Anda di halaman 1dari 4

35

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Anemia adalah karakterisik kondisi yang ditandai dengan rendahnya

konsentrasi hemoglobin dalam sel darah merah. Anemia bukan suatu

penyakit, melainkan manifestasi dari beberapa jenis penyakit dan kondisi patologi.

Anemia mempunyai banyak penyebab. Penyebab utama dapat diartikan

produksi sel darah merah yang abnormal; pemecahan sel darah merah yang

berlebihan; dan hilangnya sel darah merah secara berlebihan. Penyebab yang

berkaitan dengan kurang gizi, dihubungkan pada asupan makanan, kualitas

makanan, sanitasi dan perilaku kesehatan; kondisi lingkungan sekitar; akses

kepada pelayanan kesehatan; dan kemiskinan serta hilangnya sel darah merah

yang terjadi melalui perdarahan seperti haid yang banyak pada wanita. Penyebab

yang penting juga disesuaikan dengan kondisi daerah. Menurut Allen and

Gillespie (2001), anemia biasa disebabkan oleh defisiensi zat gizi besi (FE).

Anemia defisiensi besi (IDA) adalah tipe yang didiagnosa dengan rendahnya Hb,

serta rendahnya kadar konsentrasi serum ferritin.

Berdasarkan beberapa sumber dalam tinjauan pustaka yang menyatakan

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia, maka dibuatlah

kerangka teori. Dalam kerangka teori ini terdapat beberapa faktor yang
36

berhubungan dengan kejadian anemia meliputi: faktor langsung dan faktor

tidak langsung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Anemia
Remaja Putri

Intake Zat Besi (Fe) Status Kesehatan

Konsumsi Makanan Konsumsi Peningkatan Penyakit Infeksi dan


Sumber Fe TTD Kebutuhan Zat Besi Kronis

Pengetahuan Kepatuhan Menstruiasi Kecacingan,


dan Sikap
Malaria, TBC,
Efek Samping Tumbuh dan Penyakit
Pendidikan Minuman TTD Kembang lainnya
Gizi Remaja
Pengetahuan
Ketersediaan dan Sikap
Makanan Minum TTD

Pendidikan
Daya Beli Status
Gizi
Pendidikan
Distribusi
Persediaan
TTD
Harga

Penghasilan/ Status
Pendapatan Pekerjaan

Gambar 3.1 Kerangka Teori Faktor-Faktor Berhubungan dengan Kejaidan Anemia


pada Remaja Putri menurut UNICEF/WHO, 1998
B. Kerangka Konsep
37

Dikarenakan oleh adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,

maka penulis tidak meneliti semua variabel yang ada pada kerangka teori di atas.

Peneliti hanya akan meneliti variabel-variabel yang digambarkan pada kerangka

konsep dalam gambar 3.2. Variabel independen terdiri dari sosial ekonomi

(tingkat pendapatan orangtua), pengetahuan (tingkat pengetahuan tentang

anemia), konsumsi pangan, dan pola haid (frekuensi haid, lama haid, dan

banyaknya darah haid ). Sedangkan variabel dependennya adalah status anemia

pada remaja putri.

Variabel Bebas/independen

1. Tingkat Pendapatan orangtua Variabel Terikat

2. Tingkat pengetahuan anemia Status Anemia


pada remaja
3. Konsumsi pangan

4. Pola Haid/Menstruasi

1. Keragaman makanan

2. Aktivitas Fisik

3. Pertumbuhan Fisik

4. Penyakit Penyerta (Diare, perdarahan, cacingan,


Sindrom Malabsorbsi (gastritis, ulkus peptikum))

Variabel Pengganggu

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Berpikir Faktor-Faktor Berhubungan dengan


Kejaidan Anemia pada Remaja Putri
Keteranga :

Variable yang diteliti :

Variable tidak diteliti :


38

C. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi (tingkat pendapatan

orangtua) dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP 08 Bontang

Selatan.

2) Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (tingkat pengetahuan

anemia) dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP 08 Bontang

Selatan.

3) Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi pangan dengan kejadian

anemia pada remaja putri di SMP 08 di Bontang.

4) Ada hubungan yang bermakna antara pola haid (frekuensi haid, lama haid,

dan banyaknya darah haid ) dengan kejadian anemia pada remaja putri di

SMP 08 di Bontang.

Anda mungkin juga menyukai