Anda di halaman 1dari 65

BAB I 

PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG 

Menurut  Peraturan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia  Nomor  75  Tahun  2016  Tentang  Pusat  Kesehatan  Masyarakat.  Pusat 
Kesehatan  Masyarakat  yang  selanjutnya  disebut  Puskesmas  adalah  fasilitas  pelayanan  kesehatan  yang  menyelenggarakan  upaya kesehatan 
masyarakat  dan  upaya  kesehatan  perseorangan  tingkat  pertama,  dengan  lebih  mengutamakan  upaya  promotif dan preventif, untuk mencapai 
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.  

Tujuan  pembangunan  kesehatan  adalah  meningkatkan  kesadaran,  kemauan,  dan  kemampuan  hidup  sehat  bagi  setiap  orang  agar 
terwujud  derajat  kesehatan  masyarakat  yang  optimal.  Berbagai  upaya  dilakukan  untuk  mencapai  tujuan  tersebut  yang  dilakukan  secara 
menyeluruh, berjenjang dan terpadu.  

Puskesmas mempunyai fungsi :  

1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;  


2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;  
3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)  
Profil  ini  memuat  data  dan  informasi  mengenai  situasi  kesehatan  baik  kependudukan,  fasilitas  kesehatan,  pencapaian  program-program 
kesehatan di wilayah kerja Puskemas Karamat yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.  

B. TUJUAN  

Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Karamat Tahun 2016 ini adalah:  

1. Tujuan Kedalam 
a. Tujuan Umum  

Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas Karamat, Kecamatan Karamat .  

b. Tujuan Khusus  
1) Diketahui  gambaran  tingkat  pencapaian  hasil  cakupan  kegiatan  pelayanan  kesehatan  dan  mutu  kegiatan  pelayanan 
kesehatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun.  
2) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja Puskesmas Karamat, Kecamatan Karamat .  
3) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan tahun selanjutnya.  
2. Tujuan ke Luar  
Agar  masyarakat  luas  dapat  mengetahui  gambaran  kesehatan  di  wilayah  kerja  Puskesmas  Karamat  secara  keseluruhan  baik  berupa 
organisasi maupun program Puskesmas.  

C. SISTEMATIKA  

Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Karamat adalah sebagai berikut: 

Bab I – Pendahuluan  

Bab  ini  menyajikan  maksud  dan  tujuan  diterbitkannya  Profil  Kesehatan  Puskesmas  Karamat,  serta  sistematika  penyajian  diuraikan 
secara ringkas.  

Bab II – Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas  

Bab  ini  menyajikan  tentang  gambaan  umum  wilayah  kerja  Puskesmas  Karamat  yang  meliputi  keadaan  geografi,  batas  wilayah, 
keadaan kependudukan dan tingkat pendidikan masyarakat yang ada.  

Bab III – Situasi Derajat Kesehatan  

Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan

Bab  ini  menguraikan  tentang  upaya  pelayanan  kesehatan  Puskesmas  yang  meliputi  kesehatan  ibu  dan  anak,  perbaikan  gizi 
masyarakat,  imunisasi,  kesehatan  usila  dan  pra  usila,  keluarga  berencana,  kejadian  luar  biasa,  pelayanan  kesehatan  masyarakat 
miskin, promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.  

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan  

Bab  ini  menguraikan  tentang  susunan  komposisi tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, program-program yang ada di Puskesmas 


Karamat dan jenis-jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas Karamat 

Bab VI – Kesimpulan  

Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Karamat Tahun 
2016,  serta  hal-hal  yang  dianggap  masih  kurang  dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas 
Karamat 

Lampiran  

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARAMAT 

A. VISI DAN MISI  


1. Visi Puskesmas Karamat  

Puskesmas Karamat dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai berikut :  

“Menjadikan Puskesmas Karamat sebagai pusat layanan kesehatan terdepan dan terpercaya”  

2. Misi Puskesmas Karamat  

Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Karamat memiliki misi sebagai berikut :  

a. Meningkatkan mutu SDM dalam meningkatkan kualitas layanan  


b. Menetapkan standart baku dalam tiap lini pelayanan pelanggan  
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, untuk dapat menarik simpati pelanggan  
d. Meningkatkan tata kelola yang profesional, akuntabel dan mempunyai daya saing  
e. Meningkatkan kesejahteraan pegawai  
f. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat  
B. KEADAAN GEOGRAFI  
Puskesmas  Karamat  mempunyai  wilayah  kerja  se  Kecamatan  Karamat  yang membawahi tuju desa, Kecamatan Karamat dengan luas wilayah 
28,498  km²  dan  mencakup  7  Desa,  18  Dusun  dan  52  RT  .  Kondisi  geografis  terdiri  dari  perbukitan  dan  dataran  rendah  yang  terbentang 
disepanjang  pesisir  pantai  tanjung  dan  teluk  dengan  ketinggian  100  m  dari  permukaan  laut  dan  suhu  23  –  31°C,  mudah  dijangkau  dengan 
kendaraan roda empat atau pun roda dua sampai ke Desa .  

Batas wilayah kerja Puskemas Karamat, yaitu:  

Sebelah Utara  : Berbatasan dengan laut Sulawesi,  

Sebelah Selatan  : Hutan Negara,  

Sebelah Timur  : Kelurahan Kumaligon Kec. Biau 

Sebelah Barat  : Desa Ilambe Kec Lakea 

  Luas  gedung  puskesmas  induk  saat  ini  400  m²  pada  lahan  seluas  2084 m² luas lahan pustu mokupo  sebesar …… m² dengan kondisi 
bangunan  rusak  ringan  karena  sampai  dengan  saat  ini  belum  perna  direhab,  luas  gedung  Pustu  Busak  II  adalah  ……m²  pada  lahan  seluas 
……m²  juga  dengan  kondisi  yang  kurang  baik.  Keterbatasan  ruangan  yang  terdapat  pada  gedung  puskesmas  induk  menyebabkan  beberapa 
kegiatan pelayanan masih belum dapat dilakukan secara optimal. 
Secara  geografis  Puskesmas terletak pada lokasi yang cukup strategis, dengan akses jalan yang sangat  memadai, terletak pada jalur 
utama jalan poros lintas sulawesi. 

Gambar 2.1. 

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Karamat

C. DEMOGRAFI  (KEPENDUDUKAN  :  JUMLAH 


PENDUDUK  TOTAL,  JUMLAH  ASKESKIN,  TINGKAT 
PENDIDIKAN)  

Wilayah  Puskesmas  Karamat  dibagi  menjadi  7 


Desa. Jumlah penduduk dari pendataan BPS tahun 
2016  sebanyak  10666  jiwa  (Laki-laki  5522  jiwa 
atau  51,7  %  dan  perempuan  5144  jiwa  atau 48,2 
%)  dengan  jumlah  kepala  keluarga  ……  KK  (KK  laki-laki  :  …..  KK  dan  KK  perempuan  :  ……  KK),  sedangkan  jumlah  penduduk  miskin  sebanyak 
6001 jiwa (….. %). Jumlah ini setiap bulannya mengalami perubahan 

Dari Piramida penduduk kecamatan Karamat di bawah ini, golongan umur terbanyak adalah usia …….. tahun baik laki-laki maupun perempuan.  

