Anda di halaman 1dari 34

BAB 4

HASIL PENGKAJIAN

4.1 Pengkajian Data

Kasus 1 Kasus 2
Tanggal Pengkajian 16-07-2019 22 -07-2019
Jam 11.00 16.00 wita
Tempat Puskesmas Kr Taliwang Puskesmas Kr Taliwang
Oleh Rizkya Amalin Rizkya Amalin

4.1.1 Data Subyektif

Identitas
Kasus 1 Kasus 2
Pasien
Istri Suami Istri Suami
Nama Ny “H” Tn. “A ” Ny “N” Tn. “R”
Umur 40 tahun 45 tahun 19 tahun 20 tahun
Suku Sasak Sasak Sasak Sasak
Agama Islam Islam Islam Islam
Pendidikan SD SD SMP SMP
Pekerjaan Dagang Ojek IRT Buruh
Alamat Kr.Taliwang. RT 004. Kr.Taliwang. RT 005

Keluhan Utama Ibu hamil 2 bulan datang ke Puskesma Kr. Ibu hamil 2 bulan datang ke Puskesmas
Taliwang mengeluh lemas, pusing, dan Kr.Taliwang mengeluh lemas, nyeri ulu
mual muntah berlebihan. hati, mual muntah berlebihan.

Riwayat Ibu hamil 2 bulan datang ke Puskesmas Ibu hamil 2 bulan datang ke Puskesmas
keluhan utama Kr.Taliwang tanggal 16-07-2019 jam Kr.Taliwang tanggal 22-07-2019 jam 16.00
11.30 wita, dibawa oleh keluarganya wita di bawa oleh keluarganya dengan
dengan keluhan pusing, nyeri ulu hati dan keluhan lemas, nyeri ulu hati, mual pada
mual di pagi hari sejak 3 hari yang lalu pagi hari dan muntah berlebihan setiap
sehingga mual-muntah berlebihan setiap makanan yang masuk atau dimakan
makanan yang masuk atau dimakan, sehingga sama sekali ibu tidak nafsu makan
sehingga ibu tidak nafsu makan dan sejak 5 hari yang lalu, frekuensi >10 kali
frekuensi >10 kali sehari, hingga di infus sehari hingga di infus Tanggal 22-07-2019
Tanggal 16-07-2019 pukul 11.30 wita. pukul 16.00 wita.
Riwayat Ibu Mengatakan Tidak Mempunyai Ibu Mengatakan Tidak Mempunyai
Penyakit Penyakit Menular Seperti : HIV/AIDS, Penyakit Menular Seperti : HIV/AIDS,
Sekarang TBC. Menurun Seperti : Darah Tinggi, TBC. Menurun Seperti : Darah Tinggi,
Kencing Manis. Menahun seperti penyakit Kencing Manis. Menahun seperti penyakit
gagal jantung dll. gagal jantung dll.

Riwayat Ibu mengatakan tidak pernah menderita Ibu mengatakan tidak pernah menderita
Penyakit penyakit berat seperti hepatitis, hipertensi, penyakit berat seperti hepatitis, hipertensi,
Dahulu gagal ginjal, asma, TBC, kencing manis, gagal ginjal, asma, TBC, kencing manis,
HIV/AIDS dan malaria. HIV/AIDS dan malaria.

43
Riwayat Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada
Keluaarga yang pernah menderita penyakit berat yang pernah menderita penyakit berat
seperti hepatitis, hipertensi, gagal ginjal, seperti hepatitis, hipertensi, gagal ginjal,
asma, TBC, kencing manis, malaria dan asma, TBC, kencing manis, malaria dan
tidak pernah melakukan pemeriksaan tidak pernah melakukan pemeriksaan
HIV/AIDS. HIV/AIDS.

Riwayat Menarche : 13 tahun Menarche : 13 tahun


Menstruasi Siklus : 28 hari Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Lama : 7 hari
Jumlah : 4 kali ganti pembalut Jumlah : 3 kali ganti pembalut
Disminorhea : Tidak ada Disminorhea : Tidak ada
Flour albus : kadang-kadang Flour albus : Kadang-kadang
HPHT : 25-05-2019 HPHT : 20-05-2019 .

Riwayat Status perkawinan : 1 kali syah Status perkawinan : 1 kali syah


Perkawinan Lama : ± 9 tahun Lama : ± 1 tahun
Umur pertama menikah Umur pertama menikah
Suami : 31 tahun Suami : 19 tahun
Istri : 30 tahun Istri : 18 tahun

Riwayat Hamil UK Jenis Penolong Komplikasi BBL Ket.


kehamilan, ke Pers. Tempat
Pers. H B N BB (gram) JK
persalinan,
nifas, anak dan 1. Aterm Normal Bidan - - - 2900 L H
sponta
kb yang lalu n
(kasus 1) Aterm Normal Bidan - - - 3200 P H
sponta
n
Ini

Riwayat Hamil UK Jenis Penolong Komplikasi BBL Ket.


kehamilan, ke Pers. Tempat
Pers. H B N BB (gram) JK
persalinan,
Ini
nifas, anak dan
kb yang lalu
(kasus 2)

44
Riwayat Kasus 1 Kasus 2
Kehamilan
sekarang
a. Usia kehamilan Ibu mengatakan usia kehamilan 2 bulan Ibu mengatakan usia kehamilan
baru 2 bulan
b. Gerakan janin Belum dirasakan Belum dirasakan
c. ANC 2 kali 2 kali
d. Obat Tablet tambah darah Tablet tambah darah
e. Tanda bahaya Tidak ada Tidak ada
f. Imunisasi TT TT3 TT2(Saat Catin dan saat hamil
anak pertama
g. Rencana kb Steril Kb suntik 3 bulan

Tabel ANC
Kasus 1
Tanggal Keluhan Uk BB TD Lil TFU HB UL TT Teraphy
periksa (mmHg) a
29-06- Taa 5 53 100/70 25 BT 10,8 - TT3 -SF
-BC
2019 mg
g
10-07- Mual 7-8 52 100/80 - BT - - - -
2019 mg
g
16-07- Mual 9 50 100/70 - - - - - -Antasida
-injeksi
2019 muntah, mg
ranitidin
lemas, g
nyeri ulu
hati

Tabel ANC
Kasus 2
Tanggal Keluhan Uk BB TD Lila TFU HB UL TT Teraphy
periksa (mmHg)
04-07- Mual . 7-8 48 100/70 24,5 BT - - - -Vit.B complex
1x1
2019 mg
g
22-7- Mual 9- 47 100/70 - BT - - - -Antasida
-injeksi ranitidin
2019 muntah, 10
lemas, mg
nyeri g
ulu hati

Identitas Pasien Kasus 1 Kasus 2


Pola Nutrisi
Nutrisi sebelum Komposisi : Nasi, sayur, lauk Komposisi : Nasi, sayur, lauk
hamil Frekuensi : 3 kali sehari Frekuensi : 2-3 kali sehari
Porsi : 1 piring Porsi : 1/2 piring

Nutrisi selama Komposisi : Nasi, lauk pauk, sayur, Komposisi : Nasi, lauk pauk, ikan, sayur,
hamil ikan, kacang-kacangan. kacang-kacangan.
Frekuensi : 2 kali sehari Frekuensi 1 kali sehari
Porsi : ±2 sendok makan Porsi : ± 2 sendok makan

45
Identitas Pasien Kasus 1 Kasus 2

Pola Eliminasi
BAK BAK sebelum hamil 4-5 x sehari BAK sebelum hamil 5 x sehari
BAK selama hamil 3 kali sehari BAK sebelum hamil 4 x sehari

BAB BAB sebelum hamil 1-2x sehari BAB selama hamil 1x sehari
BAB selama hamil 1x sehari BAK selama hamil 2-3 x sehari
BAK/BA terakhir : tanggal 16-06-2019 BAK/BAB terakhir : tanggal 22-05-2019

Pola Istirahat

Sebelum hamil Malam : 7 jam Malam : 8 jam


Siang : ±1 jam Siang : 1 jam
Selama Hamil
Malam : ± 6 jam Malam : ± 6 jam
Siang : ± 1 jam Siang : ± 2jam

Pola Kegiata sehari- Ibu mengerjakan pekerjaan rumah Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sehari-
hari sehari-hari sebagai ibu rumah tangga hari sebagai ibu rumah tangga

Komunikasi Nonverbal : lancar Nonverbal : lancar


Verbal : Bahasa Indonesia / Sasak Verbal : Bahasa Indonesia / Sasak

Hubungan dengan Baik Baik


Keluarga

Hubungan dengan Baik Baik


orang lain
Proses berfikir Baik terarah Baik terarah

Ibadah / Spiritual Taat Taat

Respon Ibu dan Ibu dan keluarga mengatakan tidak Ibu dan keluarga merasa senang dengan
keluarga terhadap menginginkan kehamilannya saat ini kehamilan ini
kehamilan
Dukungan keluarga Ibu mengatakan keluarganya tidak Semua keluarga memberi dukungan
merespon apa-apa tentang kehamilajnya terhadap kehamilannya serta suami
saat ini.. mengantarkan ibu untuk memeriksakan
kehamilannya

Pengambilan Suami dan Istri Suami dan Istri


keputusan dalam
keluarga

Tempat persalinan Puskesmas Puskesmas

Penolong Bidan Bidan


persalinan

46
4.1.2 Data Obyektif
Observasi Kasus 1 Kasus 2

KU Lemah Lemah
TD 100/80 mmHg 100/70 mmHg
S 36,5C 36,7C
N 100 x/menit 86 x/menit
R 22 x/menit 22 x/menit
LILA 25 cm 24,5 cm
BB sebelum hamil 55 Kg 50 Kg
BB selama hamil 50 Kg 47 Kg
Tinggi Badan 164 cm 154 cm
HTP 31-03-2020 27 - 03- 2020
Umur kehamilan 8-9 minggu 9-10 minggu

Pemeriksaan Fisik Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok, Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok,
Kepala distribusi rambut lurus, tidak ada nyeri distribusi rambut merata, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada benjolan. tekan.

