PENGOBATAN TB ANAK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
UPTD
drg.Suhada. T, M.Kes
PUSKESMAS
NIP.1970428 200604 2 006
BELAWA
1. Pengertian Pelayanan TB pada anak di Puskesmas yang dikelola sesuai dengan
pedoman TB anak nasional.
2. Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian dan mencegah
terjadinya resistensi kuman terhadap OAT
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /2018/Tentang program Puskesmas
4. Referensi Diagnosa dan tatalaksana tuberculosis anak
5. Prosedur / 1. Persiapan Alat & Bahan
Langkah-langkah a. Timbangan
b. Register TB 05
c. Register TB 06
d. Kartu penderita TB 01, TB 02 dan buku register TB 03
e. OAT anak
2. Petugas Yang Melaksanakan
a. Pengelola program P2TB
b. Pendamping pengelola
3. Langkah-langkah
a. Pasien yang dicurigai TB anak dapat ditentukan dengan cara
melakukan pemeriksaan pada anak dan kontak erat dengan pasien
TB menular (dengan system scoring). Pada anak juga dapat
dilakukan pemeriksaan dahak SPS yang mempunyai gejala klinis
batuk berdahak lebih dari 2 minggu ini dapat dilakukan pada anak
umur 6-14 tahun
b. Diagnosis TB anak di tetapkan berdasarkan pemeriksaan
mikrobiologi yang terdiri dari beberapa cara
1) Pemeriksaan biakan kuman
2) Pemeriksaan hispatologi
c. Dalam menegakkan diagnosis TB anak, semua prosedur diagnostic
dapat dilanjutkan, namun bila sarana diagnostic yang tersedia
 terbatas dapat menggunakan pendekatan sistem scoring
d. Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak positif di berikan OAT anak
sedangkan pasien dengan jumlah skor ≥6 harus ditatalaksanakan
sebagai pasien TB dan mendapat OAT anak
e. Timbang berat badan
f. Sebelum diberikan OAT keluarga pasien dijelaskan tentang efek
samping obat dan tata cara minum obat. Obat diberikan sesuai
dengan berat badan penderita, intensif untuk 2 bulan pertama
sedangkan lanjutan untuk 4 bulan berikutnya.
g. Petugas menulis kartu kontrol pasien (TB 02) dan memberikannya
pada pasien. Kartu ini harus dibawah pada saat pasien datang
mengambil obat. Setelah selesai pasien pulang
h. Untuk yang BTA positif dilakukan pemeriksaan dahak ulang pada
bulan ke 2, bulan ke 5 dan akhir pengobatan
i. Bila hasil pemeriksaan akhir pengobatan negative dan pada awal
pengobatan positif pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan setelah
pemberian obat selama 6 bulan OAT dapat dihentikan dengan
melakukan evaluasi baik klinis maupun pemeriksaan penunjang

6. Bagan Alir

Pasien yang dicurigai

TB anak dapat
ditentukan dengan
carapemeriksaan dahak
SPS dan system
scoring
Dalam menegakkan diagnosis TB
anak, semua prosedur diagnosis
dapat dilanjutkan, namun bila
sarana diagnostic yang tersedia
berbatas dapat menggunakan
pendekatan dengan sistem scoring
DiagnosisTB anak
ditetapkan berdasarkan
pemeriksaan mikrobiologi
yang terdiri dari beberapa
cara :
-Pemeriksaan
mikroskropis apusan
dahak untuk menentukan
BTA
-Pemeriksaan biakan
kuman
-Pemeriksaan hispatologi

Pasien dengan hasil Timbang berat badan

pemeriksaan dahak positif pasien
diberikan OAT anak
sedangkan pasien dengan
jumlah skor ≤6 harus
ditatalaksana sebagai pasien
TB dan Mendapat OAT anak
 Petugas memberikan
Petugas menjelaskan tata
kartu control (TB 02)
cara mengonsumsi OAT
kepada pasien
dan efeksampingnya

Bila hasil pemeriksaan akhir

Untuk BTA positif
silakukan pemeriksaan
dahak ulang pada bulan
ke 2, bulan ke 5 dan
akhir pengobatan
pengobatan negatif dan pada
awal pengobatan positif, pasien
dinyatakan sembuh. Sedangkan
setelah pemberian obat selama 6
bulan OAT dapat dihentikan
dengan melakukan evaluasi baik
klinis maupun pemeriksaan
penunjang

7. Hal-hal yang  OAT anak yang tersedia Rifampisin (75mg), INH (50mg), Pirazinamid
perlu di (50 mg) dan ini paket Intensif sedangkan Lanjutan Rifampisin (75mg)
perhatikan INH (50 mg)

Dosis kombinasi pada TB Anak

 5 – 9 kg 1 tablet
 10 – 14 kg 2 tablet
 15 – 19 kg 3 tablet
 20 – 32 kg 4 tablet
 Obat tidak boleh dipuyer

8. Dokumen TB 05, TB 06, TB 01 dan TB 02

Terkait

9. Unit Terkait  Poli umum

 Poli gigi

 UGD

 KIA

 Rawat inap
10. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang di rubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan