Tanggal Kelahiran : 08 Juni 1783 Tempat Kelahiran : Saparua, Maluku Wafat : 16 Desember 1817 di Ambon, Maluku
Biografi Singkat Pattimura
Kapitan Pattimura merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Maluku. Beliau pernah menjadi sersan Militer Inggris. Dan beliau pun pernah melakukan perlawanan terhadap VOC Belanda.
Tahun 1816, Inggris memberikan kekuasaan terhadap Belanda. Setelah itu
pihak Belanda melakukan kebijakan pajak atas tanah atau landrente, pemindahakan penduduk, pelayaran Hongi atau Hongi Tochten dan poltik monopoli.
Tahun 1817, rakyat maluku mengangkat senjata untuk bangkit melawan
Belanda yang dipimpin langsung oleh Kapitan Pattimura. Maka pada saat itu terjadilah peperangan dengan penjajah Belanda.
Sebagai panglima, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama
pembantunya. Dan juga berhasil mempersatukan Raja-raja Patihserta menggalang bantuan dari Kerajaan Jawa, Sulawesi, Bali, Tidore dan Ternate. Pertempuran itu pun berhasil menghancurkan pasukan penjajah Belanda. Pangeran Antasari
Tahun Lahir : 1797
Tempat Lahir : Kesultanan Banjar Wafat : 11 Oktober 1862 di Bayan Begok ( Umur 53 tahun )
Biografi Singkat Pangeran Antasari
Pangeran Antasari merupakan seorang Sultan Banjar. Beliau dinobatkan sebagai pemimpin tertinggi di Kesultanan Banjar. Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin adalah gelar yang diberikan kepada Pangeran Antasari.
Pangeran Antasari terkenal dalam Perang Banjar. Perang ini terjadi saat Pangeran Antasari bersama 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara yang dimiliki oleh Belanda di daerah Pengaron pada tanggal 25 April 1859.
Kemudian peperangan demi peperangan dipimpin oleh Pangeran Antasari di
seluruh Wilayah Kerajaan Banjar. Pasukan Belanda yang dibantu Batavia dan persenjataan Modern berhasil mendesak pasukan Pangeran Antasari.
Pangeran Antasari pun memindahkan benteng pertahanannya. Banyak cara
yang dilakukan oleh pihak Belanda untuk merayu Pangeran Antasari agar menyerah. Namun Pangeran Antasari masih tetap kepada pendiriannya.
Menjelang wafatnya, beliau terkena penyakit cacar dan paru-paru akibat
peperangan di bawah kaki Bukit Bagantung. Akhirnya perjuangannya diteruskan oleh anaknya yaitu Muhammad Seman. Pangeran Diponegoro
Nama Asli : B.R.M Antawirya
Tanggal Lahir : 11 November 1785 Tempat Lahir : Ngayogyakarta Hadiningrat Wafat : 8 Januari 1855 ( umur 69 tahun ) di Makassar, Sulawesi Selatan
Biografi Singkat Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro itu berawal dari pihak Belanda yang mematok tanah milik Diponegoro yang terletak di desa Tegalrejo. Ketika itu Pangeran Diponegoro sudah merasa muak atas kelakuan belanda yang tidak menghargai adat istiadat dan juga mengeksploitasi rakyat dengan beban pajak.
Akhirnya Pangeran Diponegoro menentukan sikap untuk menentang Belanda
secara terbuka. Dan banyak dukungan yang dari rakyat terhadap beliau. Perang yang dibawanya ketika itu adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Selama perang sabil Belanda mengalami kerugian yang sangat besar. Berbagai cara Belanda upayakan untuk menangkap menangkap Pangeran Diponegoro. Bahkan sampai melakukan sayembara untuk mendapatkan Pangeran Diponegoro. SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 –
meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Makassar. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973. SISINGAMANGARAJA XII
Raja Sisingamangaraja XII (Bangkara, Tapanuli, 1849 – Simsim, Tano Batak,
17 Juni 1907); bergelar Ompu Pulo Batu adalah seorang penguasa di daerah Tapanuli, Sumatra Utara pada akhir abad ke-19. Dia wafat pada 17 Juni 1907 saat membela diri dari serangan pasukan Belanda. Makamnya berada di Soposurung, Balige setelah dipindahkan dari Tarutung. Nama Sisingamangaraja berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti singa dan mangaraja (maharaja).