Wajah pucat, tidak ada cloasma gravidarum, Pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak oedem, tidak ada nyeri tekan tidak oedem, tidak ada nyeri tekan

Mata Simetris, konjungtiva pucat , sklera Simetris, konjungtiva pucat, sklera putih,
putih, mata cekung. mata cekung.

Hidung Simetris, tidak ada polip, tidak ada Simetris, tidak ada polip, tidak ada
kelainan kelainan

Telinga Simetris, tidak ada sekret, tidak ada Simetris, tidak ada sekret, tidak ada
kelainan, letak sejajar dengan mata kelainan, letak sejajar dengan mata

Mulut Bibir kering, tidak ada karies gigi, gigi Bibir kering, tidak ada karies gigi, gigi
tidak berlubang, lidah bersih, tidak ada tidak berlubang, lidah bersih, tidak ada
kelainan, lidah pasien kering dan kotor kelainan, lidah pasien kering dan kotor

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
maupun limfe dan tidak ada bendungan maupun limfe dan tidak ada bendungan
vena jugularis vena jugularis

Payudara Simetris, terdapat pembesaran mamae, Simetris, terdapat pembesaran mamae,


puting menonjol, susu bersih, tidak ada puting menonjol, susu bersih, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada benjolan. nyeri tekan, tidak ada benjolan.

Tidak ada luka bekas opersi, Turgor kulit Tidak ada luka bekas opersi, Turgor kulit
Kulit menurun. menurun.

Abdomen Simetris, pembesaran abdomen sesuai Simetris, pembesaran abdomen sesuai


dengan usia kehamilan, terdapat linea dengan usia kehamilan, terdapat linea
nigra, striae gravidarum (-), nyeri nigra, striae gravidarum (-), nyeri
epigastrium (+), turgor kulit (-) epigastrium (-),turgor kulit (-)
Leopold I : TFU belum teraba Leopold I : TFU belum teraba
Leopold II : Tidak dilakukan Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan Leopold IV : Tidak dilakukan
DJJ : - DJJ : -

47
Observasi Kasus 1 Kasus 2

Genetalia Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada
pengeluaran cairan pervaginam, tidak pengeluaran cairan pervaginam, tidak
varises, tidak ada condiloma, tidak ada varises, tidak ada condiloma, tidak ada
luka parut pada perineum, tidak ada luka parut pada perineum, tidak ada
hemoroid pada anus. hemoroid pada anus.

Ekstremitas atas Simetris, tidak ada eodema, tidak ada Simetris, tidak ada eodema, tidak ada
varises, kuku tidak pucat, tidak ada nyeri varises, kuku tidak pucat, tidak ada nyeri
tekan, tangan kanan terdapat pemasangan tekan, tangan kanan terdapat pemasangan
infus. infus.

Ekstremitas bawah Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada
varises pada tungkai, jari-jari lengkap, varises pada tungkai, jari-jari lengkap,
tidak ada nyeri tekan, refleks patella tidak ada nyeri tekan, refleks patella
(+/+) (+/+)

4.1.3 Analisis Masalah


Data Fokus Etiologi Masalah
Kasus 1
Data Subyektif: 1. Mual-muntah
- Ibu mengatakan umur Hiperemesis gravidarum yang terjadi diatas berlebihan hingga
40 tahun pertama kali diatas umur 35 tahun juga tidak lepas dari menyebabkan keadaan
menikah umur 26 faktor-faktor psikologis yang disebabkan oleh ibu hamil terganggu
tahun karena ibu belum siap hamil atau malah tidak
- Ibu mengatakan ini menginginkan kehamilannya lagi sehingga
kehamilan yang ketiga akan merasa tertekan dan menimbulkan stress
dan tidak pernah pada ibu. Stress memepengaruhi hipotalamus
keguguran dan memeberi rangsangan pada pusat muntah
sebelumnya. otak sehingga terjadi kontraksi otot abdominal
- Ibu mengatakan dan otot dada yang disertai dengan penurunan
pendidikan terakhirnya diafragma menyebabkan tingginya tekanan
SD dalam lambung, tekanan yang tinggi dalam
- Ibu mengatakan lambung memaksa ibu untuk menarik nafas
pekerjaannya sebagai dalam-dalam sehingga membuat sfingtet
pedagang esophagus bagian atas terbuka dan sfingter
- Ibu mengatakan mual bagian bawah berelaksasi inilah yang memicu
muntah berlebihan mual dan muntah
sejak 3 hari yang lalu,
pusing dan nafsu
makannya berkurang.
- Ibu mengatakan usia
kehamilannya 8-9
minggu.
- Ibu mengatakan
menstruasi terakhir
pada tanggal 24-05-
2019.
- Ibu mengatakan setiap
makan, makanan yang
di makan selalu keluar
(dimuntahkan).
- Ibu mengatakan porsi
makan selama hamil +

48
2 sendok dengan
komposisi nasi, lauk
pauk, sayur-sayuran
serta porsi minum air
putih 1 gelas 4x sehari
- Ibu mengatakan
- BAB 1x sehari,
konsistensi keras
- BAK 4x sehari , warna
kekuningan

Data Obyektif :
K/u ibu lemah
TD : 100/80 mmHg
S : 36,5 C
N : 100 x/menit
R : 22 x/menit
Lila : 25 cm
BB : 50 Kg
TB : 164 cm
Palpasi :
Leopold I :
TFU belum
teraba
Leopold II :
Tidak dilakukan
Leopold III :
Tidak dilakukan
Leopold IV :
Tidak dilakukan
DJJ : -
Interprestasi Data :
G3P2A0H2 UK 8-9 Mg
T/H/IU k/u ibu dan janin
baikdengan hiperemesis
gravidarum tingkat 1

Kasus 2
Data Subyektif:
- Ibu mengatakan umur
19 tahun pertama kali Kehamilan diusia kurang 20 tahun secara 1 Mual-muntah
menikah umur 18 biologis belum siap, cenderung labil, berlebihan hingga
tahun menyebabkan keadaan
- Ibu mengatakan ini mentalnya belum matang sehingga mudah ibu hamil terganggu
kehamilan yang mengalami keguncangan yang mengakibatkan
pertama dan tidak
pernah keguguran kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
sebelumnya. kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan
- Ibu mengatakan
pendidikan terakhirnya
SMP
- Ibu mengatakan
pekerjaannya sebagai
ibu rumah tangga
- Ibu mengatakan mual
muntah berlebihan
sejak 3 hari yang lalu,
pusing dan nafsu

49
makannya berkurang.
- Ibu mengatakan usia
kehamilannya 9-10
minggu.
- Ibu mengatakan
menstruasi terakhir
pada tanggal 20-05-
2019.
- Ibu mengatakan setiap
makan, makanan yang
di makan selalu keluar
(dimuntahkan).
- Ibu mengatakan porsi
makan selama hamil +
2 sendok dengan
komposisi nasi, lauk
pauk, sayur-sayuran
serta porsi minum air
putih 1 gelas 4x sehari
- Ibu mengatakan
- BAB 1x sehari,
konsistensi keras
- BAK 4x sehari , warna
kekuningan

Data Obyektif :
K/u ibu lemah
TD : 100/80 mmHg
S : 36,5 C
N : 100 x/menit
R : 22 x/menit
Lila : 25 cm
BB : 47 Kg
TB : 154 cm
Palpasi :
Leopold I :
TFU belum
teraba
Leopold II :
Tidak dilakukan
Leopold III :
Tidak dilakukan
Leopold IV :
Tidak dilakukan
DJJ : -
Interprestasi Data :
G1P0A0H20 UK 9-10 Mg
T/H/IU k/u ibu dan janin
baikdengan hiperemesis
gravidarum tingkat 1

