Oh iya, malam ini aku pergi ke Magetan. Disana aku menjadi delegasi
panitia kemah dari Pramuka Poltekkes Surabaya. Seneng sih, soalnya bisa
memberikan ilmu dan motivasi kepramukaan disana. Tapi sedih juga, rumahku
Magetan tapi nggak bisa mampir untuk sekedar berjabat tangan dengan orangtua.
Sedih banget, kami hanya melewati rumahku begitu saja. Meskipun begitu, aku
seneng banget berada di Magetan. Entah mengapa aku merasa seperti pulang ke
rumah sendiri. Awwhh Dearku, nggak pengen balik asrama
Upps, siang ini ayahku datang untuk memberikan baju dan handuk kecil
yang belum sempat kubawa sebagai persiapan pramuka. Seneng banget, meski
hanya bertemu dengan ayah dalam waktu singkat, itu melegakan.
Malam ini saat acara api unggun, aku merasa terkesan dengan anggota
pramuka yang ada di Magetan. Teman-teman di Magetan sangat kreatif dan
kompak banget. Aku ngerasa nyaman disini. Maklum sih, masih lingkungan
rumah. Banyak pengalaman yang didapat disini, belajar untuk berbagi waktu,
kepemimpinan dan berorganisasi. Semuanya benar-benar diatur disini.
Dengan berat hati, kutinggalkan kota kelahiran ini. Ada perasaan tak rela
untuk kembali ke asrama dan menyudahi kegiatan di Megetan ini. Berpisah
dengan teman di Magetan membuatku meneteskan air mata, namun semua yang
terjadi disini akan tetap kutinggalkan, biarkan menjadi kenangan yang akan selalu
dikenang.
Hari ini Surabaya diguyur hujan lebat untuk pertama kalinya sejak aku
berada di Kota Pahlawan ini. Rasanya enak banget dibuat tidur, sayangnya kita
harus mengejar deadline tugas buat besok, haduuhh.
Namun, aku merasa aneh mengapa setiap hujan reda keadaan disini
semakin panas ya? Sumpah, jadi pingin pulang ke Magetan deh. Tapi, aku udah
betah sih berada disini. Jadi pengen disini dulu, memperpanjang jarak pulang.
Selasa, 10 November 2015
Diaryku..., Selamat Hari Pahlawan di Kota Pahlawan !! semoga semangat
hari ini menjadi berkah dan bisa memberi motivasi untuk lebih semangat untuk
keesokan hariku. Semoga semangatku hari ini menular kepada teman-teman dan
menjadikan keberkahan yang tersendiri pada mereka.
Sore ini aku mengikuti latihan upacara yang dilaksanakan oleh pihak
pramuka untuk mencari beberapa delegasi untuk mengikuti kegiatan upacara rutin
Hari Kesehatan Nasional ke-51 yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan Surabaya.
Saat seleksi aku tidak ikut terpilih pada bagian yang ada, tapi aku tidak merasa
rugi disini, aku bersyukur mendapat ilmu sedikit yang berharga pada latihan ini.
Untuk teman-teman yang terpilih, semangat yaa, ayo berikan yang terbaik untuk
pramuka Poltekkes Surabaya !!
Setiap hari rabu memang banyak pelajaran terstruktur, jadi aku bisa
melemaskan setiap anggota tubuhku dengan rileks.
Tepat pukul 15.00 WIB panitia sudah harus berada di sanggar pramuka,
jadi kami panitia berangkat lebih dulu daripada peserta dari prodi lain. Di sanggar,
kita mempersiapkan hadiah untuk lomba dan kenang-kenangan yang akan
diberikan untuk warga yang ada disana.
Akhirnya kami berangkat berbeda dari jadwal yang sudah ada. Kami
meninggalkan direktorat hampir pukul 7 malam. 2 jam kemudian, sampailah kita
ke bumi perkemahan. Setelah tiba di bumi perkemahan, kami melakukan apel
pembukaan untuk mengawali kegiatan kami selama dua hari ke depan.
Sore ini kami berencana kembali ke Surabaya. Tetapi, tiba-tiba hujan turun
dengan lebatnya ketika kami melaksanakan upacara penutupan. Akhirnya, kami
cepat-cepat menyelesaikan upacara dan berteduh. Karena belum sempat makan
siang, kami terpaksa makan siang di dalam tenda. Setelah makan, kami yang
anggota pramuka disuruh membongkar tenda, otomatis kami hujan-hujanan.
