Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN

PENELITIAN
WIDHI NOVIANTO
PUSAT KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

082114396433
widhinov@gmail.com
OUT LINE

1. Pendahuluan
2. Konsepsi rancangan penelitian
3. Logika dalam penyusunan rancangan
penelitian
4. Prosedur dalam penyusunan rancangan
penelitian
UNSUR PAK WIDYAISWARA

Permenpan No. 22 Tahun 2014 Tentang Jafung WI dan Angka Kerditnya

Pendidikan

Pengajaran

Pelatihan

Evaluasi dan Pengembangan Diklat


TUGAS WIDYAISWARA

Permenpan No. 22 Tahun 2014 Tentang Jafung WI dan Angka Kerditnya

Pendidikan

Pengajaran

Pelatihan

Evaluasi dan Pengembangan Diklat


Pembuatan karya tulis ilmiah
KARYA TULIS ILMIAH

Karya ilmiah dalam bentuk tulisan cetak atau non


cetak yang disusun secara perorangan atau non cetak
yang disusun secara perorangan atau kelompok
mengenai penelitian/pengkajian suatu pokok bahasan
atau pengembangan gagasan tertentu dengan cara
melakukan identifikasi, deskripsi, analisis dan
memberikan konklusi ataupun rekomendasi.
(Perka LAN Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan KTI bagi WI)
KAIDAH KTI

(Perka LAN Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan KTI bagi WI)
TAHAPAN MENYUSUN KTI
RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian berisi pokok-pokok


perencanaan yang mencakup seluruh
penelitian yang tertuang dalam satu kesatuan
naskah yang ringkas, jelas dan lugas.
MANFAAT RANCANGAN PENELITIAN

• memberi pedoman yang lebih detail kepada


peneliti dalam menyelenggarakan penelitian.
• memberikan rambu-rambu batasan dalam
penyelenggaraan penelitian, sehingga penelitian
lebih efektif dan efisien.
• memberikan deskripsi (gambaran) yang jelas
tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan
apa yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
SYARAT RANCANGAN PENELITIAN

• Sistematis, semua unsur yang termasuk dalam rancangan


penelitian harus tersusun runtut dan logis. Misalnya
rancangan penelitian diawali dengan judul, kemudian
dilanjutkan dengan latar belakang dan masalah yang
mendasari peneltian tersebut.
• Konsisten, maksudnya harus terdapat kesesuaian di antara
unsur-unsur dalam rancangan penelitian. Judul harus sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
• Operasional, maksudnya segala yang terdapat di rancangan
penelitian menggunakan bahasa operasional yang jelas dan
lugas. Apa yang dicari, apa yang yang ditanyakan, sampel
mana yang akan diukur dan sebagainya telah tercantum di
dalamnya dengan jelas.
SYARAT RANCANGAN PENELITIAN

• Sistematis, semua unsur yang termasuk dalam rancangan


penelitian harus tersusun runtut dan logis. Misalnya
rancangan penelitian diawali dengan judul, kemudian
dilanjutkan dengan latar belakang dan masalah yang
mendasari peneltian tersebut.
• Konsisten, maksudnya harus terdapat kesesuaian di antara
unsur-unsur dalam rancangan penelitian. Judul harus sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
• Operasional, maksudnya segala yang terdapat di rancangan
penelitian menggunakan bahasa operasional yang jelas dan
lugas. Apa yang dicari, apa yang yang ditanyakan, sampel
mana yang akan diukur dan sebagainya telah tercantum di
dalamnya dengan jelas.
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Modul ini secara umum ditujukan untuk menambah


referensi bagi Widyaiswara untuk menyusun rancangan
penelitian berdasarkan logika dan prosedur
penyusunan rancangan penelitian.
 Selain itu modul ini juga dimaksudkan secara khusus
sebagai acuan utama/pegangan peserta Diklat
Kewidyaiswaraan Tingkat Menengah (dahulu
Berjenjang Madya) dalam proses pembelajaran mata
diklat Penyusunan Rancangan Penelitian.
DESKRIPSI SINGKAT