Grafik 2.1.
Grafik Penduduk Kecamatan Karamat Gol. Umur Tahun 2016
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk dengan Jaminan Kesehatan

No   Jenis Jaminan Kesehatan   Jumlah   Persentase (%)  

1   BPJS   6001   56  

2   Jamkesos   529   41  

3   Jamkesda   4139   39  

4   Belum terjamin   0   0  

Sumber: Bagian Umum Puskesmas Karamat Tahun 2016   

Dari tabel 2.1. dapat diketahui bahwa sebanyak 100 % penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karamat di jaminan kesehatannya.
Sedangkan untuk penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan berupa Jamkesmas.
BAB III 

SITUASI DERAJAT KESEHATAN 

A. ANGKA KEMATIAN  

1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)  


2.  

Pada tahun 2016 dilaporkan tidak terjadi kematian ibu. 

3. Angka Kematian Bayi (AKB)  

Tahun  2016  dilaporkan  terjadi  2  kematian  bayi,  terjadi  di  Desa  Lamakan  dan  Busak II. Akan tetapi terjadi 6 kasus kematian lahir mati 
(KJDR).  Penyebaran  kasus  kematian  KJDR  di  Kecamatan  Karamat  Tahun  2016  terjadi  di  Desa  Monano  1  orang,  Baruga  1 orang Desa 
Busak II, 1 Orang dan Desa Lamakan 2 orang. Kematian neonatus 2 terjadi di Desa Monano 1 orang, Desa Mokupo 1 orang  

4. Angka Kematian Balita (AKABA)  

Pada tahun 2016 dilaporkan tidak ada kasus kematian balita di Kecamatan Karamat.  
B. ANGKA KESAKITAN  

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)  

Angka  kesakitan  Demam  Berdarah  Dengue  Tahun  2016  dilaporkan menurun dari tahun 2015 ada 3 kasus. Angka Kesakitan DBD Tahun 


2016  adalah  ,,,,,  per  1.000  penduduk.  Hal  ini  mengalami  penurunan  yang  cukup  drastis  jika  dibanding  dengan  kejadian  tahun  2015 
yaitu sebanyak 20 kasus. 

2. Tuberculosis (TB)  

Tahun  2016  dilaporkan  ditemukan  5  kasus  BTA  positif(+)  dari  24  suspek  yang  diperiksa  Distribusi  kasus  TB  di  Kecamatan  Karamat 
Tahun 2014-2016 dapat dilihat dari tabel 3.1. di bawah ini.  

Sumber: Data Program TB Puskesmas Karamat Tahun 2016 

Berdasarkan  tabel  di  atas  dapat  dipetik  informasi 


bahwa  penemuan  kasus  TB  positif(+)  terbanyak 
adalah  di  Desa  Busak  II  dan  Desa  Mokupo 
sedangkan  penemuan  terendah  terdapat  di  Desa 
Mendaan,  da di Desa Lain tik di temukas kasus TB. 
kasus  TB  yang  berobat  ada  9  orang,  sudah 
dinyatakan sembuh 1 orang, meninggal 1 orang yaitu di Desa Mokupo 

Keberhasilan  Program  TB  ditunjukkan  dengan  angka  kesembuhan  TB,  setelah  penderita  diobati,  kesembuhan  penderita  baru  dapat 
diketahui  pada  tahun  berikutnya.  Keberhasilan  pengobatan  TB  pada  tahun  ini  dapat  dilihat  dari  angka  kesembuhan  TB  pada  tahun 
sebelumnya.  

3. Diare  

Tahun 2016 dilaporkan terjadi 437 kasus diare. Kasus diare di Puskesmas Karamat dapat dilihat pada grafik 3.6.  

Grafik 3.6. Grafik Angka Kesakitan Diare ​di Kecamatan Karamat Tahun 2016

Sumber:  Program  P2  –  Diare  Puskesmas  Karamat 


Tahun 2016   

Dari  data  yang  dilaporkan  Angka  Kesakitan  Diare 


tahun  2016  mengalami  penurunan dari 466 kasus 
(......%) menjadi 437 kasus (3,29%)  

4. Status Gizi Balita  


Angka status gizi ditunjukkan dengan angka balita gizi buruk. Hasil pemantauan gizi balita di Kecamatan Karamat pada tahun 2016
dilaporkan terdapat 1 balita gizi buruk di Desa Busak 2, dari 814 balita yang ditimbang atau mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya yaitu 3 balita gizi buruk.

5. Kusta  

Tahun 2016 dilaporkan tidak ditemukan kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas Karamat.  

6. Sepuluh Besar Penyakit  

Data sepuluh besar penyakit pasien rawat jalan di wilayah Puskesmas Karamat Tahun 2016 adalah :  

Tabel 3.3. Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Puskesmas Karamat dan jaringannya Tahun 2016 

No  Penyakit  Kode peny.  Jumlah 

1   Gastritis       

2   Tekanan darah tinggi      

3   Reumatik       

4   Infeksi saluran pernafasan atas      


5   Penyakit kulit infeksi      

6   Diare       

7   Kecelakaan dan ruda paksa     

8  Penyakit dan kelainan pada sistim syaraf     

9  Penyakit kulit alergi     

10  Gingivitis dan penyakit pd rongga mulut     

Sumber: pengelola Tahun 2016

Grafik 10 penyakit tertinggi


Sumber: pengelola Tahun 2016

Dari  tabel  di  atas  dapat  dipetik  informasi  bahwa  kasus  tertinggi  adalah  gastritis  dan  penyakit-penyakit lainny masih masuk dalam 10 
besar penyakit sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap penanganan kasus-kasus tersebut.  

7. Kegiatan DB4MK Plus  


DB4MK  (Desa  Bebas  4  Masalah  Kesehatan)  Plus  penemuan  penderita  TB)  DB4MK  adalah  simpulan  dari  beberapa  kegiatan  yang 
dijadikan indikatow Desa Bebas dari 4 Masalh Kesehata,plus penemuan penderita TB paru  

Bebas 4 Masalah Kesehatan tersebut adalah  

➢ ​Bebas Kematian Bayi dan Balita,  

➢ ​Bebas Kematian Ibu Hamil,  

➢ ​Bebas Balita Gizi Buruk,  

➢ ​Bebas kasus DBD,  

➢ ​Penemuan penderita TB positif (+).  

Hasilnya  diharapka  akan  mendapat Reward dari Pemerintah Kabupaten Buol, untuk Tahun 2016  Kecamatan Karamat hanya ada 1 Desa 


yang mencapai Desa bebas 4 masalah kesehatan yaitu Desa Baruga. Seperti pada tabel di bawh ini :  

Tabel .. Hasil Kegiatan (DB4MK) Plus Di Puskesmas Karamat  

Tahun 2016 
No  Desa  AK. Bayi/Balita  AKI  GIZI BURUK  Kasus DB  Kasus TB. Paru 

1  Mendaan  x  x  -  -  x 

  Mokupo  -  -  -  -  x 

3  Baruga  -  -  -  -  - 

4  Monano  x  x  -  -  x 

5  Busak 1  -  -  -  -  x 

6  Busak 2  x  x  x  -  x 

7  lamakan  x  x  -  x  x 

x = ada kasus. - = tidak ada kasus 

Sumber : Pengelola Program Pusk. Karamat Tahun 2016


BAB IV 

SITUASI UPAYA KESEHATAN 

A. PELAYANAN KESEHATAN  
1. Kesehatan Ibu  

Pelayanan  Kesehatan  Ibu  Hamil  yaitu  meliputi  Pemeriksaan  Ibu  Hamil  K1,  K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet 
Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2016  dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai 
target K1 100%.  

Cakupan  pemeriksaan  Ibu  Hamil  tahun  2016  dilaporkan  sebesar  90,86%  mengalami  penurunan  dari  tahun  sebelumnya  atau  belum 
mencapai  target  K4  95%.  Berikut  disajikan  grafik  kecenderungan  Cakupan  Pemeriksaan  Ibu  Hamil  K1  dan  K4  di  Kecamatan  Karamat 
tahun 2014 sampai 2016 .  

Grafik 4.1. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1dan K4 

di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

Sumber : Program KIA Puskesmas Karamat Tahun 2016


Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Buol dilaksanakan program pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil
sebanyak tiga kali selama kehamilannya, tak terkecuali di Kecamatan Karamat. Ibu hamil mendapatkan tablet besi (Fe3) di
Kecamatan Karamat tahun 2016 , dilaporkan sebagai berikut : Fe3 sebanyak ..... %.

Berikut disajikan grafik pemberian tablet Fe3 kepada ibu hamil pada tahun 2016 .  

Grafik 4.2. Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil 

di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

Sumber : Program KIA Puskesmas Karamat Tahun 2016   

Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun 2016 dilaporkan 100% atau sudah semua persalinan di wilayah
Kecamatan Karamat ditolong oleh tenaga kesehatan. Berikut disajikan grafik

Cakupan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kecamatan Karamat tahun 2016 .  

Grafik 4.3. Grafik Cakupan Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kecamatan Karamat Tahun 2016  

  Sumber : Program KIA Puskesmas Karamat Tahun 2016   


2. Kesehatan Anak  

Kunjungan Bayi di Puskesmas Karamat tahun 2016 untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan dilaporkan sudah mencapai .....%.
Balita di Kecamatan Karamat tahun 2016 dilaporkan terdapat ....... balita dan .......% ditimbang, hasilnya adalah bayi dengan
berat badan lahir rendah sejumlah .......%. Bayi dengan BBLR neonatus tersebut semuanya sudah ditangani sesuai dengan
prosedur yang ada.

Kunjungan  Neonatus  (KN2)  di  Kecamatan  Karamat  pada  tahun  2016  dilaporkan  mencapai  ......%,  mengalami  penurunan  dari  tahun 
sebelumnya yang mencapai angka ......%.  

Berikut disajikan gambar grafik cakupan kunjungan neonatus (KN2) di Kecamatan Karamat dari tahun 2016 .  

Grafik 4.4. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatus (KN2) 

di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

Sumber : Program KIA Puskesmas Karamat tahun 2016   

Cakupan  Bayi  yang  diberi  ASI  eksklusif  di  Kecamatan  Karamat  tahun  2016  dilaporkan  sebanyak  ......%  atau  mengalami kenaikan dari 
tahun 2015.  
Bayi dan Balita yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali yaitu saat bulan Februari dan Agustus adalah sebanyak .....%. Dalam
rangka penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa .......% balita di Puskesmas Karamat ditimbang, dari balita yang ditimbang
hasilnya ......% naik berat badannya dan ......% balita berada di bawah garis merah. Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan
MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Selengkapnya disajikan pada gambar grafik berikut.

Grafik 4.5. Grafik Cakupan Penimbangan Balita (D/S dan N/D) 

Di Kecamatan Karamat Tahun 2016 

Sumber : Program Gizi Puskesmas Karamat tahun 2016  

Pemeriksaan  kesehatan  anak  SD/MI  dilaporkan  sudah  mencapai  .....%  dan  pemeriksaan  anak  SMP/SMU  sudah  mencapai  .......%. 
Pencapaian ini sudah memenuhi target .....%.  

Sebanyak .......% murid SD/MI diperiksa kesehatan giginya dalam UKGS, hasilnya adalah ........% perlu perawatan dan .......% yang
mendapatkan perawatan.

3. Imunisasi  
Pencapaian  program  imunisasi  lengkap  di  Kecamatan  Karamat  tahun  2016  dilaporkan ...... %. Angka Drop Out Imunisasi DPT1-Campak 
dilaporkan ..... %. Selengkapnya pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Buol 2016 disajikan dalam grafik berikut.  

Grafik 4.6. Grafik Cakupan Imunisasi DPT I dan Campak 

di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

Sumber: Program Imunisasi Puskesmas Karamat Tahun 2016   

Target 100% desa UCI ( Universal Child Imunization ) di Kecamatan Karamat telah tercapai.

4. Kesehatan Pra Usila dan Usila  

Kelompok  pra  usila dan usila dilaporkan baru .....% sudah dilayani kesehatannya dalam program kesehatan usila di Kecamatan Karamat. 


Sedangkan  pelayanan  kesehatan  usila  (60  tahun  ke  atas)  sebanyak  ......%.  Kelompok  Lansia  dibina  tahun  2016  disajikan dalam grafik 
4.9.  

Grafik 4.9. Grafik Kelompok Lansia Dibina 

Di Kecamatan Karamat Tahun 2016 


Sumber : Program Lansia Puskesmas Karamat Tahun 2016   

5. Keluarga Berencana  

Peserta KB aktif dilaporkan sebanyak ......% dari ........ PUS, dengan metode kontrasepsi terbanyak dilaporkan menggunakan metode
IUD sebanyak ......% dan terendah dengan metode MOP sebesar ........%.

Berikut disajikan komposisi jenis kontrasepsi yang digunakan di Kecamatan Karamat.  

Grafik 4.8. Diagram Lingkaran Jenis Alat Kontrasepsi 

yang Digunakan di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

  Sumber: Program KB Puskesmas Karamat Tahun 2016   

Grafik 4.11. Kunjungan Akseptor KB 

Di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

  Sumber : Program KB Puskesmas Karamat Tahun 2016  

6. Kejadian Luar Biasa  


Pada tahun 2016 dilaporkan 2 kasus KLB Campak dan Chikungunya  

a. Campak  

Ditemukan  7  anak terkena campak di Kecamatan Karamat. Semuanya sudah ditangani sesuai dengan prosedur penanganan KLB kurang 
dari 24 jam.  

b. Chikungunya  

Ditemukan  .....  orang  terkena  chikungunya yang tersebar di ..... tempat yaitu Desa  ....., Desa  .......... dan Dususn .......... Semuanya sudah 


ditangani sesuai dengan prosedur penanganan KLb kurang dari 24 jam.  

7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin  

Tahun  2016  di  Kecamatan  Karamat  dilaporkan  terdapat  .....  jiwa  penduduk  miskin  dan  telah  semuanya  mendapatkan  jaminan 
kesehatan. Jaminan kesehatan masyarakat miskin ini berupa jamkesmas dan jamkesda.  

Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin di Kecamatan Karamat tahun 2016 dilaporkan sebanyak ...... % untuk
pelayanan rawat jalan.
Jumlah  balita  masyarakat  miskin  yang  berada  di  bawah  garis  merah  hasil  penimbangannya  berjumlah  15  balitai,  seluruhnya  sudah 
mendapatkan MP ASI.  

