Profil Puskesmas Karamat PDF
Profil Puskesmas Karamat PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Kedalam
a. Tujuan Umum
Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas Karamat, Kecamatan Karamat .
b. Tujuan Khusus
1) Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan
kesehatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun.
2) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja Puskesmas Karamat, Kecamatan Karamat .
3) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan tahun selanjutnya.
2. Tujuan ke Luar
Agar masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Karamat secara keseluruhan baik berupa
organisasi maupun program Puskesmas.
C. SISTEMATIKA
Bab I – Pendahuluan
Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Puskesmas Karamat, serta sistematika penyajian diuraikan
secara ringkas.
Bab ini menyajikan tentang gambaan umum wilayah kerja Puskesmas Karamat yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah,
keadaan kependudukan dan tingkat pendidikan masyarakat yang ada.
Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan Puskesmas yang meliputi kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi
masyarakat, imunisasi, kesehatan usila dan pra usila, keluarga berencana, kejadian luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat
miskin, promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
Bab VI – Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Karamat Tahun
2016, serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Karamat
Lampiran
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARAMAT
Puskesmas Karamat dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai berikut :
“Menjadikan Puskesmas Karamat sebagai pusat layanan kesehatan terdepan dan terpercaya”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Karamat memiliki misi sebagai berikut :
Luas gedung puskesmas induk saat ini 400 m² pada lahan seluas 2084 m² luas lahan pustu mokupo sebesar …… m² dengan kondisi
bangunan rusak ringan karena sampai dengan saat ini belum perna direhab, luas gedung Pustu Busak II adalah ……m² pada lahan seluas
……m² juga dengan kondisi yang kurang baik. Keterbatasan ruangan yang terdapat pada gedung puskesmas induk menyebabkan beberapa
kegiatan pelayanan masih belum dapat dilakukan secara optimal.
Secara geografis Puskesmas terletak pada lokasi yang cukup strategis, dengan akses jalan yang sangat memadai, terletak pada jalur
utama jalan poros lintas sulawesi.
Gambar 2.1.
Dari Piramida penduduk kecamatan Karamat di bawah ini, golongan umur terbanyak adalah usia …….. tahun baik laki-laki maupun perempuan.
Grafik 2.1.
Grafik Penduduk Kecamatan Karamat Gol. Umur Tahun 2016
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk dengan Jaminan Kesehatan
Dari tabel 2.1. dapat diketahui bahwa sebanyak 100 % penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karamat di jaminan kesehatannya.
Sedangkan untuk penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan berupa Jamkesmas.
BAB III
A. ANGKA KEMATIAN
Tahun 2016 dilaporkan terjadi 2 kematian bayi, terjadi di Desa Lamakan dan Busak II. Akan tetapi terjadi 6 kasus kematian lahir mati
(KJDR). Penyebaran kasus kematian KJDR di Kecamatan Karamat Tahun 2016 terjadi di Desa Monano 1 orang, Baruga 1 orang Desa
Busak II, 1 Orang dan Desa Lamakan 2 orang. Kematian neonatus 2 terjadi di Desa Monano 1 orang, Desa Mokupo 1 orang
Pada tahun 2016 dilaporkan tidak ada kasus kematian balita di Kecamatan Karamat.
B. ANGKA KESAKITAN
2. Tuberculosis (TB)
Tahun 2016 dilaporkan ditemukan 5 kasus BTA positif(+) dari 24 suspek yang diperiksa Distribusi kasus TB di Kecamatan Karamat
Tahun 2014-2016 dapat dilihat dari tabel 3.1. di bawah ini.
Keberhasilan Program TB ditunjukkan dengan angka kesembuhan TB, setelah penderita diobati, kesembuhan penderita baru dapat
diketahui pada tahun berikutnya. Keberhasilan pengobatan TB pada tahun ini dapat dilihat dari angka kesembuhan TB pada tahun
sebelumnya.
3. Diare
Tahun 2016 dilaporkan terjadi 437 kasus diare. Kasus diare di Puskesmas Karamat dapat dilihat pada grafik 3.6.
