Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DINI NURCAHYANI

NO. PESERTA PPG : 19286318710228

TUGAS AKHIR MODUL 2


Instructions
Setelah mempelajari keseluruhan isi dari modul Kimia-2, silahkan Saudara kerjakan tugas
berikut ini dan hasilnya kemudian di-upload.

1. Tidak ada suatu proses yang mempunyai efisiensi 100% sebagaimana dijelaskan dalam
hukum termodinamika kedua. Demikian pula dalam reaksi kimia, jarang sekali hasil
reaksi yang jumlahnya sesuai dengan perhitungan stoikiometris. Di dalam industri,
terdapat istilah rendemen, yield, selektivitas dan konversi. Cobalah jelaskan dan berikan
contoh dari masing-masing terminologi tersebut.
2. Apa yang Saudara ketahui tentang prinsip-prinsip green chemistry. Berikan penjelasan
yang memadai, jika perlu disertai contoh penerapan masing-masing prinsip tersebut.

JAWABAN

1. Yield : perbandingan antara massa produk dengan massa bahan awal


Rendemen : perbandingan antara massa produk dengan massa awal (per berat kering atau per
berat basah)
Konversi : perbandingan mol reaksi dengan mol mula-mula
Selectivity : perbandingan antara mol / massa produk tertentu dengan mol / massa produk
lain

Contoh kasus: A  B + C + A

A = Umpan
B = Produk Utama
C = Produk Samping
A = Sisa umpan zat A
Konversi = mol zat A yang berubah jadi produk utama ataupun samping / mol zat A umpan
Yield zat B = mol zat B / mol zat A umpan
Yield zat C = mol zat C / mol zat A umpan
Selektivitas = mol zat B (Produk utama) / mol zat C (Produk samping)

2. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi
bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini
menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan
pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan
kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim
global, dan penipisan sumber daya alam.
Berikut adalah ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner :
1. Mencegah timbulnya limbah dalam proses
Dengan mencegah generasi sampah, kita meminimalkan bahaya yang berhubungan
dengan limbah, transportasi, penyimpanan dan perawatan.
2. Mendesain produk bahan kimia yang aman
Target utamanya adalah mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki
kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya
adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
3. Mendesain proses sintesis yang aman
Hal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu meminimalkan paparan atau
meminimalkan bahaya terhadap orang yang menggunakan bahan kimia tersebut.
4. Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
Bahan baku terbarukan biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam, sedangkan
bahan baku tak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam,
batu bara, dan bahan tambang lainnya.
5. Menggunakan katalis
Dari sisi green chemistry penggunaan katalis berperan pada peningkatan selektifitas,
mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi
dalam suatu reaksi.
6. Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
Derivatisasi yang tidak diperlukan seperti penggunaan gugus pelindung,
proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara pada proses fisika ataupun kimia harus
diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi
memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7. Memaksimalkan atom ekonomi
Atom ekonomi disini digunakan untuk menilai proporsi produk yang dihasilkan
dibandingkan dengan reaktan yang digunakan.Jika semua reaktan dapat dikonversi
sepenuhnya menjadi produk, dapat dikatakan bahwa reaksi tersebut memiliki nilai atom
ekonomi 100%.
8. Menggunakan pelarut yang aman
Penggunaan bahan kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia tambahan yang lain
harus dihindari penggunaannya. Alternatif lain adalah dengan menggunakan beberapa tipe
pelarut yang lebih ramah lingkungan seperti ionic liquids, flourous phase chemistry,
supercritical carbon dioxide, dan“biosolvents”. Selain itu ada beberapa metode sintesis
baru yang lebih aman seperti reaksi tanpa menggunakan pelarut ataupun reaksi dalam
media air.
9. Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
Penggunaan energi alternatif dan efisien dalam sintesis dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode baru diantaranya adalah dengan menggunakan radiasai
gelombang mikro (microwave), ultrasonik dan fotokimia.
10. Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
Seperti sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya.
11. Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi

12. Meminimalisasi potensi kecelakaan


Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga
potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan,
ledakan dan api dapat dihindari.

Contohnya adalah penggunaan protein dari bakteri yang termodifikasi secara genetik ke daun
tanaman sebagai pengganti pestisida dan herbisida dalam memproteksi tanaman, pakaian yang saat
ini digunakan dapat dibuat dari bahan spandek jenis terbaru, dimana 70% terbuat dari glukosa yang
berasal dari jagung

Anda mungkin juga menyukai