50
4.1.4 Perencanaan

Kasus kriteria hasil Perencanaan Rasional


Kasus 1 - Diharapakan Tanggal 16 juli 2019 pukul
Ny. “H” setelah 11.00 wita - Memberikan perlindungan kepada
diberikan - Informed consent pasien terhadap tindakan medis
asuhan pada ibu - beritahu pada ibu dan yang dilakukan tanpa sepenge-
selama dirawat keluarga hasil pemeriksaan tahuaan pasien.
di puskesmas dan jelaskan pada ibu - Penting bagi tenaga kesehatan
dan diberikan keadaan yang di alaminya untuk memberikan penjelasan
asuhan sekarang. tentang keadaan yang di rasakan
berkelanjutan di - Anjurkan kepada ibu untuk pasien sekarang.
rumah Mual makan sedikit tapi sering, - Makan sedikit tapi sering harus
muntah jika ibu tidak bisa makan dilakukan karena pada kondisi
berkurang. nasi anjurkan ibu untuk mual serta muntah ibu tidak
megomsumsi roti, biskuit mampu untuk mengonsumsi
dan kacang-kacangan/ makanan yang banyak, sedangkan
makanan-makanan kering janin memerlukan nutrisi terutama
lainya yang tidak pada awal bulan kehamilan untuk
merangsang terjadinya mual proses pembentukan organ tubuh
muntah. sehingga harus ada nutrisi yang
- Anjurkan ibu untuk masuk, ibu dengan hiperemisis
menghindari makanan yang gravidarum kekurangan tenaga
berlemak dan berminyak. karena lemak dan karbohidrat
- Anjurkan ibu minum air cadangan pada tubuh telah
putih minimal 8 gelas per digunakan sehingga untuk
hari dan jika memungkinkan menggantikan ibu bisa makan
untuk mengomsumsi makanan ringan yang tinggi
minuman hangat. karbohidrat seperti roti dan biscuit
- Anjurkan ketika ibu bangun dan kacang-kacangan, serta
tidur, bangunlah secara makanan-makanan kering lainnya
perlahan 5-6 menit (jangan yang tidak meransang mual
bangun mendadak), muntah.
beberapa saat kemudian, - Makan makanan yang berminyak
- Konsling tentang istirahat dan berlemak akan menambah
yang cukup mual muntah yang ibu alami.
- Lanjut terapy kolaborasi - Kebutuhan air putih bagi orang
dokter untuk pemberian dewasa adalah 2 liter per hari atau
terapy infus RL 28 TPM, setara dengan 8 gelas per-
dan obat oral (B-complex, hari, sedangkan Penderita
antasida) hiperemesis mempunyai gejala
kekurangan dan kehilangan cairan
tubuh akibat muntah sehingga
kebutuhan air pada penderita
hiperemesis lebih banyak.
- Gerakan yang tergesa-gesa atau
terburu buru saat bangun dari
tempat tidur dapat menyebabkan
perut ibu hamil mengalami kram
dan sakit punggung, juga bisa
mengurangi konsentrasi dan
keseimbangan.
- salah satu cara untuk melepaskan
kelelahan jasmani dan kelelahan
mental. dengan tidur semua

51
keluhan hilang atau berkurang
terutama pada hiperemisis karena
terjadi masalah seperti mual dan
muntah dimana Ibu kehilangan
tenaga dan ibu kembali
mendapatkan tenaga dengan
istirahat
- pemberian terapi infus, vitamin B
Complex dan Antasida dibutuhkan
untuk mengurangi mual dan
muntah yang dialami pasien dan
mengurangi rasa nyeri pada ulu
hati yang diderita pasien.

Tanggal 22 Juli 2019 pukul


Kasus 2 Diharapakan setelah 16.00 wita
Ny. “N” diberikan asuhan - Informed consent
pada ibu selama - beritahu pada ibu dan
dirawat di keluarga hasil pemeriksaan - Memberikan perlindungan kepada
puskesmas dan dan jelaskan pada ibu pasien terhadap tindakan medis
diberikan asuhan keadaan yang di alaminya yang dilakukan tanpa sepenge-
berkelanjutan di sekarang. tahuaan pasien.
rumah Mual - Anjurkan kepada ibu untuk - Penting bagi tenaga kesehatan
muntah berkurang. makan sedikit tapi sering, untuk memberikan penjelasan
jika ibu tidak bisa makan tentang keadaan yang di rasakan
nasi anjurkan ibu untuk pasien sekarang.
megomsumsi roti, biskuit - Makan sedikit tapi sering harus
dan kacang-kacangan/ dilakukan karena pada kondisi
makanan-makanan kering mual serta muntah ibu tidak
lainya yang tidak meransang mampu untuk mengonsumsi
mual muntah. makanan yang banyak, sedangkan
- Anjurkan ibu untuk janin memerlukan nutrisi terutama
menghindari makanan yang pada awal bulan kehamilan untuk
berlemak dan berminyak. proses pembentukan organ tubuh
- Anjurkan ibu minum air sehingga harus ada nutrisi yang
putih minimal 8 gelas per masuk, ibu dengan hiperemisis
hari dan jika memungkinkan gravidarum kekurangan tenaga
untuk mengomsumsi karena lemak dan karbohidrat
minuman hangat. cadangan pada tubuh telah
- Anjurkan ketika ibu bangun digunakan sehingga untuk
tidur, bangunlah secara menggantikan ibu bisa makan
perlahan 5-6 menit (jangan makanan ringan yang tinggi
bangun mendadak), karbohidrat seperti roti dan biscuit
beberapa saat kemudian,. dan kacang-kacangan, serta
- Konsling tentang istirahat makanan-makanan kering lainnya
yang cukup yang tidak meransang mual
- Lanjut terapy kolaborasi muntah.
dokter untuk pemberian - Makan makanan yang berminyak
terapy infus dan obat oral dan berlemak akan menambah
(B-complex, antasida) mual muntah yang ibu alami.
- Kebutuhan air putih bagi orang
dewasa adalah 2 liter per hari atau
setara dengan 8 gelas per-
hari, sedangkan Penderita
hiperemesis mempunyai gejala
kekurangan dan kehilangan cairan

52
tubuh akibat muntah Sehingga
kebutuhan air pada penderita
hiperemesis lebih banyak.
- Gerakan yang tergesa-gesa atau
terburu buru saat bangun dari
tempat tidur dapat menyebabkan
perut ibu hamil mengalami kram
dan sakit punggung, juga bisa
mengurangi konsentrasi dan
keseimbangan.
- salah satu cara untuk melepaskan
kelelahan jasmani dan kelelahan
mental. dengan tidur semua
keluhan hilang atau berkurang
terutama pada hiperemisis karena
terjadi masalah seperti mual dan
muntah dimana Ibu kehilangan
tenaga dan ibu kembali
mendapatkan tenaga dengan
istirahat
- pemberian terapi infus, vitamin B
Complex, paracetamol dan
Antasida dibutuhkan untuk
mengurangi mual dan muntah
yang dialami pasien.

4.1.5 Implementasi

Kasus Implementasi Kasus Implementasi

Kasus 1 Tanggal 16 Juli 2019 pukul 11.30 wita Kasus 2 Tanggal 22 Juli 2019 pukul 16.00 wita
Ny. “H” - meminta persetujuan kepada ibu atas Ny. “N” - meminta persetujuan kepada ibu atas
tindakan medis yang akan dilakukan tindakan medis yang akan dilakukan
kepada dirinya. kepada dirinya.
- Mengimformasikan pada ibu dan - Mengimformasikan pada ibu dan
keluarga tentang hasil pemeriksaan keluarga tentang hasil pemeriksaan
yang di dapatkan dan asuhan yang di yang di dapatkan dan asuhan yang di
berikan bahwa TD : 100/80 mmHg, berikan bahwa TD : 90/70 mmHg, S
S : 36,5 C, N : 100 x/menit, R : 22 : 36,7 C, N : 86x/menit, R : 22
x/menit serta menjelaskan bahwa x/menit serta menjelaskan bahwa
keadaan yang ibu alami saat ini bisa keadaan yang ibu alami saat ini bisa
di perbaiki. di perbaiki.
- Menganjurkan kepada ibu untuk - Menganjurkan kepada ibu untuk
makan sedikit tapi sering, jika ibu makan sedikit tapi sering, jika ibu
tidak bisa makan nasi ibu bisa tidak bisa makan nasiibu bisa
mengomsumsi makan makanan mengomsumsi makan makanan
ringan yang tinggi karbohidrat ringan yang tinggi karbohidrat
seperti roti, biscuit, kacang- seperti roti, biscuit, kacang-
kacangan, buah-buahan/makanan- kacangan, buah-buahan/makanan-
makanan kering lainya yang tidak makanan kering lainya yang tidak
meransang mual muntah. meransang mual muntah.
- Menganjurkan ibu untuk - Menganjurkan ibu untuk
menghindari makanan yang menghindari makanan yang
berlemak dan berminyak karena berlemak dan berminyak karena
dapat memicu terjadinya mual dapat memicu terjadinya mual

53
muntah. muntah.
- Menganjurkan ibu untuk minum air - Menganjurkan ibu untuk minum air
putih minimal 8 gelas per hari serta putih minimal 8 gelas per hari serta
minum minuman yang hangat, untuk minum minuman yang hangat, untuk
mengganti cairan yang hilang, dan mengganti cairan yang hilang, dan
untuk menghindari terjadinya untuk menghindari terjadinya
dehidrasi pada ibu hamil. dehidrasi pada ibu hamil.
- Menganjurkan ibu ketika baru - Menganjurkan ibu ketika baru
bangun tidur, bangunlah secara bangun tidur, bangunlah secara
perlahan 5-6 menit (jangan bangun perlahan 5-6 menit (jangan bangun
mendadak) karana dapat mendadak) karana dapat
menyebabkan perut ibu hamil menyebabkan perut ibu hamil
mengalami kram dan sakit mengalami kram dan sakit
punggung, juga bisa mengurangi punggung, juga bisa mengurangi
konsentrasi dan keseimbangan, konsentrasi dan keseimbangan,
beberapa saat kemudian, memakan beberapa saat kemudian, memakan
lebih banyak roti atau biskuit. lebih banyak roti atau biskuit.
- Menganjurkan ibu untuk istirahat - Menganjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup dan teratur, tidur siang yang cukup dan teratur, tidur siang
1-2 jam/hari, tidur malam 7-8 jam 1-2 jam/hari, tidur malam 7-8 jam
/hari. /hari.
- Memberikan lanjut terapy kolaborasi - Memberikan lanjut terapy kolaborasi
dokter untuk pemberian obat melalui dokter untuk pemberian obat melalui
infus dan obat oral yaitu infus 28 infus dan obat oral yaitu infus 28
TPM, injeksi ranitdin 3x1, obat oral TPM, obat oral vitamin B complex
vitamin B complex 1x1, antasida 3x1 1x1, antasida 3x1 (dikunyah sebelum
(dikunyah sebelum makan,). Serta makan). Serta menganjurkan ibu
menganjurkan ibu untuk rutin untuk rutin mengomsumsi obatnya
mengomsumsi obatnya sesuai aturan sesuai aturan dokter.
dokter.