B. PROMOSI KESEHATAN  
1. PHBS  

Pada  tahun  2016  dilakukan pemantauan terhadap 0000 rumah tangga dan hasilnya 000 % keluarga yang ber-PHBS. Kegiatan tersebut 


dilakukan dengan dana BOK tahun 2016 . Cakupan PHBS per Desa disajikan dalam tabel 4.1 berikut.  

Tabel 4.1 Cakupan PHBS Rumah Tangga di Kecamatan Karamat Tahun 2016 

Desa    2013   2016   


Karang Bendo   6,0%   83,2%  
Karang Jambe   48,0%   94,0%  
Sorowajan   50,0%   0,0%  
Plumbon   48,5%   88,0%  
Wonocatur   40,0%   86,3%  
Tegaltandan   41,0%   0,0%  
Jomblangan   49,4%   86,2%  
     
Sumber : Program Promkes Puskesmas Karamat Tahun 2016

2. Strata Posyandu  

Posyandu  di  Wilayah  kerja  Puskesmas  Karamat  pada  tahun  2016  dilaporkan  sebanyak  20  posyandu  yang  terdiri  dari  10  posyandu 
balita dan 10 posyandu lansia.  

Adapun strata posyandu sebagai berikut :  

a. Posyandu Balita  

Posyandu  Pratama  ....  posyandu,  Posyandu  Madya  sebanyak  ....  posyandu,  Posyandu  Purnama  ....  posyandu,  Posyandu  Mandiri  .... 
posyandu.  

Grafik 4.10. Diagram Lingkaran Proporsi Posyandu Balita menurut  

Strata di Kecamatan Karamat Tahun 2016   

Sumber: Program Promkes Puskesmas Karamat Tahun 2016


b. Posyandu Lansia  

Pada  tahun  2016  diadakan  telaah  kemandirian  posyandu  yang  hasilnya  diperoleh  strata  posyandu  Pratama  ....  posyandu  (....%), 
Madya ..... posyandu(.....%) dan Purnama sebanyak ..... posyandu (......%).  

Grafik 4.11. Diagram Lingkaran Proporsi Posyandu Lansia  

menurut Strata di Kecamatan Karamat Tahun 2016  

Sumber: Program Promkes Puskesmas Karamat Tahun 2016   

Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa masih banyak posyandu dengan strata madya sehingga perlu dilakukan
pembinaan terhadap posyandu lansia yang ada. Target yang ingin dicapai adalah bahwa semua posyandu nantinya akan
berstatus Mandiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat.

C. KESEHATAN LINGKUNGAN  

Jumlah  rumah  yang  dilakukan  pemeriksaan  kesehatan  lingkungannya  pada  tahun  2016  dilaporkan  sebanyak  .....  (.....%)  rumah,  dimana 
........% masuk dalam kategori rumah sehat.  
Tahun  2016  diadakan  pendataan  air  bersih  di  Kecamatan  Karamat  dan  hasilnya  adalah  .......  penduduk  mempunyai  akses  air  bersih  atau 
sebesar  .......%  dari  total  penduduk.  Sedangkan  pemantauan  kualitas  air  minum  di  penyelenggara  air  minum  dilaporkan  dari  ... 
penyelenggara  air  minum  sudah  ...  sampel  diperiksa  dan  hasilnya  ada  .....  penyelenggara  yang  kualitas  air  minumnya  memenuhi  syarat 
(fisik, bakteriologi, dan kimia) atau sebanyak ......% memenuhi syarat.  

Untuk  tempat-tempat  umum  juga  dilakukan  pemeriksaan  kesehatan  lingkungannya,  hasil  pemeriksaan  sebagai  berikut:  .....%  Institusi 
pendidikan yang memenuhi syarat yakni SD sebesar .....%, SLTP sebesar ......% dan SLTA sebesar .......%.  

Untuk TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) menurut status higiene sanitasi dari ...... TPM ada ..... TPM(.........%) memenuhi syarat.  

Dalam rangka upaya pencegahan penyakit yang dibawa nyamuk di Kecamatan Karamat dilakukan Gerakan Serentak PSN. Hasil
pemeriksaan adalah sebanyak ....... % rumah atau bangunan bebas dari jentik nyamuk. Selanjutnya,

distribusi penyebaran ABJ di masing –masing Desa disajikan dalam tabel berikut ini.  

Tabel 4.2. Distribusi ABJ per Desa Di Puskesmas Karamat Tahun 2016  

Desa    ABJ%  

Karang Bendo   81,23%  

Karang Jambe   81,46%  


Sorowajan   79,97%  

Plumbon   86,45%  

Wonocatur   75,97%  

Tegaltandan   90,84%  

Jomblangan   80,78%  

Sumber : Programer Sanitarian Puskesmas Karamat 3 Tahun 2016   

Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa belum ada Desa yang bisa memenuhi target ABJ yaitu 95%. Artinya belum ada yang
mampu memenuhi target nasional, Propinsi dan kabupaten yaitu Angka Bebas Jentik (ABJ) yang ditetapkan adalah 95%.

Grafik 4.12. ABJ (Angka Bebas Jentik) di Kecamatan Karamat Tahun 2016 

  Sumber : Programer Sanitarian Puskesmas Karamat Tahun 2016  

Informasi  yang  dapat  dipetik  dari  grafik  di  atas  adalah  bahwa  terjadi  peningkatan  ABJ  pada  Tahun  2016  dibandingkan  dengan tahun 
sebelumnya. Akan tetapi masih belum bisa mencapai target 95%. 

 
BAB V 

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 

A. KETENAGAAN  

Situasi  ketenagaan  di  Puskesmas  Karamat  berubah  dari  tahun  ke  tahun.  Berikut  data  ketenagaan  pegawai  di  Puskesmas  Karamat  per  31 
Desember 2016 .  

Tabel 5.1. Jenis Ketenagaan di Puskesmas Karamat per Desember 2016   

No  Jenis Ketenagaan  Tahun 2015  Tahun 2016  

1   Kepala Puskesmas   1   1  

2   Kepala Tata Usaha   1   1  

3   Dokter Umum   2   2  

4   Dokter Gigi   1   1  

5   Dokter Gigi PTT   0   0  

6   Perawat kesehatan   5   4  

7   Perawat Gigi   2   2  


8   Bidan Puskesmas   5   5  

9   Bidan Desa   0   0  

10   Bendahara Puskesmas   0   0  

11   Petugas Gizi   1   1  

12   Petugas Farmasi   1   1  

13   Petugas Laboratorium   1   1  

14   Petugas Kesehatan Lingkungan   1   1  

15   Supir Ambulans   1   1  

16   Tenaga Tata Usaha   2   2  

17   Jaga Malam (Honorer)   1   1  

18   Petugas Kebersihan (Honorer)   1   1  

jml   26   25  

Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas Karamat tahun 2015 dan 2016

Dari Tabel di atas ketersediaan SDM di Puskesmas sebesar .... orang. Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.  

A. PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN KUNJUNGAN PUSKESMAS  


1. Pembiayaan Kesehatan  

Tahun  2016  dilaporkan  Puskesmas  Karamat  mempunyai  alokasi  dana umum (DAU) sebesar Rp 130,158,102,90. Dana tersebut tidak 


mengalami  peningkatan  jika  dibandingkan  dengan  tahun  2015 yang total anggarannya juga sebesar Rp 130,158,102,90. Selengkapnya 
sumber pembiayaan kesehatan Puskesmas Karamat disajikan dalam diagram lingkaran berikut ini.  

