Nomor : 004/SK/Dir/RSGM/FKG-Usakt/II/2018
Tentang
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal : Maret 2018
RSGM FKG Usakti
Direktur,
Tembusan Yth. :
1. Direktur Utama PT. MSDTM
2. Para Wakil Direktur RSGM FKG Usakti
3. Para Ketua Komite di RSGM FKG Usakti
4. Para Kapala Unit/Instalasi di RSGM FKG Usakti
5. Arsip
Lampiran 1 Keputusan Direktur RSGM FKG Usakti
Nomor : 004/SK/Dir/RSGM/FKG-Usakti/II/2018
Tanggal : Februari 2018
Perihal : Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama RSGM FKG Usakti
PETUNJUK PELAKSANAAN
KERJASAMA
Pasal 1
Petunjuk Operasional (PO) tentang Teknis Pengelolaan Kerjasama ini disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Menjadi acuan dan pedoman bagi pengelolaan kerjasama (dalam dan luar negeri) di
lingkungan RSGM FKG Usakti
2. Memastikan bahwa kerjasama dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Menjamin bahwa setiap kerjasama dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan
baik
4. Memberikan jaminan mutu dan prosedur kerjasama di RSGM FKG Usakti.
Pasal 2
Pengertian Kerjasama adalah kegiatan bersama yang dilakukan antara RSGM FKG Usakti dengan
pihak luar, baik instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, swasta, lembaga swadaya
masyarakat maupun lembaga lain di dalam negeri dan luar negeri yang dilaksanakan atas dasar
kepentingan dan manfaat bersama dengan prinsip kesetaraan, saling memberi sumber daya
(sharing resources) dan saling menguntungkan baik profit maupun non profit.
BAB II
PRINSIP PELAKSANAAN DAN MITRA KERJASAMA
Pasal 3
Pelaksanaan kerjasama RSGM FKG Usakti dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan dan hasil yang jelas
2. Dilakukan berdasarkan saling membutuhkan dan saling menguntungkan
3. Dilaksanakan oleh tim/pelaksana sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas
4. Dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel
5. Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
6. Dilakukan berbasis indikator kinerja
7. Dilakukan secara melembaga
Pasal 4
Mitra Kerjasama meliputi:
1. Lembaga pemerintah di tingkat pusat dan daerah
2. Lembaga pendidikan negeri dan swasta
3. Dunia usaha/industri/perusahaan
4. Organisasi non pemerintah
5. Badan Usaha Milik Negara dan Swasta
6. Lembaga swadaya masyarakat
7. Lembaga profesi
8. Lembaga lain yang sah secara hukum
Pasal 5
Persyaratan Calon Mitra Kerjasama
Sebelum melakukan kerjasama, perlu dilakukan pengumpulan informasi tentang calon mitra
kerjasama antara lain:
1. Kejelasan status hukum
2. Kualifikasi (track record) yang baik
3. Komiten terhadap aturan dan kebijakan dalam menjalin dan melaksanakan kerjasama
BAB III
RUANG LINGKUP, BIDANG, DAN BENTUK KERJASAMA
Pasal 6
Ruang Lingkup Kerjasama
Pasal 7
Bidang dan Bentuk Kerjasma
BAB IV
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KERJASAMA
Pasal 8
Rincian tugas dari masing-masing pelaksana kerjasama diatur dalam pasal-pasal 10, 11, 12, 13
dan 14
Pasal 10
Direktur
Pasal 11
Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
1. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi dalam lingkungan RSGM FKG Usakti dan
instansi/lembaga lain
2. Memfasilitasi dan memperlancar proses kegiatan kerjasama yang diusulkan oleh Unit Kerja
di lingkungan RSGM FKG Usakti dan instansi/lembaga lain
3. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan kerjasama dengan pihak
mitra kerjasama
4. Mengembangkan sistem informasi kerjasama melalui portal pengembangan dan kerjasama
5. Melakukan supervise dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan kerjasama
Pasal 12
Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung jawab kegiatan kerjasama adalah Direktur RSGM FKG yang mempunyai wewenang:
1. Menandatangani Perjajian Kerjasama yang bersifat operasional dengan sepengetahuan
Direktur Utama PT. MSDTM
2. Mengangkat dan memberhentikan tim pelaksana kegiatan kerjasama.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh
tim pelaksana kegiatan kerjasama Direktur Utama PT. MSDTM berdasarkan data dari ketua
pelaksana kegiatan kerjasama
Pasal 13
Tim Pelaksana Kegiatan Kerjasama
Pasal 14
Bagian Pendidikan dan Kerjasama
BAB V
SUMBER DAN PENGELOLAAN DANA KERJASAMA
Pasal 15
Sumber Dana
1. Pengesahan
Sumber dana yang berasal dari lembaga pemerintah yang kementeriannya berbeda dengan
kementerian yang menaungi RSGM FKG Usakti, lembaga non pemerintah dan lembaga lain
2. Non Pengesahan
Sumber dana yang berasal dari lembaga pemerintah yang berada dalam satu kementerian
yang menaungi RSGM FKG Usakti
Pasal 16
Pengelolaan Dana Hasil Kegiatan Kerjasama
BAB VI
PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN PEDOMAN KERJASAMA
Pasal 17
Pasal 18
Apabila kewajiban untuk membayar fee institusi dan denda tidak dilaksanakan, maka akan
dikenakan sanksi pembekuan kegiatan berikutnya dan kegiatan tersebut tidak akan diakui
sebagai kegiatan lembaga RSGM FKG Usakti.