Grafik 3.6. Grafik Angka Kesakitan Diare di Kecamatan Karamat Tahun 2016
5. Kusta
Tahun 2016 dilaporkan tidak ditemukan kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas Karamat.
Data sepuluh besar penyakit pasien rawat jalan di wilayah Puskesmas Karamat Tahun 2016 adalah :
Tabel 3.3. Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Puskesmas Karamat dan jaringannya Tahun 2016
1 Gastritis
3 Reumatik
6 Diare
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi adalah gastritis dan penyakit-penyakit lainny masih masuk dalam 10
besar penyakit sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap penanganan kasus-kasus tersebut.
Tahun 2016
No Desa AK. Bayi/Balita AKI GIZI BURUK Kasus DB Kasus TB. Paru
1 Mendaan x x - - x
Mokupo - - - - x
3 Baruga - - - - -
4 Monano x x - - x
5 Busak 1 - - - - x
6 Busak 2 x x x - x
7 lamakan x x - x x
A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet
Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2016 dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai
target K1 100%.
Cakupan pemeriksaan Ibu Hamil tahun 2016 dilaporkan sebesar 90,86% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya atau belum
mencapai target K4 95%. Berikut disajikan grafik kecenderungan Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kecamatan Karamat
tahun 2014 sampai 2016 .
Berikut disajikan grafik pemberian tablet Fe3 kepada ibu hamil pada tahun 2016 .
Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun 2016 dilaporkan 100% atau sudah semua persalinan di wilayah
Kecamatan Karamat ditolong oleh tenaga kesehatan. Berikut disajikan grafik
Cakupan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kecamatan Karamat tahun 2016 .
Grafik 4.3. Grafik Cakupan Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kecamatan Karamat Tahun 2016
Kunjungan Bayi di Puskesmas Karamat tahun 2016 untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan dilaporkan sudah mencapai .....%.
Balita di Kecamatan Karamat tahun 2016 dilaporkan terdapat ....... balita dan .......% ditimbang, hasilnya adalah bayi dengan
berat badan lahir rendah sejumlah .......%. Bayi dengan BBLR neonatus tersebut semuanya sudah ditangani sesuai dengan
prosedur yang ada.
Kunjungan Neonatus (KN2) di Kecamatan Karamat pada tahun 2016 dilaporkan mencapai ......%, mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya yang mencapai angka ......%.
Berikut disajikan gambar grafik cakupan kunjungan neonatus (KN2) di Kecamatan Karamat dari tahun 2016 .
Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di Kecamatan Karamat tahun 2016 dilaporkan sebanyak ......% atau mengalami kenaikan dari
tahun 2015.
Bayi dan Balita yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali yaitu saat bulan Februari dan Agustus adalah sebanyak .....%. Dalam
rangka penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa .......% balita di Puskesmas Karamat ditimbang, dari balita yang ditimbang
hasilnya ......% naik berat badannya dan ......% balita berada di bawah garis merah. Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan
MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Selengkapnya disajikan pada gambar grafik berikut.
Pemeriksaan kesehatan anak SD/MI dilaporkan sudah mencapai .....% dan pemeriksaan anak SMP/SMU sudah mencapai .......%.
Pencapaian ini sudah memenuhi target .....%.
Sebanyak .......% murid SD/MI diperiksa kesehatan giginya dalam UKGS, hasilnya adalah ........% perlu perawatan dan .......% yang
mendapatkan perawatan.
3. Imunisasi
Pencapaian program imunisasi lengkap di Kecamatan Karamat tahun 2016 dilaporkan ...... %. Angka Drop Out Imunisasi DPT1-Campak
dilaporkan ..... %. Selengkapnya pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Buol 2016 disajikan dalam grafik berikut.
Target 100% desa UCI ( Universal Child Imunization ) di Kecamatan Karamat telah tercapai.