54
4.1.6 Evaluasi

Kasus Evaluasi Kasus Evaluasi

Kasus 1 Tanggal 16 juli 2019 Kasus 2 Tanggal 22 Juli 2019


Ny. “H ” Ny. “N”
1. Ibu sudah dijelaskan tentang hasil 1. Ibu sudah dijelaskan tentang hasil
pemeriksaan dan ibu suddah pemeriksaan dan ibu suddah mengerti
mengerti tentang keadaanya saat tentang keadaanya saat ini, ibu
ini, ibu mengatakan khawatir mengatakan khawatir dengan
dengan keadaanya saat ini keadaanya saat ini
2. Ibu bersedia makan sedikit tapi 2. Ibu bersedia makan sedikit tapi sering
sering 3. Ibu dan keluarga telah diberikan
3. Ibu dan keluarga telah diberikan dukungan moril
dukungan moril 4. Ibu bersedia tinggal dipuskesmas
4. Ibu bersedia tinggal dipuskesmas untuk dirawat
untuk dirawat 5. Sudah melakukan advice dokter yaitu
5. Sudah melakukan advice dokter memasang infus pada lengan kanan
yaitu memasang infus pada lengan pasien dan ibu bersedia dipasangkan
kanan pasien dan ibu bersedia infus pada lengan kanan
dipasangkan infus pada lengan 6. Sudah melakukan advice dokter yaitu
kanan menginjeksi ranitidin dan ibu bersedia
6. Sudah melakukan advice dokter untuk diinjeksi
yaitu menginjeksi ranitidin dan ibu 7. Sudah melakukan advice dokter yaitu
bersedia untuk diinjeksi memeberikan obat oral antasida 3x1,
7. Sudah melakukan advice dokter dan vit.b’complex 1x1, ibu bersedia
yaitu memeberikan obat oral minum obat
antasida 3x1, dan vit.b’complex, 8. Ibu masih merasa mual 4 kali
ibu bersedia minum obat 9. Ibu bersedia dikunjungi kembali
8. Ibu masih merasa mual 4 kali tanggal 24 juli 2019
9. Iu bersedia dikunjungi kembali
tanggal 20 juli 2019
-

55
CATATAN PERKEMBANGAN

Kasus Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3


Kasus 1 Tanggal 20 Juli 2019 Tanggal 23 Juli 2019 Tanggal 27 Juli 2019
Ny.“ H” S: S: S:
- Ibu mengatakan masih - Ibu mengatakan mual muntah - Tidak ada keluhan yang ibu
mengalami mual muntah saat berkurang, hanya 2-3 kali rasakan saat ini
di pagi hari berupa cair tidak sehari dan sudah ada nafsu
ada ampas ±4 kali sehari makan saat ini .
O: O:
O: - K/u baik, kesadaran - K/u baik, kesadaran
- K/u baik, kesadaran composmentis, TD: 110/70 composmentis, TD: 120/70
composmentis, TD: 120/70 mmHg, N: 86 x/menit, S: mmHg, N: 88 x/menit, S:
mmHg, N: 82 x/menit, S: 36,5˚C, R: 24 x/menit, LILA 36,5 ˚C, R: 22 x/menit,
36,5˚C, R: 20 x/menit, LILA 26 cm, BB 51Kg. LILA 25 cm, BB 53 Kg.
25 cm, BB 50 Kg. Leopold I : TFU belum Leopold I : TFU belum
Leopold I : TFU belum teraba teraba
teraba Leopold II : Tidak Leopold II : Tidak
Leopold II : tidak dilakukan dilakukan
dilakukan pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksaan Leopold III : tidak dilakukan Leopold III : tidak
Leopold III : tidak pemeriksaan dilakukanpem
dilakukan Leopold IV : tidak dilakukan eriksaan
pemeriksaan pemeriksaan Leopold IV : tidak
Leopold IV : tidak dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan

A: A:
- G3P2A0H2, UK 8-9 minggu A : - G2P1A0H0, UK 9-10 minggu
dengan hiperemesis - G3P2A0H2, UK 9 minggu
gravidarum tingkat 1
P:
P: - Menginformasikan kepada
- Menginformasikan kepada P : ibu tentang hasil
ibu tentang hasil pemeriksaan - Menginformasikan kepada pemeriksaan dan asuhan
dan asuhan yang akan ibu tentang hasil pemeriksaan yang akan diberikan. Ibu
diberikan. Ibu mengerti dan asuhan yang akan mengerti tentang informasi
tentang informasi yang telah diberikan. Ibu mengerti yang telah diberikan.
diberikan. tentang informasi yang telah - menganjurkan ibu untuk
- mengingatkan kembali diberikan. istirahat yang cukup dan
kepada ibu untuk - mengingatkan kembali teratur, tidur siang 1-2 jam
makan/minum sedikit tapi kepada ibu untuk perhari, tidur malam 7-8 jam
sering, mengomsumsi makan makan/minum sedikit tapi perhari. Ibu bersediadan
makanan yang ringan sebagai sering, mengomsumsi makan dan sudah mengatur pola
pengganti karbohidrat seperti makanan yang ringan sebagai istirahatnya sesuai anjuran
roti, biskuit, kacang- pengganti karbohidrat seperti bidan dengan tidur siang
kacangan, buah-buahan serta roti, biskuit, kacang- minimal 1-2 jam dan tidur
makanan kering lainnya yang kacangan, buah-buahan serta malam 7-8 jam.
tidak meransang mual makanan kering lainnya yang - Menjelaskan kepada Ibu gizi
muntah. Ibu mengerti dan tidak meransang mual seimbang pada ibu hamil
sudah makan nasi sedikit tapi muntah. Ibu mengerti dan trimester 1 yang terdiri dari
sering dan juga makan roti sudah makan nasi sedikit tapi karbohidrat yang Ibu bisa
ketika nasi tidak dapat sering dan juga makan roti dapatkan dari nasii, protein
masuk. ketika nasi tidak dapat masuk. yang Ibu bisa dapatkan dari
- mengingatkan kembali - Menganjurkan ibu untuk telur dan kacang-
kepada ibu untuk menghindari makanan yang kacangan, vitamin dan

56
mengonsumsi air putih berlemak dan berminyak mineral yang Ibu bisa
minimal 8 gelas per hari atau karena dapat memicu dapatkan dari buah-buahan
air hangat dan teh hangat terjadinya mual muntah. Ibu dan sayuran. Ibu mengerti
untuk mengganti cairan tubuh mengerti dan sudah dengan yang di jelaskan dan
ibu yang hilang, dan menjalankan perintah bidan akan berusaha
mencegah terjadinya dengan tidak mengomsumsi mengomsumsi nasi, telur,
dehidrasi pada ibu. ibu makan berminyak dan daging, sayur-sayura,
mengerti dan sudah berlemak seperti goreng- kacang-kacangan, buah
mengomsumsi air putih gorengan, bakso, mie dan buahan agar gizinya
minimal 2 botol besar makanan berminyak lainnya. tercukupi.
perhari. - mengingatkan kembali - menganjurkan Ibu Untuk
- menganjurkan ibu untuk kepada ibu untuk tetap menjaga
istirahat yang cukup dan mengonsumsi air putih kehamilannya, dan rutin
teratur, tidur siang 1-2 jam minimal 8 gelas per hari atau melakukan pemeriksaan
perhari, tidur malam 7-8 jam air hangat dan teh hangat posyandu, menjaga pola
perhari. Ibu bersediadan dan untuk mengganti cairan tubuh makan dan istirahat serta
sudah mengatur pola ibu yang hilang, dan menghindari stress. Ibu
istirahatnya sesuai anjuran mencegah terjadinya mengerti penjelasan bidan
bidan dengan tidur siang dehidrasi pada ibu. ibu dan sudah melakukan
minimal 1-2 jam dan tidur mengerti dan sudah posyandu dengan teratur.
malam 7-8 jam. mengomsumsi air putih - menganjurkan ibu untuk
- mengingatkan ibu untuk rutin minimal 2 botol besar perhari. melakukan pemeriksaan
meminum obat yang telah - menjelaskan kepada ibu USG untuk melihat
diberikan yaitu Antasid dan B tentang tanda bahaya pada pertumbuhan dan keadaan
Complex. Ibu bersedia dan kehamilan trimester 1, yaitu janin dalam rahim. ibu
melakukan anjuran bidan keluar darah dari Jalan lahir, bersedia mengikuti anjuran
dengan rajin minum obatnya mual muntah berlebihan, bidan dan akan melakukan
setiap hari. pandangan mata kabur, sakit pemeriksaan USG
- memberikan Ibu dukungan kepala yang hebat disertai secepatnya.
psikologis agar ibu tetap mata berkunang kunang,
semangat dalam menghadapi kehilangan nafsu makan
kehamilannya, ibu merasa dalam waktu yang lama, dan
terbantu secara emosional lain-lain. Ibu mengerti
dan mengatakan akan penjelasan bidan tentang
menjaga kehamilannya. tanda bahaya kehamilan muda
seperti keluar darah dari
Jalan lahir, mual muntah
berlebihan, pandangan mata
kabur, sakit kepala yang
hebat disertai mata berkunang
kunang, kehilangan nafsu
makan dalam waktu yang
lama dan akan langsung ke
petugas kesehatan jika
mendapati hal-hal tersebut.
- mengingatkan ibu untuk rutin
meminum obat yang telah
diberikan yaitu Antasid dan B
Complex. Ibu bersedia dan
melakukan anjuran bidan
dengan rajin minum obatnya
- setiap hari.

