Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Kucing (Felis catus) merupakan hewan kesayangan yang sangat digemari


oleh manusia karena memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, daya
reproduksi yang tinggi dan perawatan yang mudah. Dalam kehidupan sehari-hari
kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang jinak dan selalu dekat dengan
manusia. Kucing memiliki hubungan yang dekat dengan kehidupan manusia sejak
ribuan tahun yang lalu melalui proses domestikasi (Suwed & Budiana 2006).
Meskipun perawatannya mudah, hewan ini sangat rentan dengan berbagai
penyakit seperti penyakit respirasi, urogenital, dan pencernaan. Beberapa kasus
seperti adanya benda asing, penyakit peradangan, perforasi, dan tumor
memungkinkan adanya perubahan ukuran, struktur, dan volume suatu organ.
Suatu tindakan medis sering dilakukan pada kucing baik untuk perawatan,
penanganan kesehatan, dan pengobatan. Sebelum dilakukan penanganan lebih
lanjut diperlukan suatu diagnosis terhadap gangguan kesehatan tersebut. Seorang
dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan tepat harus
melakukan pemeriksaan yang teliti, oleh sebab itu diperlukan alat bantu
penunjang diagnosis. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah ultrasonografi
(USG).
Ultrasonografi merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam
kedokteran manusia, tetapi dengan adanya modifikasi alat, USG telah banyak
digunakan oleh dokter hewan untuk mendiagnosis penyakit hewan. Di Indonesia,
penggunaan USG pada hewan sudah banyak digunakan untuk melihat jaringan
dan pengukuran diameter, ketebalan, dan volume suatu organ. Keberadaan alat
USG sangat membantu dokter hewan dalam mendiagnosis berbagai macam
penyakit pada kucing. Ultrasonografi telah dianggap sebagai salah satu teknik
pencitraan yang paling baik untuk evaluasi organ di rongga perut atau abdomen
(Arambulo & Wrigley 2003; Gaschen 2009). Ultrasonografi dapat digunakan
untuk mengevaluasi jaringan parenkim hati sehingga sangat berguna dalam
membedakan kelainan lokal dengan kelainan difus (Kumar et al. 2008; Gaschen
2009).
Sistem hepatobiliari merupakan suatu sistem organ yang terdiri dari dua
organ utama yaitu hati dan kantung empedu. Hati merupakan organ terbesar di
dalam tubuh dan memiliki lebih kurang 1500 fungsi biokimia esensial. Organ hati
dan kantung empedu berperan penting dalam proses pencernaan makanan,
metabolisme nutrisi, detoksikasi, dan sintesis substansi penting bagi tubuh
(Rothuizen & Meyer 2000; Silva et al. 2010). Gangguan organ hepatobiliari
merupakan salah satu penyakit abdomen yang sering terjadi pada kucing.
Beberapa gangguan yang sering muncul diantaranya hepatomegali, hepatitis,
kongesti vena porta, sirosis hati, tumor primer, metastasis, malignant lymphoma,
cholelithiasis, cholecystitis, dan cholangitis (Meyer 2000; Twet & Meyer 2001;
Sharon 2009). Tidak sedikit penyakit ini yang menyebabkan kematian pada
kucing, sehingga dalam kesempatan ini dilakukan penelitian tentang keadaan
organ hati dan empedu kucing kampung (Felis catus) melalui pemeriksaan USG.
Parameter yang akan diamati berupa gambaran karakteristik dan ukuran organ hati
dan kantung empedu kucing kampung (Felis catus).
2

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari sonogram


organ hati dan kantung empedu serta ukuran atau lebar organ hati, ketebalan
dinding kantung empedu, dan diameter pembuluh darah vena porta dan vena
hepatika pada kucing kampung (Felis catus) melalui pemeriksaan USG.

Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah
memberikan gambaran ultrasonografi karakteristik dan ukuran organ hati dan
kantung empedu pada kucing kampung (Felis catus). Selain itu hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai data pembanding keadaan organ hati dan kantung empedu
kucing kampung (Felis catus) dengan kucing ras yang lain.

TINJAUAN PUSTAKA

Kucing

Kucing (Felis catus) adalah karnivora kecil yang telah dijinakkan selama
ribuan tahun, termasuk dalam keluarga Felidae. Hewan ini dekat dengan manusia
karena memiliki daya adaptasi yang baik. Selain itu, manusia membutuhkan
kucing untuk mengontrol binatang kecil pengganggu atau tikus yang merusak
tanaman (Lipinski et al. 2007). Menurut Fowler (1993) kucing diklasifikasikan ke
dalam :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Sub Ordo : Conoidea
Famili : Felidae
Sub Famili : Felinae
Genus : Felis
Spesies : Felis catus
Kucing yang sehat cenderung terlihat lincah, mempunyai rambut yang
cerah, sikap berdiri dan kondisi fisik yang baik. Menurut Widodo et al. (2011)
kucing sehat memiliki suhu tubuh berkisar antara 38.0 oC – 39.3 oC, frekuensi
pernapasan 26-48 kali/menit, dan frekuensi nadi 110-130 kali/menit.

Anatomi Hati dan Kantung Empedu

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh anjing dan kucing. Hati berada
di rongga abdomen di belakang diafragma. Beratnya dapat mencapai 3% dari
berat badan total, sedangkan pada hewan yang sedang tumbuh dapat mencapai 5%

Anda mungkin juga menyukai