Anda di halaman 1dari 6

BAB 5

HASIL PENELITIAN, ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Umum

5.1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin


responden anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %


1. Laki-laki 37 88,1
2. Perempuan 5 11,9
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 37 orang (88%) berjenis kelamin

laki-laki.

5.1.2 Distribusi Frekuensi Usia Responden

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan usia responden anak


jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Usia Frekuensi Presentase %


1. Remaja awal ( 12-14 tahun ) 0 0
2. Remaja menengah (>14-17 tahun) 38 90,5
3. Remaja akhir (>17-21 tahun) 4 9,5
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 38 orang (90,5%) berusia remaja

menengah (>14 – 17 tahun).

5.1.3 Distribusi Frekuensi Status Sekolah Responden

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan status sekolah


responden anak jalanan di Kota Tahun 2017.

No. Status Sekolah Frekuensi Presentase %


1. Sekolah 14 33,3
2. Tidak sekolah 28 66,7
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 28 orang (66,7%) tidak bersekolah

5.1.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir


responden anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase %


1. Tidak sekolah 14 33,3
2. SD 12 28,6
3. SMP 12 28,6
4. SMA 4 9,5
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat diinterprestasikan bahwa

sebagian kecil responden yaitu sebanyak 14 orang (33,3%) tidak

bersekolah.

5.1.5 Distribusi Frekuensi Tempat Tinggal Sekarang Responden

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan tempat tinggal


sekarang responden anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Tempat Tinggal Sekarang Frekuensi Presentase %


1. Bersama orang tua kandung 7 16,7
2. Bersama orang tua asuh 2 4,8
3 Bersama saudara 0 0
4. Bersama teman kelompok 17 40,5
5. Menggelandang di jalanan 16 38,1
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5.5 diatas dapat diinterprestasikan bahwa

sebagian kecil tempat tinggal responden yaitu sebanyak 17 orang (40,5%)

tinggal bersama teman kelompok.

5.2 Data Khusus

5.2.1 Distribusi Frekuensi Eksploitasi Anak

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan eksploitasi anak


pada responden anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Eksploitasi Anak Frekuensi Presentase %


1. Ringan 0 0
2. Sedang 20 47,6
3. Berat 22 52,4
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5.6 diatas dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 22 orang (52,4%) berada dalam

eksploitasi berat.

5.2.2 Distribusi Frekuensi Kenakalan Remaja

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kenakalan remaja


responden anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Kenakalan Remaja Frekuensi Presentase %


1. Ringan 6 14,3
2. Sedang 28 66,7
3. Berat 8 19,0
Jumlah 42 100
(Sumber: Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5.9 diatas dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 28 orang (66,7%) berada dalam

kenakalan remaja sedang.

5.2.3 Hubungan Antara Eksploitasi anak dengan Kenakalan Remaja

Tabel 5.8 Tabulasi Silang Hubungan Antara Eksploitasi anak dengan


Kenakalan Remaja pada anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017.

No. Eksploitasi Anak Kenakalan Remaja Jumlah

Ringan Sedang Berat


1. Ringan 0 0 0 0
(0,0%) (0,0%) (0,0%) (0,0%)
2. Sedang 6 14 0 20
(14,3%) (33,3%) (0,0%) (47,6%)
3. Berat 0 14 8 22
(0,0%) (33,3%) (19,0%) (52,4%)
Jumlah 6 28 8 42
(14,3%) (66,7%) (19,0%) (100%)
Correlation Coefficient = 0,576 Sig. (2-tailed) = 0,000 α = 0,05
(Sumber: Data Primer, 2017)
Berdasarkan tabel 5.8 diatas dapat diinterprestasikan bahwa

sebagian kecil responden yaitu sebanyak 14 orang (33,3%) mempunyai

eksploitasi anak sedang dengan kenakalan remaja sedang, dan sebanyak 14

orang (33,3%) mempunyai eksploitasi anak berat dengan kenakalan remaja

sedang.

