BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2009
milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.
2009.
yang dihadapi bangsa ini mengerucut pada satu masalah pokok yakni `jumlah
penduduk yang terlalu banyak. Jumlah penduduk yang besar memang bisa
2
menjadi modal kalau berkualitas, tapi kalau tidak justru akan menjadi beban.
tahun ini 29,2 juta pasangan usia subur, ditargetkan bertambah 6,6 juta
pasangan usia subur pada akhir tahun 2008. Targetnya tahun ini akseptor baru
sebanyak 6,6 juta dan empat juta diantaranya peserta program KB mandiri,
Agustus 2009
Selatan pada tahun 2008 jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak
335.003 (45,003%).
juga efek samping yang mungkin terjadi siklus haid yang memanjang dan
teratur (spooting) atau tidak haid sama sekali (amenorea) sehingga konseling
berencana agar tidak terjadi drop out akseptor keuarga berencana karena efek
tulis ini adalah Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny. “ M“, Akseptor
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
4
bidan.
2. Tujuan khusus
2009
D. Manfaat Penulisan
a. Instansi
b. Institusi
c. Penulis
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan untuk penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
6
1. Studi Kepustakan
berencana.
2. Studi Kasus
menggunakan tehnik :
a. Anamnese
klien.
b. Pemeriksaan Fisik
c. Studi Dokumentasi
7
d. Diskusi
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
1. Pengertian
3. Macam-macam akseptor KB
3. Mekanisme Kerja
4. Efektifitas
5. Keuntungan
6. Keterbatasan
7. Indikasi
8. Kontra Indikasi
1. Pengertian
2. Klasifikasi
3. Penyebab
4. Penanganan
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas kesenjangan antara teori dan fakta yang ada,
dibahas secara sistematik mulai dari pengkajian dan analisa data dasar,
akhir studi kasus yang dilaksanakan dan juga berisikan saran – saran
DAFTAR PUSTAKA
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
kesuburan.
3. Macam-macam Akseptor KB
persalinan.
tanggal 15 Agustus.
A.B, 2006)
Sumber
http//www.tundakehamilan.com/artikel.kontrasepsi.metode
suntikan.
13
3. Mekanisme kerja
adalah:
spermatozoa.
dihambat.
4. Efektifitas
5. Keuntungan
atau pascamenstruasi.
6. Keterbatasan
bercak (spooting)
berikut.
tersering.
HIV.
pemakaian.
16
jangka panjang.
7. Indikasi
7.8. Perokok.
17
estrogen.
7.14. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
8. Kontra indikasi
8.1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per
100.000 kelahiran)
amenorea.
disuntik
10.1. Setiap saat siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
tidak teratur. Kenaikan berat badan juga merupakan salah satu efek
1. Pengertian
bulan berturut-turut
2. Klasifikasi amenorea
3. Penyebab
hipothalamus.
yang drastis, olah raga yang berlebihan, lemak tubuh kurang dari
hidatidosa.
4. penanganan
E.J, 2006)
kebidanan.
terjadi berikutnya.
jawab
1. Dokumentasi SOAP
dengan pengertian :
O (Objektif) adalah yang ditemukan baik melalui apa yang dilihat, diraba
kebidanan.
asuhan.
berkesinambungan.
berkualitas.