Modul Penyusunan Rancangan Penelitian ini


membekali peserta dengan kemampuan untuk
menyusun rancangan penelitian berdasarkan
logika dan prosedur penyusunan rancangan
penelitian.
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Modul ini secara umum ditujukan untuk menambah


referensi bagi Widyaiswara untuk menyusun rancangan
penelitian berdasarkan logika dan prosedur
penyusunan rancangan penelitian.
 Selain itu modul ini juga dimaksudkan secara khusus
sebagai acuan utama/pegangan peserta Diklat
Kewidyaiswaraan Tingkat Menengah (dahulu
Berjenjang Madya) dalam proses pembelajaran mata
diklat Penyusunan Rancangan Penelitian.
METODE PENELITIAN

Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan


tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis
PENGERTIAN RANCANGAN PENELITIAN

1. Rancangan penelitian adalah bagian dari usulan


proyek penelitian
2. Rancangan penelitian adalah seluruh proses
perencanaan dan pelaksanaan suatu penelitian
3. Dari rancangan penelitian dapat berarti :
o Rancangan persiapan penelitian;
o Rancangan pelaksanaan penelitian;
o Rancangan analisis data, dan
o Rancangan penyusunan laporan penelitian
LOGIKA DALAM PENYUSUNAN
RANCANGAN PENELITIAN

 Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning).


 Penelitian itu sendiri secara umum adalah proses penemuan jawaban terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh seorang manusia.
 Dalam bahasa yang lebih filosofis, penelitian (riset) adalah proses yang dilalui
manusia untuk menemukan “kebenaran” (truth).
 Dalam hal ini, proses itu sendiri mengandung beberapa tahapan yang diurut
secara logis.
 Untuk itu sering kali tahapan ini disebut sebagai “rantai penalaran” (chain of
reasoning).
 Logika dalam penyusunan rancangan penelitian adalah
proses penalaran yang dilakukan oleh widyaiswara,
dimana proses itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan
yang berurutan secara logis dalam bentuk rantai
penalaran.
TAHAPAN DALAM LOGIKA PENYUSUNAN
RANCANGAN PENELITIAN

 perumusan permasalahan penelitian,


 perumusan kerangka teoritik dan
 penentuan metodologi dengan urutan secara
logis pula.
Bila urutan ini dibolak-balik, atau bila salah
satu atau dua tahapan yang ada dilompati atau
diabaikan maka hal ini akan merusak validitas
hasil penelitian itu sendiri.
LOGIKA DALAM PERUMUSAN
PERMASALAHAN PENELITIAN

• Apa yang ingin saya teliti?


• Mengapa penelitian ini perlu dilakukan?
• Dari sekian banyak masalah yang mungkin bisa diteliti,
apakah semuanya akan diteliti? Jika tidak, apa yang
tercangkup dalam penelitian ini? Dan apa yang tidak?
• Bagaimana memformulasikan permasalahan ini dalam
bentuk yang mudah dipahami?
• Kalau penelitian ini sudah rampung, apa manfaatnya?
LOGIKA PERUMUSAN KERANGKA
TEORITIK

• Apa sebenarnya makna variabel-variabel yang saya teliti ini,


baik makna empiris-praktis, maupun makna konseptual
teoritisnya?
• Definisi variabel yang manakah yang paling sesuai untuk
penelitian ini?
• Apakah masalah ini pernah diteliti orang lain? Bagaimana
hasilnya?
• Bagaimana dan dalam bentuk seperti apa permasalahan
penelitian ini digambarkan agar mudah dipahami?
• Hipotesis yang bagaimana yang bisa saya ajukan?
LOGIKA PENENTUAN METODOLOGI
PENELITIAN

• Metode apa yang paling sesuai untuk penelitian ini?


• Dari mana saja data yang diperlukan dapat diperoleh?
• Instrumen (alat) apakah yang paling efektif dan efisien untuk
mengumpulkan data yang diperlukan?
• Bagaimana caranya agar instrumen yang dipakai benar-benar
memiliki kualitas (validitas dan relaibilitas) yang tinggi?
• Bagaimana sebaiknya data yang terkumpul nanti diolah dan
dianalisis?
• Alat analisis apa yang paling sesuai dengan sifat data yang
diperoleh?
• Bagaimana kesimpulan penelitian akan ditarik?
LOGIKA PENENTUAN METODOLOGI
PENELITIAN

• Metode apa yang paling sesuai untuk penelitian ini?