57
Kasus 2 Tanggal 26 Juli 2019 Tanggal 29 Juli 2019 Tanggal 2 Juli 2019
Ny.“N” S: S: S:
- Ibu mengatakan masih - Ibu mengatakan mual muntah - Tidak ada keluhan yang ibu
mengalami mual muntah di sudah sedikit berkurang hanya rasakan saat ini
pagi hari keluar berupa ampas keluar berupa cairan dan
dan cairan sedikit, tidak ada sudah ada nafsu makan saat O :
nafsu makan hingga saat ini. ini. - K/u baik, kesadaran
O: composmentis, TD: 110/80
- K/u baik, kesadaran O : mmHg, N: 82 x/menit, S:
composmentis, TD: 110/70 - K/u baik, kesadaran 36,5 ˚C, R: 22 x/menit,
mmHg, N: 86 x/menit, S: composmentis, TD: 110/80 LILA 24 cm, BB 50 Kg.
36,7˚C, R: 20 x/menit, LILA mmHg, N: 80 x/menit, S: Leopold I : TFU belum
24,5 cm, BB 47 Kg. 36,6 ˚C, R: 24 x/menit, LILA teraba
Leopold I : TFU belum 24 cm, BB 47Kg. Leopold II : Tidak
teraba Leopold I : TFU belum dilakukan
Leopold II : tidak teraba pemeriksaan
dilakukan Leopold II : tidak dilakukan Leopold III : tidak
pemeriksaan pemeriksaan dilakukanpem
Leopold III : tidak Leopold III : tidak dilakukan eriksaan
dilakukan pemeriksaan Leopold IV : tidak
pemeriksaan Leopold IV : tidak dilakukan dilakukan
Leopold IV : tidak pemeriksaan pemeriksaan
dilakukan
pemeriksaan A:
- G1P0A0H0, UK 11-12 minggu
A: dengan hiperemesis
- G1P0A0H0, UK 9-10 minggu A: gravidarum tingkat 1
dengan hiperemesis - G1P0A0H0, UK 9-10 minggu P :
gravidarum tingkat 1 dengan hiperemesis - Menginformasikan kepada
P: gravidarum tingkat 1 ibu tentang hasil
- Menginformasikan kepada P: pemeriksaan dan asuhan
ibu tentang hasil pemeriksaan - Menginformasikan kepada yang akan diberikan. Ibu
dan asuhan yang akan ibu tentang hasil pemeriksaan mengerti tentang informasi
diberikan. Ibu mengerti dan asuhan yang akan yang telah diberikan.
tentang informasi yang telah diberikan. Ibu mengerti - menganjurkan ibu untuk
diberikan. tentang informasi yang telah istirahat yang cukup dan
- mengingatkan kembali diberikan. teratur, tidur siang 1-2 jam
kepada ibu untuk - mengingatkan kembali perhari, tidur malam 7-8 jam
makan/minum sedikit tapi kepada ibu untuk perhari. Ibu bersediadan
sering, mengomsumsi makan makan/minum sedikit tapi dan sudah mengatur pola
makanan yang ringan sebagai sering, mengomsumsi makan istirahatnya sesuai anjuran
pengganti karbohidrat seperti makanan yang ringan sebagai bidan dengan tidur siang
roti, biskuit, kacang- pengganti karbohidrat seperti minimal 1-2 jam dan tidur
kacangan, buah-buahan serta roti, biskuit, kacang- malam 7-8 jam.
makanan kering lainnya yang kacangan, buah-buahan serta - Menjelaskan kepada Ibu gizi
tidak meransang mual makanan kering lainnya yang seimbang pada ibu hamil
muntah. Ibu mengerti dan tidak meransang mual trimester 1 yang terdiri dari
sudah makan nasi sedikit tapi muntah. Ibu mengerti dan karbohidrat yang Ibu bisa
sering dan juga makan roti sudah makan nasi sedikit tapi dapatkan dari nasii, protein
ketika nasi tidak dapat sering dan juga makan roti yang Ibu bisa dapatkan dari
masuk. ketika nasi tidak dapat masuk. telur dan kacang-
- mengingatkan kembali - Menganjurkan ibu untuk kacangan, vitamin dan
kepada ibu untuk menghindari makanan yang mineral yang Ibu bisa
mengonsumsi air putih berlemak dan berminyak dapatkan dari buah-buahan
minimal 8 gelas per hari atau karena dapat memicu dan sayuran. Ibu mengerti
air hangat dan teh hangat terjadinya mual muntah. Ibu dengan yang di jelaskan dan
untuk mengganti cairan tubuh mengerti dan sudah akan berusaha
ibu yang hilang, dan menjalankan perintah bidan mengomsumsi nasi, telur,

58
mencegah terjadinya dengan tidak mengomsumsi daging, sayur-sayura,
dehidrasi pada ibu. ibu makan berminyak dan kacang-kacangan, buah
mengerti dan sudah berlemak seperti goreng- buahan agar gizinya
mengomsumsi air putih gorengan, bakso, mie dan tercukupi.
minimal 2 botol besar makanan berminyak lainnya. - menganjurkan Ibu Untuk
perhari. - mengingatkan kembali tetap menjaga
- menganjurkan ibu untuk kepada ibu untuk kehamilannya, dan rutin
istirahat yang cukup dan mengonsumsi air putih melakukan pemeriksaan
teratur, tidur siang 1-2 jam minimal 8 gelas per hari atau posyandu, menjaga pola
perhari, tidur malam 7-8 jam air hangat dan teh hangat makan dan istirahat serta
perhari. Ibu bersediadan dan untuk mengganti cairan tubuh menghindari stress. Ibu
sudah mengatur pola ibu yang hilang, dan mengerti penjelasan bidan
istirahatnya sesuai anjuran mencegah terjadinya dan sudah melakukan
bidan dengan tidur siang dehidrasi pada ibu. ibu posyandu dengan teratur.
minimal 1-2 jam dan tidur mengerti dan sudah - menganjurkan ibu untuk
malam 7-8 jam. mengomsumsi air putih melakukan pemeriksaan
- mengingatkan ibu untuk rutin minimal 2 botol besar perhari. USG untuk melihat
meminum obat yang telah - menjelaskan kepada ibu pertumbuhan dan keadaan
diberikan yaitu Antasid dan B tentang tanda bahaya pada janin dalam rahim. ibu
Complex. Ibu bersedia dan kehamilan trimester 1, yaitu bersedia mengikuti anjuran
melakukan anjuran bidan keluar darah dari Jalan lahir, bidan dan akan melakukan
dengan rajin minum obatnya mual muntah berlebihan, pemeriksaan USG
setiap hari. pandangan mata kabur, sakit secepatnya.
- memberikan Ibu dukungan kepala yang hebat disertai -
psikologis agar ibu tetap mata berkunang kunang,
semangat dalam menghadapi kehilangan nafsu makan
kehamilannya, ibu merasa dalam waktu yang lama, dan
terbantu secara emosional lain-lain. Ibu mengerti
dan mengatakan akan penjelasan bidan tentang
menjaga kehamilannya. tanda bahaya kehamilan muda
- . seperti keluar darah dari
Jalan lahir, mual muntah
berlebihan, pandangan mata
kabur, sakit kepala yang
hebat disertai mata berkunang
kunang, kehilangan nafsu
makan dalam waktu yang
lama dan akan langsung ke
petugas kesehatan jika
mendapati hal-hal tersebut.
- mengingatkan ibu untuk rutin
meminum obat yang telah
diberikan yaitu Antasid dan B
Complex. Ibu bersedia dan
melakukan anjuran bidan
dengan rajin minum obatnya
setiap hari.

59
a. Pembahasan

i. Data subjektif

Berdasarkan pengumpulan data subjektif pada Ny. H (kasus 1) yaitu ibu

mengatakan ibu merasa mual pada pagi hari dan mntah>10x sehari dan muntah

siang dan malam hari. Ibu mengatakan nyeri ulu hati pusing, dan lemas, semenjak

mual muntah ibu makan 2x sehari, komposisi 2 sendok makan, sayur, tahu, tempe

namun ibu mengatakan memuntahkan kembali makanan dimakan, semenjak

mual-muntah, minum Air putih 1 gelas 4x sehari.

Pengumpulan data subjektif pada Ny. N (kasus 2) yaitu ibu merasa mual

pada pagi hari dan muntah >10x sehari pada siang dan malam hari, ibu

mengatakan nyeri ulu hati, pusing, dan lemas, semenjak mual muntah ibu makan

2x sehari, komposisi setengah piring nasi, sayur, tahu tempe, biskuit, bubur

namun ibu namun ibu mengatakan memuntahkan kembali makanan yang

dimakan, semenjak mual muntah ibu minum air putih 1 gelas 5x sehari.

Berdasarkan hasil pengakajian data subjektif yang telah didapatkan

menunjukkan keluhan yang dialami mengarah ke hiperemesis gravidarum tingkat

I. Menurut Myles (2011), gejala klinis Hiperemesis gravidarum tingkat pertama

yaitu, muntah terus-menerus sehingga menimbulkan terjadinya dehidrasi dan

menyebabkan turgor kulit menurun, nafsu makan berkurang, berat badan

turun,mata cekung, lidah kering, epigastrium nyeri karena asam lambung

meningkat terjadi regurgitasi ke eshopagus, nadi cepat meningkat tekanan darah

turun, rrekuensi nadi 100 kali/menit, tampak lemah dan lemas.

60
Berdasakan data subjektif yang didapatkan pada Ny. H (kasus 1) faktor

predisposisi yang menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu faktor

usia..

