Anda di halaman 1dari 5

KRITERIA MASUK / KELUAR ICU

RUMAH SAKIT
CAMATHA
SAHIDYA Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
Jln. A.Yani, No.8,
Muka Kuning, Kota Batam
Telp : 0778-371002
...................................... ..........................
0778-371003
Fax : 0778-371001
Ambulance : 0778-371374

Di Tetapkan :
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 00 – 00 – 0000
Dr.dr.Ibrahim, SH, MSc, MKN, MPd.Ked
(SPO) Direktur

Suatu mekanisme yang mengatur masuk / keluar pasien yang di


PENGERTIAN rawat di ruang ICU untuk membuat prioritas berdasarkan kondisi
medik
1. Menjadi acuan penerapan kriteria masuk / keluar pasien di
ICU
TUJUAN
2. Terlaksananya persamaan pendapat dalam menentukan
masuk / keluar pasien yang di rawat di ICU
1. Pasien yang di rawat di ruang ICU, NICU-PICU dan ICCU
sesuai indikasi kriteria masuk / keluar
KEBIJAKAN 2. Dalam melaksanakan pelayanan rawat intensif senantiasa
memperhatikan keselamatan pasien ( pasien safety )
1. Penetapan pasien masuk ICU :

Penanganan pasien-pasien prioritas 1


Penanganan pasien yang memerlukan terapi intensif
Penanganan pasien sakit kritis, tidak stabil
pemenuhan terapi intensif seperti tunjangan
ventilasi, infus obat-obatan vasoaktif kontinyu
dll
Contoh : - Pasien bedah kardiothorasik.
PROSEDUR - Pasien dengan sepsis shock
- Pasien dengan gagal nafas
PO2 ≤ 50 mmHg
PCO2 > 60 mmHg
Penanganan pasien-pasien prioritas 2
Penanganan pasien yang memerlukan
pemantauan intensif dari ICU, berisiko
memerlukan terapi intensif segera
Contoh :

1
Penanganan pasien dengan penyakit dasar
jantung, paru, renal pasca pembedahan mayor,
mengalami kegawatan yang berat dan akut
Pelaksanaan observasi fungsi sistemik dengan
kecenderungan gagal fungsi organ
Penanganan kegagalan fungsi organ sistemik
lebih dari satu

Penanganan pasien-pasien Prioritas 3


Penanganan pasien-pasien dengan penyakit
Terminal
Pemantauan penyakit dasarnya atau penyakit
akutnya baik masing – masing atau kombinasi
kemungkinan sembuh sangat kecil atau kurang
mendapat manfaat dari terapi di ICU.

Misalnya :
Keganasan metatastik yang di sertai :
- Penyakit infeksi, sumbatan jalan nafas
- Penyakit jantung atau penyakit paru terminal
disertai komplikasi akut berat
Pasien-pasien prioritas 3 mungkin mendapat terapi
intensif untuk mengatasi penyakit akut, tetapi mungkin
tidak sampai dilakukan intubasi atau Resusitasi
Kardiopulmoner

1.4. Penanganan pasien dengan pertimbangan medis lebih


gawat, tetapi ada harapan untuk hidup maka
didahulukan masuk ICU, seperti :
1.4.1. Dengue Shock Syndrome
1.4.2. Syok Pinal
1.4.3. Pasca resusitasi jantung paru tapi tidak Brain
Death

1.5. Penanganan pasien tidak indikasi masuk rawat khusus


untuk :
1.5.1. Brain Deth :
Penanganan pasien - pasien ini hanya dapat
dimasukkan ke ICU bila potensial donor
organ,tujuan menunjang fungsi-fungsi organ
hanya sementara menunggu donasi organ.
1.5.2. Penanganan pasien-pasien yang kompeten tetapi
menolak terapi tunjangan hidup yang agresif,
masuk ICU hanya untuk ” perawatan yang
nyaman"
1.5.3. Penanganan pasien yang vegetatif permanent
1.5.4. Penanganan pasien yang secara fisiologis stabil,

2
yang secara statistik resikonya rendah untuk
memerlukan terapi Intensif.
Misal :
- Diabetic Ketoacidosis tanpa komplikasi
- Keracunan obat tetapi sadar
1.5.5. GCS ≤ 5
1.5.6. Keganasan Stadium lanjut
1.5.7. Stadium terminal
1.5.8. Pengecualian :
Penanganan jenis-jenis pasien di atas yang tidak
mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU
tetapi ada pertimbangan luar biasa, dapat masuk
atas persetujuan kepala ICU (Indikasi Sosial)

2. Kriteria Pasien Keluar ICU :


2.1. Pasien-pasien prioritas 1
2.1.1. Kebutuhan untuk terapi intensif tidak ada
lagi/tidak bermanfaat
2.1.2. Terapi telah gagal, sehingga prognose jangka
pendek jelek
2.2. Pasien-pasien prioritas 2
Pada pemantauan, ternyata tidak memerlukan terapi
intensif
2.1. Pasien-oasien prioritas 3
Kebutuhan terapi intensif tidak ada lagi,kemungkinan
sembuh atau manfaat dari terapi intensif kontinyu
kecil,maka mungkin dapat dikeluarkan lebih dini dari
ICU.
Misal nya :
Pasien dengan penyakit lanjut seperti paru kronis,
penyakit jantung atau liver terminal, korsinoma yang
telah menyebar luas, tidak ada terapi potensial untuk
memperbaiki program nya.
1. SMF Terkait ( Bedah, Syaraf, Bedah Syaraf, Kebidanan,
UNIT TERKAIT
Jantung, Penyaki dalam, Paru, Orthopedi, Urologi )

3
ALUR PASIEN MASUK ICU

MULAI

PASIEN MASUK ICU

Pemeriksaan oleh Dokter / Konsulen ICU

Pemberian jawaban
Indikasi rawat tertulis Tidak indikasi
Dokter/Konsulen
rawat
ICU

Brain Death
Pemilihan
Pasien dengan kriteria
Pasien dengan
prioritas pasien pertimbangan
Pasien Pasien yg
medis
menolak therapy
Prioritas 1 tunjangan hidup yg
Pasien sakit kritis Dengue hock agresif
dan memerlukan syndrome
terapi intensif
Pasien yg vegetatif
Syok pinal permanen
Prioritas 2
1. Memerlukan
pemantauan 1. Deabetic
Pasca resusitasi Ketoacidosis
intensif
2. Observasi
jantung paru tapi tanpa
fungsi tidak brain death kompilkasi
systemik 2. Keracunan
3. Kegagalan obat tapi sadar
fungsi organ
systemik lbh
dari 1 GCS ≤ 5

Prioritas 3 Keganasan
Pasien-pasien stadium lanjut
dengan sakit
terminal 4
Stadium terminal
ALUR KELUAR ICU

MULAI

PASIEN DI RAWAT DI ICU

Pemberian informasi oleh Dokter/Konsulen


ICU kepada petugas rencana kepindahan
pasien

Prioritas 1
1. Pemenuhan kebutuhan untuk terapi
intensif tidak ada lagi/tidak bermanfaat
2. Pemberian terapi telah gagal, sehingga
prognose jangka pendek jelek

Prioritas 2
Pemantauan kepada pasien , ternyata tidak
memerlukan terapi intensif

Prioritas 3
Pemenuhan kebutuhan terapi intensif tidak
ada lagi, kemungkinan sembuh/manfaat
terapi kontinyu kecil, maka mungkin dapat
dikeluarkan dini dari ICU

Pemindahan ruang rawat

PROSES5SELESAI

Anda mungkin juga menyukai