2. Diagnosis/masalah actual
3. Antisipasi
diagnosis/masalah
Assesment (kesimpulan)
potensial
4.Menetapkan perlunya
tidakan segera atau
konsultasi /kolaborasi
5. Rencana asuhan
Plan :
6. Implementasi langsung - Konsul
pada klien - Tes diagnostik/lab
- Rujukan
7. Evaluasi efektifitas - Pendidikan/
asuhan yang diberikan konseling
- Follow up
Sumber: Simatupang E.J 2006
29
BAB III
STUDI KASUS
Umur : 35 Th/ 36 Th
B. Data biologis
1. Keluhan utama
selama 1 tahun
2.3. Ibu mengatakan terakhir disuntik 1 April 2009 kembali tanggal 24 Juni
2009
2.5. Ibu mengatakan sejak 1 tahun yang lalu tidak mendapat haid
23 Juli 2008
4. Riwayat reproduksi
Lamanya : 5 – 6 hari
: 2 tahun
4.4. Riwayat KB
5. Pemeriksaan fisik
5.3. BB : 61 kg
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/i
S : 36,5
P :20x/i
Gigi dan mulut : gigi dan mulut bersih, tidak ada caries
jugularis
33
C. Data Psikologi/Sosiologi
murah
Subjektif :
Objektif :
suntikan 3 bulan
2. Amenorea
Subjektif :
Objektif :
suntikan 3 bulan
b. Pada kartu akseptor ibu, tercantum bahwa ibu memakai suntikan depo
progestin 150 mg
35
selaput lendir rahim menjadi tipis dan atropi yang menyebabkan haid
sedikit ( spooting ) atau tidak haid sama sekali. (Saifuddin A.B, 2006)
3. Kecemasan
Subjektif :
Objektif :
Keadaan tidak haid yang dialami ibu dapat mempengaruhi kondisi ibu
Subjektif :
Objektif : -
per 100 perempuan, kegagalan ini disebabkan oleh faktor antara lain
1. Tujuan :
tersebut.
2. Kriteria :
akseptor KB
d. Ibu bersedia datang untuk suntik pada waktu yang telah ditentukan
Rasional : agar ibu tidak merasa tegang, justru ibu merasa nyaman
masalahnya
merugikan.
progestin
38
bidan.
pelayanan KB.
h. Anjurkan ibu untuk memeriksakan diri jika ada keluhan yang berat
suntikan berikutnya.
1. Menciptakan hubungan yang baik antara bidan dan klien yaitu dengan cara
kepercayaan klien.
pernah haid
3. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping yang dapat timbul dari
Gangguan haid
- Amenorea
- Spotting
- Menoragia
menggunakan kontrasepsi
Rasa berputar atau sakit kepala yang terjadi pada satu sisi, kedua sisi
September 2009.
Hasil : Ibu bersedia datang kembali untuk disuntik sesuai jadwal yang telah
ditentukan
8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan diri jika ada keluhan yang berat
berikutnya.
1. Masalah aktual
Amenorea
Kecemasan
2. Evaluasi
dengan:
Ibu bersedia datang sesuai jadwal yang telah ditentukan, pada tanggal
16 September 2009.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas perbandingan tinjauan kasus berdasarkan hasil
di Puskesmas Plus Bara-Baraya tanggal 24 Juni 2009. Pendekatan dalam kasus ini
klinik klien sebenararnya bukan kunjungan ulang yang bagi penulis merupakan
kunjungan awal sesuai dengan waktu pelaksanaan studi kasus bagi penulis.
Pembahasan pada bab ini diawali dengan hasil tinjauan kasus dibandingkan dengan
ditemukan antara tinjauan kasus dibanding tinjauan pustaka serta upaya untuk
mengurangi kesenjangan yang ada berdasarkan lingkup tugas, tanggung jawab dan
wewenang bidan.
berdasarkan data yang dikemukakan Ny “M”, berupa siklus haid yang yang tidak
teratur sejak 1 tahun yang lalu tidak pernah mendapat haid selama menggunakan
suntikan depo progestin dan dari hasil pemeriksaan fisik terlihat pada kartu ibu
keadaan ibu pada saat pelaksanaan asuhan kebidanan tidak dalam keadaan gawat
darurat.