Grafik 5.1. Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Karamat Menurut Sumber Dana Tahun 2016 

  

Sumber : Bagian Tata Usaha Puskesmas Karamat Tahun 2016

Dari  diagram  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  sumber  anggaran  terbesar  berasal  dari  dana  kapitasi  BPJS  sebesar  ......%  total  anggaran. 
Tahun  2016  dilaporkan  puskesmas  mendapat  dana  bantuan  operasional  kesehatan(BOK)  sebesar  Rp  ......,00  yang  digunakan  untuk 
kegiatan promotif maupun preventif guna tercapainya target SPM (Standar Pelayanan Minimal)  

2. Kunjungan Pasien Puskesmas Karamat  

Kunjungan  Puskesmas  Karamat  tahun  2016  mengalami penurunan dibanding tahun 2015. Kunjungan pasien tahun 2016  dapat dilihat 


pada grafik di bawah ini:  
Grafik 5.2. Grafik Kecenderungan Kunjungan Pasien 

Puskesmas Karamat Tahun 2016 

Sumber : Bagian Pendaftaran Pasien tahun 2016

Grafik 5.3. Komposisi Kunjungan Pasien Tahun 2016 Menurut Jenis Pembiayaan 

Sumber: Bagian Tata Usaha Puskesmas Karamat Tahun 2016   

3. Utilisasi Kesehatan  

Tahun  2016  kunjungan  penduduk  ke  Puskesmas  sebesar  ......  kunjungan,  dari  total  jumlah  penduduk  sebesar  ....  jiwa.  Jika  dihitung 
cakupannya  sebesar  .....%  atau  mengalami  kenaikan  jika  dibandingkan  dengan  tahun  2015  Tidak  semua  penduduk  berkunjung  ke 
Puskemas karena di wilayah Karamat dekat dengan ruah sakit dan fasilitas kesehatan lain (klinik swasta).  

Kunjungan peserta BPJS sebesar .... kunjungan dari jumlah peserta ...... utilisasinya sebesar .....%. Kunjungan peserta Jamkesos
sebesar ..... kunjungan dari jumlah peserta ....., utilisasinya sebesar .....%. Utilisasi peserta jamkesmas dan jamkesos belum
mencapai ....% sehingga belum memenuhi target.

B. JENIS PELAYANAN PUSKESMAS  


1. Pelayanan Puskesmas Karamat  

Puskesmas Karamat merupakan puskesmas rawat jalan yang jenis pelayanannya meliputi : 

a.   Polli. UMUM   d.   LABORATORIUM  

b.   UGD   e.   FARMASI  

c.   KIA /KB  f.   GIZI  

d    g  Layanan Rujukan 

2. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan  

Dalam  rangka  pemerataan  pengembangan  dan  pembinaan  kesehatan  masyarakat  telah  dibangun  Pusat  Kesehatan  Masyarakat  atau 
lazim  disebut  Puskesmas  yang  merupakan  unit  pelaksana  tehnis  dinas  kesehatan  kabupaten/kota  di  bidang  pelayanan  dasar  atau 
pelayanan tingkat pertama yang berfungsi sebagai :  

1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan  


2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat  
3) Pusat  Pelayanan  Kesehatan  Strata  Pertama  secara  menyeluruh,  terpadu,  dan  berkesinambungan  yang  terdiri  dari  Pelayanan 
Kesehatan  Perorangan  dan  Pelayanan  Kesehatan  Masyarakat.  Puskesmas  Karamat  bertanggung  jawab  atas  wilayah  kerja  yang 
ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari :  
a. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi :  

1) Upaya Promosi Kesehatan  

2) Upaya Kesehatan Lingkungan  

3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana  

4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat  

5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular  

6) Upaya Pengobatan  

b. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi :  

1) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)  

2) Upaya Kesehatan Olahraga  

3) Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN)  

4) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)  

5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)  

6) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)  


7) Upaya Kesehatan Mata  

8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)  

Upaya  kesehatan  pengembangan  Puskesmas  dapat  bersifat  upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut 


di  atas  yang  sesuai  dengan  kebutuhan.  Pengembangan  dan  pelaksanaan  upaya  inovasi  ini  adalah dalam rangka mempercepat 
visi-misi Puskesmas Karamat 

Upaya  laboratorium  medis  dan  laboratorium  kesehatan  masyarakat  serta  Upaya  Pencatatan  dan  Pelaporan  tidak  termasuk 
pilihan  karena  ketiga  upaya  ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas. 
Apabila  Perawatan  kesehatan  masyarakat  menjadi  masalah  yang  spesifik  di  daerah  tersebut  maka  dapat  dijadikan  sebagai 
salah  satu  upaya  kesehatan  pengembangan.  Disamping  laboratorium  dan  pencatatan  &  pelaporan,  pelayanan  penunjang yang 
lain  adalah  :  Bagian  Umum  dan  Kepegawaian,  Kearsipan,  SIK  dan  SP2TP,  Inventarisasi  Barang,  Keuangan,  Laboratorium  dan 
Farmasi.  

a. UPAYA KESEHATAN WAJIB  


1. Upaya Promosi Kesehatan  

Program  Promosi  Kesehatan  di  Puskesmas  Karamat  dipegang  oleh  seorang  tenaga  sarjana  Kesehatan  Masyarakat  jurusan  promosi 
kesehatan.  
Hasil Kegiatan :  

» ​Pertemuan kader posyandu tiap 1 bulan sekali  

» ​Pendataan PHBS rumah tangga dan sekolah  

» ​Pengembangan kawasan “Bebas Asap Rokok”  

»  ​Sosialisasi  Kawasan  RT  Bebas  Asap  Rokok  dilakukan  di  Desa  .....  hasilnya  diperoleh  kesepakatan  untuk  tidak  merokok  di  acara 
sosial kemasyarakatan dan akan dipasang stiker “Bebas Asap Rokok” di rumah warga.  

2. Upaya Kesehatan Lingkungan  

Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan  

Tabel di bawah ini adalah hasil kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2016 :  

1) Pemantauan rumah sehat dan pembinaan rumah yang belum memenuhi syarat rumah sehat  
2) Pemantauan air minum berkualitas (layak) yang dikonsumsi masyarakat  
3) Pemantauan kualitas air minum pada penyelenggara air minum  
4) Pemantauan terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) di wilayah Kecamatan Karamat  
5) Menjadi penggerak terlaksananya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)  
6) Pemantauan Tempat-tempat umum (TTU)  
7) Pembinaan dan pemantauan status higiene sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM)  
3. Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana  
a) Upaya Kesehatan Ibu Anak  