Menurut penulis usia >35 tahun termasuk kedalam usia bersiko untuk

hamil karena diusia >35 tahun belum siap untuk hamin dan tidak menginginkan

kehamilannya lagi sehingga berpeluang terjadinya hiperemesis gravidarum. Hal

ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Salome, dkk (2014) dengan

judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum di

Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa yaitu ada hubungan yang signifikan

antara umur dengan kejadian hiperemesis gravidarum dikarenakan bahwa

kehamilan beresiko tinggi adalah kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun. Diusia

lebih dari 35 tahun dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum karena

pada kehamilan diusia lebih 35 tahun secara psikologis tidak menginginkan

kehamilannya lagi, merasa tertekan, mimbulkan stress sehingga memicu

terjadinya mual dan muntah.

Berdasarkan data subjektif yang didapatkan pada Ny. N (kasus 2) faktor

predisposisi yang menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu faktor

usia dan primigravida.

Menurut penulis usia <20 tahun termasuk kedalam usia beresiko untuk

hamil karena diusia <20 tahun belum siap untuk melakukan reproduksi dan

kesiapan mental sehingga berpeluang lebih terjadinya hiperemesis gravidarum.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Salome, dkk (2014) dengan

judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum di

Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa yaitu ada hubungan yang signifikan

61
antara umur dengan kejadian hiperemesis gravidarum dikarenakan bahwa

kehamilan beresiko tinggi adalah kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun. Usia

dibawah 20 tahun bukan masa yang baik untuk hamil karena organ-organ

reproduksi belum sempurna, hal ini tentu menyulitkan proses kehamilan dan

persalinan. Diusia kurang dari 20 tahun dapat menyebabkan hiperemesis

gravidarum karena pada kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis belum

siap, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami

keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan

kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan

Menurut penulis faktor dari jumlah paritas yang mempengaruhi terjadinya

hiperemesis gravidarum dimana ibu yang pertama kali merasakan hamil belum

terbiasa untuk beradaptasi dengan perubahan yang dialami selama kehamilan. Hal

ini didukung oleh hasil penelitian Salome, dkk (2014) dengan judul faktor-faktor

yang berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum di Puskesmas

Tampaso Kabupaten Minahasa yaitu paritas wanita primigravida berpeluang lebih

banyak mengalami hiperemesis gravidarum. Beberapa hasil penelitian ini

dimungkinkan karena sebagian besar responden mengalami paritas primigravida

sehingga keluhan mual dan muntah sering kali ditemukan. Pada wanita

primigravida, sebagian kecil belum mampu beradaptasi dengan hormone.

Berdasarkan data subjektif yang didapatkan dari Ny. H dan Ny. N bahwa

tidak terdapat kesenjangan antara tinjaun teori dan juga kasus.

ii. Data objektif

Berdasarkan hasil pengumpulan data pada Ny. H (kasus 1) ditemukan

hasil TD: 100/70, Nadi: 100x/menit, Pernafasan: 22x/menit, Suhu: 36,5C, Lila: 25

62
cm, Berat badan sesudah hamil: 50 kg, Badan sebelum hamil: 55 kg, wajah pucat,

mata cekung, conjungtiva pucat, bibir kering, mulut: lidah kotor, turgor kulit:

kering.

Berdasarkan hasil pengumpulan data pada Ny. N (kasus 2) ditemukan

hasil TD: 100/70, Nadi: 86x/menit, Pernafasan: 22x/menit, Suhu: 36,7C, Lila:

24,5 cm, Berat badan sesudah hamil: 47 kg, Badan sebelum hamil: 52 kg, wajah

pucat, mata cekung, conjungtiva pucat, bibir kering, mulut: lidah kotor, turgor

kulit: kering.

Berdasarkan hasil pengkajian data objektif yang telah didapatkan dan

pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan kesesuain data subjektif yaitu keluhan

mual muntah yang berlebihan, nyeri ulu hati, lemah pusing, dn dari hasil

pemeriksaan objektif sesuai dengan tanda dan gejala dari hiperemesis gravidarum

tingkat 1.

Menurut Myles (2011), gejala klinis Hiperemesis gravidarum tingkat

pertama yaitu, muntah terus-menerus sehingga menimbulkan terjadinya dehidrasi

dan menyebabkan turgor kulit menurun, nafsu makan berkurang, berat badan

turun,mata cekung, lidah kering, epigastrium nyeri karena asam lambung

meningkat terjadi regurgitasi ke eshopagus, nadi cepat meningkat tekanan darah

turun, rrekuensi nadi 100 kali/menit, tampak lemah dan lemas.

Berdasarkan dari data objektif yang didapakan dari Ny. H dan Ny. N

bahwa tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus.

63
iii. Analisa Data

Analisa data telah dilakukan sesuai data yang didapatkan pada Ny. H

(kasus 1) adalah G3P2A0H2 umur kehamilan 8-9 minggu KU ibu baik dengan

hiperemesis gravidarum tingkat I. Analisa yang mendukung diagnosa adalah data

subjektif pada Ny.H ibu mengatakan merasa mual pada pagi hari dan muntah

>10x sehari pada siang dan malam hari, ibu mengatakan nyeri ulu hati, pusing,

dan lemas. Data objektif berdasarkan hasil pengumpulan data pada Ny. H

ditemukan hasil KU: lemah, Kesadaran: composmentis, TD: 100/70, Nadi:

100x/menit, Pernafasan: 22x/menit, Suhu: 36,5C, Lila: 25 cm, Berat badan

sesudah hamil: 50 kg, Badan sebelum hamil: 55 kg, wajah pucat, mata cekung,

conjungtiva pucat, bibir kering, mulut: lidah kotor, turgor kulit: kering.

Analisa data telah dilakukan sesuai data yang didapatkan pada Ny. N

(kasus 2) adalah G1P0A0H0 umur kehamilan 9-10 minggu KU ibu baik dengan

hiperemesis gravidarum tingkat I. Analisa yang mendukung diagnosa adalah data

subjektif pada Ny. N ibu mengatakan merasa mual pada pagi hari dan muntah

>10x sehari pada siang dan malam hari, ibu mengatakan nyeri ulu hati, pusing,

dan lemas. Data objektif berdasarkan hasil pengumpulan data pada Ny. N

ditemukan hasil KU: lemah, Kesadaran: composmentis, TD: 100/70, Nadi:

86x/menit, Pernafasan: 22x/menit, Suhu: 36,7C, Lila: 24,5 cm, Berat badan

sesudah hamil: 47 kg, Badan sebelum hamil: 52 kg, wajah pucat, mata cekung,

conjungtiva pucat, bibir kering, mulut: lidah kotor, turgor kulit: kering.

Menurut penulis dari data subjektif dan objektif didaptkan hasil bahwa

diagnosa pada kedua pasien adalah hiperemesis gravidarum tingkat I dimana

menurut Leveno (2012). Hiperemesis gravidrum adalah muntah yang sedemikian

64
parah sehingga menyebabkan penurunan penurunan berat badan, dehidrasi,

asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat hilangnya asam hidroklorida melalui

muntahan dan hypoklemia. Sedangkan Myles (2011), gejala klinis Hiperemesis

gravidarum tingkat pertama yaitu, muntah terus-menerus sehingga menimbulkan

terjadinya dehidrasi dan menyebabkan turgor kulit menurun, nafsu makan

berkurang, berat badan turun,mata cekung, lidah kering, epigastrium nyeri karena

asam lambung meningkat terjadi regurgitasi ke eshopagus, nadi cepat meningkat

tekanan darah turun, rrekuensi nadi 100 kali/menit, tampak lemah dan lemas.

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif yang telah didapatkan dan

pemeriksaaan yang ditemukan oleh karena mual dan muntah berlebihan yaitu

penurunan berat badan.

Menurut setiyowati, dkk (2017). Kebutuhan gizi adalah ekspresi dari

keadaan seimbang dalam bentuk variabel. Kebutuhan gizi ibu hamil adalah

keadaan gizi ibu berdasarkan IMT yaitu berat badan (kg)/ tinggi badan (cm).

Kebutuhan gizi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan embrio pada

masa perkembangan dan pembentukan organ-organ tubuh (Setianingrum, 2005).

Gizi pada ibu hamil yang kurang dapat mengurangi cadangan jaringan tubuh ibu

sehingga akan terjadi juga kemerosotan jaringan yang ditandai dengan penurunan

berat badan ibu.

Berdasarkan dari analisa yang didapatkan dari Ny. H dan Ny. N bahwa

tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus.

iv. Perencanaan

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. H (kasus 1) dengan

hiperemesis gravidarum yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan dan jelaskan kepada

65
ibu tentang keadaan yang dialami sekarang, anjurkan kepada ibu untuk makan dan

minum sedikit-sedikit tapi sering, berikan dukungan moril kepada ibu dan

keluarga, minta ibu untuk dirawat dipuskesmas, anjurkan keluarga untuk

membantu ibu saat BAB/BAK, kolaborasi dengan dr. SpOG dan dan bidan dalam

pemasangan infus, advice dokter untuk pemberian terapi obat oral B’complex,

obat oral antasida serta injeksi rantidin.

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. N (kasus 2) dengan

hiperemesis gravidarum yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan dan jelaskan kepada

ibu tentang keadaan yang dialami sekarang, anjurkan kepada ibu untuk makan dan

minum sedikit-sedikit tapi sering, berikan dukungan moril kepada ibu dan

keluarga, minta ibu untuk dirawat dipuskesmas, anjurkan keluarga untuk

membantu ibu saat BAB/BAK, kolaborasi dengan dr. SpOG dan dan bidan dalam

pemasangan infus, advice dokter untuk pemberian terapi obat oral B’complex,

obat oral antasida serta injeksi rantidin.