BAB VII
TAHAPAN PELAKSANAAN KERJASAMA
Pasal 19
Tahap Perintisan / Inisiasi Kerjasama
1. Rintisan kerjasama dapat dilakukan oleh individu, kelompok, lembaga lain, unit di
lingkungan RSGM FKG Usakti secara melembaga. Rintisan kerjasama dilaksanakan atas ijin
Kepala Unit, Wakil Direktur.
2. Kepala Unit/Wakil Direktur terkait menyampaikan hasil rintisan kerjasama secara tertulis
(surat menyurat/email) kepada Direktur. Rencana kerjasama yang dinilai layak untuk
dilaksanakan selanjutnya dibahas antar pejabat terkait/berwenang.
3. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan melaporkan hasil pembahasan rencana
kerjasama kepada Direktur. Rencana kerjasama yang telah disetujui Direktur selanjutanya
ditindaklanjuti oleh Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan untuk diteruskan pada tahap
pembuatan draf Naskah Nota Kesepahaman (MoU)
4. Rincian kegiatan pada tahap penjajakan adalah:
a. Melakkukan komunikasi dengan mitra kerja (baik melalui surat menyurat, telepon
maupun email;
b. Menetapkan contact person. Pada tahap ini akan diputuskan apakah kerjasama tersebut
layak atau tidak untuk dilakukan.
Pasal 20
Tahap Penyusunan / Pengesahan / Penandatanganan
Pasal 21
Tahap Tindak Lanjut dan Pelaksanaan Kerjasama
Tahap tindak lanjut kerjasama merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah
penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), sehingga kegiatan kerjasama dapat terlaksana
dan mencapai tujuan sesuai dengan kesepakatan.
1. Unit kerja dapat melakukan komunikasi dengan Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan,
jika berminat untuk melakukan kerjasama sesuai dengan MoU yang telah ada.
2. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan menindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama
(MoA) yang dokumennya terpisah dari MoU
3. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan membentuk/menunjuk tim pelaksana kegiatan
kerjasama
Pasal 22
Tahap Monitoring dan Evaluasi Kerjasama
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi, maka dibentuk Tim Monitoring dan Evaluasi
(Monev) dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penerbitan SK Direktur terhadap Tim Monitoring dan Evaluasi Kerjasama yang ditunjuk oleh
berbagai unit di lingkungan RSGM FKG Usakti.
2. Tim monitoring dan Evaluasi Kerjasaa melibatkan SPI, dan tim koordinator kerjasama yang
terdiri dari Pengarah, Penanggungjawab, Ketua Pelaksana, Sekretars dan Anggota.
3. Penanggungjawab kegiatan dalam hal ini adalah Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
4. Penanggungjawab bersama tim monev dan tim pelaksana melaksanakan rapat awal untuk
setiap awal kegiatan menyusun poin-poin yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi kerjasama
5. Tim monev melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan kerjasama di
lingkungan RSGM FKG Usakti berdasarkan instrumen monitoring dan evaluasi yang ada.
