya RT 01 dan RT 02 merokok perdukuhan menghindari rokok untuk
merokok

42
Data Subjektif : RW 10 masa depan yang lebih

a. Berdasarkan wawancara diharapkan tidak sehat.

ditemukan hasil dari merokok dan

sebagian warga yang bahaya serta

merokok berjumlah 16 komplikasi rokok.

orang (84,2%) dan yang Jangka Pendek:


tidak merokok berjumlah
3 orang ( 15,8%) Masyarakat

Data Objektif : menyadari bahwa


merokok
a. Hasil survei menemukan membahayakan
bahwa ada sekelompok diri sendiri dan
remaja yang merokok di suatu orang lain.
warung

43
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tabel 3.5 Pelaksanaan Keperawatan

Pelaksanaan
No. Masalah Perencanaan
Hari, Tanggal, Waktu Tempat
Penanggung Jawab
1 Tingginya angka penyakit tidak
Penyuluhan tentang screening
menular di RT 01 dan RT 02 di Minggu, 31 Maret Pos RT.02 RW 10 Kapasari
hipertensi, merokok, Minarti, M.Kep.Sp.Kom
RW 10 berhubungan dengan pukul 09.00 WIB Pedukuhan
HIV/AIDS
gaya hidup yang tidak sehat
2 Kurangnya pengetahuan remaja
tentang kanker payudara dan
Penyuluhan tentang deteksi
kanker getah bening Senin, 1 April 2019 Pos RT.02 RW 10 Kapasari
dini kanker getah bening dan Minarti, M.Kep.Sp.Kom
berhubungan dengan pukul 18.30 WIB Pedukuhan
deteksi dini kanker payudara
berhubungan dengan gaya
hidup yang tidak sehat
3 Perubahan pemeliharaan
kesehatan pada remaja di RT 01
dan RT 02 RW 10 berhubungan Penyuluhan tentang merokok Minggu, 31 Maret Pos RT.02 RW 10 Kapasari
Minarti, M.Kep.Sp.Kom
dengan kurangnya pengetahuan dan HIV/AIDS pukul 09.00 WIB Pedukuhan
remaja tentang efek bahaya
merokok

44
EVALUASI KEPERAWATAN
Tabel 3.6 Evaluasi Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


1 Data Primer:
Tingginya angka penyakit tidak menular di RT 01 dan RT 02 di RW 10 Berdasarkan hasil dari penyuluhan pada penderita hipertensi, warga dapat
berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat ditandai dengan: menjelaskan kembali pengertian, penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala,
Data Subjektif: tentang penyakit tidak menular seperti Hipertensi

a. Dari hasil wawancara pada kelompok dewasa di RT 01 dan RT 02 di


RW 10 sebanyak 18 orang (4,2%) mengatakan bahwa terkena Data Sekunder: tidak terkaji.
penyakit Hipertensi. Analisa: masalah kurangnya informasi teratasi sebagian.

b. Warga mengatakan belum melakukan pengecekan ulang tentang Planning: intervensi yang harus dilaksanakan :
kadar gula dan dan pada pasien hipertensi kurangnya melakukan - Menganjurkan memeriksakan tekanan darah secara rutin di posyandu
pemeriksaan tekanan darah secara teratur

Data Objektif:

a. Dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan tekanan sistolik


>140 mmHg dan diastolik >90 mmHg.
b. Banyak warga yang masih belum melakukan pengecekan kesehatan
di fasilitas kesehatan

45
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
2 Kurangnya pengetahuan remaja tentang kanker payudara dan kanker Data Primer:
getah bening berhubungan dengan berhubungan dengan gaya hidup yang Berdasarkan penyuluhan yang dilakukan pada Remaja RT.01 dan RT.02
tidak sehat ditandai dengan : RW.10 Kelurahan Tambak Rejo Mampu menjelaskan kembali definisi
Data Subjektif: kanker payudara dan getah bening, Menyebutkan penyebab kanker getah
a.Berdasarkan hasil wawancara pada kader kesehatan RT.01 dan RT.02 bening dan faktor resiko kanker payudara,Menyebutkan tanda dan gejala
ditemukan ada warga yang terkena kanker getah bening dan kanker kanker payudara, Mengidentifikasi stadium kanker payudara,
payudara bahkan sampai ada yang meninggal Mempraktekkan cara memeriksa payudara sendiri dan deteksi kanker getah
Data Objektif: bening.,Menyebutkan pencegahan kanker payudara, Menyebutkan
penatalaksanaan kanker payudara.
Berdasarkan hasil survei yang ditemukan beberapa warga RT 01 dan RT
Data Sekunder: tidak terkaji.
02 RW 10 didapatkan 2 orang terkena kanker getah bening dam kanker
Analisa: masalah teratasi sebagian.
payudara (0,4%)
Planning: intervensi yang harus dilaksanakan:
- Menganjurkan memeriksakan sadari pada payudara sendiri
Menganjurkan pemeriksaan kelenjar getah bening jika terajadi
pembengkakan

46
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
3 Perubahanpemeliharaan kesehatan pada remaja di RT 01 dan RT 02 RW Data Primer:
10 berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek
Berdasarkan hasil dari penyuluhan Remaja dapat mengetahui bahaya serta
bahaya merokok
Data Subjektif : komplikasi merokok untuk diri sendiri dan orang lain, serta dapat
a. Berdasarkan wawancara ditemukan hasil dari sebagian warga yang
menghindari rokok untuk masa depan yang lebih sehat.
merokok berjumlah 16 orang (84,2%) dan yang tidak merokok
berjumlah 3 orang ( 15,8%)
Data Sekunder: tidak terkaji.
Data Objektif :
Analisa: masalah teratasi.
a. Hasil survei menemukan bahwa ada sekelompok remaja yang
Planning: intervensi dihentikan
merokok di suatu warung

47

Anda mungkin juga menyukai