Anda di halaman 1dari 5

Nabila Ekayani Calfina

1506668656
PB ­ 7

RESUME PENGELOLAAN BENCANA

Narasumber 1
Willem Rampangilei
Kepala BNPB

Peran Civitas Akademika Dalam 
Bencana Alam

Bencana merupakan isu global. Dampak dari bencana adalah kehilangan harta
benda dan orang yang dicintai dan itu tidak ternilai. Masyarakat dan Negara juga
menanggung kerugian yang sangat karena infrastruktur serta sarana prasarana yang
rusak.   Selain   itu,   trauma   merupakan   dampak   yang   masih   dapat   dirasakan   hingga
jangka waktu yang lama setelah bencana tersebut terjadi. Selain itu, banyak sekali
bencana susulan yang terjadi setelah bencana utama.

Karena bencana merupakan isu global dan dampaknya begitu sangat penting
untuk melakukan penanggulangan bencana. 
Dampak bencana
1. Dampak social  : pelayanan public, kegiatan pendidikan, dll
2. Dampak ekonomi :   kerugian   individu   dan   Negara   yang   sangat
besar, pemulihan lingkungan yang mahal
3. Dampak lingkungan : berubahnya peta navigasi akibat bencana, flora
dan fauna juga rusak, pemulihan lingkungan mahal dan lama

Penanggulangan   bencana   tidak   mungkin   hanya   dilakukan   oleh   pemerintah


namun juga oleh masyarakat dan dunia usaha. Dunia yaitu PBB segera mengadakan
koferensi utuk membicarakan masalah bencana dan lahirlah HUGO tahun 2005 dan
Pembangunan berkelanjutan yang sedang dibahas oleh PBB mencakup 3 aspek yaitu :
1. Aspek ekonomi
2. Aspek social
3. Kelestarian lingkungan
Tujuan   penyelamatan   adalah   menyelamatkan   sebanyak   banyaknya   nyawa.
Bencana   juga   dapat   menyelesaikan   konflik   seperti   di   aceh.   Hari   kesiapsiagaan
bencana   akan   dilunrukan   tahun   depan   untuk   menumbuhkan   awareness   pada
masyarakat. Terdapat juga UU, peratruan, dan peraturan BNPB. Pemerintah. 
Struktur bangunan sangat penting dalam bencana. Bencana banjir memiliki
dampak yang sangat besar setelah terjadnya bencana berupa kebersihan lingkungan
yang tercemar sampah dan air kotir dan penyakit­penyakit yang timbul setelah banjir.
Setelah   bencana   juga   dapat   mengakibatkan   oerubahan   iklim   yang   dapat
membahayakan kehdupan makhluk hidup. Dalam penanggulangan bencana kita harus
mempertimbangkan   masalah   kemiskinan,   masalah   social,   dan   pengembangan   ilmu
dan   teknologi   yang   dapat   membantu   penanggulangan   bencana.   Bencana­bencana
terbesar   di   Indoneisa   adalah   tsunami   aceh,   gempa   badang,   bima,   ponoroga,   dan
lainnya. 

Narasumber 2
Marsda TNI M. Syangi, S. Sos., M.M

Opersai Pencarian dan Pertolongan
Dan Bencana

Indonesia   merupakan   daerah   yang   sangat   rawan   bencana   karena   merupakan


pertemuan 2 lempeng yang aktif. Di Indonesia juga banyak terdaat gunung apa yang
sangat   aktif.   Indonesia   juga   merupakan   jalur   transportasi   nasional   yang   banyak
dilewati   Negara   mancanegara.   Oleh   karena   itu   dibentuklah   BASARNAS.
BASARNAS adalah badan yang bertanggung jawab kepada presiden untuk menolong
dan   menanggulangi   bencana   dan   kecelakaan.     BASARNAS   juga   aktif   melakukan
sosialisasi   dan   memberikan   informasi   tentang   apapun   yang   harus   dilakukan   saat
bencana kepada tk, sd, smp, dan kuliah. Program ini dilakukan setiap tahun secara
regular. 