Padahal aku paling tidak bisa main hujan, pasti besoknya flu. Dengan menahan
sekuat tenaga, aku ikut berlarian menuju tenda dan bergegas untuk membantu
membongkar, agar cepat selesai, pikirku. Setelah selesai melakukan semuanya
kami berberes untuk pulang ke Surabaya tercinta...
Sampai di Surabaya, kami anggota pramuka berberes barang yang ada di
sanggar. Mencuci banner, merapikan tenda, membersihkan sanggar kami lakukan
bersama. Setelah semuanya selesai, kami bersiap untuk pulang ke asrama.
Sebelum pulang ada seseorang yang mengajakku sekadar berjalan-jalan ke acara
dies natalis, yang tepat pada malam ini adalah puncaknya. Tak hanya kami
berdua, aku mengajak beberapa temanku untuk bergabung pada acara dies natalis
malam ini. Aku dan dia, berdua menikmati acara malam ini, rasanya ada yang
berbeda antara aku dengannya. Begitu perhatiannya kepadaku, seolah aku terpaku
untuk menjauh darinya. Rela mengantarku kembali ke asrama, meskipun
sebenarnya dia masih ingin berada disana menunggu sang guess star. Intinya
terasa lengkap hari ini, seneng sih..hehehe
Dalam cinta, jangan mengharapkan seseorang tuk tetap bersamamu, jika yang
kamu beri padanya hanya alasan tuk meninggalkanmu.
Dalam cinta, kamu tahu dia bukan orang yang tepat tuk hidupmu, ketika kamu
merasa lebih sepi daripada ketika kamu masih sendiri.
Callista
Senin, 23 November 2015
Dear say..., Hai senin ku !!! semangat buat awali hari ini. Semangat sekali
hari ini. Sore ini aku ingin melihat ada pelangi disini. Tapi, itu tak mungkin.
Surabaya meen, bukan Magetan ! kangen indahnya pelangi di sela-sela hujan.
Tuhan berikan aku kesempatan untuk melihat pelangi sebentar saja disini...
Dia yang menghampiriku di kelas, tapi tetap saja aku tak bisa
menyembunyikan kesedihanku darinya. Dia yang terlanjur melihatku menangis.
Di sudut kelas yang ku tempati, dirinya hadir dan berada disisiku. Mencoba
menenangkanku sebisanya, namun aku tak bisa untuk bercerita padanya tentang
apa yang ku rasa. Karena aku memang tidak tahu apa yang aku rasakan saat ini.
Ingin sekali aku mencurahkan apa yang aku rasakan padanya, tapi aku tidak bisa.
Mungkin ini belum waktunya. Dia memegang tanganku erat, mencoba
menenangkan perasaanku, tapi aku merasakan diriku semakin sedih. Aku merasa
malu menangis dihadapan lelaki, tapi apa mau dikata? Mata ini sudah tak dapat
lagi menyimpan bendungan air mata. Meleleh juga akhirnya. Mengalir perlahan
dipipiku, ku seka dengan kedua punggung tanganku. Dia menatapku sedih, seolah
berkata “kamu kenapa?” namun aku tak bisa berkata apapun. Aku merasa lebih
tenang karena ada dia disampingku, menemaniku dalam kesedihanku dan tak
beranjak sebelum dia ada urusan dengan dosen. Terimakasih untuk hari ini ya...
Kamis, 26 November 2015
Diary..., aku galau ! aku ingin mendengarkan lagu-lagu galau malam ini,
aku lagi pengen bergalau ria sepanjang malam ini...
callista
Hari ini pertama kalinya kelasku mengadakan acara adat ulang tahun
ditiap akhir bulannya. Seharusnya adat ini dilaksanakan akhir bulan November,
tapi berhubung kemarin adalah hari ulang tahun Leli, jadi baru hari ini
dirayainnya. Oh iya, yang di adat pada perayaan ulang tahun november ini adalah
Ivan, Maharani, Afifa, dan Leli. Adat hari ini berjalan lancar, membuat kami
terharu.
Ketika sesi potong kue aku sengaja menjauh dari lingkaran teman-teman.