Berdasarkan hasil uji statistik hubungan antara eksploitasi anak

dengan kenakalan remaja pada anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017

didapatkan ρ value = 0,000 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1

diterima, artinya ada hubungan antara eksploitasi anak dengan kenakalan

remaja pada anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017. Sedangkan tingkat

kekuatan hubungan dilihat dari Correlation Coefficient = 0,576 artinya

mempunyai kekuatan hubungan kuat antara eksploitasi anak dengan

kenakalan remaja dan arah hubungan positif (+) atau searah artinya dimana

semakin tinggi eksploitasi anak maka semakin tinggi kenakalan remaja

pada anak jalanan. Hal tersebut disebabkan karena tingginya pengawasan

atau kontrol orangtua, sehingga aktivitas atau kegiatan remaja diluar bisa

dipantau salah satunya pornografi. Anak jalanan yang masih berusia

remaja sangatlah rawan untuk mendapat pengaruh yang tidak baik dari

kehidupan jalanan yang keras. Apabila anak jalanan berhasil memahami

dirinya maka mereka akan memiliki kepribadian yang sehat, sebaliknya

apabila gagal, maka mereka akan mengalami kebingungan dan berpotensi

untuk melakukan penyimpangan.


5.3 Pembahasan

5.3.1 Eksploitasi anak pada anak jalanan di Kota Kediri Tahun 2017

Berdasarkan dari hasil penelitian pada tabel 5.6 dapat diketahui

bahwa persentase kategori eksploitasi anak pada anak jalanan di Kota

Kediri Tahun 2017 yaitu 42 responden diinterprestasikan bahwa

hampir setengahnya remaja pada penelitian ini eksploitasi anak berat

yaitu sebanyak 22 orang (52,4%).

Adapun yang dimaksud eksploitasi anak oleh orang tua atau pihak

lainnya, yaitu menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh

melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi ekonomi atau

seksual terhadap anak (Pasal 66 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23

tentang Perlindungan Anak). Dengan demikian, jelaslah bahwa

eksploitasi anak adalah tindakan yang telah merampas hak-hak anak,

dan tindakan yang tidak terpuji.

Selain itu, ekploitasi anak juga dapat berdampak gangguan fisik

maupun psikologi anak, dan gangguan ini juga dapat berdampak

panjang pada masa depan anak yang kurang dapat membedakan antara

yang benar dan yang salah karena rendahnya tingkat pendidikan anak

yang di eksploitasi.

Berdasarkan penelitian, pada tabel 5.1 didapatkan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 37 orang (88%) berjenis

kelamin laki-laki.
Berdasarkan penelitian, tabel 5.2 diatas didapatkan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 38 orang (90,5%) berusia

remaja menengah (>14 – 17 tahun). Karena pada masa remaja

merupakan masa yang penting untuk diperhatikan, karena di sinilah

seseorang mengalami proses pencarian jati diri. Remaja sangatlah

rawan untuk mendapatkan pengaruh yang tidak baik dari kehidupan

jalanan yang keras. Mereka akan lebih berpotensi untuk melakukan

kenakalan-kenakalan remaja.

Berdasarkan penelitian, tabel 5.3 diatas didapatkan bahwa hampir

setengahnya responden yaitu sebanyak 28 orang (66,7%) tidak

bersekolah. Sebagian besar mereka putus sekolah karena waktunya

habis dijalan. Dan dari tabel 5.4 didapatkan bahwa sebagian kecil

responden yaitu sebanyak 14 orang (33,3%) tidak bersekolah. Selain

itu mereka tidak bersekolah karena faktor ekonomi yang rendah, dan

berada di lingkungan tempat tinggal yang kebanyakan dari mereka

tidak bersekolah.

Berdasarkan penelitian, tabel 5.5 diatas didapatkan bahwa sebagian

kecil tempat tinggal responden yaitu sebanyak 17 orang (40,5%)

tinggal bersama teman kelompok. Kebanyakan dari mereka memilih

tinggal bersama teman kelompok karena hidup mereka yang tidak

tetap atau pindah dari satu daerah ke daerah lain, dan selain itu mereka

tinggal dengan teman kelompok

Anda mungkin juga menyukai