Bencana   adalah   rangkaian   peristiwa   yang   mengancam   dan   mengganggu   kehidupa


masyarakat karena faktor alam maupun manusia sehinggan menimbulkan kerugian di
berbagai   aspek.   BNPB   merupakan   badan   untuk   menanggulangi   bencana.
BASARNAS ada pada tahap tanggap darurat dan hanya untuk menyelamatkan dan
mengevakuasi korban bencana. Siklus penanggulangan bencana :
Pra bencana
Bencana (tanggap darurat) : disini aalah peran BASARNAS
Pasca bencana

Sedangkan BNPB menangani dari semua siklus bencana tersebut. SAR adalah segala
usaha   dan   kegiatan   yang   mencari,   menolong,   menyelamatkan,   mengevakuasi,   dan
menemukan   dan   setelah   itu   diserahkan   kepada   insttusi   yang   berwenang     yaitu
pemerintah,  rumah   sakit,  atau  keluarga  korban.  Kecelakaan   adalah   peristiwa   yang
menimpa   alat­alat   transpotrasi   yang   dapat   mengancam   dan   membahayakan
keselamatan manusia. Kondisi yang membahayakan manusia adalah peristiwa yang
menimpa,   membahayakan   dan   atau   mengancam   keselamatan   manusia   selain
kecelakaan   dan   bencana,   misalnya   orang   tersebut   terjebak   di   tower   tinggi   atau
tenggelam. 

SAR philosophy
1. Locate : dimana bencana terjadi
2. Access : bagaimana amencapai daerah tersebut
3. Stabilize :   bagaimana   cara   memberikan   pertolongan
pertama
4. Transport : bagaimana cara mengevakuasi korban

Tugas dari basarnas adalah 
1. Menangani kecelakaan pesawat dan kapal
2. Kecelakaan dengan penanganan khusus
3. Rencana bencana tanggap darurat
4. Kondisi yang membahayakan manusia
Dalam   pelaksaanaan   nya   point   nomor   2   dan   3   hanya   dapat   dilakukan   saat   ada
permintaan. Kunci sukses dari operasi SAR adalah SDM yang berkompeten, terdapat
sarana dan prasarana yang memandai, sistem dan prosedur tetap operasi yang mantap,
dan   koordinasi   dan   pengerahan   potensi   SAR.   Personil   SAR   harus   memiliki
keterampilan, kebugaran, sikap mental yang bagus, dan pengetahuan. 

BASARNAS memiliki kantor pusat di setiap propinsi Indonesia. Juga terdapat pos­
pos yang ditempatkan di kabupaten. Potensi SAR
1. TNI
2. Polri
3. Instansi pemerintah
4. Pemerintah daerah
5. Lembaga swasta
6. Organisasi non pemerintah
7. Masyarakat
8. Kelompok hobi
9. Pengelola wisata 
10. Lembaga pendidikan
Landasan hukum adalah UU no 29 tahun 2014 (pasal 36 dan 38). BASARNAS bukan
instansi   militer   namun   adalah   instansi   civil.   Keberadaan   militer   hanya   utnuk
mempermudah kordinasi. 

Narasumber 3

Peran Kesehatan Dalam 
Pengelolaan Bencana

Indonesia sangat rawan bencana baik bencana alam, bencana non alam, dan bencana
social. Sekarang bencana meningkat dan krisi kesehatan juga makin tinggi. Bencana
non   alam   dan   social   makin   meningkat   seiring   berkembangnya   perilaku   manusia.
Penanganan   bencana   tidak   bisa   dilakukan   satu   unit   namun   harus   dilakukan
harmonisasi dari setiap pihak. 65% resiko tinggi bencana alam dan sisanya resiko
sedang. Penanggung jawab bencana adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah
sedangkan pelaksananya adalah seluruh masyarakat. 

Pengurangan   resiko   bencana   dilakukan   saat   sebelum   bencana.   Dalam   mengelola


bencana   kita   harus   mengurangi   vulnerability,   mengelola   hazard,   an   meningkatkan
capacity. Keretntanan ada 4 macam :
1. Kerentanan fisik
2. Kerentanan lingkungan
3. Kerentanan ekonomi
4. Kerentanan social budaya
Masalah   dalam   peningkatan   kapasitas   adalah   integritas,   ketepatan,   kecepatan,
kolaborasi   dan   kontribusi   di   berbagai   sector.   Pengurangan   resiko   bencana   harus
dilakukan   seiring   rencana   pembangunan   sehingga   menjadi   bagian   dari   rencana
pembangunan Indonesia. Terdapat cluster nasional yang dikeluarkan oleh BNPB dan
sistem cluster adalah :
1. Kordinasi
2. Kolaborasi kapasitas
3. Integritas sistem
a. Pemerintah
b. Dunia usaha
c. Masyarakat
Tugas dari cluster kesehatan adalah 4

Narasumber 4
Ibu Tuti
Kepala modul Pengelolaan bencana

Sebagai tenaga kesehatan kita harus tau mengenai respon yang harus dilakukan saat
bencana. Jadi tidak hanya tau mengenai teori namun juga mengerti pelaksanaannya
baik sebagai masyarakat maupun sebagai tenaga kesehatan. 

Anda mungkin juga menyukai