Hasil Kegiatan tahun 2016   

Tabel 5.2. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2016   

No   Jenis Kegiatan   Hasil 2016   

1   Jumlah Bumil   854  

2   Kunjungan Bumil (K-1) Puskesmas   220  

Kunjungan Bumil (K-1) PWS   591  

3   Deteksi Bumil Beresiko PWS   106  

4   Neonatus Beresiko (PWS)   100  

5   Persalinan oleh Nakes   609  

6   Kematian Bayi   0  


Kematian Neonatus   5  

7   Kematian Balita   0  

8   AKI   1  

9   DTKB BAYI   490  

10   DTKB Balita   498  

11   DTKB APRAS di TK   2195  

Sumber : Data Program KIA Tahun 2016  

b) Upaya Wajib Program Keluarga Berencana  

Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana Akseptor KB  

Tabel 5.3. Jumlah Peserta KB di Puskesmas Karamat Tahun 2016   

No   Jenis Kegiatan   Aktif   Cakupan % KB Aktif  

1   IUD   1901   43,63%  

2   MOP   37   0,85%  

3   MOW   411   9,43%  


4   Implan   132   3,03%  

5   Suntik   1368   31,40%  

6   Pil   228   5,23%  

7   Kondom   280   6,43%  

Jumlah   4357   100,00%  

Sumber : Program KB Puskesmas Karamat Tahun 2016  

8) Upaya Kesehatan Wajib Bina Gizi Masyarakat  

Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat  

Tabel 5.4. Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat Di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

NO   Jenis Kegiatan   Hasil   Sasaran   Cakupan(%)  


1   Jumlah Balita   1943   1943   100,00%  
2   Jumlah Balita ditimbang   1418   1943   72,98%  
3   Jumlah Balita naik berat badannya   848   1082   78,37%  
4   Jumlah BGM   7   1082   0,65%  
5   Bayi ASI Eksklusif   132   164   80,49%  
6   Balita dapat Vit A 2x   1495   1498   99,80%  
7   Bumil dapat Fe   449   634   70,82%  

Sumber : Program Bina Gizi Masyarakat Pusk. Karamat Tahun 2016  

9) Upaya Pencegahan Penyakit  


a) Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue  

Kegiatan Upaya DBD yang telah dilaksanakan di Puskemas antara lain:  

➢ Gertak PSN  
➢ Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD  
➢ Penyuluhan DBD  
➢ Abatisasi  
➢ Surveilans Penyakit DBD  
b) Upaya Pencegahan Penyakit TB  

Tujuan  

➢ Menemukan paien TB BTA positip sesuai target.  


➢ Menurunkan  angka  kesakitan  dan  kematian  penyakit  TB  dengan  cara  memutuskan  rantai  penularan,  sehingga  penyakit  TB 
tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.  
➢ Angka konversi minimal 80%.  
➢ Angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita BTA positip yang diobati.  

Hasil Kegiatan  

Tabel 5.5. Hasil Kegiatan Upaya P2- TB Di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

URAIAN   Tahun  Tahun  Tahun  Tahun  Tahun 


2010   2011   2012   2013   2016   
Suspek   85   47   63   60   35  
BTA positip   16   1   4   9   1  
BTA neg/Rontgen positip   14   2   3   1   2  

Sumber : Data Program P2 TB Pusk Karamat Th 2014-2016 

Informasi  dari  data  di  atas  adalah  bahwa  Puskesmas  Karamat  menemukan 35 orang suspek TB dan yang TB positif ada 1 orang serta 
2 orang BTA negatif tapi rontgen positif.  

Indikator Keberhasilan Program P2- TB Penjaringan Tabel 5.6 Angka Penjaringan Suspek TB 

URAIAN   TH 2016   

Suspek   35  
Target Pusk. Karamat   230  

Rumus Cakupan   Jml suspek/ perkiraan suspek x 100%  

Cakupan Pusk. Karamat   15,22 %  

Sumber : Program P2- TB Puskesmas Karamat Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa Puskesmas Karamat ditargetkan harus menemukan 230 suspek TB akan tetapi hanya 
35 suspek ditemukan. sedangkan cakupan penemuan suspek TB masih rendah yaitu 15,22%.  

c) Upaya P2- ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)  

Hasil Kegiatan P2 – ISPA  

Grafik 5.4. Kasus ISPA di Puskesmas Karamat 

Tahun 2008 – 2016 

Sumber: Program P2 ISPA Puskesmas Karamat Th. 2008-2016   


Grafik di atas adalah perbandingan kasus ISPA dari tahun 2008 sampai 2016. Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi
bahwa kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret sebanyak 355 kasus sedangkan kasus terendah terjadi pada bulan November
sebanyak 104 kasus.

d) Upaya P2- Diare  

Hasil Kegiatan Upaya P2- Diare  

Grafik 5.5. Kasus Diare di Puskesmas Karamat 

Tahun 2016 

Sumber: Program P2 – Diare Puskesmas Karamat Th. 2016  

  Informasi  yang  dapat  dipetik  dari  grafik  di  atas  adalah  bahwa  kasus  Diare  tertinggi  terjadi  Bulan  September  dan  kasus  terendah  di 
Bulan Juli. 

e) Upaya P2 Kusta  
Tahun 2016 tidak ditemukan kasus kusta.  

f) Program Imunisasi  

Tabel 5.7 Hasil Kegiatan Program Imunisasi Tahun 2016   

N Pelayanan Imunisasi   Sasar Hasil   Caku 


o   an   pan  

1   Imunisasi DPT II pada bayi   559   553   98,93  

2   Drop Out DPT I -Campak   559   552   0,18  

3   Imunisaso HB-I < 7 hari   559   559   100  

4   Imunisasi campak pada bayi   559   552   98,75  

5   Imunisasi DT   625   608   97  

6   Imunisasi Campak pada anak kelas I SD   625   608   97,28  

7   Imunisasi Td pada anak SD kelas 2 dan 3   1.175   1.120   95,32  

Sumber: Program Imunisasi Puskesmas Karamat Th 2016   

10) Upaya Pengobatan  


a. Upaya Pengobatan Rawat Jalan  
i. Visi  

Puskesmas dengan kemampuan menangani masalah kesehatan tingkat primer dengan tepat, cepat dan berkualitas  

ii. Misi  
➢ Penanganan kasus atau permasalahan rawat jalan dengan tepat,cepat dan berkualitas  
➢ Mencegah timbulnya kelainan permanen pada penderita  
➢ Optimalisasi peran dan tugas petugas medis, paramedis, petugas penunjang  
iii. Hasil Kegiatan  

Selama  tahun  2016  sudah  dilaksanakan pengobatan tingkat primer baik di dalam gedung maupun luar gedung. Hasil kegiatan ini dapat dilihat 


pada kunjungan dan Laporan LB Puskesmas.  

b) Upaya Pengobatan Gawat Darurat  

i. Visi  

Puskesmas dengan kemampuan menangani kasus emergensi tingkat primer  

ii. Misi  
➢ Penanganan setiap kasus emergensi dengan cepat dan tepat  
➢ Menyelamatkan nyawa penderita dengan penanganan pra rujukan yang cepat, tepat untuk pasien rujukan  

Di  Puskesmas  Karamat  Upaya  pengobatan  gawat  darurat  selalu  siap  menangani.  Tapi  kejadian  gawat  darurat  tidak  terlalu  tinggi,  ini 
kemungkinan  jika  ada  kejadian  pasien  langsung ke rumah sakit karena di wilayah Karamat  ini dekat dengan banyak sarana kesehatan 
lain dan lokasi Puskesmas Karamat yang tidak mudah diakses untuk pelayanan gawat darurat. 

b. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN  


1) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut  

Tujuan  

➢ Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut  


➢ Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal  

Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut Tahun 2016   

1. Dalam Gedung  
▪ Berdasarkan kunjungan  
Grafik 5.6. Kunjungan Pasien Gigi menurut Jenis Pembiayaan  

Di Puskesmas Karamat Tahun 2016  

Sumber : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Pusk. Karamat Th. 2016