• Dari mana saja data yang diperlukan dapat diperoleh?
• Instrumen (alat) apakah yang paling efektif dan efisien untuk
mengumpulkan data yang diperlukan?
• Bagaimana caranya agar instrumen yang dipakai benar-benar
memiliki kualitas (validitas dan relaibilitas) yang tinggi?
• Bagaimana sebaiknya data yang terkumpul nanti diolah dan
dianalisis?
• Alat analisis apa yang paling sesuai dengan sifat data yang
diperoleh?
• Bagaimana kesimpulan penelitian akan ditarik?
PERBEDAAN LOGIKA DAN PROSEDUR

 Logika dalam penyusunan rancangan penelitian


merupakan abstraksi dari tatanan, pola pikir, atau
system berpikir yang “membimbing” widyaiswara
dalam suatu penelitian ilmiah.
 Prosedur dalam penyusunan rancangan penelitian
merupakan operasional logika dalam penyusunan
rancangan penelitian dalam bentuk langkah-langkah
praktis yang harus dilakukan widyaiswara dalam
penelitiannya.
PROSEDUR PENELITIAN

 Prosedur adalah serangkaian langkah kegiatan yang


dilaksanakan secara teratur dan sistematis untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
 Prosedur dalam penyusunan rancangan penelitian
adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
widyaiswara secara teratur dan sistematis untuk
mencapai tujuan-tujuan penelitian.
PROSEDUR PENYUSUNAN RANCANGAN
PENELITIAN

Perumusan
Permasalahan
Penelitian

Perumusan Perumusan
Kerangka Metodologi
Teoritik
PROSEDUR PENYUSUNAN RANCANGAN
PENELITIAN

 Menjelaskan latar
belakang permasalahan
 Merumuskan pokok
permasalahan
 Memformulasikan
permasalahan
 Menjelaskan tujuan
Perumusan penelitian
Permasalahan  Menguraikan manfaat
Penelitian penelitian
Perumusan Perumusan
Kerangka Metodologi
Teoritik
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

• Tingkat kebaruan (novelty) topik yang


diteliti.
• Kespesifikan topik yang diteliti.
• Kekuatan data yang mendukung
• Kelugasan bahasa.
MERUMUSKAN POKOK PERMASALAHAN

• Konsisten dengan latar belakang


permasalahan
• Kejelasan ruang lingkup permasalahan
• Kejelasan konsep atau variable yang diteliti
MEMFORMULASIKAN PERMASALAHAN
PENELITIAN

Formulasi permasalahan penelitian dapat berbentuk


sebagai
 pertanyaan,
 pernyataan, atau
 hipotesis penelitian.
MENJELASKAN TUJUAN PENELITIAN

• Mengeksplorasi suatu objek


• Menjelaskan keadaan suatu objek
• Mengevaluasi suatu objek
• Memvalidasi suatu teori
• Menemukan suatu model
MENGURAIKAN MANFAAT PENELITIAN

• Manfaat teoritis
• Manfaat praktis
PERBEDAAN PERMASALAHAN
PENELITIAN
No Fokus Pokok Permasalahan (Penelitian
(Penelitian Kualititatif) Kuantitatif)
1. Spektrum lebih luas Spektrum bahasan sangat
sempit/spesifik
2. Lebih tertarik pada proses Lebih tertarik pada produk akhir
3. Mengembangkan teori/konsep baru Mengkonfirmasi teori yang sudah ada
4. Mencari dan mengakomodasi Mencari kebenaran objektif
“kebenaran inter subjektif”
5. Tertarik pada pertanyaan “why” dan Tertarik pada pertanyaan “what”
“how”
6. Keunikan objek sangat dihargai (kasus Berusahan membuat generalisasi dari
per kasus) sampel ke populasi
7. Hasil akhir masih terbuka dan Hasil akhir jelas, dan bisa diprediksi
unpredictable (seperti hipotesis)
PROSEDUR PENYUSUNAN RANCANGAN
PENELITIAN
MENGKAJI KEPUSTAKAAN

• Menentukan topik kajian


• Mengidentifikasi sumber-sumber awal (preliminary
sources)
• Menemukan kepustakaan
• Menganalisis kepustakaan
MENDEFINISIKAN VARIABEL &
INDIKATOR

• Menentukan definisi operasional variabel


• Menentukan indikator-indikator variabel
KERANGKA TEORITIK DALAM
PENELITIAN KUALITATIF

• Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa konsep kunci yang


berhubungan dengan kerangka teoritik
• Kerangka teoritik masih diperlukan dalam penelitian kualitatif,
tetapi fungsinya tidak sebagai “pagar” yang membatasi area
penelitian.
• Kerangka teoritik lebih berperan sebagai titik berangkat dan
landasan bagi peneliti untuk menganalisis dan memahami
realitas yang ditelitinya, secara ilmiah.
• Pengkajian teori-teori bukan untuk menentukan variabel-
variabel penelitian dan membatasi permasalahan penelitian.
Tetapi sebagai dasar analisis ilmiah terhadap hasil temuan
penelitian di lapangan.
KERANGKA TEORITIK DALAM
PENELITIAN KUALITATIF

• Kerangka teoritik berperan sebagai pemandu ilmiah untuk


menentukan focus penelitian.
• Kerangka teoritik berperan sebagai pemandu ilmiah pada
saat peneliti menganalisis datanya, membuat kategori-
kategori, menemukan konsep-konsep, dan mengintegrasikan
menjadi teori baru.
• Dalam penelitian kualitatif kerangka teoritik adalah gambaran
fokus penelitian dalam bentuk konsep-konsep dan keterkaitan
antara satu konsep dengan konsep lainnya.
• Hipotesis dalam penelitian kualitataif terus menerus
disesuaikan dengan data di lapangan. Hipotesis menyesuaikan
diri dengan data empiris.
• Dalam penelitian kualitatif hipotesis tidak diuji, tetapi
diusulkan sebagai satu panduan dalam proses analisis data.
PROSEDUR PENYUSUNAN RANCANGAN
PENELITIAN

 Menentukan metode
penelitian
 Menentukan populasi
dan sampel
 Membuat matrik
pengembangan
instrumen
 Membuat rancangan
penembangan instrumen
 Membuat instrumen
Perumusan
Metodologi
PERUMUSAN METODE PENELITIAN

• Mengkaji kembali pokok permasalahan dan kerangka


teoritik
• Menentukan beberapa alternatif metode penelitian
• Memperhitungkan untung rugi setiap metode
penelitian yang diajukan
• Menetapkan metode penelitian
MENENTUKAN POPULASI DAN SAMPEL

• Menentukan objek penelitian


• Menentukan populasi penelitian
• Menentukan ukuran dan teknik sampling
• Mengambil sampel
MEMBUAT MATRIK PENGEMBANGAN
INSTRUMEN

• Mengisi kolom permasalahan


• Mengisi kolom variabel
• Mengisi kolom indikator
• Mengisi kolom sumber data
• Mengisi kolom instrument
PENGEMBANGAN RANCANGAN INSTRUMEN

• Mengelompokkan indikator-indikator penelitian


• Mengidentifikasikan pokok-pokok pikiran
(pointers)
• Membuat rancangan pengembangan instrumen
MEMBUAT INSTRUMEN

• Membuat item-item pertanyaan


• Merakit instrument
• Mengukur validitas dan reliabilitas instrument
PERUMUSAN METODOLOGI DALAM
PENELITIAN KUALITATIF

• Penelitian kualitatif cenderung bersifat deskriptif, naturalistik, dan


berhubungan dengan “sifat data” yang murni kualitatif, misalnya
etnografis, studi kasus, observasi dan historis.
• Penelitian kualitatif tidak mengenal populasi dan tidak pula sampel.
Kalaupun ada “sampel” muncul dalam metode kualitatif maka sampel ini
tidak bersifat mewakili populasi, tetapi lebih diperlakukan sebagai kasus
yang mempunyai ciri khas tersendiri, yang tidak harus sama dengan ciri
populasi yang diwakilinya.
• Karena itu tidak ada generalisasi temuan dalam penelitian kualitatif.
Temuan dalam penelitian kualitatif bersifat kasuistis, unik dan tidak
dimaksudkan untuk digeneralisasikan ke konsteks lain.
• Instrumen pengumpulan data dalam metodologi penelitian kualitatif tidak
bersifat terstruktur, terfokus, rigit dan spesifik, tetapi lebih bersifat
longgar, fleksibel, dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada
kebutuhan.
• Instrumen yang paling sering digunakan adalah wawancara mendalam,
studi dokumentasi, serta observasi langsung terhadap objek penelitian

Anda mungkin juga menyukai