5. Keluarga Berencana
Peserta KB aktif dilaporkan sebanyak ......% dari ........ PUS, dengan metode kontrasepsi terbanyak dilaporkan menggunakan metode
IUD sebanyak ......% dan terendah dengan metode MOP sebesar ........%.
a. Campak
Ditemukan 7 anak terkena campak di Kecamatan Karamat. Semuanya sudah ditangani sesuai dengan prosedur penanganan KLB kurang
dari 24 jam.
b. Chikungunya
Tahun 2016 di Kecamatan Karamat dilaporkan terdapat ..... jiwa penduduk miskin dan telah semuanya mendapatkan jaminan
kesehatan. Jaminan kesehatan masyarakat miskin ini berupa jamkesmas dan jamkesda.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin di Kecamatan Karamat tahun 2016 dilaporkan sebanyak ...... % untuk
pelayanan rawat jalan.
Jumlah balita masyarakat miskin yang berada di bawah garis merah hasil penimbangannya berjumlah 15 balitai, seluruhnya sudah
mendapatkan MP ASI.
B. PROMOSI KESEHATAN
1. PHBS
Tabel 4.1 Cakupan PHBS Rumah Tangga di Kecamatan Karamat Tahun 2016
2. Strata Posyandu
Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Karamat pada tahun 2016 dilaporkan sebanyak 20 posyandu yang terdiri dari 10 posyandu
balita dan 10 posyandu lansia.
a. Posyandu Balita
Posyandu Pratama .... posyandu, Posyandu Madya sebanyak .... posyandu, Posyandu Purnama .... posyandu, Posyandu Mandiri ....
posyandu.
Pada tahun 2016 diadakan telaah kemandirian posyandu yang hasilnya diperoleh strata posyandu Pratama .... posyandu (....%),
Madya ..... posyandu(.....%) dan Purnama sebanyak ..... posyandu (......%).
Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa masih banyak posyandu dengan strata madya sehingga perlu dilakukan
pembinaan terhadap posyandu lansia yang ada. Target yang ingin dicapai adalah bahwa semua posyandu nantinya akan
berstatus Mandiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat.
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya pada tahun 2016 dilaporkan sebanyak ..... (.....%) rumah, dimana
........% masuk dalam kategori rumah sehat.
Tahun 2016 diadakan pendataan air bersih di Kecamatan Karamat dan hasilnya adalah ....... penduduk mempunyai akses air bersih atau
sebesar .......% dari total penduduk. Sedangkan pemantauan kualitas air minum di penyelenggara air minum dilaporkan dari ...
penyelenggara air minum sudah ... sampel diperiksa dan hasilnya ada ..... penyelenggara yang kualitas air minumnya memenuhi syarat
(fisik, bakteriologi, dan kimia) atau sebanyak ......% memenuhi syarat.
Untuk tempat-tempat umum juga dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya, hasil pemeriksaan sebagai berikut: .....% Institusi
pendidikan yang memenuhi syarat yakni SD sebesar .....%, SLTP sebesar ......% dan SLTA sebesar .......%.
Untuk TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) menurut status higiene sanitasi dari ...... TPM ada ..... TPM(.........%) memenuhi syarat.
Dalam rangka upaya pencegahan penyakit yang dibawa nyamuk di Kecamatan Karamat dilakukan Gerakan Serentak PSN. Hasil
pemeriksaan adalah sebanyak ....... % rumah atau bangunan bebas dari jentik nyamuk. Selanjutnya,
distribusi penyebaran ABJ di masing –masing Desa disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2. Distribusi ABJ per Desa Di Puskesmas Karamat Tahun 2016
Desa ABJ%
Plumbon 86,45%
Wonocatur 75,97%
Tegaltandan 90,84%
Jomblangan 80,78%
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa belum ada Desa yang bisa memenuhi target ABJ yaitu 95%. Artinya belum ada yang
mampu memenuhi target nasional, Propinsi dan kabupaten yaitu Angka Bebas Jentik (ABJ) yang ditetapkan adalah 95%.
Grafik 4.12. ABJ (Angka Bebas Jentik) di Kecamatan Karamat Tahun 2016
Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah bahwa terjadi peningkatan ABJ pada Tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Akan tetapi masih belum bisa mencapai target 95%.
