Anda di halaman 1dari 6

Fosfor adalah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens, unsur kimia yang

memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak,
termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel
hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif,
memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam
berbagai bentuk
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,Jerman. Ia
menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan
setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia
inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa
terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).

Fosfor adalah unsur yang sangat reaktif dan, tidak pernah ditemukan di Bumi sebagai elemen
bebas. Fosfor datang dalam berbagai alotrop (struktur kristal yang berbeda) termasuk putih,
merah, ungu, dan fosfor hitam. Dua bentuk utama dari fosfor adalah putih dan merah.

Fosfor tidak ditemukan dalam bentuk unsur murni di Bumi, tetapi ditemukan dalam banyak
mineral yang disebut fosfat. Kebanyakan fosfor yang dijual diproduksi oleh pertambangan dan
pemanasan kalsium fosfat. Fosfor adalah elemen kesebelas yang paling melimpah di kerak bumi.
Fosfor juga ditemukan dalam tubuh manusia. Ini adalah unsur keenam yang paling berlimpah
dalam tubuh manusia.

Sifat Fisis :

Nomor atom : 15

Konfigurasi e– : [Ne] 3s2 3p 3

Massa Atom relatif : 30,97376

Jari-jari atom : 1,23 Å

Titik Didih : 280 °C

Titik Lebur : 44 °C

Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol

Tingkat Oks. Max : 5+

Struktur Atom : molekul Poliatom

Wujud : Padat

Sifat Kimia :

Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P 4 (Gambar 4.7). Fosfor putih memiliki titik
leleh rendah (mp 44.1 o C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih
piroforik, sangat beracun, titik leleh rendah, lunak, dan reaktif, fosfor putih harus ditangani
dengan hati-hati.

Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen utamanya
diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai hasil
pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan
digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memproduksi korek, dsb.

Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor putih pada tekanan
tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan berstruktur lamelar. Walaupun
fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam
pada tekanan tinggi (10 GPa). Fosfor hitam yang mirip dengan grafit, dpat dibuat dengan cara
memanaskan fosfor putih pada tekanan tinggi. Fosfor hitam tidak stabil dan pada pemanasan di
atas 550oC berubah menjadi fosfor merah.

Pembuatan Fosfor

Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam pembakaran
listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.

2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C  P4 + 6CaSiO3 + 10CO

Fosfor putih dapat dibentuk oleh berbagai metoda. Salah satu proses, tri-kalsium fosfat
dipanaskan dengan karbon dan silika dalam tungku pemanas listrik. Fosfor elementer
terbebaskan sebagai uap dan terkumpul sebagai asam fosfor, bahan utama untuk pupuk super
fosfat.
Fosfor sangat beracun. 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal. Jangan terekspos pada
fosfor putih lebih dari 0,1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per
minggu). Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena sangat reaktif dengan udara. Alat
khusus (forceps) juga perlu digunakan untuk menangani unsur ini karena dapat membakar kulit.
Ketika terekspos pada sinar matahai atau ketika dipanaskan dalam uapnya sampai 250
derajat Celcius, ia terubah ke dalam berbagai bentuk merah yang tidak bereaksi di udara secara
mudah seperti bentuknya yang putih. Bentuk ini juga tidak sebahaya bentuk putih. Tetapi tetap
perlu kehati-hatian dalam menanganinya, karena ia dapat berubah bentuk lagi ke yang putih
pada suhu-suhu tertentu serta mengeluarkan asap beracun jika dipanaskan. Bentuk merah
cukup stabil, menguap dengan tekanan udara 1 atm dan 17o C dan diguankan dalam membuat
korek api yang aman, kembang api, pestisida, bomb asap, dll.

Kegunaan

a. Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen

b. Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum

c. Pemisah sulfur dari besi dan baja

d. Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan

e. Untuk membuat lampu kilat

f. Sebagai katalis reaksi organik

g. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas
digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

h. Asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian
dan produksi tani lainnya.

i. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu
sodium.
Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi
mono-kalsium fosfat.

j. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya.

k. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk
menjaga korosi pipa-pipa.Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel
protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom
14.Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik.
Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius.

Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat.
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk
mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone

2. Sifat Kimia

a. Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 0C. silikon dikulit bumi
terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat
dibuat dari silikon dioksida (SiO 2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO 2(s) + 2C (s) → Si (s) + 2CO (g)

b. Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak
menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau
boron

(B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam
berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon
merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang
kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:

SiCl 4(g) + 2H 2(g) → Si (s) + 4HCl (g)

c. Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap
dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu
kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si (s) + 4OH -(aq) → SiO 4(aq) + 2H 2(g)

d. Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan
halogen membentuk halide, seperti:

Si (s) + 2H 2 → SiH 4

Si(s) + 2Cl2 → SiCl4

e. Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang
mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu
terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon
dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul
yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk
4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen
membentuk kedudukan yang berselang-seling.

3. Sifat Fisika

Nomor atom : 14

Konfigurasi e - : [Ne] 3s 2 3p 2

Massa Atom relatif : 28,0855

Jari-jari atom : 1,46 Å

Titik Didih : 2355 °C

Titik Lebur : 1410 °C

Elektronegatifitas : 1,74

Energi Ionisasi : 787 kJ/mol

Tingkat Oks. Max : 4+

Struktur Atom : Kristal Kovalen raksasa

Wujud : Padat

4. Cara Memperolehnya

Silikon merupakan salah satu unsur metaloid dengan nomor atom 14 dan terdapat pada
periode 3 golongan 14 yang melebur pada suhu 1410 °C. Silikon sering digunakan untuk
membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien
dalam bentuk silikone. (fungsi silikon dalam pembuatan semikonduktor baca disini sedangkan
kegunaan semikonduktor di sini)
Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika
ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku
listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi adalah:
SiO 2(l) + 2C (s) –––→ Si (l) + 2CO 2
Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun
silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam
bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas
direaksikan dengan gas klorin (Cl 2), sesuai reaksi berikut:
Si (s) + Cl 2(g) –––→ SiCl 4(g)
Gas SiCl 4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui
sebuah tabung panas berisi gas H 2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl 4(g) + 2H 2(g) –––→ Si (s) + 4HCl(g)

5. Kegunaan

a. Dipakai dalam pembuatan kaca

b. Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor

c. Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga

d. Untuk membuat enamel

e. Untuk membuat IC

http://alfina30.blogspot.co.id/2014/05/kelimpahan-dan-identifikasi-unsur_4703.html

http://budisma.net/2015/02/pengertian-ciri-dan-sifat-fosfor.html

http://bkv315a.blogspot.co.id/2012/09/makalah-fosfor.html

Anda mungkin juga menyukai