2. Luar Gedung  
▪ Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)  

Tabel 5.8 Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah Tahun 2016   

JUMLAH SEKOLAH  MURID YG DIPERIKSA  PERLU PERAWATAN  MENDAPAT  SELESAI PERAWATAN 


(DIRUJUK)  PERAWATAN 

19   1162   128   128   128  

Sumber : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Karamat Tahun 2016   

3. Kegiatan Lintas Program  


✓ Pemeriksaan Ibu Hamil  
✓ Pemeriksaan Lansia  
✓ Screning SMP, SMA (UKS)  
✓ DTKB Apras  
✓ Pelayanan Posyandu  
2) Upaya Kesehatan Sekolah  

Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) Kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah Tahun 2016 Tabel 5.9. Hasil 

No   Jenis Kegiatan   Sat   Jumlah  

1.   Penjaringan Siswa SD   Siswa   648  

2.   Penjaringan Siswa SMP kelas 1   Siswa   292  

3.   Pembinaan dokter kecil (siswa SD dan SMP)   Kali   27  

4.   Penjaringan Siswa SMA kelas 1   Siswa   222  

Sumber : Program Upaya Kesehatan Sekolah Pusk. Karamat Tahun 2016

3) Upaya Kesehatan Usia lanjut  

Hasil Kegiatan  

» ​Pelaporan status kesehatan lansia  

» ​Pembinaan kelompok lansia  


» ​Penyuluhan pola hidup sehat bagi lansia  

4) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat ( PHN )  

Hasil Kegiatan Upaya PHN Tahun 2016   

Kegiatan  Upaya  PHN  yang  dilakukan  selama  tahun  2016  sebanyak 43 kali kunjungan. Pasien yang dikunjungi masih meliputi ibu hamil 


dan neonatus.  

5) Upaya Surveillens  

Hasil Kegiatan Upaya Surveillens Tahun 2016   

Kegiatan rutin surveilans penyakit di Puskesmas Karamat adalah:  

✓ Pengumpulan data dan pelaporan W2  


✓ Pengumpulan, pengolahanm analisis data dan pelaporan ke kabupaten  
✓ Pengumpulan data C1 (campak)  
✓ Validasi data campak 
✓ Pelacakan kasus pasca haji  
✓ Pelacakan dan pelaporan KLB  
6) Upaya Kesehatan Jiwa  

Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa  

»  ​Pengumpulan  laporan  pasien  jiwa  puskesmas  tiap  bulan.  Tahun  2016  dilaporkan  ada  46  pasien  gangguan  jiwa  dan  terdapat  380 
kunjungan pasien jiwa di Puskesmas Karamat 

7) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)  

Tahun  2016  telah  dibentuk  2  pos  UKK  di  wilayah  Puskesmas  Karamat  3  yaitu  Pos  UKK  Pasar  Wonocatur  dan  Posk  UKK  Desa 
Pringgolayan.  Pelayanan  kesehatan  di  Pos  UKK  masih  dilaksanakan  oleh  Puskesmas  Karamat  3  yang  dilaksanakan  setiap  2  bulan 
sekali.  

Gambar 5.1. Peta Penyebaran Tempat-tempat Usaha  

di Kecamatan Karamat
Dari  peta  di  atas  dapat  dipetik  informasi  bahwa  di  Kecamatan  Karamat  banyak  terdapat  tempat-tempat  usaha  sehingga  berpotensi 
didirikannya pos UKK di masing-masing tempat kerja.  

8) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional ( Batra )  

Hasil Kegiatan  
Tahun 2016 telah dilakukan pendataan terhadap pelaku pengobatan tradisional.  

Gambar 5.2. Peta Penyebaran Pengobat Tradisional  

di Kecamatan Karamat

a. UPAYA KESEHATAN PENUNJANG  


1) UPAYA LABORATORIUM  
b. Kemampuan Laboratorium Puskesmas Karamat  
➢ ​Pemeriksaan Darah  

Tabel 5.10. Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan Sputum BTA   

Tabel 5.13. Pemeriksaan Sputum BTA 

No   Jenis Pemeriksaan   Metode  

1.   BTA TB   Ziehl Nielson  

2.   BTA Kusta   Ziehl Nielson  

Laboratorium  TB  Puskesmas  Karamat  di  klasifikasikan  sebagai  Puskesmas  Pelaksana  Mandiri  (PPM),  pembuatan  slide  sampai 
pemeriksaan  BTA  secara  mikroskopis  dilakukan  secara  mandiri  oleh  Laboratorium  TB  Puskesmas  KaramatWalaupun  sebagai 
Puskesmas  Pelaksana  Mandiri  Labratorium  TB  Puskesmas  Karamat  juga  mendapat  sampiran  pemeriksaan  slide  TB  dari  Puskesmas 
Satelit yang masih dalam satu wilayah kecamatan yaitu Puskesmas Karamat I dan II.  

 
➢ Pemeriksaan Rujukan 

Tabel 5.14. Pemeriksaan Rujukan

No   Jenis Pemeriksaan   Tempat Rujukan  

1.   IgM Campak   Balai Lab. Kes. Da  

2.   IgM Rubela   Balai Lab. Kes. Da  

3.   IgM Chikungunya   Balai Lab. Kes. Da  

4.   Cultur TB MDR   Balai Lab. Kes. Da  

5.   Lain-lain kasus KLB   Balai Lab. Kes. Da  

Sumber : Laboratorium Puskesmas Karamat Tahun 2016

Hasil kegiatan  

Tabel 5.15. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik  

Sumber : Laboratorium Puskesmas Karamat Tahun 2016

Tabel 5.16. Jumlah Kunjungan Pemeriksaan BTA Berdasarkan Asal Rujukan 


NO   RUJUKAN DARI   Jumlah  

1   Puskesmas Karamat I   133  

2   Puskesmas Karamat II   68  

3   Puskesmas Karamat   50  

4   Jumlah Kunjungan pasien TB   251  

2) UPAYA KEFARMASIAN  

Hasil Kegiatan Upaya Kefarmasian  

Pengelolaan  obat  di  Puskesmas  Karamat  merupakan  rangkaian  kegiatan  yang  meliputi  perencanaan,  pengadaan,  penerimaan, 
penyimpanan,  distribusi  hingga  pencatatan  dan  pelaporan.  Setiap  bulan  petugas  obat  melakukan  perhitungan  jumlah  pemakaian  obat 
dalam satu bulan yang kemudian dituangkan dalam format LPLPO untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.  

Obat  yang  diterima  dari  gudang  farmasi  selanjutnya  disimpan  di  gudang  obat  Puskesmas  dan  sebagian  didistribusikan  ke  ruang  obat 
dan  ke  pustu  dan  puskesling.  Evaluasi  dilakukan  secara  berkesinambungan  dengan  melakukan  kontrol  terhadap  catatan  penerimaan, 
penyimpanan, dan pengeluaran obat.  
Tabel 5.17. Ketersediaan Obat  

di Puskesmas Karamat Tahun 2016

NO.   PUSKESMAS   OBAT   ITEM  OBAT  OBAT GENERIK  


TERSEDIA  
DIBUTUH  

KAN  

TERSEDIA  

JUM LAH   %   JUM  %  


LAH  

1   3   4   5   6   7   8  

1   Karamat   188   185   98,40   180   97,3  

Sumber: Upaya Kefarmasian Puskesmas Karamat Tahun 2016

Dari  tabel  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  belum  semua  obat  yang  dibutuhkan telah tersedia dan 97,30% ketersediaan obat generik di 
Puskesmas KaramatSedangkan pemakaian obat tertinggi selama tahun 2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.  
Tabel 5.17. 10 Besar Pemakaian Obat Tertinggi Di Puskesmas Karamat Tahun 2016 

No   Nama Obat   Satuan   Pemakai


an  

1   Parasetamol tablet 500 mg   Tablet   55.500  

2   Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg   Tablet   30.100  

3   Thiamina HCl monohidrat (vit B1) tab 50 mg   Tablet   27.500  

4   Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg   Tablet   26.400  

5   Sianocobalamin ( Vitamin B12) tab 50 mcg   Tablet   23.500  

6   Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg   Tablet   23.010  

7   Gliseril Guayacolat 100 mg tablet   Tablet   22.820  

8   Amoksilina kaplet 500 mg   Kaplet   17.200  

9   Vitamin B kompleks   Tablet   14.000  

10   Antasida DOEN Tablet, Kombinasi   Tablet   11.900  

Sumber: Upaya Kefarmasian Puskesmas Karamat Tahun 2016


Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa penggunaan obat terbanyak selama tahun 2016 adalah Parasetamol 500 mg
sedangkan penggunaan antibiotik Amoksilina 500 mg masih cukup tinggi sehingga diperlukan adanya monitoring penggunaan
antibiotik.

Pada  tahun  2016  Puskesmas  Karamat  telah  melakukan  monitoring  penggunaan  obat  terhadap  penggunaan  obat  rasional.  Berikut 
disajikan hasil rekapan monitoring penggunaan obat rasional selama tahun 2016 :  

Penggunaan Antibiotik terhadap kasus ISPA Non Pneumonia (J00) sebesar 0,89%  

Penggunaan antibiotik terhadap kasus Diare Non Spesific (A09) sebesar 1,66%  

Penggunaan injeksi pada kasus Myalgia (M79) sebesar 0%  

Selanjutnya prosentase penggunaan antibiotik selama tahun 2016 dapat dilihat dalam grafik berikut ini.  

Grafik 5.8. Prosentase Penggunaan Antibiotika pada kasus ISPA Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik serta Penggunaan Injeksi
pada Kasus Myalgia di Puskesmas Karamat Tahun 2016
Dari  monitoring  penggunaan  obat yang sudah dilakukan dapat dipetik informasi bahwa penggunaan obat di Puskesmas Karamat sudah 
rasional. Hal ini terbukti dengan tercapainya target penggunaan antibiotika pada kasus J00 dan A09 di bawah 10% (target Buol ).  

Tahun  2016  juga  dilaksanakan  monitoring  terhadap  penulisan  obat  generik  dalam  resep.  Monitoring  dilakukan  berdasarkan  jenis 
status pasien. Yaitu pasien umum dan JKN. Hasilnya adalah sebagai berikut :  

Pasien Umum : 98% Pasien JKN : 98%  


Dari data di atas dapat terlihat bahwa penulisan resep oleh dokter puskesmas terhadap obat generik sudah cukup tinggi. Akan tetapi
tetap perlu dilakukan peningkatan.

3) Sarana Kesehatan  

Data fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tercover pada pendataan tahun 2016 adalah sbb :

Sarana Kesehatan  

Puskesmas Pembantu   : 2   buah  

Posyandu Balita   : 28   buah  

Posyandu Usila   : 16   buah  

Dokter Praktek Swasta   : 11   orang  

Dokter gigi praktek   : 4   orang  

Bidan Praktek Swasta   : 10   orang  

Apotek   : 5   buah  

Lab Klinik   : 2   buah  

Forum Kesehatan Desa   : 1   buah  


Poskokesdes   : 1   buah  

RSU   : 1   buah  

Sarana Pendidikan  

TK   : 19   Buah  

SD   : 12   Buah  

SMP   : 2   Buah  

SMA   : 2   Buah  

Sumber: Bagian Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Karamat Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya sarana kesehatan di wilayah Puskesmas Karamat disajikan dalam gambar 5.3.  

Gambar 5.3. Peta Penyebaran Sarana Kesehatan  

di Kecamatan Karamat Tahun 2016


BAB VI 

KESIMPULAN 

Berdasarkan  data  dan  informasi  hasil  pembangunan  kesehatan  di  wilayah  kerja  Puskesmas  Karamat  tahun  2016  yang  dilaporkan,  dapat 
disimpulkan bahwa indikator kesehatan masyarakat di Kecamatan Karamat adalah :  

1. Kematian Ibu sebanyak 1 kasus dilaporkan.  


2. Jumlah kematian bayi dilaporkan sebanyak 0 sedangkan kematian neonatus 5 orang.  
3. umlah kematian balita tidak ada kasus dilaporkan.  
4. Angka Kesakitan DBD sebesar 0,70 per 1.000 penduduk.  
5. Angka Kesembuhan TB dilaporkan sebesar 100%.  
6. Angka Kesakitan Diare sebesar 6,82 0/00.  
7. Tidak ada Kasus Kusta ditemukan.  
8. Angka Gizi Buruk sebesar 0,3%.  
9. Kecamatan Karamat belum bisa mencapai DB4MK Plus.  

Dalam  rangka  meningkatkan  status  kesehatan  masyarakat  di  Kecamatan  Karamat,  sudah  dilakukan  upaya-upaya  kesehatan  yang  hasilnya 
sebagai berikut :  

1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 : 100%, K4 : 90,86%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 100%.  
2. Persentase cakupan KB aktif sebesar 76,59%.  
3. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100%.  
4. Persentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 98,34 %.  
5. Persentase ibu hamil mendapat Fe3 : 75,97%.  
6. Terjadi 2 KLB yaitu KLB Campak dan Chikungunya.  
7. Persentase penduduk miskin tercakup Jaminan Kesehatan sebesar 100%.  
8. Persentase rumah tangga ber-PHBS sebesar 44%.  
9. Persentase rumah atau bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti sebesar 82,22%.  
10. Besar anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk kegiatan puskesmas sebesar Rp 761.607.310, 00.  

Berbagai  perbaikan  untuk  mencapai  status  kesehatan  masyarakat  telah  dilaksanakan,  hal  ini  dapat  dilihat  dari  hasil  pencapaian  yang  terus 
meningkat  dari  tahun  ke  tahun.  Bagaimanapun  pembangunan  kesehatan  harus  tetap  ditingkatkan  untuk  mencapai  derajat  kesehatan  yang 
setinggi-tingginya.  

Profil  kesehatan  ini  dilampiri  dengan  tabel  -  tabel  sesuai  pedoman  penyusunan  profil  Kabupaten  Buol  dan diterbitkan setiap tahun, sehingga 
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh dinamika kondisi kesehatan yang telah dicapai.  

Semoga  buku  ini  bermanfaat,  kritik  dan  saran  yang  bersifat  membangun  sangat  penyusun  harapkan  demi  kesempurnaan  penyusunan  profil 
pada edisi yang akan datang.  

” BUOL KU SEHAT BUOL KU HEBAT”

Anda mungkin juga menyukai