BAB V
A. KETENAGAAN
Situasi ketenagaan di Puskesmas Karamat berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Karamat per 31
Desember 2016 .
Dari Tabel di atas ketersediaan SDM di Puskesmas sebesar .... orang. Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.
Grafik 5.1. Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Karamat Menurut Sumber Dana Tahun 2016
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sumber anggaran terbesar berasal dari dana kapitasi BPJS sebesar ......% total anggaran.
Tahun 2016 dilaporkan puskesmas mendapat dana bantuan operasional kesehatan(BOK) sebesar Rp ......,00 yang digunakan untuk
kegiatan promotif maupun preventif guna tercapainya target SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Grafik 5.3. Komposisi Kunjungan Pasien Tahun 2016 Menurut Jenis Pembiayaan
3. Utilisasi Kesehatan
Tahun 2016 kunjungan penduduk ke Puskesmas sebesar ...... kunjungan, dari total jumlah penduduk sebesar .... jiwa. Jika dihitung
cakupannya sebesar .....% atau mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2015 Tidak semua penduduk berkunjung ke
Puskemas karena di wilayah Karamat dekat dengan ruah sakit dan fasilitas kesehatan lain (klinik swasta).
Kunjungan peserta BPJS sebesar .... kunjungan dari jumlah peserta ...... utilisasinya sebesar .....%. Kunjungan peserta Jamkesos
sebesar ..... kunjungan dari jumlah peserta ....., utilisasinya sebesar .....%. Utilisasi peserta jamkesmas dan jamkesos belum
mencapai ....% sehingga belum memenuhi target.
Puskesmas Karamat merupakan puskesmas rawat jalan yang jenis pelayanannya meliputi :
d g Layanan Rujukan
Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau
lazim disebut Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau
pelayanan tingkat pertama yang berfungsi sebagai :
6) Upaya Pengobatan
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.
Apabila Perawatan kesehatan masyarakat menjadi masalah yang spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya kesehatan pengembangan. Disamping laboratorium dan pencatatan & pelaporan, pelayanan penunjang yang
lain adalah : Bagian Umum dan Kepegawaian, Kearsipan, SIK dan SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan, Laboratorium dan
Farmasi.
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Karamat dipegang oleh seorang tenaga sarjana Kesehatan Masyarakat jurusan promosi
kesehatan.
Hasil Kegiatan :
» Sosialisasi Kawasan RT Bebas Asap Rokok dilakukan di Desa ..... hasilnya diperoleh kesepakatan untuk tidak merokok di acara
sosial kemasyarakatan dan akan dipasang stiker “Bebas Asap Rokok” di rumah warga.
Tabel di bawah ini adalah hasil kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2016 :
1) Pemantauan rumah sehat dan pembinaan rumah yang belum memenuhi syarat rumah sehat
2) Pemantauan air minum berkualitas (layak) yang dikonsumsi masyarakat
3) Pemantauan kualitas air minum pada penyelenggara air minum
4) Pemantauan terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) di wilayah Kecamatan Karamat
5) Menjadi penggerak terlaksananya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
6) Pemantauan Tempat-tempat umum (TTU)
7) Pembinaan dan pemantauan status higiene sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM)
3. Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
a) Upaya Kesehatan Ibu Anak
Tabel 5.2. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2016
Tabel 5.4. Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat Di Puskesmas Karamat Tahun 2016
➢ Gertak PSN
➢ Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD
➢ Penyuluhan DBD
➢ Abatisasi
➢ Surveilans Penyakit DBD
b) Upaya Pencegahan Penyakit TB
Tujuan
Hasil Kegiatan
Tabel 5.5. Hasil Kegiatan Upaya P2- TB Di Puskesmas Karamat Tahun 2016
Informasi dari data di atas adalah bahwa Puskesmas Karamat menemukan 35 orang suspek TB dan yang TB positif ada 1 orang serta
2 orang BTA negatif tapi rontgen positif.