Entah mengapa hari ini aku mengantuk sekali, terasa berat untuk sekadar
membuka mata. Aku duduk bersandar di kursiku, ingin segera memejamkan mata,
tetapi aku tak bisa melakukan itu karena bisingnya teman-temanku. Banyak teman
yang menawarkan roti itu padaku, tapi karena males akupun menolaknya. Tapi
entah bagaimana, seseorang mengulurkan tangannya dengan secuil roti
ditangannya dan diarahkan untuk menyuapiku, dengan terkejut aku meraihnya, ku
tengadahkan wajahku untuk melihat siapa gerangan pemilik tangan dengan secuil
roti itu karena posisinya yang berada dibelakangku. Aku terkejut ! ternyata dia
yang menyuapiku. Dia tersenyum kepadaku dan kulihat seolah matanya berkata
“ayo dimakan” dengan tangan mengarah ke bibirku. Reflek aku menerima
suapannya. Setelah aku sadar, beberapa pasang mata mengawasi kami. Sumpah !
aku malu sekali. Kutelungkupkan wajahku menahan malu. Dia menghampiriku
lagi setelah membersihkan tangannya yang belepotan krim roti karena
menyuapiku. Dia tersenyum dan mengajakku kembali ke asrama karena teman-
teman sudah beranjak pergi dari kelas... see you tomorrow !!
Malam ini aku diajak ketemu sama dia lewat tembok cinta alias perbatasan
dari kamar cewek dan cowok. Kami bercerita banyak, hingga menangis bersama.
Kami saling menasihati satu sama lain. Kuberikan sebuah perahu buatanku
padanya. Aku pun tak tahu mengapa begitu saja memberikan sesuatu hal yang
membuatku tenang padanya. Aku memang belum tahu banyak tentang kehidupan
dan latar belakangnya, namun aku tak mempermasalahkan apa yang menjadi masa
lalunya. Aku ingin mengetahuinya lebih banyak, dan berusaha untuk
mengubahnya menjadi lebih baik. Karena aku tahu kehidupan yang dijalaninya
sangat berat. Entah akan berusaha seperti apa, aku pun tak mengerti. Aku merasa
nyaman bersamanya, tapi aku tak ingin ada benih cinta diantara kita. Aku takut
ada affair dengannya ketika dikelas. malam ini pun dia mengungkapkan apa yang
membuatnya nyaman berada didekatku. Ada perasaan lain padaku... bimbang
Sabtu, 5 Desember 2015
Dear diary..., hujan ini cukup membuat suasana menjadi sejuk di kota
yang panas ini. Namun, petir malam ini sangat menakutkan. Aku heran mengapa
di Surabaya ini petirnya ganas-ganas. Ckckck..
Hari ini aku males banget untuk sekadar keluar makan. Terasa berat tubuh
ini bergerak, tapi aku tak tahu ingin melakukan apa. Si dia pun juga tak di asrama
karena ada urusan penting dengan teman-temannya. Sebenarnya malam ini dia
ingin mengajakku keluar. Tapi, itu hanya sebuah rencana yang menguap begitu
saja. Aku juga tak mempermasalahkan itu kok, aku juga mengerti apa yang
seharusnya dia lakukan. Sebagai ketua dari acara expo sekolah, dia harus bisa
memprioritaskannya. Aku seneng kok, dia menitipkan permintaan maaf untukku
lewat temanku. Aku merasa masih diperhatikan olehnya. Meskipun dia tak
memberi kabar padaku secara langsung, aku memakluminya....
Rencana awal bahwa kami anak dua kamar (5 dan 8) akan pulang ke
asrama pukul 12.00 WIB. Tetapi, hanya sebatas rencana saja. Hujan lebat
mengguyur Surabaya sebelum seminar usai. Sungguh, aku sebal sekali,
bagaimana dengan jemuranku ? padahal dalam jemuranku ada seragam untuk hari
senin. Ampun dah ! aku bakalan memakai baju apa coba ? entahlah, pasti ada saja
solusi, tenangku.
Sore ini aku berjalan bersamanya menuju asrama, dibawah rintik hujan dia
memandangku. Entahlah apa yang kurasakan saat itu, aku merasa malu
diperhatikan seperti itu olehnya.
Senin, 7 Desember 2015
Diary..., bahagiaku hari ini. Tapi aku tak mengerti semua ini berjalan
begitu saja. Entah mengapa dia bisa membuatku menjadi seperti ini...
Kamu, kamu
Tak kan rela melepasmu walau dihadapanku kan terus menangis bahagia
Ayahku sakit. Hingga saat ini hanya kabar itu yang aku terima, sudah
hampir satu minggu ayahku dirumah. Aku pingin pulang ! menjenguk beliau. Tapi
aku harus bagaimana? Masih seminggu lagi aku bisa pulang
Rabu, 9 Desember 2015
Dear diary..., hari ini libur tapi sayangnya aku nggak pulang. Bayangin
deh cuma libur sehari aja masa harus pulang. Hellow, Magetan – Surabay nggak
sedekat itu !! ya sudahlah, lebih baik aku berdiam dikamar asrama tercinta.