menciptakan hubungan yang baik antara bidan dan klien yaitu dengan cara
menjelaskan pada ibu tentang efek samping yang dapat timbul dari kontrasepsi
suntik yaitu : efek samping dari suntikan biasanya dapat terjadi gangguan haid
kontrasepsi hormonal lainnya maka dijumpai pula keluhan berupa mual, sakit
kepada ibu untuk istirahat yang cukup dengan cara mengurangi kerja berat dan
tidur tepat pada waktunya, memberikan ibu informed consent sebelum disuntik,
pada otot kosong ( muskulus gluteus ) agak dalam. Sebelum diberikan botol
dikocok agak lama dulu sampai seluruhnya betul-betul larut dan tercampur
dengan baik. Menganjurkan ibu untuk kembali suntik pada tanggal 16 September
data yang telah dikemukakan oleh ibu yaitu siklus haid yang tidak teratur sejak 1
tahun yang lalu dan tidak pernah haid selama menggunakan suntikan depo
progestin dan dari hasil pemeriksaan fisik terlihat pada kartu ibu kembali pada
tanggal 16 September 2009. Masalah potensial yang dapat terjadi pada amenorea
atau 1 tablet pil oral kombinasi perhari untuk 14 hari. Bila hal tersebut tidak
2. Ibu masih ingin menjadi akseptor suntikan depo progestin dan bersedia
ada perubahan yaitu ibu tidak cemas dengan keadannya sehubungan dengan
progestin.
2. Ibu masih ingin menjadi akseptor suntikan depo progestin dan bersedia
dan efek samping dari suntikan depo progestin, yaitu ibu tidak cemas
progestin
Ny “M”, hal ini dapat dilihat dari teori bahwa kontrasepsi suntikan depo
kerja obat dan efek samping yang ditimbulkannya, dalam studi kasus
mekanisme kerja, keuntungan dan efek samping suntika depo progestin dan
BAB V
berikut :
A. Kesimpulan
interval 3 bulan yang sangat efektif aman, dan dapat dipakai oleh semua
perempuan dalam usia reproduksi dan cocok untuk masa laktasi karena
secara garis besar menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
B. Saran
yang ditetapkan atau setiap saat jika ada keluhan setelah menggunakan
2. Bagi Bidan
diagnosa secara dini tentang hal-hal yang dialami oleh klien dan
Keluarga Berencana.
6. Tujuan :
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
umurnya
Usia 35 tahun bagi seorang wanita adalah gerbang memasuki periode usia
resiko tinggi dari segi reproduksi. Dari segi reproduksi wanita yang berusia 35 tahun
mengalami proses persalinan dan kebahagian dalam merawat anak. Mereka biasanya
juga telah mempunyai jumlah anak yang cukup dan sudah pernah mencoba serta
sering terusik dengan datangnya rumor mengenai kontrasepsi bagi wanita yang telah
memasuki usia 35. Seperti rumor mengenai kontrasepsi pil yang dapat menyebabkan
kanker payudara, kontrasepsi suntik yang dapat menyebabkan kanker leher rahim
hingga penggunaan IUD dan Implant yang kabarnya bisa berjalan hingga tembus ke
diinginkan. Selain itu yang lebih mengkhawatirkan, kehamilan pada wanita usia 35
tahun keatas sangat beresiko bagi janin dan wanita itu sendiri. Karena wanita yang
berusia lebih dari 35 tahun akan mengalami peningkatan morbiditas dan mortalitas
kombinasi dapat digunakan dengan aman oleh wanita berusia > 35 tahun sampai
52
masa menopause, jika tidak terdapat faktor resiko lain. Kekhawatiran tentang resiko
35 tahun , menurut penelitian akhir juga tidak terbukti. Disamping terbukti turunnya
tingkat prevalensi kanker payudara diantara perempuan usia > 35 tahun, ternyata
resiko kanker endometrium dan kanker ovarium juga turun. Namun, perempuan usia
lebih dari 35 tahun yang merokok sebaiknya tidak menggunakan pil kombinasi
- Pil kombinasi dosis rendah dapat berfungsi sebagai terapi sulih hormon pada
masa premenopause.
- Dapat digunakan oleh perempuan >35 tahun yang tidak terpapar Infeksi Saluran
- AKDR Cu dan Progestin : sangat efektif, dan efektif jangka panjang ( TCu 380
- Sangat tepat untuk pasangan yang benar-benar tidak ingin menambah jumlah
anak lagi.
5. Kondom
termasuk HIV/AIDS
Untuk itu, agar terhindar dari kekeliruan dan keraguan dalam penggunaan alat /
kontrasepsi apa saja yang tepat digunakan untuk perempuan yang berusia lebih
wanita usia ini benar-benar memerlukan kontrasepsi yang aman dan efektif.
54
suntikan
55
DAFTAR PUSTAKA