Indikator Keberhasilan Program P2- TB Penjaringan Tabel 5.6 Angka Penjaringan Suspek TB
URAIAN TH 2016
Suspek 35
Target Pusk. Karamat 230
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa Puskesmas Karamat ditargetkan harus menemukan 230 suspek TB akan tetapi hanya
35 suspek ditemukan. sedangkan cakupan penemuan suspek TB masih rendah yaitu 15,22%.
Tahun 2016
Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah bahwa kasus Diare tertinggi terjadi Bulan September dan kasus terendah di
Bulan Juli.
e) Upaya P2 Kusta
Tahun 2016 tidak ditemukan kasus kusta.
f) Program Imunisasi
6 Imunisasi Campak pada anak kelas I SD 625 608 97,28
7 Imunisasi Td pada anak SD kelas 2 dan 3 1.175 1.120 95,32
Puskesmas dengan kemampuan menangani masalah kesehatan tingkat primer dengan tepat, cepat dan berkualitas
ii. Misi
➢ Penanganan kasus atau permasalahan rawat jalan dengan tepat,cepat dan berkualitas
➢ Mencegah timbulnya kelainan permanen pada penderita
➢ Optimalisasi peran dan tugas petugas medis, paramedis, petugas penunjang
iii. Hasil Kegiatan
i. Visi
ii. Misi
➢ Penanganan setiap kasus emergensi dengan cepat dan tepat
➢ Menyelamatkan nyawa penderita dengan penanganan pra rujukan yang cepat, tepat untuk pasien rujukan
Di Puskesmas Karamat Upaya pengobatan gawat darurat selalu siap menangani. Tapi kejadian gawat darurat tidak terlalu tinggi, ini
kemungkinan jika ada kejadian pasien langsung ke rumah sakit karena di wilayah Karamat ini dekat dengan banyak sarana kesehatan
lain dan lokasi Puskesmas Karamat yang tidak mudah diakses untuk pelayanan gawat darurat.
Tujuan
1. Dalam Gedung
▪ Berdasarkan kunjungan
Grafik 5.6. Kunjungan Pasien Gigi menurut Jenis Pembiayaan
Sumber : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Pusk. Karamat Th. 2016
2. Luar Gedung
▪ Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Tabel 5.8 Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah Tahun 2016
Sumber : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Karamat Tahun 2016
Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) Kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah Tahun 2016 Tabel 5.9. Hasil
Hasil Kegiatan
5) Upaya Surveillens
» Pengumpulan laporan pasien jiwa puskesmas tiap bulan. Tahun 2016 dilaporkan ada 46 pasien gangguan jiwa dan terdapat 380
kunjungan pasien jiwa di Puskesmas Karamat
Tahun 2016 telah dibentuk 2 pos UKK di wilayah Puskesmas Karamat 3 yaitu Pos UKK Pasar Wonocatur dan Posk UKK Desa
Pringgolayan. Pelayanan kesehatan di Pos UKK masih dilaksanakan oleh Puskesmas Karamat 3 yang dilaksanakan setiap 2 bulan
sekali.
di Kecamatan Karamat
Dari peta di atas dapat dipetik informasi bahwa di Kecamatan Karamat banyak terdapat tempat-tempat usaha sehingga berpotensi
didirikannya pos UKK di masing-masing tempat kerja.
Hasil Kegiatan
Tahun 2016 telah dilakukan pendataan terhadap pelaku pengobatan tradisional.
di Kecamatan Karamat
Laboratorium TB Puskesmas Karamat di klasifikasikan sebagai Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM), pembuatan slide sampai
pemeriksaan BTA secara mikroskopis dilakukan secara mandiri oleh Laboratorium TB Puskesmas KaramatWalaupun sebagai
Puskesmas Pelaksana Mandiri Labratorium TB Puskesmas Karamat juga mendapat sampiran pemeriksaan slide TB dari Puskesmas
Satelit yang masih dalam satu wilayah kecamatan yaitu Puskesmas Karamat I dan II.