Upps, ada yang ketinggalan. Ada sih yang bikin bete hari ini, seseorang itu
nggak pengertian ! AKU DIPUTUSIN !!! tega deh, hampir 2 tahun ini bersama
ujungnya putus juga. Yey akhirnya aku jomblo juga !! meski hati ini sedih tapi
bagaimanapun aku tetap mencoba untuk tegar. Karena aku yakin cinta itu nggak
segala-galanya. Semangat Linda !!!
Diary... aku bingung ! aku tak tahu mengapa hari ini aku merasa sebal
sekali. Mungkin ini efek diputusin kemarin. Memang sih aku tak ingin semua ini
berlarut-larut terjadi padaku, tapi mau gimana? Aku masih kepikiran tentangnya.
Kenangan-kenangan yang lalu mulai kembali di alam sadarku. Kata romantisnya
kembali terngiang ditelingaku. Sungguh terasa asing bagiku untuk melepasnya
begitu saja....
Dear diary...., duhh merana juga akhirnya. Awalnya temen sekamar nggak
ada yang pulang, tapi akhirnya Emak sama Dara pulang, meninggalkan kami (aku
dan leli) sendiri dikamar yang lumayan mungil ini. Terasa sepi pada tiap akhir
minggu. Apalagi dia-ku juga pulang ke Bondowoso sore ini. Ada sedikit rasa
kecewa di hatiku, juga ketika dia meminta izin padaku untuk pulang dengan
temannya (cewek). Mau nggak mau aku tetap mengijinkannya juga.
Dengan perlahan aku menyemangati diriku sendiri dan berharap dia
sampai tujuan dengan selamat, dan berharap bertemu kembali hari senin di kelas.
Tapi, ketika dia berangkat tak se-sms pun darinya datang kepadaku. Telah lama
aku menunggu, tapi tak ada pesan masuk untukku. Sedekat dan sekhawatir inikah
aku padanya? Entahlah, ini yang aku rasakan....
Lumayan seru juga sih, tapi aku sedikit tak bersemangat hari ini. Mungkin
karena dia tidak ikut pramuka. Wkwkwk. Aku juga tak tahu mengapa aku bisa
sejauh ini dekat dengannya. Dan anehnya, aku merindukannya...
Diary cintaku..., yey ! Aku bahagia hari ini. Tahu nggak? Yepp. Semoga
tebakanmu bener. Aku seneng soalnya hari ini si Abang kembali ke asrama.
Sampai nggak sabar aja mau ketemu. Padahal cuma ditinggal selama dua hari saja
sudah membuatku seperti ini. Ya Tuhan !
Upps... kenapa aku kepikiran Abang terus yaa? Nahh, sebenernya Abang
itu panggilanku sama dia temen dekatku dikelas yang selama ini aku ceritain sama
kamu dear. Aku memanggilnya Abang, sedangkan dia memanggilku Neng.
Wkwkwk. Lucu kan? Sebenarnya panggilan itu sudah lama, tapi aku lupa mau
cerita sama kamu Dear. Sorry yaa Dear? Please...pleasee....
Diary sayang..., ngapain aja yaa hari ini? Yang pasti seneng juga sih hari
ini. Tahu nggak kenapa? Yaa karena hari ini aku ketemu Abang lah. Wkwkwk.
Nah, karena baru ketemu setelah dua hari terpisah, aku bercurhat ria dengannya
tentang dua hari lalu. Tapi yaa nggak semua yang terjadi kemarin aku ceritain
semua.
Oh iyya, aku lupa !! hari ini adalah hari ulang tahun Eza, pacar yang baru
putusin aku kemarin. Memang masih sebal juga sih sama dia, tapi sebenarnya aku
nggak niat buat lupa sama hari spesialnya kok. Malah aku selalu mengingatnya,
tapi entah kenapa hari ini aku benar-benar lupa. Karena aku nggak mau dibilang
telat-telat banget, ya sudah aku telpon saja dia selepas maghrib. Ehh, malah
dianya sedikit ngambeg saat aku ngucapin selamat ulang tahun untuknya. Aku
jadi nggak enak hati juga sama dia, pengen memberi hadiah tapi lagi krisis.
Wkwk. Tau ahh, kapan-kapan saja.