DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1 MIFTAHUL JANNAH
2 NIA USWATUN HASANAH
3 MU’UMINAH
4 M. ROMY PARDIANSYAH
5 LINDA ADE PRATAMA
MATARAM
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Saya panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyeslesaikan tugas makalah ini. Solawat
beriring salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Buku Saku ini sudah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu sehingga memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Buku Saku ini.
Terlepas dari segala hal tersebut. Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhir kata Saya
berharap semoga Buku Saku ini dapat bermanfaat dan menginspirasi untuki para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Pemberian Obat
1.3.2 Mengetahui Prinsip Enam Benar Dalam Pemberian Obat
1.3.3 Mengetahui Cara Penyimpanan Obat
1.3.4 Mengetahui Obat Secara Oral
BAB II
PEMBAHASAN
Pada psinsipnya obat merupakan racun bagi tubuh apabila diberikan tidak sesuai
prosedur yang tepat. Akan tetapi apabila diberikan susuai dengan prosedur, obat
dapat menyembuhkan pasien. Dalam hal ini perawat adalah mata rantai terakhir
dalam proses pemberian obat kepada pasien. Perawat yang bertanggung jawab
bahwa obat itu diberikan dan memastikan bahwa obat itu benar diminum. Bila ada
obat yang diberikan kepada pasien, hal ini harus menjadi bagian integral dari
rencana keperawatan. Perawat yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon
pasien terhadap pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar menelan, muntah atau
tidak dapat minum obat terntentu (dalam bentuk kapsul). Factor gangguan visual,
pemdemgaran, intelektual atau motoric, yang mungkin menyebabkan pasien sukar
makan obat, harus dipertimbankan.
Focus perhatian :
Alergi terhadap obat, kemampuan klien menelan obat, adanya muntah dan diare
yang dapat mengganggu absorsi obat, efek samping obat, interaksi obat,
kebutuhan pembelajaran mengenai obat yang diberikan.
Persiapan :
1) Persiapan Alat
1) Baki berisi obat-obatan atau kereta dorong obat
2) Kartu atau buku rencana pengobatan
3) Mangkuk disposable untuk tempat obat
4) Pemotong obat (bila diperlukan)
5) Martil dan lumping penggerus(bila diperlukan)
6) Gelas pengukur
7) Gelas dan air minum
8) Sedotan
9) Sendok
10) Pipet.
2) Persiapan Pasien
1) Menjelaskan prosedur yang akan dilkaukan
2) Memasang sampiran atau penutup jendela
3) Mengatur posisi pasien
3) Prosedur Pelaksanaan
1. Sikap peralatan peralatan dan cuci tangan
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral
(kemampuan menelan, mual atau muntah, adanya program
NPO/tahan makan dan minum, akan dilakukan penghisapan
lambung, tidak terdapat bunyi usus)
3. Periksa kembali order pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat,
waktu dan cara pemberian), periksa tanggal kadaluwarsa obat, bila
ada keraguan pada order pengobatan laporkan pada perawat yang
berwenang atau dokter sesuai dengan kebijakan masing-masing
istitusi
4. Ambil obat sesuai diperlukan(baca order pengobatan dan ambil obat
di almari, rak atau lemari es sesuai yang diperlukan)
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan,siapkan jumlah obat yang
sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengontaminasi
obat.(Gunakan tehnik aseptik untuk menjaga obat).
a. Tablet atau kapsul
a) Tuangkan tablet atau kapsul sejumlah yang diperlukan ke
dalam mangkuk disposable tanpa
b) Gunakan alat pemotong tablet bila perlu untuk membagi
obat sesuai dengan dosis yang diperlukan. Buang bagian
tablet yang tidak digunakan atau sesuai dengan kebijakan
institusi masing-masing.
c) Jika klien memiliki kesulitan untuk menelan, gerus obat
menjadi bubuk dengan menggunakan martil dan lumping
penggerus. Kemudian campurkan dengan menggunakan
air atau makanan.
Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus
obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus karena
mempengaruhi daya kerjanya.
1. Pilih sarana yang tepat untuk mengukur dan memberikan obat pada bayi dan
anak-anak (mangkuk plastic disposable, pipet tetes, sendok, spuit plastic tanpa
jarum atau spuit tuberculin).
2. Cairkan obat oral dengan sedikit air
Mempermudah untuk ditelan, jika menggunakan air yang banyak, anak
mungkin akan menolak untuk meminum seluruh obay yang diberikan dan
meminum hanya sebagian saja.
3. Gerus obat yang tidak dalam bentuk cair, dan dan campurkan dengan zat lain
yang dapat mengubah rasa pahit minsalnya madu, pemanis buatan.
4. Untuk mencegah aspirasi, posisikan bayi dalam setengah duduk, dan berikan
obat pelan-pelan
5. Jika menggunakan spuit, letakkan letakkan spuit sepanjang sisi lidah bayi.
Posisi ini mencegah reflex muntah dan dikeluarkannya lagi obat yang
diberikan.
6. Bila anak tidak kooperatif selama pemberian obat, maka hal-hal dibawah ini
dapat dilakukan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dimaksud dengan pemberian obat per oral adalah menyiapkan dan memberikan
obat melalui mulut.
Tujuan :
1 Memberikan obat kepada pasien melalui mulut secara tepat dan benar
sesuai dengan program pengobatan.
2 Meyediaka obat yang memiliki efek local atau sistemik melalui saluran
gastrointestinal.
3 Menghindari pemeberian obat yang dapat menyebabkan kerusakan kulit
dan jaringan.
Focus perhatian :Alergi terhadap obat, kemampuan klien menelan obat, adanya
muntah dan diare yang dapat mengganggu absorsi obat, efek samping obat, interaksi
obat, kebutuhan pembelajaran mengenai obat yang diberikan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun
juga kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Suciati, Dewi Kartika .2014. Ilmu Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.