Menurut Fauziyah (2012), strategi penanganan hyperemesis gravidarum

Jika tanda dan gejala tidak dapat ditangani dengan edukasi diet dan gaya hidup,

maka dosis rendah antiemesis dapat diberikan. Semua intervensi farmakologi

harus berdasarkan keamanan, kemanfaatan, dan biaya yang efektif. Antiemesis

dapat mengurangi muntah pada kehamilan muda dan lebih tinggi dibandingkan

dengan placebo. Ondansetron, salah sau jenis obat yang paling umum digunakan,

obat yang efektif dan memiliki sedikit efek samping. Pyridoxine yang diberikan 3

kali sehari dengan dosis 10-25 mg yang dimulai dengan dosis rendah dapat

mengurangi gejala dan terbukti lebih efektif dari pada placebo. Dosis sehari-hari

dapat ditingkatkan hingga mencapai 200 mg tanpa efek samping. Antihistamin

66
dan antikholinergik seperti meclizine, dimenhydrinate, dan diphenhydramine juga

menunjukan lebih efektif dari pada placebo.

Namun demikian, efek samping yang dihasilkan berbeda-beda pada

masing-masing pengobatan. Sementara itu, medikamentasi dapat menyebabkan

kebingungan, drowsiness, mulut kering, yang lebih parah dapat menyebabkan

kompulsi, penurunan kesadaran, mempengaruhi jantung dan menyebabkan

halusinasi (doxyamine,metoclopramide,dimenhydrinate, diphenhydramin, dan

promethazine). Sakit kepala, nyeri otot atau tremor dan demam juga dapat terjadi.

Diazepam memiliki efek yang positif pada pasien dengan hyperemesis

gravidarum, kemungkinan karena efek sedativenya. Diazepam dapat mengurangi

hospitalisasi dan meningkatkan kepuasan pasien. Akan tetapi, penggunaan sering

diazepam, kemungkinan dapat menyebabkan ketergantungan.

Menurut mochtar (2013), penanganan yang dapat dilakukan yaitu

pencegahan, dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan

kepada ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang

diet ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak tetapi dalam porsi sedikit-sedikit

namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong,

mual, dan muntah. Defekasi hendaknya dilakukan teratur. Terapi obat,

menggunakan sadative (Luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti muntah

(Mediamer B6, Dramamin, Avogreg, Avomin, Torecan), antisida dan anti mulas.

Berdasarkan dari perencanaan yang akan diberikan pada Ny. H dan Ny. N

bahwa tidak terdapat kesenjangan antara tinjaun teori dan kasus

67
v. Implementasi

Implementasi pada Ny. H (kasus 1) yaitu 11.00 wita, memberitahukan

kepada ibu tentang keadaannya sekarang merupakan gejala mual muntah yang

berlebihan yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari dimana biasanya gejala

mual yang dialami ibu pada pagi hari oleh karena itu ibu dinjurkan untuk tidak

langsung bangun dari tempat tidur melainkan merilekskan badan dan menghirup

udara segar terlebih dahulu, berfikir positif dan hilangkan beban yang dialami,

baru bangun perlahan dari tempat tidur jika perlu sediakan makanan seperti roti

didekat tempat tidur dan bisa konsumsi setelah bangun tidur untuk membuat perut

tetap terisi sehingga untuk mencegah asam lambung ibu meningkat (Proverawati,

2011). Pukul 11.05 menganjurkan kembali kepada ibu untuk makan/minum

sedikit tapi sering, mengkonsumsi makanan yang hangat dan mudah dicerna

seperti bubur, biscukit dan roti sebagai pengganti karbohidrat, hindari makanan

yang menggunkaan bumbu yang merangsang, hal tersebut dapat merangsang

terjadinya mual dan muntah (Proverawati, 2011).

Pukul 11.10 wita, memberikan dukungan moril kepada keluarga dan ibu

dengan cara meyakinkan bahwa kondisi ibu akan segera membaik dan

penyakitnya dapat disembuhkan. Pukul 16.15 minta persetujuan ibu untu dirawat

inap dipuskesmas agar mendapatkan perawatan, karena dengan dirawat

dipuskesmas ibu bisa mendapatkan terapi yang sesuai dengan masalah yang

dihadapi saat ini, pukul 16.20 menganjurkan kepada keluarga untuk membantu

ibu BA/BAB karena pada ibu dengan hiperemesis gravidarum ditambah dengan

keluhan, lemas, pusing dan tidak bertenaga bisa meningkatkan resiko jatuh pada

ibu oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari keluarga. Pukul 11.30 wita, advice

68
dokter untuk memasang infu cairan RL (28 tpm), injeksi ranitidin, serta

pemberian obat oral antasidan dan b’complex

Implementasi pada Ny. N (kasus 2) yaitu 16.00 wita, memberitahukan

kepada ibu tentang keadaannya sekarang merupakan gejala mual muntah yang

berlebihan yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari dimana biasanya gejala

mual yang dialami ibu pada pagi hari oleh karena itu ibu dinjurkan untuk tidak

langsung bangun dari tempat tidur melainkan merilekskan badan dan menghirup

udara segar terlebih dahulu, berfikir positif dan hilangkan beban yang dialami,

baru bangun perlahan dari tempat tidur jika perlu sediakan makanan seperti roti

didekat tempat tidur dan bisa konsumsi setelah bangun tidur untuk membuat perut

tetap terisi sehingga untuk mencegah asam lambung ibu meningkat (Proverawati,

2011). Pukul 16.05 menganjurkan kembali kepada ibu untuk makan/minum

sedikit tapi sering, mengkonsumsi makanan yang hangat dan mudah dicerna

seperti bubur, biscukit dan roti sebagai pengganti karbohidrat, hindari makanan

yang menggunkaan bumbu yang merangsang, hal tersebut dapat merangsang

terjadinya mual dan muntah (Proverawati, 2011).

Pukul 16.10 wita, memberikan dukungan moril kepada keluarga dan ibu

dengan cara meyakinkan bahwa kondisi ibu akan segera membaik dan

penyakitnya dapat disembuhkan. Pukul 16.15 minta persetujuan ibu untu dirawat

inap dipuskesmas agar mendapatkan perawatan, karena dengan dirawat

dipuskesmas ibu bisa mendapatkan terapi yang sesuai dengan masalah yang

dihadapi saat ini, pukul 16.20 menganjurkan kepada keluarga untuk membantu

ibu BA/BAB karena pada ibu dengan hiperemesis gravidarum ditambah dengan

keluhan, lemas, pusing dan tidak bertenaga bisa meningkatkan resiko jatuh pada

69
ibu oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari keluarga. Pukul 16.30 wita, advice

dokter untuk memasang infu cairan RL (28 tpm), injeksi ranitidin, serta

pemberian obat oral antasidan dan b’complex.

Menurut mochtar (2013), penanganan yang dapat dilakukan yaitu

pencegahan, dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan

kepada ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang

diet ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak tetapi dalam porsi sedikit-sedikit

namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong,

mual, dan muntah. Defekasi hendaknya dilakukan teratur. Terapi obat,

menggunakan sadative (Luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti muntah

(Mediamer B6, Dramamin, Avogreg, Avomin, Torecan), antisida dan anti mulas.

Berdasarkan dari implementasi yang diberikan pada Ny. H dan Ny.N tidak

terdapat kesenjangan antara tinjaun teori dan kasus.

vi. Evaluasi

Evaluasi didapatkan berdasarkan observasi yang dilakukan sebanyak 4 kali

pada Ny.H dan 4 kali pada Ny. N Selama dirawat di Puskesmas Kr.Taliwang dan

kunjungan rumah. Evaluasi pertama pada Ny. H dilakukan saat masih di rawat di

Puskesmas Kr.Taliwang yaitu pada tanggal 16 Juli 2019, ibu sudah di jelaskan

tentang hasil pemeriksaan dan ibu mengerti dengan keadaannya saat ini, ibu

sudah makan roti satu bungkus. Ibu mengerti dan tidak memakan makanan

berlemak dan berminyak, Ibu sudah minum air putih sebanyak 3 gelas sampai

saat ini, Ibu mengerti dan tidak akan terburu-buru saat baru bangun dari tempat

tidur dan akan mengikuti anjuran bidan untuk memakan roti atau biskuit saat baru

bangun, Ibu mengerti dan akan memperbaiki pola istirahatnya, Ibu sudah minum

70
obatnya sesuai anjuran dokter, ibu bersedia dikunjungi untuk kunjungan rumah 3

hari lagi.

Evaluasi kedua dilakukan di rumah Ny. H pada tanggal 20 Juli 2019 di

catatan perkembangan yaitu Ibu mengerti tentang informasi yang telah diberikan,

ibu mengerti dan sudah makan nasi sedikit tapi sering dan juga makan roti ketika

nasi tidak dapat masuk, ibu mengerti dan sudah mengomsumsi air putih minimal 2

botol besar perhari, Ibu bersedia dan sudah mengatur pola istirahatnya sesuai

anjuran bidan dengan tidur siang minimal 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam, Ibu

bersedia dan melakukan anjuran bidan dengan rajin minum obatnya setiap hari,

Ibu mengatakan masih mengalami mual muntah saat di pagi hari berupa cair tidak

ada ampas memberikan Ibu dukungan psikologis agar ibu tetap semangat dalam

menghadapi kehamilannya, ibu merasa terbantu secara emosional dan mengatakan

akan menjaga kehamilannya, Menyepakati untuk kunjungan ulang 3 hari lagi

yaitu tanggal 23-07-2019. Ibu bersedia untuk dikunjungi 3 hari lagi.

