OLEH
NOFIKA, S.Pd
Sernopes : 19072541310142
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sempurna yang di diciptakan Tuhan Yang Maha Esa,
karena selain dikaruniai fisik yang bagus juga dikaruniai otak sebagai modalitas utama
dalam proses berpikir dan berperilaku di samping hati sebagai pusat kendali dari
perasaan manusia. Oleh sebab itu, untuk mengetahui hakikat dirinya, manusia selalu
memikirkan apa, dan siapa dirinya, sehingga untuk menjawab berbagai pertanyaan
tersebut manusia berfilsafat untuk menemukan konsep teoritis dari pertanyaan-
pertanyaan itu.
Manusia memilki memori yang kemampuan dan kapasitas sangat besar, sehingga
tak terhitungkan besarnya. Akan tetapi tidak semua memanfaatkan kapasitas tersebut
seoptimal mungkin dan lebih banyak lagi yang memanfaatkan memori ini sekedarnya
saja, sehingga banyak ruang - ruang dalam memori seseorang yang tidak terisi serta
tidak diperlakukan dengan lebih baik karena berbagai factor Ingatan disebut juga
memory, Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara
pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian
pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang
baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia, maka ini menunjukan
bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-
pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004). Menimbulkan kembali pengalaman-
pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu
yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi, tidak
semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang karena ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi,
secara tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Apabila dalam
pemrosesan tersebut terdapat perhatian (attention) pada informasi yang diperoleh, maka
akan menghasilkan suatu pemahaman.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan
faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi
kemudian diolah sehingga menciptakan suasanya yang terencana, dan suasana
pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori pemrosesan informasi ini
merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan,
dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini
menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat
dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajara
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui
beberapa indera.
Proses belajar berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari mata pelajaran
yang satu ke mata pelajaran yang lain atau dari kehidupan sehari-hari dari dalam dan
diluar lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau pengalihan ini menunjukkan bahwa
ada hasil belajar yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
memahami materi pelajaran yang lain. Hasil belajar yang diperoleh dan dapat
dipindahkan tersebut dapat berupa pengetahuan,kemahiran intelektual, keterampilan
motorik atau afektif dll..
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan teori pengolahan informasi ?
2. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
3. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
memahami:
1. Teori pengolahan informasi
2. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
3. Aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar
PEMBAHASAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, B.F. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For Creative and
Critical Problem Solving. New Jersey: Englewood Cliffs
Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar. Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.