Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RS.

BAPTIS BATU
No. 68/21/VIII/SK_DIR_Keb/2013

TENTANG

KEBIJAKAN PEMBUATAN LAPORAN OPERASI

DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Instalasi


Kamar Operasi Rumah Sakit Baptis Batu, maka perlu disusun
kebijakan pembuatan laporan operasi.
b. bahwa agar pelayanan Instalasi Kamar Operasi di Rumah Sakit
Baptis Batu dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai landasan bagi
pembuatan laporan operasi.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b,perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Baptis Batu.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 519 /Menkes/Per/III/2010
tentang pelayanan anestesiologi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien.

MEMPERHATIKAN : Bahwa perlu Kebijakan Pembuatan Laporan Operasi untuk


meningkatkan kualitas pelayanan di RS. Baptis Batu.
MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU


TENTANG KEBIJAKAN PEMBUATAN LAPORAN
OPERASI

KEDUA : Kebijakan pembuatan laporan operasi Rumah Sakit Baptis Batu


sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pembuatan laporan operasi Rumah


Sakit Baptis Batu dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan
Rumah Sakit Baptis Batu.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 21 Agustus 2013

Direktur
Rumah Sakit Baptis Batu

dr. Arhwinda Pusparahaju A, Sp.KFR,MARS.


Lampiran Keputusan Direktur RS Baptis Batu
Nomor : 68/21/VIII/SK_DIR_Keb/2013

KEBIJAKAN PEMBUATAN LAPORAN OPERASI

RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

Kebijakan Umum :
1. Laporan operasi wajib di tulis oleh dokter operator bedah pada lembar rekam medik
(RM.OR.04)
2. Laporan operasi wajib ditulis setelah dokter operator bedah melakukan tindakan
operasi atau bila dokter operator bedah berhalangan pada saat itu maka laporan
operasi wajib ditulis dalam waktu 1 x 24 jam setelah tindakan operasi.
3. Lembar rekam medik laporan operasi berisi :
a. Identitas pasien : nama pasien, umur, ruang, kelas, no reg dan no opname, tanggal
operasi.
b. Namadokter operator, asisten 1, asisten 2, instrumentator, dokter anestesi, asisten
anestesi, sirkulair.
c. Diagnosa prabedah.
d. Diagnosa pasca bedah.
e. Jaringan/cairan yang diambil, jaringan dikirim untuk PA atau tidak, tindakan
operasi.
f. Jam mulai dan selesai operasi, lama operasi, jam mulai dan selesai pembiusan,
lama pembiusan.
g. Macam operasi : bersih, bersih terkontaminasi, terkontaminasi, kotor.
h. Urgensi : darurat, elektif.
i. Ringkasan laporan operasi.
j. Tandatangan dan nama terang dokter operator bedah.
4. Laporan operasi harus disertakan pada rekam medik pasien yang menjalani operasi.
5. Laporan operasi harus diberi waktu, tanggal dan ditandatangani oleh dokter operator
bedah yang melakukan tindakan pembedahan.

Kebijakan Khusus :
1. Tenaga yang berkompeten membuat atau menulis laporan operasi :
a. Dokter Spesialis Bedah Umum
b. Dokter Spesialis Bedah Obstetri dan Ginekologi
c. Dokter Spesialis Bedah Urologi
d. Dokter Spesialis Bedah Syaraf
e. Dokter Spesialis Bedah THT
f. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi
g. Dokter Spesialis Bedah Plastik
h. Dokter Spesialis Bedah Anak
i. Dokter Spesialis Bedah Mata
j. Dokter Spesialis Bedah Kepala dan Leher
k. Dokter Gigi
2. Perawat anestesi/penata anestesi wajib mengecek kembali apakah laporan operasi
sudah ditulis dan lengkap.

Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 21 Agustus 2013

Direktur
Rumah Sakit Baptis Batu

dr. Arhwinda Pusparahaju A, Sp.KFR,MARS.

Anda mungkin juga menyukai