Evaluasi ketiga dilakukan di rumah Ny H pada tanggal 23 Juli 2019 pada

catatan perkembangannya yaitu Ibu mengatakan mual muntah berkurang dan

sudah ada nafsu makan saat ini, Ibu mengerti tentang informasi yang telah

diberikan, Ibu mengerti dan sudah makan nasi sedikit tapi sering dan juga makan

roti ketika nasi tidak dapat masuk, Ibu mengerti dan sudah menjalankan perintah

bidan dengan tidak mengomsumsi makan berminyak dan berlemak seperti

goreng-gorengan, bakso, mie dan makanan berminyak lainnya, ibu sudah

mengomsumsi air putih minimal 2 botol besar perhari, Ibu mengerti penjelasan

bidan tentang tanda bahaya kehamilan muda seperti keluar darah dari Jalan lahir,

mual muntah berlebihan, pandangan mata kabur, sakit kepala yang hebat disertai

71
mata berkunang kunang, kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama dan

akan langsung ke petugas kesehatan jika mendapati hal-hal tersebut, Ibu

melakukan anjuran bidan dengan rajin minum obatnya setiap hari, Ibu bersedia

untuk di lakukan kunjungan ulang lagi pada tanggal 26-07-2019.

Evaluasi ke empat / terakhir dilakukan di rumah Ny. H pada tanggal 26-

07-2019 pada catatan perkembangan yaitu ibu sudah tidak mengalami keluhan

saat dilakukan kunjungan sudah bisa makan seperti biasa dan menjalani

aktifitasnya kembali dengan baik , Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini, Ibu

sudah mengatur pola istirahatnya sesuai anjuran bidan dengan tidur siang minimal

1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam, Ibu mengerti dengan yang di jelaskan dan akan

berusaha mengomsumsi nasi, telur, daging, sayur-sayura, kacang-kacangan, buah

buahan agar gizinya tercukupi, Ibu mengerti penjelasan bidan dan sudah

melakukan posyandu dengan teratur, ibu bersedia mengikuti anjuran bidan dan

akan melakukan pemeriksaan USG secepatnya.

Menurut penulis yang dialami oleh Ny. H dari evaluasi pertama hingga

evaluasi ke 4 frekuensi mual muntah Ibu berkurang hingga pada kunjungan ke 4

sudah tidak mengalami mual muntah lagi, Ibu sudah tidak mengalami dehidrasi,

Keadaan umum ibu sudah normal kembali, turgor kulit normal dan adanya

peningkatan berat badan. Hal ini dikarenakan pemberian terapi dan perawatan

secara berkala yang merupakan salah satu penyebab perubahan yang dialami ibu,

Selain itu semangat serta ketersediaan ibu dalam melakukan anjuran yang

diberikan merupakan suatu penyebab kesehatan ibu dilihat dari data subjektif Ibu

mengatakan keadaannya pada kunjungan terakhir sudah tidak mengalami keluhan,

sudah bisa beraktivitas seperti biasa serta sudah bisa makan nasi.

72
Evaluasi pertama pada Ny. N dilakukan saat masih di rawat di Puskesmas

Kediri yaitu pada tanggal 22-07-2019, ibu sudah di jelaskan tentang hasil

pemeriksaan dan ibu mengerti dengan keadaannya saat ini, ibu sudah makan roti

satu bungkus dan 1 biji buah apel, Ibu mengerti dan tidak memakan makanan

berlemak dan berminyak, Ibu sudah minum air putih sebanyak 1 botol tanggung

sampai saat ini, Ibu mengerti dan tidak akan terburu-buru saat baru bangun dari

tempat tidur dan akan mengikuti anjuran bidan untuk memakan roti atau biskuit

saat baru bangun, Ibu mengerti dan akan memperbaiki pola istirahatnya, Ibu

sudah minum obatnya sesuai anjuran dokter, ibu bersedia dikunjungi untuk

kunjungan rumah 3 hari lagi.

Evaluasi kedua dilakukan di rumah Ny. N pada tanggal 25-07-2019 di

catatan perkembangan yaitu Ibu mengerti tentang informasi yang telah diberikan,

ibu mengerti dan sudah makan nasi sedikit tapi sering dan juga makan roti ketika

nasi tidak dapat masuk, ibu mengerti dan sudah mengomsumsi air putih minimal 2

botol besar perhari, Ibu bersedia dan sudah mengatur pola istirahatnya sesuai

anjuran bidan dengan tidur siang minimal 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam, Ibu

bersedia dan melakukan anjuran bidan dengan rajin minum obatnya setiap hari,

Ibu mengatakan masih mengalami mual muntah di pagi hari keluar berupa ampas

dan cairan sedikit dari pukul 06.00-08.00, tidak ada nafsu makan hingga saat ini,

memberikan Ibu dukungan psikologis agar ibu tetap semangat dalam menghadapi

kehamilannya, ibu merasa terbantu secara emosional dan mengatakan akan

menjaga kehamilannya, Menyepakati untuk kunjungan ulang 3 hari lagi yaitu

tanggal 28-07-2019. Ibu bersedia untuk dikunjungi 3 hari lagi.

73
Evaluasi ketiga dilakukan di rumah Ny. N pada tanggal 28-07- 2019 pada

catatan perkembangannya yaitu Ibu mengatakan mual muntah berkurang hanya

keluar berupa cairan dan sudah ada nafsu makan saat ini, ibu mengerti tentang

informasi yang telah diberikan, Ibu mengerti dan sudah makan nasi sedikit tapi

sering dan juga makan roti ketika nasi tidak dapat masuk, Ibu mengerti dan sudah

menjalankan perintah bidan dengan tidak mengomsumsi makan berminyak dan

berlemak seperti goreng-gorengan, bakso, mie dan makanan berminyak lainnya,

ibu sudah mengomsumsi air putih minimal 2 botol besar perhari, Ibu mengerti

penjelasan bidan tentang tanda bahaya kehamilan muda seperti keluar darah dari

Jalan lahir, mual muntah berlebihan, pandangan mata kabur, sakit kepala yang

hebat disertai mata berkunang kunang, kehilangan nafsu makan dalam waktu

yang lama dan akan langsung ke petugas kesehatan jika mendapati hal-hal

tersebut, Ibu melakukan anjuran bidan dengan rajin minum obatnya setiap hari,

Ibu bersedia untuk di lakukan kunjungan ulang lagi pada tanggal 02-08-2019.

Evaluasi ke empat / terakhir dilakukan di rumah Ny. N pada tanggal 02-

08-2019 pada catatan perkembangan yaitu ibu sudah tidak mengalami keluhan

saat dilakukan kunjungan, ibu mengerti tentang kondisinya saat ini, ibu sudah

mengatur pola istirahatnya sesuai anjuran bidan dengan tidur siang minimal 1-2

jam dan tidur malam 7-8 jam, Ibu mengerti dengan yang di jelaskan dan akan

berusaha mengomsumsi nasi, telur, daging, sayur-sayura, kacang-kacangan, buah

buahan agar gizinya tercukupi, Ibu mengerti penjelasan bidan dan sudah

melakukan posyandu dengan teratur, ibu bersedia mengikuti anjuran bidan dan

akan melakukan pemeriksaan USG secepatnya.

74
Menurut penulis yang dialami oleh Ny. N dari evaluasi pertama hingga

evaluasi ke 4 frekuensi mual muntah Ibu berkurang hingga pada kunjungan ke 4

sudah tidak mengalami mual muntah lagi, Ibu sudah tidak mengalami dehidrasi,

Keadaan umum ibu sudah normal kembali dan ibu sudah bisa menjalankan

kegiatan sehari-harinya, serta turgor kulit normal. Hal ini dikarenakan pemberian

terapi dan perawatan secara berkala yang merupakan salah satu penyebab

perubahan yang dialami ibu, Selain itu semangat serta ketersediaan ibu dalam

melakukan anjuran yang diberikan merupakan suatu penyebab kesehatan ibu

dilihat dari data subjektif Ibu mengatakan keadaannya pada kunjungan terakhir

sudah tidak mengalami keluhan, sudah bisa beraktivitas seperti biasa serta sudah

bisa makan nasi.

Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan

yang tidak efekif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau

menghambat keberhasilan yang diberikan. Pada langkah terakhir dilakukan

evaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan (Soepardan, 2010).

Tujuan terapi emesis atau hiperemesis gravidarum adalah untuk mencegah

komplikasi seperti ketonuria, dehidrasi, hipokalemia dan penurunan berat badan

lebih dari 3kg atau 5% berat badan. Jika sudah terjadi komplikasi,perlu dilakukan

tata laksana terhadap komplikasi tersebut. Penilaian keberhasilan terapi dilakukan

secara klinis dan laboratorium. Secara klinis, keberhasilan terapi dapat dinilai dari

penurunan frekuensi mual dan muntah, frekuensi dan intensitas mual, serta

perbaikan tanda-tanda vital dan dehidrasi. Parameter laboratorium yang perlu

dinilai adalah perbaikan keseimbangan asam-basa dan elektrolit (Widayana,

2013).

75
Berdasarkan tinjauan kasus dan tinjauan teori tidak terdapat kesenjangan

karena setelah dilakukan evaluasi terhadap Ny “H” dan Ny “N” dengan

hiperemesis gravidarum tingkat I, kedua klien pada kunjungan terakhir sudah

tidak mengalami keluhan mual muntah, ibu sudah tidak pusing, keadaan ibu sudah

membaik dan ibu sudah dapat beraktivitas seperti biasanya.

76

Anda mungkin juga menyukai