6. Pada setiap akhir monitoring dan evaluasi, dibuatkan berita acara dan laporan
7. Ketua pelaksana pada akhir kegiatan membuat laporan dan mempertanggungjawabkan.
Pasal 23
Tahap Pengukuran Kepuasan Mitra Kerjasama
Tahapan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kerjasama yang dilakukan di
lingkungan RSGM FKG Usakti berjalan dengan baik, dan dimaksudkan untuk mengetahui apakah
keinginan dan harapan pelanggan sudah terpenuhi sesuai dengan syarat yang telah ditetapkna.
Pengukuran kepuaasan mitar kerjasama bertujuan untuk menjadi pedoman bagi penanganan
dan tindak lanjut keluhan pelanggan terkait dengan pelayanan yag diberikan oleh Wakil Direktur
Administrasi dan Keuangan, disamping itu juga untuk meningkatkan pelaksanaan kerjasaa
dengan berbagai pihak. Tata cara pelaksanaan Pengukuran Kepuasan Pelanggan adalah sebagai
berikut:
1. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan bersama Kepala Kepala Tata Usaha menyiapkan
kuisioner yang terdiri dari berbagai pertanyaan yang dijadikan alat untuk mengukur
kepuasan pelanggan (mitra kerjasama)
2. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan menyebarkan kuisioner secara langsung atau
melalui surat kepada mitra kerjasama
3. Kuisioner yang disebarkan keberbagai pihak, selanjutnya dikumpulkan kembali untuk
dilakukan analisis
4. Hasil analisis terhadap pengukuran kepuasan pelanggan dibuatkan dalam bentuk tabulasi
5. Evaluasi terhadap kepuasan pelanggan dilaksanakan minimal satu tahun sekali
6. Hasil analisis tersebut dijadikan acuan terhadap berbagai kegiatan kerjasaa dengan
berbagai pihak.
Pasal 24
Tahap Pengembangan atau Pemutusan Kerjasama
1. Kerjasama antara RSGM FKG Usakti dengan mitra kerjasama dapat diperpanjang kembali
berdasarkan hasil evaluasi. Apabila dinyatakan layak, maka pengembangan kerjasama dapat
diteruskan pada periode selanjutnya.
2. Pemutusan kerjasama dapat dilakukan kedua belah pihak atau oleh salah satu pihak jika
terjadi penyimpangan terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama. Pemutusan
kerjasama dilakukan setelah kedua belah pihak melakukan negosiasi terhadap kerjasama
yang telah dilaksanakan.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 25
Poin-poin yang terdapat dalam format Nota Kesepahaman (Mou) dan Perjanjian Kerjasama
(MoA) adalah sebagai berikut:
1. Logo pihak pertama dan pihak kedua berada sejajar pada bagian atas kop perjanjian
kerjasama
2. Judul naskah adalah Nota Kespahaman untuk Bahasa Indonesia, dan Memorandum of
Understanding (MoU) untuk Bahasa Inggris
3. Untuk pelaksanaan kerjasama teknis judulnya adalah Perjanjian Kerjasama untuk Bahasa
Indonesia dan Memorandum of Agreement (MoA) untuk Bahasa Inggris.
4. Nama lembaga, adalah pihak RSGM FKG Usakti dengan nama lembaga Pihak Mitra Kerjasama
5. Nomor adalah Nomor naskah Nota Kesepahaman kedua belah pihak
6. Pernyataan tentang Kesepahaman/kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan
kerjasama
7. Pernyataan tentang Perjanjian Kerjasama adalah mengacu kepada Nota
Kesepahaman/MoU kedua belah pihak
8. Pasal-pasal yang termaktub dalam Nota Kesepahaman (MoU) kedua belah pihak dan
ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (MoA)
9. Bentuk Notta Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (MoA) dapat dilihat pada
lampiran
10. Nota Kesepahaman (MoU) yang telah selesai, pada tahapan pelaksanaan
penandatanganan, sebelum ditandatangani oleh Direktur harus diberi paraf oleh para Wakil
Direktur dan kepala unit terkait.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 26
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan
ditinjau dan diubah kembali sebagaimana mestinya apabila ternyata dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini.
Wadir.Adm.Umum
dan keuangan
melakukan seleksi
Rencana Pelaksanaan
Kerjasama
Membuat Draft
Naskah MoU
Laporan Hasil
dievaluasi Tim
Kerjasama
Pemutusan Pengembalian
Kerjasama Kerjasama
Kembali ke
Proses Awal
Lampiran 2
Diagram Alur Pencairan Dana Kerjasama
Mulai
Rektor