➢ Pemeriksaan Rujukan
Hasil kegiatan
2) UPAYA KEFARMASIAN
Pengelolaan obat di Puskesmas Karamat merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, distribusi hingga pencatatan dan pelaporan. Setiap bulan petugas obat melakukan perhitungan jumlah pemakaian obat
dalam satu bulan yang kemudian dituangkan dalam format LPLPO untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
Obat yang diterima dari gudang farmasi selanjutnya disimpan di gudang obat Puskesmas dan sebagian didistribusikan ke ruang obat
dan ke pustu dan puskesling. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melakukan kontrol terhadap catatan penerimaan,
penyimpanan, dan pengeluaran obat.
Tabel 5.17. Ketersediaan Obat
KAN
TERSEDIA
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa belum semua obat yang dibutuhkan telah tersedia dan 97,30% ketersediaan obat generik di
Puskesmas KaramatSedangkan pemakaian obat tertinggi selama tahun 2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 5.17. 10 Besar Pemakaian Obat Tertinggi Di Puskesmas Karamat Tahun 2016
3 Thiamina HCl monohidrat (vit B1) tab 50 mg Tablet 27.500
Pada tahun 2016 Puskesmas Karamat telah melakukan monitoring penggunaan obat terhadap penggunaan obat rasional. Berikut
disajikan hasil rekapan monitoring penggunaan obat rasional selama tahun 2016 :
Penggunaan Antibiotik terhadap kasus ISPA Non Pneumonia (J00) sebesar 0,89%
Penggunaan antibiotik terhadap kasus Diare Non Spesific (A09) sebesar 1,66%
Selanjutnya prosentase penggunaan antibiotik selama tahun 2016 dapat dilihat dalam grafik berikut ini.
Grafik 5.8. Prosentase Penggunaan Antibiotika pada kasus ISPA Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik serta Penggunaan Injeksi
pada Kasus Myalgia di Puskesmas Karamat Tahun 2016
Dari monitoring penggunaan obat yang sudah dilakukan dapat dipetik informasi bahwa penggunaan obat di Puskesmas Karamat sudah
rasional. Hal ini terbukti dengan tercapainya target penggunaan antibiotika pada kasus J00 dan A09 di bawah 10% (target Buol ).
Tahun 2016 juga dilaksanakan monitoring terhadap penulisan obat generik dalam resep. Monitoring dilakukan berdasarkan jenis
status pasien. Yaitu pasien umum dan JKN. Hasilnya adalah sebagai berikut :
3) Sarana Kesehatan
Data fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tercover pada pendataan tahun 2016 adalah sbb :
Sarana Kesehatan
Sarana Pendidikan
Untuk lebih jelasnya sarana kesehatan di wilayah Puskesmas Karamat disajikan dalam gambar 5.3.
KESIMPULAN
Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Karamat tahun 2016 yang dilaporkan, dapat
disimpulkan bahwa indikator kesehatan masyarakat di Kecamatan Karamat adalah :
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kecamatan Karamat, sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan yang hasilnya
sebagai berikut :
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 : 100%, K4 : 90,86%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 100%.
2. Persentase cakupan KB aktif sebesar 76,59%.
3. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100%.
4. Persentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 98,34 %.
5. Persentase ibu hamil mendapat Fe3 : 75,97%.
6. Terjadi 2 KLB yaitu KLB Campak dan Chikungunya.
7. Persentase penduduk miskin tercakup Jaminan Kesehatan sebesar 100%.
8. Persentase rumah tangga ber-PHBS sebesar 44%.
9. Persentase rumah atau bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti sebesar 82,22%.
10. Besar anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk kegiatan puskesmas sebesar Rp 761.607.310, 00.
Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Bagaimanapun pembangunan kesehatan harus tetap ditingkatkan untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Profil kesehatan ini dilampiri dengan tabel - tabel sesuai pedoman penyusunan profil Kabupaten Buol dan diterbitkan setiap tahun, sehingga
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh dinamika kondisi kesehatan yang telah dicapai.
Semoga buku ini bermanfaat, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusunan profil
pada edisi yang akan datang.